----------------------------------------------------------
Penulis
M. SURURI ABDURRAHMAN
1
SEJARAH
PROSES KEJADIAN KAUM WANITA
--------------------------------------------------------------------
2
Diriwayatkan bahwa Adam telah sekian lama tinggal di
surga namun merasa kesepian, meskipun Adam dapat
berinteraksi dengan para malaikat. Akhirnya pada hari jum’at
ketika matahari mulai condong ke barat, Adam diminta tidur
dan dalam tidurnya Adam bermimpi melihat makhluq sejenis
dirinya yang begitu lembut dan sangat mempesonakan. Selagi
Adam tertidur Alloh mengeluarkan Hawa dari tulang rusuk
sebelah kirinya. Dan ketika bangun Adam terkejut karena
makhluq itu telah berada di sampingnya. Seketika itu pulalah
timbul syahwat yang kuat untuk merengkuh Hawa dalam
pelukan, seakan-akan hendak menyatukan dirinya dengan
Hawa. Namun Alloh segera mencegah Adam untuk melakukan
itu, hingga kemudian disatukan dalam ikatan pernikahan.
Dengan saksi para malaikat dan mahar berupa bacaan
sholawat kepada nabi Muhammad SAW, -yang tentu saja
membuat Adam heran karena ternyata Alloh telah
menciptakan cahyaning sukma dari pribadi agung nabi
Muhammad SAW. Sebelum menciptakan dirinya- maka
resmilah Adam dan Hawa sebagai suami istri.
3
Adam dan Hawa-pun tinggal di surga. Alloh memberi
kebebasan kepada keduanya untuk menikmati segala faisilitas
surga, hanya saja Alloh wanti-wanti agar Adam dan Hawa
jangan menyentuh buah larangan, yaitu buah Khuld. Warning
dari Alloh ini justru menjadi senjata bagi iblis yang masih
memendam kesumat, untuk meruntuhkan keimanan Adam
dan Hawa. Maka skenario Alloh atas sejarah kemanusiaan-
pun berlaku. Setelah menunggu momentum dan timing yang
tepat, Iblis datang menemui Adam dan Hawa yang tengah
santai di antara taman-taman surga.
4
khuldi berhenti di tenggorokan Adam, sedangkan Hawa sekali
makan langsung dua butir, serta merta berhenti di kedua
dadanya. Hingga anak cucunya, setiap kaum pria pasti
memiliki jakun, sedangkan wanita memiliki dua payudara.
Itulah hikmahnya.
5
NASIB KAUM WANITA DI MASA LALU,
DAN SEBELUM ISLAM
---------------------------------------------------------------------------
6
jika wanitanya berasal dari kalangan atas. Tentu saja praktik
poliandri malah melecehkan fitrah kewanitaan itu sendiri.
7
Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak. Disebabkan
buruknya berita Yang disampaikan, Apakah dia akan
memeliharanya, atau menguburkan di dalam tanah. (hidup-
hidup) . Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka
tetapkan.
10
dihargai sama dalam Islam. Surat An-Nisa ayat 124
menegaskan hal itu, sbb ;
11
Adapun aktifitas positif yang bersifat spiritual adalah
segala bentuk ibadah yang lazim disebut ibadah makhdloh,
misalnya sholat, puasa, zakat dan lain-lain yang memiliki
syarat, rukun tertentu. Kaum wanita apabila melakukan amal
ibadah sesuai dengan kemampuan yang ada padanya, maka
iapun berhak memperoleh pahala yang tidak dibeda-bedakan
dengan kaum pria.
12
MU’AMALAH WANITA DALAM MASYARAKAT
--------------------------------------------------------------------------
Arti dari masyarakat adalah sekumpulan orang yang
hidup bersama dan sepakat untuk memlihara norma-norma
kebersamaan sehingga tercipta kerukunan dan saling
memberikan kemanfaatan. Wal hasil, orang yang melanggar
norma kebersamaan, misalnya merugikan sesama, maka ia
akan mendapat sanksi moral di tengah masyarakat. Malah jika
pelanggaran yang dilakukan sampai menimbulkan
kemadloratan dan mengancam jiwa atau harta sesama, maka
ia akan diancam sanksi berat di masukkan ke Lembaga
Permasyarakatan.
