Anda di halaman 1dari 19

OUR TEAM

Muhammad
Hanna A
Rafli

Anjani I

Samia Lilih S
Stepany
Biaya Modal
Kelompok 1
Pengertian Biaya Modal
Biaya Modal adalah biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk
memperoleh dana, baik yang berasal hutang, saham preferen, maupun laba
ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan (Harjito dan
Martono ,2003) . Perusahaan yang sudah berbentuk PT dapat menjual
sahamnya ke public apabila perusahaan sudah berbentuk Tbk (Terbuka).

Biaya modal sama dengan modal yang diinvestasikan perusahaan dikalikan


ratarata tertimbang dari biaya modal (WACC), (O’Byrne).
Sumber Dana Jangka Panjang
Surat utang yang dapat diperjual belikan, yang berisi janji dari pihak yang
menerbitkan efek untuk membayar bunga pada periode tertentu dan
Obligasi melunasi pokok hutang pada akhir waktu yang ditentukan

Saham dengan hak istemewa menurut ketentuan dalam anggran dasar,


misalnya berupa prioritas dalam dividen, penentuan pengurus dan sisa
Preferen
Stock harta perusahaan saat dilikuidasi

Surat berharga dalam bentuk piagam atau sertifikat yang memberikan


pemegangnya bukti atas hak –hak dan kewajiban menyangkut andil
Common
Stock kepemilikan dalam suatu perusahaan

Laba ditahan adalah bagian dari laba bersih perusahaan yang ditahan
perusahaan dan tidak dibayarkan sebagai dividen kepada pemegang
Laba
Ditahan saham
Alasan Pentingnya Biaya Modal
Biaya modal dianggap sangat penting untuk suatu bisnis, karena
biaya modal digunakan sebagai alat ekonomi dan akuntansi yang
penting agar dapat memaksimalkan potensi investasi yang bisa
mengembangkan bisnis.
Berikut ini terdapat beberapa poin betapa pentingnya biaya modal,
antara lain:
a. Dapat membantu investor dalam menilai pilihan mereka
b. Dapat membantu mengambil keputusan terkait penganggar
modal, sebab bisnis harus melihat seberapa banyak manfaat dari
suatu proyek
c. Membantu mengevaluasi kinerja proyek
BIAYA MODAL
INDIVIDUAL
1. Biaya Hutang Jangka Pendek
Biaya hutang yang ditanggung perusahaan karena menggunakan
sumber dana yang berasal dari pinjaman dengan masa jatuh tempo <
1tahun.

Rumus:

Keterangan:

Kt = Biaya utang j.pendek setelah pajak


Kb = Biaya utang j.Panjang sebelum pajak. Sebesar
tingkat bunga utang
t = Tingkat pajak
Contoh Soal
PT. RAMBO membeli bahan baku secara kredit. Bunga kredit 12%, tingkat pajak
penghasilan 35%, maka biaya urang setelah pajak sebesar ?

Maka dapat kita hitung

Maka, biaya utang setelah pajak yang harus kita bayarkan sebesar 7,8%
1. Biaya Hutang Janka Panjang
Biaya hutang yang ditanggung perusahaan karena menggunakan
sumber dana yang berasal dari pinjaman dengan jangka Panjang
>1tahun

Rumus:

Keterangan:

N = Nilai nominal
n = Jangka Waktu Obligasi
I = Bunga satu tahun
Nb = Penerimaan bersih
Contoh Soal
PT. RAMBO Tbk mengeluarkan obligasi dengan nilai nominal Rp. 25.000/lembar. Umur
obligasi 15 tahun. Hasil penjulan obligasi bersih yang diterima perusahaan Rp 22.000.
Bunga/kupon obligasi /tahun 4%, dan tingkat pajak 30%. Berapa besar biaya modal
obligasi?
Bunga dalam 1 tahun = 25.000*4%=1000

Kd=1000+(25.000-22.000)/15

= 5,1 % (Sebelum Pajak)


