Anda di halaman 1dari 2

Jenis-jenis Bunga Pinjaman Dan Bagaimana Cara

Menghitungnya
Kebanyakan masyarakat Indonesia bersifat konsumtif. Mereka akan membeli sesuatu berdasarkan apa
yang mereka inginkan bukan berdasarkan kebutuhan, tanpa memikirkan kondisi keuangan saat itu dan
mengukur kemampuan ekonomi nya. Yang terpenting buat mereka bagaimana cara agar dia bisa
mendapatkan sesuatu yang sangat dia inginkan. Jika kondisi keuangan saat itu tidak memungkinkan
biasanya mereka melakukan jalan pintas yaitu dengan berhutang dengan rekan di lingkungannya atau
melakukan pinjaman pada bank atau multifinance. Bunga pinjaman yang diterapkan terdapat bebagai
jenis, ada baiknya anda mengetahui dan mempelajari jenis-jenis bunga pinjaman, sifat dari bunga
pinjaman dan cara perhitungannya.

Bunga Flat
Untuk perhitungan pinjaman dengan bunga flat adalah yang paling mudah, karena nominal angsurannya
akan terus tetap sampai akhir masa angsuran. Sebagai contoh: Anda melakukan pinjaman dengan
nominal Rp 600 juta dan bunganya 10% selama 12 bulan. Berapa angsuran perbulan yang anda harus
bayar jika dikenakan sistem bunga flat?

Angsuran pokok : Rp 600 juta: 12 = Rp 50 juta

Bunga : (Rp 600 juta x 10%) : 12 = Rp 5 juta

Angsuran setiap bulan : Rp 50 juta + Rp 5 juta = Rp 55 juta

Jadi setiap bulan anda harus membayar angsuran sebesar Rp 55 juta selama 12 bulan, dengan perincian
bunga flat perbulan yang harus anda bayar Rp 5 juta ditambah angsuran pokok setiap bulan Rp 50 juta.

Bunga efektif
Bunga efektif ini biasanya digunakan pada kredit yang memiliki jangka waktu/ tenor yang panjang
seperti kredit rumah. Mengapa kedit jangka panjang menggunakan bunga efektif? karena suku bunga
efektif lebih kecil dibandingkan dengan suku bunga flat. Sebagai contoh anda melakukan pinjaman Rp
600 juta selama 60 bulan dengan bunga efektif 10%, berapa angsuran perbulan?

Angsuran pokok : Rp 600 juta : 60 = Rp 10 juta/ bln


Bunga bulan 1 : ( Rp 600 juta - (1-1) x 10 juta)) x 10% : 12 = Rp 5 juta, Cicilan bulan 1 : Rp 10 juta + Rp
5 juta = Rp 15 juta

Bunga bulan 2 : ( Rp 600 juta - (3-1) x 10 juta)) x 10% : 12 = Rp 4.916.666 Cicilan bulan 2 : Rp 10 juta +
Rp 4.916.666 = Rp 14.916.666

Bunga bulan 3 : ( Rp 600 juta - (2-1) x 10 juta)) x 10% : 12 = Rp 4.833.333 Cicilan bulan 3 : Rp 10 juta +
Rp 4.833.333 = Rp 14.833.333 Dan begitu seterusnya sampai bulan 60 (akhir masa pembayaran
pinjaman). Disini terlihat jelas pembayaran angsuran setiap bulannya semakin menurun.

Bunga anuitas
Bunga diawal pinjaman akan terlihat besar namun mendekati masa berakhirnya pinjaman terlihat
bunganya akan menurun. Bunga anuitas ini hampir sama dengan bunga efektif namun terdapat sedikit
perbedaan. Jika bunga efektif makin lama angsuran maka angsurannya yang menurun jika pada bunga
anuitas maka bunga pinjamannya yang menurun.

Sedangkan jenis bunga pinjaman menurut sifatnya adalah :

Bunga tetap

Jika pada awal perjanjian kredit di tentukan bunganya bersifat tetap untuk sebagai contoh selama 36
bulan, maka selama itu pokok pinjaman + bunga pinjaman yang harus kita angsur tidak akan berubah
walaupun suku bunga kredit pinjaman selama waktu berjalan terdapat kenaikan maupun penurunan.

Bunga mengambang

Untuk bunga pinjaman yang bersifat mengambang tidak terikat akan suku bunga diawal pinjaman. Suku
bunga ini tergantung akan keadaan pasar. Jika suku bunga pinjaman saat akan membayar angsuran naik
maka bunga pinjaman pun naik. Begitu pula sebaliknya, jika suku bunga pinjaman saat akan membayar
angsuran turun maka bunga pinjaman pun akan turun.

Anda mungkin juga menyukai