Dosen Pembimbing:
Drs. Ismono
Disusun Oleh:
Slamet fifin alamsyah (143215134)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MAARIF HASYIM LATUF
Jl.Ngelom Megare, Taman - Sidoarjo
http://www.umaha.ac.id
2015
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kalkulus
B. Prinsip-Prinsip Dasar Kalkulus
a. Turunan
b. Integral
C. Bentuk-Bentuk Kalkulus
a. Manipulasi Digit
b. Generalisasi
D. Pengembangan Kalkulus
a. Kalkulus Dalam Dunia Pendidikan
b. Kalkulus Dunia Popule
BAB
III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah
Makalah ini memiliki berbagai masalah yang perlu diselesaikan dalam
rumusan masalah adalah sebagai berikut
1. apa yang dimaksud dengan pengertian kalkulus
2. apa yang dimaksud dengan prinsip-prinsip dasar kalkulus:
a.turunan
b.Integral
3. apa yang dimaksud dengan bentuk-bentuk kalkulus
a.manipulasi digit
b.generalisasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kalkulus
Kalkulus (Bahasa Latin: calculus, artinya "batu kecil" untuk
menghitung) adalah cabang ilmu matematika yang mencakup limit,
turunan, integral, dan deret takterhingga. Kalkulus adalah ilmu mengenai
perubahan, sebagaimana geometri adalah ilmu mengenai bentuk dan
aljabar adalah ilmu mengenai pengerjaan untuk memecahkan persamaan
serta aplikasinya. Kalkulus memiliki aplikasi yang luas dalam bidang-
bidang sains, ekonomi, dan teknik; serta dapat memecahkan berbagai
masalah yang tidak dapat dipecahkan dengan aljabar elementer.
Kalkulus memiliki dua cabang utama, kalkulus diferensial dan
kalkulus integral yang saling berhubungan melalui teorema dasar
kalkulus. Pelajaran kalkulus adalah pintu gerbang menuju pelajaran
matematika lainnya yang lebih tinggi, yang khusus mempelajari fungsi
dan limit, yang secara umum dinamakan analisis matematika.
Sejarah perkembangan kalkulus bisa ditilik pada beberapa periode
zaman, yaitu zaman kuno, zaman pertengahan, dan zaman modern. Pada
periode zaman kuno, beberapa pemikiran tentang kalkulus integral telah
muncul, tetapi tidak dikembangkan dengan baik dan sistematis.
Perhitungan volume dan luas yang merupakan fungsi utama dari kalkulus
integral bisa ditelusuri kembali pada Papirus Moskwa Mesir (c. 1800 SM) di
mana orang Mesir menghitung volume piramida terpancung, Archimedes
mengembangkan pemikiran ini lebih jauh dan menciptakan heuristik yang
menyerupai kalkulus integral.
Pada zaman pertengahan, matematikawan India, Aryabhata,
menggunakan konsep kecil takterhingga pada tahun 499 dan
mengekspresikan masalah astronomi dalam bentuk persamaan diferensial
dasar. Persamaan ini kemudian mengantar Bhskara II pada abad ke-12
untuk mengembangkan bentuk awal turunan yang mewakili perubahan
yang sangat kecil takterhingga dan menjelaskan bentuk awal dari
"Teorema Rolle".Sekitar tahun 1000, matematikawan Irak Ibn al-Haytham
(Alhazen) menjadi orang pertama yang menurunkan rumus perhitungan
hasil jumlah pangkat empat, dan dengan menggunakan induksi
matematika, dia mengembangkan suatu metode untuk menurunkan
rumus umum dari hasil pangkat integral yang sangat penting terhadap
perkembangan kalkulus integral. Pada abad ke-12, seorang Persia Sharaf
al-Din al-Tusi menemukan turunan dari fungsi kubik, sebuah hasil yang
penting dalam kalkulus diferensial.
Turunan
Turunan dari suatu fungsi mewakili perubahan yang sangat kecil dari fungsi tersebut
terhadap variabelnya. Proses menemukan turunan dari suatu fungsi disebut sebagai
pendiferensialan ataupun diferensiasi.
Secara matematis, turunan fungsi (x) terhadap variabel x adalah yang nilainya pada
titik x adalah:
,
dengan syarat limit tersebut eksis. Jika eksis pada titik x tertentu, kita katakan bahwa
terdiferensialkan (memiliki turunan) pada x, dan jika eksis di setiap titik pada domain , kita
sebut terdiferensialkan.
Apabila z = x + h, h = z - x, dan h mendekati 0 jika dan hanya jika z mendekati x, maka definisi
turunan di atas dapat pula kita tulis sebagai:
Garis singgung pada (x, f(x)). Turunanf'(x) sebuah kurva pada sebuah titik adalahkemiringan dari garis singgung
yang menyinggung kurva pada titik tersebut.
Perhatikan bahwa ekspresi pada definisi turunan di atas
merupakan gradien dari garis sekan yang melewati titik (x,(x)) dan (x+h,(x)) pada kurva (x).
Apabila kita mengambil limit h mendekati 0, maka kita akan mendapatkan kemiringan dari garis
singgung yang menyinggung kurva (x) pada titik x. Hal ini berarti pula garis singgung suatu
kurva merupakan limit dari garis sekan, demikian pulanya turunan dari suatu fungsi (x)
merupakan gradien dari fungsi tersebut.
Sebagai contoh, untuk menemukan gradien dari fungsi pada titik (3,9):
Notasi pendiferensialan
Terdapat berbagai macam notasi matematika yang dapat digunakan untuk menyatakan turunan,
meliputi notasi Leibniz, notasi Lagrange, notasi Newton, dan notasi Euler.[1]
Notasi Leibniz diperkenalkan oleh Gottfried Leibniz dan merupakan salah satu notasi yang
paling awal digunakan. Ia sering digunakan terutama ketika hubungan antar y = (x) dipandang
sebagai hubungan fungsional antara variabel bebas dengan variabel terikat. Turunan dari fungsi
tersebut terhadap x ditulis sebagai:
ataupun
Notasi Lagrange diperkenalkan oleh Joseph Louis Lagrange dan merupakan notasi yang paling
sering digunakan. Dalam notasi ini, turunan fungsi (x) ditulis sebagai (x) ataupun hanya .
Notasi Newton, juga disebut sebagai notasi titik, menempatkan titik di atas fungsi untuk
menandakan turunan. Apabilay = (t), maka mewakili turunan y terhadap t. Notasi ini hampir
secara eksklusif digunakan untuk melambangkan turunan terhadap waktu. Notasi ini sering
terlihat dalam bidang fisika dan bidang matematika yang berhubungan denganfisika.
Notasi Euler menggunakan operator diferensial D yang diterapkan pada fungsi untuk
memberikan turunan pertamanya Df. Apabila y = (x) adalah variabel terikat, maka sering
kali x dilekatkan pada D untuk mengklarifikasikan keterbebasan variabel x.
Notasi Euler kemudian ditulis sebagai:
atau .
Notasi Euler ini sering digunakan dalam menyelesaikan persamaan diferensial linear.
Notasi
Notasi Leibniz Notasi Newton N
Lagrange
Turunan (x)
(x)
terhadap x dengan y = (x)
Integral
Integral dapat dianggap sebagai perhitungan luas daerah di bawah kurva(x), antara dua titik a dan b.
Integral merupakan suatu objek matematika yang dapat diinterpretasikan sebagai luas
wilayah ataupun generalisasi suatu wilayah. Proses menemukan integral suatu fungsi disebut
sebagai pengintegralan ataupun integrasi. Integral dibagi menjadi dua, yaitu: integral tertentu
dan integral tak tentu. Notasi matematika yang digunakan untuk menyatakan integral adalah ,
seperti huruf S yang memanjang (S singkatan dari "Sum" yang berarti penjumlahan). secara
informal didefinisikan sebagai luas wilayah pada bidang xy yang dibatasi oleh kurva grafik ,
sumbu-x, dan garis vertikal x = a dan x = b. Pada notasi integral di atas: a adalah batas
bawah dan b adalah batas atas yang menentukan domain pengintegralan, adalah integran
yang akan dievaluasi terhadap x pada interval [a,b], dan dx adalah variabel pengintegralan.
Terdapat berbagai jenis pendefinisian formal integral tertentu, namun yang paling
umumnya digunakan adalah definisiintegral Riemann. Integral Rieman didefinisikan sebagai limit
dari "penjumlahan Riemann". Misalkanlah kita hendak mencari luas daerah yang dibatasi oleh
fungsi pada interval tertutup [a,b]. Dalam mencari luas daerah tersebut, interval [a,b] dapat kita
bagi menjadi banyak subinterval yang lebarnya tidak perlu sama, dan kita memilih sejumlah n-1
titik {x1, x2, x3,..., xn - 1} antara a dengan b sehingga memenuhi hubungan:
Himpunan tersebut kita sebut sebagai partisi [a,b], yang membagi [a,b] menjadi
sejumlah n subinterval . Lebar subinterval pertama [x0,x1] kita nyatakan sebagai x1, demikian
pula lebar subinterval ke-i kita nyatakan sebagai xi = xi - xi - 1. Pada tiap-tiap subinterval inilah
kita pilih suatu titik sembarang dan pada subinterval ke-i tersebut kita memilih titik sembarang ti.