14
WANITA SEBAGAI SEORANG ANAK
-----------------------------------------------------------------------
15
adalah merupakan kewajiban orang tua yang menjadi hak
tarbiyah jasadiyah bagi putrinya. Sedangkan tarbiyah ruhiyah
adalah pengayoman, bimbingan akhlaq hingga pendidikan,
atau ketrampilan yang menjamin kehidupan di masa depan.
Bahkan dunia akhirat.
16
Birrul walidayn yang pengejawantahannya
diterjemahkan dalam bentuk sikap untuk berbakti dengan
kedua orangtua, bagi seorang wanita bukan saja patuh dan
mendukung keputusan positif mereka, Namun juga menjaga
nama baik keduanya dengan tetap menjaga akhlaqul karimah.
Ridlo terhadap pilihan keduanya sepanjang dibenarkan oleh
syara’. Birrul Walidayn akan menghantarkan wanita pada
ridlo Alloh yang pada saatnya nanti dapat menjadi wasilah
selamat dunia akhirat. Rosul yang mulia melalui lisannya yang
suci menginformasikan kepada kita dalam sabdanya ;
17
Kebanyakan Orangtua, apabila diberi umur panjang
hingga dapat menangi cucu buyut, biasanya akan lebih
cenderung pada anak perempuan sebagai tumpuan di hari
tua. Wanita dianggap lebih telaten dan luwes ketika merawat
orangtua yang uzur. Karenanya wanita relatif memiliki
kewajiban ekstra jika dikaruniai orangtua yang berumur
panjang. Sebab merawat ayah ibu yang sudah jompo
merupakan infestasi pahala yang tak ternilai, jika dibarengi
dengan ketabahan dan kesabaran.
18
WANITA SEBAGAI SEORANG ISTRI
----------------------------------------------------------------
20
masuk surga dari pintu mana saja yang ia kehendaki. HR. Abu
Nu’aim.
21
layak, serta perlakuan yang hangat, mesra dan meneduhkan
jiwa.
22
WANITA SEBAGAI SEORANG IBU
-------------------------------------------------------------------
24
dengan tumbuh kembang sang anak, ibu terus mendampingi
dan membimbing sang anak agar tumbuh dewasa dan
berkepribadian. Kerepotan atau kesulitan yang dihadapi
seorang ibu tatkala mengasuh dan membesarkan anak kelak
akan dianugerahi pahala yang tak ternilai di sisi Alloh.
Wajaralah jika kedudukan ibu dalam islam lebih tinggi tiga
tingkat di banding ayah dalam hal bakti bagi sang anak.
Bahkan dalam hadits yang sangat masyhur Rosul bersabda ;
26
WANITA BERAKHLAQ MULIA
-----------------------------------------------------------------------
27
disebut dengan MATA’UN. Dan sebaik-baik MATA’ kata
Rosul, adalah Mar’ah yang salihah.
28
akan membimbingnya dalam kehidupan dunia ini, hingga
layak disebut MAR’AH SOLIHAH.
AL-HAYAA’
AL-‘IFFAH
30
tanpa filter, serta di dukung pula oleh pesatnya laju teknologi
komunikasi, informasi dan hiburan, menjadikan manusia
terpenjara oleh pilihan-pilihan hidup yang cenderung hedonis,
konsumtif, abai terhadap ikatan moral yang berlandaskan
agama. Disinilah urgensi sifat Al-Iffah dalam kehidupan kaum
wanita.
31
saat ia harus menapaki hidup berumah tangga, maka
pangeran yang hendak mempersuntingnya akan mendapati
dirinya sebagai wanita utuh tanpa cela. Harum meruap
dengan aroma wewangian jiwa yang keluar dari
kepribadiannya. Berbahagialah dunia akhiratnya, karena
mendapat ridlo dari Tuhannya.
AL-QONA’AH
“ nek dadi wong ndue, dadio kaya wong ora ndue. Tapi
nek dadi wong ora ndue dadio kaya wong ndue” ungkapan ini
mengajarkan kita untuk kaya hati ketika miskin harta, dan
berjiwa sederhana ketika kaya harta. Jadilah wanita yang
nrimo peparinge Gusti.
33
WANITA JAUH DARI PINTU SORGA
------------------------------------------------------------------
34
menghuni neraka, ternyata jauh lebih banyak. Mayoritasnya
justru terdiri dari kaum wanita, mengapa demikian ? uraian
tentang akhlaq madzmumah (tercela) bagi kaum wanita
berikut ini menjadi jawabannya.
