Anda di halaman 1dari 68

PPG DALJAB ANGKATAN I UNDIKSHA 2021

MODUL 2 ALJABAR DAN


PROGRAM LINEAR
KB 1. Bentuk Aljabar dan Sistem Persamaan

PENULIS:
DESAK MADE YULIANI, S.Pd.
PENDALAMAN MATERI MATEMATIKA

MODUL 2 ALJABAR DAN PROGRAM LINEAR

KB 1. Bentuk Aljabar dan Sistem Persamaan

PENULIS:
DESAK MADE YULIANI, S.PD.

PPG DALJAB ANGKATAN I


UNDIKSHA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas karuniaNya sehingga
Saya dapat menyelesaikan Modul 2 Aljabar dan Program Linear yaitu KB 1 Bentuk Aljabar dan
Sistem Persamaan Linier ini. Modul ini membahas tentang bentuk aljabar , Persamaan dan
Pertidaksamaan, serta Sistem Persamaan Linier. Modul ini memuat tiga materi pokok sebagai
berikut.
1. Bentuk Aljabar
2. Persamaan dan Pertidaksamaan.
3. Sistem Persamaan Linear.

Modul ini diperuntukkan bagi siswa yang mengikuti pembelajaran matematika khususnya
Aljabar. Tujuan penyusunan modul ini adalah untuk menambah pengetahuan siswa dalam bidang
matematika terkait materi Aljabar dan Sistem Persamaan Linear. Dengan bertambahnya
pengetahuan tersebut, diharapkan siswa akan lebih mantap dalam mengajarkan materi tersebut
nantinya.
Terima kasih Saya sampaikan kepada Universitas Pendidikan Ganesha serta pihak-pihak
yang telah membantu dalam penyusunan modul ini. Akhir kata, Saya sekali lagi mengharapkan
saran dari para pembaca demi penyempurnaan modul ini. Demikian sepenggal kata pengantar
dalam modul ini. Selanjutnya Saya ucapkan selamat belajar, semoga saudara sukses mampu
mengimplementasikan pengetahuan yang diberikan dalam Modul ini.

Gianyar, April 2021


Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ............................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii

KB 1. Bentuk Aljabar dan Sistem Persamaan Linear

A. Pendahuluan ............................................................................................ 1

1. Deskripsi .......................................................................................... 1

2. Capaian Pembelajaran ..................................................................... 2

B. Pokok-pokok Materi ............................................................................... 4

C. Uraian Materi .......................................................................................... 4

1. Bentuk Aljabar ................................................................................. 4

2. Persamaan dan Pertidaksamaan ..................................................... 12

3. Sistem Persamaan Linear ............................................................... 21

4. Tugas .............................................................................................. 57

5. Forum Diskusi ................................................................................ 57

D. PENUTUP ............................................................................................. 58

1. Rangkuman .................................................................................... 58

2. Tes Formatif ................................................................................... 60

E. Daftar Pustaka ....................................................................................... 63

F. Kunci Jawaban Tes Formatif ................................................................ 64

G. Kriteria Penilaian Tes Formatif............................................................. 64

iii
PENDAHULUAN

1. DESKRIPSI
Pasti anda sering sekali bertanya - tanya, terutama pelajar, apasih sebenarnya fungsi dari
aljabar di kehidupan sehari - hari? Sebenarnya aljabar tanpa kita sadari sering sekali dan melekat
pada kehidupan sehari - hari kita, kita bisa dengan cepat menyelesasikan masalah aljabar,
persamaan dan pertidaksamaan serta sistem persamaan linier, bahkan kita juga bisa menggunakan
perbandingan untuk menyelesaikan suatu masalah, masih terlihat tidak familiar ? Berikut contoh
simpelnya di kehidupan sehari - hari

Coba perhatikan gambar di atas. Aktifitas yang dilakukan oleh orang-orang pada gambar
di atas banyak sekali, ada yang melakukan aktifitas jual-beli, baik menggunakan uang atau sistem
barter. Dengan cepat mereka bisa menghitung keuntungan ataupun kerugian yang mereka dapat.
Selain contoh di atas kita juga bisa mengambil contoh lainnya. misalnya saja ada seorang
developer yang ingin membeli tanah untuk membangun perumahan, developer itu bisa
memperkirakan berapa luas tanah yang harus dibeli, dan berapa jumlah rumah yang harus
dibangun supaya bisa mendapat keuntungan, dan bahkan saat anda kebingungan untuk memilih
jajanan atau menu makan siang yang mengenyangkan dengan sejumlah uang, secara tidak
langsung keputusan yang anda ambil adalah contoh penggunaan aljabar pada setiap harinya,
ataupun membagi uang saku yang orang tua anda berikan. Contoh: Uang saku Opiq 2.000 rupiah
lebih banyak dari adiknya. Setiap hari Ibunya memberi uang pada Opiq dan adiknya setinggi-
1
tingginya 15.000 rupiah. Tentukan batas maksimal uang saku Opiq dan adiknya?
Selain perhitungan sederhana seperti di atas, aljabar juga daapt diterapkan dalam
menentukan untung-rugi serta presentasenya dalam perdagangan, persentase bunga dan
perhitungan-perhitungan utang piutang dalam bidang perbankan, perhitungan skala dalam bidang
geografi.
Aljabar merupakan salah satu cabang ilmu matematika yang ditemukan oleh Abu
Abdullah Muhammad Ibn Musa al-Khwarizmi. Nama aljabar sendiri diambil dari bahasa arab “al-
jabr” yang memiliki arti hubungan atau penyelesaian. Aljabar dapat didefinisikan sebagai suatu
cabang ilmu matematika yang mempelajari konsep atau prinsip penyederhanaan serta pemecahan
masalah dengan menggunakan simbol atau huruf tertentu. Sebagai contoh, di dalam aljabar biasa
digunakan huruf/simbol x yang mewakili nilai dari suatu bilangan yang ingin dicari. Konsep
Aljabar biasa digunakan oleh para matematikawan di dalam proses pencarian pola dari suatu
bilangan.
Menurut catatan sejarah yang ada, penggunaan aljabar sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu.
Aljabar telah dipergunakan oleh matematikawan pada sekitar 3500 tahun yang lalu pada peradaban
Mesopotamia. Awal mula dikenalnya nama Aljabar adalah ketika al-Khwarizmi menuliskannya di
dalam buku karangannya yang berjudul The Compendious Book on Calculation by Completion
and Balancing. Kemudian istilah tersebut menyebar setelah karya tersebut diterjemahkan ke
berbagai bahasa Eropa oleh muridnya yang bernama Omar Khayyam. Sejak saat itulah
perkembangan ilmu aljabar terus dipelajari dan terus disempurnakan sampai pada saat sekarang
ini.

2. CAPAIAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini diharapkan kalian mampu memahami, mengidentifikasi,


mengorganisasikan, mengembangkan dan menyajikan karya, memodifikasi , dan menganalisis dan
mengevaluasi materi matematika sekolah dan advance material secara bermakna dalam
penyelesaian permasalahan dari suatu sistem (pemodelan matematika) dan penyelesaian masalah
praktis kehidupan sehari-hari melalui kerja problem based learning ,koneksi dan komunikasi
matematika, critical thinking, kreativitas berpikirmatematis yang selaras dengan tuntutan masa
depan. kalian mampu menguasai materi esensial matematika meliputi konsep, sifat, dan
penggunaannya dalampemecahan masalah yang terkait aljabar, persamaan dan pertidaksamaan
serta sistem persamaan linier. Lebih lengkapnya, setelah mempelajari materi ini diharapkan kalian
dapat:
2
1. Memahami, mengidentifikasi, mengorganisasikan, mengembangkan dan menyajikan
karya, memodifikasi , dan menganalisis dan mengevaluasi , serta menyelesaikan
permasalahan yang terkait dengan aljabar,
2. Memahami, mengidentifikasi, mengorganisasikan, mengembangkan dan menyajikan
karya, memodifikasi , dan menganalisis dan mengevaluasi , serta menyelesaikan
permasalahan yang terkait dengan Persamaan dan Pertidaksamaan,
3. Memahami, mengidentifikasi, mengorganisasikan, mengembangkan dan menyajikan
karya, memodifikasi , dan menganalisis dan mengevaluasi , serta menyelesaikan
permasalahan yang terkait dengan Sistem Persamaan Linier.

3
B. POKOK-POKOK MATERI
1. Bentuk Aljabar
2. Persamaan dan Pertidaksamaan
3. Sistem Persamaan Linier

C. URAIAN MATERI
1. BENTUK ALJABAR
PETA KONSEP

Definisi 1.1

Bentuk Aljabar adalah suatu bentuk matematika yang dalam penyajiannya memuat
huruf-huruf untuk mewakili bilangan yang belum diketahui.

Dalam suatu bentuk aljabar terdapat unsur-unsur aljabar, yang meliputi variabel
(peubah), koefisien, konstanta, faktor, dan suku (suku sejenis dan suku tidak sejenis).

4
Contoh bentuk aljabar adalah sebagai berikut.
Contoh 1.1

a) 5x + 2 merupakan bentuk aljabar dengan variabel x, koefisien x adalah 5,

dan konstanta 2.
b) 3x2 -7x2y merupakan bentuk aljabar dengan variabel x dan y, koefisien x2adalah 3,
koefisien x2y adalah -7, dan tidak memuat konstanta.

Suku

Suku adalah bagian dari bentuk aljabar yang dipisah dengan tanda + atau

Contoh 1.2

a) terdiri dari dua suku yaitu dan .

b) 4𝑝2 − 3𝑝 + 3 terdiri dari tiga suku yaitu ) 4𝑝2 , −3𝑝, 𝑑𝑎𝑛 3 .

Penyebutan untuk satu suku disebut suku tunggal, untuk dua suku disebut binom,
untuk tiga suku disebut trinom, sedangkan suku banyak dinamai dengan polinom.

Faktor
Faktor adalah bilangan yang membagi bilangan lain atau hasil kali.

Contoh 1.3

Bentuk aljabar atau memiliki faktor .

Koefisien

Koefisien adalah faktor bilangan pada hasil kali dengan suatu peubah.

Contoh 1.4

7𝑝2 − 5𝑦 + 3 adalah bentuk aljabar dengan 7 sebagai koefisien dari 𝑝2 , sedangkan

-5 dalah koefisien dari .

