Biaya Modal
(Cost of Capital)
1
Struktur modal
Kebutuhan dana persh dari modal sendiri berasal dari modal saham,
laba ditahan. Pendanaan yang berasal dari luar, yaitu dari hutang
(debt financing).
6
Weighted Average Cost of Capital
(WACC)
Untuk menghitung biaya modal kita menggunakan WACC
WACC adalah rata-rata tertimbang dari seluruh komponen
modal
Komponen modal yg sering dipakai adalah: saham biasa, saham
preferen, utang, laba ditahan
Seluruh komponen modal ( capital components) mempunyai
satu kesamaan, yaitu investor yang menyediakan dana berharap
untuk mendapatkan return dari investasi mereka.
WACC
WACC = wd.kd (1-T)+wps.kps+ws.( ks atau ke)
kd = biaya hutang
kps = biaya saham preferen
ks = biaya laba ditahan
ke = biaya saham biasa baru
T = pajak
Biaya Hutang (cost of debt)
23
Biaya Saham Biasa
Dua jenis pendanaan saham biasa: (1) Laba ditahan; (2) penerbitan saham baru
Biaya saham biasa tingkat yang investor diskontokan terhadap dividen yang
diharapkan untuk menetukan nilai sahamnya. Teknik mengukur biaya saham biasa:
(1) model penilaian pertumbuhan konstan
Po = , dimana Po: nilai saham biasa, D1:Dividen perlembar saham yang diharapkan
akhir tahun 1, kd:Required return saham biasa, dan g: pertumbuhan
Contoh. Harga pasar saham biasa PT ABC Rp 500 per lembar, perusahaan akan
membayar dividen akhir tahun 2006 (D1) Rp 40 per lembar. Pertumbuhan dividen
selam 6 tahun terakhir (2000 – 2005) adalah 5 %.
Po = 500 = ks =13 %
(2) CAPM
ks = Rf + [b x {km – Rf), dimana : Rf: tingkat bunga bebas resiko, b: koefisien
beta suatu perusahaan, dan km: return pasar
contoh perusahaan ABC Rf = 7%, b = 1,5 dan km = 11%
ks = 13 %
24
Biaya Laba ditahan
Jika laba perusahaan tidak ditahan, maka seluruh laba akan
dibagikan kepada para pemegang saham. Jadi biaya laba ditahan
(kr) sama dengan biaya ekuivalen penerbitan tambahan saham biasa
yang dipesan secara penuh.
kr = ks
Biaya penerbitan saham baru (kn) yang ditentukan dengan
menghitung biaya saham biasa setelah memperhitungkan jumlah
underpricing (harga dibawah harga pasar) dan flotation costs.
kn = +g
Contoh. PT ABC saham biasa Po= Rp 500 per lembar, 2006 (D1) =
Rp 40 per lembar, dan g= 5 % serta ks =13 %. Perusahaan akan
menerbitkan saham baru dan menetapkan harga Rp 470 per lembar
dan flotation costs = Rp 55 per lembar.
Net proceeds = 500 – 30 -55 = Rp 415
kn = D/Np+g
= 40/415+5% = 14 %
25
Biaya Modal Rata-Rata tertimbang (WACC)
kά = (wi x ki)+ (wp x kp) +(ws x kS)
wi = proporsi hutang jangka panjang dalam struktur
modal
wp = proporsi saham preferen dalam struktur modal
ws = proporsi saham biasa dalam struktur modal
wi + wp +ws = 1
contoh. ki= 5,6 %, kp= 9%, kr = 13%, dan kn = 14%
Proporsi modal Hutang jangka panjang 40%, Saham preferen
10%, dan saham biasa 50%.
26
Biaya Marjinal dan Keputusan Investasi
Ketika volume dana yang dibutuhkan meningkat, maka biaya dari
berbagai sumber juga akan meningkat.
Contoh. PT ABC saat ini memiliki laba ditahan Rp 300.000, kr = 13%.
Biaya penerbitan saham baru, kn = 14%, Hutang sampai Rp 400.000
berbiaya 5,6 % dan tambahan hutang dikenakan biaya 8,4 %.
Bp saham biasa = =Rp 600.000
Bp Hutang = =Rp 1.000.000
INTERVAL PENDANAAN SUMBER MODAL BOBOT BIAYA BIAYA
BARU TERTIMBANG
0 – 600.000 HUTANG 40% 5,6 2,2
SAHAM 10% 9 0,9
PREFEREN 50% 13 6,5
SAHAM BIASA
9,6
600.000 – 1JUTA HUTANG 40% 5,6 2,2
SAHAM 10% 9 0,9
PREFEREN 50% 14 7
SAHAM BIASA
10,1
>1 JUTA HUTANG 40% 8,4 3,4
SAHAM 10% 9 0,9
PREFEREN 50% 14 7
SAHAM BIASA
11,3
27