Anda di halaman 1dari 44

MAKALAH

“ISLAM PADA MASA UMMAYAH DI”

“DAMASKUS DAN ANADALUSIA”

DOSEN PENGAMPU :RAMADHAN SYAHMEDI SIREGAR .Dr,MA

DISUSUN OLEH:

DONI HERI KOESWONO (0204211002)


SAUT PARDAMEAN SINAGA (0204213172)

SEJARAH PERADABAN ISLAM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya panjatkan puja dan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia nya berupa kesehatan,
kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah tentang “DINASTI UMAYYAH DI DAMASKUS DAN
ANDALUSIA ” pada mata kuliah Sejarah Peradaban Islam ini bisa selesai pada waktunya.

Adapun pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas dari,Ramadhan syahmedi siregar Dr,MA
penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada, Ramadhan syahmedi siregar Dr,MA selaku
dosen mata kuliah Sejarah Peradaban Islam . Berkat tugas yang diberikan ini dapat menambah wawasan
penulis mengenai topik inti makalah ini.

Tugas ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita semua. Jika dalam
penulisan makalah kami terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan dalam penulisannya, maka
kepada para pembaca, penulis memohon maaf sebesar-besarnya. Hal tersebut semata-mata agar
menjadi suatu evaluasi dalam pembuatan tugas ini. Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas
ini dapat memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para
pembaca.

Penyusun

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................... i


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii
BAB I ....................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUANA ..................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................ 2
BAB II ...................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 3
A. UMMAYA DIDAMASKUS............................................................................................................... 3
A. LATAR BELAKANG BERDIRINYA BANI UMMAYYA ..................................................................... 3
B. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam Pada Masa Bani Umayyah.......................................... 4
C. khalifah Bani Umayyah di Damaskus ada 14 ............................................................................. 8
D. Sejarah Peradaban Islam di Masa Bani Umayyah ...................................................................... 9
E. Peradaban Islam pada Masa Daulah Bani Umayyah ................................................................ 10
F. Masa keemasan Kekhalifahan Bani Umayyah ......................................................................... 11
G. KEMUNDURAN DAN KEHANCURAN Dinasti Umayyah ............................................................. 12
B. DINASTI UMAYYAH DI ANDALUSIA ............................................................................................. 13
A. MASUKNYA ISLAM KE ANDALUSIA (SPAYOL)........................................................................... 13
B. Perkemabangan Peradaban Islam di Andalusia....................................................................... 15
C. Pusat-pusat peradaban Islam di Andalusia ........................................................................... 18
D. Aspek-aspek Peradaban yang paling Menonjol Kemajuan Intelektual.................................. 20
E. Sumbangan Islam Bagi Peradaban Eropa ................................................................................ 22
F. Sebab-sebab kemunduran dan Kehancuran Andalusia............................................................ 23
BAB III ................................................................................................................................................... 28
PENUTUP............................................................................................................................................... 28
A. Kesimpulan ................................................................................................................................ 28
B. Saran ......................................................................................................................................... 29

ii
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 30

iii
BAB I

PENDAHULUANA

A. Latar Belakang
Bangsa yang maju dan beradap adalah bangsa yang tidak terlepas dari beradaban(civilization) dan
memakaikan agama (religion) sebagai baju bangganya, HAR. Gibb (1859-1948)
mengatakan,Islam is a complete civilization (Islam adalah sebuah peradaban yang
sempurna).Meskipun demikian,kenyataannya masyarakat masih banyak yang belummengerti betul apa itu
peradaban dan Islam sebagai agama yang sempurna belum masuk dihati bangsa ini.

Ro aitu al-Muslimah duna al-Islam, wa ro aitu al-Islama duna al-Muslimah, yaitu nilai- nilai Islam
dapat ditemukan di tengah- tengah non muslim, dan sebaliknya nilai- nilai non muslim banyak ditemukan
pada masyarakat Islam. Mengapa? karena masyarakat muslim sekarang
sudah banyak melakukan penyimpangan!penyimpangan yang membuat Islam sendiri runtuh dari nilai
tauhidnya.

Dalam perkembangan dan tuntutan zaman yang semakin lama dikuasai oleh nonmuslim,

alangkah baiknya, sebagai negara yang menghormati peradaban dan sejarah. Khususnya muslim
ditekankan mengetahui sejarah- sejarah nenek moyang yang sudah mendahuluinya sebagai bahan

renungan dan pembelajaran. Dari banyaknya buku sejarah yang kita baca dan informasi-informasi yang
kita telah dapatkan, para ahli sejarah telah mencatat banyak hal tentang perkembangan peradaban Islam

khususnya pertengahan abad ke-8 M hingga permulaan abad ke-13 M.

Sejarah peradaban islam telah dicatat dalam sejarah, bahwa pada masa tersebut Islam pernah

mengalami masa kejayaan. Kejayaan Islam ini diperlihatkan dengan berbagai kemajuan-kemajuan dalam

banyak bidang seperti bidang ilmu pengetahuan, politik, ekonomi, teknologi dan masih banyak yang

lainnya. Kemajuan-kemajuan itu terjadi baik dari Daulah Islam di Timur (Daulah Abbasiah) yang

berpusat di Baghdad maupun Islam di Barat (Daulah Umayyah) yang berpusat di Cordoba.

Di masa khilafah Bani Umayyah yang berumur kurang lebih 90 tahun telah mencapai keberhasilan

ekspansi ke berbagai daerah, baik di Timur maupun di Barat dengan wilayah kekuasaan Islam yang

benar-benar sangat luas. Pada zaman khalifah al-Walid Ibn al-Malik, salah satu khalifah dari Bani

1
Umayyah yang berpusat di Damaskus, umat Islam mulai menaklukan semenanjung Iberia. Semenanjung

Iberia adalah nama tua untuk wilayah Spanyol dan Portugal. Sejak awal abad 5 Masehi (tahun 406 M),

wilayah tersebut dikuasai oleh bangsa Vandals, maka dinamakan Vandalusia. Namun, sejak tahun 711 M,

semenanjung Iberia dan wilayah selatan Prancis jatuh ke dalam kekuasaan Islam, Diperintah oleh

pembesar-pembesar Arab dan Barbar.

Sejak itulah, wilayah ini dikenal dengan Andalusia.

Spanyol merupakan tempat paling utama dan jembatan emas bagi Eropa dalam menyerap peradaban
Islam dan hasil-hasil kebudayaan Islam, baik dalam bentuk hubungan politik, social, perekonomian,
maupun peradaban antarnegara. Orang-orang eropa menyaksikan kenyataan bahwa Spanyol berada
dibawah kekuasaan Islam jauh meninggalkan negara-negara tetangga Eropa, terutama dalam bidang
pemikiran dan sains. Kemajuan Eropa yang terus berkembang hingga saat ini banyak berhutang budi
kepada khazanah ilmu pengetahan Islam yang berkembang di periode klasik.1

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, ada empat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah berdirinya sejarah Bani Umayyah?.
2. Siapa sajakah khali/ah!khali/ah Bani Umayyah?
3. Bagaimana masa kemajuan Bani Umayyah?
4. Bagaimana masa kemunduran Bani Umayyah?
5. Bagaimana proses masuknya islam di Andalusia?
6. Bagaimana perkembangan peradaban dan pemerintahan politik di Andalusia sebelum dan
sesudah masuknya islam?
7. Bagaimana system pemerintahan masa-masa kekhalifaan di Andalusia?
8. Apa faktor-faktor penyebab keruntuhan kekuasaan islam di Andalusia?

1
sejarah-islam-di-andalusia.html

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. UMMAYA DIDAMASKUS

A. LATAR BELAKANG BERDIRINYA BANI UMMAYYA

Masjid Agung Damaskus atau Masjid Umayyah yang berdiri di Kota Tua Damaskus, Suriah

Bani Umayyah adalah kekhalifahan kedua yang didirikan setelah wafatnya Nabi Muhammad.
Kekhalifahan ini resmi berdiri setelah wafatnya Ali bin Abi Thalib, khalifah terakhir dari Khulafaur
Rasyidin. Pendiri dan khalifah pertama Bani Umayyah adalah Muawiyah bin Abu Sufyan atau Muawiyah
I yang menjadi Gubernur Syam pada masa pemerintahan Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan.
Pemerintahan Bani Umayyah berlangsung lebih dari tiga abad, yang dibagi ke dalam dua periode. Yakni
periode pertama antara 661-750 dengan pusat pemerintahan di Damaskus, kemudian periode kedua antara
756-1031 di Cordoba, Spanyol. Tidak hanya masa pemerintahannya yang lama, Daulah Umayyah
memiliki sejarah yang sangat panjang.3

2
Encyclopædia Britannica
3
KOMPAS.com - Bani Umayyah

3
a. Krisis pada masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin

Krisis pada masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin Sejarah lahirnya Kekhalifahan Bani
Umayyah diawali dengan krisis yang terjadi pada masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin.
Ketika Khulafaur Rasyidin dipimpin oleh Utsman bin Affan, umat Islam sempat mengalami era
paling makmur dan sejahtera. Namun pada periode kedua kepemimpinannya, terjadi perpecahan dan
pemberontakan karena jabatan-jabatan strategis di pemerintahan diberikan Utsman kepada
keluarganya dari Bani Umayyah. Pada 655 M, sekitar 1.500 orang bahkan datang ke Madinah untuk
memprotes kebijakan Utsman. Utsman kemudian dibunuh oleh para demonstran yang menyerbu
rumahnya. Khalifah Ali bin Abi Talib (655-660 M) yang berkuasa setelahnya berusaha mengatasi
pemberontakan dengan menarik para amir yang sebelumnya diangkat oleh Utsman.

