Anda di halaman 1dari 19

SEJARAH MATEMATIKA

“GAUSS & CAUCHY”

Disusun Oleh:

Kelompok 6

Fresa G.B Mosey 17 504 188

Lasni Asri Entingunusa 17 504 076

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS MATEMATIKA, ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN KEBUMIAN
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun manambah isi makalah
agar menjadi lebih baik.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami. Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini.Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Tondano, November 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................................i
Daftar Isi ii.......................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan .........................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................2
Bab II Pembahasan.........................................................................................................3
A. Carl Friedrich Gauss...........................................................................................3
B. Augustin-Louis Cauchy ......................................................................................8
Bab III Penutup.............................................................................................................14
A. Kesimpulan.........................................................................................................14
B. Saran...................................................................................................................14
Daftar Pustaka...............................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Johann Carl Friedrich Gauss (juga dieja Gauss) adalah seorang ahli
Matematika dan Fisika yang berasal dari Jerman. Dia lahir pada 30 April 1777 di
Braunschweig (Brunswick) di Kadipaten Braunschweig-Wolfenbuttel, sekarang bagian
dari Lower Saxony, Jerman sebagai anak miskin kelas pekerja orang tua. Ia beragama
Kristen dan ditetapkan dalam suatu gereja dekat sekolah. (Dpramiesti, 2013).
Carl Friedrich Gauss adalah matematikawan, astronom, dan fisikawan Jerman
yang memberikan beragam kontribusi termasuk teori bilangan aljabar, statistic, analisis,
geometri deferensial, geodesi, geofisika, elektrostatika, astronomi, dan
optik. (Fathurrohman, 2014).
Gauss memberikan beragam kontribusi yang variatif pada bidang matematika.
Bidang analisis dan geometri mengandung banyak sekali sumbangan-sumbangan pikiran
Gauss, ide geometri non Euclidis ia garap pada tahun 1797. Tahun 1799 menyumbangkan
tesis doktornya mengenai Teorema Dasar Aljabar. Pada tahun 1800 berhasil menciptakan
metode kuadrat terkecil . Dan pada tahun 1801 berhasil menjawab pertanyaan yang
berusia 2000 tahun dengan membuat polygon 17 sisi memakai penggaris dan kompas. Di
tahun ini juga menerbitkan Disquisitiones Arithmeticae, sebuah karya klasik tentang teori
bilangan yang paling berpengaruh sepanjang masa. Gauss menghabiskan hampir seluruh
hidupnya di Gottingen.
Augustin-Louis Cauchy (ogysˈtɛ̃ lwi koˈʃi, 21 Agustus 1789 – 23 Mei 1857)
ialah seorang matematikawan Prancis. Dididik di École Polytechnique. Karena kesehatan
yang buruk ia dinasihatkan untuk memusatkan pikirannya pada matematika. Selama
kariernya, ia menjabat sebagai mahaguru di École Politechnique, Sorbonne, dan Collège
de France.
Augustin Louis Cauchy adalah seorang matematikawan penentang arus yang
selalu mencerca agama. Tabiat ini selalu memicu masalah bagi dirinya. Orang yang kenal
dengannya menganggap bahwa tabiat tersebut menyebabkannya percaya diri, arogan,
pemujaan diri sendiri dan tersingkir dari pergaulan. Tabiat ini juga mempengaruhi
penilaiannya kepada ilmuwan lain. Tahun 1824, saat memberikan laporan penelitian
tentang cahaya, ia menyerang pendapat Isaac Newton yang disebutnya tidak percaya
bahwa manusia mempunyai jiwa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalahnya adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana sejarah Carl Friedrich Gauss
2. Apa saja kontribusi atau karya-karya Carl Friedrich Gauss
3. Bagaimana sejarah Augustin-Louis Cauchy 

1
4. Apa saja kontribusi atau karya-karya Augustin-Louis Cauchy
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk pemenuhan tugas matakuliah sejarah matematika.
2. Untuk mengetahui sejarah Carl Friedrich Gauss dan Augustin-Louis Cauchy 
3. Untuk mengetahui karya-karya Carl Friedrich Gauss dan Augustin-Louis Cauchy 

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Carl Friedrich Gauss


Johann Carl Friedrich Gauß (juga dieja Gauss) (30 April 1777 – 23 Februari 1855)
adalah matematikawan, astronom, dan  fisikawan Jerman yang memberikan beragam
kontribusi; ia dipandang sebagai salah satu matematikawan terbesar sepanjang masa
selain Archimedes dan Isaac Newton.
Dilahirkan di Braunschweig, Jerman, saat umurnya belum genap 3 tahun, ia telah mampu
mengoreksi kesalahan daftar gaji tukang batu ayahnya. Menurut
sebuah cerita, pada umur 10 tahun, ia membuat gurunya terkagum-
kagum dengan memberikan rumus untuk menghitung jumlah suatu
deret aritmetika berupa penghitungan deret 1+2+3+...+100. Di
sekolahnya, Gauss dikenal merupakan anak yang dapat dikatakan
seorang pembuat masalah, tetapi juga merupakan orang yang
memiliki kemampuan memecahkan masalah. Pada saat itu, gurunya memberikan soal sulit
pada anak muridnya yang juga termasuk Gauss di dalamnya. Saat itu Gauss terbilang masih
muda untuk menyelesaikan soal perhitungan 1+2+3+4+...+100. Gurunya bermaksud
memberikan soal ini agar sang guru tak perlu mengajar dan dapat beristirahat. Dia yakin
bahwa intuk menyelesaikan soal tersebut, butuh waktu lama. Namun, ternyata Gauss berhasil
memecahkannya dalam waktu yang cepat. Sang guru pun terkagum-kagum dengan hasil
pemecahan Gauss yang cepat dan tepat.Gauss menciptakan cara untuk menghitung
deret aritmetika. 
Gauss ialah ilmuwan dalam berbagai bidang: matematika, fisika, dan astronomi. Bidang
analisis dan geometri menyumbang banyak sekali sumbangan-sumbangan pikiran Gauss
dalam matematika. Kalkulus (termasuk limit) adalah salah satu bidang analisis yang juga
menarik perhatiannya.

3
 Pendidikan Carl Friedrich Gauss
Mengenai pendidikan Gauss kecil, pada usia 7 tahun ia telah belajar di sekolah lokal.
Guru-guru yang mengajar di sekolah lokal tampak menyeramkan. Mereka hanya tahu cara
melecut dengan cemeti dalam mengajarkan anak-anak. Ada kisah menarik tentang Gauss kecil
saat menginterupsi sang guru yang bernama Buttner. Sang guru memberi tugas kepada para
siswa untuk menjumlahkan angka sebanyak 100. Angka tersebut mulai dari 81297 + 91495 +
81693 + …… + 100899. Semua angka mempunyai selisih 198.
Setelah semua murid mengumpulkan jawaban, Buttner menjelaskan hasilnya. Namun, Carl
Friedrich Gauss kecil menyanggahnya. “Itu salah!” Saat teman-temannya keluar kelas, Gauss
masih duduk dengan tangan terlipat. Buttner memandang sinis kepadanya seraya berpikir,
“Murid termuda ini ternyata anak yang bodoh.” Ketika semua murid pulang, Buttner melihat
kepada batu tulis yang ditinggalkan Gauss. Di sana tertulis sebuah angka. Betapa terkejutnya
Buttner ketika mengetahui hasil jawaban Gauss sangat tepat sekali. Ia pun merasa salah dan
berubah menjadi takjub. Untuk itu, setelah dia menerima gaji, ia membeli buku teks tentang
aritmatika dan menyerahkan kepada Gauss. Buttner tidak sanggup mengajar anak cerdas itu.
Ia mengalihkan tanggung jawab tersebut kepada asisten muda, Johann Martin Bartels.
Kemudian Gauss dan Bartels menjadi sahabat dekat. Usia mereka tidak terpaut jauh dan
mereka sering belajar bersama. Mereka saling membantu dan menulis pembuktian-
pembuktian dalam bidang aljabar dan analisis dasar yang ada dalam buku teks.
Kejeniusan Carl Friedrich Gauss rupanya terdengar oleh bangsawan Braunschweig
bernama Ferdinand. Ia menyuruh pelayannya untuk menjemput Gauss agar tinggal di purinya.
Hubungan Ferdinand dan Gauss berlangsung hingga sang bangsawan meninggal dunia.
Kejeniusan Gauss juga tampak terlihat saat ia berusia 12 tahun. Saat itu ia telah berani
mempertanyakan dasar-dasar geometri Euclidian. Lalu pada usia 15 tahun, ia telah belajar di
College dengan seluruh biaya menjadi tanggungan Ferdinand, sang bangsawan. Di College,
Gauss mengambil jurusan bahasa kuno dan bahasa modern serta ilmu matematika. Pada umur
16 tahun, Gauss mulai menggagas geometri selain Euclid. Setahun berikutnya, ia mencari
“lubang-lubang” pembuktian teori bilangan yang memuaskan pada pendahulunya. Namun,
pembuktian tersebut berlangsung setengah jalan sebelum akhirnya ia menetapkan pilihannya
pada aritmatika.

4
Tiga tahun kemudian, Carl Friedrich Gauss menjadi mahasiswa di Gottingen. Namun, ia
belum memutuskan jurusan apa yang dipilihnya waktu itu; apakah bahasa atau matematika.
Lalu pada tanggal 30 Maret 1796, Gauss dengan mantap memilih jurusan matematika.
Pemilihan jurusan ini sangatlah unik. Saat itu ia menemukan cara membuat poligon 17 sisi
dengan menggunakan kompas dan penggaris.
Cara ini sebenarnya telah ada sejak zaman Archimedes. Namun, cara menggambarkannya
belum ada masa tersebut. Penemuan itu menjadi salah satu penemuan terbesar Carl Friedrich
Gauss. Sejak memilih jurusan matematika, ia bertekad untuk menuliskan catatan harian
tentang matematika yang ide-ide bisa terlintas kapan saja. Salah satu catatan yang dibuatnya
adalah tentang kemungkinan adanya geometri non-Euclidian. Selain itu ia juga membuat
perubahan besar dalam aritmatika, merombak teori bilangan, proses menemukan grafik dari
bilang kompleks dan membuktikan teorema dasar aljabar. Sungguh banyak sekali ide dan
gagasannya pada kehidupan remaja Gauss. Hal yang sama juga terjadi pada Isaac Newton.
Di Universitas Gottingen, karya-karya Gauss telah diperbandingkan dengan karya-karya
matematikawan lainnya. Hasilnya sangat mencolok. Karya Carl Friedrich Gauss memang
tampak luar biasa. Selama di universitas, salah satu kawan baiknya bernama Wolfgang
Bolyai, seorang bangsawan Hongaria yang kagum terhadap kejeniusannya. Pada usia 21
tahun, Gauss meninggalkan Universitas Gottingen dan kembali ke kampung halamannya.
Namun, sikap ayah Gauss masih belum berubah terhadapnya. Ayahnya yang kasar dan
mendominasi membuat Gauss mencari tempat tinggal lain. Ia berkirim surat kepada Wolfgang
Bolyai. Salah satu isi suratnya adalah mengabarkan bahwa ia tidak memiliki uang. Hal ini
ternyata terdengar oleh Ferdinand sang bangsawan. Ia pun mengirimkan uang kepada Gauss
dan menjaminnya untuk terus memberikan uang kepada uangnya.
Selama di kampung halamannya, Carl Friedrich Gauss telah melakukan perjalanan pulang
pergi ke Helmstedt. Dia berkunjung ke perpustakaan itu untuk belajar. Perpustakaan tersebut
dikelola oleh seorang matematikawan bernama Johann Friedrich Pfaff (1765-1825). Di
perpustakaan juga memiliki buku yang lengkap tentang matematika. Keduanya pun menjalin
persahabatan.

5
 Karya-karya Carl Friedrich Gauss
Tak lama setelah hubungan erat antara Gauss dan Pfaff, makalah tentang teori bilangan
yang pernah dirintisnya di Gottingen akhir dipublikasikan dengan judul  Disquisitiones
Arithmeticae pada tahun 1801.
Perlahan, nama Gauss mulai terkenal. Ia pun merencanakan untuk menggunakan bahan-
bahan dalam makalahnya itu untuk disertasi doktoralnya. Namun, pihak menerbit menolak
untuk mempublikasikannya. Gauss tidak kehabisan akal. Ia mencari judul lain. Tapi, akhirnya
ia mengajukan judul yang sangat panjang. Demonstratio nova theorematis omnem functionem
algeibraicam rationalem integram unius variabilis in factores reales primi vel secundi gradus
revolvi posse yang terbit lebih awal di tahun 1799.
Isi tesis doktoral tersebut adalah untuk membuktikan teorema dasar aljabar, membuktikan
bahwa polinomial pangkat n (kuadrat adalah pangkat 2 dan kubik adalah pangkat 3, quartik
adalah pangkat 4 dan seterusnya) mempunyai (hasil) akar pangkat n juga. Hal tersebut baru
valid apabila perlakuan terhadap bilangan imajiner sama seperti bilangan riil. Keberadaan
bilangan kompleks ternyata tidak hanya mempengaruhi aljabar, tapi juga sangat berdampak
pada analisis dan geometri. Lalu terjadilah pengembangan terhadap fungsi bilangan
kompleks; geometri diferensial mutlak dan analisis vektor yang terus berkembang sehingga
terkenallah dengan bilangan-bilangan setengah riil dan setengah imajiner.
Gauss tidak pernah puas dengan apa yang tertulis dalam buku teks. Ia selalu menyiapkan
pembuktian. Awal yang membuatnya berkutat dengan analisis. Metode Gauss inilah yang
mengubah seluruh aspek matematika. Namun, Carl Friedrich Gauss mengalami kesulitan
dalam menjadi seorang pengajar. Cara pandangnya yang terlalu jauh seringkali membuat para
siswanya frustrasi. Gauss malah menuduh siswa-siswanya tidak pernah siap menghadapi
kuliahnya. Buku-buku Gauss juga sangat sulit untuk dipahami oleh para siswanya. Hanya
saja, seorang siswanya bernama Peter Gustav Lejeune Dirichlet (1903-1859) yang mampu
memecahkan persoalan dalam buku Gauss. Dirichlet pun menjadi siswa sekaligus teman
Gauss.
 Masa-masa Suram Carl Friedrich Gauss
Kematian Ferdinand telah membuat hari-hari Gauss begitu menyedihkan. Ia mengalami
keterpurukan yang hebat. Dalam jangka waktu tiga tahun, satu persatu orang yang dicintainya

6
meninggal dunia. Ayah kandung, pamannya Friedrich, istrinya, dan anak bungsunya telah
meninggalkan dunia ini.
Kehidupannya yang sulit karena tidak ada lagi biaya hidup untuk keluarganya, Gauss
menerima cercaan dari keluarga dan teman-temannya. Mereka mengatakan bahwa daripada
melakukan riset yang menghabiskan waktu, kenapa dia tidak bekerja sana dan menghasilkan
uang? Bahkan dalam buku catatannya, Gauss mengeluh, “Kematian lebih dekat denganku
dibandingkan dengan hidup.”. Tahun 1809, istrinya meninggal dunia. Namun, setahun
kemudian dia menikah lagi dengan Friederica Wilhelmine Waldeck, anak rekan sesama
profesor di Gottingen. Selama 6 tahun pernikahan mereka, istri keduanya melahirkan tiga
anak, yaitu Eugene, Wilhelm, dan Therese.
Keterpurukannya kembali menimpa dirinya. Sang istri mengalami sakit dan harus
berbaring lama di tempat tidur. Belum lagi sang ibu yang sudah tua dan renta juga diurus oleh
Gauss. Meskipun demikian, dalam kondisi tersebut, Carl Friedrich Gauss tetap melakukan
eksperimen. Tahun 1831, istri keduanya juga menyusul istri pertama Gauss.
Kondisi fisik yang sudah mulai menua membuat mata Gauss sering tertutup di malam hari.
Namun, ia tetap melanjutkan penelitiannya terutama tentang geodesi dan menulis setiap
harinya. Penelitian tentang geodesi malah selesai selama 10 tahun, antara tahun 1820-1830.
Dalam penelitian tersebut, Carl Friedrich Gauss mengemukakan tentang geometri diferensial,
teori-teori permukaan bidang, statistik, dan teori probabilitas. Sumbangsih Gauss tentang
probabilitas adalah kurva Gaussian yang sering disebut dengan hukum Gauss tentang
distribusi normal atau kurva berbentuk lonceng. Error akan terkumpul setengah di sisi kiri dan
setengah di sisi kanan kurva. Kesalahan-kesalahan insidentil dapat disebut dengan insiden-
insiden, menurut Gauss, selalu terjadi frekuensi yang dapat diprediksi terlebih dahulu menurut
matematika. Makin besar sampel, maka makin akurat prediksi kesalahan-kesalahan yang akan
terjadi.
Aplikasi kurva atau hukum ini ternyata tidak hanya sampai di sini. Ilmuwan-ilmuwan
akhirnya menemukan bahwa bukan hanya kesalahan-kesalahan dalam disiplin ilmu tertentu,
namun hampir semua fenomena mengikuti hukum ini. Gauss adalah orang yang perfeksionis.
Hal ini juga mempengaruhi metode dan subyek penelitiannya. Dalam makalah-makalahnya,
pembuktian teorema-teoremanya memiliki akurasi yang tinggi dan elegan, dengan segala
rincian dan produk yang lengkap. Oleh karena, lagi-lagi, karyanya memang sangat sulit

7
dipahami oleh orang awam. Berbeda halnya dengan karya-karya Leonhard Euler yang
gamblang, penuh imajinatif dan lebih mengutamakan kejelasan. Tampak serupa paradoks,
pikiran seorang matematikawan tidak selalu seperti menarik garis yang lurus. Gauss tidak
akan pernah mempublikasikan karya-karyanya sebelum segalanya sempurna. Karena itu,
semakin ia tua, semakin minim karya-karya yang diterbitkannya. Orang-orang menyebutnya
sebagai pribadi yang egois dan tidak mau memberi dukungan ataupun bantuan kepada
matematikawan muda.
Di penghujung usianya, ia sering mengeluhkan tentang kesehatannya yang semakin
memburuk, insomnia, dan dyspepsia. Pada usia 77 tahun, Gauss mengalami pembengkakan
jantung. Nafasnya semakin pendek sehingga tidak mampu lagi berjalan ke perpustakaan.
Tanggal 23 Februari 1855, ia mengalami serangan jantung dan menghembuskan nafas
terakhirnya. Yang uniknya, jam saku di tangannya juga berhenti berdetak seiring dengan
kematiannya.
 Aplikasi yang Digunakan Dalam Karya Gauss
1. Metode Gauss-Jordan:
 Program Visual Studio C#2010
 Open Modelica
2. Metode Gauss-Seidel:
 Program MATLAB 7.0 (menghitung aliran beban)
B. Augustin Louis Cauchy
Augustin-Louis Cauchy (ogysˈtɛ̃ lwi koˈʃi, 21 Agustus 1789 – 23 Mei 1857) ialah
seorang matematikawan Prancis. Dididik di École Polytechnique.
Karena kesehatan yang buruk ia dinasihatkan untuk memusatkan
pikirannya pada matematika. Selama kariernya, ia menjabat sebagai
mahaguru di École Politechnique, Sorbonne, dan Collège de France.
Sumbangan-sumbangan matematikanya cemerlang dan mengejutkan
jumlahnya. Produktivitasnya amat hebat hingga Akademi Paris memilih
untuk membatasi ukuran makalahnya dalam majalah ilmiah untuk
mengatasi keluaran dari Cauchy.
Cauchy ialah seorang Katolik yang saleh dan pengikut Raja yang patuh. Dengan menolak
bersumpah setia kepada pemerintahan Prancis yang berkuasa pada 1830, ia pindah

8
ke Italia selama beberapa tahun dan mengajar di beberapa institusi keagamaan di Paris sampai
sumpah kesetiaan dihapuskan setelah Revolusi 1848. Cauchy memiliki perhatian yang luas. Ia
mencintai puisi dan mengarang suatu naskah dalam ilmu persajakan dalam bahasa Ibrani.
Keimanannya dalam beragama mengantarnya mendukung kerja sosial untuk ibu-ibu tanpa
nikah dan narapidana.
Meski kalkulus diciptakan pada akhir abad ke-17, dasar-dasarnya tetap kacau dan
berantakan sampai Cauchy dan rekannya Carl Friedrich Gauß, Niels Henrik Abel,
dan Bernard Bolzano mengadakan ketelitian baku.
 Masa Kecil Augustin Louis Cauchy
Augustin Louis Cauchy lahir kurang dari 6 minggu setelah terjadi revolusi Perancis,
adalah anak sulung dari 6 anak (dua laki dan 4 perempuan). Masa kecil Cauchy adalah
periode berdarah. Sekolah-sekolah ditutup, terjadi kevakuman dalam ilmu pengetahuan atau
kebudayaan, komunitas mulai meninggalkan kebudayaan dan ilmu pengetahuan agar tidak
ditangkap, masuk penjara atau diguilotin. Guna menghindari hal-hal buruk itu, ketika umur
Cauchy empat tahun, mereka sekeluarga pindah ke desa kecil, Arcueil. Mengungsi memang
mampu menghindari diri mereka dari teror, namun membiarkan diri mereka menderita
kelaparan. Setiap hari menderita “setengah” kelaparan. Akibatnya, mudah diduga, Cauchy
mudah terserang penyakit dan pertumbuhan fisiknya terhambat. Menjelang umur 20 tahun,
Cauchy baru mampu menanggulangi kurang gizi (malnutrisi) semasa kecil, walaupun
sepanjang hidupnya terus berjuang untuk memperbaiki kesehatan. 
Perbatasan desa Arcueil itu terdapat rumah Laplace dan Claude Louis Berthollet (1748-
1822). Keduanya ini adalah sahabat karib. Ayah Cauchy sering pergi ke rumah mereka berdua
yang tak pernah kekurangan makanan. Suatu hari, ayahnya mengajak Cauchy berkunjung ke
rumah Berthollet yang tak pernah keluar rumah. Saat itu Laplace juga sedang berada di sana.
Laplace terkesan dengan penampilan anak itu. Cauchy kecil memandang buku-buku dan
makalah-makalah yang bertebaran dengan mata tak berkedip. Tampak dari raut wajahnya
bahwa ia menyukai hal tersebut. Laplace menyadari bahwa Augustin Louis Cauchy
mempunyai bakat matematika istimewa. Oleh karena, ia menyuruh sang ayah agar mengajari
Cauchy ilmu matematika.
Beberapa tahun kemudian, Laplace mengikuti kuliah dari Cauchy tentang deret tak-
terhingga (infinite series) disertai dengan ketakutan bahwa penemuan anak ini tentang

9
konvergensi dapat menghancurkan seluruh mekanika alam semesta (celestial) yang menjadi
andalannya. Kompetensinya terancam karena semua perhitungannya didasarkan pada
divergen. Beruntunglah Laplace karena intuisi astronomikalnya jauh dari bencana, setelah dia
menguji ulang perhitungannya tentang deret dengan metode konvergensi dari Cauchy yang
kemudian disebut dengan metode Cauchy.
 Kecerdasan Augustin Louis Cauchy
Awal tahun 1800, secara diam-diam keluarga Cauchy pindah kembali ke Paris secara
diam-diam. Di sana Cauchy senior terpilih sebagai sekretaris senat. Ia menempati kantor di
Luxembourg Palace dan Cauchy kecil mendapat jatah ruangan di pojok.Lagrange – profesor
matematika dari Polythecnique – sering datang dan berdiskusi tentang bisnis dengan ayah
Cauchy. Lagrange tertarik dengan anak kecil yang memendam bakat matematika.
Dalam suatu kesempatan Laplace dan banyak pakar lain yang hadir, Lagrange menuding
Cauchy kecil yang sedang duduk termenung. Lagrange menyeru kepada para pakar
matematika lain bahwa Augustin Louis Cauchy akan menjadi penerus mereka
sebagai ilmuwan matematika. “Agar tidak mematikan bakatnya, jauhkan anak ini dari buku
matematika sampai usianya mencapai 17 tahun,” kata Lagrange kepada sang ayah.
Maksudnya adalah matematika tingkat tinggi yang menurut Lagrange belum sesuai untuk usia
Cauchy saat itu. Selanjutnya, atas saran Lagrange, Augustin Louis Cauchy belajar tata bahasa
sebelum belajar matematika. Ayah Cauchy berusaha keras untuk mengawal anaknya belajar.
Hal ini membuahkan hasil. Cauchy berhasil masuk ke Central School of Pantheon pada usia
13 tahun. Di kelas, ia menjadi bintang. Ia juga memperoleh prestasi gemilang dan menguasai
sejarah Yunani, bahasa Latin, dan puisi.
Selama 10 bulan, Cauchy belajar matematika secara intens kepada seorang ahli. Tahun
1805, saat usianya 16 tahun, ia berhasil masuk ke Polytechnique. Setelah lulus, ia mengambil
jurusan Teknik Sipil dan mengabdi kepada Napoleon. Bulan Maret 1810, Cauchy
meninggalkan Paris pergi ke Cherbourg, memasuki kancah perang Waterloo, selama lima
tahun. Tugas Cauchy selama di Cherbourg adalah insinyur militer. Sebelum keberangkatnya,
Cauchy membawa empat buku: karangan Laplace (Mecanique Celeste), karangan Langrange
(Traite des fonctions analytique), Thomas Kempis (Imitation of Christ) dan sebuah manual
perang sebagai buku wajib bagi prajurit. Selama tiga tahun di Cherbourg, Cauchy ternyata
dapat “menikmati” kehidupan itu. Bangun dini hari, kerja keras sampai malam hari.

10
Membangun barak untuk tahanan perang asal Spanyol adalah pekerjaan sehari-hari, membuat
tubuh Cauchy berangsur sehat.
Kembali dari Cherbourg, pada awal Desember 1810, Cauchy menekuni matematika.
Diawali dengan belajar aritmatika dan berakhir dengan astronomi, menyederhanakan
pembuktian dan menemukan proposisi-proposisi baru dengan menggunakan metode-
metodenya menjadi pekerjaan sehari-hari. “Tragedi” di Moskow pada tahun 1812, perang
dengan Russia dan Austria membuat impian Napoleon untuk menyerbu Inggris urung, dan
pekerjaan di Cherbourg ditunda. Masih berumur 24 tahun dan tahun 1813, Cauchy kembali ke
Paris. Saat ini dia melakukan penelitian matematika brilian agar layak disebut matematikawan
terkemuka Perancis, seperti yang pernah diucapkan oleh Lagrange, nubuat untuk digenapi.
Topik yang menjadi pokok penelitian adalah polyhedra dan fungsi-fungsi asimetris.
Awal tahun 1811, Cauchy mengeluarkan makalah perdananya tentang polyhedra *), yang
mempunyai sisi lebih dari sekedar 2, 4, 6, 12 atau 20 sisi. Disusul dengan makalah kedua,
dengan mengembangkan rumus dari Euler tentang geometri bidang, dengan menghubungkan
jumlah sudut (S), permukaan (M), (garis) verteks (V) dari polyhedron, S + 2 = M + V.
Makalah ini kemudian dicetak, dan Legendre menyuruh Cauchy melanjutkan meskipun Malus
(1775 –1812) menyebutkan bahwa ada yang salah dengan rumus itu, namun Malus tidak
dapat menunjukkan bagian mana yang salah.
 Matematikawan Penentang Arus
Augustin Louis Cauchy adalah seorang matematikawan penentang arus yang selalu
mencerca agama. Tabiat ini selalu memicu masalah bagi dirinya. Orang yang kenal
dengannya menganggap bahwa tabiat tersebut menyebabkannya percaya diri, arogan,
pemujaan diri sendiri dan tersingkir dari pergaulan. Tabiat ini juga mempengaruhi
penilaiannya kepada ilmuwan lain. Tahun 1824, saat memberikan laporan penelitian tentang
cahaya, ia menyerang pendapat Isaac Newton yang disebutnya tidak percaya bahwa manusia
mempunyai jiwa.
Tahun 1830 terjadilah pergolakan politik di Prancis. Cauchy memilih untuk beristirahat di
Swiss meninggalkan istri dan anak-anaknya. Di Swiss, ia memprakarsai berdirinya Academie
Helvetique, namun proyek tersebut gagal akibat pergolakan politik. Selanjutnya Augustin
Louis Cauchy hijrah ke Turin setelah mendapat tawaran dari Raja Piedmont (Charles Albert
Raja Sardinia) untuk menduduki jabatan kepala fisika teoritikal. Namun, tahun berikutnya

11
Cauchy jatuh sakit dan memilih untuk kembali beristirahat. Ia pergi berlibur ke Vatikan dan
menemui Paus di sana.
Setelah dari Turin, ia berangkat ke Praha dan menjadi pengikut Charles X yang melarikan
diri. Tugasnya adalah untuk membimbing cucu Charles X, Duke of Bordeaux yang berusia 13
tahun. Di Praha juga, Cauchy melakukan diskusi dengan Bolzano. Tahun 1838, ia kembali ke
Paris. Selama 19 tahun akhir kehidupannya dalam bidang matematika, Augustin Louis
Cauchy telah menghasilkan lebih 500 makalah termasuk di dalamnya mekanika, fisika, dan
astronomi. Di kalangan ilmuwan, Cauchy tidak terlalu populer. Namun, pergaulan sosialnya
sebenarnya sangat sopan. Mengenai tabiatnya pun sebenarnya tidak ada masalah, kecuali
matematika dan agama, di mana pemikirannya sangat moderat. Di akhir hayatnya, Augustin
Louis Cauchy meninggal dunia secara mendadak karena gangguan pada saluran pernafasan. Ia
meninggal di Sceaux, Prancis pada tanggal 23 Mei 1857.
 Postulat Cauchy
Teori substitusi, dirombak menjadi lebih sistematis oleh Cauchy, yang dikemukakannya
lewat makalah-makalahnya terhitung mulai pertengahan tahun 1840. Dikembangkan dan
diberi nama teori kelompok-kelompok terbatas (theory of finite groups).
Operasi diberi notasi dengan huruf besar, A, B, C, D… dan dua operasi. Sebagai contoh, A
pertama dan B kedua, memungkinkan terjadi kesetaraan AB. AB dan BA tidak harus
mempunyai operasi yang sama. Misal A adalah “Bagilah dengan 10, bilangan yang
x
diketahui,” dan B adalah “tambahkan 10 terhadap bilangan yang diketahui”, AB=
10+10
(x +10)
sedangkan BA= . Apabila operasi X dan Y sama disebut sebagai sama dengan (atau
10
equivalen) yang lazim ditulis dengan notasi X = Y. 
Notasi ini biasa disebut dengan asosiatif. Dikenal dua jenis asosiatif: untuk penjumlahan
dan untuk perkalian. Dari tiga operasi U, V, W dalam bentuk (UV)W = U(VW) disebut
menurunkan hukum asosiatif. Pada notasi pertama, UV diproses pertama, dan hasilnya
dikalikan dengan W; tapi pada notasi kedua, U diproses pertama dan hasil itu dikalikan
dengan VW. 
Tidak mau kalah, seperti halnya Euclid, Cauchy juga mengemukakan empat postulat:

12
(i) Terdapat aturan kombinasi yang dapat dipakai pada setiap (pasangan) X, Y yang
hasilnya diberi notasi XY. Kombinasi X dan Y dalam susunan ini, sesuai dengan
hukum kombinasi, secara unik ditentukan operasi secara kelompok.
(ii) Untuk setiap tiga operasi X, Y, Z dalam kelompok, hukum (i) disebut asosiatif, disebut
(XY)Z = X(YZ).
(iii) Terdapat identitas unik I dalam kelompok, untuk itu setiap operasi X dalam kelompok
IX = XI = X. 
(iv) Jika X ada pada setiap operasi dalam kelompok, ada kelompok operasi unik, disebut
X', seperti X X' = I (mudah dibuktikan bahwa XX' = I juga).

Empat postulat di atas mendasari pengambangan lebih lanjut dengan mambahas permutasi
atau substitusi kelompok-kelompok. Ilustrasi, menggunakan tiga huruf a, b dan c dapat
diperoleh 6 pasangan huruf: ab, ac, bc, ba, ca, cb. Di atas adalah permutasi yang dibedakan
dengan kombinasi yang diperoleh: ab, ac, bc.

 Aplikasi yang Digunakan Dalam Karya Cauchy


1. Limit Fungsi
 Geogebra
2. Teorema Kalkulus
 Maple
3. Fungsi Analitik
 Graph 4.4.2

13
14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Johann Carl Friedrich Gauß (juga dieja Gauss) (30 April 1777 – 23 Februari
1855) adalah matematikawan, astronom, dan  fisikawan Jerman yang memberikan
beragam kontribusi; ia dipandang sebagai salah satu matematikawan terbesar sepanjang
masa selain Archimedes dan Isaac Newton. Pada usia 77 tahun, Gauss mengalami
pembengkakan jantung. Nafasnya semakin pendek sehingga tidak mampu lagi berjalan
ke perpustakaan. Tanggal 23 Februari 1855, ia mengalami serangan jantung dan
menghembuskan nafas terakhirnya. Yang uniknya, jam saku di tangannya juga berhenti
berdetak seiring dengan kematiannya.
Augustin-Louis Cauchy (ogysˈtɛ̃ lwi koˈʃi, 21 Agustus 1789 – 23 Mei 1857) ialah
seorang matematikawan Prancis. Dididik di École Polytechnique. Karena kesehatan yang
buruk ia dinasihatkan untuk memusatkan pikirannya pada matematika. Selama kariernya,
ia menjabat sebagai mahaguru di École Politechnique, Sorbonne, dan Collège de France.
Selama 19 tahun akhir kehidupannya dalam bidang matematika, Augustin Louis Cauchy
telah menghasilkan lebih 500 makalah termasuk di dalamnya mekanika, fisika, dan
astronomi. Di kalangan ilmuwan, Cauchy tidak terlalu populer. Namun, pergaulan
sosialnya sebenarnya sangat sopan. Mengenai tabiatnya pun sebenarnya tidak ada
masalah, kecuali matematika dan agama, di mana pemikirannya sangat moderat. Di akhir
hayatnya, Augustin Louis Cauchy meninggal dunia secara mendadak karena gangguan
pada saluran pernafasan. Ia meninggal di Sceaux, Prancis pada tanggal 23 Mei 1857.
B. Saran
Penulis berharap makalah ini dapat membantu pembaca untuk lebih mengetahui
lagi sejarah tentang Johann Carl Friedrich Gauß dan Augustin Louis Cauchy beserta
karya-karya yang diberikan kedua tokoh tersebut khususnya dalam bidang matematika.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://hendroeto.blogspot.com/2013/04/augustin-louis-cauchy-biography.html

https://hanasama.com/augustin-louis-cauchy-1789-1857-matematikawan-penentang-arus/

https://id.wikipedia.org/wiki/Augustin_Louis_Cauchy

https://id.wikipedia.org/wiki/Carl_Friedrich_Gauss#:~:text=Johann%20Carl%20Friedrich
%20Gau%C3%9F%20(juga,selain%20Archimedes%20dan%20Isaac%20Newton.

https://hanasama.com/carl-friedrich-gauss-1777-1855/

16

Anda mungkin juga menyukai