5
Konstanta

Konstanta adalah lambang yang menyatakan bilangan tertentu (bilangan konstan /tetap) .
Contoh 1.5

9𝑝2 − 3𝑝 − 3 adalah bentuk aljabar dengan -3 sebagai konstanta.

Suku sejenis dan tidak sejenis

Suku sejenis memiliki peubah dan pangkat dari peubah yang sama. Jika berbeda, disebut
dengan suku tidak sama atau suku tidak sejenis.
Contoh 1.6

𝑝2 − 3𝑝2 merupakan bentuk aljabar suku sejenis, sedangkan 𝑝2 − 3𝑝𝑞


merupakan bentuk aljabar suku tidak sejenis.

Operasi Bentuk Aljabar

Operasi hitung pada bentuk aljabar tidak berbeda dengan operasi hitung pada
bilangan bulat, yakni penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Operasi hitung penjumlahan dan pengurangan suku aljabar dilakukan dengan cara
menjumlahkan atau mengurangkan koefisien antara suku-suku yang sejenis.
a. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar

Ilustrasi 1
Setiap hari Putu dan Made mengikuti pelajaran matematika di sekolahnya, minggu ini
materi yang akan dipelajari adalah operasi hitung bentuk aljabar. Setelah pembelajaran dimulai
Bu Ayu, guru matematika mereka menunjukkan beberapa kantong berisi bola bekel, beberapa
toples berisi kelereng dan beberapa Uang logam Rp 1.000.
Bu Ayu meminta Putu dan Made untuk mempraktekkan operasi hitung bentuk aljabar dengan
memanfaatkan ketiga macam benda tersebut.

6
Tabel 1 Pemisalan Benda ke variabel

Nama Pemisalan
Benda
Banyaknya Banyaknya bola
bola bekel bekel dalam 1
Kantong berisi dalam 1 kantong yang
bekel kantong yang diberikan = −𝑥
dimiliki = 𝑥

Banyaknya Banyaknya
Toples berisi kelereng dalam kelereng dalam 1
kelereng 1 toples yang toples yang
dimiliki = 𝑦 diberikan = −𝑦
Banyaknya Banyaknya yang
Uang Rp yang dimiliki= diberikan =
1.000 konstanta (+) konstanta (−)

Pada pelajaran ini kalian akan mengingat dan memanfaatkan materi pada pertemuan
sebelumnya, yaitu tentang bentukaljabar dan unsur-unsurnya. Untuk itu jika ada yang belum
paham, silahkan tanyakan pada teman dekatmu.
• Penjumlahan Bentuk Aljabar

an + bn = ( a + b )n

• Pengurangan Bentuk Aljabar

an – bn= ( a – b ) n

Keterangan :

a dan b = koefisien

n = Variabel

7
Apakah kalian sudah paham dengan operasi penjumlahan dan pengurangan di atas?
Untuk memperdalam pemahamanmu, pelajari dan pahami contoh soal operasi penjumlahan dan
pengurangan bentuk aljabar berikut!
Contoh soal

a. Tentukan penjumlahan 7𝑎 + 4𝑏 dengan 8𝑎 − 6𝑏

Penyelesaian :

(7𝑎 + 4𝑏) + (8𝑎 − 6𝑏) = 7𝑎 + 4𝑏 + 8𝑎 + (−6𝑏) jabarkan

= 7𝑎 + 8𝑎 + 4𝑏 + (−6𝑏) kumpulkan suku sejenis

= 15𝑎 + (−2𝑏) operasikan suku sejenis

= 15𝑎 − 2𝑏 sederhanakan

b. Tentukan pengurangan 7𝑎 + 4𝑏 dengan 8𝑎 − 6𝑏

Penyelesaian :

(7𝑎 + 4𝑏) − (8𝑎 − 6𝑏) = 7𝑎 + 4𝑏 − 8𝑎 − (−6𝑏)

= 7𝑎 − 8𝑎 + 4𝑏 + 6𝑏

= −𝑎 + 10𝑏
c. Tentukan hasil penjumlahan 16𝑎 − 12𝑏 + 4 oleh 5𝑎 −
9𝑏 + 2𝑐

Penyelesaian :
(16𝑎 − 12𝑏 + 4) + (5𝑎 − 9𝑏 + 2𝑐)

= 16𝑎 − 12𝑏 + 4 + 5𝑎 + (−9𝑏) + 2𝑐

8
= 16𝑎 + 5𝑎 − 12𝑏 − 9𝑏 + 2𝑐 + 4

= 21𝑎 − 21𝑏 + 2𝑐 + 4
b. Perkalian Antar Suku Bentuk Aljabar
Ilustrasi 2
Pak Wayan mempunyai sawah berbentuk persegi dan Pak Gede mempunyai
pekarangan yang berbentukpersegi panjang. Ukuran panjang pekarangan Pak Gede 20 m lebih
dari panjang sisi sawah Pak Wayan. Sedangkan lebarnya, 15 m kurang dari panjang sisi sawah
Pak Wayan. Jika diketahui kedua luas sawah dan pekarangan adalah sama, makatentukan
luas sawah pak Wayan?
Penyelesaian
Untuk memecahkan persoalan tersebut buatlah pemisalkan
sehingga terbentuk aljabar:
- Panjang sisi sawah Pak Wayan dengan suatuvariabel, misal
𝑥
- Panjang pekarangan Pak Gede lebih panjang daripanjang sisi
sawah, di tulis 𝑥 + 20
- Lebarnya 15 meter kurang dari panjang sisi sawah Pak
Wayan, ditulis 𝑥 − 15

- Luas persegi panjang adalah panjang × lebar.


- Namun dalam permasalahan menentukan panjang
sisi kebun tersebut, kita sedikit mengalami
kesulitan karena yang dikalikan adalah bentuk
aljabar. Dalam permasalah tersebut luas
pekarangan Pak Gede adalah
Luas = panjang × lebar

= (𝑥 + 20) × (𝑥 − 15)

= 𝑥2 − 15𝑥 + 20𝑥 − 300


= 𝑥2 + 5𝑥 − 300 satuan luas

9
Selain dengan cara tersebut, kita bisa menentukan
luas pekarangan Pak Gede dengan cara perkalian
metode pemisahan sebagai beriku

Luas = panjang × lebar

(𝑥 + 20) × (𝑥 − 15) = 𝑥(𝑥 − 15) + 20(𝑥 − 15)

= 𝑥2 − 15𝑥 + 20𝑥 − 300


= 𝑥2 + 5𝑥 – 300 satuan luas
Jadi, luas pekarangan Pak Gede adalah
𝑥2 + 5𝑥 − 300 satuan luas

Karena diketahui luas sawah Pak Wayan sama


dengan luas pekarangan Pak Gede, maka
didapatkan

Luas sawah Pak Wayan = Luas pekarangan Pak Gede

(𝑥)2 = 𝑥2 + 5𝑥 − 300

𝑥2 = 𝑥2 + 5𝑥 − 300
𝑥2 − 𝑥2 = 5𝑥 − 300
0 = 5𝑥 − 300
5𝑥 = 300
𝑥 = 60

Jadi, luas sawah Pak Wayan adalah (𝑥)2 = (60)2


= 3.600 satuan luas

10
Secara umum hasil perkalian bentuk aljabar
(𝑥 + 𝑎) × (𝑥 + 𝑏) mengikuti proses berikut

c. Pembagian Bentuk Aljabar


Ilustrasi 3
Jika informasi pada permasalahan di ilustrasi 2diubah, yang diketahui adalah luas
= 𝑥2 + 5𝑥 − 300 satuan luas, dan panjangnya = 𝑥 + 20 satuan panjang kalian di minta untuk
menentukan bentuk aljabar dari lebarnya. Bagaimana langkah kalian untuk menentukan
lebarnya?
Penyelesaian :
Seperti yang kita ketahui luas = panjang × lebar, maka dapat kita tulis
luas
lebar =
panjang

11
Lebar pekarangan Pak Saiful dapat ditentukan dengan membagi
bentuk aljabar dari luas tanam dengan bentuk aljabar dari panjang

d. Pemfaktoran Bentuk Aljabar

Dalam suatu bentuk aljabar dapat ditentukan variabel, koefisien variabel, konstanta,
faktor, dan suku. Bentuk xy merupakan perkalian dari x dengan y, sehingga dalam hal ini
menjadi faktor dari xy adalah x dan y. Begitu juga dengan bentuk a(x + y), dimana faktor dari
a(x + y) adalah a dan (x + y).Bentuk aljabar x+ y sebagai faktor dari bentuk a(x + y)
mempunyai suku x dan y.
Untuk memfaktorkan bentuk aljabar dapat dilakukan dengan menggunakan hukum
distributif. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari faktor persekutuan terbesar
dari setiap suku aljabar.
Contoh

Faktorkanlah bentuk aljabar berikut ini!

a. 5x2 - 10x2y

b. 12ab + 20xy

Penyelesaian:

a. 5x2 - 10x2y = 5x( x - 2xy) (FPB 5x2 - 10x2y = 5x_

a. b. 12ab + 20xy = 4(3ab + 5xy) (12ab + 20xy =4)

2. PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN

• Persamaan
Definisi 1.2
Persamaan adalah kalimat terbuka yang menggunakan tanda hubung ” = ” (sama
dengan).

12
Definisi 1.3

Persamaan linear dengan satu variabel (PLSV) adalah suatu persamaan yang memiliki

satu variabel (peubah) dan pangkat tertingginya satu.


Bentuk umumnya: sebagai variabel.
Contoh :

4𝑝 − 5 merupakan PLSV dengan variabel p

Perhatikan bahwa suatu PLSV dapat bernilai benar atau salah bergantung pada nilai
yang digantikan ke variabelnya. Oleh karena itu, dalam suatu PLSV dikenal yang
namanya penyelesaian atau solusi.
Definisi 1.4

Penyelesaian (solusi) dari suatu PLSV adalah bilangan real yang menggantikan variabel
sehingga persamaan tersebut menjadi bernilai benar.
Contoh :

Tentukan solusi dari .


Penyelesaian:
Bentuk tersebut dapat diselesaikan menjadi:

Jadi solusi dari adalah 3.

Definisi 1.5

Persamaan linear dengan dua variabel (PLDV) adalah persamaan yang memilikidua
peubah dan pangkat tertingginya satu.
Bentuk umumnya: sebagai variabel.

13
Contoh :

merupakan PLDV dengan variabel

Perhatikan pula bahwa suatu PLDV dapat bernilai benar atau salah bergantung pada nilai
yang digantikan ke variabelnya. Oleh karena itu, dalam suatu PLDV dikenal pula yang
namanya penyelesaian atau solusi.
Definisi 1.6

Penyelesaian (solusi) dari PLDV adalah bilangan terurut (x1,y1)

sedemikian hingga jika disubstitusikan x1 untuk x dan y1 untuk y mengakibatkan


persamaan menjadi bernilai benar.
Himpunan penyelesaian (HP) dari PLDV adalah himpunan semua
bilangan terurut (x1,y1) yang merupakan solusi dari PLDV tersebut.
Perlu ditekankan bahwa (x1,y1) ≠ {x1,y1}.
Contoh :
Tentukan himpunan penyelesaian (HP) dari
5𝑥 + 7𝑦 = 8

Penyelesaian:

5𝑥 + 7𝑦 = 8

7𝑦 = 8 − 5𝑥

8 − 5𝑥
𝑦 =
7

Diperoleh pasangan berurutan (x1,y1) dengan


8 − 5𝑥
𝑦 =
7

Untuk merupakan solusi dari PLDV tersebut. Jadi HP dari


8− 5𝑥
5𝑥 + 7𝑦 = 8 adalah {(x1,y1)| atau dapatdituliskan sebagai {(x1, )|}.
7

14
Mengubah masalah ke dalam matematika berbentuk persamaan linear satu variabel
Untuk menterjemahkan kalimat cerita kedalam kalimat matematika atau model matematika
diperlukan langkah-langkah untuk menyusun kalimat matematika atau model matematika.
Berikut langkah-langkah menyusun Model Matematika :
a. Buatlah sketsa atau diagram jika soal memerlukan.
b. Data yang ada dalam soal tersebut diterjemahkan dalam satu atau beberapa persamaan
atau pertidaksamaan linear satu variabel (Kalimat Matematika atau Model
Matematika).

Contoh :
Sugi membeli 3 kg gula pasir. Dia membayar dengan selembar uang dua puluh ribuan dan
menerima uang kembalian sebesar Rp 3.500,00. Nyatakanlah ke dalam matematika jika
harga gula 𝑥 rupiah setiap kg.

Penyelesaian:

Misalkan harga gula = 𝑥

3 kg × harga gula = 20.000 − 3.500

3𝑥 = 20.000 − 3.500

3𝑥 = 16.500

• Pertidaksamaan

Pertidaksamaan adalah kalimat matematika terbuka yang memuat ungkapan >, ≥, <,
atau ≤.

Pertidaksamaan muncul dari kasus-kasus sebagai berikut :

15
a. Tidak kurang dari 700 siswa gagal dalam Ujian Akhir Nasional (UAN) tahun ini.
Pernyataan ini secara matematis ditulis sbb:

𝑥 ≥ 700 , x = Banyaknya siswa yang gagal UAN

b. Pada jalan tertentu tertulis rambu “ Beban maksimum 4 ton “. Pernyataan ini dapat
ditulis sbb: 𝑏 ≤ 4 , 𝑏 = Beban
c. Steven mendapatkan nilai 66 dan 72 pada dua tes yang lalu. Jika ia ingin
mendapatkan nilai rata-rata paling sedikit 75, berapa nilai tes ketiga yang harus ia
peroleh ?.

Persoalan ini dapat ditulis 66 72 x 75


3
Kalimat matematika di atas yang menggunakan tanda-tanda <, >, ≤ dan ≥ dinamakan

pertidaksamaan.

16
Notasi/Simbol
Simbol > artinya “ lebih dari ”

Simbol ≥ artinya “ lebih dari atau sama


dengan ” Simbol < artinya “ kurang dari ”
Simbol ≤ artinya “ kurang dari atau sama dengan ”

Pertidaksamaan linear adalah pertidaksamaan pangkat satu.Contoh :

Selesaikan : 7x + 21 ≥ 14

 7x + 21 – 21 ≥ 14 – 21 (tambahkan -21 pada kedua ruas)

 7x ≥ - 7 (bagilah kedua ruas dengan 7)

 x≥-1

Dalam bentuk garis bilangan


-1
Sifat – sifat pertidaksamaan
a. Sifat tak negatif
Untuk 𝑎 ∈ 𝑅 maka ≥ 0.
b. Sifat transitif Untuk 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ R 𝑅
Untuk 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ R
Jika 𝑎 < 𝑏 dan 𝑏 < 𝑐 maka 𝑎 < 𝑐;
Jika 𝑎 < 𝑏 maka 𝑎 + 𝑐 < 𝑏 + 𝑐
Jika 𝑎 > 𝑏 dan 𝑏 > 𝑐 maka 𝑎 > 𝑐;
Jika 𝑎 > 𝑏 maka 𝑎 + 𝑐 > 𝑏 + 𝑐

c. Jika kedua ruas pertidaksamaan dijumlahkan dengan bilangan yang sama tidak
mengubah tanda ketidaksamaan

17
d. Sifat perkalian

Jika 𝑎 < 𝑏 , 𝑐 > 0 maka 𝑎𝑐 < 𝑏𝑐


Jika 𝑎 > 𝑏 , 𝑐 > 0 maka 𝑎𝑐 > 𝑏𝑐
Jika 𝑎 < 𝑏 , 𝑐 < 0 maka 𝑎𝑐 < 𝑏𝑐
Jika kedua ruas dikalikan bilangan rill positif tidak akan mengubah tanda
pertidaksamaan, sedangkan jika dikalikan dengan bilangan negatif akan mengubah
tanda ketidaksmaan
e. Sifat kebalikan

1
Jika 𝑎 > 0 > 0.
maka 𝑎

Jika 𝑎 < 0
1
< 0.
maka
𝑎

Suatu bilangan dan kebalikannya memilki tanda yang sama baik untuk bilangan positif

maupun negatif
Menyelesaikan pertidaksamaan artinya mencari nilai dari variabel yang membuat hubungan
dua kuantitas dalam urutan yang benar. Nilai dari variabel yang membuat pertidaksamaan menjadi
kalimat yang benar disebut penyelesaian pertidaksamaan. Himpunan semua penyelesaian dari
pertidaksamaan disebut himpunan penyelesaian pertidaksamaan.
Yuk ingat kembali. Penyelesaian untuk persamaan linear satu variabel merupakan suatu
bilangan, penyelesaian persamaan linear dua variabel merupakan suatu titik. Bagaimana dengan
penyelesaian pertidaksamaan linear?. Untuk mendapatkan penyelesaian pertidaksamaan linear satu
variabel dilakukan prosedursebagai berikut.
a. Tambahkan kedua ruas dengan bilangan yang sama.

b. Kurangkan kedua ruas dengan bilangan yang sama.

c. Kalikan atau bagi kedua ruas dengan bilangan positif yang sama.

d. Jika mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan negatif yangsama
maka tanda pertidaksamaannya harus dibalik.

18
Himpunan Penyelesaian Pertidaksamaan

Himpunan penyelesaian pertidaksamaan dapat ditunjukkan pada garis bilangan


seperti pada gambar berikut:

19
Contoh soal

Tunjukkan dengan garis bilangan,

{x | x ≤ 4, x∈R}
Penyelesaian:

20
Mengubah masalah ke dalam matematika berbentuk pertidaksamaan linear satu
variabel
Seperti halnya pada persamaan, pertidaksamaanpun dapat dibuat kalimat
matematika atau model matematika. Untuk membuat kalimat matematika atau model
matematika pada pertidaksamaan sama seperti yang kita lakukan pada persamaan.
Untuk menterjemahkan kalimat cerita pada pertidaksamaan linear satu
variabel ke dalam Kalimat matematika atau model matematika diperlukan beberapa
penguasaan tentang pengertian istilah- istilah dan penulisannya dalam
pertidaksamaan linear satu variabel.
Contoh :

Umur Aldi 5 tahun mendatang lebih dari 20 tahun. Nyatakanlah ke dalam matematika,
jika umur Aldo 𝑥 tahun.

Penyelesaian:

Misalkan umur Aldo = 𝑥

5 tahun mendatang 𝑥 > 20

Jadi, 𝑥 + 5 > 20

3. SISTEM PERSAMAAN LINIER

A. Pengertian Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV)


Persamaan linear dua variabel ialah persamaan yang mengandung dua
variabeldimana pangkat/derajat tiap-tiap variabelnya sama dengan satu.
Bentuk Umum PLDV :
ax + by = c
x dan y disebut variabel

21
B. Sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV)
Sistem persamaan linear dua variable adalah dua persamaan linear dua
variable yang mempunyai hubungan diantara keduanya dan mempunyai satu
penyelesaian.
Bentuk umum SPLDV :
ax + by = cpx + qy = r
dengan :
x , y disebut variabel
a, b, p, q disebut keifisienc , r disebut konstanta

Penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV)


Cara penyelesaian SPLDV dapat dilakukan dengan cara :
1. Substitusi
Menggantikan satu variable dengan variable dari persamaan yang lain.
contoh :

Carilah penyelesaian sistem persamaan


x+2 =8
2x - y = 6
jawab :
Kita ambil persamaan pertama yang akan disubstitusikan yaitu x +
2y = 8
Kemudian persamaan tersebut kita ubah menjadi x = 8 – 2y,
Kemudian persamaan yang diubah tersebut disubstitusikan
ke persamaan
2x – y = 6 menjadi :

2 (8 – 2y) – y = 6 (x persamaan kedua

22
menjadi x = 8 – 2y)
16 – 4y – y = 6
16 – 5y = 6
-5y = 6 – 16
-5y = -10
5y = 10
y= =2

masukkan nilai y = 2 ke dalam salah


satu persamaan :x + 2y = 8
x + 2. 2 = 8
x+4=8
x=8-4
x=4

x+2 =8
Jadi penyelesaian dari sistem adalah x = 4 dan y = 2
2x − =6

2. Eliminasi

Dengan cara menghilangkan salah satu variable x atau y


contoh:
Selesaikan soal di atas dengan cara eliminasi:

Jawab ;
x + 2y = 82x – y = 6

(i) mengeliminasi variable x

23
x + 2y = 8 | x 2 | ⇔ 2x + 4y = 16
2x – y = 6 | x 1 | ⇔ 2x – y = 6 -
5y =10
5y = 10

y = 2

masukkan nilai y = 2 ke dalam salah satu persamaan


x +2y=8
x + 2. 2 = 8
x+4=8
x=8–4
x=4

x +2 =8
Jadi penyelesaian dari sistem adalah x = 4 dan y = 2
2x − =6

(ii) mengeliminasi variable y

x + 2y = 8 | x 1 | ⇔ x + 2y = 8
2x – y = 6 | x 2 | ⇔ 4x - 2y = 12 +
5x = 20

x =
x = 4
masukkan nilai x = 4 ke dalam salah
satu persamaan
x +2y=8
4 + 2y = 8

24
2y = 8 – 4
2y = 4

y=
y=2
x +2 =8
Jadi penyelesaian dari sistem adalah x = 4 dan y = 2
2x − =6

* catatan
nilai + atau – digunakan untuk menghilangkan/eliminasi salah satu
variable agar menjadi 0

Contoh di atas:

(i) yang dieliminasi adalah x :


x dalam persamaan satu + dan persamaan dua + , untuk eliminasi
digunakan tanda –

(ii) yang dieliminasi adalah y :


y dalam persamaan satu +, persamaan dua - , untuk eliminasi
digunakan tanda +

3. Grafik

Dengan menggambarkan persamaan linearnya pada koordinat


Cartesius, titikpotong dari kedua persamaan linier tersebut
merupakan penyelesaiannya.
Contoh:

25
Carilah penyelesaian dari:

+ =8
2 − =4

Jawab:
− Tentukan titik potong garis x + y = 8 dengan sumbu x
dan sumbu ytitik potong dengan sumbu y jika x = 0
jika x = 0 maka y = 8 – x = 8 – 0 = 8

titik potong dengan


sumbu x jika y = 0
jika y = 0 x=8–
y=8–0=8

Maka persamaan garis x + y = 8 adalah melalui titik (0.8) dan (8,0)


- Tentukan titik potong garis 2x – y = 4 dengan sumbu x
dan sumbu ytitik potong dengan sumbu y jika x = 0
jika x = 0 maka y = 2x – 4 = 2.0 – 4 = - 4

titik potong dengan sumbu x jika y = 0


jika y = 0 2 x = y + 4 = 0 + 4 = 4, maka x = =2

Maka persamaan garis 2x – y = 4 adalah melalui titik (0, -4) dan (2,0)

Gambar grafiknya sbb:

26
dari gambar grafik terlihat titik potong garis x + y = 8 dan 2x – y = 4
adalah (4,4).
x +2 =8
Jadi penyelesaian dari sistem adalah x = 4 dan y = 4
2x − =6

Contoh soal penggunaan sistem persamaan linear dua variabel :


Harga 2 buah mangga dan 3 buah jeruk adalah Rp. 6000, kemudian apabila
hargauntuk membeli 5 buah mangga dan 4 buah jeruk adalah Rp11.500,-

Berapa jumlah uang yang harus dibayar apabila kita akan membeli 4 buah
mangga dan 5 buah jeruk ?

27
Jawab :

Dalam menyelesaikan persoalan cerita seperti di atas diperlukan


penggunaan model matematika.

Misal: harga 1 buah mangga adalah x dan harga 1 buah


jeruk adalah y Maka model matematika soal tersebut di
atas menjadi :

2x + 3 y = 6000
5x + 4 y = 11500

Ditanya 4 x + 5 y = ?

Kita eliminasi variable x :

2x + 3 y = 6000 |x5| 10x + 15 y = 30.000


5x + 4 y = 11500 | x 2 | 10x + 8 y = 23.000 - (- karena x
persamaan 1 dan 2 +) 7y = 7.000
y = 1.000

masukkan ke dalam salah satu persamaan :


2x + 3 y = 6000
2x + 3 . 1000 = 6000
2x + 3000 = 6000
2x = 6000 – 3000
2x = 3000
x = 1500

28
didapatkan x = 1500 (harga sebuah mangga) dan y = 1000 (harga sebuah
jeruk)

sehingga uang yang harus dibayar untuk membeli 4 buah mangga dan 5 buah
jeruk adalah 4 x + 5 y = 4. 1500 + 5. 1000
= 6000 + 5000
= Rp. 11.000,-

C. Sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV

Bentuk Umum

Peserta didik sekalian, sistem persamaan linear tiga variabel (SPLTV)


merupakan sistem persamaan yang disusun oleh tiga persamaan linear dengan tiga
variabel yang sama. Seperti halnya sistem persamaan linear satu variabel dan dua
variabel yang telah kalian pelajari sebelumnya, sistem persamaan linear tiga variabel juga
dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. SPLTV dapat dimanfaatkan untuk
menyelesaikan berbagai masalah kontekstual yang berkaitan dengan permodelan secara
matematis. Untuk lebih jelasnya marilah kita menyimak ilustrasi berikut.

29
Gambar 1. Ilustrasi Kios Buah
(Sumber: https://ezhpe.files.wordpress.com/2013/02/jual-buah.jpg)

Seorang pedagang buah hendak memenuhi persediaan buah di kiosnya.


Berdasarkan penjualan sehari-hari ada tiga jenis buah yang banyak dicari oleh pembeli,
yaitu buah nanas, pisang, dan mangga. Namun karena keterbatasan modal dia tidak
dapat sekaligus membeli buah-buahan yang banyak diminati tersebut. Oleh karenanya
pedagang tersebut hanya dapat membeli jika modal sudah terkumpul. Hari pertama
modal yang terkumpul adalah Rp 2.640.000,00 sehingga pedagang tersebut dapat
membeli 3 dus buah nanas, 2 dus buah pisang, dan 5 dus buah mangga. Untuk hari kedua
pedagang tersebut memperoleh modal Rp 1.510.000,00 dan dapat membeli 1 dus buah
nanas, 3 dus buah pisang, serta 2 dus buah mangga. Sedangkan untuk hari ketiga dengan
modal Rp 2.750.000,00 pedagang tersebut dapat membeli 4 dus buah nanas, 5 dus buah
pisang, dan 3 dus buah mangga. Jika variabel x menunjukkan harga per dus buah nanas,
variabel y menunjukkan harga per dus buah pisang dan variabel z menunjukkan harga
per dus buah mangga. Bagaimana persamaan matematis yang dapat kalian bentuk dari

30
permasalahan ini? Silahkan kalian menyimak penjelasan berikut ini.

Untuk menyelesaikan masalah kontekstual di atas, variabel x, y dan z sudah


menunjukkan harga per dus buah masing-masing. Jika diuraikan:
x = harga per dus buah
nanas y = harga per dus
buah pisang
z = harga per dus buah mangga
Maka, persamaan yang terbentuk
Hari pertama : 3x + 2y + 5z = 2640000 persamaan (1)
Hari kedua : x + 3y + 2z = 1510000 persamaan (2)
Hari ketiga : 4x + 5y + 3z = 2750000 persamaan (3)
Ketiga persamaan tersebut adalah persamaan matematis yang dapat terbentuk
dari permasalahan pedagang buah di atas. Dari ilustrasi tersebut dapat dibuat
sistem persamaan linear tiga variabel (SPLTV).

3𝑥 + 2𝑦 + 5𝑧 = 2640000
𝑥 + 3𝑦 + 2𝑧 = 1510000
4𝑥 + 5𝑦 + 3𝑧 = 2750000

Peserta didik sekalian, mudah bukan? Apakah kalian sudah memahami


penjelasan di atas? Jika sudah marilah kita menyimpulkan materi yang telah dipelajari
dalam kesimpulan di bawah ini. Kesimpulan bentuk umum dari persamaan linear tiga
variabel adalah sebagai berikut.

Sedangkan bentuk umum dari SPLTV adalah sebagai berikut.

31
Keterangan:
Variabel adalah x, y dan z
Koefisien adalah a1, a2, a3, b1, b2, b3, c1, c2, c3
Konstanta adalah d1, d2, d3
Jika d1, d2, d3 masing-masing bernilai nol, maka dinamakan sistem persamaan linear
homogen, sedangkan jika tidak semuanya bernilai nol, maka sistem persamaan linearnya
dinamakan sistem persamaan linear nonhomogen. Sekarang kalian pasti bertanya-tanya
apa itu sistem persamaan linear homogen dan non homogen? Untuk menjawab rasa
penasaran kalian silahkan membaca berbagai sumber bacaan tentang sistem persamaan
linear homogen dan nonhomogen. Kegiatan membaca ini pasti sangat menarik karena
sekaligus dapat meningkatkan kemampuan literasi kalian, betul demikian bukan?

Jika x = x0, y = y0, z = z0 memenuhi sistem persamaan tersebut, maka akan


berlaku hubungan:

𝑎1𝑥0 + 𝑏1𝑦0 + 𝑐1𝑧0 = 𝑑1


𝑎1𝑥0 + 𝑏1𝑦0 + 𝑐1𝑧0 = 𝑑2
𝑎1𝑥0 + 𝑏1𝑦0 + 𝑐1𝑧0 = 𝑑3

Pasangan berurutan (x0 ,y0, z0) disebut penyelesaian dari sistem persamaan
linear tiga variabel dan {(x0 ,y0, z0)} disebut himpunan penyelesaian.

Berdasarkan pemaparan di atas beberapa langkah dalam menyusun model


matematika yang berbentuk SPLTV adalah sebagai berikut.
1. Menyatakan atau menerjemahkan masalah ke dalam bahasa yang
mudah dipahami. Ini adalah problem real.
2. Mengidentifikasi berbagai konsep matematika dan asumsi yang
32
digunakan dan berkaitan dengan masalah. Ini adalah problem
matematika.
3. Merumuskan model matematika atau kalimat matematika yang
berkaitan dengan masalah. Ini adalah proses matematisasi.
4. Merumuskan SPLTV yang merupakan model matematika dari masalah
tersebut.

Contoh 1:
Jika umur ibu, 5 tahun yang akan datang mempunyai umur 3 tahun kurangnya
dari 10 kali lipat umur adik yang paling kecil. Ubahlah kalimat tersebut dalam
bentuk persamaan matematika!

Alternatif Penyelesaian:
Permasalahan di atas adalah umur ibu dan adik yang paling kecil. (Ini adalah
problem real).
Untuk menyederhanakan dan memudahkan langkah-langkah penyelesaiannya,
maka digunakan permisalan. (Ini adalah problem matematika).

