Dosen Pengampu :
Sulaiman, S.Pd.i,.M.Pd
Oleh Kelompok 13 :
UNIVESITAS NEGERI
PADANG 2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Selanjutnya diucapkan terimakasih kepada seluruh
pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini dan berbagai sumber yang telah
digunakan sebagai data dan fakta pada makalah ini.
Tujuan dari makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok dalam mata kuliah
Sejarah Kebudayaan Islam, penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini belum bisa
dikatakan sempurna kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat kami
harapkan sehingga kedepannya kami bisa memperbaiki kembali kesalahan-kesalahan yang
tertulis. Atas kritik dan saran dari pembaca kami ucapkan terimaksih.
Kelompok 13
2
DAFTAR ISI
MAKALAH.....................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan masalah.................................................................................................................5
C. Tujuan masalah.....................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
A. Masa Keemasan Islam di Spanyol........................................................................................6
B. Kontribusi Islam di Spanyol terhadap Kemajuan Barat.....................................................12
BAB III..........................................................................................................................................14
PENUTUP.....................................................................................................................................14
A. KESIMPULAN...................................................................................................................14
B. SARAN...............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Spanyol adalah negeri yang subur. Kesuburan itu mendatangkan penghasilan ekonomi
yang tinggi dan pada gilirannya menghasilkan banyak pemikir. Sekitar tujuh setengah abad Islam
berkuasa di Spanyol. Waktu yang tidak pendek memang. Tentunya, sedikit banyak Islam ikut
mewarnai kehidupan di Spanyol. Bahkan, sejarah telah mencatat bahwa Islam di Spanyol telah
membuat satu lembaran budaya yang sangat brilian dalam bentangan sejarah umat Islam. Islam
Spanyol juga berperan sebagai jembatan penyeberangan ilmu pengetahuan Yunani Arab ke
Eropa pada abad ke-12.[1] Islam menjadi “guru” bagi orang-orang Eropa. Diakui atau tidak,
pengetahuan Islam di Spanyol mengalir ke bangsa Barat.
Prestasi sekaligus konstribusi Islam yang paling berharga bagi pencerahan peradaban
masyarakat Eropa. Spanyol, pintu gerbang Eropa yang oleh orang Arab Islam disebut Andalusia,
dikuasai dan menjadi basis kekuasaan Islam di benua itu selama sembilan abad. Hingga kini,
bukti- bukti zaman keemasan Islam tersebut masih dapat menjadiobjek wisata yang menarik para
turis dari seluruh dunia.
Spanyol adalah sebuah negara yang pernah ditaklukkan oleh Islam untuk
mengembangkan agama Islam di negeri tersebut. Ketika Islam masuk ke negeri Spanyol,negeri
ini banyak mengalami perkembangan peradaban yang pesat baik dari kebudayaan maupun
pendidikan Islam, Spanyol mengalami perkembangan pesat dalam kebudayaan
dan pendidikan Islam yang dimulai dengan mempelajari ilmu agama dan sastra, kemudian
meningkat dengan mempelajari ilmu-ilmu akal. Karena dalam waktu relatif singkat Cardov
adapat menyaingi Baghdad dalam bidang ilmu pengetahuan dan kesusastraan.Karena itu
kehadiran Islam di Spanyol banyak menarik perhatian para sejarawan. Secara politis, Islam telah
memberi rasa aman bagi kaum yang selama ini menjadi kelompok terpinggirkan seperti orang
Yahudi dan rakyat kebanyakan
4
B. Rumusan masalah
C. Tujuan masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kemajuan Intelektual
a. Filsafat
1) Minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke-9
M selama pemerintahan amir DBU II yang ke-5, Muhammad ibn Abd
Rahman. Akibatnya, tidak mengherankan jika lahir filosof-filosof besar pada masa
sesudahnya. Diantara tokoh-tokoh filsafat pada waktu itu adalah;
2) Ibn Masarrah sebagai perintis filsafat di Spanyol.
3) Solomon Ben Gabirol (Avicebrol) adalah guru besar pertama aliran neo-
Platonis. Karya utamanya adalah Yanbu’ al-Hayah (Sumber Kehidupan).
6
4) Ibn Bajjah (Avenpace) merupakan tokoh utama pertama filsafat dalam sejarah
filsafat Arab-Spanyol. Magnum Opusnya adalah Tadbir al-Mutawahhid.
Sedangkan, karyanya yang terkenal adalah The Rule of Solitary.
5) Abu Bakr ibn Thufail banyak menulis masalah kedokteran, astronomi dan filsafat.
Karya filsafatnya yang sangat terkenal adalah Hay ibn Yaqzhan.
6) Ibnu Rusyd (Averoes), seorang filosof muslim terbesar (dinilai dari pengaruhnya
terhadap dunia barat), astronom Spanyol-Arab, dokter, faqih, dan komentator
Aristoteles. Karyanya yang terkenal dalam filsafat adalah Tahafut al-
Tahafut dan Bidayah al-Mujtahid dalam ilmu fikih serta al-Kulliyat fi Al-
Tibb dalam bidang kedokteran.
b. Sains
Ilmu Pengetahuan modern, seperti; kedokteran, musik, matematika, farmasi, botani,
astronomi, kimia, geografi dan lain-lain juga berkembang dengan baik. Diantara tokoh-
tokohnya adalah;
1) Abu Al-Zahrawi, seorang tabib dan ahli bedah serta penemu teknik pengobatan
patah tulang dengan Gyps.[7]
2) Abbas ibn Farnas, termasyhur dalam ilmu kimia dan astronomi. Dialah orang
pertama yang menemukan pembuatan kaca dari batu.
3) Ibrahim ibn Yahya al-Naqqash, terkenal dalam ilmu astronomi. Dia dapat
menentukan waktu terjadinya gerhana matahari dan menentukan berapa lamanya,
serta berhasil membuat teropong modern yang dapat menentukan jarak antara tata
surya dan bintang-bintang.
4) Ahmad ibn Ibas, ahli dalam bidang obat-obatan. Beliau berasal dari Cordova.
5) Umm al-Hasan binti Abi Ja’far dan saudara perempuan al-Hafidz adalah dua
orang ahli kedokteran dari kalangan wanita.
6) Ibn al-Khotib dan Ibn Khotima menulis buku tentang penyakit menular.
7) Ibn al-Baytar terkenal dalam ilmu botani dan farmasi. Dia mengarang buku yang
membahas tentang 1400 macam tanaman.
7
Bahkan, penulis The Legacy of Islam (Oxford: Clerendon Press, 1931), Barron Carra de
Vaux—yang tidak mengagumi Arab—dalam bukunya William Montgomery Watt,
menyebutkan; Arab sesungguhnya telah mencapai sesuatu yang sangat besar dalam ilmu
pengetahuan, mereka mengajarkan penggunaan angka (angka hitungan arab), walaupun mereka
tidak menemukannya, dan juga menjadi pendiri Aritmatika dalam kehidupan sehari-hari; mereka
membuat Aljabar, sebuah ilmu eksakta dan membangun serta memperluasnya, meletakkan dasar
analisa geometry; mereka tidak dapat disangkal merupakan pendiri pesawat dan trigonometri
berbentuk bola, dan selanjutnya mendiskusikannya, dan ini tidak ada dalam kebudayaan Yunani.
d. Fikih
Dalam bidang fikih, Spanyol Islam dikenal penganut madzhab Maliki. Ziyad ibn
Abd al-Rahman yang memperkenalkan madzhab ini di sana dan selanjutnya
ditentukan oleh Ibn Yahya yang menjadi qadhi pada masa Hisyam ibn Abd al-Rahman.
Ahli-ahli fikih lainnya di antaranya adalah Abu Bakr ibn al-Quthiyah, Munzir ibn Sa’id
al-Baluthi dan Ibn Hazm. Telah diriwayatkan dari Abu Rafi’, bahwa Ibn Hazm
mempunyai karya yang sangat banyak yakni mencapai hampir 80.000 lembar.[12]
8
Al-Hasan ibn Nafi’ yang dijuluki dengan Zaryab adalah tokoh yang membawa
kecemerlangan Spanyol dalam bidang musik dan seni suara. Ia juga terkenal sebagai
penggubah lagu.
2. Kemajuan Pembangunan
1. Bidang Perdagangan: membangun jalan-jalan dan pasar-pasar.
2. Bidang Pertanian:
9
Memperkenalkan sistem irigasi kepada masyarakat Spanyol.
Orang-orang Arab mendirikan dam-dam untuk mengecek curah air, waduk untuk
konservasi (penyimpanan air), kanal-kanal, saluran sekunder, tersier dan jembatan-
jembatan air sehingga tempat-tempat yang tinggi juga mendapat jatah air. Serta
memperkenalkan pengaturan hidrolik yang dibangun dengan memperkenalkan roda
air (Inggris:water wheel/ Persia:na’urah/ Spanyol:Noria) untuk irigasi.
Orang-orang Islam memperkenalkan pertanian padi, perkebunan jeruk, kebun-
kebun, dan tanaman-tanaman.
3. Bidang Industri : tekstil, kayu, kulit, logam, dan industri barang-barang tembikar.
4. Bidang Pembangunan Fisik
10
2) Heterogenitas masyarakat Spanyol yang Granada
Kota ini merupakan tempat pertahanan terakhir umat Islam di Spanyol. Di sana
terdapat sisa-sisa kekuatan arab dan pemikir Islam. Arsitektur-arsitektur bangunannya
terkenal ke seluruh Eropa. Di sana lah terdapat istana al-Hamra yang indah dan megah
yang dibangun atas perintah Sultan Nasriyyah mulai tahun 1246 M.
Di samping itu, di kota-kota lain juga terdapat pembangunan fisik. Diantaranya; Istana
Ja’fariyyah di Saragosa, tembok di Toledo, dan masjid megah di Seville.
3) Isabella
Di kota ini terdapat 6000 orang tukang tenun kain sutra, di segenap penjuru
dikelilingi pohon zaitun, oleh sebab mana terdapat 100.000 tempat produksi minyak
zaitun.
