B Mosey
Matematika Keuangan
Diskonto
Diskonto adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Sentral. Berdasarkan
keterangan di Kamus Besar Bahasa Indonesia, diskonto adalah potongan atau bunga yang
harus dibayar oleh orang yang menjual wesel atau surat dagang yang diuangkan sebelum
waktunya. Pengertian diskonto juga tertuang dalam buku "Ekonomi dan Akuntansi:
Membina Kompetensi Ekonomi". Pada buku tersebut disebutkan bahwa diskonto atau
politik diskonto adalah salah satu kebijakan yang dilakukan bank sentral untuk
menambah atau mengurasi jumlah uang yang beredar dengan cara menaikan atau
menurunkan suku bunga bank.
Tujuan Politik/Kebijakan Diskonto
Berdasarkan keterangan di finansialku.com, tujuan diskonto yaitu untuk melancarkan
likuiditas. Sementara itu, Bank Indonesia menerangkan bahwa kebijakan diskonto
adalah kebijakan yang dilakukan Bank Indonesia dengan mempengaruhi jumlah uang
yang beredar lewat pengaturan suku bunga pemberian kredit bank sentral kepada bank
umum atau pengertian lainnya diskonto adalah kebijakan bank sentral guna menambah
atau mengurangi jumlah uang beredar di masyarakat untuk tujuan tertentu, seperti
mencegah inflasi, meningkatkan gairah investasi, dan sebagainya. Dengan demikian,
pemerataan dalam sektor ekonomi lebih mudah tercapai.
Saat bank sentral hendak mengurangi jumlah uang, maka dampak yang terjadi yaitu
terjadi kenaikan suku bunga. Saat suku bunga naik, harapannya masyarakat akan
menyimpan uang yang dimiliki di bank. Dengan demikian, uang yang beredar di
masyarakat akan berkurang. Kebijakan meningkatkan suku bunga yang dilakukan oleh
bank sentral bisa digunakan untuk menekan inflasi. Sementara itu, jika bank sentral
hendak menambah uang yang beredar, maka bank sentral akan menurunkan suku bunga.
Saat suku bunga turun, maka secara alamiah masyarakat akan mengurangi uang yang
disimpan di bank. Maka dari itu, jumlah uang cash yang dimiliki masyarakat akan
bertambah. Penurunan suku bunga ini dilakukan saat ekonomi sedang resesi atau deflasi.
Politik/kebijakan diskonto adalah kebijakan krusial yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi suatu negara. Oleh karena itu, biasanya Bank Indonesia
melakukan perhitungan matang dan mendalam dulu sebelum memutuskan politik
diskonto.
Manfaat Kebijakan/Politik Diskonto
Kebijakan diskonto adalah salah satu jenis kebijakan moneter yang punya berbagai
manfaat. Selengkapnya tentang manfaat politik diskonto adalah sebagai berikut.
Krisis moneter adalah masalah multi-level yang dialami negara ketika tidak
mampu memenuhi kebutuhan masyarakat atau membayar hutangnya (terutama hutang
luar negeri). Saat suatu negara mengalami krisis moneter, mengeluarkan politik diskonto
adalah salah satu solusi terampuhnya. Bank sentral dapat mengeluarkan kebijakan
tersebut dengan menaikkan suku bunga, agar masyarakat yang menyimpan uang mau
menabung/meminjamkannya ke negara.
2. Harga Barang Terkendali di Pasar
Selain untuk menjaga stabilitas ekonomi, politik diskonto juga sering diambil
pemerintah guna menguatkan kurs Rupiah terhadap USD. Dalam konsep pertukaran
valas, apabila permintaan suatu kurs naik, maka nilai kurs tersebut pun akan meningkat,
begitu juga sebaliknya. Contoh politik diskonto berkaitan kurs misalnya kemudahan
berinvestasi bagi pemodal asing.
4. Inflasi Lebih Terkendali
Selama ini, banyak orang mengira inflasi adalah sesuatu yang buruk, padahal
faktanya tidak selalu begitu. Salah satu tujuan utama politik diskonto adalah guna
mengendalikan inflasi, agar bisa terjadi tepat waktu sesuai kebutuhan ekonomi pada saat
itu. Jika tidak ada inflasi, justru itu berarti jumlah konsumsi masyarakat sebuah negara
mengalami stagnasi, dan menandakan ekonomi negara tersebut tidak mengalami
perkembangan.
Penerapan Kebijakan/Politik Diskonto Di Indonesia
Jika diskonto i% setiap bulan dan dikembalikan dalam t tahun dapat dihitung dengan
nilai diskonto untuk besarnya pinjaman M dengan suku bunga i%/tahun seperti berikut.
M × i× t
D= → 1 tahun=12 bulan (Dibayar t bulan yang akan datang)
12
M × i× t
D= → 1 tahun=360hari (Dibayar t bulan yang akan datang)
360
Jika yang diketahui adalah besarnya modal yang diterima peminjam (Mt) dan i%
diskonto dapat dihitung dengan rumus berikut.
D=i % di bawah100 x Modal yang diterima
Contoh Soal
1. Enjel meminjam uang sebesar Rp 200.000 dengan sistem diskonto 3%/bulan dan
akan dikembalikan setelah 5 bulan. Tentukan Nilai diskonto dan Modal yang
diterima peminjam!
Jawab :
Dik : M = Rp. 200.000
i = 3 % /bulan = 0,03
t = 5 bulan
Dit : Nilai diskonto dan Modal yang diterima peminjam!
P.y :
D=M ×i ×t
D = 200.000 × 0,03 × 5 Modal yang diterima
= 30.000 M – D = 200.000 – 30.000
= 170.000
2. Tasya meminjam uang sebesar Rp 5.000.000,00 dengan sistem diskonto
18%/tahun dan akan dikembalikan setelah 9 bulan. Tentukan Nilai diskonto dan
Modal yang diterima peminjam!
Jawab :
Dik : M = Rp. 5.000.000
i = 18 % /tahun = 0,18
t = 9 bulan
Dit : Nilai diskonto dan Modal yang diterima peminjam!
P.y :
M × i× t
D=
12
P.y :
M × i× t
D=
360