AL-FASIQOOT
Wanita fasiqot adalah wanita yang abai terhadap
kewajiban agama. Ringan meninggalkan sholat,
menyepelekan puasa, berat menunaikan zakat, tak terpikir
untuk hajji. Hidupnya hanya untuk memikirkan kesenangan-
kesenangan duniawi. Jika diberi rejeki melimpah, hartanya
dibelanjakan untuk kemewahan semata, gemar memamerkan
perhiasan, busana bermerek, pergaulan ala jet set, pergaulan
bebas, glamor, dugem, dan prilaku hedonis lainnya. Apabila
miskin harta, wanita fasiqot lebih banyak diliputi kedengkian,
hasud, kriminal, pendek angan-angan, mudah tergiur oleh
materi meski harus melanggar norma agama maupun Negara.
Mengapa wanita bisa memiliki akhlaq madzmumah
berupa fasiqot? Faktor yang paling dominan adalah karena
miskin ilmu agama, atau kadang karena broken home, rumah
35
tangga hancur, keluarga yang tidak paham syari’at, salah
pergaulan, dan lain-lain. Wanita dengan akhlak semacam ini
sudah tentu hidupnya gersang, meski bergelimang harta,
kesenangannya bersifat semu dan menipu. Lambat tapi pasti,
jika tidak segera memperbaiki diri, wanita fasiqot akan
terjerembab ke dalam jurang kehancuran. Dunia sengsara,
akhirat menderita. Jauh dari pintu sorga.
AL-’AARIYAAT
Sebagaimana telah diuraikan di muka, bahwa agama
Islam dengan syari’atnya, telah mengentaskan kaum wanita
dari kubangan tradisi dan peradaban yang telah berabad-
abad menistakannya. Islam juga hadir untuk mengembalikan
fitrah kemanusiaannya agar memiliki martabat yang luhur.
Bentuk nyata dari pemuliaan kaum wanita, adalah adanya
syari’at hijab yang mengharuskan wanita menutup aurat
dengan rapat dan rapi agar wanita terhindar dari fitnah
pelecehan kaum pria.
Di zaman yang segala sesuatunya diukur dengan
materi, kaum wanita yang lemah iman dan miskin ilmu agama
36
sangat mudah tergiur untuk melacurkan dirinya dalam
kubangan hasrat untuk hidup mewah tanpa peduli terhadap
kehormatan dirinya. Kita lihat di media cetak maupun
elektronik, banyak wanita yang rela memamerkan kemolekan
tubuhnya menjadi model produk tertentu. Bahkan bangga
diperbudak oleh kepentingan kapitalisme yang cenderung
memberhalakan materi.
Mode pakaian yang dianggap modern adalah yang
berkiblat pada gaya busana ala barat, padahal rancangan
pakaian mereka justru menjauhkan wanita timur pada budaya
asalnya. Perancang mode yang gemar membuat busana
minim, memamerkan lekuk tubuh, sejatinya adalah pengikut
setia iblis yang menjerat manusia untuk menemaninya di
neraka. Jika mengingat ancaman Rosululloh SAW. terhadap
wanita yang gemar membuka auratnya maka, muslimah yang
baik pasti berpikir seribu kali untuk melakukannya. Abu Sa’id
Al-Khudry, pernah mendengar Rosululloh SAW bersabda ;
37
ätni êã gç^} vp ät~fQ /qUã S~L <>p läa
Áv 9Q vp äY=I
Wanita mana saja yang melepaskan
pakaiannya selain di rumah suaminya (membuka
aurat di sembarang tempat) kecuali mendapat dosa
seluruh orang yang mati, dan Alloh tidak menerima
ibadahnya yang fardhu maupun yang sunnah.
38
parameter modernitas terletak pada pola hidup yang dinamis
berdasarkan tata nilai yang menjaga humanitas.
AL-MUTABARRIJAAT
Manusia diciptakan oleh Alloh dengan bentuk yang
paling sempurna di banding makhluq lainnya. Manusia
dibekali dengan akal budi, disertai pula dengan hati nurani.
Oleh karena itu manusia wajib beryukur atasnya. Apalagi
kaum wanita tercipta dalam bentuk fisik yang lembut, halus
perangainya, tajam emosinya dan kuat nalurinya. Merawat
tubuh agar tetap paripurna, merupakan wujud dari rasa
syukur kepada Alloh atas anugerah-Nya. Apabila di dalam
merawat badan disertai dengan keinginan untuk
menyenangkan hati suami serta menjaga kelestarian cinta,
maka merawat tubuh menjadi infestasi ukhrowi yang
berpahala abadi di sisi Alloh.
