Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

Pembaruan Islam di Spanyol

Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Pelajaran Pendidikan Agama


Islam dan Budi Pekerti

DISUSUN OLEH:

1. Elsa Dewi Ariana


2. Fachrul Iskandar
3. Ijlal Akmal Alphareza
4. Iqro Banyuanto
5. Izmi Rahmawati

KELAS : XII MIPA 7

SMA TELKOM BANDUNG

2020 – 2021
1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan Makalah
yang berjudul “PEMBAHARUAN DALAM ISLAM” dengan tepat waktu,Tidak lupa juga
kami haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi
Wa Sallam, beserta keluarganya, para sahabatnya dan semua ummatnya yang selalu
istiqomah sampai akhir zaman.Adapun makalah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir
mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dengan tema Pembaharuan Islam di
Spanyol.Dalam penulisan dan penyusunan makalah ini kami banyak di bantu oleh berbagai
pihak baik langsung maupun tidak langsung.Maka dari itu, sudah seharusnya kami
mengucapkan banyak terima kasih.Kami sadar bahwa penulisan makalah ini terdapat banyak
kekurangan. Untuk itu Kami menghimbau agar para pembaca dapat memberikan saran dan
kritik yang membangun demi perbaikan makalah ini.Akhir kata penulis berharap agar
makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi pihak-
pihak yang memerlukan.

Bandung, Februari 2021

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... 2

DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 4

1.1 PENDAHULUAN...................................................................................... 4

1.2 RUMUSAN MASALAH........................................................................... 4

1.3 TUJUAN PENULISAN............................................................................. 4

BAB II ISI .......................................................................................................................... 5

2.1 PROFIL NEGARA SPANYOL................................................................. 5

2.2 AWAL KEMUNCULAN ISLAM DI NEGARA SPANYOL................... 6

2.3 TOKOH-TOKOH PEMBAHARU DI NEGARA SPANYOL................... 8

2.4 MASA KEJAYAAN ISLAM DI NEGARA SPANYOL........................... 9

2.5 MASA KEMUNDURAN ISLAM DI NEGARA SPANYOL................... 9

BAB III PENUTUP............................................................................................................. 10

3.1 KESIMPULAN........................................................................................... 10

3.2 SARAN....................................................................................................... 10

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Dalam sejarah tercatat banyak hal tentang perkembangan peradaban Islam


khususnya abad ke-7 M hingga abad ke-13 M. Sejarah peradaban Islam telah dicatat dalam
sejarah, bahwa pada masa tersebut Islam pernah mengalami masa kejayaan. Kejayaan Islam
ini diperlihatkan dengan berbagai kemajuan-kemajuan dalam banyak bidang seperti bidang
ilmu pengetahuan, politik, ekonomi, teknologi dan masih banyak yang lainnya. Kemajuan-
kemajuan itu terjadi baik dari Daulah Islam di Timur (Daulah Abbasiah) yang berpusat di
Baghdad maupun Islam di Barat (Daulah Umayyah) yang berpusat di Cordova.

Di masa khilafah Bani Umayyah telah mencapai keberhasilan ekspansi ke berbagai


daerah, baik di Timur maupun di Barat dengan wilayah kekuasaan Islam yang benar-benar
sangat luas. Pada zaman khalifah al-Walid Ibn al-Malik, salah satu khalifah dari Bani
Umayyah yang berpusat di Damaskus, umat Islam mulai menaklukan semenanjung Iberia.
Semenanjung Iberia adalah nama tua untuk wilayah Spanyol dan Portugal. Sejak awal abad 5
Masehi (tahun 406 M), wilayah tersebut dikuasai oleh bangsa Vandals, maka dinamakan
Vandalusia. Namun, sejak tahun 711 M, semenanjung Iberia dan wilayah selatan Prancis
jatuh ke dalam kekuasaan Islam, diperintah oleh pembesar-pembesar Arab dan Barbar. Sejak
itulah, wilayah ini dikenal dengan Andalusia.

Spanyol merupakan tempat paling utama dan jembatan emas bagi Eropa dalam
menyerap peradaban Islam dan hasil-hasil kebudayaan Islam, baik dalam bentuk hubungan
politik, sosial, perekonomian, maupun peradaban antarnegara. Orang-orang Eropa
menyaksikan kenyataan bahwa Spanyol berada di bawah kekuasaan Islam jauh meninggalkan
negara-negara tetangga Eropa, terutama dalam bidang pemikiran dan sains. Kemajuan Eropa
yang terus berkembang hingga saat ini banyak berhutang budi kepada khazanah ilmu
pengetahan Islam yang berkembang di periode klasik.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan judul penelitian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.

1. Profil Negara Spanyol


2. Awal Kemunculan Islam di Negara Spanyol
3. Tokoh-Tokoh Pembaharuan di Negara Spanyol
4. Masa Kejayaan Islam di Negara Spanyol
5. Masa Kemunduran Islam di Negara Spanyol

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan makalah ini yaitu agar dapat diketahui bagaimana pembaharuan dalam islam
di Negara Spanyol, siapa saja yang berperan dalam pembaharuan tersebut. Dan dapat mengambil
manfaat dari kita mengetahui pembaharuan Islam dan tokoh-tokohnya di Negara Spanyol.

4
BAB II

ISI

2.1 Profil Negara Spanyol

 Nama Lengkap : Kerajaan Spanyol

 Bentuk Pemerintahan : Perlementer dibawah monarki konstitusional

 Kepala Negara : Raja (Felipe VI)

 Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri (Pedro Sanchez)

 Ibukota : Madrid

 Luas Wilayah : 505,990 km 2

 Jumlah Penduduk : 47.088.000 (perkiraan 2015)

 Pertumbuhan Penduduk : 0,67%

 Bahasa Resmi : Bahasa Spanyol

 Agama : Katolik Roma 68,9%, Atheis 11,3%, Agnostik 7,6%, agama lainnya 2,8%, tidak
beragama 8,2%, tidak diketahui 1,1%

 Mata Uang : Euro

 Hari Nasional : 12 Oktober 1492 (Hispanic Day), hari Christopher Columbus tiba di Benua
Amerika

 Lagu Kebangsaan : “Himno Nacional Espanol” (National Anthem of Spain)

 Kode Domain Internet : .es

 Kode Telepon : 34

 Waktu : GMT +7

 Pendapatan Per Kapita : US$. 38.400,- (2020)

 Pendapatan Domestik Bruto : US$. 1,778 triliun (2017)

5
2.2 Awal Kemunculan Islam di Negara Spanyol

Sebelum menaklukkan Spanyol, umat Islam terlebih dahulu menguasai Afrika Utara
dan menjadikannya sebagai salah satu provinsi dari Dinasti Bani Umayyah. Penguasaan
sepenuhnya atas Afrika Utara terjadi pada zaman Khalifah Abdul Malik (685-705 M). Afrika
Utara dipimpin oleh seorang gubernur, yaitu Hasan Ibn Nu’man Al-Ghassani. Pada masa
khalifah Al-Walid, Hasan Ibn Nu’man kemudian diganti oleh Musa bin Nusyair. Tampaknya,
tujuan umat Islam menguasai Afrika Utara adalah membuka jalan untuk mengadakan
ekspedisi lebih besar ke Spanyol, karena dari Afrika Utara itulah, ekspedisi ke Spanyol lebih
mudah dilakukan.

Spanyol diduduki umat Islam pada zaman Khalifah Al-Walid (705-715  M), salah
seorang khalifah dari Bani Umayah yang berpusat di Damarkus. Di zaman Al-Walid itu,
Musa Ibn Nushair memperluas wilayah kekuasaannya dengan menduduki Aljazair dan
Maroko. Penaklukan atas wilayah Afrika Utara itu pertama kali dikalahkan sampai menjadi
salah satu provinsi dari Khilafah Bani Umayah memakan waktu selama 53 tahun, yaitu mulai
tahun 30 H (masa pemerintahan Muawiyah ibn Abi Sufyan) sampai tahun 83 H (masa Al-
Walid). Setelah kawasan Afrika Utara dikuasai, umat islam mulai memusatkan perhatiannya
untuk menaklukan Spanyol. Dengan demikian, Afrika Utara menjadi batu loncatan bagi
kaum Muslimin dalam penaklukan wilayah Spanyol.Sebelum penaklukan Spanyol oleh
Islam, kondisi kawasan tersebut sungguh sangat memprihatinkan, terutama ketika masa
pemerintahan Raja Ghotic yang melaksanakan pemerintahannya dengan tangan besi. Kondisi
ini menyebabkan rakyat Spanyol menderita dan tertekan. Mereka sangat merindukan
kedatangan kekuatan Ratu Adil sebagai sebuah kekuatan yang mampu mengeluarkan mereka
dari situasi saat itu. Pada akhirnya mereka menemukan momentum ketika kedatangan Islam
di Spanyol.

Dalam proses penaklukan Spanyol terdapat tiga pahlawan Islam yang dapat
dikatakan paling berjasa memimpin satuan-satuan ke sana. Mereka adalah Tharif ibn Malik,
Thariq ibn Ziyad, dan Musa ibn Nushair.

Tharif ibn Malik dapat disebut sebagai perintis dan penyelidik. Pengintaian pertama
dilakukan pada bulan juli 710 M oleh Tharif. Tharif ibn Malik adalah orang kepercayaan
Musa ibn Nushair, gubernur terkemuka di Afrika Utara. Tharif  menyeberangi selat yang
berada di antara Maroko dan benua Eropa, kemudian mendarat di semenanjung kecil di ujung
paling selatan benua Eropa, semenanjung tersebut diberi nama jazirah Tharif. Tharif bersama
balatentara berkekuatan seratus pasukan kaveleri dan empat ratus pasukan infanteri, mereka
menaiki empat buah kapal yang disediakan oleh Julian. Dalam penyerbuan itu Tharif tidak
mendapat perlawanan yang berarti. Ia menang dan kembali ke Afrika Utara membawa harta
rampasan yang tidak sedikit jumlahnya. Didorong oleh keberhasilan Tharif dan melihat
adanya konflik penguasa di kerajaan Spanyol Gotik Barat, serta dorongan yang besar untuk
memperoleh harta rampasan perang, Musa ibn Nushair  pada tahun 711 M mengirim pasukan
ke Spanyol sebanyak 7000 orang di bawah pimpinan Thariq ibn Ziyad.

Thariq ibn Ziyad lebih banyak di kenal sebagai penakluk Spanyol, Karena
pasukannya lebih besar dan hasilnya lebih nyata. Pasukannya terdiri dari sebagian besar suku
Barbar yang didukung oleh Musa ibn Nushair dan sebagian orang Arab yang dikirim
Khalifah Al-Wahid. Pasukan itu kemudian menyeberangi Selat dibawah pimpinan Thariq Ibn
Ziyad. Sebuah gunung tempat pertama kali Thariq dan pasukannya mendarat dan menyiapkan
pasukannya, di kenal dengan nama Gibraltar (Jabal Thariq). Dengan dikuasainya daerah ini,

6
maka terbukalah pintu secara luas untuk memasuki Spanyol. Dalam pertempuran di suatu
tempat yang bernama Bakkah, Raja Roderick dapat dikalahkan. Dari situ Thariq dan
pasukannya terus menaklukan kota-kota penting, seperti Cordova, Granada, dan Todelo (ibu
kota kerajaan Goth saat itu).Kemenangan pertama yang di capai oleh Thariq ibn Ziyad
membuka jalan untuk penaklukan wilayah yang luas lagi.

Cemburu atas keberhasilan letnannya yang tak terduga dan fenomenal, Musa ibn
Nushair bersama 10.000 tentara yang terdiri atas orang Arab dan Arab Suriah bergerak
menuju Spanyol pada bulan Juni 712 M.Musa ibn Nushair merasa perlu melibatkan diri
dalam gelanggang pertempuran dengan maksud membantu perjuangan Thariq. Dengan suatu
pasukan yang besar, ia berangkat menyeberangi selat itu dan satu per satu kota yang
dilewatinya dapat ditaklukkannya. Setelah Musa berhasil menaklukan Sidonia, Karmona,
Seville, dan Merinda serta mengalahkan penguasa kerajaan Gothik, Theodomir di Orihuela,
ia bergabung dengan Thariq di Toledo. Selanjutnya, keduanya berhasil menguasai seluruh
kota penting di Spanyol, termasuk bagian Utaranya, mulai dari Saragosa sampai Navarre.

Pada penaklukan spanyol (Andalusia), para penduduk sepantasnya merasa terkesan


oleh toleransi yang ditawarkan kaum muslim begitu perlawanan aktif telah berhenti.
Mayoritas penduduk Spanyol (Andalusia) memeluk Islam secara bebas, terutama mereka
yanag di masa sebelumnya telah tertindas di bawah pemerintahan elit penguasa yang terdiri
atas orang-orang khatolik Roma. Perkawinan campuran dianjurkan dan dalam waktu yang
relatif singkat, ajaran Islam yang sederhana dan lugas tersebar luas.

Gelombang perluasan wilayah berikutnya muncul pada pemerintahan Khalifah Umar


ibn Abdil Aziz tahun 99H/717M. Sasaran yang ditunjuk ialah daerah sekitar pegunungan
Pyrenia dan Perancis Selatan. Pimpinan pasukan dipercayakan kepada Al-Samah, tetapi
usahanya gagal dan terbunuh pada tanggal 102 H. Selanjutnya, pimpinan pasukan diserahkan
kepada Abd Al-Rahman ibn Abdullah Al-Ghafiqi. Dengan pasukannya, ia menyerang kota
Bordesu, Poiter, dan kota Tours, akan tetapi penyerangan ke Prancis gagal dan tentara yang
dipimpinnya mundur kembali ke Spanyol.Sesudah itu, masih juga terdapat penyerangan-
penyerangan seperti ke Avirignon tahun 734 M, ke Lyon tahun 743 M, dan pulau yang
terdapat di Laut Tengah. Majorca, Corsia, Sardinia, Creta, Rhodes, Cyprus dan sebagian dari
Sicilia juga jatuh ke tangan Islam di Zaman Bani Umayah. Gelombang kedua terbesar dari
penyerbuan kaum Muslim yang gerakannya dimulai pada permulaan abad ke-8 M ini, telah
menjangkau seluruh Spanyol dan menyebar jauh menjangkau Prancis Tengah dan bagian-
bagian penting dari Italia.

Kemenangan-kemenangan yang dicapai umat islam nampak begitu mudah. Hal itu
tidak dapat dipisahkan dari adanya faktor eksternal dan internal yang menguntungkan.Yang
dimaksud dengan faktor eksternal adalah suatu kondisi yang terdapat di dalam negeri Spanyol
sendiri. Pada masa Spanyol ditaklukkan oleh Islam kondisi sosial, ekonomi, politik sangat
menyedihkan. Secara politik, wilayah Spanyol terbagi-bagi menjadi beberapa negara kecil,
serta penguasa Gothic yang bersikap tidak toleran terhadap penganut agama lain, Yahudi.
Penganut agama Yahudi yang merupakan bagian terbesar dari penduduk Spanyol dipaksa
dibaptis menurut agama Kristen. Yang tidak bersedia disiksa dan dibunuh secara brutal.
Rakyat dibagi-bagi ke dalam sistem kelas, sehingga keadaannya diliputi kemelaratan,
ketertindasan dan ketiadaan persamaan hak. Dalam kondisi itu, kaum tertindas menanti
kedatangan juru pembebas, dan juru pembebasnya mereka temukan dari orang Islam. Hal
yang menguntungkan tentara Islam lainnya adalah tentara Roderick yang terdiri dari para
budak yang tertindas tidak lagi mempunyai semangat perang. Selain itu, Yahudi yang selama

7
ini tertekan juga mengadakan persekutuan dan memberikan bantuan bagi perjuangan kaum
Muslimin,

Adapun yang dimaksud dengan faktor internal adalah suatu kondisi yang terdapat
dalam tubuh penguasa, tokoh-tokoh pejuang, dan para prajurit Islam yang terlibat dalam
penaklukan wilayah Spanyol pada khususnya. Para pemimpin adalah tokoh-tokoh yang kuat,
tentaranya kompak, bersatu dan penuh percaya diri. Yang tak kalah penting adalah ajaran
Islam bersifat toleransi, persaudaraan, dan tolong menolong. Sikap toleransi agama dan
persaudaraan yang terdapat dalam pribadi kaum Muslim itu menyebabkan penduduk Spanyol
menyambut kehadiran Islam di sana.

2.3 Tokoh-tokoh Pembaharu Islam di Negara Spanyol

1. Ibnu Hazm (384 H-456 H)


Bernama lengkap Abu Muhammad Ali Ibnu Ahmad Ibnu Said Hazm al-Zahiri, ia
adalah sosok yang terlahir sebagai anak salah seorang pejabat di kekhalifahan Umayyah
Cordoba. Dia dikenal banyak orang sebagai laki-laki yang memiliki kecerdasan intelektual,
spiritual, cerdik, ingatan yang kuat, dan sangat egaliter.Dia memposisikan dirinya sebagai
ilmuwan yang independen. Ada sekitar 400 judul buku yang telah dibuat, salah satunya
berjudul Tawq al-Hamamah (The Dove's Necklace). Selain berkiprah dalam dunia
intelektual, ia juga seorang aktivis politik yang pernah melibatkan diri pada pemerintahan
khalifah Abdurrahman.
2. Ibnu Rusyd (520 H-595 H)
Ia memilki gelar "Sang Komentator Besar" karena kontribusinya terhadap pemikiran
dan peradaban di Timur dan Barat. adalah sosok penerjemah terbaik pemikiran Aristoteles.
Namanya sangat dikenal bagi para pengkaji filsafat dan fikih. Kebesaran namanya pun tak
hanya bersinar di kalangan umat Islam, tetapi juga Eropa.Ia lahir di pusat ibukota Andalusia,
Cordoba dan besar di lingkungan ilmiah dan dari keluarga terpandang hingga dirinya menjadi
orang yang sangat cerdas dan penuh semangat. Ibnu Rusyd dikenal sebagai "bapak akal
sehat" yang menguasai banyak bidang ilmu, seperti Alquran, fisika, matematika, kedokteran,
filsafat, biologi, dan astronomi.
3. Ibnu Arabi (560-638)
Abu Bakar Muhammad ibn Ali ibn Muhammad ibn Ahmad al-Tha’i al-Hatimi al-
Mursi atau Ibnu Arabi lahir di Murcia dan berasal dari keluarga yang cukup shaleh. Ayah dan
pamannya sufi termasyhur kala itu.Ibnu Arabi adalah seorang sufi terkenal dalam
perkembangan tasawuf di dunia Islam. Sosoknya juga bisa dibilang cukup kontroversi saat itu
terkait ajarannya yang disebut Wahdah al-Wujud yang berarti dalam semesta ini hanya ada
satu wujud; wujud Tuhan. Tuhan adalah alam, dan alam adalah Tuhan.
4. Al-Zahrawi (936 H-1013 H)
Abul Qasim Khalaf Ibnu al-Abbas Az-Zahrawi atau Al-Zahrawi atau juga Abulcasis
merupakan sosoknya dikenal sebagai seorang ilmuwan di bidang kedokteran pada masa Islam
abad pertengahan yang pernah menciptakan peralatan bedah dan hingga kini beberapa alat
bedah ciptaannya masih digunakan.Dia memberikan sumbangsih yang sangat besar bagi
dunia kedokteran. Ia adalah dokter bedah terkemuka di Cordoba. Semua ilmu praktik
kedokterannya dituang dalam karyanya yang terkenal berjudul Al-Tasrif.

