Menurut James C. Van Horne (2007:122), “Biaya Modal adalah tingkat pengembalian
yang diminta atas berbagai jenis pendanaan dan biaya modal keseluruhan adalah rata-
rata tertimbang tiap tingkat pengembalian yang diminta (biaya)”.
Menurut Handono Mardiyanto (2009:234), “Biaya Modal adalah tingkat imbal hasil
minimum yang harus diterima oleh investor sehingga investor bersedia menandai
suatu proyek pada tingkat risiko tertentu”.
Menurut Sutrisno (2011:150), “Biaya Modal adalah semua biaya yang secara rill
dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka mendapatkan sumber dana yang
digunakan untuk investasi perusahaan”.
Menurut Brigham dan Houston (2011:24), “Biaya modal yang dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yang beberapa berada di luar kendali perusahaan, tetapi yang lainnya dipengaruhi oleh
kebijakan pembiayaan dan investasi perusahaan tersebut”.
Misalnya, jika kita menggunakan metode Net Present Valueatau Profitability Index untuk
menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investai, maka biaya modal berfungsi
sebagai “discount rate” yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari proceeds dan
pengeluaran investasi.
𝐾𝑝 = 𝐷𝑝/𝑃𝑛
Ket:
Kp = Biaya saham preferen
Dp = Dividen saham preferen
Pn = Harga saham preferen bersih yang diterima (harga setelah dikurangi flotation cost)
Biaya penggunaan dana dari penjualan saham preferen (cost of preferred stock) dihitung
dengan membagikan dividen per lembar saham preferen (Dp) dengan harga neto (net Price)
yang diperoleh dari penjualan saham preferen per lembarnya. Jika ada biaya penerbitan
(flotation cost) maka biaya modal saham preferen dihitung atas dasar penerimaan kas bersih
yang diterima (Pnet).
𝐾 = 𝐷 /𝑃
𝑝 𝑝 𝑛𝑒𝑡
3. Biaya Modal Saham Biasa
Merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual
saham biasa atau menggunakan laba ditahan untuk investasi. Biaya modal saham biasa dan
laba ditahan atau sering disatukan menjadi biaya modal sendiri (biaya ekuitas) atau kadang-
kadang disebut biaya modal saham biasa saja. Biaya modal ekuitas merupakan biaya yang
dikeluarkan perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau
menggunakan laba ditahan untuk investasi. Perusahaan dapat membagikan laba setelah pajak
yang diperoleh sebagai dividen atau menahannya dalam bentuk laba ditahan. Laba ditahan
yang digunakan untuk investasi kembali tersebut perlu diperhitungkan biaya modalnya. Ket:
rs = Biaya modal ekuitas
1. Fungsi WACC
Formulasi WACC membantu manajemen mengevaluasi apakah perusahaan harus membiayai
pembelian aset baru dengan utang atau ekuitas dengan membandingkan kedua opsi biaya.
Manajemen harus menggunakan persamaan WACC untuk menyeimbangkan harga saham,
ekspektasi pengembalian investor, dan total biaya pembelian aset.
Ket:
WACC = biaya modal rata-rata tertimbang
Wd = proporsi utang dari modal
Kd = biaya utang
Wp = proporsi saham preferen dari modal
Kp = biaya saham preferen
Wr = proporsi saham laba ditahan dari modal
Kr = biaya laba ditahan
We = proporsi saham biasa baru
Ke = biaya saham biasa baru