Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT,yang telah memberikan berkah dan
karunianya,sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini
berisi biografi dan perjalanan hidup ilmuan Matematika Penemu Konsep Induksi
Matematika. Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna,oleh karena itu dengan segala kerendahan hati,saya mohon perkenan Ibu untuk
memberikan saran atau kritik membangun demi perbaikan makalah ini.Untuk itu saya
mengucapkan terimakasih.

Palembang,20 Oktober 2016

Puji Andrika Suciati

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah………………………………………………..........................1
B. Rumusan masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan................................………………………………………………….................2
D. Manfaat...........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Transformasi………………………………………………….....................3
B. B. Jenis-jenis transformasi…………………………………………………..................3
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………….....................................7
B. Saran...............................................................................................................................7
C. DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................8

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Belajar matematika merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku Individu.


Belajar matematika merupakan hal yang sangat penting dan harus di jalani oleh setiap
manusia. Dengan Ilmu Matematika seseorang bisa membedakan mana yang baik dan
mana yang buruk, dengan Ilmu Matematika seseorang bisa membedakan mana yang
boleh dan mana yang tidak boleh,dengan Ilmu Matematika otak dilatih untuk
menggunakan logika dengan baik, dan dengan Ilmu Matematika jugalah seseorang bisa
merumuskan tujuan hidup.

Disisi lain, banyak Ilmuan Matematika yang dapat dijadikan panutan dalam belajar
dan menggapai cita-cita.

Maka dari itu saya menulis makalah tentang Ilmuan Induksi Matematika yang
didalamnya memuat sejarah hidup,biografi,percobaan serta penemuan yang telah
dilakukannya.

B. Rumusan masalah

Dalam membuat suatu makalah masalah sangatlah penting karena adanya masalah
akan memberikan penuntun bagi pembahasan selanjutnya, untuk menentukan suatu
masalah hendaknya memberikan petunjuk tentang pengumpulan data.

Adapun masalah yang akan saya bahas dalam makalah ini adalah tentang Kehidupan
Tokoh Penemu Konsep Induksi Matematika.

C. Tujuan

1. Mengetahui siapa saja Tokoh Penemu Induksi Matematika


2. Mengetahui Kehidupan Ilmuan Induksi Matematika

3. Mengetahui percobaan apa yang dilakukannya sehingga berhasil


menemukan konsep induksi matematika

4. Dapat mengambil pelajaran dalam proses pembelajaran untuk menggapai


cita-cita

D. Manfaat

Adapun manfaat dari makalah ini adalah untuk mengetahui siapa saja tokoh induksi
Matematika,Kehidupannya serta Percobaan yang telah dilakukannya sehingga daapt
menemukan konsep induksi matematika.

BAB II

PEMBAHASAN
1.Al-Khawarizm

Mungkin kita sudah sering mendengar istilah algoritma, Dalam kamus besar bahasa
Indonesia algoritma berarti prosedur sistematis untuk memecahkan masalah matematis
dalam langkah-langkah terbatas. Sebenarnya nama algoritma diambil dari nama julukan
penemunya yaitu al-Khawarizmi seorang matematikawan muslim yang dilahirkan di
Khawarizm, Uzbekistan.
Al-Khawarizmi (Khawarizm,Uzbekistan, 194 H/780 M-Baghdad, 266 H/850 M).
Ilmuwan muslim, ahli di bidang ilmu matematika, astronomi, dan geografi. Nama
lengkapnya adalah Abu Ja’far Muhammad bin Musa al-Khawarizmi dan di barat ia lebih
dikenal dengan nama Algoarisme atau Algorisme. Dalam bukunya al-Khawarizmi
memperkenalkan kepada dunia ilmu pengetahuan angka 0 (nol) yang dalam bahasa arab
disebut sifr. Sebelum al-Khawarizmi memperkenalkan angka nol, para ilmuwan
mempergunakan abakus, semacam daftar yang menunjukkan satuan, puluhan, ratusan,
ribuan, dan seterusnya, untuk menjaga agar setiap angka tidak saling tertukar dari tempat
yang telah ditentukan dalam hitungan. Akan tetapi, hitungan seperti ini tidak mendapat
sambutan dari kalangan ilmuwan Barat ketika itu dan mereka lebih tertarik untuk
mempergunakan raqam al-binji (daftar angka arab, termasuk angka nol), hasil penemuan
al-khawarizmi. Dengan demikian angka nol baru dikenal dan dipergunakan orang Barat
sekitar 250 tahun setelah ditemukan al-Khawarizmi.

2. Al-Kindi

Al-Kindi hidup pada masa penerjemahan besar-besaan karya-karya Yunani ke dalam


bahasa Arab. Dan memang, sejak didirikannya Bayt al-Hikmah oleh al-Ma’mun, al-Kindi
sendiri turut aktif dalam kegiatan penerjemahan ini. Di samping menerjemah, al-Kindi
juga memperbaiki terjemahan-terjemahan sebelumnya. Karena keahlian dan keluasan
pandangannya, ia diangkat sebagai ahli di istana dan menjadi guru putra Khalifah al-
Mu’tasim, Ahmad. Ia adalah filosof berbangsa Arab dan dipandang sebagai filosof
Muslim pertama. Memang, secara etnis, al-Kindi lahir dari keluarga berdarah Arab yang
berasal dari suku Kindah, salah satu suku besar daerah Jazirah Arab Selatan. Salah satu
kelebihan al-Kindi adalah menghadirkan filsafat Yunani kepada kaum Muslimin setelah
terlebih dahulu mengislamkan pikiran-pikiran asing tersebut.
Al-Kindi telah menulis hampir seluruh ilmu pengetahuan yang berkembang pada saat itu.
Tetapi, di antara sekian banyak ilmu, ia sangat menghargai matematika. Hal ini
disebabkan karena matematika, bagi al-Kindi, adalah mukaddimah bagi siapa saja yang
ingin mempelajari filsafat. Mukaddimah ini begitu penting sehingga tidak mungkin bagi
seseorang untuk mencapai keahlian dalam filsafat tanpa terlebih dulu menguasai
matematika. Matematika di sini meliputi ilmu tentang bilangan, harmoni, geometri dan
astronomi.

3.Al-Karaji

Di era keemasan Islam, para ilmuwan Muslim memang telah menguasai bidang hidrologi.
Penguasaan di bidang ini meliputi masalah penyediaan berbagai sarana air bersih,
pengendalian gerakan air, serta penemuan berbagai teknologi hidrologi.

Ilmuwan Muslim pada masa itu telah mampu mengintegrasikan, mengadaptasi dan
memperbaiki teknik irigasi dan metode distribusi air warisan dari keahlian lokal atau
peradaban kuno. Pada awal abad ke-8 M, peradaban Islam telah menguasai teknologi
mesin air.
Hal itu diungkapkan Mohammed Abattouy dalam karyanya bertajuk Muhammad Al-
Karaji: A Mathematician Engineer from the Early 11th Century. Menurut Abattouy,
pengusaan teknologi mesin air di dunia Islam telah melahirkan sebuah revolusi pertanian
yang berbasis pada penguasaan di bidang hidrologi.

Sejarawan sains modern memandang al-Karaji sebagai ahli matematika berkaliber


tertinggi. Karyanya yang kekal pada bidang matematika masih diakui hingga hari ini,
yakni mengenai kanonik tabel koefisien binomium (dalam pembentukan hukum dan
perluasan bentuk).

Al-Karaji dianggap sebagai ahli matematika terkemuka dan pandang sebagai orang
pertama yang membebaskan aljabar dari operasi geometris yang merupakan produk
aritmatika Yunani dan menggantinya dengan jenis operasi yang merupakan inti dari
aljabar pada saat ini.
Karyanya pada aljabar dan polynomial memberikan aturan pada operasi aritmatika untuk
memanipulasi polynomial. Dalam karya pertamanya di Prancis, sejarawan matematika
Franz Woepcke (dalam Extrait du Fakhri, traite d’Algèbre par abou Bekr Mohammed
Ben Alhacan Alkarkhi, Paris, 1853), memuji Al-Karaji sebagai ahli matematika pertama
di dunia yang memperkenalkan teori aljabar kalkulus

Al-Karaji menginvestigasikan koefisien binomium segitiga Pascal. Dia juga yang


pertama menggunakan metode pembuktian dengan induksi matematika untuk
membuktikan hasilnya, ia berhasil membuktikan kebenaran rumus jumlah integral kubus,
yang sangat penting hasilnya dalam integral kalkulus.

4. Al-Batani

Zaman keemasan Islam juga melahirkan pakar-pakar di bidang trigonometri. Mereka


antara lain adalah Al-Battani (850-929), Al-Biruni (973-1050), dan Umar Khayyam. Al-
Battani atau Muhammad Ibn Jabir Ibn Sinan Abu Abdullah dikenal sebagai bapak
trigonometri. Ia lahir di Battan, Mesopotamia, dan meninggal di Damaskus pada tahun
929. Al-Battani adalah tokoh bangsa Arab dan gubernur Syria. Dia merupakan astronom
Muslim terbesar dan ahli matematika ternama.
Al-Battani melahirkan trigonometri untuk level lebih tinggi dan orang pertama yang
menyusun tabel cotangen.

5. Al-Biruni

Al-Biruni adalah peletak dasar-dasar trigonometri modern. Dia seorang filsuf, ahli
geografi, astronom, ahli fisika, dan pakar matematika. Enam ratus tahun sebelum Galgeo,
Al-Biruni telah membahas teori-teori perputaran (rotasi) bumi pada porosnya.
Al-Biruni juga memperkenalkan pengukuran-pengujuran geodesi dan menentukan
keliling bumi dengan cara yeng lebih akurat. Dengan bantuan matematika, dia dapat
menentukan arah kiblat dari berbagai macam tempat di dunia.

6. Umar Khayam
Selain itu, tokoh matematika lain yang tak kalah terkenal adalah Umar Khayyam. Kendati
ia lebih dikenal sebagai seorang penyair, namun Umar Khayyam memiliki kontribusi
besar dalam bidang matematika, terutama dalam bidang aljabar dan trigonometri. Ia
merupakan matematikawan pertama yang menemukan metode umum penguraian akar-
akar bilangan tingkat tinggi dalam aljabar, dan memperkenalkan solusi persamaan kubus.