8
5. Abu Ishaq Al-Zarqali (1029 H-1087 H)
Dia bernama lengkap Abu Ishaq Ibrahim Ibnu Yahya al-Zarqali, lahir di Toledo,
Andalusia dan tumbuh besar ketika kejayaan peradaban Islam di Andalusia berada di ujung
tanduk.Al-Zarqali merupakan ahli matematika dan astronom pada masa peradaban Islam di
Andalusia. Sumbangsihnya dalam bidang astronomi sangat besar, seperti meluruskan data
geografis Ptolemeus dan menciptakan alat astronomi berbentuk flat bernama Al-Safiha serta
menciptakan sebuah jam air yang mampu menentukan jam pada siang dan malam.
2.4 Masa Kejayaan Islam di Negara Spanyol

Masa kejayaan islam berada pada periode ketiga (912-1013 M).Khalifah-khalifah


besar yang memerintah pada periode ketiga ini ada tiga orang, yaitu Abd Rahman al Nasir
(912-961), Hakam II (961-976), dan Hisyam II (976-1009 M). Pada periode ini, umat Islam
Spanyol berhasil mencapai puncak kemajuan dan kejayaannya. Hal ini dapat disejajarkan
dengan kejayaan daulat Abbasiyah di Bagdad. Abd Rahman III merupakan penguasa
Umayyah terbesar di Spanyol. Seluruh gerakan pengacau dan konflik politik dapat
diselesaikan sehingga situasi negara relatif aman. Penaklukan kota Elvira, Jain, dan Seville
merupakan sebagian bukti keberhasilan Abd. Rahman III dan kekuatan Kristen juga dipaksa
menyerah kepadanya. Setelah sukses mengatasi problem politik dalam negeri, ia juga berhasil
menggagalkan cita-cita Daulah Fatimiyyah untuk memperluas wilayah kekuasaannya ke
negeri Spanyol.

Di bawah pemerintahan Khalifah Abd Rahman III, Spanyol mengalami kemajuan


peradaban yang menggembirakan, terlebih di bidang Arsitektur. Tercatat tidak kurang dari
300 masjid, 100 istana megah, 13.000 gedung, dan 300 tempat 10 pemandian umum berada
di Cordova. Kemasyhurannya sebagai penguasa dikenal sampai di negeri Konstantinopel,
Jerman, Perancis, hingga Italia. Bahkan, penguasa negeri-negeri tersebut mengirim para
dutanya ke Istana Khalifah. Armada laut yang dibentuk berhasil menguasai jalur lautan
tengah bersama dengan armada Fatimiyyah. Kebesaran Abd Rahman III dapat disejajarkan
dengan Raja Akbar dari India, Umar bin Khattab, dan Harun al Rasyid. Jadi, Abdurrahman
III bukan hanya sebagai penguasa terbaik Spanyol, melainkan juga salah satu penguasa
terbaik dunia (Ali,1996:309). Sayangnya, tidak semua tokoh sejarah mengetahui hal ini
(Husain,1996: 1). Penguasa setelah Abd Rahman II adalah Hakam II, yang merupakan
seorang kolektor buku dan pendiri perpustakaan. Koleksi dalam perpustakaannya tidak
kurang dari 400.000 buku. Pada masa ini, masyarakat dapat menikmati kesejahteraan dan
kemakmuran. Pembangunan kota pun berlangsung cepat.

