Anda di halaman 1dari 4

Kelas : G

Mata Kuliah : Manajemen Keuangan

Dosen Pengampu : Dra. Susanti Prasetiyaningtiyas, M.Si.

Nama Anggota Kelompok 5 :

1. Lusiana Wahyuningsih (220810201032)


2. Nurdiana (220810201121)
3. Indah Nur Chumala Sharie (220810201155)
4. Maesya Bella Dian Falasifah (220810201209)

RESUME KONSEP BIAYA MODAL

A.Pengertian Biaya Modal


Biaya modal erat hubungannya dengan konsep mengenai pengertian tingkat keuntungan yang
disyaratkan (required rate of return). Tingkat keuntungan yang disyaratkan sebenarnya dapat
dilihat dari dua pihak, yaitu sisi investor dan perusahaan. Dari sisi investor, tinggi rendahnya
required rate of return merupakan tingkat keuntungan (rate of return) yang mencerminkan
tingkat resiko dari aktiva yang dimiliki. Sedangkan bagi perusahaan yang menggunakan dana
(modal), besarnya required rate of return merupakan biaya modal (cost of capital) yang harus
dikeluarkan untuk mendapatkan modal tersebut.Biaya modal bisanya digunakan sebagai
ukuran untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi (sebagai discount
rate), yaitu dengan membandingkan tingkat keuntungan (rate of return) dari usulan investasi
tersebut dengan biaya modalnya. Biaya modal disini adalah overall cost of capital.

 Menurut James C. Van Horne (2007:122), “Biaya Modal adalah tingkat pengembalian
yang diminta atas berbagai jenis pendanaan dan biaya modal keseluruhan adalah rata-
rata tertimbang tiap tingkat pengembalian yang diminta (biaya)”.
 Menurut Handono Mardiyanto (2009:234), “Biaya Modal adalah tingkat imbal hasil
minimum yang harus diterima oleh investor sehingga investor bersedia menandai
suatu proyek pada tingkat risiko tertentu”.
 Menurut Sutrisno (2011:150), “Biaya Modal adalah semua biaya yang secara rill
dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka mendapatkan sumber dana yang
digunakan untuk investasi perusahaan”.

B.Faktor yang Mempengaruhi Biaya Modal

Menurut Brigham dan Houston (2011:24), “Biaya modal yang dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yang beberapa berada di luar kendali perusahaan, tetapi yang lainnya dipengaruhi oleh
kebijakan pembiayaan dan investasi perusahaan tersebut”.

1. Faktor yang Tidak Dapat Dikendalikan Perusahaan:

a. Tingkat Suku Bunga


Jika suku bunga dalam perkonomian meningkat, maka biaya utang juga akan meningkat
karena perusahaan harus membayar pemegang obligasi dengan suku bunga yang lebih tinggi
untuk memperoleh modal utang.
b. Tarif Pajak
Tarif ajak digunakan dalam perhitungan biaya utang yang digunakan dalam WACC, dan
terdapat cara-cara lainnya yang kurang nyata dimana kebijakan pajak mempengaruhi biaya
modal.

2. Faktor yang Dapat Dikendalikan Perusahaan:

a. Mengubah Struktur Modal Perusahaan


Perhitungan WACC didasarkan pada tarif bunga setiap komponen modal dengan komposisi
struktur modalnya. Sehingga jika struktur modalnya berubah, maka biaya modalnya akan
berubah.

b. Mengubah Pembayaran Dividen


Penurunan ratio pembayaran dividen mungkin dapat menyebabkan biaya modal sendiri
meningkat, sehingga MACC-nya naik.

c. Mengubah Keputusan Penganggaran Modal


Akibat dari kebijakan investasi akan membawa dampak yang berisiko. Besar kecilnya risiko
inilah yang akan mempengaruhi biaya modal.

3. Fungsi Biaya Modal


▪ Terkait Dengan Pajak yang Dikenakan Pada Perusahaan
Biaya modal yang dikenakan pada modal pinjaman berbeda dengan biaya modal dari modal
sendiri. Konsep perhitungan biaya modal didasarkan pada perhitungan:
- Sebelum Pajak (before tax basis)
- Setelah Pajak (after tax basis)

▪ Sebagai Discount Rate


Untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi yaitu dengan
membandingkan tingkat keuntungan (rate of return) dari usulan investasi tersebut dengan
biaya modalnya. Biaya modal di sini adalah biaya modal yang menyeluruh (overall cost of
capital).

Misalnya, jika kita menggunakan metode Net Present Valueatau Profitability Index untuk
menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investai, maka biaya modal berfungsi
sebagai “discount rate” yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari proceeds dan
pengeluaran investasi.

C.Biaya Modal Individual

1. Biaya Modal Utang (Kd)


Hutang merupakan seluruh kewajiban keuangan perusahaan pada pihak lainnya yang belum
terpenuhi. Hutang juga bisa dikatakan sebagai sumber dana atau sumber modal sebuah
perusahaan yang diperoleh dari pihak kreditur ataupemberi utang itu sendiri. Sedangkan
dalam ilmu akuntansi, hutang dianggap sebagai pengorbanan ekonomis yang dilakukan oleh
perusahaan untuk masa depan yang dilakukan dalam bentuk penyerahan jasa, aktiva sebagai
bagian dari transaksi atau peristiwa kesepakatan yang dilakukan di masa lalu. Pengorbanan
yang dimaksud yaitu penyerahan yang wajib dilakukan oleh pihak perusahaan dalam bentuk
jasa atau aktiva.
Biaya hutang dapat didefinisikan sebagai bagian yang harus diterima dari suatu investasi agar
tingkat hasil minimum para kreditor terpenuhi. Jika perusahaan menggunakan obligasi
sebagai sarana untuk memperoleh dana dari hutang jangka panjang, maka biaya hutang
adalah sama dengan Kd atau Yield to Maturity (YTM) yaitu tingkat keuntungan yang
dinikmati oleh pemegang atau pembeli obligasi.
Biaya modal utang merupakan tingkat keuntungan yang disyaratkan pemberi pinjaman atas
investasi perusahaan yang dibelanjai dengan utang. Biaya modal utang harus ditanggung
perusahaan karena perusahaan menggunakan utang untuk mendanai investasinya.
Perhitungan biaya utang lebih mudah dibandingkan dengan biaya modal saham biasa, karena
biaya modalnya bersifat eksplisit.