7. Ibnu Sina

seorang tokoh cendekiawan muslim yang besar di bidang kedokteran, seorang ilmuwan
yang magnum opus-nya berjudul Canon (al-Qanun fi al-Tibb) menjadi buku teks
kedokteran di universitas-universitas Eropa selama lebih dari 5 abad. Selain itu, dia juga
seorang ahli geologi, ahli matematika (termasuk aljabar yang merupakan kesatuan dari
eksponen), ahli fisika, penyair, psikolog, ilmuwan, tentara, negarawan, dan seorang guru.
Lahir di daerah Bukhara, Asia Tengah, pada tahun 981 Masehi. Bakat dan ketekunannya
yang besar mengantarkan menjadi dokter yang diakui masyarakat Bukhara pada usia17
tahun. Bagi banyak orang, beliau adalah “Bapak Pengobatan Modern”. Dia juga pendiri
Avicennian logika dan filosofis dari sekolah Avicennism, yang berpengaruh pada kaum
Muslim dan sekolah pemikir

8.Diophantus dan Aljabar

Dalam Arithmetica, meski bukan merupakan buku teks aljabar akan tetapi didalamnya
terdapat problem persamaan x² = 1 + 30y² dan x² = 1 + 26y², yang kemudian diubah
menjadi “persamaan Pell” x² = 1 + py²; sekali lagi didapat jawaban tunggal, karena
Diophantus adalah pemecah problem bukan menciptakan persamaan dan buku itu
berisikan kumpulan problem dan aplikasi pada aljabar. Problem Diophantus untuk
menemukan bilangan x, y, a dalam persamaan x² + y² = a² atau x³ + y³ = a³, kelak
mendasari Fermat mencetuskan TTF (Theorema Terakhir Fermat). Prestasi ini membuat
Diophantus seringkali disebut dengan ahli aljabar dari Babylonia dan karyanya disebut
dengan aljabar Babylonia.
Misal umur x, sehingga x = 1/6x + 1/12x + 1/7x + 5 + ½x + 4 akan diperoleh x = 84,
umur Diophantus.
Pengaruh
Karya Diophantus 'memiliki pengaruh besar dalam sejarah. Edisi Arithmetica
memberikan pengaruh besar pada perkembangan aljabar di Eropa pada akhir abad
keenam belas dan melalui abad 17 dan 18. Diophantus dan karya-karyanya juga telah
mempengaruhi matematika Arab dan ketenaran besar di antara matematikawan Arab.
Karya Diophantus 'menciptakan dasar untuk aljabar dan pada kenyataannya banyak
matematika canggih didasarkan pada aljabar.

Sumbangsih
Seringkali disebut dengan ”Bapak aljabar" Babylonia. Karya-karyanya tidak hanya
mencakup tipe material tertentu yang membentuk dasar aljabar modern; bukan pula mirip
dengan aljabar geometri yang dirintis oleh Euclid.
Diophantus mengembangkan konsep-konsep aljabar Babylonia dan merintis suatu bentuk
persamaan sehingga bentuk persamaan seringkali disebut dengan persamaan Diophantine
(Diophantine Equation) menunjuk bahwa Diophantus cukup memberi sumbangsih bagi
perkembangan matematika.
Selain itu Diophantus sering disebut "bapak aljabar "karena ia memberikan kontribusi
besar terhadap teori bilangan, notasi matematika, dan Arithmetica

Euclid ( / ju ː k l ɪ d / ; Yunani Kuno : Εὐκλείδης Eukleidēs), . fl 300 SM, juga dikenal


sebagai Euclid dari Alexandria, Mesir adalah seorang matematikawan Yunani, sering
disebut sebagai "Bapak Geometri". Dia aktif di Alexandria pada masa pemerintahan
Ptolemeus I (323-283 SM). Elements adalah salah satu karya paling berpengaruh dalam
sejarah matematika, digunakan sebagai buku teks utama untuk mengajar matematika
(terutama geometri ) dari waktu publikasi sampai akhir abad 19 atau awal abad ke-20.
Dalam Elemen, Euclid menyimpulkan prinsip-prinsip apa yang sekarang disebut
geometri Euclidean dari satu set kecil aksioma. Euclid juga menulis karya-karya pada
perspektif, irisan kerucut, geometri bola, teori nomor dan kekakuan .
"Euclid" adalah versi yang diInggriskan dari bahasa Yunani yakni Εὐκλείδης , yang
berarti ""Good Glory".
Kehidupan awal

Sedikit yang diketahui tentang kehidupan Euclid. Tanggal, tempat lahir dan tanggal
kematiannya tidak diketahui, dan hanya diperkirakan secara kasar dalam kedekatan
dengan tokoh-tokoh kontemporer yang disebutkan dalam referensi. Nama Euclid jarang
disebut oleh matematikawan Yunani lainnya, namun memanggilnya dengan sebutan "ό
στοιχειώτης" ("penulis Elements"). Beberapa referensi sejarah untuk Euclid ditulis
beberapa abad selanjutnya setelah ia hidup, oleh Proclus ca. 450 AD dan Pappus dari
Alexandria ca. 320 AD.

Salah satu fragmen tertua yang ada adalah


Elemen Euclid, ditemukan di Oxyrhynchus,
sekitar 100 AD (P. Oxy. 29).

