Semisal َ‘( عَ لَ ْيكAlaiek) “Harus”, َ( إِلَ ْيكIlaiek) “Ambillah” dll.Atau berupa Zharaf
Semisal َ( د ُْو َنكDuunak) “Ambillah” , َ( مكا َنكMakaanak) “Tetaplah pada tempatnya, َ( أمامَكAmaamak)
“Majulah”, َ( وراءِكWaraa’ik) “Mundurlah”. dll.
Atau berupa Masdar
Semisal َ( ُر َو ْيدRuwaieda) “Segan” َ( بَ ْلهBalhah) “Cuek”. dll.
Penggunaan Isim Fiil tetap dalam satu bentuk keadaan, baik untuk tunggal, dual, jamak, atau
baik untuk male, female. Kecuali jika penggunaannya menggunakan huruf Kaf ( )كmaka dapat
berubah tergantung keadaan pada kata ganti/Dhamir. semisal ك ِ َعلَي, َعلَ ْي ُك َما, َعلَ ْي ُك ْم, ََّعلَ ْي ُكن
َ َعلَ ْي,ْك
Status Isim Fi’il adalah Sima’i ( )سماعيkalimah bangsa pendengaran, artinya bawaan dari orang
Arab. Kecuali ada Isim Fi’il berpola/berwazan فَ َع ا َلsemisal قَتَ ا َل, نَ زَا َلmaka yang seperti ini,
diqiyaskan kepada tashrif Fi’il Tsulatsi yang Mutashorrif tanpa Naqish.
Semua Isim Ashwat diserupakan hukumnya kepada Isim Fi’il, artinya tetap menggunakan satu
bentuk lafal dalam penunjukan suatu makna, beramal tapi tidak dapat diamali, baik untuk
tunggal, dual, jamak, male dan female.
1. Lafazh-lafazh yg ditujukan kepada Hewan yg tidak berakal atau tidak dapat berbicara (seperti
anak kecil). contoh:
“ هَ ْي ٌدHaid!” atau “ هَادHaad!” dipakai untuk membentak Unta yang lambat jalannya agar kencang.
2. Untuk menceritakan Bunyi/suara dari hewan atau benda mati dll. contoh:
Selanjutnya pada subpage “Pembahasan kata kerja” kali ini, adalah tentang Mujarrad dan
Mazid. Sebagian pembahasan ini, telah saya posting pada subpage belajar I’lal.
Kata kerja/kalimah fi’il terbagi menjadi Mujarrad dan Mazid. Fi’il Mujarrad adalah Fi’il yang
semua huruf-hurufnya asli. Fi’il Mazid adalah fi’il yang ditambahi satu haruf atau lebih pada
huruf-hurufnya yg asli.
Begitu juga (Dii’rab seperti Jamak Muannats Salim) yaitu lafadz “Ulaatu”. Dan Kalimah yang
sungguh dijadikan sebuah nama seperti lafadz “Adri’aatin” (nama tempat di Syam) yang
demikian ini juga diberlakukan I’rab seperti Jamak Mu’annats Salim.
ْ ف َأ ْو َي ُك َب ْعدَ َأ ْل َر
دِف َ َما َل ْم ُي ¤ ف
ْ ض َ َو ُج َّر ِبا ْل َف ْت َح ِة َما َال َي ْن
ْ ص ِر
Setiap Isim yang tidak Munshorif dijarrkan dengan Harakah Fathah, selama tidak Mudhof atau
tidak jatuh sesudah AL.
الز َمــــا
ِ كمــا ِ ثــال َثـــ ُهنَّ َت ¤ جاز َما
َ قــــض ُح ِ واحذِف
ْ فع فيهما ْان ِو
َ والر
َّ
dan kira-kirakanlah! tanda Rofa’ untuk kedua lafadz (يَ ْدعُو dan يَ ْر ِمي ). Buanglah (huruf-huruf illat
itu) jika engkau sebagai orang yang menjazmkan ketiga Kalimah Fi’il Mu’tal tsb, maka berarti
engkau memutuskan dengan Hukum yang benar.
**********************
َأ ْو َواق ٌِع َم ْوق َِع َما َقدْ ُذك َِرا ¤ ــــر ًا
َ ـــــابل ُ َأ ْل ُمؤ ِّث
ِ َنك َِر ٌة َق
Nakirah adalah Isim yang dapat menerima AL pemberi bekas ma’rifat, atau Isim yang
menempati tempatnya Isim tersebut (dapat menerima AL Ma’rifat).
مِي ِر
ْ الض
َّ هْـو َس ِّم ِب َ َكأَ ْن ¤ ور
َ ـت َو ِ ضُ َف َما لِذِي َغ ْي َب ٍة ْأو ُح
Setiap Isim yang menunjukkan arti ghaib dan hadir seperti contoh: انت dan هم , maka
namakanlah! Isim Dhomir.