Di saat yang sama, tuntutan untuk membalas dendam atas pembunuhan Utsman pun meningkat
hingga meletuslah Perang Jamal atau Perang Unta pada 656. Perang ini merupakan pertempuran pertama
antara umat Islam. Setelah itu, muncul seruan lain untuk membalas dendam atas kematian Utsman, yaitu
dari Muawiyah I. Ali memerangi pasukan Muawiyah dalam Perang Shiffin. Perang Shiffin ini diakhiri
dengan tahkim atau penyelesaian perkara, yang ternyata tidak menyelesaikan masalah bahkan
menimbulkan perpecahan menjadi tiga golongan politik, yaitu Muawiyah, Syiah dan Khawarij. Setelah
Ali terbunuh oleh salah satu golongan, Khulafaur Rasyidin resmi berakhir.4

b. Berdirinya Dinasti Bani Umayyah


Setelah Ali wafat, kepemimpinan sebenarnya sempat dilanjutkan oleh putranya, Hasan. Namun,
setelah beberapa bulan, Hasan mundur dari posisinya demi mendamaikan kaum muslim yang kala itu
sedang dilanda beragam fitnah, dimulai sejak terbunuhnya Utsman bin Affan, Perang Jamal,
Pertempuran Shiffin, terbunuhnya Ali bin Abi Thalib, dan pengkhianatan dari orang-orang Khawarij
dan Syi'ah. Hasan memilih berdamai dengan menyerahkan kepemimpinan pada Muawiyah I.
Perdamaian antara keduanya inilah yang disebut dengan Ammul Jamaah (tahun persatuan). Peristiwa
ini di tandai dengan prosesi penyerahan kekuasaan dari Hasan kepada Muawiyah I di Kufah. Dengan
demikian, dimulailah kekuasaan Bani Umayyah. Bani Umayah kemudian mengubah pemerintahan
yang awalnya demokratis menjadi monarki (sistem pemerintahan berbentuk kerajaan). 5

B. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam Pada Masa Bani Umayyah

Pada masa dinasti Umayyahpola pendidikan bersifat desentrasi. Desentrasiartinya pendidikan


tidak hanya terpusat di ibu kota Negara saja tetapi sudahdikembangkan secara otonom di daerah yang
telah dikuasai seiring denganekspansi teritorial.Sistem pendidikan ketika itu belum memiliki tingkatan
dan standar umur.Kajian ilmu yag ada pada periode ini berpusat di Damaskus, Kufah, Mekkah,Madinah,

4
Kompas.com Kekhalifahan Bani Umayyah

5
Lathif, Abdussyafi Muhammad Abdul. (2016). Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Bani Umayyah.
Jakarta: Pustaka Al-Kautsar

4
Mesir, Cordova dan beberapa kota lainnya, seperti: Basrah dan Kuffah(Irak), Damsyik dan Palestina
(Syam), Fistat (Mesir).Diantara ilmu-ilmu yang dikembangkannya, yaitu: kedokteran, filsafat,astronomi
atau perbintangan, ilmu pasti, ilmu sastra, dan seni seperti senibangunan, seni rupa, maupun seni
suara.Pola pendidikan Islam pada periodeDinasti Umayyah telah berkembang bila dibandingkan pada
masa Khulafa arRasyidin yang ditandai dengan semaraknya kegiatan ilmiah di masjid-masjid
danberkembangnya Khuttab serta Majelis Sastra. Jadi tempat pendidikan pada periodeDinasti Umayyah
adalah:

1.Khuttab

Khuttab atau Maktab berasal dari kata dasar kataba yang berarti menulis atautempat menulis, jadi
Khuttab adalah tempat belajar menulis. Khuttabmerupakan tempat anak-anak belajar menulis dan
membaca, menghafal AlQuran serta belajar pokok-pokok ajaran Islam.

2.Masjid

Setelah pelajaran anak-anak di khutab selesai mereka melanjutkan pendidikanke tingkat


menengah yang dilakukan di masjid. Peranan Masjid sebagai pusatpendidikan dan pengajaran senantiasa
terbuka lebar bagi setiap orang yangmerasa dirinya tetap dan mampu untuk memberikan atau
mengajarkanilmunya kepada orang-orang yang haus akan ilmu pengetahuan. Pada DinastiUmayyah,
Masjid merupakan tempat pendidikan tingkat menengah dan tingkattinggi setelah khuttab. Pelajaran yang
diajarkan meliputi Al Quran, Tafsir, Hadist dan Fiqh. Juga diajarkan kesusasteraan, sajak, gramatika
bahasa, ilmuhitung dan ilmu perbintangan.

3.Majelis Sastra

Majelis sastra merupakan balai pertemuan yang disiapkan oleh khalifah dihiasidengan hiasan
yang indah, hanya diperuntukkan bagi sastrawan dan ulama terkemuka. Menurut M. Al Athiyyah Al
Abrasy “Balai-balai pertemuan tersebutmempunyai tradisi khusus yang mesti diindahkan seseorang yang
masuk ketikakhalifah hadir, mestilah berpakaian necis bersih dan rapi, duduk di tempat yangsepantasnya,
tidak tertawa terbahak-bahak, tidak meludah, tidak mengingusdan tidak menjawab kecuali bila ditanya. Ia
tidak boleh bersuara keras danharus bertutur kata dengan sopan dan memberi kesempatan pada
sipembicaramenjelaskan pembicaraannya serta menghindari penggunaan kata kasar dantawa terbahak-
bahak. Dalam balai-balai pertemuan seperti ini disediakanpokok-pokok persoalan untuk dibicarakan,
didiskusikan dan diperdebatkan”.

4.Pendidikan Istana

Pendidikan istana diselenggarakan dan diperuntukkan khusus bagi anak-anakkhalifah dan para
pejabat pemerintahan. Kurikulum pada pendidikan istanadiarahkan untuk memperoleh kecakapan
memegang kendali pemerintahanatau hal-hal yang ada sangkut pautnya dengan keperluan dan
kebutuhanpemerintah, maka kurikulumnya diatur oleh guru dan orang tua murid.Pada periode Dinasti
Umayyah ini terkenal sibuk dengan pemberontakandalam negeri dan sekaligus memperluas daerah

5
6
kerajaan tidak terlalu banyakmemusatkan perhatian pada perkembangan ilmiah, akan tetapi muncul
beberapailmuwan terkemuka dalam berbagai cabang ilmu seperti yang dikemukakan olehAbd. Malik Ibn
Juraid al Maki dan cerita peperangan serta syair dan Kitabah.Dibidang syair yang terkenal dikalangan
orang Arab diantaranya adalah tentang pujian, syairnya adalah: Artinya : “Engkau adalah pengendara
kuda yang paling baik, engkau adalah orang yang pemurah di atas dunia ini”. Selain kemajuan seperti di
atas, ilmu pengetahuan yang berkembang padamasa ini adalah:

1 .Bidang Ilmu Hadits.

a) Umar bin Abdul Aziz, ketika ia diangkat sebagai khalifah, progam


utamapemerintahannya terfokus pada usaha pengumpulan hadist untuk dibukukan Abu
Bakar Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin SyihabAz-zuhri seorang yang tepat dan
siap melaksanakan perintah kholifah,maka ia bekerja sama dengan perowi-perowi yang
dianggap ahli untukdimintai informasi tentang hadist-hadist nabi yang berceceran
ditengahmasyarakat islam untuk dikumpulkan, ditulis dan dibukukan.
b) Abu Bakar Muhammad, dianggap pengumpul hadits yang pertama padamasa
pemerintahan Umar bin Abdul Aziz ini.Jejak Abu Bakar Muhammad,diikuti oleh
generasi dibawahnya, seperti Imam Malik menulis kumpulan buku hadist terkenal
Muwatha’, imam Syafii menulis Al-Musnad. Padatahap selanjutnya, program
pengumpulan hadist mendapat sambutanserius dari tokoh-tokoh islam, seperti:

1) Imam Bukhari, terkenal dengan Shohih Bukhari.

2) Imam Muslim, terkenal dengan Shohih Muslim.

3) Abu Daud, terkenal dengan Sunan Abu Daud.

4) An–Nasa’i,terkenal dengan Sunan An-Nasa’i.

5) AtTirmidzi, terkenal dengan Sunan AtTirmidzi.

6) Ibnu Majah, terkenal dengan Sunan Ibnu Majah

Kumpulan para ahli hadist tersebut diatas, terkenal dengan nama KutubusShittah.

2.Bidang Ilmu Tafsir

Untuk memahami Al-Qur’an para Ahli telah melahirkan sebuah disiplin ilmu baru yaitu
ilmu tafsir, ilmu ini dikhususkan untuk mengetahui kandungan ayat-ayat Al-Qur’an. Ketika Nabi
masih hidup, penafsiran ayat -ayat tertentu dituntundana ditunjukkan melalui malaikat Jibril.
Setelah Rasulullah wafat para sahabat Nabi seperti Ali bin Abu Thalib, Abdullah bin Abbas,
Abdullah bin Mas’ud. Ubaybin Ka’ab mulai menafsirkan ayat -ayat Al-Qur’an bersandar dari
Rasulullah lewat pendengaran mereka ketika Rasulullah masih hidup. Dalamperkembangan
generasi berikutnya, pada masa Dinasti Umayyah Islam telahberkembang luas. Apalagi
pemahaman terhadap Bahasa Arab bagi umat non-Arab mengalami kesulitan. Makalahirlah

6
latar-belakang-berdirinya-dinasti-bani-umayyah?page=all.

6
tokoh-tokoh dibidang Tafsir, sepertiMuqatil bin Sulaiman (w.150H), Muhammad bin Ishak,
Muhammad bin Jarir At-Thabary (w. 310).

3.Bidang Ilmu Fiqih

Al–Qur’an sebagai kitab suci yang sempurna, merupakan sumber utama bagi umat islam,
terkhusus dalam menentukan masalah-masalah hukum. Pada masaKhulafaurrasyidin, penetapan
hukum disamping bersumber dari Rasulullahdilakukan sebuah metode penetapan hukum, yaitu
ijtihad. Ijtihad pada awalnyahanya pengertian yang sederhana, yaitu pertimbangan yang
berdasarkankebijaksanaan yang dilakukan dengan adil dalam memutuskan sesuatumasalah. Pada
tahap perkembangan pemikiran islam, lahir sebuah ilmu hukumyang disebut Fiqih, yang berarti
pedoman hukum dalam memahami masalahberdasarkan suatu perintah untuk melakukan suatu
perbuatan, perintah tidakmelakukan suatu perbuatan dan memilih antara melakukan atau
tidakmelakukannya. Pada masa ini bermunculan para tokoh ahli fiqih, antara lain :

1) Sa’id bin Al-Musayyid (Madinah)

2) Salim bin Abdullah bin Umar (Madinah)

3) Rabi’ah bin Abdurahman (Madinah)

4) Az–Zuhri (Madinah)

5)Ibrahim bin Nakha’ai (Kufah)

6) Al–Hasan Basri (Basrah)

7) Thawwus bin Khaissan (Yaman)

8) Atha’ bin Ra’bah (Mekah)

9) Asy–Syu’aibi (Kufah)

10) Makhul (Syam)

4.Bidang Ilmu Tasawuf

Taswuf merupakan sebuah ilmu tentang cara mendekatkan diri kepada Allahsaw,
tujuannya agar hidup semakin mendapatkan makna yang mendalam, sertamendapatkan
ketentraman jiwa. Ilmu tasawuf berusaha agar hidup manusiamemilki akhlak mulia, sempurna
dan kamil. Munculnya tasawuf, karena setelahumat semakin jauh dari Nabi, terkadang hidupnya
tak terkendali, utamanyadalam hal kecintaan terhadap materi. Tokoh-tokoh dalam hal tasawuf
antaralain sebagai berikut :

1) Hasan Al-Basri

7
2) Sufyan Ats-Tsauri
3) Rabi’ah Al’Adawiyah
4) Ibrahim bin Adham
5) Tokoh tasawuf yang satu ini, berasal dari Persia.

Seorang pangeran dari kerajaan Persia yang meninggalkan kehidupan mewahdi sekitarnya. Untuk
menjalani hidup sederhana dengan mendalami ilmutasawuf. Peringatan Ibrahim kepada manusia tertulis
dalam sindirannya yang indah:”do’a-do’a kalian tidak didengar oleh Nya disebabkan hatimu telah mati”.

5.Ilmu Sejarah dan Geografi (Jughrafia)

Ilmu sejarah dan geografi, yaitu segala ilmu yang membahas tentangperjalanan hidup, kisah,
dan riwayat. Ubaid ibn Syariyah Al Jurhumi berhasilmenulis berbagai peristiwa sejarah.

6.Ilmu Pengetahuan Bahasa Arab

Ilmu pengetahuan bidang bahasa arab, yaitu segala ilmu yang mempelajaribahasa, nahu, saraf, dan
lain-lain.

7.Bidang Filsafat

Bidang filsafat, yaitu segala ilmu yang pada umumnya berasal dari bangsa asing,seperti ilmu mantik,
kimia, astronomi, ilmu hitung dan ilmu yang berhubungandengan itu, serta ilmu kedokteran.

C. khalifah Bani Umayyah di Damaskus ada 14


Jumlah khalifah Bani Umayyah di Damaskus ada 14, dengan urutan masa kepemimpinan sebagai
berikut.

 Muawiyah I (661-680 M)

 Yazid I (680-683 M)

 Muawiyah II (683-684 M)

 Marwan I (684-685 M)

 Abdul-Malik (685-705 M)

8
 Al-Walid I (705-715 M)

 Sulaiman (715-717 M)

 Umar II (717-720 M)

 Yazid II (720-724 M)

 Hisyam (724-743 M)

 Al-Walid II (743-744 M)

 Yazid III (744 M)

 Ibrahim (744 M)

 Marwan II (744-750 M)

D. Sejarah Peradaban Islam di Masa Bani Umayyah

Bani Umayah berasal dari nama Umayah Ibnu Abdi Syams Ibnu Abdi Manaf,salah satu
pemimpin dari kabilah Quraisy. Yang memiliki cukup unsur untukberkuasa di zaman Jahiliyah yakni
keluarga bangsawan, cukup kekayaan danmempunyai sepuluh orang putra. Orang yang memiliki
ketiga unsur tersebut dizaman jahiliyah berarti telah mempunyai jaminan untuk memperoleh
kehormatandan kekuasaan. Umayah senantiasa bersaing dengan pamannya yaitu Hasim IbnuAbdi
Manaf. Sesudah datang agama Islam persaingan yang dulunya merebutkehormatan menjadi
permusuhan yang lebih nyata. Bani Umayah dengan tegasmenentang Rosululloh, sebaliknya Bani
Hasim menjadi penyokong dan pelindungRosululloh, baik yang sudah masuk Islam atau yang belum.
Bani Umayyah adalahorang-orang yang terakhir masuk agama Islam pada masa Rosululloh dan
salah satumusuh yang paling keras sebelum mereka masuk Islam.

9
Awal kedaulatan bagi kedaulatan Bani Umayyah adalah sepeninggal KhalifahAli ibn Abi Thalib,
yang mana gubenur Syam tampil sebagai pemimpin Islam yangkuat. Muawiyah ibn Abu Sufyan ibn
Harb yang dulunya gubenur Syam,menggantikan posisi Ali ibn Abi Thalib sebagai pemimpin Islam
dengan cara yangbisa dibilang curang, yang waktu itu berawal dari negosiasi antara pihak
KhalifahAli ibn Abi Thalib yang diwakili oleh Abu Musa Al-Asy’ari dengan pihak Muawiyyah yang
diwakilkan oleh Amr bin Ash. Dari hasil negosiasi keduanya menghasilkankesepakatan untuk
menjatuhkan Khalifah Ali ibn Abi Thalib dan Muawiyyah,kemudian setelah itu dipilihlah seorang
khalifah yang baru. Sebagai orang tertua,Abu Musa Al-Asy’ari yang mengawali dalam
mengumumkan hasilnegosiasi tersebut.namun berbeda halnya dengan Abu Musa Al-Asy’ari, Amr bin
Ash justru mengumumkan untuk menjatuhkan Khalifah Ali ibn Abi Thalib tetapimenolak untuk
menjatuhkan Muawiyyah, dengan kata lain Amr bin Ash mendukungpengangkatan Muawiyyah
sebagai pemipin yang menggantikan Khalifah Ali ibn AbiThalib.

Pada umumnya sejarawan menganggap Muawiyyah secara negatif, karenadari proses


keberhasilannya memperoleh legalitas atas kekuasaannya dalamperang saudara di Siffin diperoleh
dengan cara arbitrasi yang curang. Lebih dari itu,Muawiyyah juga dituduh sebagai pengkhianat
prinsip-prinsip demikrasi yangdiajarkan Islam, karena dialah yang mula-mula mengubah pimpinan
negara dariseorang yang dipilih oleh rakyat berganti menjadi pewarisan yang turun temurunseperti
halnya dengan kerajaan.Dalam makalah ini akan membahas mengenai sejarah peradaban pada
masaDaulah Bani Umayyah yang terdiri dari pembahasan mengenai sejarah kelahirandaulah bani
Umayyah kemudian puncak kejayaan bani umayyah, prestasiperadaban Islam pada masa bani
Umayyah, sebab-sebab kemunduran baniUmayyah dan pelajaran terpenting dari mempelajari kajian
ini bagi pengembanganperadaban Islam masa kini dan masa depan.

E. Peradaban Islam pada Masa Daulah Bani Umayyah


Dinasti Umayyah telah mampu membentuk perdaban yang kontemporerdimasanya, baik dalam
tatanan sosial, politik, ekonomi dan teknologi. BerikutPrestasi bagi peradaban Islam dimasa kekuasaan
Bani Umayah didalampembangunan berbagai bidang antara lain

1.Masa kepemimpinan Muawiyah telah mendirikan dinas pos dan tempat-tempatdengan menyediakan
kuda yang lengkap dengan peralatannya di sepanjangjalan.

2.Menertibkan angkatan bersenjata.

3.Pencetakan mata uang oleh Abdul Malik, mengubah mata uang Byzantiumdengan Persia yang
dipakai di daerah-daerah yang dikuasai Islam. Mencetakmata uang sendiri tahun 659 M dengan
memakai kata dan tulisan Arab.

4.Jabatan khusus bagi seorang Hakim ( Qodli) menjadi profesi sendiri .

5.Keberhasilan kholifah Abdul Malik melakukan pembenahan-pembenahanadministrasi pemerintahan


Islam dan memberlakukan bahasa Arab sebagaibahasa resmi administrasi pemerintahan Islam.
Keberhasilannya diikuti olehputranya Al-Walid Ibnu Abdul Malik (705– 719M) yang berkemauan
keras danberkemampuan melaksanakan pembangunan.

10
6.Membangun panti-panti untuk orang cacat. Dan semua personil yang terlibatdalam kegiatan
humanis di gaji tetap oleh Negara.

7. Membangun jalan-jalan raya yang menghubungkan suatu daerah dengandaerah lainnya.

8.Membangun pabrik-pabrik, gedung-gedung pemerintahan, dan masjid-masjidyang megah.

9.Hadirnya Ilmu Bahasa Arab, Nahwu, Sharaf, Balaghah, bayan, badi’, Isti’arah dan sebagainya.
Kelahiran ilmu tersebut karena adanya kepentingan orang-orangLuar Arab (Ajam) dalam rangka
memahami sumber-sumber Islam (Al-qur’an dan Al-sunnah).

10.Pengembangan di ilmu-ilmu agama, karena dirasa penting bagi penduduk luarjazirah Arab yang
sangat memerlukan berbagai penjelasan secara sistematisataupun secara kronologis tentang Islam.
Diantara ilmu-ilmu yang berkembangyakni tafsir, hadis, fiqih, Ushul fiqih, Ilmu Kalam dan
Sirah/Tarikh.

11.Pelajaran Terpenting bagi Pengembangan Peradaban Islam Masa Kini dan MasaDepan

Pelajaran terpenting dari kajian ini bagi pengembangan peradaban Islam diMasa kini dan Masa
sekarang yakni:

Bahwa pelajaran terpenting terdapat dari sisimana kita akan memahami. Misalkan dari sisi
strategi, Dinasti Umayyah sangathebat didalam pertahanan militernya,oleh karenanya kekuatan
militer sangatlah diperlukan oleh orang-orang Muslim hal tersebut perlu adanya karena dengan
jiwayang kuat maka kita akan menjadi muslim yang kuat. Didalam bidang sosial, dapatkita ambil
pelajaran bagi peradaban Islam yakni keberadaan orang muslim dengannon-muslim itu sama, dalam
artian kita saling menghargai dengan tidakmenganggap remeh ataupun melecehkan agama lain.

Contohnya kalau didalammakalah adanya pembedaan kelas masyarakat antara arab dan non-Arab
dancontoh didalam kehidupan kita yakni dengan mengambil hikmah kejadianpelecehann agama Islam
yang dialkukan oleh orang non-islam. Dalam bidangpolitik,kita bisa mengambil contoh ketika masa
jayanya Umayyah dankeruntuhannya, dimasa jayanya kita bisa meniru dengan kinerja bagus
yangdilakukan Muawiyyah dan di masa kehancurannya kita bisa mengambil pelajarandari buruknya
korupsi akan mengakibatkan kehancuran negeri.

F. Masa keemasan Kekhalifahan Bani Umayyah

Setelah resmi menjadi khalifah Bani Umayyah, Muawiyah memindahkan ibu kota pemerintahan
dari Madinah ke Damaskus.Muawiyah kemudian memfokuskan diri pada perluasan wilayah, hingga
akhirnya berhasil menaklukkan seluruh kerajaan Persia, sebagian Kerajaan Bizantium di Afrika,
Khurasan, dan Afganistan.Bani Umayyah mencapai masa keemasan pada masa pemerintahan
Khalifah Al-Walid I atau Al-Walid bin Abdul Malik yang memimpin pada tahun 705-715 masehi.

Pada masanya, pembangunan tidak hanya difokuskan pada perluasan wilayah, tetapi juga
membangun jalan raya, pabrik, gedung, masjid, dan panti asuhan.Ilmu agama dan pengetahuan juga
berkembang pesat, dan umat Islam hidup dengan aman, makmur, serta tentram.Pada masa
pemerintahan khalifah setelahnya, ekspansi wilayah Bani Umayyah terus berlanjut.

11
Tidak heran apabila Bani Umayyah memiliki daerah sangat luas, baik di barat maupun timur,
yang meliputi Spanyol, Afrika Utara, Suriah, Palestina, Semenanjung Arabia, Irak, sebagian wilayah
Asia, Persia, Afganistan, Pakistan, Turkmenistan, Uzbekistan, dan Kirgistan.7

G. KEMUNDURAN DAN KEHANCURAN Dinasti Umayyah


Ada beberapa faktor yang menyebabkan Dinasti Bani Umayyah lemah dan membawanya kepada
kehancuran. Faktor-faktor itu antara lain:

1. Sistem pergantian khalifah melalui garis keturunan adalah suatu yang baru bagi tradisi Arab
yang lebih menekankan aspek senioritas. Pengaturannya tidak jelas. Ketidakjelasan sistem pergantian
khalifah ini menyebabkan terjadinya persaingan yang idak sehat di kalangan anggota keluarga istana.

2. Latar belakang terbentuknya Dinasti Bani Umayyah tidak bisa dipisahkan dari konflik-konflik
politik yang terjadi di masa Ali. Sisa-sisa Syi’ah (pengikut Ali) dan Khawarij terus menjadi gerakan
oposisi, baik secara terbuka seperti di masa awal dan akhir maupun secara tersembunyi seperti di
masa pertengahan kekuasan Bani Umayyah. Penumpasan terhadap gerakan-gerakan ini banyak
menyedot kekuatan pemerintah.

3. Pada masa kekuasaan Bani Umayyah, pertentangan etnis antara suku Arabia utara (Bani Qays)
dan Arabia Selatan (Bani Kalb) yang sudah ada sejak zaman sebelum Islam, makin meruncing.
Perselisihan ini mengakibatkan para penguasa Bani Umayyah mendapat kesulitan untuk menggalang
persatuan dan kesatuan. Di samping itu, sebagian besar golongan Mawali (non-Arab), terutama di
Irak dan bagian Timur lainnya, merasa tidak puas karena status Mawali itu menggambarkan suatu
inferioritas, ditambah dengan keampuhan bangsa Arab yang diperlihatkan pada masa Bani Umayyah.

4. Lemahnya pemerintahan Daulat Bani Umayyah juga disebabkan oleh sikap hidup mewah di
lingkungan istana sehingga anak-anak khlifah tidak sanggup memikul beban berat kenegaraan tatkala
mereka mewarisi kekuasaan. Di samping itu, golongan agama banyak yang kecewa karena perhatian
penguasa terhadap perkembangan agama sangat kurang.

5. Penyebab langsung tergulingnya Dinasti Bani Umayyah adalah munculnya kekuasaan baru
yang dipelopori oleh keturunan al-Abbas ibn Abd al Muthalik. Gerakan ini mendapat dukungan
penuh dari Bani Hasyim dan golongan Syi’ah, dan kaum Mawali yang merasa dikelasduakan oleh
pemerintahan Bani Umayyah.

Akumulasi dari berbagai penyebab tersebut serta gabungan dari faktor faktor lainnya yang
mungkin tidak diuraikan dalam pembahasan ini, mengantar dinasti yang hampir satu abad berkuasa
ini ke jalan keruntuhannya. Dinasti Bani Umayyah diruntuhkan oleh kekuatan politik Dinasti Bani
Abbasiyah pada masa Khalifah Marwan bin Muhammad pada 127 H (744 M).
8

7
Makalah-Perkembangan-Dan-Peradaban-Bani-Umayyah-1-Damaskus
8
https://prenadamedia.com/kemunduran-dan-kehancuran-dinasti-umayyah/

12
B. DINASTI UMAYYAH DI ANDALUSIA

A. MASUKNYA ISLAM KE ANDALUSIA (SPAYOL)

Umat Islam sebelum menaklukkan Andalusia terlebih dahulu menduduki Afrika Utara
dan berhasil menjadikannya sebagai salah satu Propinsi di Dinasti Umayyah. Dinasti
Umayyah yang berpusat di Damaskus pada saat itu dipimpin oleh Khalifah Al-Walid (705-
715 M) mengangkat Musa ibn Nushair untuk menjadi Gubernur Afrika Utara. Musa ibn
Nushair begitu semangat ketika diberi amanah yang besar sebagai Gubernur Afrika Utara,
terbukti dalam kepemimpinannya ia berhasil meluaskan wilayah Dinasti Umayyah hingga
menduduki Aljazair dan Maroko, serta pelosok pegunungan-pegunungan yang masih dikuasai
bangsa barbar.

Penaklukan Andalusia pertama kali oleh Tharif ibn Malik dengan menyeberangi selat
yang memisahkan antara Maroko dengan Eropa, beliau membawa kurang lebih lima ratus
pasukan dengan empat buah kapal. Dalam penyerbuan ini, kaum muslimin tidak mendapat
perlawanan yang berarti. Alhasil, kaum muslimin kembali ke Afrika Utara dengan membawa
banyak sekali harta rampasan perang.

Pada tahun 711 M, Musa ibn Nushair mengirim pasukan ke Spanyol berjumlah 7000
orang yang dikomandoi langsung oleh Thariq ibn Ziyad. Penyerbuan ini selain didorong
karena keberhasila Tharif waktu lalu, juga didorong karena ada perpecahan dalam tubuh
kerajaan Visigoth. Dalam penyerbuan ini, Umat Islam berhasil menguasai Jabal Thoriq
(Gibraltar) sehingga dengan mudah menguasai kota-kota penting, seperti Cordova, Granada,
dan Ibukota Kerajaan Goth, yaitu Toledo.

13
Setelah berhasil mengalahkan penguasa kerajaan Visigoth, satu per satu kota-kota
penting dapat dikuasai Umat Islam, seperti Seville, Saragosa hingga Navarre. Puncaknya
pada awal Abad 8 M, Umat Islam melakukan penaklukan besar-besaran dan berhasil
menjangkau seluruh Spanyol, Prancis tengah, dan sebagian Italia. Kemenangan gemilang
berturut-turut yang diperoleh Umat Islam tidak terlepas dari faktor eksternal yang bisa
dibilang sangat menguntungkan.

Faktor eksternalnya adalah kondisi masa itu di negeri Spanyol yang dibilang dalam
keadaan menyedihkan. Para penguasa Visigoth sangat intoleran, mereka memaksa penduduk
agama lain seperti aliran monosofit dan yahudi untuk masuk kedalam kristen, jika tidak akan
disiksa dan dibunuh. Selain itu, penguasa juga memberlakukan sistem kelas pada rakyatnya,
sehingga yang terjadi adalah kemelaratan, kesengsaraan, saling menindas dan kemiskinan
merajalela. Hal itu berbalik 180 derajat ketika Spanyol masih dikuasai oleh Romawi. setelah
dikuasai kerajaan Visigoth, perekonomian dan kesejahteraan sosial semakin memburuk.

Perpecahan politik juga terjadi dalam lingkungan kerajaan Visigoth yang pada akhirnya
menyebabkan keruntuhan kerajaan tersebut. Awal mula kehancurannya saat Raja Roderick
memindahkan Ibukota negara dari Seville ke Toledo, sedangkan Witiza yang saat itu menjadi
penguasa Toledo diberhentikan begitu saja. Keadaan ini memancing amarah keluarga Witiza,
akhirnya mereka menghimpun kekuatan untuk menjatuhkan Roderick, lalu mereka pergi ke
Afrika Utara untuk bergabung dengan Umat Islam. Roderick ternyata juga sedang berkonflik
dengan Ratu Julian, mantan penguasa wilayah Septah. Ratu Julian akhirnya juga bergabung
dengan Umat Islam di Afrika Utara, bahkan Julian memberikan pinjaman empat buah kapal
yang dipakai untuk menyerbu negeri Andalusia (Spanyol).
Sebenarnya semenjak abad 1 H, tentara Islam sudah mendarat di sana atas undangan dan
permintaan dari Count Julian, Gubernur Spanyol di Ceuta, untuk menghalau panglima
Roderick (Rodrigo) yang merampas kekuasaan dari tangan Raja Gouthia yang bernama
Vitiza pada tahun 710 M2. pada waktu itu Islam dalam kekuasaan Dinasti Umayyah, yakni
khalifah keenam, Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik (Al-Walid I) tahun 86 H/705 M.
kesempatan permintaan itu tidak disiasiakan dan diamajukan kepada Gubernur Islam di
Afrika Utara, yakni Musa bin Nushair, demi menentang kezaliman dan membantu keadilan.
Gubernur Musa memperkenankan perminataan itu dengan mengirimkan tentara Islam di
bawah pimpinan Thariq bin Ziyad untuk mengadakan penyerangan ke Andalusia.
Thariq kemudian menyeberang Selat yang terdapat antara Maroko dengan benua Eropa
dan mendarat disuatu tempat yang kemudian dikenal dengan namanya Gibraltar (Jabal
Thariq)3. Pasukan Thariq bin Ziyad berhasil mengalahkan Raja Roderick. Kemenangan
inipun menjadi modal baginya untuk menaklukkan kota-kota lainnya, seperti Cordova,
Archedonia, Malaga, Elvira dan akhirnya Toledo, yakni pusat kerajaan Visigoth 9.
Sementara daulah Bani Umayyah di Damaskus sedang terjadi kekacauan politik, yakni
Bani Umayyah dikejar-kejar dan disapu bersih oleh Bani Abbas, ada seorang di antara

9
Ensiklopedi Islam I, Jakarta : PT. Ichtiar Baru Van Houve, h. 145

14
mereka yang dapat mealarikan diri dari bawah kematian, yaitu Abdurahman ad-Dakhil (yang
masuk, sebab dia masuk ke Andalusia)10.
Dan dia ditemani ajudannya bernama Baddar.
Ketika itu ke-amir-an di Andalusia berada di tangan Yusuf bin Abdurahman Al-Fihr (129
H/746 M – 138 H/756 M) dari Bani Muzar.
Abdurahman bin Mu’awiyah mendapat tantangan dari penguasa Andalusia. Namun
akhirnya berhasil mengambil alih kekuasaan, karena di Andalusia saat itu sedang ada
perselisihan di antara akabila-kabila, khusunya masalah intern kabilah Arab dari Qais dan
Yaman yang tidak setuju terhadap kepemimpinan Yusuf bin Abdurrahman Al-Fihr.
Semenatara itu pula Abdurrahman bin Mu’awiyah juga mendapat dukungan dari warga
Ummayyah yang telah tinggal di Addalusia, disamping dukungan dari suku Yaman yang
sedang bertikai dengan yusuf bin Abdurrahman Al-Fihr. 11Adapun ibu kota Andalusia adalah
Cordova yang menjadi saingan setaraf bagi Bagdad sebagai pusat peradaban Islam. Cordova
di Barat dan Bagdad di Timur.

B. Perkemabangan Peradaban Islam di Andalusia

Selama Islam berada di Andalusia, yakni ± 7,5 abad, Islam telah memainkan peranan
yang sangat besar dan dapat membuat sejarah panjang yang dilalui umat Islam di Andalusia
sebagai yang paling mengesankan. Pemerintah Amawiyah merupakan inti dan jantungnya
yang telah menghayati dan menghidupkan kebudayaan dan peradaban besar. Pada umumnya
ahli sejarah membagi zaman yang panjang itu dalam 6 periode, yakni :

1. Periode pertama (711-755)

Anadalusia pada periode ini dibawah pemerintahan para wali yang diangkat oleh
khalifah BaniUmayyah yang berpusat di Damaskus. Stabilitas politik negeri Spanyol pada
waktu itu belum tercapai secara sempurna karena adanya gangguan-gangguan yang masih
terjadi, baik yang datang dari dalam maupun dari luar.
Gangguan dari dalam berupa perselisihan antara etnis dan golongan serta perbedaan
pandangan antara khalifah di Damaskus dan Gubernur di Afrika Utara uyang berpusat di
Kairawan.
Masing-masing mengaku bahwa merekalah yang berhak menguasai daerah Spanyol ini12.
Gangguan dari luar datang dari sisasisa musuh Islam di Spanbyol yang bertempat tinggal
di daerah-daerahdaerah pegunungan yang memang tidak pernah tunduk kepada Pemerintah
Islam. Pada periode ini Islam Spanyol belum memasuki kegiatan pembangunan dibidang
peradaban dan kebudayaan. Periode ini berakhir dengan datangnya Abdurrahman ad-Dakhil
ke Spanyol pada tahun 138 H/ 755 M.

10
Hamka, Sejarah Umat Islam II, Jakarta: Bulan Bintang 1981, h. 134
11
Ensiklopedi Islam, Op., cit., h. 146
12
Badrai Yatim, Op., cit., Sejarah Pradaban Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1993, h. 94

15
2. Periode Kedua (755-912 M)

Andalusia pada periode ini berbeda di bawah pemerintahan seiorang yang bergelar Amir
(panglima atau gubernur) yang bernama Abdurrahman yang datang dari jauh, dan Timur,
pada tahun 138 H / 755 M, lalu mendirikan pemerintahan otonom yang tidak ada
hubungannya dengan pemerintahan pusat Abbasiyah di Bagdad.
Pada periode ini umat Islam Spanyol mulai memperoleh kemajuan-kemajuan,
baik dalam bidang politik maupun dalam bidang peradaban, antara lain :
1. Abdurrahman ad-Dakhil mendirikan masjid Cordova dan sekolah-sekolah di
kota-kota besar Spanyol.
2. Hisyam dikenal berjasa dalam menegakkan hukum Islam.
3. Hakam dikenal sebagai pembaharuan dalam bidang kemiliteran.
4. Abdul Rahman al-Ausath dikenal sebagai penguasa yang cinta ilmu dan yang
ditekuni adalah pemikiran
filsafat13.
Walaupun demikian, pada pertengah abad ke-9 stabilitas negara terganggu dengan
munculnya gerakan Kristen fanatik yang mencari kesyahidan. Namun gerakan ini tidak
mendapatkan dukungan dari gereja Kristen lainya di spayol., karena pemerintah Islam
mengembangkan kebebasan beragama.
Justru gangungan politik yang paling serius pada priode ini datang daru imat Islam
sendiri., seperti golongan pemberontak di Toledo pada tahun 825 M.
membentuk negara kota yang berlangsung selama 80 tahun. Yang terpenting di antaranya
adalah pemberontakan yang dipimpin oleh Hafshun dan anaknya yang berpusat
dipengungunagn dekat Malaga.14

3. Priode ketiga (912-1013 M)

Pada priode ini berkembang pemerintah abdul Ar-Rahman III yang bergelar Ar-Nasir,
sampai munculnya raja –raja kelompok yang dikenal dengan Muluk al-Thawaif. Pemerintah
pada priode ini mengunganakan gelar khalfah. Gelar khalifah ini bermula dari berita yang
sampai kepada abdurahman III yang mendengan bahwa Al-Muktadir, kholifah Daulah
Abbasiyah di Bagdad meninggal dunia dibunuh oleh pengawalnya sendiri. Menurut
Abdurahman III, ini merupakan saat yang tepat untuk memekai gelar khalifah yang telah
hilang dari kekuasaan Bani Umayah selama ± 150 tahun.
Pada priode ini umat Islam mencapai puncak kemauan dan kejayaan
yang menyayingi kejayaan daulah
Abbasiyah di bagdad, seperti :
1. Abd al-Rahman al-Nasir mendirikan universitas Cordova. Perpustakaan
memiliki ribuan koleksi buku.
2. Hakam II juga seorang kolektor buku dan pendiri perpustakaan. Pada masa ini
masyarakat dapat menikmati kesejateraan dan kemakmuran, dan pembangunan kota
berlangsung cepat.

13
Ibid., h. 95
14
Ibid., h. 96

16
Awal dari kehancuran khalifah bani Umayyah di Spayol adalah ketika Hisyam naik tahta
dalam usia 11 tahun. Oleh karena itu kekuasaan aktual berada ditangan para penjabat.
Pada tahun 981 M. Khalifah menunjuk Ibn Abi amir sebagai pemegang kekuasaan secara
mutlak, sementara dia sebagai seorang yang ambisius berhasil menancapkan kekuasaannya
dan melebarkan wilayhnya kekuasaan Islam dengan menyingkirkan rekan-rekan dan saingan-
sainganya. Atas keberhasilankeberhasilannya ia mendapat gelar AlManshur Billah. Ia wafat
pada tahun 1002 M. dan diganti oleh anak nya Al-Mazaffar ayang masih dapat
mempertahankan keunggulan kerajaan. Akan tetapi setelah wafat pada tahun 1008 M. ia
digantikan oleh adiknya yang tidak memiliki kualitas bagfi jabatan itu. Dalam beberapa tahun
saja negara dilanda kekacauan dan akhirnya kehancuran total.
Pada tahun 1009 M. khalifah mengundurkan diri dan beberapa orang yang dicoba untuk
menduduki keadaan. Pada tahun 1013 M. jabatan, khalifah-pun dihapuskan dan Spanyol
sudah terpecah dalam negara-negara kecil yang berpusat
di kota-kota tertentu.15

4. Periode keempat (1031-1086 M)

Spanyol pada periode ini terpecahpecah lebih dari 30 negara kecil dibawah pemerintahan
raja-raja golongan atau AlMulukut Thawaif (dianasti-dinasti kecil) antara lain :
1. Bani Abbad di Sevilla
2. Bani Hud di Saragosa
3. Bani Zun Nun di Toledo
4. Bani Ziri di Granada
5. Bani Hammud di Cordoba dan
16
Malaga.
Pada periode ini umat Islam Spanyol kembali memasukimasa pertikaian intern.
Anehnya, kalau terjadi perang saudara, ada diantara pihak-pihak yang bertikai meminta
bantuan kepada raja-raja Kristen. Melihat keadaan itu orang-ortang Kristen mengambil
inisiatif penyerangan.
Meskipun kehidupan politik tidak stabil, namun kehidupan intelektual terus berkembang.
5. Periode kelima (1086-1248 M)
Pada periode ini walau Islam Spanyol masih terpecah dalam beberapa
negara, tetap[I terdapat satu kekuatan yang dominan, yaitu kekuasaan dinasti Muwahhidun
(1146-1235). 17
Dinasti Murabithun pada mulanya adalah sebua gerakan agama yang didirikan oleh
Yusuf Ibnu Tasyfin di Afrika Utara. Ia masuk ke Spanyol atas undangan penguasa-penguasa
Islam di sana yang tengah memikul beban berat dalam mempertahankan negara dari
serangan-serangan orang-orang Kristen. Pada tahun 1086 M berhasil mengalahkan pasukan
Castilia.penguasa-penguasa sesudah Ibn Tasyfin adalah raja-raja yang lemah dan pada ttahun
1143 M, kekuasaan dinasti ini berakhir, baik di Afrika Utara maupun di Spanyol dan
digantikan oleh dinasti Muwahhidun.

15
Ibid., h. 97
16
Ensiklopedi Islam, Loc., cit.
17
Badri Yatim, Op., cit., h. 98

17
Dinasti Muwahhidun. Didirikan oleh Muhammad Ibnu Tumart (W. 1128) dan dinasti ini
datang ke Sapanyol di bawah pimpinan Abd Al-Mun’im. Pada tahun 114 dan 1154 M. lota-
kota muslim penting, Cardova, Almeria dan Granada jatuh kebawag kekuasaanya. Untuk
jangka bebarapa dekade, dinasti ini mengalami banyak kemajuan, sehinggakekuatan-
kekuatan Kristen dapat dipukul mundur. Akan tetapi tidak lama setelah itu mengalami
keambrukan dari perlawanan tentara Kristen. Akibat kekalahan ini Muwahhidun
meninggalkan Spanyol dan kembali ke Afrika Utara tahun 1235 M. keadaan Sapanyol
kembali berada di bawah penguasa-penguasa kecil yang membuat orang-orang Kristen
mudah untuk mengadakan penyeranganpenyerangan. Tahun 1238 M. Cordova jatuh ke
tangan penguasa Kristen. Tahun 1248 M. Sevilla pun dapat dikuasai. Akibatnya seluruh
Spanyol kecuali Granada lepas dari kekuasaan Islam18.

6. Periode keenam (1248-1492 M)

Tinggalah Granada yang masih dalam kekuasaan Islam di bawah pimpinan dinasti bani
Ahmar (1232-1492 M). Peradaban pada periode ini mengalami kemajuan kembali, namun
hanya diwilayah yang kecil. Akan tetapi pertahanan Islam di Spanyol ini berakhir karena
perselisihan orang-orang istana dalam memperebutkan kekuasaan.
Abdu Abdullah Muhammad meras tidak senang kepada ayahnya karena
menunjukanaknya yang lain sebagai penggantinya menjadi raja. Kemudian dia memberontak
dan berusaha merampas kekuasaan. Dalam pemberontakan itu, ayahnya terbunuh dan
digantikan oleh Muhammad Ibn Sa’ad. Kemudian Abu
Abdullah meminta bantuan kepada Ferdinand dan Isabella untuk menjatuhkannya. Dua
penguasa Kristen ini dapat mengalahkan penguasa yang sah dan Abu Abdullah naik tahta.
Dengan adanya itu, ferdinand dan Isabella mempersatukan kekuatan untuk merebut
kekuasaan terakhir Islam di Spanyol.15 Pada tahun 1492 M. Islam mengaku kalah dan
kembali ke Afrika Utara. dengan demikian berakhirlah kekuasaan Islam di Spanyol.
Abu Abdilla bersama sanak keluarganya dikeluarkan dari Andalusia dan menyerahkan
kerajaan yang didirikan oleh nenek moyangnya dengan jiwa dan pedangnya kepada
musuhnya. 19

C. Pusat-pusat peradaban Islam di Andalusia

Ketika Islam Jaya di Andalusia, maka terdapatlah pusat-pusat peradaban Islam baik yang
bersifat fisik maupun yang bersifat ilmu pengetahuan. Termpattempat tersebut antara lain:

18
Ibid., h. 99
19
Musyrifah Sunanto, Sejarah Kebudayaan Islam: Perkembangan Intelektual Muslim, Jakarta : Perkasa,
1991, h. 72

18
1. Taledo

Menurut Musyrifah Sunanto, seperti yang disampaikan dalam perkuliahan, di Toledo


terdapat banyak tempat-tempat untuk ilmu pengetahuan, yaitu:
1. Perguruan Baitul Hikmah
2. Kutubul Hannah, untuk menampung terjemahan-terjemahan ilmu pengetahuan.
3. Rumah sakit, laboratorium dan istana. 20

2. Cordova

Cordova merupakan ibu kota Spanyol. Setelah Spanyol/Andalusia


menjadi wilayah Islam, maka bangunannya diberi gaya seni bangunan Islam. Sehingga
Andalusia kemudian terkenal dengan kota-kotanya yang indah, masjid-masjid yang cantik,
demikian juga taman-taman dan rumah-rumah rakyatya. Harun Nasution mengatakan bahwa,
Cordova merupakan pusat kebudayaan Islam yang penting di Baragt, sebagai tandingan
Bagdad di Tiur. Kalau di Bagdad terdapat Bait Al-Hikmah serta \Madrasah Nizamiah dan di
Cairo terdapat Al-Azhar serta Dar Al-Hikmah, di Cordova terdapat Universitas Cordova
sebagai pusat ilmu pengetahuan yang didirikan oleh Abd Al-Rahman III (929 M961 M). 21
Selain itu di Cordova terdapat kotakota kecil mungil yang menjadi satelitnya, antara lain:

1. Al-Qashrul Kabir (Kota Raja)


Al-Qashrul Kabir adalah salah satu pertanda zaman yang sangat mengagumkan. Kota raja
tersebut dibangun oleh Abdurrahman ad-Dakhil pada pertengahan abad ke II H. Di tengah-
tengah kota raja tersebut di bangun sebanyak 430 gedung yang diantaranya terdapat istana-
istana yang besar dan agung yang masing-masing diberi nama khusus, seperti Kamil
Mujaddid, Haair, Raudhah, Ma’syuq, Mubarak, Rasyiq, Surur dan Badi.22

2. Az-Zahra (Kota Az-Zahra)


Qashru Az-Zahra ini dibangun oleh Khalifah Nashir pada tahun 325 H. Dalam kota Zahra
terdapat sebuah masjid besar, istana-istana dan tamantaman indah, bahkan pilarnya ada 4300
buah yang sebagiannya didatangkan dari Roma dan Tunisia.

3. Zahira
Zahira adalah kota yang didirikan oleh Khalifah Mansur bin Abi Amir. Zahira ini
digunakan sebagai benteng yang kuat untuk mempertahankan diri dari serangan musuh.
3. Granada23
Granada merupakan kota nomor dua di Andalusia, dinamakan orang dengan kota
Damaskus di Barat atau “Damaskusnya Andalusia”, karena banyak aneka buah-buah anggur,
apel dan lain sebagainya. 24

20
17Hasil Kuliah dengan Dra. Musyrifah
Susanto, th. 1991
21
Harun Nasution, op., cit., h. 78
22
Hasymy, Sejarah Kebudayaan Islam Jakarta : Bulan Bintang, 1995, h. 203
23
Ibid., h. 204

19
Di samping itu di Granada terkenal dengan arsitektur-arsitektur bangunannya di Erofa,
seperti al-Hama yang merupakan istana yang indah dan megah serta dikelilingi taman-taman
yang tidak kalah
indahnya.

D. Aspek-aspek Peradaban yang paling Menonjol Kemajuan Intelektual

Masyarakat Islam Spanyol merupakan masyarakat yang majemuk yang terdiri dari
komunitas-komunitas Arab (Utara dan Selatan). Maka mereka memberi saham intelektual
terhadap terbentuknya lingkungan budaya Andalusia yang melahirkan kebangkitan ilmiah,
sastra dan pembangunan.
a. Bahasa Arab
Ilmu pengetahuan berkembang
dengan perantaraan bahasa Arab. Orangorang Andalusia baik muslim maupun non
muslim menerima dan mempelajari bahasa Arab. Akibatnya lahirlah beberapa ahli bahasa
Arab, diantaranya Ibnu Khuruf, Ibnu Al-Haji, Abu Hasan, ibnu Asfar, Abu Hayyan Al-
Garnati dan Ibnu Malik yang mengarang kitab Alfiyah (buku tata bahasa Arab yang disusun
dalam bentuk bait syair dan masih banyak
lagi. 25
b. Filsafat
Di Andalusia, filsafat Islam mencapai puncaknya dan filosof-filosof ini antara lain:

 Ibnu Tufail (w. 1185) yang menulis buku Hayy Ibn Yaqzan (buku filsafat yang
berisikan cerita seorang anak yang dipelihara oleh Rusa, filsafat akal dan wahyu.

 Ibnu Bajah (w. 1138) yang dalam literatur Arab dikenal dega Avenpace dan
merupakan komentator karya-karya Aristoteles, ahli fisika da ahli musik, karya
utamanya adalah Tadbir Al-Matawahhid (susunan yang menyatu).

