Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SEJARAH PERKEMBANGAN ALJABAR

DOSEN PENGAMPU:
M. Romdhon Baehaqi, M.Pd.

DISUSUN OLEH:
Tri Wuni Rahayu (2025110007)
Sovya Nisdawati Aisyah (2025110011)
Ahmad Husni Sadewo (2025110023)
Diki wahyulianto (2025110025)

UNIVERSITAS QOMARUDDIN GRESIK


FAKULTAS
PENDIDIKAN MATEMATIKA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa atas karunia-Nya, kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini, kami susun untuk menambah
pengetahuan, menambah wawasan, serta memperdalam pemahaman kami dan teman-teman akan
makalah ini.
Penyusunan makalah ini disesuaikan dengan kemampuan dasar yang kami miliki dan
disajikan secara sistematis, ringkas, dan mudah dipahami. Penyajian makalah ini memiliki materi
yang di tunjang setelah sebelumnya melakukan penelitian perubahan entalpi standar. Dengan
demikian, diharapkan makalah ini tidak hanya sebagai tugas bagi kami, namun akan tetapi lebih
bersifat aplikatif yang dilandasi sikap kritis dan analitis.
Dengan tugas ini, kami berharap dapat menjadi labih mengerti tentang materi ini dan
kami juga menyadari bahwa dalam penyusun maklah ini tidak begitu bagus atau masih jauh dari
kesempurnaan ini karena kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT.

Bungah, 14 Oktober 2020

penyusun
DAFTAR ISI

Halaman judul....................................................................................
Kata pengantar..................................................................................
Daftar isi............................................................................................

BAB I

LATAR BELAKANG..............................................................................
TUJUAN PENELITIHAN.......................................................................
LANDASAN TEORI..............................................................................
METODE PENELITIAN.........................................................................
HASIL PERCOBAAN.............................................................................

BAB II

2.1 PEMBAHASAN

2.2 KESIMPULAN DAN SARAN


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai permasalahan yang berkaitan


dengan aljabar. Berbagai bidang kehidupan telah mengangkat permasalahan-permasalahan
aljabar ke dalam bidang mereka sendiri. Baik dari bidang ekonomi maupun bidang-bidang
lainnya. Aljabar selalu diterapkan untuk mencapai suatu keputusan dan hasil yang baik.
Sehingga tidak heran bila kita akan mendapatkan materi pembelajaran Aljabar ketika belajar
di kelas.

Dewasa ini, banyak siswa yang belum mengenal bahkan mengetahui tentang materi
aljabar. Mereka menganggap aljabar sebagai pelajaran yang menakutkan. Bahkan, tidak
sedikit yang benar-benar membenci pelajaran ini. Oleh karena itu, materi aljabar selalu
berusaha disajikan dalam bentuk yang lebih menyenangkan. Penampilan-penampilan yang
terasa baru memang patut dipertunjukkan untuk meningkatkan kecintaan terhadap aljabar.

Beragam hal dalam aspek kehidupan bisa dihubungkan dengan matematika yang juga
berkaitan langsung dengan aljabar. Agar lebih memudahkan dalam pemahaman, maka dari
itu materi ini dibuat.

1.2 Rumusan masalah


1.2.1 Apakah pengertian Aljabar?
1.2.2 Bagaimanakah asal usul perkembangan Aljabar?
1.2.3 Siapakah tokoh yang berjasa dalam mengembangkan Aljabar?
1.2.4 Bagaimanakah pengoprasian Aljabar?
1.3 Tujuan Pembahasan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian Aljabar
1.3.2 Untuk mengetahui asal-usul perkembangan Aljabar
1.3.3 Untuk mengenal tokoh yang berjasa dalam mengembangkan Aljabar
1.3.4 Untuk mengetahui pengoprasian Aljabar
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Aljabar

Berasal dari Bahasa Arab “al-jabr” secara harfiah berarti “pengumpulan kembali
bagian yang rusak”. Aljabar merupakan salah satu cabang dari bidang Mematika yang dapat
dicirikan sebagai Generalisasi dan perpanjangan Aritmatika. Dalam bentuk paling umum,
Aljabar adalah ilmu yang mempelajari simbol-simbol Matematika dan aturan untuk
memanipulasi simbol-simbol ini.

Aljabar adalah cabang matematika yang mempelajari struktur, hubungan dan


kuantitas. Untuk mempelajari hal-hal ini dalam aljabar digunakan simbol (biasanya berupa
huruf) untuk merepresentasikan bilangan secara umum sebagai sarana penyederhanaan dan
alat bantu memecahkan masalah. Contohnya, x mewakili bilangan yang diketahui dan y
bilangan yang ingin diketahui.

2.1.1 Klasifikasi dari Aljabar


Aljabar secara garis besar dapat dibagi dalam kategori berikut ini:
1) Aljabar Elementer adalah bentuk paling dasar dari Aljabar, yang diajarkan
pada siswa yang belum mempunyai pengetahuan Matematika apapun selain
daripada Aritmatika Dasar.
2) Aljabar Abstrak, kadang-kadang disebut Aljabar Modern, yang mempelajari
Struktur Aljabar semacam Grup, Ring dan Medan (fields) yang didefinisikan
dan diajarkan secara aksiomatis.
3) Aljabar Linier, yang mempelajari sifat-sifat khusus dari Ruang Vektor
(termasuk Matriks).
4) Aljabar Universal, yang mempelajari sifat-sifat bersama dari semua Struktur
aljabar.
2.1.2 Suku-suku pembentuk Aljabar yaitu:
a. Koefisien adalah bilangan yang diikuti variable dibelakangnya pada tiap-tiap
suku.
Contoh:
5x , artinya 5 adalah koefisien x
8y , artinya 8 adalah koefisien y
a2, artinya 1 adalah koefisien a2

b. Variabel adalah lambing dari suatu bilangan yang belum diketahui nilainya.
Variable ini disimbolkan dalam huruf kecil, misalnya; a, b, c, ..... , x, y, z.
Contoh:
3p, artinya p adalah variabel dari 3
4q, artinya q adalah variabel dari 4

c. Konstanta adalah bilangan tetap yang tidak memiliki variable.


Contoh konstanta dari operasi berikut:
5x + 2xy2 + y – 35

Kontanta dari operasi diatas adalah (-35)

2.2 Sejarah Dan Asal-usul Perkembangan Aljabar


Akar Aljabar pertama kali dapat ditelusuri Babilonia kuno, yang mengembangkan
sistem Aritmatika lajut, yang dengan mereka dapat melakukan perhitungan menurut gaya
Algoritme. Bangsa babilonia mengembangkan rumus untuk menghitung solusi dari
masalah-masalah yang biasanya dengan menggunakan metode geometris.
Pada milenium 1 SM. Orang Mesir, Yunani dan Tiongkok mengacu pada naskah
kuno “Papirus Matematika Rhind”, “Elemen Euklides”, dan “Sembilan Bab mengenai
Seni Matematika”. Karya geometris dari yunani, seperti yang ditulis dalam Elemen,
menyediakan kerangka kerja untuk perumuman rumus melampaui solusi dari soal
tertentu menjadi sistem yang lebih umum yang menyatakan dan memecahkan persamaan,
meskipun hal ini tidak terealisasi sampai sebelum munculnya Matematika Islam abad
pertengahan.
Pada zaman plato, matematika Yunani telah mengalami perubahan dratis. Orang
Yunani menemukan Aljabar Geometri, di mana suku-suku dinyatakan oleh sisi-sisi dari
objek Geometri. Dan pada abad ke-3 Masehi, Diofantus of Alexandria, seorang
matematikawan Yunani dari Iskandariyah dan penulis serangkaian buku yang disebut
“Arithmetica”. Yang menuntun pada hadirnya persamaan Diofantin dalam teori
bilangan.
Dikarenakan tradisi-tradisi yang lebih dini , pada abad ke-9 Masehi, seorang
ilmuan dari Persia menyempurnakan Aljabar dan menuliskan buku “Hisab al-jabr wal
muqbala”, yang membentuk Aljabar sebagai disiplin matematika sehingga tidak
bergantung Geometri dan Aritmatika.

