SUKU BUNGA
Risk Management
by Vidya Ramadhan Putra Pratama, S.AB, MBA
Intermezzo
KARAKTERISTIK RISIKO PERUBAHAN
TINGKAT BUNGA
1. Risiko perubahan pendapatan: pendapatan bersih
(hasil investasi dikurangi biaya) berubah, yaitu
berkurang dari yang diharapkan.
2. Risiko perubahan nilai pasar: nilai pasar berubah
karena perubahan tingkat bunga, yaitu berubah
menjadi lebih kecil (turun nilainya).
RISIKO PERUBAHAN PENDAPATAN
Risiko Penginvestasian Kembali
Aset Pasiva
Obligasi jangka waktu 1 tahun, Obligasi jangka waktu 2 tahun, dengan
bunga 12% pertahun bunga 10% pertahun, selama 2 tahun
Risiko apa yang akan terjadi?
Investasi 12% Re-Investasi (??)
| | |
Aset Pasiva
Obligasi jangka waktu 2 tahun, Obligasi jangka waktu 1 tahun, dengan
bunga 12% pertahun bunga 10% pertahun
Risiko apa yang akan terjadi?
Investasi 12% Re-Investasi (12%)
| | |
0 1 2
100.000 1.100.000
Obligasi Aset = ---------------- + ……………… + -------------------- = Rp 886.996
(1 + 0,12)1 (1 + 0,12)10
100.000 1.100.000
Oblgsi Kwjbn = ---------------- + ……………… + -------------------- = Rp 966.199
(1 + 0,12)1 (1 + 0,12)2
Pendekatan pendapatan
Model tersebut ingin melihat bagaimana
pengaruh perubahan tingkat bunga terhadap
pendapatan yang diperoleh suatu organisasi.
Aset Kewajiban (Pasiva)
Meminjamkan di pinjaman pasar antar Meminjam di pasar antar
bank 1 hari Rp2 m bank 1 hari Rp3 m
Commercial Paper 3 bulan Rp3 m Tabungan Rp3 m
Surat hutang 6 bulan Rp5 m Deposito 1 bulan Rp10m
Pinjaman 1 tahun Rp6 m Deposito 1 tahun Rp10m
Obligasi 3 tahun Rp10m Deposito 2 tahun Rp10m
Obligasi 3 tahun tingkat bunga
Mengambang Rp5 m Modal Rp5 m
Pinjaman bunga tetap jangka
Waktu 10 tahun Rp10m
Total aset Rp41m Total pasiva Rp41 m
Catatan:
Untuk obligasi 3 tahun, Rp2 m jatuh tempo tahun ini.
Untuk pinjaman dengan bunga mengambang, bunga ditetapkan setiap enam bulan
LANGKAH UNTUK MENGHITUNG REPRICING
1. Mengidentifikasi dan mengelompokkan aset
atau kewajiban yang rentan terhadap
perubahan tingkat bunga, yaitu aset atau
kewajiban yang harus dinilai ulang jika
tingkat bunga berubah,
2. Menghitung gap antara aset yang sensitive
dengan kewajiban yang sensitive terhadap
perubahan bunga, dan menghitung
perubahan pendapatan jika tingkat bunga
berubah.
IDENTIFIKASI ASET DAN KEWAJIBAN
YANG SENSITIF THDP PERUBAHAN TKT
BUNGA
Dari sisi aset neraca:
Pinjaman (meminjamkan) di pasar antar bank satu
hari sebesar Rp2 milyar. Aset sebesar Rp2 milyar
tersebut akan dinilai kembali (reprice) jika bunga
harian berubah.
Dari sisi pasiva:
Meminjam di pasar antar bank satu hari sebesar Rp3
milyar. bunga (rate sensitive liabilities atau RSL)
harian sebesar Rp3 milyar. Kewajiban sebesar Rp3
milyar tersebut akan dinilai kembali (reprice) jika
bunga harian berubah.
MENGHITUNG GAP RSA DENGAN RSL
GAP = (Rp2 milyar) – (Rp3 milyar)
= – Rp1 milyar
Misalkan tingkat bunga meningkat sebesar 1%
(misal dari 10% menjadi 11%), maka
pendapatan bank tersebut berubah sebesar:
Perubahan Pendapatan
= (GAP) × (∆Bunga)
= -Rp1 milyar × 0,01 = - Rp10 juta
Dengan menggunakan cara yang sama, kita bisa
memperluas kelompok periode dari satu hari
menjadi tiga bulan, enam bulan, 1 tahun, lima
tahun, dan lebih dari lima tahun.