Akan tetapi, kaum wanita yang berlebih-lebihan dalam
menjaga penampilan fisik, dengan maksud untuk
39
memamerkannya pada khalayak ramai, agar mendapat
pujian, meski harus ditebus dengan biaya tinggi, maka wanita
semacam itu dikategorikan sebagai mutabarrijaat yang sangat
dilarang agama. Bahkan jika mereka tidak bertaubat, neraka
telah menyediakan diri sebagai tempatnya kelak di akhirat.
Lihatlah, prilaku sebagian wanita kelas atas, apalagi yang
berstatus artis atau selebritis, mereka rela mengeluarkan
biaya ratusan juta rupiah untuk perawatan anggota tubuh
tertentu demi menjaga penampilan di hadapan publik.
Wanita semacam itu sejatinya tidak pernah hidup merdeka,
mereka hakikatnya diperbudak oleh produsen kosmetik, hidup
untuk dilihat banyak orang, dinilai sempurna, dan lain-lain,
menjadikan mereka puas, meski kepuasan itu bersifat sangat
sementara dan pastinya klise. Gaya hidup semacam ini mau
tidak mau sejatinya merupakan bentuk kemunduran sekian
abad, sebab wanita jahiliyah semenjak ratusan tahun yang
silam bergaya hidup seperti itu. Simaklah ! Al-Qur’an jauh-
jauh hari telah mengingatkan kita akan hal itu sebagaimana
disebutkan dalam surat Al-Ahzaab ayat 33 ;
40
#pvã Ö~fsä:ã,P% o-P% vp
Dan janganlah kamu berhias dan bertingkah
laku seperti orang-orang jahiliyah dahulu….
Dandanan yang berlebihan, merubah anggota tubuh dari
bentuk aslinya, menambah atau mengurangi, kesemua itu
dilarang oleh agama. Karena akan menimbulkan fitnah di
kalangan manusia.
AL-MUTA’ATHIROOT
Penampilan diri yang maksimum, adakalanya dirasa
belum cukup tanpa dilengkapi dengan wewangian tertentu,
boleh dikata minyak harum, parfum yang mahal, merupakan
kebutuhan utama kaum wanita. Sayangnya hal itu seringkali
mengundang syahwat dan menimbulkan fitnah, sebab
pemakaiannya berlebihan. Apalagi dengan aroma yang tajam
mengundang perhatian lawan jenis. Dalam Islam kaum wanita
dilarang menggunakan wewangian kecuali untuk
menyenangkan suami, atau sekedar menghilangkan bau
badan karena keringat. Wanita yang gemar memakai
41
wewangian secara berlebihan sehingga mengundang syahwat
dan menarik perhatian lawan jenis hingga berpotensi
menumbuhkan hasrat perzinaan disebut dengan
muta’athiroot . hukumnya haram sebab timbulnya fitnah
lebih dihindari dari kemanfaatan yang sedikit. Rosululloh
bersabda ;
42
membatasi diri untuk tidak berlebihan didalam memakai
wewangian, melainkan sebatas menghilangkan bau badan.
AL-MUKHTALI’AAT
Kehidupan berumahtangga tidak selamanya mulus.
Adakalanya terjadi hal-hal yang mengakibatkan terjadinya
miskomunikasi, kesalahpahaman, bahkan ketidakse-
pahaman. Akibatnya pasangan suami istri tidak dapat
mempertahankan ikatan suci perkawinan. Sebagai anti
klimaks dari hancurnya pernikahan, maka perceraianpun
menjadi pilihan yang paling akhir meski pahit dan
menyakitkan. Apapun alasannya perceraian tetap merupakan
jalan yang paling buruk dalam pandangan agama, karena
perceraian mempunyai efek negatif bagi kedua belah pihak,
terutama bagi anak-anak.
Mukhtali’at adalah wanita yang menggugat cerai
suaminya. Jika wanita tidak lagi sabar menghadapi ujian
dalam berumah tangga, kemudian menuntut cerai suami,
maka hal itu dinilai sangat buruk. Alloh bahkan sangat murka
dengan prilaku semacam ini, karena dianggap telah
43
menginjak-injak nilai kesucian ikatan pernikahan. Sedangkan
pria yang berlaku zalim sehingga istri tidak sanggup menahan
sabar atas utuhnya perkawinan, juga berdosa dan lebih
dimurkai oleh Alloh.
Wanita yang berani menggugat cerai suami, apalagi
jika gugatannya karena faktor ekonomi, atau dengan alasan
sudah tidak cocok lagi, dan hendak mencari pasangan yang
lebih cocok dengan hawa nafsunya, maka wanita semacam ini
diharamkan mencium aroma surga, apalagi memasukinya,
Rosululloh SAW bersabda ;
44
munafiqin, yang amat dimurkai oleh Alloh, Rosululloh
SAW bersabda ;
$ä^YänUãos $ä-P&Uãp$äRf&6Uã
Perempuan yang menggugat cerai suaminya dan
perempuan yang suka bersolek adalah munafiqat.
45
KEUTAMAAN KAUM WANITA DALAM ISLAM
----------------------------------------------------------------------
Walaupun wanita tidak ada yang dilantik menjadi nabi,
tetapi kedudukan wanita sangat tinggi di sisi Alloh, SWT.
Karena dalam Islam kaum wanita adalah manusia pertama
yang mendapat hidayah setelah nabi Muhammad SAW,
menerima kerja kenabian, yaitu Siti Khodijah, R. ‘Anha. Alloh
SWT banyak memberikan keutamaan dan kelebihan kepada
46
kaum wanita dibandingkan dengan kaum pria, diantaranya
yaitu ;
48
DAFTAR BACAAN
----------------------------------
49
TENTANG PENULIS
50
TADZ-YIL
Apabila buku yang saya tulis ini ada manfaatnya, maka aku
persembahkan nilai pahalanya untuk ayahku tercinta alm.
Muhammad Mughni, dan ibundaku tercinta Masfufah, Buku ini
dapat terselesaikan berkat dukungan moril serta motivasi dari
keluarga, utamanya istriku tercinta : Siti Fatimah, S.PdI, dan anak-
anakku Abdurrahman Faqih Al-Muzammil, Sa’adatul Muflihah,
dan Nawwaf Ahmad Zamakhsyari.
Kemudian aku hadiahkan pula untuk guru-guruku:
Kiyai Zakaria Al-Anshori, Karangsari Kebumen
Kiyai Zuhdi Jazuli, (alm) Karangtanjung Alian Kebumen
Kyai Muhammad Khalimi, -Karangtanjung Alian Kebumen
KH. Muhammad Mahmud Ihsan, (alm) PPHT Kamulan Jatim
Kiyai Jumadi Ahmad Nafi’I, (alm) -
KH. Masruhin Ubaidillah Mahmud, (alm)-
KH. Muhammad Ilyas Al-Yasir, (alm) PPRU Karangtanjung
Kiyai Yahya Lathif -
Kiyai Dala’il (Sudarmin) -alm
KH. Abdullah Muhyidin Ihsan Alm –
PP. Roudlotut Tolibin Gunung Mujil Kebumen
KH. Abdul Hadi bin KH. Makhfudz- PP. AL-HIKMAH Tulungagung
Kiai Agus Sya’bani Ihsan, PPRT Gunung Mujil Bumirejo Kbm
51
DAFTAR ISI
Muqoddimah………………………………………………………………… 1
Sejarah proses kejadian wanita…………………………………….. 2
Nasib kaum wanita sebelum islam……………………………….. 6
Kedudukan kaum wanita dalam Islam………………………….. 9
Mu’amalah wanita dalam kehidupan bermasyarakat 13
Wanita sebagai anak……………………………………………………. 15
Wanita sebagai istri………………………………………………………. 19
Wanita sebagai ibu……………………………………………………….. 23
Wanita berakhlaq mulia………………………………………………… 27
Wanita jauh dari pintu surga…………………………………………. 34
Keutamaan wanita dalam islam…………………………………….. 46
Daftar bacaan……………………………………………………………….. 49
Tentang penulis…………………………………………………………….. 50
Tadzyil…………………………………………………………………………… 51
-o0o-
52
PEMANDANGAN UMUM
53
6. Pandai bertrimakasih terhadap apapun yang diberikan
suami dan tidak suka mencelanya meskipun hatinya kurang
berkenan
7. Pandai menyimpan rahasia rumah tangga
8. Apabila suami terlupa akan suatu janji maka iya
mengingatkan dengan cara yang bijak
9. Pandai mengatur susunan rumah sehingga tertib, rapih,
dan nyaman
54
10. Apabila anak diberi kelonggaran rezeki maka jangan lupa
memberikan sebagiannya untuk kedua orang tuanya
