DETERMINAN, INVERS,
DAN TRANSPOSE
XI/I
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
Tentu saja kalian akan dengan mudah menyelesaikan permasalahan tersebut dengan
menggunakan beberapa metode penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel yang
telah kalian pelajari sebelumnya. Tapi tahukah kalian bahwa kalian pun dapat menentukan
harga masing-masing desain tersebut dengan menggunakan matriks? Untuk mengetahui
caranya, kalian perlu mempelajari topik ini.
|𝐾 | = |14 10| = 14 . 6 − 10 . 9 = 84 − 90 = −6
9 6
|𝐿| = |4 −7| = 4 . 1 − (−7). 5 = 4 − (−35) = 39
5 1
|𝑀| = |−1 1| = (−1). 3 − 1(−2) = −3 − (−2) = −1
−2 3
a) det 𝑁 = 1
2𝑥 − 1 1
| |=1
2 −1
(2𝑥 − 1)(−1) − 1 . 2 = 1
−2𝑥 + 1 − 2 = 1
−2𝑥 = 2
𝑥 = −1
Jadi, nilai 𝑥 yang memenuhi adalah −1.
𝑎 𝑏 𝑐 𝑎 𝑏 𝑐 𝑎 𝑏
|𝐵| = |𝑑 𝑒 𝑓 | = |𝑑 𝑒 𝑓| 𝑑 𝑒
𝑔 ℎ 𝑖 𝑔 ℎ 𝑖 𝑔 ℎ
= 𝑎 . 𝑒 . 𝑖 + 𝑏 . 𝑓. 𝑔 + 𝑐 . 𝑑 . ℎ − 𝑐 . 𝑒 . 𝑔 − 𝑎 . 𝑓. ℎ − 𝑏 . 𝑑 . 𝑖
Contoh:
1 4 6
𝐶 = [−5 2 −1] Tentukan nilai determinan matriks 𝐶 tersebut!
2 0 3
Penyelesaian:
1 4 6 1 4
|𝐶 | = |−5 2 −1| −5 2
2 0 3 2 0
|𝐶 | = 1 . 2 . 3 + 4(−1)2 + 6(−5)0 − 6 . 2 . 2 − 1(−1)0 − 4(−5)3
|𝐶 | = 6 + (−8) + 0 − 24 + 0 − (−60)
|𝐶 | = 34
Jadi, determinan matriks 𝐶 adalah 34.
3 0
𝐵=[ ] −2
0 3
2 0
𝐶=[ ] 4
0 −1
2 3 4
𝐷=[1 1 5] −4
−1 −2 −3
1 2 5
𝐸 = [0 4 6] 9
0 0 −1
2 0 0
𝐹 = [3 −2 0] −12
4 6 3
|5 4 |
=7 1
−3 −2 − 𝑥
3𝑥 − 1 2
0=| | −2
5 2
2 4 8 3
| |=| | 2
5 𝑥−3 6 −2
4 2 −2
|1 −𝑥 3 |=2 −4
2 0 1
−1 2 −2
|0 1 3 |=4 4
0 0 4 − 2𝑥
AYO MENGANALISIS
Bagaimana menurut kalian nilai determinan untuk matriks identitas, matriks skalar, dan
matriks diagonal? Bagaimana pula nilai determinan untuk matriks segitiga atas dan
segitiga bawah?