Contoh:
GAP atau disebut juga sebagai Kumulatif GAP
(KGAP) satu tahun RSA dengan RSL bisa
dihitung sebagai berikut ini.
KGAP = RSA – RSL
= Rp23 milyar – Rp26 milyar = – Rp3
milyar
…
Aset Pasiva
Meminjamkan di pinjaman Rp 2 M Meminjam di pasar antar bank 1 Rp 3 M
pasar antar bank 1 hari hari
Comm Paper 3 Bln Rp 3 M Tabungan Rp 3 M
Surat utang 6 Bln Rp 5 m Deposito 1 Bln Rp 10 M
Pinjaman 1 Tahun Rp 6 M Deposito 1 Thn Rp 10 M
Obligasi 3 Tahun Rp 2 M
Obligasi 3 Thn Bunga Rp 5 M
Mengambang
Rp 23 M Rp 26 M
Dalam beberapa situasi, kita ingin
menghitung rasio gap terhadap total aset
(gap ratio). Gap ratio bisa dihitung
sebagai gap dibagi total aset.
Dalam contoh di atas, gap ratio adalah
GAP RATIO:
= –Rp3 milyar / Rp41 milyar
= -0,073 atau -7,3%
Semakin besar gap (baik negatif maupun
positif), semakin besar eksposur bank atau
suatu perusahaan terhadap risiko perubahan
tingkat bunga.
Jika gap suatu bank negatif, maka kenaikan
bunga akan merugikan bank tersebut.
Sebaliknya, jika gap suatu bank positif, maka
kenaikan bunga akan menguntungkan bank
tersebut.
…
Bank A Bank B
GAP -Rp 15 M -Rp 20 M
Total Aset Rp 400 M Rp 500 M
Perubahan Tingkt Bunga Yang Berbeda
Untuk Aset dan Kewajiban
Contoh di atas mengasumsikan perubahan
tingkat bunga yang sama untuk aset dan
kewajiban. Dalam beberapa situasi,
perubahan tingkat bunga untuk aset dan
kewajiban bisa berbeda. Jika hal tersebut
terjadi, efek perubahan tingkat bunga
terhadap perubahan pendapatan dan
perubahan biaya bisa dihitung satu
persatu
…
Perub tk bunga yang berbeda unk aset dan kewajiban
Aktiva Pasiva
Obligasi jangka waktu 10 tahun, Pinjaman jangka pendek,
Nilai nominal Rp10 juta, bunga 15%,
kupon bunga=15% Rp9.068.279 jangka waktu 15 tahun,
nilai nominal=Rp18 juta
Obligasi jangka waktu 20 tahun Rp16.083.293
Nilai nominal Rp10 juta,
kupon bunga=15% Rp8.874.447 Modal saham Rp1.859.433
Total aset Rp17.942.726 Total Pasiva Rp17.942.726
1.100.000
Obligasi B = ----------------- = 956.522
1
(1 + 0,15)
= deviasi standar
= nilai rata-rata
Bagan di atas menggambarkan kurva normal
yang berbentuk seperti bel. Kurva tersebut
berbentuk simetris, dimana sisi kana merupakan
cerminan sisi kiri. Deviasi standar dipakai untuk
menghitung penyimpangan dari nilai rata-rata.
Semakin besar deviasi standar, semakin besar
penyimpangan. Penyimpangan dipakai sebagai
indikator risiko. Semakin besar penyimpangan,
semakin besar risiko.
Perhitungan deviasi standar bisa digunakan
formula sebagai berikut ini.
Hari Return (%) Hari Return (%) Return (%) Return (%) Return (%)
30
25
20
15
10
0
-0.5 -0.25 0 0.1 0.5 1 1.2 1.25 2.25 3
Untuk distribusi di atas, nilai rata-rata dan deviasi
standarnya adalah
Rata-Rata tingkat keuntungan = 0,904%
Deviasi standar = 0,927%
dP/P = – D [ dR / (1 + R) ]
dimana dP = perubahan harga
P = harga obligasi
D = Durasi obligasi
dR = perubahan tingkat bunga
R = tingkat bunga
Misalkan portofolio obligasi kita mempunyai
durasi sebesar 5. Tingkat bunga saat ini adalah
10%. Kemudian kita mengasumsikan pergerakan
tingkat bunga mengikuti distribusi normal.
