Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
segala rahmat, karunia, dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Aljabar Babilonia yang dikembangkan oleh Diophantus” ini dengan baik sebagai
bukti bahwa kami telah menyelesaikan tugas Filsafat dan Sejarah Matematika pada
bab ini. Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran bagi
mahasiswa dan bagi pembaca pada umumnya.
Kami berterimakasih kepada Bapak Dr. Nahor Murani Hutapea, M.Pd selaku
dosen pengampu mata kuliah Filsafat dan Sejarah Matematika yang telah
memberikan tugas ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, karena pengetahuan dan pengalaman kami yang terbatas. Namun, kami
berusaha agar makalah ini bermanfaat bagi pembaca sekalian. Kami harapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I ....................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
BAB II ...................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................... 3
BAB III................................................................................................................... 10
PENUTUP .............................................................................................................. 10
A. Kesimpulan .................................................................................................. 10
B. Saran ............................................................................................................ 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai berbagai problem atau
permasalahan yang berkaitan dengan aljabar. Berbagai bidag kehidupan telah
mengangkat permasalahan-permasalahan aljabar kedalam bidang mereka sendiri.
Baik bidang ekonomi maupun bidang-bidang lainnya, aljabar selalu diterapkan
untuk mencapai suatu keputusan dn hasil yang baik. Sehingga tak heran bila kita
akan mendapatkan materi pembelajaran aljabar.
Beragam hal dalam berbagai aspek kehidupan dihubungkan bisa
dihubungkan dengan matematika yang juga berkaitan langsung dengan aljabar.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai Aljabar yang dikenalkan oleh seorang
bapak Aljabar dari babilonia yaitu Diophantus.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dalam makalah ini ditujukan untuk mencari tujuan dari
dibahasnya pembahasan atas rumusan masalah dalam makalah. Adapun tujuan
penulisan makalah, sebagai berikut :
1
1. Untuk mengetahui biografi Diophantus.
2. Untuk mengetahui sejarah munculnya aljabar Babilonia.
3. Untuk mengetahui pengaruh aljabar Babilonia pada aljabar saat ini .
4. Untuk mengetahui perbedaan aljabar babilonia dan aljabar saat ini.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi Diophantus
Diophantus adalah seorang matematikawan Yunani dari Alexandria.
Diophantus diyakini lahir di Alexandria, Mesir, antara tahun 201 dan 215 Masehi.
Diophantus meninggal pada usia 84 tahun, kemungkinan antara tahun 285 dan 299
M.Saat ini, Alexandria merupakan pusat pendidikan matematika.Diophantus juga
dikenal dengan julukan “bapak aljabar” yang kemudian julukan itu disandang oleh
Al-Khawarizmi.
3
Persamaan Diophantine adalah persamaan yang solusinya ditemukan dalam
bentuk bilangan bulat. Persamaan Diophantine tidak harus linier, tetapi bisa berupa
persamaan kuadrat, kubik, atau persamaan lainnya asalkan memiliki penyelesaian
bilangan bulat. Persamaan paling sederhana yang dia berikan berbentuk 𝑎𝗑 + 𝑏𝑦 = 𝑐.
Persamaan inilah yang menjadi acuan dalam pemecahan masalah “system persamaan
linier dua variable”. Prestasi dari Diophantus ini membuat ia seringkali disebut
dengan “ahli aljabar dari Babylonia”, dan karyanya sering disebut dengan “Aljabar
Babylonia”.
4
dalam “the Rhind Mathematical Papyrus”, “Sulba Sutras”, “Euclid’s Elements”, dan
“The Nine Chapters on the Mathematical Art”.
Hasil karya bangsa Yunani dalam Geometri, yang tertulis dalam kitab
Elemen, menyediakan kerangka berpikir untuk menggeneralisasi formula matematika
di luar solusi khusus dari suatu permasalahan tertentu ke dalam sistem yang lebih
umum untuk menyatakan dan memecahkan persamaan, yaitu kerangka berpikir
logika Deduksi.
Istilah 'Aljabar berasal dan kata arab "al-jabr" yang berasal dari kitab Al-Kitab
al-Jabr wa-l-Muqabala' (yang berarti "The Compendious Book on Calculation by
Completion and Balancing"), yang ditulis oleh Matematikawan Persia Muhammad
ibn Musa al-Kwarizmi. Kata Al-Jabr sendiri sebenarnya berarti penggabungan
(reunion). Matematikawan Yunani di jaman Hellenisme. Diophantus, secara
tradisional dikenal sebagai 'Bapak Aljabar', walaupun sampai sekarang masih
diperdebatkan siapa sebenarnya yang berhak atas sebutan tersebut Al-Khwarizmi atau
Diophantus?. Mereka yang mendukung Al-Khwarizmi menunjukkan fakta bahwa
hasil karyanya pada prinsip reduksi masih digunakan sampai sekarang ini dan ia juga
memberikan penjelasan yang rinci mengenai pemecahan persamaan kuadratik.