11. Anak tidak boleh menyombongkan diri karena orang tuanya
berpangkat / berharta
MEMULIAKAN GURU
56
6. Tidak etis seorang tamu memberi makan binatang
peliharaan tuan rumah dengan makanan yang disuguhkan
7. Hindari pembicaraan sia – sia apalagi ghibah ( rasani )
8. Bertamu harus bisa melihat situasi rumah dan kondisi
pemilik rumah, jangan terlalu lama dan jangan terlalu
sering
9. Bertamu seyogyanya membawakan oleh – oleh, terutama
kalau tuan rumah mempunyai anak kecil
10. Ketika pamit, tamu dan tuan rumah berpisah dengan saling
mendoakan keselamatan dan kebaikan
ETIKA BERTEMAN
57
9. Jangan mudah mengucapkan kalimat sumpah karena
akibatnya tidak baik
10. Tujuan pertama berteman adalah membangun
kebersamaan, bukan untuk mencari keuntungn materi
ETIKA BERTETANGGA
58
WANITA SOLEHAH DALAM MENDIDIK ANAK
60
17. Jangan pernah melupakan jasa – jasa orang tua walaupun
telah tiada
18. Menjaga aurat jangan sembarangan ( berbusana yang
sesuai kaidah syariat agama )
19. Jangan menyia – nyiakan orang miskin, anak yatim, dan
orang papa
20. Jangan suka mencela orang lain apalagi membuka aib
sesama
21. Menghormati dan memuliakan orang yang lebih tua serta
mengasihi dan mengayomi orang yang lebih muda
22. Apabila terkena musibah atau cobaan haruslah sabar dan
tabah dan senantiasa tawakal kepada Allah
23. Jangan sesekali mendatangi dukun / para normal / juru
ramal sebab bisa membahayakan keimanan
24. Jangan suka menuduh orang lain tanpa bukti ( fitnah )
kebencian tanpa sebab ( dengki ) karena semua itu
merupakan perbuatan dosa
25. Harus dapat membatasi dalam hal pergaulan, terutama
dengan lawan jenis
26. Janagan suka mengakhirkan solat, apalagi menunda –
nunda sampai keluar waktu ( ......)
27. Jangan suka menghibur diri dengan hal – hal yang mungkar
( misalnya hobi ... sampai melalaikan solat )
28. Jangan sampai melakukan aktifitas bisnis yang merugikan
orang lain misalnya merentenkan uang
61
Kesucian adalah hal yang sangat penting bagi wanita karena
resiko yang dihadapi wanita lebih besar daripada pria.
Berkait dengan masalah haid, nifas, wiladah, dan mengurus
balita.
Sikap hati – hati dalam hal menjaga kesucian mutlak
diperlakukan bagi kaum wanita dikarenakan menyangkut
kesempurnaan ibadah utamanya solat lima waktu.
Kecuali berkait dengan haid, nifas, wiladah, dan merawat
balita juga perlu diperhatikan masalah makanan, peralatan
rumah tangga, segala lingkungan tempat tinggal, dan juga
kondisi jasmani secara keseluruhan.
62
4. Memakan makanan yang diharamkan akan berdampak
pada amal ibadah wanita, demikian juga makanan yang
halal dan baik juga akan berdampak positif pada wanita
tersebut
64
5. Saluran air agar lancar harus perlu diperhatikan dan
dibersihkan.
6. Meja, kursi, lemari, dan perabot rumah harus ditata dengan
rapi.
Perlu diperhatikan bahwa rumah yang baik bukan semata –
mata karena isinya yang mahal dan mewah, akan tetapi
kebersihan dan kerapihan itu yang utama. Kondisi rumah
mencerminkan kepribadian penghuninya karena itu, rumah
yang baik menunjukkan bahwa si penghuni adalah orang
yang baik. Keramahan dan kenyamanan akan tercipta bagi
penghuni rumah dan yang memasuki rumah itu. Seperti
ungkapan “Baiti Jannati” rumahku adalah surgaku.
7 April 2018
66