Anda di halaman 1dari 24

Mata kuliah Dosen Pembimbing

Kapita Selektika Pendidikan Rena Revita, S. Pd., M. Pd.

TEMUAN, PRESTASI dan INOVASI


DALAM DUNIA PENDIDIKAN

Disusun Oleh :

DHILLA RAHMANIA

REISYA HUMAIRA

SANTI WIRDANINGSIH

PENDIDIKAN MATEMATIKA 19

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM

RIAU

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia,
nikmat dan kekuatan kepada kita, sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul
“Temuan, Prestasi dan Inovasi di Bidang Pendidikan” tepat waktu sesuai dengan waktu yang
telah diberikan. Shalawat serta salam selalu dikirimkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah memberikan jalan kepada kita menuju jalan yang di ridhoi Allah SWT.

Dalam makalah ini diuraikan tentang temuan, prestasi dan inovasi dalam bidang
pendidikan. Tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada Ibu Rena Revita, S. Pd., M. Pd. Selaku
Dosen Mata Kuliah Kapita Selekta Pendidikan yang membimbing dalam pembelajaran ini.

Dalam penyusunan makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan yang perlu
diperbaiki, oleh karena itu kami mohon bantuan dari Ibu selaku dosen pengampu dan juga
teman-teman semua atas kritik dan saran yang sekiranya dapat menyempurnakan makalah ini.
Dan juga, kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi referensi dalam pembelajaran
Kapita Selekta Pendidikan kedepannya.

Pekanbaru, 05 April 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

BAB I...............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN...........................................................................................................................4

A.Latar Belakang.........................................................................................................................4

B.Rumusan Masalah....................................................................................................................4

C.Tujuan Penulisan......................................................................................................................4

BAB II.............................................................................................................................................5

PEMBAHASAN..............................................................................................................................5

A.Temuan Dalam Dunia Pendidikan...........................................................................................5

B.Prestasi Dalam Dunia Pendidikan............................................................................................8

C.Inovasi Dalam Dunia Pendidikan.............................................................................................9

BAB III..........................................................................................................................................22

PENUTUP.....................................................................................................................................22

A.Kesimpulan............................................................................................................................22

B.saran........................................................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................23
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Kehidupan manusia setiap detik dapat berubah. Perubahan ini dapat menuju ke segi
positif dan segi negatif, dan perubahan ini tidak hanya terjadi di dalamperubahan IPTEK yang
semakin modern, tetapi juga sudah mulai merambah ke dunia pendidikan. Dengan adanya
perubahan pada dunia pendidikan maka seorang guru dituntut untuk lebih mengasah dan
mengeksplorasi kemampuan dirinya dalam mendidik dan mencerdaskan anak bangsa. Sehingga
diharapkan dengan adanya perubahan kemajuan zaman dalam bidang IPTEK, akan menunjang
juga kemajuan dan perubahan ke segi positif dalam pendidikan. Oleh karena itu, maka pada
makalah ini membahas tentang inovasi dan juga temuan dan prestasi dalam dunia pendidikan

B.Rumusan Masalah
1. Mengetahui temuan dalam dunia pendidikan
2. Mengetahui prestasi yang pernah ada dalam dunia pendidikan
3. Mengetahui inovasi yang ada dala dunia pendidikan

C.Tujuan Penulisan
Mengetahui apa saja temuan, prestasi, dan inovasi dalam dunia pendiidkan.
BAB II

PEMBAHASAN

A.Temuan Dalam Dunia Pendidikan


1. Penemu angka nol dan pendiri pilar matematika modern – Muhammd Bin Musa al-
Khawarizmi

Al-Khawarizmi, beliau lahir di Khawarizmi (Khiva), di selatan Amu


Darya, pada tahun 780, ia wafat diperkirakan pada tahun 847. Beliau merupakan
intelektual muslim yang banyak menymbangkan karyanya dalam bidang
matematika, geografi, music dan sejarah. Ia merupakan penemu angka nol dan
juga system aljabar. Karya al-Khawarizmi dalam bidang matematika dihasilkan
melalui karya berjudul Hisab al-Jabar wal Muqabla dan Kitabul Jama-wat-
Tafriq.

Kedua kitab tersebut menguraikan tentang persamaan linear dan kuadrat;


kalkulasi integrasi dan persamaan dengan 800 conroh berbeda ; tanda negative
yang belum pernah digunkan bangsa Arab disertai dengan penjelasan dan enam
contohnya.1

Konsep berhitung yang diciptakannya ini diperkenalkan oleh Robert


Chester dalam ilmu pengetahuan Eropa. Ahli ilmu Aljabar, Leonardo Fibonacci
dari Pisa juga mengadopsi dari karya al-Khawarizmi. 2 Buku karangannya disadur
dalam bahasa latin oleh Gerard Cremona dan digunakana sebagai rujukan utama
hingga abad ke-16 di universitas Eropa.