Elemen
Dalam bukunya yang berjudul Elemen, ia mengemukakan teori bilangan dan geometri.
Menurutnya satu hal yang paling penting untuk dicatat, bahwa dalam pembuktian
teorema-teorema geometri tak diperlukan adanya contoh dari dunia nyata tetapi cukup
dengan deduksi logis menggunakan aksioma-aksioma yang telah dirumuskan.
Euclides menulis 13 jilid buku tentang geometri. Dalam buku-bukunya ia menyatakan
aksioma (pernyataan-pernyataan sederhana) dan membangun semua dalil tentang
geometri berdasarkan aksioma-aksioma tersebut. Contoh dari aksioma Euclides adalah,
"Ada satu dan hanya satu garis lurus garis lurus, di mana garis lurus tersebut melewati
dua titik". Buku-buku karangannya menjadi hasil karya yang sangat penting dan menjadi
acuan dalam pembelajaran Ilmu Geometri.
Bagi Euclides, matematika itu penting sebagai bahan studi dan bukan sekedar alat untuk
mencari nafkah. Ketika ia memberi kuliah geometri pada seorang raja, baginda bertanya,
"Tak adakah cara yang lebih mudah bagi saya untuk mengerti dalam mempelajari
geometri?". Euclides menjawab, "Bagi raja tak ada jalan yang mudah untuk mengerti
geometri. Setiap orang harus berpikir ke depan tentang dirinya apabila ia sedang belajar".
Karya lain
Selain Elements, setidaknya ada lima karya Euclid yang bertahan sampai hari ini. Karya
tersebut mengikuti struktur logis yang sama seperti Elements dengan definisi dan
proposisi terbukti.
 Data berkaitan dengan sifat dan implikasi dari "memberikan" informasi dalam
masalah geometri; subyek terkait erat dengan empat buku pertama dari Elemen.
 Pada Divisions of Figures (Divisi Angka) yang bertahan hanya sebagian di Arab
terjemahan, menyangkut pembagian angka geometris menjadi dua atau lebih bagian
yang sama atau menjadi bagian-bagian dalam diberi rasio. Hal ini mirip dengan karya
Heron dari Alexandria pada abad ke-ketiga Masehi.
 Catoptrics, yang menyangkut teori matematika cermin, terutama gambar
terbentuk dalam pesawat dan bola cermin cekung. Atribusi ini dianggap ketinggalan
zaman namun oleh JJ O'Connor dan EF Robertson, nama Theon dari Alexandria
sebagai penulis lebih mungkin.
 Phaenomena, sebuah risalah tentang spherical astronomy (astronomi bola),
bertahan di Yunani;yang sangat mirip dengan Moving On Sphere oleh Autolycus dari
Pitane, yang berkembang sekitar 310 SM.
 Optik adalah awal hidup risalah Yunani pada perspektif.

Karya-karya lain yang dipercaya dikaitkan dengan Euclid, tetapi telah hilang.
 Conics adalah bekerja pada bagian berbentuk kerucut
 Porisms mungkin hasil dari karya Euclid dengan bagian berbentuk kerucut, tapi
makna yang tepat dari judul yang kontroversial.
 Pseudaria, atau Kitab Fallacies, adalah teks dasar tentang kesalahan dalam
penalaran .
 Permukaan Loci bersangkutan baik lokus (set poin) pada permukaan atau lokus
yang sendiri permukaan;
 Beberapa karya pada mekanik yang dikaitkan dengan Euclid oleh sumber-sumber
Arab.

Gottfried Wilhem Leibniz atau kadangkala dieja sebagai Leibnitz atau Von Leibniz
adalah seorang filsuf Jerman keturunan Sorbia dan berasal dari Sachsen. Ia terutama
terkenal karena faham Théodicée bahwa manusia hidup dalam dunia yang sebaik
mungkin karena dunia ini diciptakan oleh Tuhan Yang Sempurna. Faham Théodicée ini
menjadi terkenal karena dikritik dalam buku Candide karangan Voltaire.

Selain seorang filsuf, ia adalah ilmuwan, matematikawan, diplomat, fisikawan, sejarawan


dan doktor dalam hukum duniawi dan hukum gereja. Ia dianggap sebagai Jiwa
Universalis zamannya dan merupakan salah seorang filsuf yang paling berpengaruh pada
abad ke-17 dan ke-18. Kontribusinya kepada subyek yang begitu luas tersebar di banyak
jurnal dan puluhan ribu surat serta naskah manuskrip yang belum semuanya diterbitkan.

Pendidikan
Leibniz lahir 1 Juli 1646 di Kekaisaran Romawi Suci. Leibniz adalah anak seorang
profesor filsafat moral, Friedrich Leibniz warganegara Jerman. Ibu Leibniz adalah
Catharina Schmuck, anak seorang pengacara. Ayah Leibniz meninggal, saat Leibniz
masih berusia 6 tahun dan dia dibesarkan oleh ibunya. Nilai moral dan religius
memegang peran penting dalam kehidupan dan falsafah hidupnya, barangkali merupakan
turunan dari ayahnya. Setelah sekolah, Leibniz mulai mempelajari buku-buku
peninggalan ayahnya, teristimewa buku-buku tentang metafisik dan theologi dari penulis-
penulis Katholik maupun Protestan.
Leibniz tidak puas dengan sistem (filsafat) Aristoteles dan berusaha mengembangkan ide-
idenya. Tahun 1661, saat umur 15 tahun (tergolong jenius), dia masuk universitas Leipzig
dengan jalur minat hukum. Dua tahun kuliah di bidang hukum ternyata tidak menarik
hatinya dan waktunya lebih banyak digunakan untuk membaca buku-buku filsafat, meski
akhirnya dia lulus dalam bidang hukum pada tahun 1663 sebelum pergi ke Jena.
Di Jena, di bawah bimbingan matematikawan sekaligus filsuf terkemuka, Erhard Weigel,
dia mulai memahami pentingnya pembuktian matematika terhadap logika dan filsafat.
Weigel percaya bahwa bilangan adalah konsep paling dasar dari alam semesta dan ide-ide
ini memberi pengaruh sangat mendalam bagi Leibniz.