Sekitar tahun 300 S.M seorang sarjana Yunani kuno Euclid menulis buku
yang berjudul “Elements”. Dalam buku itu ia mencantumkan beberapa rumus aljabar
5
yang benar untuk semua bilangan yang ia kembangkan dengan mempelajari bentuk-
bentuk geometris. Perlu diketahui, orang-orang Yunani kuno menuliskan
permasalahan-permasalahan secara lengkap jika mareka tidak dapat memecahkan
permasalahan-permasalahan tersebut dengan menggunakan geometri. Metode inilah
yang kemudian menjadikan kemampuan mereka untuk memecahkan permasalahan-
permasalahan yang mendetail menjadi terbatasi.
6
Terdapat sebuah lempengan tanah liat yang menunjukkan bahwa Babilonia familiar
dengan pemecahan masalah pada persamaan kuadrat.
Terdapat banyak hal yang dapat kita perhatikan dari sejarah aljabar Babilonia
salah satunya penggunaan aljabar dalam kehidupan sehari-hari bangsa Babilonia
yang tercantum dalam lempengan-lempengan batu. Berbagai penyelesaian masalah
dilakukan dengan cara observasi dan bersifat empiris maka hasil yang didapatkan
tidaklah bersifat abstrak. Sehingga perkembangan matematika Babilonia terutama
aljabar sangat berpengaruh terhadap perkembangan aljabar masa selanjutnya
terutama pada aljabar saat ini. Melalui sejarah mengenai aljabar Babilonia ini maka
ada metode penyelesaian yang digunakan pada aljabar Babilonia juga dapat
diaplikasikan dalam permasalahan saat ini. salah satu contoh permasalahan aljabar
saat ini yang dapat diselesaikan dengan metode aljabar Babilonia yaitu:
Selembar kertas karton yang berbentuk empat persegi panjang akan dibikin
menjadi sebuah kotak tanpa penutup dengan cara memotong persegi seluas 2 ×
2 𝑐𝑚2 pada setiap sudut persegi panjang tersebut. Panjang bidang alas kotak
4 𝑐𝑚 yang lebih besar lebarnya dan volume kotak itu 90 𝑐𝑚3 Maka tentukanlah
panjang dan lebar alas kotak tersebut?.
Misalkan panjang alas diatas adalah 𝑥 dan lebar alas adalah 𝑦 maka 𝑥 =
𝑦 + 4 atau 𝑦 = 𝑥 − 4. Karena volume kotaknya diketahui 90 𝑐𝑚3 maka
diperoleh 𝑝 × 𝑙 × 𝑡 = 9.
𝑥 × 𝑦 × 2 = 90
𝑥 × 𝑦 = 45
7
(𝑥 − 4) = 45
𝑥2 − 4𝑥 = 45
Kemudian subtitusikan:
8
c) Pemahaman sistem bilangan, bekerja dengan sifat operasi
d) Menggunakan variabel dan struktur terbuka untuk merepresentasikan
kuantitas dan mengungkapkan hubungan
e) Aspek-aspek umum lain seperti membenarkan generalisasi atau kesimpulan,
pengujian dugaan, menggunakan berbagai representasi, dan beroperasi pada
kuantitas yang tidak diketahui (Sukmawati, 2015).
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dengan apa yang telah dijelaskan, penulis berharap pembaca dapat memahami
lebih dalam mengenai perkembangan matematika Babilonia di masa depan, agar kita
semua dapat memahami sejarah matematika Babilonia dan sistem bilangannya.
Demikianlah makalah berjudul “Aljabar Babilonia yang dikenalkan oleh Diophantus”
ini penulis buat berdasarkan sumber-sumber yang ada. Penulis menyadari masih ada
banyak kekurangan di dalam penulisan makalah ini. Sehingga diperlukan dari
pembaca saran yang membantu dan menjadikan makalah ini lebih baik.
10
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2018, February 28). Sejarah Matematika Babilonia. Diambil kembali dari
nanopdf.com:https://nanopdf.com/download/bab-i-pendahuluan-a-latar-
belakang-38_pdf
11