Tabel ilmu ukur sudut (fungsi sinus dan garis singgung tangent ) memba
ntu para ahli matematika Eropa memahami lebih jauh mengenai ilmu
sudut. Dapat dikatakan bahwa karya al-Khawarizmi mempengaruhi seluruh kaum

1
RA Gunadi dan M Shoelhi, “Dari Penakluk Jerusalem hingga Angka Nol”, (Jakarta : Penerbit Republika , 2002 ) Hal. 39
2
Ibid , hal. 40
pemikir dan ilmuwan dalam mengembangkan penelitian mereka seperti, Umar
Khayam, Leonardo Fibonacci dari Pisa, dan Jacob dari Florence. 3

2. Penemuan Ballpoint ( Pulpen ) – Laszlao Biro


Laszlo Jozsef Biro, lahir di Budapest, 29 September 1899 wafat di Buenos
Aires, 24 November 1985. Ia merupakan penemu dari pulpen modern. 4
Laszlo
Biro sendiri merupakan seorang jurnalis pada masa itu. Penemuan ini didasari
olehnya ketika tinta yang digunakan di percetakan surat kabar mongering cepat
dan tidak menodai kertas.
Hal ini membuatnya bersama saudara lelakinya melakukan eksperimen
dengan mengembangkan ujung pena yang diberikan bola kecil yang dapat
berputar bebas pada lubangnya.5 Hal ini membuat bola kecil didalamnya
menghantarkan cairan tinta kemudian melekat pada kertas. Karena adanya bola
diujung pena inilah mengapa diberi nama ball point atau biasa disebut bolpen atau
pulpen.

3. Penemu Huruf Braille – Louis Braille

Lahirnya huruf braille membuat dunia pendidikan tidak hanya berpusat


pada orang normal saja. Hal ini yang membuat orang-orang yang memiliki
kekurangan dalam penglihatan dapat mempelajari suatu naskah dengan
menggunakan bantuin huruf Braille.

System tulisan dengan sentuh ini pertama kali diciptakan oleh Louis
Braille.6 Louis Braille lahir 4 Januiari 1809 di Coupvray, Perancis. Ia mengalami
kebutaan akibat matany tertusuk jaram dan infeksi hingga kehilangan
penglihatannya.
3
Ibid , hal. 41
4
Wikipedia “Laszlo Biro” (https://id.wikipedia.org/wiki/L%C3%A1szl%C3%B3_B%C3%ADr%C3%B3), diakses pada 4
April 2020, pukul 13:44 , 2018.
5
Anonym, “Siapa Penemu Ballpoint (pulpen) pertama di dunia?”
(https://m.utakatikotak.com/kongkow/detail/8629/Siapa-Penemu-ballpoint-pulpen-pertama-di-dunia ), diakses
pada 4 April 2020, pukul 13:57, 2018.
6
Wikipedia “Braille” , https://id.wikipedia.org/wiki/Braille , diakses pada 5 April, pukul 14:12
Pada 1821, mantan tentara Charles Barbier membagikan penemuannya
yang disebut “night writing” metode dengan kode 12 titik timbul untuk
memudahkan tentara mengirim pesan rahasia saat berperang.

Hal inilah yang menjadi patokan Braille dalam membuat huruf braille
yang berisi 6 titik sentuh jari. Sistemnya memiliki 6 titik timbul, dengan 3 titik
berbasis kebawah di masing-masing dua kolom. Dengan kombinasi ini dapat
menjadi huruf dan tanda baca yang berbeda dengan total braille menghasilkan 64
simbol. 7

4. Penemu Komputer – Charles Babbage


Computer pada saat ini merupakan hal yang tak asing lagi penggunaannya
dalam berbagai bidang. Tidak hanya dalam bidang teknologi namun juga dalam
bidang pendidikan. Computer digunakan sebagai alat mencari bahan ajar ataupun
dalam hal lain sebagai pengimput data siswa atau lainnya. Charles Babbage,
merupakan ilmuwan pertama yang menemukan Komputer dan ia juga dikenal
sebagai “Bapak Komputer”. 8
Charles Babbage lahri di Southwark, London, Inggris oada 26 Desember
1791. Sebelumnya ia menciptakan berbagai mesin hingga mampu menyelesaikan
berbagai jenis operasi aritmatika. Ia mendapatkan gelar the lucasian chair of
mathematics (gelar professor matematika paling bergengsi di dunia) dari
Universitas Cambridge.9

B.Prestasi Dalam Dunia Pendidikan


Dari para pelopor pendidikan kita dapat menegtahui berbagai prestasi yang mereka raih
dalam dunia pendidikan, berikut beberapa contohnya :

7
Veronika Yasinta “Biografi Tokoh Dunia : Louis Braille, Bpcah Pencipta Huruf bagi Tunanetra”
https://internasional.kompas.com/read/2018/05/10/20311291/biografi-tokoh-dunia-louis-braille-bocah-pencipta-
huruf-bagi-tunanetra?page=all#page3 , diakses pada 5 April 2020 , pukul 14 : 33WIB, 2018.
8
Berinovasi, “5 Penemu di Dunia dan Penemuannya” http://berinovasi.com/2017/11/07/5-penemu-di-dunia-dan-
penemuannya/, diakses pada 5 April 2020, pukul 14 : 42 WIB
9
Ibid
1. KH. Ahmad Dahlan10
Prestasinya dalam dunia pendidikan diantaranya sebagai pendiri sekolah
Muhammadiyah pertama pada tahun 1911 yang diharapkan bisa memenuhi
kebutuhan kaum muslimin terhadap pendidikan agama dan pada saat yang sama bisa
memberikan mata pelajaran umum. Di awal memang belum mendpatkan tanggapan
yang baik dari masyarakat dikarenakan sekolah tersebut merupakan sekolah model
baru, namun itu tidak mengendorkan semangat KH. Ahmad Dahlan. Bahkan, ia tak
segan-segan mendatangi anak-anak sampai ke rumah mereka untuk mengajak mereka
masuk sekolah dan meminta bantuan keuangan pada anggota Budi Utomo. Usaha
tersebut membuahkan hasil seperti tergambar dalam jumlah murid yang meningkat
menjadi 20 siswa dalam waktu 6 bulan.
2. Abdullah Syafi’i 11
Prestasinya dalam dunia pendidikan ialah pada usia 18 tahun ia mendirikan madrasah
yang bertempat di tanah wakaf yang diberikan oleh ayahnya di Kampung
Balimatraman. Sehubungan dengan karirnya dalam dunia pendidikan ini, pada usia 21
tahun ia mendapat sertifikat atau beslit dari Rachen Schaf sebagai pegakuan bahwa ia
layak menjasi pendidik. Selanjutnya pada tahun 1954 ia mengembangkan institusi
pendidikan dalam bentuk pesantren. Ia membentuk manusia yang memiliki
kualifikasi ulama plus, yaitu seseorang yang benar-benar menguasai ilmu agama dan
juga sekaligus ilmu umum.
3. Al- Khawarizmi12
Kepandaian dan kecerdasannya mengantarkannya masuk ke sebuah lembaga
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan yang didirikan oleh Ma’amun Ar-
Rasyid, seorang khalifah Abbasiyah yang terkenal. Ia adalah seorang ilmuan Timur
Tengah yang sangat populer. Ia terkenal berkat sebuah karyanya di bidang
matematika yang memaparkan cara termudah dan paling bermanfaat dari bentuk
Aritmatika. Di dalam karyanya tersebut, bekiau juga memaparkan menegnai dasar-
dasar penggunaan al-jabar dan sekaligus mempopulerkan istilah tersebut yang

10
Rena Revita dan Annisah Kurniati, DIKTAT KAPITA SELEKTA PENDIDIKAN “Pelopor-Pelopor dalam Dunia
Pendidikan”, (Pekanbaru: 2019) hlm 1-5
11
Ibid., hlm 8-9
12
Ibid., hlm 29-32
sekarang berubah menjadi Aljabar. Karya terbesar beliau dalam matematika,
astronomi, astrologi, geografi, kartografi, sebagai pondasi dan kemudian lebih
inovatif dalam aljabar, trigonometri dan pada bidang lain yang beliau tekuni.
Pendekatan logika dan sistematis beiau dalam penyelesaian linear dan notasi kuadrat
memberikan keakuratan dalam disiplin aljabar.

C.Inovasi Dalam Dunia Pendidikan


1. Pendidikan Islam
Inovasi pendidikan Islam yang terlihat pada dewasa ini yaitu melalui beberapa
usaha-usaha yang dikhususkan untuk meningkatkan kesadaran anak
didik atas pentingnya pendidikan Islam. Beberapa proses inovasi itu diantaranya :