Penemuan
Untuk memberi impresi kepada Huygens, Leibnez memamerkan hasil-hasil
penemuannya. Salah satu yang disebutkan adalah mesin penghitung yang dikatakannya
jauh lebih hebat dibanding buatan Pascal, yang hanya dapat menangani tambah dan
kurang; sedangkan mesin buatan Leibniz dapat menangani perkalian, pembagian dan
menghitung akar bilangan. Di bawah bimbingan Huygens, dengan cepat Leibniz
menemukan jati dirinya. Dia lahir sebagai seorang matematikawan. “Pelajaran” dari
Huygens sempat tertunda beberapa bulan saat Leibniz harus bertugas di London sebagai
Atase. Ketika di London, Leibniz bertemu dengan para matematikawan Inggris sambil
memamerkan hasil-hasil karyanya. Seorang teman, matematikawan Inggris
memperlihatkan hiperbola Mercator kepadanya - salah satu bukti mengapa Newton juga
menemukan kalkulus, dimana kemudian hal ini memicu dirinya untuk menemukan
kalkulus.

Perselisihan Leibniz dan Newton


Newton memulai ide tentang kalkulus pada tahun 1660-an, tetapi karya-karya tersebut
tidak diterbitkan selama hampir 20 tahun. Tidak ada yang mengetahui secara jelas,
apakah Leibniz pada usia 33 tahun menemukan karya-karya “terpendam” Newton pada
saat melakukan kunjungan ke London, karena pada saat itu pula dia sedang
mengembangkan kalkulus, meski dengan versi sedikit berbeda dari versi Newton, di
mana temuan ini selalu diperdebatkan orang. Keduanya memang pernah saling berkirim
surat pada tahun 1670-an, sehingga sulit ditentukan siapa mempengaruhi siapa. Teori
yang mereka kemukakan memberikan hasil akhir yang sama, namun notasi dan falsafah
dasarnya - sangatlah berbeda.

Kalkulus
Newton tidak menyukai perubahan yang sangat kecil (infinitesimal) menuju ke tidak
terhingga karena dianggapnya hanya “remah-remah.” Notasi os – dari Newton, pada
persamaan-persamaan tentang perubahan (fluxion), karena sekali waktu os beroperasi
seperti halnya bilangan nol dan terkadang seperti bukan bilangan nol.
Perbedaan yang sangat kecil, lebih kecil dari bilangan positif yang dapat anda beri nama
tetapi tetap lebih besar dari nol. Bagi matematikawan jaman itu, hal tersebut adalah
konsep yang sangat aneh. Newton malu dengan persamaan-persamaan tersebut sehingga
hal ini tetap disembunyikan rapat-rapat. Ternyata os pada perhitungan hanyalah ‘batu
loncatan’ menuju penyelesaian suatu perhitungan.

Sebaliknya, Leibniz memperhatikan perubahan kecil ini, dan tetap terpakai dalam semua
perhitungannya; akhirnya derivatif y terhadap x bukanlah merupakan nisbah bebas
bilangan maha kecil ini dari perubahan (fluxion) yº/xº, tapi nisbah bilangan maha kecil
dy/dx. Kalkulus Leibniz, dengan dy dan dx dapat dimanipulasi seperti layaknya angka
biasa. Alasan ini kiranya dapat menjawab pertanyaan mengapa para matematikawan lebih
suka menggunakan notasi kalkulus Leibniz daripada notasi kalkulus Newton. Pada
diferensial Leibniz ada “larangan” apabila terjadi 0/0, hal ini harus dihindari, dimana hal
ini tidak terdapat pada fluxion Newton.
Newton tetap bersikeras bahwa kalkulus adalah temuannya, namun Leibniz menyatakan
bahwa dia mengembangkan kalkulus versinya sendirinya. Keduanya saling tuduh bahwa
lainnya adalah seorang plagiat. Komunitas matematika Inggris mendukung Newton dan
menarik diri dari komunitas matematikawan benua Eropa yang mendukung Leibniz.
Akibatnya, Inggris mengadopsi notasi fluxion Newton daripada mengadaptasi notasi
diferensial Leibniz yang lebih “hebat.” Akibatnya cukup fatal, kelak, pengembangan
kalkulus di Inggris menjadi jauh tertinggal dibandingkan negara-negara Eropa lainnya.
Polemik tentang penemu kalkulus terus berlanjut. Sampai akhirnya, akhir tahun 1713,
Leibniz mengeluarkan pamplet anonim, Charta Volans, yang menjelaskan posisinya
sekaligus mengungkapkan kesalahan Newton dalam memahami derivatif kedua atau
derivatif yang lebih besar lagi. Kesalahan ini juga diungkapkan oleh Johann Bernoulli.