Maka pada tiap-tiap subinterval akan terdapat batangan persegi panjang yang lebarnya sebesar
x dan tingginya berawal dari sumbu x sampai menyentuh titik (ti, (ti)) pada kurva. Apabila kita
menghitung luas tiap-tiap batangan tersebut dengan mengalikan (ti) xi dan menjumlahkan
keseluruhan luas daerah batangan tersebut, kita akan dapatkan:
Penjumlahan Sp disebut sebagai penjumlahan Riemann untuk pada interval
[a,b]. Perhatikan bahwa semakin kecil subinterval partisi yang kita ambil, hasil penjumlahan
Riemann ini akan semakin mendekati nilai luas daerah yang kita inginkan. Apabila kita
mengambil limit dari norma partisi mendekati nol, maka kita akan mendapatkan luas
daerah tersebut
Secara cermat, definisi integral tertentu sebagai limit dari penjumlahan Riemann
adalah:
Diberikan (x) sebagai fungsi yang terdefinisikan pada interval tertutup [a,b]. Kita katakan
bahwa bilangan I adalah integral tertentu di sepanjang [a,b] dan bahwa I adalah limit dari
penjumlahan Riemann apabila kondisi berikut dipenuhi: Untuk setiap bilangan > 0
apapun terdapat sebuah bilangan > 0 yang berkorespondensi dengannya sedemikian rupanya
untuk setiap partisi di sepanjang [a,b] dengan dan
pilihan ti apapun pada [xk - 1, ti], kita dapatkan
Apabila tiap-tiap partisi mempunyai sejumlah n subinterval yang sama, maka lebar x =
(b-a)/n, sehingga persamaan di atas dapat pula ditulis sebagai:
Limit ini selalu diambil ketika norma partisi mendekati nol dan jumlah subinterval
yang ada mendekati tak terhingga banyaknya.
Contoh
adalah
Integral tak tentu
Manakala integral tertentu adalah sebuah bilangan yang besarnya ditentukan dengan
mengambil limit penjumlahan Riemann, yang diasosiasikan dengan partisi interval tertutup yang
norma partisinya mendekati nol, menyatakan bahwa integral tertentu sebuah fungsi kontinu
dapat dihitung dengan mudah apabila kita dapat mencari antiturunan/antiderivatif fungsi
tersebut.
Apabila
Perhatikan bahwa integral tertentu berbeda dengan integral tak tentu. Integral tertentu dalam
C. Bentuk-Bentuk Kalkulus
Kalkulus merupakan sebuah cabang ilmu dari Matematika yang
sangat dibutuhkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan terutama
bagi Fisika daneknik (Engineering). Dalam ilmu kalkulus materi yang
dapat kita pelajari antara lain:
1. Differensial
2. Integral
3. integral dan diferensial terapan
4. dll.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Kalkulus adalah: sebuah cabang ilmu dari Matematika yang sangat
dibutuhkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan terutama bagi Fisika
dan Teknik (Engineering).
b. Prinsip-prinsip dasar kalkulus adalah: perkembangan dengan
memanipulasi sejumlah kuantitas yang sangat kecil. Objek ini, yang dapat
diperlakukan sebagai angka, adalah sangat kecil. Sebuah bilangan dx
yang kecilnya tak terhingga dapat lebih besar daripada 0, namun lebih
kecil daripada bilangan apapun pada deret 1, , , ... dan bilangan real
positif apapun. Setiap perkalian dengan kecil tak terhingga (infinitesimal)
tetaplah kecil tak terhingga, dengan kata lain kecil tak terhingga tidak
memenuhi properti Archimedes. Dari sudut pandang ini, kalkulus adalah
sekumpulan teknik untuk memanipulasi kecil yang tak terhingga.
c. Bentuk-bentuk kalkulus adalah: Dalam ilmu kalkulus materi yang dapat
kita pelajari antara lain:
1. Differensial
2. integraldan
3. diferensial terapan
Pada dasarnya ketika kita mempelajari Kalkulus maka yang terbesit dalam
hati atau terpikirkan oleh kita adalah angka-angka yang menjelma
menjadi sebuah momok menyeramkan bagi kita dan tak jarang pula
terpikirkan oleh kita
d. pengembangan kalkulus adalah: Kalkulus adalah ilmu yang sangat
berguna/ bermanfaat, dengan mempelajari kalkulus banyak manfaat
selain mahir menghitung, lebih teliti yang akan kita dapatkan . Oleh
karena itu, sudah sepantasnyalah mulai saat ini kita mengubah perspektif
kita terhadap kalkulus
DAFTAR PUSTAKA
http://www.space.com/spacelwatch/sun_cam_animated.html, 10
september 2015, 20:30