a. Kurikulum Pendidikan Agama di Sekolah maupun diperguruan tinggi


Kurikulum merupakan program pendidikan yang disediakan oleh sekolah
yang tidak hanya sebatas bidang studi dan kegiatan belajarnya saja, akan tetapi
meliputi segala sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan dan
pembentukan pribadi siswa sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan
sehingga dapat meningkatkan mutu kehidupannya. Kurikulum yang telah
ditetapkan pelaksanaannya bukan hanya didalam sekolah tetapi juga di luar
sekolah.
Pendidikan agama yang sekarang ini sudah menjadi bidang studi tersendiri
dalam kurikulum pendidikan Nasional. pada masa sebelumnya pendidikan (masa
penjajahan Pemerintahan Belanda maupun Jepang), Pendidikan yang
dikembangkan adalah pendidikan sekuler minus agama. Untuk menghidupkan
kembali eksisitensi pembelajaran agama ini, menemukan momentumnya setelah
terbit UU Nomor 4 Tahun 1950 dan peraturan bersama Menteri Agama tanggal 16
Juli 1951, yang menjamin adanya pendidikan agama di Sekolah negeri.
Pada tahun 1960, pendidikan agama di sekolah-sekolah di Indonesia mulai
mendapatkan status yang agak kuat, dalam ketetapan M.P.R.S. No. II/MPRS/1960
pasal 2 ayat 3, yang berbunyi: “Menetapkan Pendidikan Agama menjadi mata
pelajaran di sekolah-sekolah mulai dari Sekolah Rakyat sampai dengan
Universitas-Universitas Negeri, dengan pengertian bahwa murid-murid berhak
tidak ikut serta, apabila wali murid/murid dewasa menyatakan keberatan.”
Setelah meletusnya G.30.S.P.K.I. pada tahun 1965, kemudian diadakan
sidang umum M.P.R.S. pada tahun 1966, maka mulai saat itu status pendidikan
Agama di sekolah-sekolah berubah dan bertambah kuat. Dengan adanya M.P.R.S.
nomor XXII/MPRS/1966 Bab I pasal 1 yang berbunyi: “Menetapkan pendidikan
13
agama menjadi mata pelajaran di sekolah-sekolah mulai dari Sekolah Rakyat
sampai Universitas-Universitas Negeri.”
Menurut Tap MPR No.IV/MPR/1973 jo. Tap. MPR No. IV/MPR/ No.
II/MPR/1983 tentang GBHN, pendidikan agama semakin dikokohkan
kedudukannya dengan dimasukkannya dalam GBHN sebagai berikut:
“Diusahakan supaya terus bertambah sarana-sarana yang diperlukan bagi
pengembangan pendidikan keagamaan dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa termasuk pandidikan agama yang dimasukkan ke dalam kurikulum di
sekolah-sekolah mulai dari Sekolah Dasar samppai dengan Universtas-Universitas
Negeri.”
Dalam UU no 20 tahun 2003, eksistensi Pendidikan Agama pada sekolah-
sekolah lebih dikuatkan lagi. Hal ini ditegaskan pada Bab 5 pasal 12 ayat 1 poin a
yaitu : setiap peserta didi berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan
agama yang di anutnya dan diajarkan oleh guru yang seagama dengannya; dan
juga terdapat pada Bab 6 pasal 1 sampai dengan pasal lima. Selanjutnya
dijabarkan dalam pasal 36 yang menjelaskan bahwa pendidikan Agama adalah
kurikulum wajib pada sekolah dasar dan menegah.

b. Madrasah dan Sekolah Islam


Istilah penamaan Madrasah dan sekolah Islam merupakan hal yang patut
untuk dibahas dalam kajian ini. Sekolah Islam merupakan sekolah yang meniru
model sekolah negeri yang berada dibawah pengawasan kementerian pendidikan
Nasional. Seperti sekolah negeri lainnya, sekolah Islam terdiri dari pendidikan
dasar 6 tahun, secara kelembagaan dikenal dengan SD (Sekolah Dasar), sekolah

13
https://junaidi678.blogspot.com/2013/04/inovasi-pendidikan-islam.html
menengah pertama Islam (SMP) selama tiga tahun dan dilanjutkan dengan
sekolah menengah kedua selama tiga tahun yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA).
Kurikulum yang dipakai pada sekolah-sekolah ini adalah kurikulum yang
ditetapkan oleh kementerian Pendidikan Nasional, karena mengacu kepada
Undang-undang Pendidikan Nasional tahun no 20 tahun 2003. Walaupun
mengacu kepada kurikulum Pendidkan Nasional, namun dalam pelaksanaanya
sekolah-sekolah ini memiliki ciri khusus yaitu banyak memuat pelajaran-pelajaran
atau kegiatan-kegiatan yang kental dengan nilai-nilai keislaman.
Selanjutnya istilah Madrasah, merupakan sekolah yang memiliki ciri
khusus. Lembaga pendidikan ini disebut juga lembaga pendidikan Agama Islam.
Secara struktural, madrasah berada dibawah naungan departemen agama
(sekarang disebut kementerian Agama). Disamping mengadopsi kurikulum yang
ditetapkan oleh departemen pendidikan, madrasah juga memiliki kurikulum
sendiri berdasarkan kurikulum yang ditetapkan oleh departemen Agama.
Perbedaan kurikulumnya adalah terletak pada penambahan mata pelajaran yang
berkaitan dengan agama Islam, yaitu Qur’an hadits, aqidah akhlak, fiqih, sejarah
Islam dan matam pelajaran lainnya.

c. Pesantren dalam Pendidikan Nasional


Pesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran agama, umumnya
dengan cara non-klasikal, dimana seorang kiai mengajarkan ilmu agama Islam
kepada santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam Bahasa Arab oleh
para ulama abad pertengahan, dan para santri biasanya tinggal di asrama dalam
pesantren tersebut. Lembaga pesantren memiliki unsus-unsur, yaitu: kiai, santri,
mesjid, asrama, dan kitab-kitab.14

Adapun ciri-ciri yang sangat menonjol dalam kehidupan pesantren


diantaranya, yaitu:

a) Adanya hubungan yang akrab antara santri dengan kiainya


b) Adanya kepatuhan santri kepada kiai

14
Ibid
c) Hidup hemat dan penuh kesederhanaan
d) Kemandirian
e) Jiwa tolong-menolong dan suasana persaudaraan
f) Kedisiplinan
g) Berani berusaha untuk mencapai suatu tujuan
h) Pemberian ijazah