Tahun 1673, Leibniz menyempurnakan notasi-notasi kalkulus versinya dan pada tahun
1675, dia menulis manuskrip dengan menggunakan notasi: ?f(x)dx untuk pertama
kalinya. Tahun 1676, menemukan notasi: d(xn) = nxn?¹ dx untuk integral dan pangkat n,
dimana sejak tahun ini pula dia menghabiskan sisa hidupnya di Hanover, kecuali pergi
untuk kunjungan-kunjungan ilmiah.

Menelaah Biner (binary)


Tahun 1679, Leibniz pertama kali mengenalkan sistem bilangan berbasis dua (biner).
Berawal dari korespondensi dengan Pere Joachim Bouvet, seorang jesuit dan misionaris
di Cina. Lewat Bouvet ini, Leibniz belajar I Ching (sudah ada 5000 SM), heksagram
(permutasi garis lurus dan garis patah yang sebanyak 6 susun) yang terkait dengan sistem
bilangan berbasis dua. Yin dan yang pada heksagram yang dilambangkan garis putus dan
garis lurus digantikan dengan angka 0 dan angka 1. Hasilnya heksagram dikonversi
menjadi bilangan biner. Sistem bilangan ini – kelak, menjadi fondasi revolusi komputer.

Ada versi lain yang mengatakan bahwa Leibniz mengemukakan teori penciptaan alam
semesta dari kehampaan (void) lebih dari sekedar Tuhan/0 dan kehampaan/0.
Istilah matematika Liebniz dalam biner ini tergolong sangat kontroversial, barangkali
pengaruh latar belakang keluarga dan pendidikannya sangat besar. Begitu pula sikapnya
terhadap bilangan imajiner (i atau v-1). Dia sebenarnya memahami bahwa bilangan i
akhirnya mengungkapkan hubungan antara nol dan bilangan tidak terhingga.

Mesin penghitung Leibniz

Mesin penghitung Leibniz

Tahun 1667, Leibniz tinggal di Frankfurt, bekerja pada Boineburg yang menjabat sebagai
Sekretaris masyarakat alkimia Nurenburg. Di sini, selama bertahun-tahun, Leibniz terlibat
dengan berbagai poyek yang terkait dengan sains maupun politik. Leibniz memulai
membuat mesin penghitung, dimana pada tahun 1673 ditemani keponakan Boineburg,
dihadapan Royal Society (Inggris), guna mendemontrasikan mesin penghitung yang
belum selesai. Mesin penghitung versi Leibniz merupakan penyempurnaan dari mesin
penghitung ciptaan Pascal. BlaisePascal menemukan mesin penjumlah pada tahun 1642
dan pada tahun 1673, Leibniz menemukan mesin yang dapat melakukan operasi perkalian
dan pembagian.

Tahun 1678 – 1679, dia terlibat proyek pengeringan air yang mengenangi pertambangan
di gunung Harz dengan menggunakan tenaga angin dan tenaga air untuk mengoperasikan
pompa. Proyek ini gagal karena kekuatiran para pekerjanya, bahwa mesin-mesin ini
mampu menggantikan pekerjaan mereka. Disiplin ilmu geologi pertama kali muncul,
yaitu saat Leibniz merangkum hasil kompilasi atas pengamatannya di gunung Harz. Dia
juga mengemukakan hipotesis-hipotesis bahwa bumi terbentuk dari materi yang awalnya
berbentuk cairan.

9.Ahmad ibn 'Abdallah Habash Hasib Marwazi


10.orang Persia yang merupakan astronom, ahli geografi, dan matematikawan dari Merv,
Khorasan yang pertama kali menjelaskan tentang rasio trigonometri: Sinus (SIN),
Cosinus (COS), Tangen (TAN) dan Cotangen (COT).
Habash al-Hasib al-Marwazi lahir setelah tahun 869 di Samarra, Irak, Ia berkembang di
Baghdad, dan meninggal di centenarian setelah tahun 869. Beliau hidup saat kekhalifahan
Abbasiyah al-Ma'mun dan al-Mu'tasim.

Astronomi
Selama tahun 825-835, al-Marwazi membuat pengamatan dengan menyusun tiga tabel
astronomi yakni:
 Pertama masih dengan cara Hindu
 Kedua, disebut tabel 'uji ", tabel ini cenderung identik dengan "Ma'munic"atau
"tabel Arab" dan mungkin sebuah karya kolektif astronom al-Ma'mun,
 Yang ketiga, yang disebut tabel Shah, yang lebih kecil.

Pada tahun 829 Ia melakukan penelitian yang berhubungan dengan gerhana matahari,
Habash memberi kita contoh pertama dari penentuan waktu dengan ketinggian (dalam hal
ini, matahari); metode yang umumnya diadopsi oleh para astronom Muslim.
Matematika
Pada tahun 830, ia telah memperkenalkan gagasan "bayang-bayang," umbra (versa),
setara dengan tangen pada trigonometri, dan ia menyusun tabel bayangan seperti yang
tampaknya menjadi awal dari jenisnya. Dia juga memperkenalkan kotangen, dan
menghasilkan tabel pertama untuk itu.