Analisis lebih lanjut, berdasarkan data historis
dan pertimbangan-pertimbagan, menunjukkan
bahwa perubahan tingkat bunga harian yang
diharapkan adalah 0%, dengan deviasi standar
perubahan tingkat bunga adalah 1%.
Bagan 4. Distribisi Perubahan Tingkat Bunga
Deviasi standar=1%
-1,65% 0% +1,65%
BERAPA VAR95% UNTUK PORTOFOLIO
OBLIGASI KITA?
Pertama, kita bisa menghitung perubahan harga akibat kenaikan tingkat bunga,
sebagai berikut ini,
dP/P = – D [ dR / (1 + R) ]
=– 5 [ 0,0165 / (1 + 0,1) ] = – 0,075
Jika tingkat bunga meningkat sebesar 1,65%, maka portofolio kita akan turun
nilainya sebesar 7,5%.
Jika portofolio kita mempunyai nilai sebesar Rp1 milyar, maka 95% VAR
portofolio kita adalah:
VAR 95% = -0,075 x Rp1 milyar = Rp75 juta
Dengan hasil tersebut, kita bisa mengatakan bahwa ada kemungkinan sebesar
5% kerugian portofolio obligasi kita sebesar Rp75 juta atau lebih.
VAR untuk
Periode Yang Lebih Panjang
Dalam beberapa situasi, kita ingin menghitung VAR untuk periode yang
lebih panjang. Misal, untuk melikuidasi posisi portofolio, waktu satu hari
tidak cukup. Kita memerlukan waktu, misal 5 hari. Padahal kita menghitung
VAR dengan menggunakan periode harian. Dalam situasi tersebut, VAR
harian harus dikonversi menjadi VAR 5-hari. Konversi tersebut bisa
dilakukan dengan menggunakan formula sebagai berikut ini.
VAR(n) = VAR(harian) x n
Tsunami,
Rusia bangkrut
Stress-testing berusaha mengakomodasi kejadian
ekstrim tersebut. Yang ingin dijawab oleh stress-testing
adalah pertanyaan sebagai berikut ini, ‘Jika peristiwa
ekstrim terjadi, bagaimana pengaruhnya terhadap
organisasi, atau portofolio kita?’
Sebagai contoh, ‘Jika Rusia default, bagaimana efeknya
terhadap portofolio kita?’ Untuk melakukan stress-
testing, manajer akan memilih parameter tertentu,
kemudian melihat (mengukur dan mensimulasikan)
bagaimana pengaruh perubahan parameter tersebut
yang ekstrim terhadap organisasi atau portofolio
organisasi.
Parameter tersebut bisa bervariasi mulai dari kenaikan
tingkat bunga yang ekstrim (misal naik 30% dalam satu
hari), penurunan harga saham yang ekstrim (misal 20%
dalam satu hari), negara tertentu default (tidak bisa
membayar hutangnya), kejadian alam tertentu (misal
tsunami).
LANGKAH-LANGKAH
STRESS-TESTING
Mengidentifikasi dan Memilih Parameter Yang Diperkirakan
Akan Berubah
Menentukan Seberapa Besar Parameter tersebut akan
Dirubah (Di-stress)
Melihat Pengaruh Stress-testing Tersebut Terhadap Nilai
Portofolio
Melihat Asumsi Yang Digunakan, Merubah Asumsi Tersebut
jika Diperlukan (Misal Dalam Situasi Krisisi, Asumsi Yang
Biasa Berlaku Barangkali Tidak Jalan Lagi).
CONTOH PARAMETER YG DI STRESS-TEST
DAN PERUBAHANNYA
Tabel 8. Parameter Untuk Stress-Testing Oleh Swiss Bank Corp
Tingkat
Keuntungan
a. Hitung deviasi standard dan rata-
(%) rata tingkat keuntungan
1 -0.1 b. Hitung VAR95%-harian dengan
2 0.1
menggunakan metode histories dan
analitik
3 0.15
c. Hitung VAR95%-harian dengan
4 0.05
menggunakan simulasi Monte-
5 -0.05 Carlo, Anda tentukan sendiri
6 0.125 probabilitas untuk setiap tingkat
7 0.2 keuntungan tersebut.
8 -0.025 d. Hitung VAR95%-mingguan (7
9 0 hari) untuk setiap perhitungan VAR
10 0.04 diatas. Jelaskan.
Thank you