Regulasi pendidikan keagamaan dalam UU No. 20/2003 dapat diduga


bertujuan untuk mengakomodir tuntutan pangkuan terhadap model-model
pendidikan yang selama ini sudah berjalan di masyarakat secara formal, namun
tidak diakreditasi oleh negara karena kurikulumnya mandiri , tidak mengikuti
madrasah pada umumnya. Pada pasal 30 ayat 4 dikatakan: “Pendidikan
keagamaan berbentuk pendidikan diniyah, pesantren, pasraman, pabhaja,
samanera, dan bentuk lain yang sejenis.”
Lembaga pendidikan Islam, dalam rangka melakukan inovasi, melakukan
upaya-upaya untuk memperbaharui pendidikan Islam. Dan upaya-upaya tersebut
yang oleh banyak kalangan disebut sebagai upaya modernisasi pendidikan Islam.
Gagasan awalnya, menurut Husni Rahim (2005), setidaknya ditandai dengan dua
kecenderungan organisasi-organisasi Islam dalam mewujudkannya, yaitu:
a) Mengadopsi sistem dan lembaga pendidikan modern (Belanda) secara
hampir menyeluruh.
b) Munculnya madrasah-madrasah modern, yang secara terbatas
mengadopsi substansi dan metodologi pendidikan modern Belanda,
namun tetap menggunakan madrasah dan lembaga tradisional
pendidikan Islam sebagai basis utamanya.

Beberapa strategi yang perlu dicanangkan untuk memprediksi pendidikan Islam


Indonesia masa depan adalah sebagai berikut:15
a) Strategi Sosio-Politik

15
Ibid
Menekankan butir-butir pokok formalisasi ajaran Islam di lembaga-lembaga
negara melalui upaya legal yang terus menerus oleh gerakan Islam, terutama melalui
sebuah partai yang secara ekslusif khusus bagi umat Islam.

b) Strategi Kultural
Dirancang untuk kematang kepribadian kaum muslimin dengan memperluas
cakrawala pemikiran, cakupan komitmen, dan kesadaran mereka tentang kompleksnya
lingkungan manusia.16
c) Strategi Sosio-Kultural
Dirancang untuk upaya dalam mengembangkan kerangka kemasyarakatan yang
mempergunakan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam. Akan tetapi, kelembagaan yang
lahir dari proses ini bukanlah institusi-institusi pendidikan Islam yang ekslusif, melainkan
institusi biasa yang dapat diterima oleh semua pihak.

2. Pendidikan Indonesia
a. Proyek perintis sekolah pembangunan

PPSP adalah salah satu proyek dalam rangka program pendidikan yang
ditugaskan untuk mengembangkan satu sistem pendidikan dasar dan menengah. Modul
sesuai denan tugas yang diemban itu maka badan penelitian dan pengembangan
kebudayaan (BP3K) memilih modul sebagai satu sistem penyampaian pada delapan
PPSP, dengan alasan :

a) Modul mempunyai potensi untuk memcahkan masalah pemerataan,


pendidikan, karena modul memungkinkan murid belajar sendiri tanpa
tergantung tempat dan waktu.
b) Modul mempunyai potensi untuk meningkatkan mutu pendidikan.
c) Modul mempunyai potensi untuk meningkatkan relevansi pendidikan.

16
https://dedisuherman.wordpress.com/2012/01/31/inovasi-pendidikan-di-indonesia/
d) Modul mempunyai potensi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan
waktu dan fasilitas sebab dengan modul memungkinkan guru membantu
dan memperbaiki siswa selama dia belajar.

Semua itu dilihat dari tujuan pengajaran modul, yaitu :

a) Tujuan pendidikan dan pengajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien
b) Menjadi siswa aktif dalam belajar.
c) Siswa dapat bekerja sendiri, baik dibantu oleh guru maupun tidak.
d) Siswa dapat mengikuti pelajaran (program pendidikan) sesuai dengan kemampuan
masing masing.
e) Siswa dapt mengetahui hasil pelajaran secara berkelanjutan.

Ada empat macam tes, dalam pelaksanaan kurikulum ini, yaitu tes formatif,
sumatif, placement test, dan tes diagnostik. Adapun prinsip prinsip yang melandasi dalam
menyusun dan membakukan kurikulum tersebut digunakan beberapa prinsip yang
memungkinkan sistem pendidikan pada setiap program (SD, SLTP, SLTA), benar benar
efisien dan efektif, yaitu ;

a) Fleksibilitas program

Penyelenggaraan pendidikan keterampilan pada setiap program harus mengingat faktor


faktor ekosistem dan kemampuan pemerintah, masyarakat, serta orang tua untuk
menyediakan dana bagi kelangsungan bidang studi tersebut.

b) Efisiensi dan efektivitas

Yang dimaksud dengan prnsip efisiensi dalam penggunaan waktu, pendayahgunaan dana,
dan tenaga secara optimal.

c) Berorientasi pada tujuan

Kurikulum 1975 mempunyai empat macam tujuan menurut hierarkinya, yaitu :17

 Tujuan umum ialah tujuan pendidikan nasional

17
Ibid
 Tujuan instusionalnya ialah tujuan untuk setiap lembaga tingkatan pendidikan,
seperti tujuan SD, SLTP, dan SLTA.
 Tujuan kurikuler ialah tujuan untuk setiap bidang studi seperti tujuan mata
pelajaran bahasa Indonesia, PMP, PSPB, IPA.
 Tujuan instruksional ialah tujuan setiap pokok bahasan (satuan bahasa)

d) kontinuitas

GBHN menyatakan, pendidikan adalah proses yang berlangsung seumur hidup.