 Ibnu Rusyd (1126-1198) yang memberikan jawaban atas serangan AlGhazali


dalam ukunya tahafut At-Tahafut (kerancuan dari kerancuan) dan komentator
terhadap karya Aristoteles Jami Talkhis (rangkuman yang lengkap). Karena
pengaruhnya yang besar, di Eropa muncul suatu aliran filsafat yang dikenal
dengan nama Averoisme.24 Dia juga ahli fiqih dengan karyanya Bidayah
AlMujtahid. Di samping dikenal sebagai seorang ahli filsafat, fiqih, juga ia
dikenal sebagai seorang astronomi dan dokter. Sumbangan Ibnu Rusyd yang
terbesar kepada kedokteran adalah karangannya yang berupa ensiklopedia (Al-

24
Ibid
25
Ensiklopedi Islam, Loc., cit

20
Kulliyyat fit Thibi). Dalam bukunya ini ia mengatakan bahwa tidak ada manusia
yang mwndapatkan penyakit cacar dua kali. 26

c. Sains

Di andalusia lahirlah orang-orang yang mempunyai keahlian dalam ilmu kedokteran, musik,
matematika, astronomi, kimia dan lain-lain, seperti:

a.Abbas Ibn Farnas, termasyhur dalam ilmu kimia dan astronomi dan dia orang yang pertama
mengemukakan pembuatan dari batu.26

b.Ibrahim ibnu Yahya Al-Naqqash terkenal dalam ilmu astronomi dan ia dapat menentukan
terjadinya gerhana matahari.

c.Abu Ja’far Ahmad bin Muhamaad AlGafiqi (W. 1165) terkenal dalam bidang obat-obatan
dengan karyanya Al-Adawiyah Al-Mufradah(uraian tentang berbagai macam obat).27

d.Ibnu Al-Khatib yang menyusun riwayat Granada (1311-1374).

d. Fiqih

Dalam bidang fiqih, terkenal dengan beberapa tokoh, antara lain: Abu Bakar Al-Qutiyah; Ibnu Hazm
yang menulis kitab Al-Mushalla (tentang fiqih); Munzir bin Sa’id Al-Balluti (w. 355 H) yang pernah
menjadi hakim agung di masa pemerintahan Abdurrahman III.

e. Tasawuf

Andalusia memiliki nama-nama dalam bidang tasawuf, seperti Muhyiddin Ibnu ‘Arabi, sufi ternama yang
menghasilkan banyak karya tulis antara lain, Al-Futuhat Al-Makyyah (Penaklukan Mekah) dan terkenal
dengan paham Wahdagtul wujud (kesatuan wujud).

f. Musik dan kesenian

Dalam bidang musik dan seni suara, Spanyol Islam mencapai kecermelangan dengan tokohnya
antara lain: Hasan Ibn Nafi yang dijuluki Zaryab. itulah sebagian dari kehebatan tokoh-tokoh yang pernah
memberikan ilmunya pada dunia Islam, terutamna di Andalusia yang sebelum kedatangan Islam sangat
terbelakang.

26
Fuad Moh. Fahruddin, Perkembangan
Kebudayaan Islam, Jakarta: Bulan Bintang 1984, h. 217
27
Badri Yatim ., Op., cit., h.102

21
E. Sumbangan Islam Bagi Peradaban Eropa

Penduduk asli Andalusia disebut dengan bangsa Fandal dan bangsa Fandal yang sudah masuk Islam
disebut Musta’riba / Muzarabes. kehiduapan sosial di Andalusia mencakup dua unsur pengembara. unsur
pengembara di daerah Timur bersifat unsur pengembara telah mempunyai keterampilan bercocok
tanam.29

Setelah Islam masuk ke Andalusia, maka mereka mengadakan asimilasi, di antaranya dengan cara
perkawinan campuran antara wanita Andalusia dengan pria Arab. orang-orang Arab peranakan biasanya
mempunyai namanama Arab dan mensilsilahkan keturunannya sebagaimana dilakukan orang Muslim
lainnya di Timur. Dalam berbicara, mengenakan pakaian dan adat isti-adat yang biasa dipakai adalah
kebiasaan, pakaian dan bahasa Arab.

Dengan adanya asimilasi tersebut mengakibatkan adanya kesatuan untuk memajukan kota
Andalusia. Sehingga banyak konstribusi Islam terhadap kebudayaan Eropa. Anadalusia merupakan
tempat yang paling utama bagi Eropa menyerap peradaban Islam, Ekonomi, politik dan budaya.

Sumbangan Islam yang sangat menonjol dan menjadi dasar bagi kemajuan Barat antara lain
dalam mbidang kedokteran:

1.Al-Kindi menulis buku ilmu mata

2.Ar-Razi menulis buku berjudul Al-Hawi

3.Ibnu Sina menulis buku Al-Qunun fi AlThib

4.Ibnu Rusyd menulis buku Kitab Al-

Kuliyyat fi at-Thib.

Buku-buku tersebut menjadi referensi / pegangan bagi perguruanperguruan Eropa sampai akhir abad
ke – 15.31 Dalam bidang geografi muncul nama-nama cemerlang seperti al-Idrisi, Ibnu Abdul Aziz Al-
Bahri (w.1094) dengan karyanya Al-Masalih wa AlMamalik. Abdul Hasan Muhammad bin Ahmad Al-
Kinani bin Jubair (L. 1145) dengan karyanya Rihlah (suatu perjalanan).28

Dalam bidang fisika dikenal dengan nama Ibnu Zuhr, bidang mistik Ibnu ‘arabi dan lain-lain, Eropa telah
menyerap konstribusi-konstribusi intelektual dari orang-orang tersebut.

• Az-Zarqali (L. 1029) di Taledo

• Abdul Qasim Maslama bin Ahmad

28
Mehdi Nakosteen, Kontribusi Islam atas Dunia Intelektual Barat, terjemahan, surabaya, Risalah Gusti,
1996, h. 71 34Ensiklopedi Islam, Loc., cit.

22
Al-Farabi Al-Sasib Al-Majriti (w.1007) di Cordova, yang merupakan ilmuan terkemuka muslim
Andalusia angkatan peratama

• Jabir bin Aflah Abu Muhammad (w. 1204) di Sevilla yang menulis kitab Al-Hai’a, yang
membuat angka-angka trigonometri yang masih digunakan sampai sekarang.

• Nuruddin Abu Ishak Al-Bitruji (w. 1204) yang menulis kitab Al-Hai’a. Karya-karya para
astronomi muslim ini telah banyak menyumbangkan istilah yang berasal dari bahasa Arab ke dalam
perbendaharaan Ilmu astronomi dan matematika.29

Dalam bidang filsafat, filusuf Islam Ibnu Rusyd, Al-Kindi, Ibnu Tufail, ibnu

Khaldun dan lain-lain, banyak memberikan sumabngan dan pengaruhnya di dunia Barat.

1) Ibnu Rusyd dikenal sebagai komentator pikiran Aristoteles.

2) Al-Kindi adalah Filosof yang menggabungkan dalil-dalil Plato dan Aristoteles dengan cara Neo
Platnis

3) Ibnu Khaldun dengan karya Muqaddimahnya memberikan sumbangan dan


pengaruhnya dalam pemikiran-pemikiran sarjana-sarjana Barat di bidang ilmu sejarah dan
sosiologi.35
Jasa dan sumbangan Islam inilah yang kemudian mengubah wajah kebudayaan Eropa dan
bahkan dunia pada umumnya, yakni :
1) Kebangkitan kembali (Renaissance) kebudayaan Yunani Klasik pada abad ke 14.
2) Gerakan pembeharuan agama kristen mulai abad ke-8 M
3) Rasionalisme sebagai ekses dari rasionalitas Islam.
4) Pencerahan (Aufklarung, Enlghtenment) pada abad ke- 18.36

F. Sebab-sebab kemunduran dan Kehancuran Andalusia

Kemunduran umat Islam Andalusia di mulai ketika bani Umayyah di Cordova jatuh pada
tahun 1030 M.37 kemunduran dan kehancuran Andalusia dapat dilihat dari dua hal :

1.Konflik antar umat Islam sendiri

Perpecahan yang ada pada umat Islam antara lain karena adanya sengketa antara saudara yang
masing-masing ingin jadi raja dari suatu negara merdeka. Hasilnya tidak kurang dari 20 negara kecil-kecil
yang berumu hanya seumur jagung timbul di kota-kota atau provinsi. Melihat perpecahan tersebut
mengundang hastrat kaum Krosten di sebelah Utara untuk menyerang dan berusaha untuk merebut
kembali daerah-daerahmereka. Perebutan itu dimulai ketika Bani Ummayyah Andalus runtuh dan terus
menerus umat islam terdesak ke Selatan sehingga hanya tinggal Granada.38 Disamping itu orang-orang
pribumi. Mereka masih memberi istilah ‘ibad dan muwaladun kepada muallaf, yang ungkapan itu dinilai
merendahkan. Akibatnya ntidak adanya ideologi yang dapat memberi makna persatuan dan mereka saling
berperang dan bahkan diadu-domba oleh pihak ketiga.

29
Faisal Ismail, Op., cit., h. 159

23
Sementara dinasti-dinasti kecil saling berperang, orang Kristen menyatuhkan diri untuk
menaklukkan orang Islamdan menguasainya dari Andalusia. Secara politis kekuatan Islam berakhir pada
penghujung abad ke-15 yang di tandai dengan kekalahan demi kekalahanm kerajhaan Islam.

2. Adanya Persatuan dari umat Kristen

Ketika umat Islam sedang dalam keadaan knflik, maka umat Kristen justru bersatu. Pada tahun
1969 kerajaan ferdinand dari Arogan dan kerajaan Isabella dari Castilia bersatu menyerang kekuatan
islam dibawah kekuasaan dinasti Ahmar di Granada yang terkenal dengan Al-Hamra. Pada tanggal 2
januari 1492 / 12 Rabi’ul Awal 897 H, ibu kota Granada dikepung dan ditaklukkan oleh penguasa
Kristen.

G. Nasib Umat Islam dibawah Pemerintahan Kristen di Andalusia.

1. Pembatalan klausul-klausul

pada perjanjian Grenada (899 H/1494 M) Seluruh pemimimpin spanyol mulai membatalkan 66
klausul yang telah disepakati sebelumnya. yang terpenting diantaranya adalah:
1. Seluruh masjid tetap dipertahankan dan tidak dirusak.
2. Tidak memasuki rumah orang muslim tanpa izin.
3. Setiap muslim tetap tinggal di tanahnya.

4. Seluruh kaum mislimin, baik anakanak maupun orang dewasa, mendapatjaminan


keamanan. Tidak seorang kristenpun menguasai kaum muslim.