11
Selain dari beberapa faktor di atas, pemerintah juga memberikan subsidi yang
banyak terhadap pendidikan. Hal ini terlihat dari murahnya buku-buku bacaan,
penghargaan tinggi yang diberikan kepada penulis atau penerjemah buku berupa emas
murni seberat buku yang diterjemahknanya. Tidak hanya itu, pemerintah juga
memberikan subsidi untuk makanan pokok sehingga harganya relatif terjangkau bagi
masyarakat dan pelajar.
12
Demikian juga metode eksperimen mula-mula dikembangkan oleh sarjana-sarjana
muslim pada zaman keemasan Islam. Ilmu pengetahuan lainnya mencapai klimaks antara abad
IX hingga abad XII. Semangat untuk mencari kebenaran yang dimulai oleh pemikir-pemikir
Yunani yang hampir padam dengan munculnya kekaisaran Romawi, tetapi dihidupkan kembali
dalam kebudayaan Islam.
Dalam bidang kedokteran, The Canon of Medicine, karya Ibnu Sina hingga tahun 1600
mempunyai banyak pengaruh terhadap sekolah kedokteran Eropa dibandingkan karya Galen dari
Hipokrates. Dari sana secara perlahan-lahan rumah sakit Eropa didirikan dan mengambil standar
yang ditentukan rumah sakit muslim.
Selain itu, jatuhnya Toledo (1085 M) ke tangan raja Alfonso VII dari Castilia juga ikut
menunjukkan kontribusi yang nyata dunia Islam terhadap kemajuan Barat. Dalam proses
peralihan khasanah ilmu pengetahuan dari Islam ke Barat, kota Toledo merupakan saluran
utama. Di Toledo terdapat pusat sekolah tinggi beserta guru besarnya, perpustakaan, dan rumah
sakit.
Dalam pandangan Mehdi Nakosteen, proses transmisi ilmu pengetahuan dari Islam ke
Barat mengalir melalui dua saluran besar ; (a) Melalui para mahasiswa dan cendekiawan dari
Eropa Barat yang belajar di sekolah-sekolah tinggi di Spanyol, serta (b) melalui terjemahan-
terjemahan karya-karya muslim dari sumber-sumber (bahasa) arab.
Di tangan penguasa Kristen, segala fasilitas di kota Toledo tetap diberdayakan beserta
semua guru besar dan ilmuwannya yang terdahulu karena minimnya penguasaan bahasa Arab.
Mereka diminta memakai bahasa selain bahasa Arab atau kalau bahasa Arab dipakai harus
diterjemahkan ke dalam bahasa yang difahami.
Bahkan, Untuk mempermudah penyerapan ilmu-ilmu Arab, di Toledo didirikan sekolah
tinggi terjemah yang dipimpin oleh uskup Raymond. Buku-buku yang disalin adalah buku-buku
bahasa Arab yang masih tersisa dari pembakaran. Salah satu karya dari lembaga ini adalah
diterjemahkannya Alquran ke dalam bahasa latin oleh Robert dari Keton dan Herman dari
Dalmatia.
Diantara penerjemah yang terkenal lainnya adalah Avendeath (Ibn Daud, bangsa
Yahudi) yang menyalin buku Astronomi dan Astrologi dalam bahasa Latin. Peranan Toledo
bertambah lengkap setelah umat Islam terusir dari Spanyol. Buku-Buku yang tersisa di kota-kota
lain seperti Cordova, Sevilla, Malaga dan Granada dapat mereka manfaatkan. Bangsa Barat benci
kepada Islam tetapi haus kepada ketinggian kebudayaannya
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Masa keemasan Islam di Spanyol dimulai dari masa pemerintahan Abdurrahman I dan
mencapai puncaknya pada masa Abdurrahman III.
2. Kemajuan yang dicapai pada masa itu sudah mencakup berbagai bidang, meliputi filsafat,
sains, fikih, sejarah, geografi, musik, bahasa dan sastra serta kemegahan pembangunan
fisik.
3. Islam di Spanyol terbukti menjadi kiblat peradaban di Eropa karena kemajuan peradaban
yang sangat pesat di berbagai aspek kehidupan.
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini,dan semoga bemanfaat bagi pembaca.
14
DAFTAR PUSTAKA
[1] Fatah Syukur, Sejarah Peradaban Islam, (Semarang:Pustaka Rizki Putra, 2010),
cet.II, hlm. 125-126
[2] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2003), cet.
XV, hlm. 95-96
[3] Ibid, hlm. 96
[4] Musyrifah Sunanto, Sejarah Islam Klasik Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Islam, (Jakarta:Kencana, 2003), cet.I, hlm. 129
[5] Badri Yatim, op.cit., hlm. 101
[6] Philip K. Hitti, History of The Arabics, (Jakarta:Serambi Ilmu Semesta, 2010), hlm.
740
[7] Azyumardi Azra, Historiografi Islam Kontemporer, ( Jakarta:Gramedia Pustaka
15