Biaya hutang dapat dicari dengan cara:

a. Biaya Modal dari Hutang Jangka Pendek


Hutang jangka pendek (hutang lancar) merupakan hutang yang jangka waktu
pengembaliannya kurang dari 1 tahun, yang terdiri dari hutang perniagaan (trade account
payable), hutang wesel, dan kredit jangka pendek dari bank utang yang jatuh tempo dalam
jangka waktu kurang dari satu tahun.

b. Biaya Modal Hutang Jangka Panjang


Pada dasarnya biaya penggunaan hutang jangka panjang (cost of debt) yang biasanya berasal
dari obligasi (cost of bond). Biaya modalnya dengan memperhitungkan jumlah neto yang
diterima dengan pengeluaran kas yang terjadi karena penggunaan dana tersebut. Biaya utang
ini merupakan utang yang pelunasannya akan dilakukan dalam jangka waktu lebih dari satu
tahun.

2. Biaya Modal Saham Preferen


Merupakan biaya riil yang harus dibayar jika perusahaan menggunakan dana dengan menjual
saham preferen. Biaya saham preferen adalah sama dengan tingkat keuntungan yang
dinikmati pembeli saham preferen.

𝐾𝑝 = 𝐷𝑝/𝑃𝑛

Ket:
Kp = Biaya saham preferen
Dp = Dividen saham preferen
Pn = Harga saham preferen bersih yang diterima (harga setelah dikurangi flotation cost)

Biaya penggunaan dana dari penjualan saham preferen (cost of preferred stock) dihitung
dengan membagikan dividen per lembar saham preferen (Dp) dengan harga neto (net Price)
yang diperoleh dari penjualan saham preferen per lembarnya. Jika ada biaya penerbitan
(flotation cost) maka biaya modal saham preferen dihitung atas dasar penerimaan kas bersih
yang diterima (Pnet).
𝐾 = 𝐷 /𝑃
𝑝 𝑝 𝑛𝑒𝑡
3. Biaya Modal Saham Biasa
Merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual
saham biasa atau menggunakan laba ditahan untuk investasi. Biaya modal saham biasa dan
laba ditahan atau sering disatukan menjadi biaya modal sendiri (biaya ekuitas) atau kadang-
kadang disebut biaya modal saham biasa saja. Biaya modal ekuitas merupakan biaya yang
dikeluarkan perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau
menggunakan laba ditahan untuk investasi. Perusahaan dapat membagikan laba setelah pajak
yang diperoleh sebagai dividen atau menahannya dalam bentuk laba ditahan. Laba ditahan
yang digunakan untuk investasi kembali tersebut perlu diperhitungkan biaya modalnya. Ket:
rs = Biaya modal ekuitas

4. Biaya Laba Ditahan (Cost of Retained Earning)


Laba di tahan merupakan laba yang diperoleh dari perusahaan baik sebagian maupun
keseluruhan, laba tersebut ditahan atau tidak dibagikan kepada pemegang saham dalam
bentuk dividen. Uang dari laba ditahan akan diinvestasikan kembali kepada perusahaan
dengan maksud agar kegiatan produksi perusahaan dapat tumbuh dan berkembang dan
menjamin kelangsungan pertumbuhan bisnis perusahaan tersebut sekaligus bisa untuk
membayar hutang perusahaan.

D.Biaya Modal Keseluruhan (Biaya Rata-Rata Tertimbang)


Biaya modal rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital atau WACC) adalah
tingkat pengembalian rata-rata, yang harus perusahaan sediakan kepada pemasok modal agar
mau mengkontribusikan uangnya ke perusahaan. Bagi investor, WACC mewakili
pengembalian dari investasi. Tetapi, bagi perusahaan, itu adalah biaya.

1. Fungsi WACC
Formulasi WACC membantu manajemen mengevaluasi apakah perusahaan harus membiayai
pembelian aset baru dengan utang atau ekuitas dengan membandingkan kedua opsi biaya.
Manajemen harus menggunakan persamaan WACC untuk menyeimbangkan harga saham,
ekspektasi pengembalian investor, dan total biaya pembelian aset.

2. Formulasi Untuk Menghitung WACC

𝑊𝐴𝐶𝐶 = [𝑊𝑑 × 𝐾𝑑 (1 − 𝑡𝑎𝑥)] + [𝑊𝑝 × 𝐾𝑝] + [𝑊𝑟 × 𝐾𝑟] + [𝑊𝑒 × 𝐾𝑒]

Ket:
WACC = biaya modal rata-rata tertimbang
Wd = proporsi utang dari modal
Kd = biaya utang
Wp = proporsi saham preferen dari modal
Kp = biaya saham preferen
Wr = proporsi saham laba ditahan dari modal
Kr = biaya laba ditahan
We = proporsi saham biasa baru
Ke = biaya saham biasa baru

Anda mungkin juga menyukai