SUSLINAWATI
• Studi aspek keuangan bertujuan untuk mengetahui perkiraan pendanaan dan
aliran kas proyek bisnis,sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya rencana
bisnis yang dimaksud
Aspek keuangan meliputi:
2. Kelompok biaya modal sendiri dapat dibagi atas biaya saham preferen,biaya saham biasa
dan biaya laba ditahan. Dipaparkan sebagai berikut ini
A. BIAYA SAHAM PREFEREN
• Saham preferen memberikan penghasilan berupa dividen yang tetap kepada pemiliknya yang
diambilkan dari laba bersih setelah pajak.
• Untuk perumusan besar modal biaya preferen sebagai berikut : P0 = A x B /kp
•
Dimana : P0 = harga jual saham saat ini
A = nilai dividen ( dalam persen )
B = nilai nonimal saham
kp = biaya saham preferen
B. BIAYA SAHAM BIASA
• Biaya saham biasa merupakan suatu tingkat keuntungan minimal yang
harusdiperoleh suatu investasi yang dibelanjai saham biasa.
ROA dihitung dengan membagi pendapatan bersih perusahaan dengan total aset.
Sebagai contoh, perusahaan C memiliki aset Rp 400 juta dengan laba bersih 60 juta pada tahun 2019.
Sementara di tahun yang sama, perusahaan D dengan total aset Rp 300 juta mencetak laba bersih Rp 50
juta. Bila dilihat dari ilustrasi di atas, perusahaan C tercatat menguntungkan karena mencetak laba lebih
besar.
• Namun, benarkah demikian? Anda bisa mengecek dengan menghitung Return on Asset (ROA) dari
masing-masing perusahaan.
• ROA Perusahaan C: (60 juta/400 juta) x 100 = 15 persen
• ROA Perusahaan D: (50 juta/300 juta) x 100 = 16,6 persen
• Dari perhitungan menggunakan rumus ROA di atas, bisa terlihat perusahaan C kalah efisien
ketimbang perusahaan D. ROA perusahaan C sebesar 15 persen sementara perusahaan D sebesar
16,6 persen.
• Sehingga bisa disimpulkan, dengan total aset yang tak sebesar perusahaan C, perusahaan D bisa
mencetak laba yang lebih besar ketimbang perusahaan C.
• Hal yang sama berlaku sebaliknya, dengan total aset yang lebih besar, ternyata perusahaan C tidak
mampu mencetak laba yang nilainya lebih besar ketimbang perusanaan D.
ROE
• pengertian ROE adalah metriks guna membandingkan jumlah pendapatan bersih (net
income) perusahaan dan jumlah total modal investor/pemilik di dalamnya. Sementara itu di
dunia saham, pengertian ROE adalah jumlah pendapatan bisnis bersih per dana investor
yang masuk.
• ROE atau return on equity adalah salah satu unsur penting demi mengetahui sejauh mana
suatu bisnis mampu mengelola permodalan dari para investornya. Apabila perhitungan
ROE-nya makin besar, maka reputasi perusahaan pun meningkat di mata pelaku pasar
modal. Sebab, usaha tersebut terbukti mampu memanfaatkan bantuan modal dengan sebaik-
baiknya.
•Rumus ROE = (Omzet - Biaya)/Modal
atau
Rumus ROE = Pendapatan Bersih (Net Income)/Modal
•
Contoh Cara Menghitung ROE
•Supaya lebih mudah memahami rumus return on equity, kali ini kita akan membahas beberapa contoh kasus dan cara menghitung ROE-nya.
1.Kasus PT. Amarta
Pada tahun 2020, PT. Amarta berhasil mendapat total omzet sebesar Rp470 juta, sementara total pengeluarannya adalah Rp200 juta. Di tahun
sebelumnya, PT. Amarta mendapat pendanaan Rp100 juta, sementara sisa modal awal pendirinya adalah Rp150 juta. Maka cara menghitung
ROE PT. Amarta yaitu:
2.Rumus ROE
= (Omzet - Biaya) / Modal
= (Rp470 juta - Rp200 juta) / (Rp100 juta + Rp150 juta)
= Rp270 juta/Rp250 juta
= 1.08
3.Jadi, return on equity PT. Amarta tergolong normal dengan sedikit kelebihan dari 1.0.
• FixedCost
• VariableCost
• Jumlah Unit
BEP