DISUSUN OLEH:
2020 – 2021
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan Makalah
yang berjudul “PEMBAHARUAN DALAM ISLAM” dengan tepat waktu,Tidak lupa juga
kami haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi
Wa Sallam, beserta keluarganya, para sahabatnya dan semua ummatnya yang selalu
istiqomah sampai akhir zaman.Adapun makalah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir
mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dengan tema Pembaharuan Islam di
Spanyol.Dalam penulisan dan penyusunan makalah ini kami banyak di bantu oleh berbagai
pihak baik langsung maupun tidak langsung.Maka dari itu, sudah seharusnya kami
mengucapkan banyak terima kasih.Kami sadar bahwa penulisan makalah ini terdapat banyak
kekurangan. Untuk itu Kami menghimbau agar para pembaca dapat memberikan saran dan
kritik yang membangun demi perbaikan makalah ini.Akhir kata penulis berharap agar
makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi pihak-
pihak yang memerlukan.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 4
1.1 PENDAHULUAN...................................................................................... 4
3.1 KESIMPULAN........................................................................................... 10
3.2 SARAN....................................................................................................... 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Spanyol merupakan tempat paling utama dan jembatan emas bagi Eropa dalam
menyerap peradaban Islam dan hasil-hasil kebudayaan Islam, baik dalam bentuk hubungan
politik, sosial, perekonomian, maupun peradaban antarnegara. Orang-orang Eropa
menyaksikan kenyataan bahwa Spanyol berada di bawah kekuasaan Islam jauh meninggalkan
negara-negara tetangga Eropa, terutama dalam bidang pemikiran dan sains. Kemajuan Eropa
yang terus berkembang hingga saat ini banyak berhutang budi kepada khazanah ilmu
pengetahan Islam yang berkembang di periode klasik.
Berdasarkan judul penelitian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
Adapun tujuan makalah ini yaitu agar dapat diketahui bagaimana pembaharuan dalam islam
di Negara Spanyol, siapa saja yang berperan dalam pembaharuan tersebut. Dan dapat mengambil
manfaat dari kita mengetahui pembaharuan Islam dan tokoh-tokohnya di Negara Spanyol.
4
BAB II
ISI
Ibukota : Madrid
Agama : Katolik Roma 68,9%, Atheis 11,3%, Agnostik 7,6%, agama lainnya 2,8%, tidak
beragama 8,2%, tidak diketahui 1,1%
Hari Nasional : 12 Oktober 1492 (Hispanic Day), hari Christopher Columbus tiba di Benua
Amerika
Kode Telepon : 34
Waktu : GMT +7
5
2.2 Awal Kemunculan Islam di Negara Spanyol
Sebelum menaklukkan Spanyol, umat Islam terlebih dahulu menguasai Afrika Utara
dan menjadikannya sebagai salah satu provinsi dari Dinasti Bani Umayyah. Penguasaan
sepenuhnya atas Afrika Utara terjadi pada zaman Khalifah Abdul Malik (685-705 M). Afrika
Utara dipimpin oleh seorang gubernur, yaitu Hasan Ibn Nu’man Al-Ghassani. Pada masa
khalifah Al-Walid, Hasan Ibn Nu’man kemudian diganti oleh Musa bin Nusyair. Tampaknya,
tujuan umat Islam menguasai Afrika Utara adalah membuka jalan untuk mengadakan
ekspedisi lebih besar ke Spanyol, karena dari Afrika Utara itulah, ekspedisi ke Spanyol lebih
mudah dilakukan.
Spanyol diduduki umat Islam pada zaman Khalifah Al-Walid (705-715 M), salah
seorang khalifah dari Bani Umayah yang berpusat di Damarkus. Di zaman Al-Walid itu,
Musa Ibn Nushair memperluas wilayah kekuasaannya dengan menduduki Aljazair dan
Maroko. Penaklukan atas wilayah Afrika Utara itu pertama kali dikalahkan sampai menjadi
salah satu provinsi dari Khilafah Bani Umayah memakan waktu selama 53 tahun, yaitu mulai
tahun 30 H (masa pemerintahan Muawiyah ibn Abi Sufyan) sampai tahun 83 H (masa Al-
Walid). Setelah kawasan Afrika Utara dikuasai, umat islam mulai memusatkan perhatiannya
untuk menaklukan Spanyol. Dengan demikian, Afrika Utara menjadi batu loncatan bagi
kaum Muslimin dalam penaklukan wilayah Spanyol.Sebelum penaklukan Spanyol oleh
Islam, kondisi kawasan tersebut sungguh sangat memprihatinkan, terutama ketika masa
pemerintahan Raja Ghotic yang melaksanakan pemerintahannya dengan tangan besi. Kondisi
ini menyebabkan rakyat Spanyol menderita dan tertekan. Mereka sangat merindukan
kedatangan kekuatan Ratu Adil sebagai sebuah kekuatan yang mampu mengeluarkan mereka
dari situasi saat itu. Pada akhirnya mereka menemukan momentum ketika kedatangan Islam
di Spanyol.
Dalam proses penaklukan Spanyol terdapat tiga pahlawan Islam yang dapat
dikatakan paling berjasa memimpin satuan-satuan ke sana. Mereka adalah Tharif ibn Malik,
Thariq ibn Ziyad, dan Musa ibn Nushair.
Tharif ibn Malik dapat disebut sebagai perintis dan penyelidik. Pengintaian pertama
dilakukan pada bulan juli 710 M oleh Tharif. Tharif ibn Malik adalah orang kepercayaan
Musa ibn Nushair, gubernur terkemuka di Afrika Utara. Tharif menyeberangi selat yang
berada di antara Maroko dan benua Eropa, kemudian mendarat di semenanjung kecil di ujung
paling selatan benua Eropa, semenanjung tersebut diberi nama jazirah Tharif. Tharif bersama
balatentara berkekuatan seratus pasukan kaveleri dan empat ratus pasukan infanteri, mereka
menaiki empat buah kapal yang disediakan oleh Julian. Dalam penyerbuan itu Tharif tidak
mendapat perlawanan yang berarti. Ia menang dan kembali ke Afrika Utara membawa harta
rampasan yang tidak sedikit jumlahnya. Didorong oleh keberhasilan Tharif dan melihat
adanya konflik penguasa di kerajaan Spanyol Gotik Barat, serta dorongan yang besar untuk
memperoleh harta rampasan perang, Musa ibn Nushair pada tahun 711 M mengirim pasukan
ke Spanyol sebanyak 7000 orang di bawah pimpinan Thariq ibn Ziyad.
Thariq ibn Ziyad lebih banyak di kenal sebagai penakluk Spanyol, Karena
pasukannya lebih besar dan hasilnya lebih nyata. Pasukannya terdiri dari sebagian besar suku
Barbar yang didukung oleh Musa ibn Nushair dan sebagian orang Arab yang dikirim
Khalifah Al-Wahid. Pasukan itu kemudian menyeberangi Selat dibawah pimpinan Thariq Ibn
Ziyad. Sebuah gunung tempat pertama kali Thariq dan pasukannya mendarat dan menyiapkan
pasukannya, di kenal dengan nama Gibraltar (Jabal Thariq). Dengan dikuasainya daerah ini,
6
maka terbukalah pintu secara luas untuk memasuki Spanyol. Dalam pertempuran di suatu
tempat yang bernama Bakkah, Raja Roderick dapat dikalahkan. Dari situ Thariq dan
pasukannya terus menaklukan kota-kota penting, seperti Cordova, Granada, dan Todelo (ibu
kota kerajaan Goth saat itu).Kemenangan pertama yang di capai oleh Thariq ibn Ziyad
membuka jalan untuk penaklukan wilayah yang luas lagi.
Cemburu atas keberhasilan letnannya yang tak terduga dan fenomenal, Musa ibn
Nushair bersama 10.000 tentara yang terdiri atas orang Arab dan Arab Suriah bergerak
menuju Spanyol pada bulan Juni 712 M.Musa ibn Nushair merasa perlu melibatkan diri
dalam gelanggang pertempuran dengan maksud membantu perjuangan Thariq. Dengan suatu
pasukan yang besar, ia berangkat menyeberangi selat itu dan satu per satu kota yang
dilewatinya dapat ditaklukkannya. Setelah Musa berhasil menaklukan Sidonia, Karmona,
Seville, dan Merinda serta mengalahkan penguasa kerajaan Gothik, Theodomir di Orihuela,
ia bergabung dengan Thariq di Toledo. Selanjutnya, keduanya berhasil menguasai seluruh
kota penting di Spanyol, termasuk bagian Utaranya, mulai dari Saragosa sampai Navarre.
Kemenangan-kemenangan yang dicapai umat islam nampak begitu mudah. Hal itu
tidak dapat dipisahkan dari adanya faktor eksternal dan internal yang menguntungkan.Yang
dimaksud dengan faktor eksternal adalah suatu kondisi yang terdapat di dalam negeri Spanyol
sendiri. Pada masa Spanyol ditaklukkan oleh Islam kondisi sosial, ekonomi, politik sangat
menyedihkan. Secara politik, wilayah Spanyol terbagi-bagi menjadi beberapa negara kecil,
serta penguasa Gothic yang bersikap tidak toleran terhadap penganut agama lain, Yahudi.
Penganut agama Yahudi yang merupakan bagian terbesar dari penduduk Spanyol dipaksa
dibaptis menurut agama Kristen. Yang tidak bersedia disiksa dan dibunuh secara brutal.
Rakyat dibagi-bagi ke dalam sistem kelas, sehingga keadaannya diliputi kemelaratan,
ketertindasan dan ketiadaan persamaan hak. Dalam kondisi itu, kaum tertindas menanti
kedatangan juru pembebas, dan juru pembebasnya mereka temukan dari orang Islam. Hal
yang menguntungkan tentara Islam lainnya adalah tentara Roderick yang terdiri dari para
budak yang tertindas tidak lagi mempunyai semangat perang. Selain itu, Yahudi yang selama
7
ini tertekan juga mengadakan persekutuan dan memberikan bantuan bagi perjuangan kaum
Muslimin,
Adapun yang dimaksud dengan faktor internal adalah suatu kondisi yang terdapat
dalam tubuh penguasa, tokoh-tokoh pejuang, dan para prajurit Islam yang terlibat dalam
penaklukan wilayah Spanyol pada khususnya. Para pemimpin adalah tokoh-tokoh yang kuat,
tentaranya kompak, bersatu dan penuh percaya diri. Yang tak kalah penting adalah ajaran
Islam bersifat toleransi, persaudaraan, dan tolong menolong. Sikap toleransi agama dan
persaudaraan yang terdapat dalam pribadi kaum Muslim itu menyebabkan penduduk Spanyol
menyambut kehadiran Islam di sana.
8
5. Abu Ishaq Al-Zarqali (1029 H-1087 H)
Dia bernama lengkap Abu Ishaq Ibrahim Ibnu Yahya al-Zarqali, lahir di Toledo,
Andalusia dan tumbuh besar ketika kejayaan peradaban Islam di Andalusia berada di ujung
tanduk.Al-Zarqali merupakan ahli matematika dan astronom pada masa peradaban Islam di
Andalusia. Sumbangsihnya dalam bidang astronomi sangat besar, seperti meluruskan data
geografis Ptolemeus dan menciptakan alat astronomi berbentuk flat bernama Al-Safiha serta
menciptakan sebuah jam air yang mampu menentukan jam pada siang dan malam.
2.4 Masa Kejayaan Islam di Negara Spanyol
Hisyam II naik tahta dalam usia sebelas tahun merupakan awal kehancuran khilafah
Bani Umayyah di Spanyol. Oleh karena itu, kekuasaan de facto berada di tangan para pejabat.
Pada tahun 981 M. Khalifah menunjuk Ibnu Abi Amir sebagai pemegang kekuasaan secara
mutlak. Dia seorang yang ambisius yang berhasil menancapkan kekuasaannya dan
melebarkan wilayah kekuasaan Islam dengan menyingkirkan rekan dan saingannya. Atas
keberhasilannya, ia mendapat gelar al Mansur billah. Ia wafat pada tahun 1002 M dan
digantikan oleh anaknya al Muzaffar yang masih dapat mempertahankan keunggulan
9
kerajaan. Akan tetapi, setelah ia wafat pada tahun 1008 M, ia digantikan oleh adiknya yang
tidak memiliki kualifikasi untuk jabatan itu. Akhirnya pada tahun 1013 M, dewan menteri
yang memerintah Cordova menghapus jabatan khalifah. Ketika itu Spanyol sudah terpecah
dalam banyak sekali negara kecil yang berpusat di kota-kota tertentu.Pada Akhirnya Islam
terusir dari Spanyol dan Kristen kembalik masuk dengan tidak meninggalkan sisa sedikitpun.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan tentang Islam dan peradaban Spanyol dapat disimpulkan bahwa,
Pertama, latar belakang ekspansi Islam ke Spanyol didasari oleh semakin kuatnya Islam di
Afrika Utara sehingga perlu melakukan perluasan ke Semenanjung Iberia. Spanyol adalah
daerah terdekat dari Afrika Utara dan kerajaan Gothic yang menguasai daerah tersebut
sedang mengalami kemunduran. Tiga tokoh penting yakni Tharif Ibnu Malik, Thariq Ibnu
Ziyad, dan Musa Ibnu Nushair telah melakukan ekspansi wilayah kekuasaan Islam pada
waktu yang tepat. Di saat seluruh wilayah Afrika Utara sudah dikuasai dan kekuasaan
kerajaan Gothic mulai melemah, 19 lompatan berikutnya adalah penguasaan daerah Spanyol
yang berada di seberang. Kerjasama satu tim dan keterlibatan aktif pimpinan pusat dan
pelaksana lapangan telah membuahkan hasil maksimal dalam perluasan kekuasaan Islam ke
Spanyol. Kedua, Perkembangan Islam di Spanyol berlangsung sekitar 800 tahun dan pernah
mencapai puncaknya saat di bawah kepemimpinan Abd Rahman III. Saat itu, Spanyol
mengalami kemajuan peradaban yang menggembirakan, terlebih di bidang Arsitektur.
Meskipun akhirnya Islam harus keluar dari Spanyol, peradaban peninggalan Islam telah
membuat Eropa bangkit dari keterbelakangannya. Pemikiran filsafat seperti pemikiran al
Farabi, Ibnu Sina, dan Ibnu Rusyd, telah membawa Eropa menjadi kawasan yang maju
intelektualitasnya.
3.2 Saran
Keadaan umat islam di Spanyol dapat dijadikan pelajaran bahwa kita sebagai umat
islam jangan sampai ada rasa ketamakan kita harus senantiasa bersifat qanaah atau merasa
cukup dan selalu bersyukur denga apa yang kita punya saat ini.Jangan sampai perihal duniawi
kita sampai harus perang saudara karena pada saat itu terjadi musuh kita akan memanfaatkan
momen itu untuk mengadu domba umat muslim.
10