Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SEJARAH KEBUDAYAAN ISALAM

“MASA KEEMASAN ISLAM DI SPANYOL DAN KONTRIBUSI ISLAM


TERHADAP BARAT”

Dosen Pengampu :

Sulaiman, S.Pd.i,.M.Pd

Oleh Kelompok 13 :

1. M. Ali Ridho Hasibuan (2132927)

2. Abelhadji Analka ( 21329042)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVESITAS NEGERI

PADANG 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Selanjutnya diucapkan terimakasih kepada seluruh
pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini dan berbagai sumber yang telah
digunakan sebagai data dan fakta pada makalah ini.

Tujuan dari makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok dalam mata kuliah
Sejarah Kebudayaan Islam, penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini belum bisa
dikatakan sempurna kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat kami
harapkan sehingga kedepannya kami bisa memperbaiki kembali kesalahan-kesalahan yang
tertulis. Atas kritik dan saran dari pembaca kami ucapkan terimaksih.

Padang, 15 Mei 2022

Kelompok 13

2
DAFTAR ISI

MAKALAH.....................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan masalah.................................................................................................................5
C. Tujuan masalah.....................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
A. Masa Keemasan Islam di Spanyol........................................................................................6
B. Kontribusi Islam di Spanyol terhadap Kemajuan Barat.....................................................12
BAB III..........................................................................................................................................14
PENUTUP.....................................................................................................................................14
A. KESIMPULAN...................................................................................................................14
B. SARAN...............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Spanyol adalah negeri yang subur. Kesuburan itu mendatangkan penghasilan ekonomi
yang tinggi dan pada gilirannya menghasilkan banyak pemikir. Sekitar tujuh setengah abad Islam
berkuasa di Spanyol. Waktu yang tidak pendek memang. Tentunya, sedikit banyak Islam ikut
mewarnai kehidupan di Spanyol. Bahkan, sejarah telah mencatat bahwa Islam di Spanyol telah
membuat satu lembaran budaya yang sangat brilian dalam bentangan sejarah umat Islam. Islam
Spanyol juga berperan sebagai jembatan penyeberangan ilmu pengetahuan Yunani Arab ke
Eropa pada abad ke-12.[1] Islam menjadi “guru” bagi orang-orang Eropa. Diakui atau tidak,
pengetahuan Islam di Spanyol mengalir ke bangsa Barat.
Prestasi sekaligus konstribusi Islam yang paling berharga bagi pencerahan peradaban
masyarakat Eropa. Spanyol, pintu gerbang Eropa yang oleh orang Arab Islam disebut Andalusia,
dikuasai dan menjadi basis kekuasaan Islam di benua itu selama sembilan abad. Hingga kini,
bukti- bukti zaman keemasan Islam tersebut masih dapat menjadiobjek wisata yang menarik para
turis dari seluruh dunia.

Spanyol adalah sebuah negara yang pernah ditaklukkan oleh Islam untuk
mengembangkan agama Islam di negeri tersebut. Ketika Islam masuk ke negeri Spanyol,negeri
ini banyak mengalami perkembangan peradaban yang pesat baik dari kebudayaan maupun
pendidikan Islam, Spanyol mengalami perkembangan pesat dalam kebudayaan
dan pendidikan Islam yang dimulai dengan mempelajari ilmu agama dan sastra, kemudian
meningkat dengan mempelajari ilmu-ilmu akal. Karena dalam waktu relatif singkat Cardov
adapat menyaingi Baghdad dalam bidang ilmu pengetahuan dan kesusastraan.Karena itu
kehadiran Islam di Spanyol banyak menarik perhatian para sejarawan. Secara politis, Islam telah
memberi rasa aman bagi kaum yang selama ini menjadi kelompok terpinggirkan seperti orang
Yahudi dan rakyat kebanyakan

4
B. Rumusan masalah

1. Bagaimana kondisi Islam Spanyol pada masa keemasannya ?


2. Apa kontribusi Islam terhadap kemajuan Barat ?

C. Tujuan masalah

1. Untuk mengetahui kondisi Islam Spanyol pada masa keemasannya


2. Untuk mengetahui apa kontribusi Islam terhadap kemajuan Barat

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Masa Keemasan Islam di Spanyol


Kejayaan Islam di Spanyol dimulai pada masa Daulat Bani Umayah II (DBU II)
berkuasa, yaitu pada masa Abd al-Rahman al-Dakhil sampai Abdullah ibn Muhammad. Namun,
mencapai puncaknya pada periode ketiga, yaitu masa Abdurrahman III dan dua amir berikutnya;
Hakam II dan Hisyam II.
Pada waktu itu, umat Islam Spanyol mengalami kemakmuran dan kemajuan di segala
bidang, baik politik maupun peradaban, terutama ilmu pengetahuan dan teknologi. Islam Spanyol
disebut-sebut mencapai puncak kemajuan dan kejayaan yang menyaingi Daulat Bani Abbasiyah
(DBA) di Baghdad. Bahkan, Islam Spanyol memiliki kemajuan yang sangat mengagumkan dan
jauh meninggalkan Eropa.
Setelah runtuhnya DBU II, tonggak perjuangan berada di zaman Muluk-al-Thawaif,
Daulah Murabbitin, Muwahidin, kemudian terakhir Bani Ahmar. Saat itu, pembangunan
peradaban Islam tidak menentu arahnya karena kondisi politik Spanyol yang diselang-seling
antara masa kekacauan dan kestabilan. Ketika umat Islam stabil, umat Islam dapat membangun
peradabannya. Namun, ketika terjadi kekacauan, peradabannya mengalami stagnasi bahkan
sampai kepada kemunduran.

Kemajuan-kemajuan yang dicapai Islam di Spanyol pada masa itu adalah:

1. Kemajuan Intelektual
a. Filsafat
1) Minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke-9
M selama pemerintahan amir DBU II yang ke-5, Muhammad ibn Abd
Rahman. Akibatnya, tidak mengherankan jika lahir filosof-filosof besar pada masa
sesudahnya. Diantara tokoh-tokoh filsafat pada waktu itu adalah;
2) Ibn Masarrah sebagai perintis filsafat di Spanyol.
3) Solomon Ben Gabirol (Avicebrol) adalah guru besar pertama aliran neo-
Platonis. Karya utamanya adalah Yanbu’ al-Hayah (Sumber Kehidupan).

6
4) Ibn Bajjah (Avenpace) merupakan tokoh utama pertama filsafat dalam sejarah
filsafat Arab-Spanyol. Magnum Opusnya adalah Tadbir al-Mutawahhid.
Sedangkan, karyanya yang terkenal adalah The Rule of Solitary.
5) Abu Bakr ibn Thufail banyak menulis masalah kedokteran, astronomi dan filsafat.
Karya filsafatnya yang sangat terkenal adalah Hay ibn Yaqzhan.
6) Ibnu Rusyd (Averoes), seorang filosof muslim terbesar (dinilai dari pengaruhnya
terhadap dunia barat), astronom Spanyol-Arab, dokter, faqih, dan komentator
Aristoteles. Karyanya yang terkenal dalam filsafat adalah Tahafut al-
Tahafut dan Bidayah al-Mujtahid dalam ilmu fikih serta al-Kulliyat fi Al-
Tibb dalam bidang kedokteran.

b. Sains
Ilmu Pengetahuan modern, seperti; kedokteran, musik, matematika, farmasi, botani,
astronomi, kimia, geografi dan lain-lain juga berkembang dengan baik. Diantara tokoh-
tokohnya adalah;
1) Abu Al-Zahrawi, seorang tabib dan ahli bedah serta penemu teknik pengobatan
patah tulang dengan Gyps.[7]
2) Abbas ibn Farnas, termasyhur dalam ilmu kimia dan astronomi. Dialah orang
pertama yang menemukan pembuatan kaca dari batu.
3) Ibrahim ibn Yahya al-Naqqash, terkenal dalam ilmu astronomi. Dia dapat
menentukan waktu terjadinya gerhana matahari dan menentukan berapa lamanya,
serta berhasil membuat teropong modern yang dapat menentukan jarak antara tata
surya dan bintang-bintang.
4) Ahmad ibn Ibas, ahli dalam bidang obat-obatan. Beliau berasal dari Cordova.
5) Umm al-Hasan binti Abi Ja’far dan saudara perempuan al-Hafidz adalah dua
orang ahli kedokteran dari kalangan wanita.
6) Ibn al-Khotib dan Ibn Khotima menulis buku tentang penyakit menular.
7) Ibn al-Baytar terkenal dalam ilmu botani dan farmasi. Dia mengarang buku yang
membahas tentang 1400 macam tanaman.

7
Bahkan, penulis The Legacy of Islam (Oxford: Clerendon Press, 1931), Barron Carra de
Vaux—yang tidak mengagumi Arab—dalam bukunya William Montgomery Watt,
menyebutkan; Arab sesungguhnya telah mencapai sesuatu yang sangat besar dalam ilmu
pengetahuan, mereka mengajarkan penggunaan angka (angka hitungan arab), walaupun mereka
tidak menemukannya, dan juga menjadi pendiri Aritmatika dalam kehidupan sehari-hari; mereka
membuat Aljabar, sebuah ilmu eksakta dan membangun serta memperluasnya, meletakkan dasar
analisa geometry; mereka tidak dapat disangkal merupakan pendiri pesawat dan trigonometri
berbentuk bola, dan selanjutnya mendiskusikannya, dan ini tidak ada dalam kebudayaan Yunani.

c. Sejarah dan Geografi


1) Ibnu Jubair dari Valencia menulis tentang negeri-negeri muslim Mediterania dan
Sicilia.
2) Ibnu Bathuthah dari Tangier mencapai Samudra Pasai dan Cina, Ibn al-Khatib
menyusun riwayat Granada.
3) Ibn Khaldun dari Tunis yang terkenal dengan karyanya Muqaddimah yang
merupakan bagian pertama dari kitab Al-‘Ibar Wadiwan al-Mubtada’ Wa al-
Khabar Fi Ayyam al-Arab Wa al-‘Ajam Wa al-Bar-bar adalah perumus filsafat
sejarah.
4) Andalus ibn Hayyan sebagai sejarawan pertama.

d. Fikih
Dalam bidang fikih, Spanyol Islam dikenal penganut madzhab Maliki. Ziyad ibn
Abd al-Rahman yang memperkenalkan madzhab ini di sana dan selanjutnya
ditentukan oleh Ibn Yahya yang menjadi qadhi pada masa Hisyam ibn Abd al-Rahman.
Ahli-ahli fikih lainnya di antaranya adalah Abu Bakr ibn al-Quthiyah, Munzir ibn Sa’id
al-Baluthi dan Ibn Hazm. Telah diriwayatkan dari Abu Rafi’, bahwa Ibn Hazm
mempunyai karya yang sangat banyak yakni mencapai hampir 80.000 lembar.[12]

e. Musik dan Kesenian

8
Al-Hasan ibn Nafi’ yang dijuluki dengan Zaryab adalah tokoh yang membawa
kecemerlangan Spanyol dalam bidang musik dan seni suara. Ia juga terkenal sebagai
penggubah lagu.

f. Bahasa dan Sastra


Bahasa Arab telah menjadi ratu bahasa di Spanyol. Bahasa tersebut dapat diterima
oleh orang-orang Islam dan non-Islam. Pasalnya, bahasa tersebut mampu menjadi bahasa
administrasi dalam pemerintahan Islam di Spanyol.Bahkan, penduduk asli Spanyol
menomorduakan bahasa asli mereka. Mereka juga banyak yang ahli dan mahir dalam
bahasa Arab, baik keterampilan berbicara maupun tata bahasa. Mereka itu antara lain; Ibn
Sayidih, Ibn Malik (pengarang Alfiyah), Ibn Khuruf, Ibn Al-Hajj, Abu Ali al-Isybili, Abu
al-Hasan ibn Usfur, dan Abu Hayyan al-Gharnathi. Seiring dengan kemajuan bahasa itu,
karya-karya sastra banyak bermunculan, seperti; Al-‘Iqd al-Farid karya Ibn Abd
Rabbih, al-Dzakhirah fi Mahasin Ahl al-Jazirah oleh Ibn Bassam, Kitab al-Qalaid buah
karya al-Fath ibn Khaqan.
Kemegahan pembangunan fisik
Aspek-aspek pembangunan fisik yang mendapat perhatian ummat Islam sangat
banyak. Dalam perdagangan, jalan-jalan dan pasar-pasar dibangun. Bidang pertanian
demikian juga. Sistem irigasi baru diperkenalkan kepada masyarakat Spanyol yang tidak
mengenal sebelumnya. Dam-dam, kanal-kanal, saluran sekunder, tersier, dan jembatan-
jembatan air didirikan. Tempat-tempat yang tinggi, dengan begitu, juga mendapat jatah
air.

Orang-orang Arab memperkenalkan pengaturan hidrolik untuk tujuan irigasi.


Kalau dam digunakan untuk mengecek curah air, waduk (kolam) dibuat untuk konservasi
(penyimpanan air). Pengaturan hydrolik itu dibangun dengan memperkenalkan roda air
(water wheel) asal Persia yang dinamakan naurah (Spanyol: Noria). Disamping itu,
orang- orang Islam juga memperkenalkan pertanian padi, perkebunan jeruk, kebun-kebun
dan taman-taman.

2. Kemajuan Pembangunan
1. Bidang Perdagangan: membangun jalan-jalan dan pasar-pasar.
2. Bidang Pertanian:
9
 Memperkenalkan sistem irigasi kepada masyarakat Spanyol.
 Orang-orang Arab mendirikan dam-dam untuk mengecek curah air, waduk untuk
konservasi (penyimpanan air), kanal-kanal, saluran sekunder, tersier dan jembatan-
jembatan air sehingga tempat-tempat yang tinggi juga mendapat jatah air. Serta
memperkenalkan pengaturan hidrolik yang dibangun dengan memperkenalkan roda
air (Inggris:water wheel/ Persia:na’urah/ Spanyol:Noria) untuk irigasi.
 Orang-orang Islam memperkenalkan pertanian padi, perkebunan jeruk, kebun-
kebun, dan tanaman-tanaman.
3. Bidang Industri : tekstil, kayu, kulit, logam, dan industri barang-barang tembikar.
4. Bidang Pembangunan Fisik

Adapun pembangunan dalam bidang fisik yang telah dicapai adalah :


1) Cordova
Ibu kota Spanyol sebelum Islam yang kemudian diambil alih oleh Bani Umayah
ini dibangun dan diperindah. Jembatan besar dibangun di atas sungai yang mengalir di
tengah kota. Taman-taman dibangun dan dihiasi dengan pohon-pohon dan bunga-bunga
yang diimpor dari Timur.
Di sekitar ibu kota berdiri istana-istana yang megah yang semakin mempercantik
pemandangan. Seperti, istana Az-Zahra yang dibangun pada masa Abdurrahman III atas
usulan istrinya yang bernama Az-Zahra dengan mendatangkan tiga orang arsitek.
Selain itu, menurut Ibn al-Dala’i disana terdapat 491 masjid, termasuk masjid
Cordova yang didirikan pada masa Abd al-Rahman ad-Dakhil. Khusus kota-kota Islam
ada tempat-tempat pemandian sehingga disana ada sekitar 900 pemandian. Karena air
sungai tidak dapat diminum, penguasa muslim mendirikan saluran air dari pegunungan
yang panjangnya 80 Km.
Perpustakaan besar yang dibangun pada masa Abd al-Rahman III dan anaknya
‘Hakam II’ pun ada di sana. Bahkan, menjadi perpustakaan terbesar di Eropa pada waktu
itu dengan katalog yang mencapai 44 jilid. Atas inisisatif Hakam II pula, karya-karya
ilmiah diimpor dari Timur dalam jumlah besar, sehingga Cordova dengan perpustakaan
dan universitas-universitasnya mampu menyaingi Baghdad sebagai pusat utama ilmu
pengetahuan di dunia Islam.

10
2) Heterogenitas masyarakat Spanyol yang Granada
Kota ini merupakan tempat pertahanan terakhir umat Islam di Spanyol. Di sana
terdapat sisa-sisa kekuatan arab dan pemikir Islam. Arsitektur-arsitektur bangunannya
terkenal ke seluruh Eropa. Di sana lah terdapat istana al-Hamra yang indah dan megah
yang dibangun atas perintah Sultan Nasriyyah mulai tahun 1246 M.
Di samping itu, di kota-kota lain juga terdapat pembangunan fisik. Diantaranya; Istana
Ja’fariyyah di Saragosa, tembok di Toledo, dan masjid megah di Seville.

3) Isabella
Di kota ini terdapat 6000 orang tukang tenun kain sutra, di segenap penjuru
dikelilingi pohon zaitun, oleh sebab mana terdapat 100.000 tempat produksi minyak
zaitun.

Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa Spanyol Islam merupakan negeri


yang sudah maju. Di setiap kota dikenal dengan bermacam-macam hasil produksinya
yang menjadi konsumsi bagi dunia Eropa. Andalusia dikenal dengan industri baju besi,
topi baja, senjata dan besi baja dipasarkan di seluruh negeri di dunia Eropa.