2.5 Masa Kemunduran Islam di Negara Spanyol

Hisyam II naik tahta dalam usia sebelas tahun merupakan awal kehancuran khilafah
Bani Umayyah di Spanyol. Oleh karena itu, kekuasaan de facto berada di tangan para pejabat.
Pada tahun 981 M. Khalifah menunjuk Ibnu Abi Amir sebagai pemegang kekuasaan secara
mutlak. Dia seorang yang ambisius yang berhasil menancapkan kekuasaannya dan
melebarkan wilayah kekuasaan Islam dengan menyingkirkan rekan dan saingannya. Atas
keberhasilannya, ia mendapat gelar al Mansur billah. Ia wafat pada tahun 1002 M dan
digantikan oleh anaknya al Muzaffar yang masih dapat mempertahankan keunggulan

9
kerajaan. Akan tetapi, setelah ia wafat pada tahun 1008 M, ia digantikan oleh adiknya yang
tidak memiliki kualifikasi untuk jabatan itu. Akhirnya pada tahun 1013 M, dewan menteri
yang memerintah Cordova menghapus jabatan khalifah. Ketika itu Spanyol sudah terpecah
dalam banyak sekali negara kecil yang berpusat di kota-kota tertentu.Pada Akhirnya Islam
terusir dari Spanyol dan Kristen kembalik masuk dengan tidak meninggalkan sisa sedikitpun.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan tentang Islam dan peradaban Spanyol dapat disimpulkan bahwa,
Pertama, latar belakang ekspansi Islam ke Spanyol didasari oleh semakin kuatnya Islam di
Afrika Utara sehingga perlu melakukan perluasan ke Semenanjung Iberia. Spanyol adalah
daerah terdekat dari Afrika Utara dan kerajaan Gothic yang menguasai daerah tersebut
sedang mengalami kemunduran. Tiga tokoh penting yakni Tharif Ibnu Malik, Thariq Ibnu
Ziyad, dan Musa Ibnu Nushair telah melakukan ekspansi wilayah kekuasaan Islam pada
waktu yang tepat. Di saat seluruh wilayah Afrika Utara sudah dikuasai dan kekuasaan
kerajaan Gothic mulai melemah, 19 lompatan berikutnya adalah penguasaan daerah Spanyol
yang berada di seberang. Kerjasama satu tim dan keterlibatan aktif pimpinan pusat dan
pelaksana lapangan telah membuahkan hasil maksimal dalam perluasan kekuasaan Islam ke
Spanyol. Kedua, Perkembangan Islam di Spanyol berlangsung sekitar 800 tahun dan pernah
mencapai puncaknya saat di bawah kepemimpinan Abd Rahman III. Saat itu, Spanyol
mengalami kemajuan peradaban yang menggembirakan, terlebih di bidang Arsitektur.
Meskipun akhirnya Islam harus keluar dari Spanyol, peradaban peninggalan Islam telah
membuat Eropa bangkit dari keterbelakangannya. Pemikiran filsafat seperti pemikiran al
Farabi, Ibnu Sina, dan Ibnu Rusyd, telah membawa Eropa menjadi kawasan yang maju
intelektualitasnya.

3.2 Saran

Keadaan umat islam di Spanyol dapat dijadikan pelajaran bahwa kita sebagai umat
islam jangan sampai ada rasa ketamakan kita harus senantiasa bersifat qanaah atau merasa
cukup dan selalu bersyukur denga apa yang kita punya saat ini.Jangan sampai perihal duniawi
kita sampai harus perang saudara karena pada saat itu terjadi musuh kita akan memanfaatkan
momen itu untuk mengadu domba umat muslim.

10

Anda mungkin juga menyukai