Kitab Badan dan Jarak


Al-Hasib melakukan berbagai pengamatan di observatorium Al-Shammisiyyah di
Baghdad dan memperkirakan sejumlah nilai geografis dan astronomi. Dia mengumpulkan
hasil dalam Kitab Badan dan Jarak, di mana beberapa dari hasil meliputi:

Bumi (Earth)
 Keliling bumi (Earth's circumference): 20,160 mil (32,444 km)
 Diameter bumi (Earth's diameter): 6414.54 mil (10323.201 km)
 Jari-jari Bumi (Earth radius): 3207.275 mil (5161.609 km)

Bulan (Moon)
 Diameter Bulan (Moon's diameter): 1886.8 mil (3036.5 km)
 Keliling Bulan (Moon's circumference): 5927.025 mil (9538.622 km)
 Jari-jari terdekat Bulan (Radius of closest distance of Moon): 215,208;9,9
(sexagesimal) miles
 Setengah Keliling terdekat Bulan (Half-circumference of closest distance of
Moon): 676,368;28,45,25,43 (sexagesimal) mil
 Jari-jari terjauh Bulan (Radius of furthest distance of Moon): 205,800;8,45
(sexagesimal) mil
 Diameter jarak terjauh Bulan (Diameter of furthest distance of Moon):
411,600.216 miles (662,406.338 km)
 Keliling jarak terjauh Bulan (Circumference of furthest distance of Moon):
1,293,600.916 miles (2,081,848.873 km)

Matahari (Sun)
 Diameter Matahari (Sun's diameter): 35,280;1,30 mil (56,777.6966 km)
 Keliling Matahari (Sun's circumference): 110,880;4,43 mil (178,444.189 km)
 Diameter orbit Matahari (Diameter of orbit of Sun): 7,761,605.5 mil
(12,491,093.2 km)
 Kelilng orbit Matahari (Circumference of orbit of Sun): 24,392,571.38 mil
(39,256,038 km)
 Satu derajat sepanjang orbit Matahari (One degree along orbit of Sun): 67,700.05
mil (108,952.67 km)
 Satu menit sepanjang orbit Matahari (One minute along orbit of Sun): 1129.283
mil (1817.405 km

John Napier dari Merchiston adalah seorang bangsawan Skotlandia yang dikenal sebagai
ahli matematika, fisika, dan astronomi. Dia adalah Laird dari Merchistoun yang ke-8.
John Napier dikenal sebagai penemu logaritma. Dia juga menemukan apa yang disebut
"Napier's bones" dan sebagai penggagas penggunaan titik desimal dalam aritmatika dan
matematika.
Napier dilahirkan tahun 1550 di Puri Merchiston di Edinburgh, Skotlandia, sekarang
bagian dari fasilitas Edinburgh Napier University. Setelah kematiannya dari efek asam
urat, sisa-sisa Napier dikuburkan di Gereja St Cuthbert, Edinburgh.

Biografi

Ayah Napier adalah Sir Archibald Napier dari Merchiston Castle, dan ibunya adalah Janet
Bothwell, putri dari politisi dan hakim Francis Bothwell.
Seperti anggota kaum bangsawan pada waktu itu, John Napier tidak masuk sekolah
sampai berumur 13 tahun. Dia tidak tinggal di sekolah yang sangat panjang. Hal ini
diyakini bahwa ia drop out dari sekolah di Skotlandia dan mungkin bepergian di daratan
Eropa untuk lebih melanjutkan studinya.
Pada tahun 1571, saat Napier berusia 21 tahun, ia kembali ke Skotlandia dan membeli
kastil di Gartness tahun 1574. Saat kematian ayahnya pada tahun 1608, Napier dan
keluarganya pindah ke Merchiston Kastil di Edinburgh, di sana ia tinggal menghabiskan
sisa hidupnya.

Penelitian dan Penemuan Logaritma

John Napier adalah seorang bangsawan yang tinggal di Murchiston dan memiliki banyak
tanah namun juga mempunyai hobi menulis berbagai topik yang menarik hatinya. Dia
hanya tertarik meneliti salah satu aspek dalam matematika yang berhubungan dengan
perhitungan dan trigonometri. Istilah “kerangka Napier” (Napier frame) menunjuk
kepada tabel-tabel perkalian dan “Analogi Napier” dan “Hukum bagian-bagian lingkaran
Napier” adalah alat bantu untuk mengingat dalam kaitannya dengan trigonometri
lingkaran.
Napier mengatakan bahwa penelitian dan penemuannya tentang logaritma terjadi dua-
belas tahun silam sebelum dipublikasikan. Pernyataan ini menunjuk bahwa ide dasarnya
terjadi pada tahun 1594. Meskipun ditemukan oleh Napier akan tetapi ada peran
pendahulunya. Stifel menulis Arithmetica integra pada 50 tahun silam dengan pedoman
karya-karya Archimedes. Angka dengan pangkat dua adalah dasarnya, meski tidak dapat
digunakan untuk tujuan penghitungan karena ada selisih yang terlalu besar dan cara
interpolasi tidak memberikan hasil secara akurat.