2.3 Tokoh Dalam Mengembangkan Aljabar


2.3.1 Al-Khawarizmi (Muhammad Bin Musa Al-Khawarizmi)

Muhammad Bin Musa Al-Khawarizmi adalah seorang tokoh Islam dari persia
yang mendalami Geografi, Astronomi, Astrologi, dan Matematika. Lahir pada tahun 780
Masehi di Khawarizm, Uzbeikistan. Hampir sepanjang hidupnya beliau mengabdikan diri
di Sekolah Kehormatan yang didirikan oleh Khalifa Bani Abbasiyah Alma’mun. Al-
Khawarizmi wafat pada sekitar tahun 850 M
Pada 9 Masehi Al-Khawarizmi menulis buku pertamanya “Hisab Al-Jabr Wal
Muqbala” yang mengantarkan nama Al-Khawarizmi dikenal hampir seluruh dunia. Buku
yang memaparkan cara termudah dan paling bermanfaat dari bentuk Aritmatika. Dalam
karyanya tersebut, beliau juga memaparkan mengenai dasar-dasar penggunaan Al-Jabar
dan sekaligus mempopulerkan istilah tersebut yang sekarang berubah menjadi Aljabar.
Dan karena karyanya tersebut Al-Khawarizmi mendapat julukan sebagi “Bapak Aljabar”.
Para sejarawan meyakini bahwa karya Al-Khawarizmi merupakan buku pertama
dalam sejarah dimana istilah Aljabar muncul dalam konteks disiplin ilmu. Kondisi ini
dipertegas dalam pembukuan, formula dan kosakata yang secara teknis merupakan suatu
kosakata baru. Berbeda dengan konsep Aljabar Diophantus yang canderung
menggunakan Aljabar sebagai alat bantu untuk teori bilangan, Al-khawarizmi
memperkenalkan Aljabar dalam suatu bentuk dasar yang dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Kejeniusan Al-Khawarizmi bukan hanya dalam bidang matematika saja. pada
masa kepemimpinan Khalifah Al-Ma’mun, Al-Khawarizmi mengepalai konstruksi peta
dunia dan berpartisipasi dalam proyek menetukan tata letak di Bumi bersama dengan 70
ahli Geografi lain, yang menghasilkan karya “ketahuilah dunia”. Karya yang berhasil
menentukan garis lintang dan garis bujur di 2402 tempat berdasarkan peta dunia
menimbulkan dampak yang hebat pada Eropa, setelah hasil karyanya diterjemahkan
dalam Bahasa Eropa dan Bahasa Latin.

2.4 Pengoprasian Aljabar


Seperti halnya bilangan matematis, dalam Aljabar memiliki 4 cara pengoprasian.
Diantaranya: perjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
1) Penjumlahan Aljabar
Penjumlahan Aljabar hanya berlaku pada variabel sejenis
Contoh: Tentukan hasil penjumlahan dari
Untuk menyelesaikan soal tersebut, hal yang pertama harus dilakukan adalah melihat
variabelnya. Soal tersebut memuat dua variable, yaitu x dan y. Agar bisa
terselesaikan, kumpulkan suku-suku yang memiliki variabel sejenis, yaitu 2x dan 4x,
sehingga persamaannya menjadi . Kemudahan operasikan bentuk Aljabar dengan
operasi penjumlahan.
2x + 4x + 3y =
6x + 3y
Jadi, hasil perjumlahan 2x + 3y + 4x adalah 6x + 3y

2) Pengurangan Aljabar
Sama seperti perjumlahan, pengurangan Aljabar juga hanya berlaku pada variabel
sejenis.
Contoh: x - 4y - 6x - y
Penyelesaiannya adalah sebagai berikut.
x - 6x - 4y - y =
→ -5x - 5y

3) Perkalian Aljabar
Jika perjumlahan dan pengurangan hanya berlaku pada variabel sejenis, tidak
demikian dengan perkalian. Operasi perkalian bisa dilakukan untuk semua variabel.
Contoh: Tentukan hasil dari (2x ) × (3y)
Perkalian suku-suku di atas bisa langsung dikerjakan tanpa harus mengelompokan
suku-suku sejenis.
(2x) × (3y) =
→ 6xy

4) Pembagian Aljabar
Prinsip pembagian pada Aljabar sam dengan perkalian. Hanya saja, variabel yang
akan hilang dalam proses pembagian adalah variabel sejenis.
Contoh: Tentukan hasil pembagian dari
Cara pengelesaiannya adalah 12 dibagi dengan 6, sementara variabel yang sejenisnya
dihilangkan, sedangakan x akan tetap ditulis.

( ),( ),x
= → 2x

Dalam memudahkan menyelesaikan soal Aljabar, sifat-sifat aljabar dapat dijadikan


acuan. Sifat-sifat Aljabar dibagi dalam beberapa, diantaranya:
a. Sifat Komutatif
Sifat ini berlaku pada perjumlahan dan perkalian.
( x + y ) = ( y + x ) atau (x.y) = (y.x)

b. Sifat Asosiatif
Sifat ini juga hanya berlaku pada penjumlahan dan perkalian.
(x + y) + z = x + (y + z) dan ( x.y ) z = x ( y.z )

c. Sifat Distributif
Sifat Distributif adalah sifat yang meliputi operasi perkalian menjadi
penjumlahan atau pengurangan.
x(b – c) = x.b – x.c
y(2x + a) = 2xy + ay

Anda mungkin juga menyukai