Anda di halaman 1dari 14

MODUL MATEMATIKA

Aturan Bukti Bersyarat


dan Bukti Tak Langsung

DISUSUN OLEH :
TOTO SETIADI,S.Pd

MAHASISWA PPG DALAM JABATAN ANGKATAN II 2021


SMK NEGERI 1 GUNUNG TULEH KAB PASAMAN BARAT
LPTK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan
untuk bisa mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan angkatan
tahun 2021 LPTK Universitas Negeri Medan. Modul ini disusun atas petunjuk para
dosen Unimed yang telah memberikan pembelajaran bagi saya khususnya, dan
teman-teman mahasiswa PPG padaumumnya.
Modul ini berisi materi ajar tentang Aturan Bukti Bersyarat dan Bukti Tak
Langsung. Materi ini dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mengarah ke
Model Problem Based Learning (PBL). Untuk mendukung model pembelejaran
ini, penulis berusaha menyajikan masalah-masalah yang berkaitan dengan
persoalan kehidupan sehari-hari.
Dalam penulisan tentunya penulis bersyukur dan berterimakasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan modul ini yaitu : Bapak Ibu
doesn Unimed yang berperan sebagai pengajar dalam PPG dalam Jabatan
Angkatan II tahun 2021, Teman-teman PPG dalam jabatan 2021 yang telah banyak
membantu, Kepala SMKN 1 Gunung Tuleh Kab. Pasaman Barat, Rekan Pegawai
SMKN Gunung Tuleh, Istri dan seluruh keluarga besar yang tak dapat disebutkan
satu-persatu.
Modul ini tentunya masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu ssaya
membuka pintu yang seluas-luasnya bagi para dosen, Mahasiswa PPG dan
pemakai modul yang lainnya untuk memberikan masukan guna melengkapi modul
ini. Semoga modul ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya untuk para teman
sejawat guru matematika dan bagi pembaca pada umumnya. Demikan, akhirnya
kepada smua pihak yang terkait dengan modul ini saya ucapkan terima kasih.
Billahifisabilillhaq
Wassalamualakium warahmatullahiwabarakatu

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR I
DAFTAR ISI Ii
KEGIATAN BELAJAR 1
PENDAHULUAN 1
DESKRIPSI SINGKAT 1
RELEVANSI 1
PETUNJUK BELAJAR 2
INTI 2
CAPAIAN BELAJAR 2
SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN 3
URAIAN MATERI 2
ATURAN BUKTI BERSYARAT 2
BUKTI TAK LANGSUNG 4
FORUM DISKUSI 6
PENUTUP 7
RANGKUMAN 7
TES FORMATIF 7
KUNCI FORMATIF 9
DAFTAR PUSTAKA 11

ii
KEGIATAN BELAJAR ATURAN BUKTI BERSYARAT
Dan Bukti Tak Langsung

A. Pendahuluan

1. Deskripsi Singkat
Logika adalah hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan
dinyatakan dalam bahasa. Kata Logika berasal dari Yunani kuno λόγος (logos) yang
juga merupakan salah satu cabang ilmu filsafat. Sebagai sebuah ilmu, logika disebut
dengan logike episteme (bahasa Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu
pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan
teratur.
2. Relevansi
Pengertian logika adalah studi tentang penyimpulan, secara lebih ceramat usaha untuk
menetapkan ukuran-ukuran guna memisahkan penyimpulan yang sah dan tidak sah.
Pengertian logika sangat erat dengan Algoritma, yaitu kemampuan seorang manusia
untuk berfikir dengan akal tentang suatu masalah dan menghasilkan sebuah
kebenaran, dapat dibuktikan dan masuk akal. Dalam menyelesaikan suatu masalah
logika sangat diperlukan. Logika identik dengan masuk akal dan penalaran. Penalaran
adalah salah satu bentuk pemikiran . Definisi logika sangat sederhana yaitu cara
berfikir untuk tujuan tertentu namun menurut aturan yang berlaku. Logika yang dan
Kemudian Algoritma sangat penting dalam membangun sebuah aplikasi dan
memerintah dalam sistem komputasi. Alasan mengapa algoritma banyak digunakan
dalam pemrograman:
a)Pembuatan atau penulisan algoritma tidaktergantung pada bahasa pemrograman
manapun.
b)Notasi algoritma dapat diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa pemrograman.
c)Apapun bahasa pemrogramannya, output yang akan dikeluarkan samakarena
algoritmanya sama.

1
3. Petunjuk Belajar
Modul ini penulis buat agar dapat menjadi salahsatu bahan referensi dalam
memahami logika matematika, dan untuk para siswa berikut ini adalah petunjuk
dalam penggunaan modul ini:
1. Modul ini tidak dapat dijadikan menjadi referensi tunggal dalam mempelajari
Aturan Bukti Bersyarat dan Bukti Tak Langsung, untuk itu siswa harus mencari
buku tambahan sebagai referensi dalam mempelajari materi ini
2. Pembelajaran harus dilakukan secara bertahap dan terurut dari awal sampai akhir
serta pembahasan contoh-contoh soal yang diberikan.
3. Keberhasilan dalam pembelajaran modul ini tergantung dengan kesungguhan
ananda dalam pembelajaran, baik belajar secara individu maupun kelompok
belajar.
B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran pada Modul adalah:
1. Siswa mempi menguasai pernyataan majemuk, tautologi, kontradiksi,
hukum hukum aljabar proposisi.
2. Siswa dapat membuktikan keabsahan dari sebuah argumen
3. Siswa dapat membuktikan sebuah argumen dengan menggunakan aturan
bukti bersyarat (ABB).
4. Siswa dapat membuktikan sebuah argumen dengan menggunakan bukti tak
langsung (reductio ad absurdum).
2. Sub Capaian Pembelajaran
Materi yang dipelajari dalam kegiatan belajar ini antara lain:
1. Aturan Bukti Bersyarat
2. Bukti Tak Langsung
3. Uraian Materi
1. Aturan Bukti Bersyarat
Kenapa harus menggunakan aturan bukti bersyarat?
Ternyata membuktikan kesahan argumen dengan bukti formal secara langsung
atau dikenal dengan bukti langsung (BL), Namun ada juga beberapa argumen-argumen

2
yang kesahannya tidak dapat dibuktikan dengan bukti langsung maka salah satu cara
untuk membuktikannya adalah dengan Aturan Bukti Bersyarat (ABB)
 Aturan bukti bersyarat bisa digunakan jika kongklusi argumen berupa implikasi
 Prosedur pembuktian Aturan Bersyaratnya yaitu menarik pendahulu (anteseden) dari
konklusi menjadi premis baru (premis tambahan) dan pengikutnya (konsekuen)
merupakan kongklusi dari argumen
Contoh 1: Buktikan kesahan argumen berikut dengan aturan bukti bersyarat
a  b  c  d, d e f  a f

Perhatikan bahwa, kongklusinya sudah berupa Implikasi dengan pendahulunya adalah a


dan pengikutnya adalah f sehingga aturan bukti bersayarat bisa kita gunakan.
Maka Penyelesaiannya
1. (1) abcd Premis 1
2. (2) d e f Premis 2
3. (3) a Premis Tambahan
4. (3) ab 3 Aturan Penambahan
5. (1,3) cd 1, 4 Modus Ponens
6. (1,3) d 5 Penyederhanaan
7. (1,3) d e 6 Aturan Penambahan
8. (1,2,3) f 2,7 Modus Ponens
9. (1,2) a f 3,8 ABB

Contoh 2 : Buktikan kesahan argumen berikut dengan aturan bukti bersyarat


ae ac ed  cd

Karena kongklusinya belum berbentuk implikasi, maka dirubah dengaan:


abab
Masih ingat jika
cd cd

Maka argumen diatas equivalen dengan a  e ac ed  cd

Maka premis-premis yang ditulis adalah sebagai berikut :


1. (1) ae Premis
2. (2) ac Premis
3
3. (3) ed Premis
4. (4) c Premis tambahan
5. (2,4) a 2,4 Modus Tollens
6. (1,2,4) e 1, 5 Distruktif Silogisme
7. (1,2,3,4) d 3,6 Modus Ponens
8. (1,2,3) c  d 4,7 ABB
9. (1,2,3) cd 8 Implikasi
Maka Terbukti, dan Argumen nya adalah argumen yang sah.

2. Bukti Tak Langsung


Aturan bukti bersyarat dapat digunakan jika kita tidak bisa menggunakan pembuktian
langsung, maka kita menggunakan pembuktian yang lain yaitu aturan bukti bersyarat (ABB),
namun Aturan bukti bersyarat dapat digunakan jika kongklusinya berbentuk implikasi, atau kita
mencari equivalen dari kongklusinya menjadi Implikasi. Namun kendalanya adalah, tidak semua
kongklusi itu dapat dibentuk menjadi Implikasi. Lalu, Bagaimana menurut mu, jika tidak bisa
menggunakan bukti langsung, tidak bisa menggunakan Aturan Bukti Bersyarat karena
kongklusinya bukan Implikasi dan tidak bisa dirubah menjadi implikasi?
Maka jika seperti itu, kita dapat menggunakan Bukti Tak Langsung (Reductio Ad
Absordum), dengan prosedurnya adalah :
1. Menarik Ingkaran dari Konklusi menjadi premis baru (Premis Tambahan)
2. Dengan aturan penyimpulan dan Hukum penggantian ditunjukkan adanya kontradiksi
3. Gunakan Prinsip adisi dan distributif silogisme setelah ditemukan kontradiksi
Contoh 1.
Buktikan kesahan argumen berikut dengan bukti tak langsung
a  b  c, b  d  e, da e

Bukti :
1. (1) a  b  c, Premis
2. (2) b  d  e, Premis
3. (3) d a Premis
4. (4) e Premis Tambahan
4
5. (2,4)  (b  d ) 2,4 Modus Tolens
6. (2,4)  b  d ) 5 De Morgan
7. (2,4) b 6 Penyederhanaan
8. (2,4) d 6 Pemyederhaan
9. (3) d  a 3 Implikasi
10. (2,3,4) a 9,8 Modus Ponen
11. ((1,2,3,4) bc 1,10 Modus Ponen
12. (1,2,3,4) b 11 Penyederhanaan
13. (1,2,3,4) b  b 7,12 Konjungsi
14. (1,2,3) be 12 Penambahan
15. (1,2,3) e 14,7 Destruktif Silogisme\
Argumennya adalah sah. Sesuai dengan kongklusinya.
Contoh 2.
Selidikilah bahwa premis-premis berikut inkonsisten
a  b, b  c, d  c, a & d
1. (1) a b Premis
2. (2) bc Premis
3. (3) d  c Premis
4. (4) a&d Premis
5. (4) a 4 Penyederhanaan
6. (1,4) b 1,5 Modus Ponen
7. (1,2,4) c 2,6 Modus Ponen
8. (1,2,3,4) d 3,7 Modus Tolens
9. (4) d 4 Penyederhanaan
10. (1,2,3,4) d  d 9,8 Konjungsi
Kontradiksi
Kesimpulannya adalah : Premis-premis ingkonsisten (Cukup tunjukkan apakah ada kontradiksi
dalam langkah-langkah yang dikerjakan
4. Tugas

5
1. Buktikan kevalidan argumen berikut dengan ABB: Jika kita mengadakan Rapat, maka
kita harus mengundang Afif dan Arif. Jika kita mengundang Afif atau Arif, maka kita
harus mengundang Ishak. Jadi, jika kita mengadakan Rapat, maka kita mesti
mengundang Ishak.

2. Buktikan dengan bukti taklangsung ( reductio ad absurdum) Jika Maman Abdurahman


bermain sebagai bek, dan Bambang Pamungkas bermain di tim lawan, maka tim
Persija akan menang. Tim Persija tidak akan menang, atau tim itu akan berada di
peringkat terbawah. Tim Persija tidak berada di peringkat terbawah. Maman bermain
sebagai bek. Jadi, Bambang tidak akan bermain di tim lawan.

5. Forum Diskusi
Gunakan Bukti Bersyarat untuk membuktikan kevalidan argumen berikut. Diskusikan
dengan bersama teman-teman untuk permasalah-permasalah berikut ini:
1. Jika Partai Kecu menang pemilu, maka pajak akan naik dan akan banyak
rakyat miskin. Jika pajak naik dan banyak rakyat miskin, maka saya akan
menjadi calon walikota. Saya tidak akan menjadi calon walikota. Karena itu,
jika Partai Kecu menang pemilu, maka pajak akan naik.
Simbolisasi: K, P, R, W
2. Jika saya datang pertama kali kesekolah, maka saya harus bangun pagi-pagi,
dan jika malamnya saya nonton bioskop, maka saya akan tidur terlambat. Jika
saya tidur terlambat dan harus bangun pagi-pagi, maka saya hanya tidur
selama 5 jam. Kenyataannya, saya tidak tidur hanya selama 5 jam.
Kesimpulan saya tidak datang pertama kali di ekolah atau tidak nonton
bioskop. Buktikan keabsahan argumen tersebut dengan bukti reductio ad
absordum . . .

C. Penutup
6
1. Rangkuman
a. Aturan untuk membantu membuktikan kesahan suatu argumen di antaranya adalah
sebagai berikut.
a) Modus Ponens
b) Modus Tollens
c) Silogisme
d) Silogisme Disjungtif
e) Konstruktif Delema
f) Destruktif Delema
g) Aturan Konjungsi
h) Aturan Penyederhanaan
i) Aturan Penambahan
b. Langkah-langkah dalam pembuktian Aturan Bukti Bersyarat adlah sebagai berikut
a. Menulis Premis yang diketahui
b. Menarik pendahulu (anteseden) dari konklusi menjadi premis baru (premis
tambahan) dan pengikutnya (konsekuen) merupakan kongklusi dari argumen
c. Maka jika seperti itu, kita dapat menggunakan Bukti Tak Langsung (Reductio Ad
Absordum), dengan prosedurnya adalah :
a. Menarik Ingkaran dari Konklusi menjadi premis baru (Premis Tambahan)
b. Dengan aturan penyimpulan dan Hukum penggantian ditunjukkan adanya
kontradiksi
c. Gunakan Prinsip adisi dan distributif silogisme setelah ditemukan kontradiksi
2. Tes Formatif
1. Buktikan bahwa argument berikut valid.
Jika pintu kereta api ditutup, lalu lintas akan berhenti.
Jika lalu lintas berhenti, akan terjadi kemacetan lalu lintas.
Pintu kereta api ditutup.
Jadi, terdapat kemacetan lalu lintas.
2. Periksalah Kesahan argumen berikut
“Tunjukkan kesahan argumen berikut dengan pembuktian langsung:

7
rs
pq
qr
s
p
3. Buktikan argumen berikut sah dengan pembuktian tak langsung (dengan
kontradiksi) :
pq
 r  q
r  p
p
4. Tunjukkan Argumen berikut tidak sah
pq
q
p
5. Buktikan kevalidan argumen berikut dengan bukti taklangsung (reductio ad
absurdum):
Jika polisi tidak menerima suap atau tersangka berbohong, maka suatu kejahatan
terjadi. Ayah tersangka sedang keluar kota. Jika suatu kejahatan terjadi, maka ayah
tersangka sedang berada di kota. Karena itu, polisi menerima suap.
Kunci Jawaban dan Penyelesaian
1. Misal: p : pintu kereta api ditutup
q : lalu lintas akan berhenti
r : terjadi kemacetan lalu lintas
Simbol untuk argument diatas adalah:
p⇒q
q⇒rp
∴r Proses pembuktian validitas argument diatas adalah sebagai berikut:
1. p ⇒ q Premis
2. q ⇒ r Premis
3. p Premis / ∴r
4. q 1,3 Modus Ponen

8
5. r 2,4 Modus Ponen
2.
Proposisi Alasan
1. –r v s Premis
2. -s Premis
3. –r Kons. Logis (1) dan (2) DS
4. –q v r Premis
5. –q Kosn. Logis (3) dan (4) DS
6. p => q Premis
7. –p Modul Tolens
Maka argumen terbukti sah
3. reduction ad absurdum. Argumen terbukti sah jika premis benar dan konklusi/
kesimpulannya kita negasikan, maka menghasilkan kontradiksi.
Hipotesis Alasan
1. p Negasi Kesimpulan
2. p => q Premis
3. q Kons. Logis (1) dan (2) Modus Ponens
4. –r => -q Premis
5. R Kons. Logis (3) dan (4) Modus Tollens
6. r => -p Premis
7. –p Kons. Logis (5) dan (6) Modus Ponens
8. p ^ -p (kontradiksi) Kons. Logis (1) (7)

4. Premis 1 : (akan dibuat True)

Premis 2 : (akan dibuat True)

Konklusi : (akan dibuat False)

Agar setiap premis benar dan kesimpulan salah, maka:

p=F

q=T

maka terbukti argumen tidak sah

9
5. Misalkan

p : Polisi tidak menerima suap

t : Tersangka berbohong

k : Kejahatan terjadi

a : Ayah tersangka berada di kota.

(p v t) ⇒ k, Premis 1

-a Premis 2

K⇒A Premis 3

A Konklusi

Jawab :

1. (p v t) => Premis 1
k

2. –a Premis 2

3. k =>a Premis 3

4. p RAA

5. p v t 4 Penambahan

6. k 1,5 Modus
Ponen
7. a 3,6 Modus
Ponens
8. –a 2,7 Konjungsi

9. Salah 8 Komplemen

10. -p 4 RAA

10
DAFTAR PUSTAKA

Sukirman (2006). Logika dan Himpunan. Hanggar Kreator.

Munir, Rinaldi,. 2005. Matematika Diskrit Revisi ke Empat. Bandung: Informatika

Wibisono, Samuel. 2008. Matematika Diskrit. Yogyakarta: Graha Ilmu.

11

Anda mungkin juga menyukai