Pengaruh pemikiran Dr. John Craig tidak dapat dikesampingkan, mempengaruhi John
Napier. Pertemuan tidak sengaja terjadi ini, terjadi saat rombongan Craig dalam
perjalanan menuju Denmark dengan menggunakan kapal, terjadi badai besar sehingga
membuat rombongan ini berhenti tidak jauh dari observatorium Tycho Brahe, tidak jauh
dari tempat Napier. Sambil menunggu badai reda, mereka berdiskusi tentang cara-cara
penghitungan yang digunakan dalam observatorium. Diskusi ini membuat Napier lebih
termotivasi sehingga pada tahun 1614 diterbitkan buku Gambaran tentang aturan dalam
logaritma (A Description of the Marvelous Rule of Logaritms).

Logaritma
Awal penemuan Napier tentang logaritma sebenarnya sangat sederhana. Menggunakan
progresi geometrik dan integral secara bersamaan. Ambillah sebuah bilangan tertentu
yang mendekati angka 1. Napier menggunakan 1 – 107 (atau 0,9999999) sebagai
bilangan. Sekarang, istilah progresi dari pangkat yang terus meningkat sampai akhirnya
hasilnya mendekati – sangat sedikit selisihnya. Untuk mencapai “keseimbangan” dan
menghindari terjadi (bilangan) desimal dikalikan dengan 107.

N = 107(1 – 1/107)L, dimana L adalah logaritma Napier sehingga logaritma dari 107
sama dengan nol, yaitu: 107 (1-1/107) = 0,9999999 adalah 1 dan seterusnya. Apabila
bilangan tersebut dan logaritma dibagi 107, akan ditemukan - secara virtual – sistem
logaritma sebagai basis 1/e, untuk (1-1/107)107 mendekati Lim n→∞ (1 – 1/n)n = 1/e.

Perlu diingat bahwa Napier tidak mempunyai konsep logaritma sebagai dasar, seperti
yang kita ketahui sekarang. Prinsip-prinsip kerja Napier akan lebih jelas dengan
menggunakan konsep geometri di bawah ini.

A___________________P____________B___________________

C_______________________D__________Q_______________________E

Garis AB adalah setengah dari garis CE. Bayangkan titik P berangkat dari titik A, berjalan
menyusur garis AB dengan kecepatan semakin menurun dengan proporsi sebanding
dengan jaraknya dari titik B; pada saat bersamaan titik Q bergerak dari garis CE…
dengan kecepatan bergerak sama seperti titik P. Napier menyebut variabel jarak CQ
adalah logaritma dari jarak PB adalah difinisi geometrik Napier. Misal: PB = x dan CQ =
y. Apabila AB dianggap 107, dan jika kecepatan bergeraknya P juga 107, maka dalam
notasi kalkulus modern didapat dx/dt = -x dan dy/dt = 107, x0 = 107, y0 = 0. Jadi dy/dx =
- 107/x, atau y = -107 ln cx, dimana c adalah inisial kondisi untuk menjadi 10-7. Hasil, y
= -107 ln (x/107) atau y/107 = log 1/e(x/107).

Jasa Terakhir
Begitu buku pertama diterbitkan, antusiasme matematikawan merebak sehingga banyak
dari mereka berkunjung ke Edinburgh. Salah satu tamu adalah Henry Briggs (1516 –
1631), dimana pada saat pertemuan itu Briggs memberitahu Napier tentang modifikasi
yang dilakukan. Mengubah basis logaritma menjadi 1, bukan 107, hasilnya adalah nol
dan menggunakan basis 10 (desimal). Akhirnya ditemukan log 10 = 1 = 10º.

Kematian
Napier meninggal di purinya pada tanggal 4 April 1617, dan dimakamkan di gereja St.
Cuthbert, Edinburgh.
Daftar karya
 (1593) A Plaine Discovery of the Whole Revelation of St. John
 (1614) Mirifici logarithmorum canonis descriptio (Edward Wright's English
translation was published in 1616).
 (1617) Rabdologiæ seu Numerationis per Virgulas libri duo (published
posthumously) Rabdology (Wikipedia)
 (1619) Mirifici logarithmorum canonis constructio (written before the Descriptio,
but published posthumously by his son Robert)
 (1839) De arte logistica

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun secara ringkas kesimpulan tentang ilmuan Matematika sebagai berikut :


a. Ada banyak Ilmuan Matematika didunia ini
b. Ilmuan Matematika tidak langsung diterima oleh masyarakat mengenai apa
yang di uji cobanya

B. Saran

Makalah ini dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki diri dengan mencontoh
sifat baik dari para Ilmuan Matematika yang tidak pantang menyerah,tetap semangat serta
mampu mempertahankan argumennya pada khalayak ramai.

DAFTAR PUSTAKA

https://tiriztea.wordpress.com/2010/08/18/7-tokoh-ilmuwan-matematika-islam/

http://dunianyamatematika.blogspot.co.id/2009/01/tokoh-tokoh-matematika.html
https://permata91.wordpress.com/2012/12/07/7-tokoh-ilmuwan-matematika-islam/

http://mailizatrisafitri.blogspot.co.id/

http://mpitafriani.blogspot.co.id/2012/11/7-tokoh-ilmuwan-matematika-islam.html

TOKOH INDUKSI MATEMATIKA


Disusun Oleh :
Puji Andrika Suciati
XII MIA 1

TAHUN AJARAN 2016/2017

Anda mungkin juga menyukai