Adapun faktor-faktor yang mendukung masyarakat Spanyol untuk mencapai kemajuan-


kemajuannya adalah:
Terdiri dari komunitas Arab, al-Muwalladun, Barbar, al-Shaqalibah, Yahudi, Kristen
Muzareb yang berbudaya Arab dan Kristen yang masih menentang kehadiran Islam.
Semua komunitas itu, kecuali yang terakhir, memberikan saham intelektual terhadap
terbentuknya lingkungan budaya Spanyol yang melahirkan kebangkitan ilmu
pengetahuan dan peradaban di Spanyol.
 Adanya semangat kesatuan budaya Islam yang timbul pada pemikiran para ulama.
 Adanya toleransi beragama yang tinggi dalam masyarakat Spanyol.
 Persaingan antara Muluk at-Thawaif yang ingin menandingi Cordova dalam hal
kemajuan ilmu pengetahuan, sastra, seni, dan kebudayaan.
 Adanya penguasa-penguasa yang kuat dan berwibawa. Diantaranya;
Abdurrahman I, Abdurrahman II, Abdurrahman III dan Hakam.

11
Selain dari beberapa faktor di atas, pemerintah juga memberikan subsidi yang
banyak terhadap pendidikan. Hal ini terlihat dari murahnya buku-buku bacaan,
penghargaan tinggi yang diberikan kepada penulis atau penerjemah buku berupa emas
murni seberat buku yang diterjemahknanya. Tidak hanya itu, pemerintah juga
memberikan subsidi untuk makanan pokok sehingga harganya relatif terjangkau bagi
masyarakat dan pelajar.

B. Kontribusi Islam di Spanyol terhadap Kemajuan Barat


Awalnya, kehidupan Intelektual Islam Spanyol tidak mendapatkan apresiasi dari dunia
Barat. Sarjana-sarjana Barat menganggap bahwa Islam tidak mempunyai pengaruh yang luas
terhadap kemajuan intelektual di Eropa Barat. Mereka menduga bahwa orang muslim hanya
melanjutkan tradisi pengetahuan dan filsafat Yunani.
Bahkan, pada abad ke-14, Syair Dante (1265-1321) dalam karya terbesarnya, The Divine
Comedy pada salah satu bagiannya membicarakan para filosof dan menyinggung Ibn Sina serta
Ibn Rusyd. Akan tetapi, pada saat yang sama dia juga menjelaskan selusin filosof Yunani dan
menyebut Aristoteles sebagai yang terbesar sepanjang yang ia ketahui.
Namun, pada akhirnya mereka menyadari bahwa orang muslim telah mengelaborasi
pengetahuan Yunani secara lebih luas dan berhasil melahirkan penemuan-penemuan baru yang
sangat penting bagi kemajuan intelektual Barat.
Persinggungan Eropa dengan peradaban Islam benar-benar memberikan pengaruh luar
biasa terhadap kehidupan mereka. Pengaruh penting yang diambil Eropa dari pergaulannya
dengan umat Islam adalah semangat untuk hidup yang dibentangkan oleh peradaban dan ilmu
Islam. Keterpengaruhan Eropa pada peradaban Islam itu bersifat menyeluruh. Hampir tidak ada
satu sisi pun dari berbagai sisi kehidupan Eropa yang tidak terpengaruh oleh peradaban Islam.
Akhirnya pada abad XV muncullah gerakan di Eropa yang
dinamakan Renaisance (kebangkitan kembali). Renaisance terjadi melalui proses yang sangat
panjang dimana pengaruh Islam sangat dominan dan tidak bisa dipungkiri. Dengan
munculnya renaisance, perhatian dan penggalian filsafat abad kuno terutama filsafat Aristoteles
semakin berkembang. Orang Eropa barat untuk pertama kalinya mengenal tulisan-tulisan
Aristoteles melalui terjemahan-terjemahan bahasa Arab, serta melalui ajaran-ajaran dan
komentar- komentar yang disusun filosof-filosof Arab yang menafsirkan filsafat Aristoteles.