2. Matriks ordo 3 × 3
𝒂 𝒃 𝒄 𝒂 𝒅 𝒈
𝑻
𝑩 = [𝒅 𝒆 𝒇] , maka 𝑩 = [𝒃 𝒆 𝒉]
𝒈 𝒉 𝒊 𝒄 𝒇 𝒊
Contoh :
Tentukan matriks transpose berikut :
−3 2
1. 𝐴 = [ ]
6 4
2 3 6
2. B = [4 5 −1]
3 9 8
Penyelesaian:
𝑎 𝑏] 𝑎 𝑐
1. 𝐴 = [ , maka 𝐴𝑇 = [ ]
𝑐 𝑑 𝑏 𝑑
−3 2 −3 6
𝐴=[ ], maka 𝐴𝑇 = [ ]
6 4 2 4
𝑎 𝑏 𝑐 𝑎 𝑑 𝑔
𝑑 𝑒 𝑓 𝑇
2. 𝐵 = [ ] , maka 𝐵 = [𝑏 𝑒 ℎ]
𝑔 ℎ 𝑖 𝑐 𝑓 𝑖
2 3 6 2 4 3
𝐵 = [4 5 −1] maka 𝐵𝑇 = [3 5 9]
3 9 8 6 −1 8
Untuk mengetahui matriks adjoint yang sering disingkat dengan 𝐴𝑑𝑗(𝐴), kita harus
mengetahui terlebih dahulu matriks kofaktor. Matriks kofaktor adalah matriks yang
elemennya diganti dengan nilai determinan yang unsurnya tidak sebaris dan tidak
sekolom dengan unsur asal. Kemudian dilanjutkan dengan memberikan tanda positif
8
negatif saling bergantian, seperti berikut :
Contoh
2 1
Carilah invers dari matriks A = [ ]
5 3
Penyelesaian
2 1
𝐴=[ ]
5 3
1 𝑑 −𝑏]
𝐴−1 = det(𝐴) [
−𝑐 𝑎
1 3 −1
𝐴−1 = 2.3−1.5 [ ]
−5 2
1 3 −1
𝐴−1 = 6−5 [ ]
−5 2
1 3 −1
𝐴−1 = 1 [ ]
−5 2
3 −1
𝐴−1 = [ ]
−5 2
3 −1
Jadi, 𝐴−1 = [ ]
−5 2
1 2.2 + 1.3
= 7[ ]
−1.2 + 3.3
1 4+3
= 7[ ]
−2 + 9
1 7
= 7[ ]
7
1
=[ ]
1
Jadi, nilai 𝑥 dan 𝑦 yang memenuhi adalah 𝑥 = 1 dan 𝑦 = 1.
2. Metode Determinan
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode determinan disebut juga dengan
metode Cramer.
a. Penyelesaian persamaan linear dua variabel
Misalkan diketahui sistem persamaan linear dua variabel sebagai berikut:
𝑎 𝑥 + 𝑏1 𝑦 = 𝑐1 … (1)
{ 1
𝑎2 𝑥 + 𝑏2 𝑦 = 𝑐2 … (2)
Apabila sistem tersebut diselesaikan dengan metode subtitusi-eliminasi diperoleh
𝑐1 𝑏2 −𝑐2 𝑏1 𝑎1 𝑐2 −𝑎2 𝑐1
𝑥= dan 𝑦=
𝑎1 𝑏2 −𝑎2 𝑏1 𝑎1 𝑏2 −𝑎2 𝑏1
Nilai 𝑥 dan 𝑦 tersebut dapat kita nyatakan dalam bentuk determinan, yaitu
𝑐 𝑏1 𝑎 𝑐1
| 1 | |𝑎1
𝑐2 𝑏2 2 𝑐2 |
𝑥= 𝑎 𝑏1 dan 𝑦= 𝑎1 𝑏1
| 1 | | |
𝑎2 𝑏2 𝑎2 𝑏2
atau
𝐷𝑥 𝐷𝑦
𝑥= dan 𝑦=
𝐷 𝐷
dengan
𝑎 𝑏1
𝐷=| 1 | adalah determinan dari matriks koefisien 𝑥 dan 𝑦
𝑎2 𝑏2
𝑐 𝑏1
𝐷𝑥 = | 1 | adalah determinan dari matriks koefisien 𝑥 dan 𝑦 dengan kolom
𝑐2 𝑏2
pertama diganti dengan konstantsa 𝑐1 dan 𝑐2
𝑎1 𝑐1
𝐷𝑦 = |𝑎 𝑐2 | adalah determinan dari matriks koefisien 𝑥 dan 𝑦 dengan kolom
2
−4 −2 1
|0 3 −1|
𝐷𝑥 3 1 2 −9
𝑥= = 4 −2 1 = = = =1
𝐷 −9
|1 3 −1|
2 1 2
4 −4 1
|1 0 −1|
𝐷𝑦 2 3 2 −3.6−9.2 −18−18 −36
𝑦= = 4 −2 1 = = = =4
𝐷 −3.1−3.2 −3−6 −9
|1 3 −1|
2 1 2
4 −2 −4
|1 3 0|
𝐷𝑧 2 1 3 −9
𝑧= = 4 −2 1 = = = =1
𝐷 −9
|1 3 −1|
2 1 2
1. Determinan adalah selisih antara perkalian elemen-elemen pada diagonal utama dengan
perkalian elemen-elemen pada diagonal sekunder.
𝑎 𝑏 ], 𝑎 𝑏|
Jika 𝐴 = [ maka det 𝐴 = |𝐴| = | = 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐
𝑐 𝑑 𝑐 𝑑
𝑎 𝑏 𝑐
Jika 𝐴 = [ 𝑑 𝑒 𝑓], maka |𝐴| = 𝑎. 𝑒. 𝑖 + 𝑏. 𝑓. 𝑔 + 𝑐. 𝑑. ℎ − 𝑐. 𝑒. 𝑔 − 𝑎. 𝑓. ℎ − 𝑏. 𝑑. 𝑖
𝑔 ℎ 𝑖
2. Invers
3. Transpose
4. Ada dua metode penyelesaian sistem persamaan linear dengan menggunakan matriks, yaitu
metode invers matriks dan metode determinan.
a. Metode invers matriks
Penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel adalah dengan mengubah sistem
persamaan linear ke persamaan matriks kemudian menentukan matriks 𝑋.
Jika 𝐴𝑋 = 𝐶, maka 𝑋 = 𝐴−1 𝐶
Jika 𝑋𝐴 = 𝐶, maka 𝑋 = 𝐶𝐴−1
b. Metode determinan
Untuk persamaan linear dua variabel, maka
𝑐 𝑏1 𝑎 𝑐1
| 1 | |𝑎1
𝐷𝑥 𝑐2 𝑏2 𝐷𝑦 2 𝑐2 |
𝑥= = 𝑎 𝑏1 dan 𝑦= = 𝑎 𝑏1
𝐷 | 1 | 𝐷 | 1 |
𝑎2 𝑏2 𝑎2 𝑏2
3 0
𝐵=[ ] −2
0 3
2 0
𝐶=[ ] 4
0 −1
2 3 4
𝐷=[1 1 5] −4
−1 −2 −3
1 2 5
𝐸 = [0 4 6] 9
0 0 −1
2 0 0
𝐹 = [3 −2 0] −12
4 6 3
2. det 𝐴 × det 𝐵 = 9 × 9 = 81
5 2] [3 0] [ 15 6]
𝐴𝐵 = [ =
−2 1 0 3 −6 3
15 6|
det(𝐴𝐵) = det | = 15.3 − 6(−6) = 45 + 36 = 81
−6 3
diperoleh nilai det 𝐴 × det 𝐵 = 81 dan nilai det(𝐴𝐵) = 81
Jadi, benar bahwa det 𝐴 × det 𝐵 = det(𝐴𝐵)
|5 4 |
=7 1
−3 −2 − 𝑥
3𝑥 − 1 2
0=| | −2
5 2
2 4 8 3
| |=| | 2
5 𝑥−3 6 −2
4 2 −2
|1 −𝑥 3 |=2 −4
2 0 1
−1 2 −2
|0 1 3 |=4 4
0 0 4 − 2𝑥
Evaluasi