(22.000+25.000)/2
Setelah pajak :
Ki=Kd (1-t)
=0,051(1-0,3)=0,0357
2. Biaya Saham Preferen
Saham ini disebut sebagai modal saham semi hutang, karena sifatnya yang memberikan
penghasilan tetap, yakni dividen akan dibayarkan walaupun perusahaan dalam kondisi rugi.
Saham preferen merupakan modal sendiri, artinya dividennya diambilkan dari laba setelah
pajak. Karena merupakan modal sendiri, saham ini mempunyai hak atas bagian aset bila
perusahaan dilikuidasi, dan haknya didahulukan setelah pelunasan hutang. Biaya modal
saham preferen yang diberi notasi K, ini, untuk menghitung besarnya biaya modalnya bisa
menggunakan formulasi sebagai berikut:

Di mana:
D = Dividen yang dibayarkan
Pn = Penerimaan bersih
Contoh Soal
PT. GONRES.ID dalam memenuhi dananya dengan mengeluarkan saham preferen yang laku
dijual dengan harga Rp7.500,- per lembar. Saham ini memberikan dividen secara tetap sebesar
Rp1.400,- per lembar. Biaya emisi Rp150,- per lembar.
Dengan demikian,
D = Rp1.400,-
Pn = Rp7.500,- - Rp150,- = Rp7.350,-

= 19,05%
Karena dividen saham preferen dibayarkan dari laba setelah pajak, maka biaya modal preferen
tidak perlu disesuaikan dengan pajak, artinya biaya modal preferen sebesar 19,05%, berdasarkan
setelah pajak.
3. Biaya Modal saham Biasa
Saham biasa adalah surat bukti kepemilikan perusahaan yang tidak mempunyai modal hak istimewa seperti
saham preferen. Bila saham dibayar secara tetap baik perusahaan laba atau rugi, sedangkan hak saham biasa
dalam mendapatkan dividen dibayar bila perusahaan mendapatkan laba, bila rugi tidakakan mendapatkan
dividen. Oleh karenanya dividen dibayarkan bila perusahaan laba, maka pembayaran dividen diharapkan selalu
meningkat tiap tahunnya. Oleh karena itu rumus yang digunakan untuk mencari cost of common stock adalah:

Di mana:
: Biaya modal saham biasa
: Dividen yang dibayarkan
P : Harga pasar
g : Pertumbuhan dividen
Contoh soal:
PT. BASBISBUS mengeluarkan saham biasa yang laku dijual dengan harga Rp7.000,-
/lembar. Dividen rencananya akan dibayar sebesar Rp1.200,- /lembar dengan pertumbuhan
5%. Maka biaya modal saham biasa ini bisa dihitung sebagai berikut:

= Rp1.200,-
P = Rp7.000,-
g = 5%
= + 5%
= 22,14%
4. Biaya Rata-rata Tertimbang
Apabila perusahaan menggunakan kombinasi beberapajenis sumber
dana, maka cost of capital yang perlu diperhitungkan adalah
keseluruhan biaya modal atau disebut sebagai weighted average
cost of capital atau biaya modal rata-rata tertimbang.
Contoh Soal:
● Sistem Persediaan Periodik
ReadyMade Industries melaporkan persediaan awal 400 unit seharga 75.000 per unit pada
awal tahun fiskal 1 Januari. Pada akhir kuartal pertama, perusahaan melakukan pembelian
berikut:
11 Januari : 200 unit dengan biaya 50.000 = 1.000.000
23 Februari : 100 unit dengan biaya 120.000 = 12.000.000
16 Maret : 130 unit dengan biaya 145.000 = 18.850.000
● Total unit yang tersedia sebelum penjualan:
830 = 400 + 200 + 100 + 130
Juga, perusahaan menerima penjualan berikut:
Penjualan akhir Januari 121 unit
Penjualan akhir Februari sebanyak 220 unit
Penjualan akhir Maret sebanyak 165 unit
● Total Unit yang Terjual Selama Kuartal Pertama:
506 = 121 + 220 + 165
Akuntan bisnis lebih suka menggunakan sistem persediaan periodik yang menghitung
HPP dan unit yang tersedia untuk dijual pada akhir kuartal pertama:
WAC per unit = (30.000.000 + 1.000.000 + 12.000.000 + 18.850.000) / 830
WAC = 74.518

Untuk penjualan 506 unit selama periode Januari-Maret, bisnis mengalokasikan 74.518
per unit yang terjual. Unit yang tersisa masuk ke persediaan akhir, menghasilkan
perhitungan berikut:
506 x 74.518 = 37.706.108 dalam HPP
61.850.000 – 37.706.108 = 24.143.892 dalam persediaan akhir
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai