Nama anggota : 1.Vera Demayu Putri (2019-30-023) 2.Sari Utami (2019-30-290) 3.Fitriyanti Niapele (2019-30-172) 4.Athira R Lulun (2019-30-094) MATERI :
MATERI
Risiko Perubahan Tingkat Bunga
Karakter Risiko Perubahan Tingkat Bunga Risiko perubahan pendapatan Perubahan tingkat bunga bisa menyebabkan perubahan pendapatan (menjadi lebih sedikit). Ada dua jenis risiko yang dihadapi oleh perusahaan berkaitan dengan perubahan pendapatan , yaitu risiko penginvestasian kembali dan risiko pendanaan kembali.
a.Risiko penginvestasian kembali
Misalkan perusahaan mempunyai struktur aset berikut ini .
Aset Pasiva
Obligasi jangka waktu 1 tahun, Obligasi jangka waktu 2 tahun,
Bunga 12% per tahun dengan bunga 10% per tahun selama 2 tahun Untuk tahun pertama, perusahaan tersebut memperoleh penghasilan bunga sebesar 12% dan membayar kewajiban sebesar 10% . Dengan demikian perusahaan tersebut memperoleh spread (keuntungan) sebesar 2% (12%- 10%).
b.Risko pendanaan kembali
Risiko pendanaan kembali merupakan kebalikan dari risiko penginvestasian kembali. Misalkan perusahaan mempunyai struktur aset berikut ini.
Aset Pasiva
Obligasi jangka 2 tahun Obligasi jangka waktu 1 tahun,
Bunga 12% per tahun dengan bunga 10% per tahun Sama seperti sebelumnya, untuk tahun pertama perusahaan tersebut memperoleh penghasilan bunga sebesar 12% dan membayar kewajiban sebesar 10%. Dengan demikian perusahaan tersebut memperoleh keuntungan sebesar 2% (12%-10%)
Keuntungan tahun kedua akan tergantung dari tingkat bunga
pendanaan yang akan diperoleh pada tahun kedua. Jika perusahaan bisa memperoleh tingkat bunga sebesar 10% (sama dengan tahun sebelumnya), maka perusahaan tetap akan memperoleh keuntungan. Jika tingkat bunga pendanaan kembali pada tahun kedua naik menjadi 14%, maka perusahaan akan memperoleh kerugian sebesar 2%(spread negatif sebesar 2%). Risiko yang dihadapi perusahaan adalah risiko pendanaan kembali (refinancing risk). Risiko Perubahan Harga Pasar Perubahan tingkat bunga bisa menyebabkan perubahan nilai pasar aset dan atau kewajiban yang di pegang oleh perusahaan. Jika penurunan nilai aset lebih besar di bandingkan dengan penurunan nilai kewajiban, maka perusahaan mengalami kerugian dan sebaliknya. Secara umum jika tingkat bunga meningkat maka nilai sekuritas cenderung mengalami penurunan. Nilai suatu sekuritas (misal obligasi) merupakan present value dari aliran kas yang akan diterima investor di masa mendatang. Jika tingkat bunga meningkat, maka discount rate (tingkat diskonto) juga akan meningkat, yang menyebabkan pembagi menjadi lebih besar, dan present value aliran kas di masa mendatang semakin kecil. Perubahan Tingkat Bunga yang Berbeda Untuk Aset dan Kewajiban
Dalam beberapa situasi, perubahan tingkat bunga untuk
aset dan kewajiban bisa berbeda. Jika hal tersebut terjadi, efek perubahan tingkat bunga terhadap perubahan pendapatan dan perubahan biaya bisa dihitung satu persatu, berikut ini. pendapatan bersih= pendapatan bunga – biaya bunga Pengukuran Risiko Perubahan Tingkat Bunga : Metode Jangka Waktu (Maturity Model) Metode repricing (penilaian kembali) mempunyai kelemahan terutama karena tidak memperhatikan efek perubahan nilai pasar dari perubahan tingkat bunga. Dalam beberapa situasi metode yang memperhatikan efek perubahan nilai pasar penting diperhatikan. Misal, suatu bank membeli obligasi dengan tujuan investasi (dipegang sampai jatuh tempo). Dalam situasi tersebut bank akan mencatat nilai historis obligasi tersebut di neracanya. Bank hanya memperoleh pendapatan hanya dari kupon bunga yang dibayarkan. Metode repricing akan lebih sesuai dipakai dalam situasi tersebut. Misalkan suatu bank mempunyai neraca berikut ini. Aktiva Pasiva
Obligasi jangka waktu 10 tahun Pinjaman jangka pendek bunga
Nilai nominal Rp10juta, kupon 15%, jangka waktu 2 tahun, Bunga = 15% nilai nominal = Rp18 juta Obligasi jangka waktu 20 tahun modal saham Rp 2 juta Nilai nominal Rp 10juta, Kupon bunga = 15%
Total Aset Rp20 juta Total Pasiva Rp20 juta
Misalkan tingkat bunga yang berlaku adalah 15%. Harga pasar akan sama dengan nilai nominal dalam situasi ini. Bank tersebut mempunyai aktiva dan pasiva sebesar Rp20 juta. Misalkan tingkat bunga yang berlaku meningkat menjadi 17% maka nilai obligasi tersebut menjadi sebagai berikut: Obligasi aset 1= 150.000+. . . . . .+ 1.150.000 = 9.068.279 (1+0,17) (1+0,17)
(1+0,17) (1+0,17) Interpretasi Ekonomi Durasi Hubungan antara durasi dengan perubahan harga bisa dirumuskan sebagai berikut: dP/P = -D[ dR/(1+R)]
Term D/(1+R) bisa di ringkaskan dan ditulis menjadi MD(ModifiedDuration)
sehingga formula diatas bisa dituliskan menjadi : dP/P = -MD . dR Dimana MD = (D/(1+R)), misalkan ada obligasi dengan nilai nominal Rp1 juta, kupon bunga 10%. Misalkan tingkat bunga naik menjadi 10,1% (naik 0,1% atau naik 10 basispoints atau 10bps), berapa perubahan harga obligasi tersebut ? Durasi obligasi tersebut adalah 4,1699 tahun. Dengan menggunakan formula durasi, perubahan bisa di hitung sebagai berikut : dP/P = - D [ dR /(1+R)] dP/P = -4,1699 (0,001/(1+0,1))= -0,003791 atau -0,3791% Imunisasi Dengan Metode Jangka Waktu
Jika suatu bank ingin melakukan imunisasi metode jangka waktu,
agar perubahan tingkat bunga tidak akan mengakibatkan kerugian, maka bank bisa menyamakan jangka waktu aset dengan jangka waktu kewajiban, sebagai berikut : MA=ML atau ML=MA = 0 SELESAI
Manajemen Risiko Dan Uang Untuk Trading Harian Dan Swing Trading: Panduan Lengkap Cara Memaksimalkan Keuntungan Anda Dan Meminimalkan Risiko Anda Dalam Perdagangan Forex, Futures, Dan Saham
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro