Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA

PENEMU PENEMU MATEMATIKA

“ LEONHARD EULER DAN ABU NASR MANSUR “

DISUSUN OLEH :

1. Tiara Habibi Suwandi 71180514019

2. Syahidatul Nadila Lubis 71180514021

3. Hardianti Siregar 71210514015

4. Winda Cahyani Manurung 71210514004

5. Christian Purba 71210514013

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang perkembangan kurikulum.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan


mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang


perkembangan kurikulum ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

Medan, 23 Desember 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................................

A. Latar Belakang..............................................................................................................................

B. Rumusan Masalah........................................................................................................................

C. Tujuan
Penulisan ..........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................

A. Biografi Leonhard Euler… ............................................................................................................

B. Karya Leonhard Euler ...................................................................................................................

C.Biografi Abu Nasr Mansur………………………………………………………………………………………………………..

D.KARYA ABU NASR MANSUR……………………………………………………………………………………………………..

BAB III PENUTUP...............................................................................................................................

A. Kesimpulan...................................................................................................................................

B. Saran ............................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG

Matematika merupakan suatu ilmu tentang bilangan (aritmatika/ilmu


hitung) dan ilmu ruang (geometri). Sudah sejak zaman yunani kuno, matematika
berhubungan erat dengan filsafat. Pada zaman yunani kuno tersebut mulai
terlahir para filsuf dengan berbagai pemikirannya yang membawa kemajuan.
Tidak hanya kemajuan pada masanya saja, tetapi pemikirannya berdampak
sampai ke masa setelahnya bahkan hingga sekarang. Salah satu filsuf yang hasil
pemikirannya membawa kemajuan adalah Leonhard Euler.

Abu Nasr Mansur ibnu Ali ibnu Iraq atau akrab disapa Abu Nasr Mansur
(960 M - 1036 M) seorang Ahli Matematika muslim dari Persia adalapenemu
Hukum Sinus, Yang diungkapkan oleh Bill Scheppler dalam karyanya bertajuk al-
Biruni: Master Astronomer and Muslim Scholar of the Eleventh Century.

B. Rumusan Masalah

1. Siapakah Leonhard Euler dan Abu Nasr Mansur?

2. Bagaimana perjalanan hidup Leonhard Euler dan Abu Nasr Mansur ?

3. Apa penemuan dari Leonhard Leuler dan Abu Nasr Mansur ?

4. Bagaimana pengaruh hasil penemuannya dimasa sekarang ?

C. Tujuan Penelitian

1.Mengetahui siapakah Leonhard Euler dan Abu Nasr Mansur

2.Mengetahui bagaimana perjalanan hidup Leonhard Euler dan Abu Nasr Mansur

3.Mengetahui apa saja penemuan dari Leonhard Euler dan Abu Nasr Mansur
BAB II PEMBAHASAN

A.BIOGRAFI LEONHARD EULER


Leonhard Euler lahir di Basel, Switzerland, tanggal 15 April 1707. Tahun berikutnya,
keluarganya pindah ke sebuah pedesaan di Riehen karena ayahnya, Paul Euler, diangkat
menjadi pendeta gereja Kalvinis di pedesaan itu. Sejak masa anak-anak, Leonhard dididik
dengan cermat dalam iman Kristiani, dan hasilnya memang menakjubkan. Seperti dikatakan E.T.
Bell dalam bukunya "Men of Mathematics": "Pendidikan keagamaan yang diperoleh Euler sejak
masa anak-anak sangat memengaruhi hidupnya, dan dia tidak pernah melepaskan satu unsur
pun dari iman Kalvinistiknya."

Ketika masih anak-anak, Leonhard diajari Matematika oleh ayahnya. Dia sangat pintar.
Pada usia 13 tahun dia diterima di Universitas Basel. Meskipun Paul Euler menginginkan
anaknya mengikuti jejaknya menjadi pendeta Kalvinis. Ketika Leonhard berumur 16 tahun,
ayahnya memutuskan bahwa sudah tiba waktunya Leonhard berhenti belajar Matematika dan
ilmu alam, dan mulai mengabdi sebagai pendeta. Namun, Johannes Bernoulli berhasil
meyakinkan ayah Leonhard bahwa Allah telah mengaruniai Leonhard kemampuan luar biasa
dalam bidang Matematika. Hasilnya, Leonhard boleh terus mempelajari Matematika dan
mencapai gelar sarjana tahun 1724, dalam usia 17 tahun. Tapi karena masih begitu muda,
permintaan Leonhard untuk menjadi dosen ditolak. Karena itu, ia terus melanjutkan kajian dan
penelitiannya.

Tahun 1727, Euler pindah ke St. Petersburg, Rusia untuk bekerja di fakultas kedokteran St.
Petersburg Academy of Sciences. Penelitiannya mengenai bagaimana gelombang suara
memengaruhi telinga, menolongnya memperoleh pekerjaan itu. Dia juga mendapat
rekomendasi dari sahabatnya Daniel Bernoulli, yang telah pindah ke St. Petersburg beberapa
tahun sebelumnya. Selain melakukan penelitian di fakultas kedokteran, Euler juga bekerja di
Naval College di St. Petersburg. Tahun 1730, dia diangkat menjadi guru besar Fisika di St.
Petersburg Academy of Sciences. Ketika Daniel Bernoulli kembali ke Switzerland 6 tahun
kemudian, Euler menggantikannya sebagai guru besar Matematika.

B. KARYA LEONHARD EULER


1.Notasi Matematika

2. Totient Function
3. Teorema Fermat Euler

4. The seven bridges of koningsberg

5. Bilangan euler

6. Metode euler-maclauri

Hasil matematika dan ilmiah Euler betul-betul tak masuk akal. Dia menulis 32 buku lengkap,
banyak diantaranya terdiri dari dua jilid, beratus-ratus artikel tentang matematika dan ilmu
pengetahuan. Orang bilang, kumpulan tulisan-tulisan ilmiahnya terdiri dari lebih 70 jilid!
Kegeniusan Euler memperkaya hampir segala segi matematika murni maupun matematika siap
pakai, dan sumbangannya terhadap matematika fisika hampir tak ada batasnya untuk
penggunaan.

Euler khusus ahli mendemonstrasikan bagaimana hukum-hukum umum mekanika, yang telah
dirumuskan di abad sebelumnya oleh Isaac Newton, dapat digunakan dalam jenis situasi fisika
tertentu yang terjadi berulang kali. Misalnya, dengan menggunakan hukum Newton dalam hal
gerak cairan, Euler sanggup mengembangkan persamaan hydrodinamika. Juga, melalui analisa
yang cermat tentang kemungkinan gerak dari barang yang kekar, dan dengan penggunaan
prinsip-prinsip Newton. Dan Euler berkemampuan mengembangkan sejumlah pendapat yang
sepenuhnya menentukan gerak dari barang kekar. Dalam praktek, tentu saja, obyek benda
tidak selamanya mesti kekar. Karena itu, Euler juga membuat sumbangan penting tentang teori
elastisitas yang menjabarkan bagaimana benda padat dapat berubah bentuk lewat penggunaan
tenaga luar.

Euler juga menggunakan bakatnya dalam hal analisa matematika tentang permasalahan
astronomi, khusus menyangkut soal “tiga-badan” yang berkaitan dengan masalah bagaimana
matahari, bumi, dan bulan bergerak di bawah gaya berat mereka masing-masing yang sama.
Masalah ini –suatu masalah yang jadi pemikiran untuk abad ke-21– belum sepenuhnya
terpecahkan. Kebetulan, Euler satu-satunya ilmuwan terkemuka dari abad ke-18 yang (secara
tepat, seperti belakangan terbukti) mendukung teori gelombang cahaya.

Buah pikiran Euler yang berhamburan tak hentinya itu sering menghasilkan titik tolak buat
penemuan matematika yang bisa membuat seseorang masyhur. Misalnya, Joseph Louis
Lagrange, ahli fisika matematika Perancis, berhasil merumuskan serentetan rumus (“rumus
Lagrange”) yang punya makna teoritis penting dan dapat digunakan memecahkan pelbagai
masalah mekanika. Rumus dasarnya diketemukan oleh Euler, karena itu sering disebut rumus
Euler-Lagrange. Matematikus Perancis lainnya, Jean Baptiste Fourier, umumnya dianggap
berjasa dengan penemuan teknik matematikanya, terkenal dengan julukan analisa Fourier. Di
sini pun, rumus dasarnya pertama diketemukan oleh Leonhard Euler, dan dikenal dengan
julukan formula Euler- Fourier. Mereka menemukan penggunaan yang luas dan beraneka
macam di bidang fisika, termasuk akustik dan teori elektromagnetik.

Formula Euler, , menunjukkan adanya hubungan antara fungsi trigonometrik dan jumlah
imaginer, dan dapat digunakan menemukan logaritma tentang jumlah negatif. Ini merupakan
satu dari formula yang paling luas digunakan dalam semua bidang matematika. Euler juga
menulis sebuah textbook tentang geometri analitis dan membuat sumbangan penting dalam
bidang geometri diferensial dan geometri biasa.

Kendati Euler punya kesanggupan yang hebat untuk penemuan-penemuan matematika yang
memungkinkannya melakukan praktek-praktek ilmiah, dia hampir punya kelebihan setara
dalam bidang matematika murni. Malangnya, sumbangannya yang begitu banyak di bidang
teori jumlah, tetapi tidak begitu banyak yang bisa dipaparkan di sini. Euler juga orang pemula
yang bekerja di bidang topologi, sebuah cabang matematika yang punya arti penting di abad ke-
20.Akhirnya, Euler memberi sumbangan penting buat sistem lambang jumlah matematik masa
kini. Misalnya, dia bertanggung jawab untuk penggunaan umum huruf Yunani untuk
menerangkan rasio antara keliling lingkaran terhadap diameternya. Dia juga memperkenalkan
banyak sistem tanda yang cocok yang kini umum dipakai di bidang matematika.

C.BIOGRAFI ABU NASR MANSUR


Ahli Matematika terkenal yang bernama lengkap Abu Nasr Mansur ibnu Ali ibnu Iraq ini
lebih akrab disapa sebagai Abu Nasr Mansur. Beliau diketahui dilahirkan pada tahun 960 M di
Gilan, Persia dan wafat pada 1036 M di Ghazni, (sekarang di Afghanistan). Abu Nasr Mansur
merupakan seorang ahli Matematika muslim dari Persia. "Dia dikenal sebagai penemuan
hukum sinus," ungkap Scheppler. Ahli sejarah Matematika John Joseph O'Connor dan Edmund
Frederick Robertson menjelaskan bahwa Abu Nasr Mansur terlahir di kawasan Gilan, Persia
pada tahun 960 M. Hal itu tercatat dalam The Regions of the World, sebuah buku geografi
Persia bertarikh 982 M.

Di Khawarizm itu pula, Abu Nasr Mansur menuntut ilmu dan berguru pada seorang
astronom dan ahli matematika Muslim terkenal Abu'l-Wafa (940 M - 998 M). Otaknya yang
encer membuat Abu Nasr dengan mudah menguasai matematika dan astronomi. Kehebatannya
itu pun menurun pada muridnya, yakni Al-Biruni (973 M - 1048 M). Perannya sungguh besar
dalam pengembangan trigonometri dari perhitungan Ptolemy dengan penghubung dua titik
fungsi trigonometri yang hingga kini masih tetap digunakan. Selain itu, dia juga berjasa dalam
mengembangkan dan mengumpulkan tabel yang mampu memberi solusi angka yang mudah
untuk masalah khas spherical astronomy (bentuk astronomi).

Perjalanan kehidupan Abu Nasr dipengaruhi oleh situasi politik yang kurang stabil. Akhir era
ke-10 M sampai awal era ke-11 M merupakan periode kerusuhan hebat di dunia Islam. Saat itu,
terjadi perang saudara di kota sang ilmuwan menetap. Pada era itu, Khawarizm menjadi bab
dari wilayah kekuasaan Dinasti Samaniyah.Perebutan kekuasaan di antara dinasti-dinasti kecil di
wilayah Asia Tengah itu menciptakan situasi politik menjadi kurang menentu. Pada 995 M,
kekuasaan Banu Iraq digulingkan. Saat itu, Abu Nasr Mansur menjadi pangeran. Tidak terang
apa yang terjadi pada Abu Nasr Mansur di negara itu, namun yang niscaya muridnya al-Biruni
berhasil melarikan diri dari bahaya perang saudara itu.Setelah kejadian itu, Abu Nasr Mansur
bekerja di istana Ali ibnu Ma'mun dan menjadi penasihat Abu'l Abbas Ma'mun. Kehadiran Abu
Nasr menciptakan kedua penguasa itu menjadi sukses.

Ali ibnu Ma'mun dan Abu'l Abbas Ma'mun merupakan pendukung ilmu pengetahuan.
Keduanya mendorong dan mendukung Abu Nasr membuatkan ilmu pengetahuan. Tak heran
kalau ia menjadi ilmuwan paling top di istana itu. Karya-karyanya sangat dihormati dan
dikagumi.Abu Nasr Mansur menghabiskan sisa hidupnya di istana Mahmud di Ghazna. Ia wafat
pada 1036 M di Ghazni, kini Afghanistan. Meski begitu, karya dan kontribusianya bagi
pengembangan sains tetap dikenang sepanjang masa.Abu Nasr Mansur telah memperlihatkan
donasi yang penting dalam dunia ilmu pengetahuan. Sebagian Karya Abu Nasr fokus pada
bidang matematika, tapi beberapa tulisannya juga membahas duduk perkara astronomi.

D.KARYA ABU NASR MANSUR


Dalam bidang matematika, ia mempunyai begitu banyak karya yang sangat penting dalam
trigonometri. Abu Nasr berhasil membuatkan karya-karya andal matematika, astronomi,
geografi dan astrologi Romawi berjulukan Claudius Ptolemaeus (90 SM – 168 SM).Dia juga
mempelajari karya andal matematika dan astronom Yunani, Menelaus of Alexandria (70 SM –
140 SM). Abu Nasr mengkritisi dan membuatkan teori-teori serta hukum-hukum yang telah
dikembangkan ilmuwan Yunani itu.

Kolaborasi Abu Nasr dengan al-Biruni begitu terkenal. Abu Nasr berhasil menuntaskan
sekitar 25 karya besar bersama al-Biruni. Sekitar 17 karyanya sampai kini masih bertahan.
Dalam bidang Matematika, Abu Nasr mempunyai tujuh karya, sedangkan sisanya dalam bidang
astronomi. Semua karya yang masih bertahan telah dipublikaskan, telah dialihbahasakan
kedalam bahasa Eropa, dan ini memperlihatkan beberapa indikasi betapa sangat pentingnya
karya sang ilmuwan Muslim itu.
Secara khusus Abu Nashr mempersembahkan sebanyak 20 karya kepada muridnya al-
Biruni. Salah satu adikarya sang saintis Muslim ini yaitu komentarnya dalam The Spherics of
Menelaus.Perannya sungguh besar dalam pengembangan trigonometri dari perhitungan
Ptolemy dengan penghubung dua titik fungsi trigonometri yang sampai kini masih tetap
digunakan. Selain itu, ia juga berjasa dalam membuatkan dan mengumpulkan tabel yang bisa
memberi solusi angka yang gampang untuk duduk perkara khas spherical astronomy (bentuk
astronomi.

Abu Nasr juga membuatkan The Spherics of Menelaus yang merupakan bab penting,
semenjak karya orisinil Menelaus Yunani punah. Karya Menelaus berasal dari dasar solusi angka
Ptolemy dalam duduk perkara bentuk astronomi yang tercantum dalam risalah Ptolemy
bertajuk Almagest.

Karyanya di dalam tiga buku: buku pertama mempelajari kandungan/kekayaan bentuk segitiga,
buku kedua meneliti kandungan sistem paralel bundar dalam sebuah bola/bentuk mereka
memotong bundar besar, buku ketiga memperlihatkan bukti dalil Menelaus.

Pada karya trigonometrinya, Abu Nasr Mansur menemukan aturan sinus sebagai berikut:

a/sin A = b/sin B = c/sin C.

Abu'l-Wafa mungkin menemukan aturan ini pertama dan Abu Nasr Mansur mungkin berguru
dari dia. Pastinya keduanya mempunyai prioritas besar lengan berkuasa untuk memilih dan
akan hampir niscaya tidak pernah diketahui dengan kepastian.

Dikabarkan, terdapat orang ketiga yang kadang kala disebut sebagai penemu aturan yang
sama, seorang astronom dan andal matematika Muslim dari Persia, al-Khujandi (940 M - 1000
M).Namun, kurang beralasan kalau al-Khujandi dsebut sebagai penemu aturan sinus,
menyerupai yang ditulis Samso dalam bukunya Biography in Dictionary of Scientific Biography
(New York 1970-1990).Risalah Abu Nasr membahas lima fungsi trigonometri yang dipakai untuk
menuntaskan duduk perkara dalam bentuk astronomi. Artikel memperlihatkan perbaikan yang
diperoleh Abu Nasr Mansur dalam penggunan pertama sebagai nilai radius. Karya lain Abu Nasr
Mansur dalam bidang astronomi mencakup empat karya dalam menyusun dan mengaplikasi
astrolab.
BAB III PENUTUP

A.KESIMPULAN
Leonhard Euler merupakan seorang matematikus, ahli fisika dan ilmuwan terkemuka yang lahir di
Basel, Swiss pada tanggal 15 April 1707 dari pasangan Paul Euler dan Marguerite Brucker. Dia memiliki
dua adik perempuan Anna Maria dan Maria Magdalena. Dalam perjalanan karirnya, Leonhard Euler tidak
langsung menjadi seorang yang ahli, tetapi ia melewati proses yang panjang dan tidak menyerah
walaupun mengalami tragedi yaitu kebutaan, kebakaran yang hampir merenggut nyawanya, dan
kehilangan istri yang sangat disayanginya. Leonhard wafat pada tahun 1783 Leonhard Euler wafat
dengan pendarahan pada otak. Penemuan semasa hidupnya Leonhard Euler adalah pelambangan pada
matematika (notasi matematika seperti π), Totient Function, Teorema Fermat-Euler, The Seven Bridges
of Konigsberg, Bilangan Euler, Metode Euler-Maclaurin, dan masih banyak yang lainnya yang ikut
dikembangkan dengan ilmuwan lainnya. Hasil dari penemuan Leonhard Euler merupakan hal yang
sangat besar dan penting, karena temuan-temuan yang didapati oleh filsuf lain juga berlandaskan atau
berhubungan dengan penemuan yang dikemukakan Euler.

Ahli Matematika terkenal yang bernama lengkap Abu Nasr Mansur ibnu Ali ibnu Iraq ini
lebih akrab disapa sebagai Abu Nasr Mansur. Beliau diketahui dilahirkan pada tahun 960 M di
Gilan, Persia dan wafat pada 1036 M di Ghazni, (sekarang di Afghanistan). Abu Nasr Mansur
merupakan seorang ahli Matematika muslim dari Persia. "Dia dikenal sebagai penemuan
hukum sinus," ungkap Scheppler. Ahli sejarah Matematika John Joseph O'Connor dan Edmund
Frederick Robertson menjelaskan bahwa Abu Nasr Mansur terlahir di kawasan Gilan, Persia
pada tahun 960 M. Hal itu tercatat dalam The Regions of the World, sebuah buku geografi
Persia bertarikh 982 M.

B.SARAN
Dalam penulisan makalah ini penulis merasakan banyak sekali terdapat kekurangan, untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah ini pada
waktu yang akan datang.
Adapun saran kami bagi pembaca makalah ini, kiranya setelah makalah ini selesai maka kami
berharap akan ada diskusi selanjutnya terkait masalah-masalah yang belum jelas, sehingga
dengan demikian proses pembuatan makalah selanjutnay bisa disempurnakan dan lebih baik
lagi.

C.DAFTAR PUSTAKA
Anas, M. (2013). Leonhard Euler dan Misteri Matematika. Retrieved April 29, 2018, from
http://perjuanganislami.blogspot.co.id/2013/12/leonhard-eulerdan-misteri-matematika.html
Bio-Kristi. (n.d.). Biografi Kristiani. Retrieved Mei 1, 2018, from
http://biokristi.sabda.org/leonhard_euler Pernada, A. (2016, Mei 13). Makalah LEONHARD
EULER. Retrieved April 29, 2018, from http://nisapernada.blogspot.co.id/2016/05/makalah-
leonhardeuler.html

https://www.laduni.id/post/read/44905/abu-nashr-mansur-ilmuan-di-bidang-astronomi-
trigonometri-dan-penemu-hukum-sinus

https://biografi.kamikamu.co.id/abu-nasr-mansur-ahli-matematika-penemu/

Anda mungkin juga menyukai