Misalkan: x = umur ibu


y = umur adik

Persamaan matematikanya menjadi (Ini adalah proses matematisasi):

𝑥 + 5 = 10𝑦 – 3

33
Contoh 2:
Masa kehamilan rata-rata (dalam hari) dari gajah, badak, dan kerbau apabila
dijumlahkan adalah 1.520 hari. Masa kehamilan badak adalah 58 hari lebih lama
daripada kerbau. Dua kali masa kehamilan kerbau kemudian dikurangi 162
merupakan masa kehamilan gajah. Buatlah sistem persamaan linear tiga variabel
dari informasi tersebut!

Alternatif Penyelesaian:
Permasalahan di atas adalah masa kehamilan rata-rata (dalam hari) dari
gajah, badak, dan kerbau. (Ini adalah problem real).
Untuk menyederhanakan dan memudahkan langkah-langkah penyelesaiannya,
maka digunakan permisalan. (Ini adalah problem matematika).

Misalkan: p = masa kehamilan gajah

q = masa kehamilan
badak = masa
kehamilan kerbau
Persamaan matematikanya menjadi (Ini adalah proses matematisasi):
𝑝 + 𝑞 + 𝑟 = 1520 𝑝 + 𝑞 + 𝑟 = 1520 persamaan (1)
𝑞 = 𝑟 + 58 𝑞 – 𝑟 = 58 persamaan (2)
2𝑟 – 162 = 𝑝 – 𝑝 + 2𝑟 = 162 persamaan (3)

SPLTV nya adalah sebagai berikut:

3𝑥 + 2𝑦 + 5𝑧 = 2640000
𝑥 + 3𝑦 + 2𝑧 = 1510000
4𝑥 + 5𝑦 + 3𝑧 = 2750000
Dari dua contoh di atas, dapatkah kalian mencari contoh-contoh lain penerapan
SPLTV dalam kehidupan sehari-hari. Menurut kalian apakah SPLTV
bermanfaat untuk dipelajari? Mengapa?

34
Definisi 1.7

Persamaan linear dengan n variabel adalah persamaan yang berbentuk

a1x1 + a2x2+ … + anxn = b, dengan a1 , a2 , …, an , b bilangan-bilangan riil dan

a1 , a2 , …, antidak semuanya nol.

Sistem persamaan linear (SPL) yang terdiri atas n persamaan dengan p variabel

x1 , x2 ,… , xp berbentuk (*)

dengan aij dan bi bilangan-bilangan real untuk setiap i= 1,2,…,n dan j=1,2,…,p.

Bilangan-bilangan terurut (c1, c2, …, cp) disebut penyelesaian (solusi) untuk SPL
(*) jika

Bilangan-bilangan aij untuk setiap i=1,2,…,n dan j=1,2,…, p dalam (*)


dinamakankoefisien variabel-variabel SPL, sedangkan biuntuk setiap i= 1,2,…,n
dinamakan konstanta SPL.

Penggunaan tanda “{“ dalam (*) menunjukkan bahwa bentuk tersebut


merupakan suatu sistem, artinya persamaan-persamaan tersebut saling terkait.
Oleh karenanya dalam penulisan suatu SPL digunakan tanda “{“. Terkadang
“tanda kurung kurawal” diletakkan di bagian belakang, sehingga menggunakan
tanda “}”.
Sebagaimana sistem persamaan yang sering dikenal yakni SPLDV (sistem
35
persamaan linear dua variabel) dan SPLTV (sistem persamaan linear tiga
variabel), maka bentuk umum SPLDV dan SPLTV dituliskan sebagai berikut.

SPLDV dengan dua persamaan: .... (**)

atau

SPLTV dengan tiga persamaan: .................................................... (***)

atau

Himpunan semua penyelesaian dari suatu SPL dinamakan Himpunan Solusi


atau Himpunan Penyelesaian (HP).

Contoh

Bentuk merupakan sistem persamaan linear tiga variabel

dengan tiga persamaan. Bilangan terurut (2, -1, 3) merupakan solusi SPL
tersebut.Sedangkan himpunan penyelesaian SPL tersebut adalah HP={(2,-
1,3)}.
Perhatikan bahwa HP suatu SPL merupakan himpunan, sehingga tidak benar jika
himpunan penyelesaian SPL tersebut dituliskan dengan HP=(2,-1,3).

Jenis-jenis SPL

Dengan menggunakan matriks, maka

36
SPL dapat ditulis dalam bentuk

= atau AX=B, dengan

Anxp= , Xpx1 = , dan Bnx1= .

Berdasarkan SPL dalam bentuk AX=B, maka SPL dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu:
(1) SPL homogen, jika B=O.

(2) SPL non homogen, jika B O.

Berdasarkan solusi yang dimiliki oleh SPL, maka SPL dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu:
(1) SPL konsisten (consistent), jika SPL tersebut mempunyai solusi.

(2) SPL tak konsisten (inconsistent), jika SPL tersebut tidak mempunyai
solusi.

SPL homogen pasti mempunyai solusi, yakni solusi nol yang berbentuk (0, 0, …,

0). Dengan demikian SPL homogen selalu konsisten.

Ada beberapa sifat yang terkait dengan SPL dalam bentuk AX=B, antara
lain dinyatakan dalam teorema berikut.

37
Teorema 1.1

Jika A matriks berukuran nxn, maka pernyataan berikut ekivalen.

(1) A invertible (mempunyai invers).

(2) SPL AX=O hanya memiliki solusi nol.

(3) SPL AX=B konsisten untuk setiap matriks B berukuran nx1.

(4) SPL AX=B memiliki tepat satu solusi untuk setiap matriks B berukuran nx1.
Bukti teorema ini diserahkan kepada Saudara sebagai latihan.

Teorema 1.2

Misalkan A matriks berukuran mxn, X matriks berukuran nx1, dan B matriks


berukuran mx1.
(1) Jika m nmaka SPL AX=B mempunyai tak hingga banyak solusi.

(2) Jika m = n dan det(A)=0 maka SPL AX=O mempunyai solusi tak nol.
Bukti teorema ini diserahkan kepada Saudara sebagai latihan

1. Metode Penyelesaian SPLTV


Para peserta didik sekalian, tentu kalian ingat dengan ilustrasi penjual buah
yang telah dipelajari pada Kegiatan Pembelajaran 1. Apakah kalian merasa bahwa
materi yang dipelajari pada Kegiatan Pembelajaran 1 belum lengkap? Jika iya,
apakah kalian tahu penyebabnya? Ya, betul sekali pada Kegiatan Pembelajaran 1
kalian belum mempelajari bagaimana mencari penyelesaian dari SPLTV. Pasti
kalian sudah penasaran bukan? Baiklah mari kita melanjutkan pada Kegiatan
Pembelajaran 2.

Pada Kegiatan Pembelajaran 2 ini kalian akan mempelajari metode atau teknik
dalam menyelesaikan SPLTV. Kita akan mulai dengan melanjutkan mencari
penyelesaian permasalahan penjual buah. Tentu kalian masih ingat bukan masalah
yag dihadapi oleh penjual buah tersebut?
38
Ilustrasi masalah di kios buah.
Seorang pedagang buah hendak memenuhi persediaan buah di kiosnya.
Berdasarkan penjualan sehari-hari ada tiga jenis buah yang banyak dicari oleh
pembeli, yaitu buah nanas, pisang, dan mangga. Namun karena keterbatasan modal
dia tidak dapat sekaligus membeli buah-buahan yang banyak diminati tersebut.
Oleh karenanya pedagang tersebut hanya dapat membeli jika modal sudah
terkumpul. Hari pertama modal yang terkumpul adalah Rp 2.640.000,00 sehingga
pedagang tersebut dapat membeli 3 dus buah nanas, 2 dus buah pisang, dan 5 dus
buah mangga. Untuk hari kedua pedagang tersebut memperoleh modal Rp
1.510.000,00 dan dapat membeli 1 dus buah nanas, 3 dus buah pisang, serta 2 dus
buah mangga. Sedangkan untuk hari ketiga dengan modal Rp 2.750.000,00
pedagang tersebut dapat membeli 4 dus buah nanas, 5 dus buah pisang, dan 3 dus
buah mangga. Variabel x menunjukkan harga per dus buah nanas, variabel y
menunjukkan harga per dus buah pisang dan variabel z menunjukkan harga per dus
buah mangga. Untuk merapikan pembukuan keuangannya penjual buah harus
membuat laporan pengeluaran setiap hari. Jika pengeluaran yang ditulis pada
pembukuan dinyatakan dalam satuan dus, apa yang harus dilakukan oleh penjual
buah tersebut? Dapatkah kalian membantu penjual buah menyelesaikan laporan
keuangannya? Untuk membantu penjual buah menyelesaikan masalahnya,
silahkan menyimak penjelasan berikut ini.

Hal pertama yang harus dilakukan oleh penjual buah tersebut adalah
menentukan harga per dus buah nanas, pisang, dan mangga. Bagaimana caranya?
Apakah kalian tahu?

Ada beberapa metode untuk menenentukan penyelesaian SPLTV. Pada


kegiatan kali ini ada tiga metode yang dapat dipelajari, ialah sebagai berikut.
1. Metode Substitusi
2. Metode Eliminasi
3. Metode Substitusi dan Eliminasi (Campuran)

39
Berikut adalah penjelasan dari ketiga metode penyelesaian sistem persamaan
linear tiga variabel (SPLTV).

1. Metode Substitusi
Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear tiga variabel dengan
menggunakan metode substitusi, digunakan langkah-langkah sebagai berikut.
Langkah 1
Pilihlah salah satu persamaan yang sederhana kemudian nyatakan salah satu
variabel ke dalam dua variabelnya lainnya. Misalkan dipilih persamaan linear
kedua dan kita nyatakan x ke dalam variabel y dan z.
Langkah 2
Substitusikan/masukkan persamaan di langkah 1 kedalam kedua persamaan
yang lain sehingga terbentuk sistem persamaan linear dua variabel yang baru.
Langkah 3
Selesaikan sistem persamaan linear dua variabel yang baru untuk
menentukan nilai y dan z. Substitusikan kedua nilai ini untuk menentukan
nilai x sehingga diperoleh penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel.

Contoh: dari ilustrasi masalah penjual buah diperoleh SPLTV


berikut.
3𝑥 + 2𝑦 + 5𝑧 = 2640000
{ 𝑥 + 3𝑦 + 2𝑧 = 1510000
4𝑥 + 5𝑦 + 3𝑧 = 2750000
Dengan menggunakan metode substitusi kita dapat menentukan nilai x, y, dan
z. Alternatif Penyelesaian:
3𝑥 + 2𝑦 + 5𝑧 = 2640000 … … … … … … … … (1)
𝑥 + 3𝑦 + 2𝑧 = 1510000 … … … … … … … … . (2)
4𝑥 + 5𝑦 + 3𝑧 = 2750000 … … … … … … … …(3)

40
Persamaaan (2) diubah kedalam fungsi y dan z,
diperoleh: x = 1510000 – 3y – 2z… (4)
Substitusikan persamaan (4) ke persamaan (1), diperoleh:

3(1510000 – 3y – 2z) + 2y + 5z = 2640000


4530000 – 9y – 6z + 2y + 5z = 2640000
– 7y – z = – 1890000
7y + z = 1890000.................... (5)
Substitusikan persamaan (4) ke persamaan (3), diperoleh:
4(1510000 – 3y – 2z) + 2y + 5z = 2750000
6040000 – 12y – 8z + 5y + 3z = 2750000
– 7y – 5z = – 3290000
7y + 5z = 3290000 ................... (6)

Persamaaan (5) diubah kedalam fungsi y, diperoleh:

z = 1890000 – 7y ........... (7)


Substitusikan persamaan (7) ke persamaan (6),
diperoleh: 7y + 5(1890000 – 7y) =
3290000
7y + 9450000 – 35y = 3290000
– 28y = – 6160000

𝑦 = −616000
−28
y = 220000 ................. (8)

41
Substitusikan persamaan (8) ke persamaan (7), diperoleh:

z = 1890000 – 7(220000)
z = 1890000 – 1540000
z = 350000 ................. (9)
Substitusikan persamaan (8) dan (9) ke persamaan (4), diperoleh:

x = 1510000 – 3(220000) – 2(350000)


x = 1510000 – 660000 – 700000
x = 1510000 – 1360000
x = 150000

Dari langkah-langkah penyelesaian di atas diperoleh x = 150000, y = 220000,


dan z = 350000. Jika dikembalikan ke permisalan diperoleh harga per dus buah
nanas adalah Rp 150.000,00, harga per dus buah pisang adalah Rp 220.000,00,
dan harga per dus buah mangga adalah Rp 350.000,00. Bagaimana peserta didik
sekalian? Mudah bukan? Apakah di antara kalian masih ada yang kesulitan
memahami metode substitusi? Jika iya, kalian dapat membaca kembali dan
memahami satu per satu langkah-langkah penyelesaiannya.

2. Metode Eliminasi

Adapun langkah-langkah untuk menyelesaikan SPLTV dengan metode


eliminasi adalah sebagai berikut.
Langkah 1:
Pilih persamaan yang memuat bentuk variabel yang paling sederhana.
Eliminasi atau hilangkan salah satu variabel (misal x) sehingga diperoleh
sistem persamaan dua variabel.

42
Langkah 2:
Eliminasi salah satu variabel dalam sistem persamaan dua variabel (misal y)
sehingga diperoleh nilai salah satu variabel. Eliminasi variabel lainnya (yaitu
z) untuk memperoleh nilai variabel yang kedua.
Langkah 3:
Tentukan nilai variabel ketiga (yaitu x) berdasarkan nilai (y dan z) yang
diperoleh.
Contoh:
dari ilustrasi masalah penjual buah diperoleh SPLTV berikut.

3𝑥 + 2𝑦 + 5𝑧 = 2640000
{ 𝑥 + 3𝑦 + 2𝑧 = 1510000
4𝑥 + 5𝑦 + 3𝑧 = 2750000

Dengan menggunakan metode eliminasi kita dapat menentukan nilai x, y,


dan z. Alternatif Penyelesaian:

3𝑥 + 2𝑦 + 5𝑧 = 2640000 … … … … … … … … . (1)
𝑥 + 3𝑦 + 2𝑧 = 1510000 … … … … … … … … . (2)
4𝑥 + 5𝑦 + 3𝑧 = 2750000 … … … … … … … … . (3)

Eliminasi variabel x menggunakan persamaan (2) dan (1):

x + 3y + 2z = 1510000 x3 3x + 9y + 6z = 4530000
3x + 2y + 5z = 2640000 x1 3x + 2y + 5z = 2640000 _
7y + z = 1890000 .......... (4)

43
Eliminasi variabel x menggunakan persamaan (2) dan (3):

x + 3y + 2z = 1510000 x4 4x + 12y + 8z = 6040000


4x + 5y + 3z = 2750000 x1 3x + 2y + 5z = 2640000 _
7y + 5z = 3290000 ......... (5)

Eliminasi variabel y menggunakan persamaan (4) dan (5):

7y + z = 1890000
7y + 5z = 3290000 _
– 4z = – 1400000

𝑧 = −1400000
−4
z = 350000
Eliminasi variabel z menggunakan persamaan (4) dan (5):
7y + z = 1890000 x5 35y + 5z = 9450000
7y + 5z = 3290000 x1 7y + 5z = 3290000 _
28y = 6160000

𝑦 = 6160000
28
y = 220000
x = 1510000 – 3(220000) – 2(350000)
x = 150000

Dari langkah-langkah penyelesaian di atas diperoleh x = 150000, y = 220000,


dan z = 350000. Jika dikembalikan ke permisalan diperoleh harga per dus buah
nanas adalah Rp 150.000,00, harga per dus buah pisang adalah Rp 220.000,00,
dan harga per Poll Apakah di antara kalian masih ada yang kesulitan memahami
metode eliminasi? Jika iya, kalian dapat membaca kembali dan memahami satu
44
per satu langkah-langkah penyelesaiannya. Bandingkan antara metode substitusi
dan eliminasi, manakah di antara keduanya yang menurut kalian lebih mudah?

3. Metode Eliminasi – Substitusi (Campuran)

Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear tiga variabel dengan


menggunakan metode eliminasi, menggunakan langkah-langkah sebagai
berikut.

Langkah 1
Pilihlah variabel mana dari persamaan yang mau dihilangkan atau
dieliminasi, misalkan variabel x yang akan dieliminasi. Samakan koefi sien x
pada persamaan pertama dan persamaan kedua, dengan cari mengalikan
persamaan dengan bilangan sehingga tetap ekivalen. Kurangkan persamaan
dengan persamaan kedua sehingga diperoleh persamaan linear dua variabel
baru yang pertama.
Langkah 2
Samakan koefi sien x pada persamaan pertama dan persamaan ketiga, dengan
cari mengalikan persamaan dengan sebuah sehingga tetap ekivalen.
Kurangkan persamaan dengan persamaan ketiga sehingga diperoleh
persamaan linear dua variabel baru yang ke dua.
Langkah 3
Selesaikan sistem persamaan linear dua variabel yang baru sehingga
diperoleh nilai y dan z. Substitusikan nilai y dan x ke salah satu persamaan
tiga variabel untuk memperoleh nilai x.
Contoh:
dari ilustrasi masalah penjual buah diperoleh SPLTV berikut.

3𝑥 + 2𝑦 + 5𝑧 = 2640000
{ 𝑥 + 3𝑦 + 2𝑧 = 1510000
4𝑥 + 5𝑦 + 3𝑧 = 2750000
45
Dengan menggunakan metode eliminasi – substitusi kita dapat menentukan
nilai x, y, dan z.

Alternatif Penyelesaian:
3𝑥 + 2𝑦 + 5𝑧 = 2640000 … … … … … … … … . (1)
𝑥 + 3𝑦 + 2𝑧 = 1510000 … … … … … … … … . (2)
4𝑥 + 5𝑦 + 3𝑧 = 2750000 … … … … … … … … . (3)
Eliminasi variabel x menggunakan persamaan (2) dan (1):
x + 3y + 2z = 1510000 x3 3x + 9y + 6z = 4530000
3x + 2y + 5z = 2640000 x1 3x + 2y + 5z = 2640000 _
7y + z = 1890000 ............ (4)
Eliminasi variabel x menggunakan persamaan (2) dan (3):
x + 3y + 2z = 1510000 x4 4x + 12y + 8z = 6040000
4x + 5y + 3z = 2750000 x1 3x + 2y + 5z = 2640000 _
7y + 5z = 3290000.......... (5)
Eliminasi variabel y menggunakan persamaan (4) dan (5):
7y + z = 1890000
7y + 5z = 3290000 _
– 4z = – 1400000

𝑧 = −1400000
−4
z = 350000… .............. (6)

Sustitusikan persamaan (6) ke persamaan (4), diperoleh:

7y + 350000 = 1890000
7y = 1890000 – 350000
7y = 1540000

46
𝑦 = 1540000
7
y = 220000… .........(7)

Substitusikan persamaan (6) dan (7) ke pesamaan (2), diperoleh:

x = 1510000 – 3(220000) – 2(350000)


x = 150000

Dari langkah-langkah penyelesaian di atas diperoleh x = 150000, y = 220000,


dan z = 350000. Jika dikembalikan ke permisalan diperoleh harga per dus buah
nanas adalah Rp 150.000,00, harga per dus buah pisang adalah Rp 220.000,00,
dan harga per dus buah mangga adalah Rp 350.000,00. Bagaimana peserta didik
sekalian? Mudah bukan? Apakah di antara kalian masih ada yang kesulitan
memahami metode eliminasi – substitusi? Jika iya, kalian dapat membaca
kembali dan memahami satu per satu langkah-langkah penyelesaiannya.
Bandingkan antara ketiga metode yang sudah kalian pelajari, manakah di antara
ketiganya yang menurut kalian lebih mudah? Dalam kasus lain, dengan SPLTV
yang sama, maka dapat dikatakan bahwa penyelesaian SPLTV adalah (150000,
220000, dan 350000). Sedangkan himpunan penyelesaian HP = {(150000,
220000, 350000)}.

2. Penerapan SPLTV
Peserta didik sekalian, bagaimana penjelasan tentang ketiga metode untuk
menyelesaikan SPLTV? Cukup mudah bukan? Setelah kalian mempelajari tiga metode
tersebut, maka kita boleh menggunakan ketiganya untuk menyelesaikan masalah
kontekstual dalam kehidupan sehari-hari terkait dengan SPLTV. Untuk itu silahkan
kalian mencermati ilustrasi dan pembahasan berikut.

47
Contoh:

Gambar 2. Ilustrasi Kegiatan Posyandu


(Sumber: https://www.nusabali.com/index.php/berita/39612/dpmd-gelar-rakor-
posyandu)

Di sebuah Puskesmas terdapat beberapa map untuk administrasi kegiatan


Posyandu. Dari beberapa map tersebut, terdapat sebuah map berisi 12 Kartu Menuju
Sehat (KMS) yang berwarna merah, kuning dan hijau untuk satu kali kegiatan Posyandu.
Kartu merah untuk bayi usia 0 – 6 bulan, kartu kuning untuk bayi usia 6 – 12 bulan,
sedangkan kartu hijau untuk usia 1 – 2 tahun. Dua kali kartu merah dikurangi satu kartu
kuning kemudian ditambah satu kartu hijau sama dengan 6. Tiga kali kartu merah
ditambah dua kali kartu kuning dan dikurangi satu kali kartu hijau sama dengan 8.
Berapakah jumlah bayi usia 0 – 6 bulan, 6 – 12 bulan, dan 1 – 2 tahun pada kegiatan
Posyandu tersebut? Setiap bayi yang datang ke Posyandu harus diberi vaksin. Jika
vaksin yang tersedia untuk bayi usia 0 – 6 bulan, bayi usia 6 – 12 bulan, dan 1 – 2 tahun
masing-masing berjumlah 10 buah, maka berapakah masing-masing sisa vaksin yang
tidak digunakan dalam kegiatan Posyandu untuk bayi usia 0 – 6 bulan, bayi usia 6 – 12
bulan, dan 1 – 2 tahun?

48
Alternatif Penyelesaian:
Misalkan: x = kartu merah
y = kartu kuning
z = kartu hijau
Dari permisalan diperoleh SPLTV:

x + y + z = 12............(1)
{2x – y + z = 6 ............(2)
3x + 2y – z = 8 ........... (3)
Eliminasi variabel z dari persamaan (1) dan (2)
x + y + z = 12
2x – y + z = 6 -
- x + 2y = 6............. (4)

Eliminasi variabel z dari persamaan (1) dan (3) atau (2) dan (3). Misal dipilih
persamaan
(2) dan (3), maka:

2x – y + z =6
3x + 2y – z = 8 +
5x + y = 14 ......... (5)

Eliminasi persamaan (4) dan (5)

- x + 2y = 6 x1 -x + 2y = 6
5x + y = 14 x2 10x + 2y = 28
- 11x = - 22
x = 2

49
Nilai x = 2 disubstitusi ke persamaan (4) atau (5).

Misal dipilih persamaan (5), maka:


5x + y = 14
5.2 + y = 14
y = 14 – 10
y=4
Nilai x = 2 dan y = 4 disubstitusi ke (1), (2), atau (3).
Misal dipilih persamaan (1), maka:
x + y + z = 12
2 + 4 + z = 12
z = 12 – 6 = 6

Dari langkah-langkah penyelesaian di atas diperoleh x = 2, y = 4, dan z = 6. Jika


dikembalikan ke permisalan diperoleh:
Jumlah kartu merah adalah 2
Jumlah kartu kuning adalah 4
Jumlah kartu hijau adalah 6.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pada kegiatan Posyandu
terdapat:
Jumlah bayi usia 0 – 6 bulan: 2 orang
Jumlah bayi usia 6 – 12 bulan: 4 orang
Jumlah bayi usia 1 – 2 tahun: 6 orang
Lalu bagaimana menentukan banyaknya vaksin yang tersisa? Untuk mencari
banyaknya vaksin yang tersisa adalah sebagai berikut.
Banyaknya vaksin masing-masing ada 10 buah, jadi banyaknya vaksin yang tersisa
adalah sebagai berikut.
Sisa vaksin untuk bayi usia 0 – 6 bulan = 10 – 2 = 8
Sisa vaksin untuk bayi usia 6 – 12 bulan = 10 – 4 = 6
Sisa vaksin untuk bayi usia 1 – 2 tahun = 10 – 6 = 4

50
Bagaimana peserta didik sekalian? Mudah bukan? Apakah di antara kalian masih
ada yang kesulitan memahami metode untuk menentukan penyelesaian
permasalahan kontekstual dalam kehidupan sehari-hari terkait SPLTV? Jika iya,
kalian dapat membaca kembali dan memahami satu per satu penjelasan yang
telah diuraikan.

Contoh:

Tentukan himpunan penyelesaian x, y dan z dari sistem persamaan linear tiga


variabel
3x – y + 2z = 15
berikut: { 2x + y + z = 13
3x + 2y + 2z = 24

Alternatif Jawaban:

3x – y + 2z = 15 ................. (1)
2x + y + z = 13 ................. (2)
3x + 2y + 2z = 24 ................. (3)

Langkah pertama, Gunakan metode eliminasi terhadap salah satu persamaan


terlebih dahulu.
Eliminasi persamaan (1) dan (2) :

3x - y + 2z = 15 | X 1 → 3x - y + 2z = 15
2x + y + z = 13 | X 2 → 4x + 2y + 2z = 26 _
-x - 3y = -11............(4)

51
Eliminasi persamaan (2) dan (3) :

2x + y + z = 13 | X 2 → 4x + 2y + 2z = 26
3x + 2y + 2z = 24 | X 1 → 3x + 2y + 2z = 24 _
x = 2 .............(5)

Langkah kedua, Karena dari persamaan (5) sudah didapatkan nilai x, sekarang
tinggal menggunakan metode substitusi terhadap persamaan (4)

Substitusi persamaan (5) ke (4) :

-x - 3y = -11
-(2) - 3y = -11
3y = -11 + 2
3y =9
y =3

Langkah ketiga, karena sudah didapatkan nilai x dan y. Langsung saja


disubtitusikan nilai x dan y pada salah satu persamaan 1, 2, atau 3 untuk
mengetahui nilai z:

Substitusi nilai y ke persamaan (2) :


2x +y+z=
13 2(2) + 3 + z =
13
4 + 3 + z = 13
7 + z = 13
z = 13 - 7
z =6
Maka himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear tersebut adalah {(2, 3, 6)}.

52
Apakah kalian sudah memahami penjelasan dari kedua contoh yang ada? Ada
perbedaan model soal dari contoh pertama dan kedua. Pada contoh pertama soal
berbentuk cerita dan bentuk persamaan linear tiga variabelnya belum ada. Jadi kita harus
membuat persamaannya terlebih dahulu. Hal ini berbeda dengan contoh kedua, di mana
bentuk persamaan linear tiga variabelnya sudah ada. Sehingga kita tidak perlu membuat
persamaan linear tiga variabelnya dan dapat langsung menyelesaikan dengan
menggunakan metode yang ada. Menurut kalian profesi apa dalam kehidupan sehari-hari
yang sering menggunakan penerapan SPLTV ini? Mengapa?

Selain ketiga metode di atas, penyelesaian SPL dapat diperoleh melalui Operasi
Baris Elemeneter (OBE) pada matriks yang diperbesar dari SPL tersebut.
Sebagaimana dinyatakan pada bagian sebelumnya, sistem persamaan linear dengan
p variabel dan n persamaan dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan

matriks = atau AX=B dengan

Anxp= , Xpx1 = , dan Bnx1= .

Matriks disebut augmented matrix (matriks yang diperbesar)

yang diperoleh dari SPL tersebut.

53
Metode dasar untuk menyelesaikan SPL dengan menggunakan matriks
adalah mengubah SPL yang diketahui menjadi SPL baru yang mempunyai
himpunan penyelesaian sama tetapi lebih mudah menyelesaikannya. SPL baru ini
diperoleh dengan menggunakan sederet langkah yang tidak mengubah solusinya.

Ketiga jenis operasi berikut untuk mengeliminasi variabel-variabel secara


sistematis.
(1) Mengalikan sebuah persamaan dengan bilangan real tak-nol.

(2) Menukar dua persamaan.

(3) Menambah kelipatan dari satu persamaan pada persamaan yang lain.

Karena baris dalam augmented matrixbersesuaian dengan persamaan dalam SPL


yang diasosiasikan dengan baris tersebut maka ketiga operasi ini bersesuaian
dengan operasi pada baris augmented matrix, yakni sebagai berikut.

(1) Mengalikan sebuah baris dengan bilangan real tak-nol.

(2) Menukar dua baris.

(3) Menambah kelipatan dari satu baris pada baris yang


lain. Operasi-operasi ini disebut Operasi Baris Elementer
(OBE).
Berikut contoh menyelesaikan suatu SPL dengan menggunakan OBE pada

augmented matrix dari SPL tersebut.

Contoh

Carilah himpunan penyelesaian (HP) SPL


menggunakanOBE. Penyelesaian:

54
Augmented matrix dari SPL di atas adalah: .

Selanjutnya dengan menggunakan OBE diperoleh hasil sebagai berikut.

Dari matriks terakhir diperoleh SPL , sehingga diperoleh z= 3,

y = 2, x = 1.

Jadi penyelesaian SPL di atas adalah (1,2,3) dan himpunan penyelesaiannya


adalah HP={(1,2,3)}.
Contoh

Tentukan himpunan penyelesaian (HP) dari SPL .


Penyelesaian:
Augmented matrixSPL di atas adalah .

Dengan menggunakan OBE, diperoleh hasil sebagai berikut.

55
Diperoleh SPL dalam bentuk

Jika z=s dan w=t, maka diperoleh x=t-1; y=2s; sehingga penyelesaian dari SPL
tersebut adalah (x, y, z, t)=(t-1, 2s, s, t) untuk sebarang bilangan real s dan t.
Jadi HP={(t-1,2s,s,t) | s, t di R}.

Contoh

Tentukan himpunan penyelesaian SPL

.Penyelesaian.

Augmented matrixSPL di atas adalah

. Dengan menggunakan OBE

diperoleh hasil sebagai beikut.

.
Baris ketiga matriks terakhir menyatakan persamaan 0x+0y +0z = 4.

56
Jelas tidak mungkin ada nilai x, y, z yang memenuhi persamaan
tersebut.Jadi SPL di atas tidak mempunyai penyelesaian.
Jadi HP={ } = .

4. TUGAS
Untuk memperdalam penguasaan materi dalam Sistem Persamaan Linier Tiga
Variabel (SPLTV), kerjakanlah tugas berikut sebagai Latihan kalian.
Tiga bersaudara Lia, Ria, dan, Via berbelanja di toko buah. Mereka membeli Apel,
Jambu, dan Mangga dengan hasil masing-masing sebagai berikut: Lia membeli dua
buah Apel, satu buah Jambu, dan satu buah Mangga seharga Rp47.000,00. Ria
membeli satu buah Apel, dua buah Jambu, dan satu buah Mangga seharga
Rp43.000,00. Via membeli tiga buah Apel, dua buah Jambu, dan satu buah Mangga
seharga Rp71.000,00. Ibu memberikan uang sebesar Rp 100.000,00 kepada Lia. Jika
Ibu menyuruh Lia untuk membeli 2 Apel, 3 Jambu, dan 1 Mangga, berapakah sisa uang
kembalian yang akan diberikan Lia kepada Ibu?

5. FORUM DISKUSI

Untuk memperdalam penguasaan materi dalam Bahan Ajar ini, silahkan


diskusikan soal yang berikut ini.

1. Masa kehamilan rata-rata (dalam hari) dari sapi, kuda dan kerbau apabila
dijumlahkan adalah 975 hari. Masa kehamilan kerbau lebih lama 85 hari dari
masa kehamilan sapi. Dua kali masa kehamilan sapi ditambah masa kehamilan
kerbau sama dengan 3 kali masa kehamilan kuda dikurang 65. Berapa hari rata-
rata masa kehamilan masing-masing hewan?

2. Berdasarkan solusinya, ada berapa jenis SPL? Jelaskan dengan sifat-sifat yang

terkait dengan masing-masing jenis SPL tersebut.

57
D. PENUTUP

1. RANGKUMAN

Kalian telah berhasil menyelesaikan kegiatan belajar tentang bentuk aljabar dan
sistem persamaan linear. Materi yang dikaji dalam Bahan Ajar inidapat dirangkum sebagai
berikut.
a. Bentuk Aljabar adalah suatu bentuk matematika yang dalam penyajiannya
memuat huruf-huruf untuk mewakili bilangan yang belum diketahui.
b. Dalam suatu bentuk aljabar dikenal adanya variabel, konstanta, koefisien,
suku(sejenis dan tidak sejenis), dan faktor.
c. Persamaan linear dengan satu variabel (PLSV) adalah suatu persamaan
yangmemiliki satu peubah dan pangkat tertingginya satu.
Bentukumumnya: sebagai variabel.
d. Persamaan linear dengan dua variabel(PLDV) adalah persamaan yang

memiliki dua peubah dan pangkat tertingginya satu.

Bentuk umumnya: sebagai variabel.

e. Sistem persamaan linear (SPL) yang terdiri atas n persamaan dengan p variabel

x1 , x2 ,… , xp berbentuk (*)

dengan aij dan bi bilangan-bilangan riil untuk setiap i=1,2,…, n dan j=1,2,…,
p.Bilangan-bilangan terurut (c1, c2, …, cp) disebut penyelesaian (solusi)untuk
SPL

(*) jika .

58
f. Metode penyelesaian SPL antara lain:
1) Grafik
2) Eliminasi
3) Substituisi
4) Campuran eliminasi dan substitusi
5) OBE pada matriks yang diperbesar dari SPL.

g. SPL dengan n persamaan dan p variabel dapat dinyatakan dalam bentuk


persamaan matriks dengan A matriks koefisien, X matriks
variabel, dan B matriks konstanta dari SPL tersebut.
h. Secara umum, langkah-langkah penyelesaian masalah kontekstual yang
berkaitan dengan sistem persamaan linear tiga variabel adalah sebagai berikut:
Menyelesaikan model matematika dengan menggunakan metode
penyelesaian dan operasi aljabar secara tepat.
Menafsirkan dan memeriksa kesesuaian dan masuk akalnya jawaban dari
model matematika terhadap masalah semula, untuk mendapat solusi dari
masalah.
i. Sistem persamaan linear yang mempunyai satu penyelesaian, jumlahpersamaan
dan variabel adalah sama.
j. Sistem persamaan linear yang mempunyai banyak penyelesaian, jumlah
persamaan lebih kecil dari pada jumlah variabel.
k. Sistem persamaan linear yang tidak mempunyai penyelesaian, adapersamaan
yang n× dari persamaan yang lain.
l. Sistem persamaan linear yang konsisten adalah sistem yang mempunyaisatu
penyelesaian dan banyak penyelesaian.
m. Sistem persamaan linear yang tidak konsisten adalah sistem yang tidak
mempunyai penyelesaian.

59
Untuk menentukan tingkat penguasaan kalian terhadap materi ini, silahkan kerjakan
tes berikut ini. Kunci jawaban diberikan pada akhir modul ini.

2. TES FORMATIF
1. Contoh suku yang sejenis adalah
A. 3xy dan xy2
B. x3 dan 5x
C. 3x dan 3y
D. x2y2 dan 2 x2y2

2. Bentuk aljabar yang bersuku tiga adalah


A. 3x+4y2−6
B. 3x+4y−z−5
C. 2x2+3xy2+3xy2+y2
D. 4x−6y

3. Diketahui persamaan -2x – 9 = 13. Nilai x yang memenuhi adalah...


A. -4
B. -11
C. 11
D. 22

4. Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan x – 3 ≤ 5 – 3x, dengan x bilangan


bulat adalah...
A. {x∣x ≤1,x bilangan bulat}
B. {x∣x ≤2,x bilangan bulat}
C. {x∣x ≥1,x bilangan bulat}
D. {x∣x ≥2,x bilangan bulat}

60
5. Himpunan penyelesaian dari -7p + 8 < 3p – 22, untuk p bilangan bulat adalah...
A. {…,-6,-5,-4}
B. {…,0,1,2}
C. {-2,-1,0,…}
D. {4,5,6,…}

6. Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel


berikut.
2x + 5y – 3z = 3
{ 6x + 8y − 5z = 7
−3x + 3y + 4y = 15
A. {(1, 2, 3)}
B. {(3, 7, 15)}
C. {(2, 6, – 3)}
D. {(1, 3, 2)}
E. {(15, 7, 3)}

x + y + z = −6

7. Tentukan nilai z jika diketahui SPLTV berikut { x + y – 2z = 3 .


x – 2y + z = 9

A. –5
B. –3
C. –1
D. 1
E. 2

61
8. Toko alat tulis pak rudi menjual alat tulis berisi buku, spidol, dan tinta
dalam 3 jenis paket sebagai berikut. Paket A: 3 buku, 1 spidol, 2 tinta
seharga Rp 17.200,00. Paket B: 2 buku, 2 spidol, 3 tinta seharga Rp
19.700,00. Paket C: 1 buku, 2 spidol, 2 tinta seharga Rp 14.000,00.
Hitunglah harga 1 buku + 1 spidol + 1 tinta.
A. Rp 2.800,00
B. Rp 3.000,00
C. Rp 5.800,00
D. Rp 8.500,00
E. Rp 11.500,00

9. Tiga bersaudara Lia, Ria, dan, Via berbelanja di toko buah. Mereka
membeli Apel, Jambu, dan Mangga dengan hasil masing-masing
sebagai berikut: Lia membeli dua buah Apel, satu buah Jambu, dan satu
buah Mangga seharga Rp47.000,00. Ria membeli satu buah Apel, dua
buah Jambu, dan satu buah Mangga seharga Rp43.000,00. Via membeli
tiga buah Apel, dua buah Jambu, dan satu buah Mangga seharga
Rp71.000,00. Ibu memberikan uang sebesar Rp 100.000,00 kepada Lia.
Jika Ibu menyuruh Lia untuk membeli 2 Apel, 3 Jambu, dan 1 Mangga,
berapakah sisa uang kembalian yang akan diberikan Lia kepada Ibu?
A. Rp 71.000,00
B. Rp 67.000,00
C. Rp 47.000,00
D. Rp 43.000,00
E. Rp 33.000,00

62
10. Masa kehamilan rata-rata (dalam hari) dari sapi, kuda dan kerbau
apabila dijumlahkan adalah 975 hari. Masa kehamilan kerbau lebih lama
85 hari dari masa kehamilan sapi. Dua kali masa kehamilan sapi
ditambah masa kehamilan kerbau sama dengan 3 kali masa kehamilan
kuda dikurang 65. Berapa hari rata- rata masa kehamilan masing-masing
hewan?
A. kerbau: 330 hari, sapi: 280 hari, kuda: 365 hari
B. kerbau: 330 hari, sapi: 365 hari, kuda: 280 hari
C. kerbau: 365 hari, sapi: 330 hari, kuda: 280 hari
D. kerbau: 365 hari, sapi: 330 hari, kuda: 330 hari
E. kerbau: 365 hari, sapi: 280 hari, kuda: 330 hari

E. DAFTAR PUSTAKA
1. Kemendikbud. 2017. Modul 2: Membuka Bisnis. Matematika Paket C, Setara
Kelas X SMA/MA. Jakarta: Dirjen PAUD dan DIKMAS. Direktorat Pembinaan
Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan.
2. Sinaga, Bornok, dkk. 2017. Matematika SMA/MA/SMK/MAK Untuk Kelas X.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. https://ezhpe.files.wordpress.com/2013/02/jual-buah.jpg. 2013. Diakses pada
tanggal 17 April 2021
4. https://www.nusabali.com/index.php/berita/39612/dpmd-gelar-rakor-posyandu.
2018.
Diakses pada tanggal 17 April 2021
5. Tohir Mohammad, dkk. 2016. Matematika Kelas VII, Semester 1.Edisi Revisi Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
6. Krismasari, Elvira Resa.2015. Modul Matematika SMP.Ponorogo: Universitas
Muhammadiyah Ponorogo
7. Rahayu, Endah Budi, dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Matematika Kelas
8. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

63
F. Kunci Jawaban Tes Formatif
1. D 6. A
2. A 7. B
3. B 8. D
4. B 9. E
5. D 10. C

G. Kriteria Penilaian Tes Formatif

Cocokkanlah jawaban Saudara dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang terdapat
di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Gunakan rumus
berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Saudara terhadap materi modul ini.

Tingkat Penguasaan (TP) = .

Arti tingkat penguasaan:


: baik sekali
: baik
: cukup
: kurang
Apabila tingkat penguasaan Saudaramencapai 80 % atau lebih, Saudara dapat
melanjutkan ke modul berikutnya. Bagus!
Apabila tingkat pengusaan Saudara kurang dari 80%, Saudara harus mempelajari
kembali modul ini.

64

Anda mungkin juga menyukai