Anda di halaman 1dari 19

8

Zain Lizsa.,S.E,M.M

Manajemen Keuangan/Sugiyanto/2012 11/22/22 1


SURAT BERHARGA

 OBLIGASI (BOND)
 SAHAM BIASA (COMMON STOCK)
 SAHAM PREFEREN

Manajemen Keuangan/Sugiyanto/2012 11/22/22 2


OBLIGASI
Obligasi adalah kontrak jangka panjang
dimana peminjam setuju untuk melakukan
pembayaran bunga dan pokok pinjaman,
pada tanggal tertentu, kepada pemegang
obligasi.

Manajemen Keuangan/Sugiyanto/2012 11/22/22 3


Obligasi diklasifikasikan
menjadi:
1. Obligasi Treasuri (Treasury Bond), disebut sebagai obligasi
pemerintah, diterbitkan oleh pemerintah federal. Harga
obligasi treasuri menurun apabila suku bunga naik,
sehingga obligasi ini tidak bebas dari semua resiko.
2. Obligasi perusahaan (corporate bond), sesuai dengan
namanya diterbitkan oleh perusahaan. Obligasi
perusahaan memiliki risiko kegagalan, jika penerbit
obligasi memiliki masalah maka mungkin ia tidak dapat
membayar bunga dan pokok pinjaman.
3. Obligasi municipal (municipal bond), atau “munis”,
diterbitkan oleh pemerintah negara bagian dan local.
4. Obligasi asing (foreign bond), diterbitkan oleh
pemerintah asing atau perusahaan asing. Obligasi
perusahaan asing dan pemerintah juga dihadapkan pada
resiko kegagalan. Resiko tambahan muncul jika obligasi
itu dinyatakan dalam mata uang asing.
Manajemen Keuangan/Sugiyanto/2012 11/22/22 4
KARAKTERISTIK UTAMA
 OBLIGASI
Nilai Nominal (par value) adalah nilai nominal yang
ditetapkan atas obligasi; nilai nominal umumnya
menunjukkan jumlah uang yang dipinjam dan
dibayar kembali oleh perusahaan pada tanggal
jatuh tempo.
 Suku Bunga Kupon .
 Tanggal Jatuh Tempo.
 Provisi Penarikan, provisi dalam kontrak obligasi
yang memberikan hak kepada penerbit untuk
menebus obligasi pada jangka waktu tertentu
sebelum tanggal jatuh tempo normal.
 Dana pelunasan, provisi dalam kontrak obligasi
yang mengharuskan penerbit untuk menarik
sebagian dari obligasi setiap tahun.
Manajemen Keuangan/Sugiyanto/2012 11/22/22 5
Ciri-ciri lainnya:
- Obligasi Konvertibel, obligasi yang dapat
dipertukarkan, atas opsi pemegang obligasi,
dengan saham biasa perusahaan yang
menerbitkan obligasi tersebut.
- Warrants, opsi jangka panjang untuk membeli
sejumlah saham biasa pada harga tertentu.
- Obligasi Pendapatan, Obligasi yang hanya
membayar bunga jika bunga telah diperoleh.
- Obligasi Indeks (Daya Beli), obligasi yang
pembayaran bumganya didasarkan atas indeks
inflasi sehingga melindungi pemegang obligasi dari
inflasi.

Manajemen Keuangan/Sugiyanto/2012 11/22/22 6


RETURN ON INVESTMENT DAN
PENILAIAN SURAT BERHARGA
Nilai berbagai aktiva riil (rial assets) didasarkan atas
keuntungan yang diharapkan akan diterima di masa-
masa dating (expected future benefit) selama usia
ekonomis aktiva itu. Sebagai contoh, misalkan nilai
bangunan tentu didasarkan atas keuntungan yang
akan diperoleh selama usia ekonomis bangunan
tersebut. Begitu pula penilaian financial assets, seperti
halnya saham dan obligasi juga didasarkan atas
expected return salama kepemilikan financial assets
itu.

Manajemen Keuangan/Sugiyanto/2012 11/22/22 7


Saham

 Besarnya reguired rate of return (ke) atau


tingkat keuntungan yang diharapkan adalah :

ke = Dividen + (Harga Pasar – Harga Beli)


Harga Beli

Manajemen Keuangan/Sugiyanto/2012 11/22/22 8


Contoh
 Misalkan seorang membeli saham sebuah
perusahaan dengan harga Rp 6.000. Diharapkan
perusahaan akan membagikan dividen sebesar
Rp 300 pada akhir tahun, dan harga pasar
setelah pembayaran dividen diharapkan menjadi
Rp 56.000 , sehingga tingkat keuntungan yang
diharapkan adalah :

Manajemen Keuangan/Sugiyanto/2012 11/22/22 9


ke = Rp 300 + (Rp 56.000 - Rp 50.000)
Rp 50.000
= 13 %
Dimana k-e adalah tingkat keuntungan yang diharapkan atau
disyaratkan oleh pemegang saham, cara lain untuk mencari
tingkat keuntungan yang diharapkan adalah:
Rp. 50.000 = Rp 300 + Rp. 60.000 =
(1 + ke)t (1 + ke)t
 
Rp. 50.000 = Rp 60.300
(1 + ke)t
Rp. 50.000 (1 + ke)t = Rp 60.300
ke = Rp 60.300 = 20,6 %
50.000

Manajemen Keuangan/Sugiyanto/2012 11/22/22 10


Sekarang misalkan pemegang saham ingin menahan saham
untuk jangka waktu 2 tahun, kemudian menjualnya pada akhir
tahun ke dua. Misal dengan kasus diatas dividen tahun ke dua
Rp. 600,-, dan harga pasar Rp 60.000,- maka tingkat
keuntungan yang diharapkan:
Rp. 50.000 = Rp 300 + 600 + Rp. 60.000 = 20,6 %
(1 + ke)1 (1 + ke)2 (1 + ke)2
Maka rumus umumnya adalah sebagai berikut:
Po = Jumlah D1 + Pn
(1 + ke)1 (1 + ke)2
Bila t tidak terhingga, maka D1 akan mendekati nol, maka

(1 + ke)t
ke = D
Po

Manajemen Keuangan/Sugiyanto/2012 11/22/22 11


PENILAIAN SAHAM DENGAN MODEL
PERTUMBUHAN

1. Model Pertumbuhan Satu Tahap,


tingkat keuntungan yang diharapkan adalah
merupakan discount rate yang menyamakan
present value dividen yang akan diterima dan
harga pasar akhir periode dengan harga beli
saham tersebut.
Po = D1/Ke-g

Manajemen Keuangan/Sugiyanto/2012 11/22/22 12


2.Model Pertumbuhan Dua Tahap, banyak
perusahaaan yang mengalami pertumbuhan
penjualan, laba dan dividen yang tidak konstan.
Pada umumnya perusahaan mengalami masa
peretumbuhan di atas normal, misalnya karena
penerapan teknologi baru, perluasan pasar, life
cycle yang lebih panjang dan sebagainya.
Kemudian berangsur-angsur akan menjadi
normal dan menuju kepada tingkat pertumbuhan
yang konstan.

3. Model Pertumbuhan Tiga Tahap, tidak jarang


perusahaan mengalami pertumbuhan tiga tahap,
yakni pertumbuhan di atas normal, normal dan
pertumbuhan di bawah normal.
Manajemen Keuangan/Sugiyanto/2012 11/22/22 13
PENILAIAN SAHAM PREFEREN

Hampir semua saham preferen akan


mendapatkan dividen dalam jumlah yang tetap.
Dividen per lembar saham pada umumnya tidak
meningkat pada saat pendapatan meningkat.
Po = Dp
Kp

Manajemen Keuangan/Sugiyanto/2012 11/22/22 14


 Misalkan untuk saham prefern komulatif PT
Great Rever memberikan dividen setiap
periode sebesar Rp 575 per lembar saham.
Tingkat keuntungan yang diisyaratkan
sebesar 9 persen, maka nilai saham preferen
tersebut adalah :
 Po = Dp = 575 = Rp 6388,88
Kp 0,09

Manajemen Keuangan/Sugiyanto/2012 11/22/22 15


PENILAIAN OBLIGASI

PENILAIAN OBLIGASI DENGAN JATUH TEMPO:

Po = I(PV,n) + M(PV,n)

Manajemen Keuangan/Sugiyanto/2012 11/22/22 16


OBLIGASI TANPA JATUH TEMPO

Untuk lebih jelasnya, misalkan obligasi PT Jasa


Marga dengan nominal Rp 1 000 000 tanpa jatuh
tempo membagikan kupon sebesar 8 persen per
tahun apabila tingkat keuntungan yang disyaratkan
sebesar 10 persen, maka nilai obligasi atau harga
yang wajar adalah sebesar
Bunga obligasi 8 % x Rp. 1 000 000 = Rp. 80 000.
Tingkat keuntungan yang disyaratkan (kd) = 10%
Po = Rp 80.000/10%
= Rp 800.000

Manajemen Keuangan/Sugiyanto/2012 11/22/22 17


OBLIGASI YANG MEMBAYAR BUNGA
SETIAP TENGAH TAHUN
Misalkan obligasi dengan usia 15 tahun, nilai
nominal 1000, bunga obligasi 15%, bunga
dibayar tiap 6 bulan, bunga yang berlaku 10%,
maka nilai obligasi tersebut adalah sebesar :
V = ½ (PVIFA, kd/2, 2n) + M (PVIF, kd/2, 2n)
= 75 (PVIFA, 5%, 30) + 1000 (PVIF, 5%, 30)
= 75 (15,3725) +1000 (0,2314)
= 1384,34

Manajemen Keuangan/Sugiyanto/2012 11/22/22 18


MACAM-MACAM RISIKO OBLIGASI
 Resiko Kegagalan (Default Risk), adalah risiko bahwa
peminjam tidak mampu membayar kembali bunga dan pokok
pinjaman.
 Risiko Even, adalah resiko bahwa suatu even akan
meningkatkan resiko kegagalan perusahaan.
 Risiko Suku Bunga, adalah resiko yang terjadi sebagai akibat
perubahan tingkat bunga sehingga return yang diperoleh
berubah.
 Resiko Inflasi, adalah resiko bahwa inflasi akan menurunkan
daya beli pendapatan yang kita peroleh.
 Risiko Likuiditas, adalah resiko bahwa surat berharga atau
asset tidak dapat dijual dengan harga yang wajar
 Resiko Tingkat Reinvestasi, adalah resiko peurunan suku
bunga yang akan menyebabkan penurunan pendapatan dari
portofolio obligasi.

Manajemen Keuangan/Sugiyanto/2012 11/22/22 19

Anda mungkin juga menyukai