Sekolah dasar dan sekolah menengah (pertama dan atas) adalah sekolah sekolah
umum,18yang masing masing fungsinya dinyatakan dalam tujuan institusional. Namun,
kurikulum satu jenjang pendidikan dengan yang di atasnya berhubungan secara hierarkis
(hubungan vertical). Oleh karena itu, dalam menyusun kurikulum, ketiga jenjang sekolah
tersebut hendaknya selalu dihubungkan secara hierarkis dan fungsional

e) Pendidikan seumur hidup

Pendidikan yang diterima anak di sekolah memnerikan dasar/bekal untuk belajar


hidup, sehingga memungkinkan seseorang meningkatkan pengetahuan, keterampilan,
sertamengembangkan potensi potensinya sesuai dengan kebutuhan kehidupannya.

PAMONG singkatan dari pendidikan anak oleh masyarakat, orang tua, dan guru.
Proyek ini diujikan di tingkat sekolah dasar pada kecamatan kabakramat (kelurahan
alastimo, banjarhardjo, malanggaten dan kebak) di kabupaten karanganyar, solo. Tujuan
proyek ini adalah :

 Membantu anak anak yang tidak sepenuhnya dapat mengikuti pendidikan di


sekolah atau membantu siswa yang drop out.
 Membantu anak anak yang tidak mau terikat oleh tempat dan waktu dalam
belajar, oleh karena belajar sambil menggembala ternak, waktu istirahat, dan lain
lain.
 Mengurangi penggunaan tenaga guru sehingga rasio guru terhadap murid menjadi
1:1200. Pada SD biasa 1:40 atau 1:50.
18
Ibid
 Dengan meningkatkan pemerataan kesempatan belajar, dengan pembiayaan yang
sedikit dapat ditampung sebanyak mungkin siswa.

Jadi dengan system pamong ini anak anak/siswa dapat belajar sendiri dengan
bimbingan tutor, atau anggota masyarakat, serta bimbingan orang tua. Pengajaran yang
diberikan memperhatikan kesanggupan anak.

Pengelolaan dari pegalaman belajar yang diperoleh terutama berdasarkan sumber


sumber lain (bukan guru) sukar, tetapi melalui masyarakat, siaran pendidikan adan
kelompok atau kegiatan belajar yang tidak mememrlukan gudang sekolah.

b. SMP Terbuka

Sekolah menengah pertama terbuaka (SMPT) adalah sekolah menengah umum


tingkat pertama, yang kegiatan belajarnya sebagian besar diselenggaraka di luar gedung
sekolah dengan cara pelajaran melalui berbagai media, dan interaksi yang terbatas antara
guru dan murid.19

a) Latar belakang
 Kekurangan fasilitas belajar dan tempat belajar.
 Tenaga pendidikan yang tidak cukup.
 Memperluas kesempatan belajar dalam rangka pemerataan pendidikan.
 Menanggulangi anak terlantar yang tidak diterima di SMP Negeri.

b) Ciri ciri
 Terbuka bagi siswa tanpa pembatasan umur dan tanpa syarat syarat akademis
yang ketat.
 Terbuka dalam memilih program belajar untuk mencapai ijazah formal, atau
memenuhi kebutuhan kebutuhan jangka pendek yang bersifat praktis, insidental,
dan perorangan.

19
Ibid
 Terbuka dalam proses belajar mengajar tidak selalu diselenggarankan diruang
kelas secara tatap muka, melainkan dapat juga melalui media, secara radio, media
cetak, kaset, slide, dan gambar gambar.
 Terbuka dalam keluar masuk sekolah sesuai dengan waktu yang tersedia oleh
siswa.
 Terbuka dalam mengelola sekolah. Sekolah dikelola oleg pegawa negeri, dan
orang orang lain yang diperlukan partisipasinya, seperti warga dan pimpinan
masyarakat, orang tua siswa dan pamong pemerintah setempat.

a) Tujuan
 Menjadi warga negara yang baik sebagai manusia yang utuh sehat dan kuat, lahir,
dan batin.
 Menguasai hasil pendidikan umum yang merupakan kelanjutan dan pendidikan di
sekolah dasar.
 Memiliki bekal untuk melanjutkan pelajarannya ke sekolah lanjutan atas dan
untuk terjun ke masyarakat.
 Meningkatkan disiplinm siswa.
 Menilai kemajuan siswa dan memantapkan hasil pelajaran dengan media.20

3. Pendidikan Dunia
a) Finlandia
Tak ada yang menyangkal kalau sistem pendidikan di Finlandia diakui menjadi yang
terbaik di dunia. Bahkan beberapa waktu lalu, sistem di Negeri Nordik itu hendak diikuti
Indonesia. Berikut sistem pendidikan sukses di Finlandia dan berhasil mencetak generasi
cemerlang.
 Tak pernah menyuruh siswa untuk membuat pekerjaan rumah dan menerapkan
standar nilai ujian kecuali ketika mereka berusia 16 tahun Hanya ada satu tes
standar wajib di Finlandia, yakni

20
Ibid
 Semua anak, pintar atau tidak, belajar di kelas yang sama atau Tak ada jurang
yang terlalu lebar yang membedakan siswa yang terpandai dan paling tertinggal
di kelas.
 Siswa SD memiliki waktu istirahat 75 menit sehari, sedang Guru hanya
menghabiskan 4 jam di kelas. Sementara itu, 2 jam seminggu guru memperoleh
pendidikan pengembangan profesi
 Jumlah guru dan murid sepadan, biaya sekolah 100 persen didanai Negara, hanya
saja semua guru harus bergelar master dan sepenuhnya disubsidi pemerintah
 Tahun 2011, 6.600 orang bersaing merebut 660 kursi pelatihan guru SD Di
Indonesia, guru SD dianggap pekerjaan prestisius. Guru sama prestisiusnya
dengan dokter dan pengacara.
 30 persen anak-anak di Finlandia memperoleh beasiswa selama 9 tahun untuk
sekolah

b) Jepang
 Para murid tidak diberikan hafalan dan hitungan matematis yang begitu
memusingkan kepala, anak-anak lebih dirangsang dengan permainan yang
memiliki unsur edukasi, semisal bagaimana mengenal sejumlah flora dan fauna.
 Tingkat Dasar mereka didorong agar terus berkreativitas dan saling welas asih,
sehingga diharapkan ketika tumbuh mereka bukan bagian kelompok individualis
dan mementingkan diri sendiri. Menekan ego anak untuk unggul sendiri terus
dilakukan. Mereka diharapkan unggul secara berkelompok dalam tim yang solid.
Maknanya, penekanan kerja sama menjadi poin penting.
 Prioritas program literasi, di mana murid sekolah dasar telah diajak menyukai
perpustakaan. Mereka bisa nyaman berjam-jam duduk di perpustakaan sembari
melihat aneka buku anak yang jumlahnya ratusan judul itu.
 Guru memiliki kendali penuh,” kata Verna Kimura, konsultan pendidikan yang
tinggal dan mengajar di Jepang selama lebih dari dua dekade.
 Anjuran berkompetisi pada setiap jenjang, dimulai dengan bejuang untuk masuk
ke TK favorit.” Orang Jepang percaya bahwa kebiasaan belajar yang baik di
usia muda akan membangun pola yang akan terus diterapkan oleh anak-anak
saat beranjak dewasa. Di usia 6 atau 7 tahun, para murid diajarkan kemapuan
mengikuti ujian yang spesifik, seperti cara menggunakan proses eliminasi untuk
menemukan jawaban yang benar untuk soal pilihan ganda. “Pendekatan itu
mungkin tampak intens, tetapi atmosfer yang tercipta akan membantu
membangun daya juang dan tanggung jawab,” kata Kimura.
21

 Memperkaya kreativitas, di antaranya membebaskan mereka dalam


menggambar, menyanyikan lagu dan membuat ritme sederhana, serta
mengungkapkan imajinasi dengan gerakan dan kata-kata.

c) China
 Jam Sekolah yang Panjang murid-murid prasekolah di China saja bisa belajar
selama 8 jam per hari, dan begitu berusia 6 tahun, anak-anak menghabiskan
beberapa jam lagi untuk mengerjakan PR. “Orang tua di negara ini akan
melakukan apa saja untuk memastikan anak tunggal mereka sukses dan masuk ke
universitas top di masyarakat yang sangat kompertitif ini,” kata Stephanie
Giambruno,
 Ketat PR, tak akan menjumpai anak TK di negara ini bermain di luar, karena
mereka berada di rumah mengerjakan PR. Bahkan di hari Sabtu, mereka belajar
bahasa Inggris atau mata pelajaran lain.” Tentu saja, semua itu tidak sia-sia.
 Murid-murid di China yang berumur 6 tahun ke atas telah mampu menghapal
karakter huruf Mandarin yang rumit (sebanyak 50 karakter baru setiap minggu),
menguasai bahasa kedua (umumnya bahasa Inggris), dan mempelajari lebih jauh
pelajaran sains, mengambil tiga hingga empat tahun di SMA untuk mata
pelajaran biologi, kimia, dan fisika, sementara kebanyakan murid Amerika
Serikat hanya setahun untuk setiap mata pelajaran itu.

d) Selandia Baru

21
https://www.reaksipress.com/2018/05/inovasi-sistim-pendidikan-5-negara-maju-di-dunia.html
 Anak-anak didorong untuk mengunggah karya mereka di dunia maya sejak usia
dini. “Para murid mulai menggunakan teknologi sejak usia 5 tahun, menggambar
dengan program grafik sederhana, lantas mendiktekan keterangannya kepada para
guru,” kata Sarah McPherson, Ed. D., kepala departemen teknologi instruksional
di New York Institute of Technology, Old Westbury, New York, Amerika
Serikat, yang belum lama ini berkunjung ke sekolah-sekolah di Selandia Baru.