12
Demikian juga metode eksperimen mula-mula dikembangkan oleh sarjana-sarjana
muslim pada zaman keemasan Islam. Ilmu pengetahuan lainnya mencapai klimaks antara abad
IX hingga abad XII. Semangat untuk mencari kebenaran yang dimulai oleh pemikir-pemikir
Yunani yang hampir padam dengan munculnya kekaisaran Romawi, tetapi dihidupkan kembali
dalam kebudayaan Islam.
Dalam bidang kedokteran, The Canon of Medicine, karya Ibnu Sina hingga tahun 1600
mempunyai banyak pengaruh terhadap sekolah kedokteran Eropa dibandingkan karya Galen dari
Hipokrates. Dari sana secara perlahan-lahan rumah sakit Eropa didirikan dan mengambil standar
yang ditentukan rumah sakit muslim.
Selain itu, jatuhnya Toledo (1085 M) ke tangan raja Alfonso VII dari Castilia juga ikut
menunjukkan kontribusi yang nyata dunia Islam terhadap kemajuan Barat. Dalam proses
peralihan khasanah ilmu pengetahuan dari Islam ke Barat, kota Toledo merupakan saluran
utama. Di Toledo terdapat pusat sekolah tinggi beserta guru besarnya, perpustakaan, dan rumah
sakit.
Dalam pandangan Mehdi Nakosteen, proses transmisi ilmu pengetahuan dari Islam ke
Barat mengalir melalui dua saluran besar ; (a) Melalui para mahasiswa dan cendekiawan dari
Eropa Barat yang belajar di sekolah-sekolah tinggi di Spanyol, serta (b) melalui terjemahan-
terjemahan karya-karya muslim dari sumber-sumber (bahasa) arab.
Di tangan penguasa Kristen, segala fasilitas di kota Toledo tetap diberdayakan beserta
semua guru besar dan ilmuwannya yang terdahulu karena minimnya penguasaan bahasa Arab.
Mereka diminta memakai bahasa selain bahasa Arab atau kalau bahasa Arab dipakai harus
diterjemahkan ke dalam bahasa yang difahami.
Bahkan, Untuk mempermudah penyerapan ilmu-ilmu Arab, di Toledo didirikan sekolah
tinggi terjemah yang dipimpin oleh uskup Raymond. Buku-buku yang disalin adalah buku-buku
bahasa Arab yang masih tersisa dari pembakaran. Salah satu karya dari lembaga ini adalah
diterjemahkannya Alquran ke dalam bahasa latin oleh Robert dari Keton dan Herman dari
Dalmatia.
Diantara penerjemah yang terkenal lainnya adalah Avendeath (Ibn Daud, bangsa
Yahudi) yang menyalin buku Astronomi dan Astrologi dalam bahasa Latin. Peranan Toledo
bertambah lengkap setelah umat Islam terusir dari Spanyol. Buku-Buku yang tersisa di kota-kota
lain seperti Cordova, Sevilla, Malaga dan Granada dapat mereka manfaatkan. Bangsa Barat benci
kepada Islam tetapi haus kepada ketinggian kebudayaannya
13
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Masa keemasan Islam di Spanyol dimulai dari masa pemerintahan Abdurrahman I dan
mencapai puncaknya pada masa Abdurrahman III.
2. Kemajuan yang dicapai pada masa itu sudah mencakup berbagai bidang, meliputi filsafat,
sains, fikih, sejarah, geografi, musik, bahasa dan sastra serta kemegahan pembangunan
fisik.
3. Islam di Spanyol terbukti menjadi kiblat peradaban di Eropa karena kemajuan peradaban
yang sangat pesat di berbagai aspek kehidupan.

B. SARAN
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini,dan semoga bemanfaat bagi pembaca.

14
DAFTAR PUSTAKA

[1] Fatah Syukur, Sejarah Peradaban Islam, (Semarang:Pustaka Rizki Putra, 2010),
cet.II, hlm. 125-126
[2] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2003), cet.
XV, hlm. 95-96
[3] Ibid, hlm. 96
[4] Musyrifah Sunanto, Sejarah Islam Klasik Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Islam, (Jakarta:Kencana, 2003), cet.I, hlm. 129
[5] Badri Yatim, op.cit., hlm. 101
[6] Philip K. Hitti, History of The Arabics, (Jakarta:Serambi Ilmu Semesta, 2010), hlm.
740
[7] Azyumardi Azra, Historiografi Islam Kontemporer, ( Jakarta:Gramedia Pustaka

As-Siba’i, Musthafa, Kebangkitan Kebudayaan Islam, Jakarta: Media Dakwah, 1986.


Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000.
Read more: MASA KEEMASAN ISLAM DI SPANYOL DAN KONTRIBUSINYA
PADA DUNIA INTELEKTUAL ~ Kumpulan Makalah & Artikel https://makalah-
ibnu.blogspot.com/2009/11/masa-keemasan-islam-di-spanyol-dan.html#ixzz7TKap9VzP
Under Creative Commons License: Attribution Share Alike

15

Anda mungkin juga menyukai