 Berekspresi, atau menyuarakan diri, tegas Dr. McPherson “Begitu mereka duduk
di kelas tiga, mereka sudah mengunggah tulisan dan gambar mereka sendiri.”
Semua itu merupakan bagian dari tujuan Kementerian Pendidikan Selandia Baru
untuk menciptakan generasi anak-anak yang mampu mengekspresikan diri
mereka sendiri, dan bertanggung jawab atas pembelajaran mereka. “Blogging
merupakan salah satu cara “

e) India
 Prioritas pada pendidikan Akademik, berlaga dalam pertandingan tebak kata,
bukan sepak bola atau tenis?
Begitulah yang terjadi di India. Pertandingan elokuensi, catur, dan tentu
saja, tebak kata, menarik ratusan penonton untuk menyaksikan, menggambarkan
penekanan negara itu pada pemikiran kreatif. Sejak usia muda, para murid
didorong untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang menitikberatkan kepada
kemampuan akademik daripada fisik.
“Ketika Anda bermain tebak kata, Anda berkomunikasi secara non-verbal
kepada rekan satu tim, dan mereka harus menerjemahkan apa yang Anda
ucapkan,” kata Compton, pembuat film seri dokumenter tentang edukasi global,
antara lain The Finland Phenomenon: Inside the World’s
Most Surprising School System. “Hal itu membutuhkan kreativitas yang luar
biasa dan kemampuan memecahkan masalah.
 Mengajarkan matematika Vedic, sistem formula Hindu kuno, yang dikenal
sebagai sutra. Dengan menerapkan 16 aturan pada berbagai soal matematika,
antara lain yang perkalian dan pembagian, para murid menggunakan kemampuan
tersebut untuk menghadapi ujian-ujian yang kompetitif_Dari berbagai sumber.22

22
Ibid
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan
Dalam dunia pendidikan tentunya banyak terdapat penemuan-penemuan yang
menakjubkan yang mungkin jika itu tidak ditemukan entah bagimana hidup kita sekarang ini.
Dalam pembahasan temuan dalam dunia pendidikan kami sebagai penulis melampirkan 4
temuan dalam dunia pendidikan yang menurut kami sangat penting yaitu penemuan angka nol,
penemuan bolpoint, penemuan Huruf Braille dan penemuan komputer.

Begitu pula banyak terdapat prestasi-prestasi dalam dunia pendidikan yang mungkin tak
terhitung jumlahnya yang dalam makalah ini hanya kami tampilkan hanya beberapa saja, seperti

Inovasi dalam dunia pendidikan

B.saran
Tiada gading yang tak retak.Kesempurnaan hanya milik Allah semata.Mohon kritik dan
saran untuk makalah dan pemakalah, karena banyak sekali kekurangan.
DAFTAR PUSTAKA

Gunadi, RA dan M Shoelhi.

2002. Dari Penakluk Jerusalem Hingga Angka Nol. Jakarta : Penerbit Republika

Wikipedia.2018. “Laszlo Biro”.

https://id.wikipedia.org/wiki/L%C3%A1szl%C3%B3_B%C3%ADr%C3%B3

Wikipedia.

Anonim. 2018. “Siapa Penemu Ballpoint (pulpen) Pertama di Dunia?”

https://m.utakatikotak.com/kongkow/detail/8629/Siapa-Penemu-ballpoint-pulpen-
pertama-di-dunia 2018

Wikipedia .“Braille”

https://id.wikipedia.org/wiki/Braille . Wikipedia

Yasinta, Veronika. 2018.


“Biografi Tokoh Dunia : Louis Braille, Bocah Pencipta Huruf bagi Tunanetra”
https://internasional.kompas.com/read/2018/05/10/20311291/biografi-tokoh-dunia-louis-
braille-bocah-pencipta-huruf-bagi-tunanetra?page=all#page3 . 2018.

Berinovasi. 2017. “5 Penemu di Dunia dan Penemuannya”

http://berinovasi.com/2017/11/07/5-penemu-di-dunia-dan-penemuannya/, . 2017.

Junaidi. 2013. “Inovasi dalam Pendidikan Islam”

https://junaidi678.blogspot.com/2013/04/inovasi-pendidikan-islam.html

Dedi suherman. 2012 .”Inovasi pendidikan Di INDONESIA”

https://dedisuherman.wordpress.com/2012/01/31/inovasi-pendidikan-di-indonesia/
Reaksipress.2018. “Inovasi Sistim Pendidikan 5 Negara maju Di Dunia”

https://www.reaksipress.com/2018/05/inovasi-sistim-pendidikan-5-negara-maju-di-
dunia.html

Revita Rena dan Kurniati Annisah. 2019DIKTAT KAPITA SELEKTA PENDIDIKAN “Pelopor-
Pelopor dalam Dunia Pendidikan”.Pekanbaru.

Anda mungkin juga menyukai