5. Kaum muslim bebas menjalankan ajaran agama mereka.


6. Tidak seorangpun muslim boleh membawa tanda apapun yang membedakannya
dari orang
Kristen dan yahudi.
7. Kaum tidak membayar pajak melebihi yang pernah mereka bayarkan
kepada daulah mereka.
8. Mereka memilik hak untuk bepergian di penjuru spanyol
9. Tidak seorang muslim pun boleh dipaksa untuk memasuki agama
Kristen dst.
Pada tahun 1498 M Setelah sepertiga juta muslim keluar dari spanyol, di sana banyak
kaum muslim yang tidak mendapatkan cara untuk eksodus ke utara afrika dan mengaku
beragam Kristen Karena takut disiksadi spanyol. Namun banyak dari kaum uslim tetap
mempertahankan keislaman dan menjalankan syiar-syiar islam secara diam-diam. Hal itu
sampai diketahui diktator Fernando, raja spanyol, lalu ia mengusir kaum muslim ke
gununggunung sehingga mereka dimangsa binatang-binatang buas, mati kelaparan, atau
diperbudak oleh orang-orang spanyol. Mereka berkelana atau bersembunyi di desa-desa
dengan membayar uang suap.

24
2. Pengkristenan muslim Andalusia secara paksa (904 H/1499 M)

Orang spanyol lupa pada janji mereka. Dewan investigasi mengeluarkan instruksi
kardinal cisneros untuk melakukan tindakan keras terhadap kaum muslim di spanyol dan
bertindak cepat dalam mengkristenkan mereka secara paksa.
Mesjid Grenada diubah menjadi katedral, mushaf-mushaf dan kitab-kitab tafsir dan fiqih
islam dibakar, kaum muslimin di berbagai tempat diusir, dan mereka dipaksa untuk ,urtad
dari islam.

3. Pemberontakan muslim Andalusia terhadap pemerintah Spanyol. (907 H/1502 M)

Kaum muslimin Andalusia melakukan pemberontakan untuk melawan kesewenang-


wenangan pemerintah Ratu Isabella yang telah mengkhianati klausul klausul perjanjian.
Mereka memberontak di pegunungan al-Busyrah dan Gunung Merah. Mereka
mengepung tentara Spanyol dan menghujani mereka dengan batu dari atas gunung sehingga
ratusan tentara terbunuh, termasuk beberapa komandan Spanyol, seperti Fransisco Armez dan
Alfonso Agulier. Ketika berita itu sampai ke Isabella, ia segera mengirim sebuah pasukan
besar untuk mengepung pegunungan itu beserta para pemberontak di sana hingga mereka
kelaparan dan terancam kematian. Pemberontakan yang telah berlangsung hampir 2 tahun
berhasil meredam dan berakhir setelah Spanyol membiarkan kaum muslimin menyebrang ke
Afrika Utara.
Pada tahun 1508 M Kardinal Zamniz memperingatkan seluruh penduduk muslim agar
menyerahkan buku-buku dan manuskrip-manuskrip yang ada di perpustakaan-perpustakaan
mereka. Jika tidak mereka akan mendapat siksaan keras.
Dalam beberapa hari saja, kardianl telah mengumpulkan ribuan buku dalam berbagai
bidang ilmu pengetahuan. Ia meilih buku-bukudan manuskripmanuskrip yang dianggapnya
berguna membangun ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Lalu ratusan ribu buku lainnya
dibakar di sebuah lapangan terbuka di grenada, yang disebut Bab arRamallah. Pembakaran
tersebut dipimpin oleh raja Spanyol dan para pendeta katolik.
Pada tahun 1521 M Penduduk
Valencia memberontak terhadap raja Spanyol, Carlos. Raja tidak menemukan cara lain
selain mengirim ribuan tentaranya untuk menumpas pemberontakan tersebut. Mereka
membakar lahan- lahan pertanian, pusatpusat perdagangan dan sumber kehidupan kaum
muslim di kota tersebut. Tentara Spanyol itu menyerang dan membantaikaum muslimin, serta
merampas harta milik mereka. Carlos tak peduli, walaupun ia telah berjanji meleindungi
mereka setelah membayar upeti.

4. Pembentukan Dewan Investigasi oleh Carlos (933 H/1526 M)

Dewan investigasi pertama dibentuk di Grenada atas perintah Raja Spanyol, Carlos,
dengan tujuan untuk menyelidiki orang-orng islam yang pura-pura masuk kristen. Semua
orang islam dipaksa agar jangan menggunakan bahsa arab, serta tidak boleh mengerjakan
sholat, puasa, menggunakan nama Arab, berdo’a dengan do’a Islam atu menuburkan jenazah
menurut syari’at Islam. Mereka jjuga dipaksa untuk minum khamar, memakan dagng babi

25
dan bangkai, lakilaki tak boleh dikhitan dan orang mati harus dikuburkan menurut upacara
agama Khatolik.

5. Pembakaran terhadap muslim (936 H/1529 M)

Penindasan terhadap kaum muslimin terus menungkat. Dewan yang sadis menghukum
sekelompok kaum muslimin dengan cara dibakar hiduphidup diatas bara api yang menyala di
salah satu sudut kota Grenada. Peristiwa tersebut dilakukan hanya untuk meneror kaum
muslim diseluruh penjuru Spanyol.

6. Pelarangan syi’ar islam di Spanyol oleh Phillip II (975 H/1567 M)

Raja Panyol Phillip II, menuruti saran penasehatnya untuk mengkristenkan kaum
muslimin dan melarang syai’at Islam. Ia mengeluarkan peraturan bahwa seluruh rumah kaum
muslimin di Spayol harus terbuka, tanpa pintu, agar segala pekerjaan mereka yang berpura
pura masuk kristen di dalamnya dapat terlihat. Kamar-kamar mandi yangn digunakan untuk
berwudhu dihancurkan, penggunaan bahasa arab dalam bentuk apapun dilarang. Setiap
upacara pernikahan, kelahiran, dan kematian harus disaksikan oleh wakil dari gereja
khatolik. Walaupun demikian, kamum muslim tetap mampu mempertahankan agamanya.

7. Penyembelihan terhadap kaum muslimin (979 H/1571 M).

Philip II memerintahkan tentaranya untuk menyembelih perempuan dan


anak-anak Muslim sehingga lapanganlapangan terbuka di Grenada berubah menjadi lapangan
pembantaian oleh komandan tentara Spanyol, Richwins, di hadapan kaum Muslimin yang
lain. Adapun yang masih hidup di perbudak.

8. Pemberangkatan muslimin dari Aragon Valencia dan Wilayah sekitarnya (1019


H/1610 M)

13000 umat islam diberangkatkan dari Valencia ke afrika Utara. Peraturan tersebuut
dilaksanakan secara paksa, dimana umat Islam dilarang membawa harta dan bekal milik
mereka. Dan berangkat menggunakan kapal menuju pantai Afrika tanpa membawa pakaian,
makanan ataupun minuman. Pembarangkatannya dilakasanakan 6 tahun berturut-turut.
Pemberangkatan dilakukan karena Pemerintah spanyol meras cemas akan bertambahnya
umat islam di wilayah Valencia (timur Spanyol) dan kerjasama mereka, baik secara
sembunyi- sembunyi maupun secara terang-terangan akan mengganggu pemerintahan
Spanyol. Pada tahun 1660 M, Pemerintah Spanyol diwilayah Aragon (terletak di timur laut
Valencia yang berbatasan dengan prancis) mengikuti kebijakan Pemerintah Di Valencia
sehingga mengusir 200.000 umat islam umat Islam. Pengusiran Kaum muslimin tidak hanya
pada daerah Grenada, Valencia, danAragon. Akan tetapi meliputi sebagian besar Spanyol dan
Portugal. Kaum Muslimin yang meninggalkan rumah berkisar antara 500.000 hingga 3 juta.
Namunjumlah yang sampai ke daerah tujuan di Afrika Utara dan Wilayah yang dikuasai
pemerintah Utsmani di eropa selatan mencapai 4 juta jiwa. Mereka yang meninggal,
terbunuh, atau tenggelam tidak kurang dari 60000 jiwa.

26
Pemberangkatan paksa tersebut berakhir pada masa raja Philip III. Kebijakan tersebut
menyebabkan Spanyol kehilangan Penduduk yang giat dalam perekonomian

9. Pemberontakan ke-2 muslimin (1069 H/1658 M)

Para pemuda dan kaum Muslimin memberontak dan mengepung kota Grenada
sehingga menimpakan kerugian besar menimpa kerugian besar terahadap pasukan keamanan
di sana. Ketika kaum muslimin di desa-desa dan kota kota bertetangga mendengar adanya
pemberontakan itu. Mereka turut ikut bergabung. Mereka datang dari lebih dari 20 kota dan
desa, terutama wilayah busyrah (selatan grenada yang terbentang di laut mediterania)
Akhirnya pemerintah Spanyol berjanji akan mengkaji tuntutan mereka.
Namun pasukan Spanyol tetap membantai dan memperkosa kaum wanita,
manghancurkan rumah-rumah dan membakar lahan-lahan. Mendengar hal itu kaum
muslimin kembal melakukan pemberontakan. Sehingga raja Spanyol menarik pasukannya di
Italia untuk mengepung bukit-bukit yang merupakan tempat pemberontak selama beberapa
bulan. Raja pun memerintah utuk menangakp setiap laki-laki muslim yang berusia 14 tahun.
Dengan berlalunya waktu, para pemberontak semakin melemah akibat kekurangan air, makan
dan persediaan senjata. Akhirnya berakhirlah pemberontakan terbesar kaum muslimin di
Andalusia Pada pertengahan abad empat belas, di Valensia posisi umat muslim semakin
memburuk, muslim di bebani kewajiban finansial tambahan. Urusan kemiliteran di bebankan
pada budak-budak muslim, sehingga menyebabkan penduduk muslim merdeka jatuh pada
kelompok budak. Pada tahun 1311, raja James II melarang pengumandangan panggilan sholat
(AZAN), meskipun pada tahun 1357 pengumandangan azan dengan suara tidak keras
diperbolehkan dengan pembayaran tertentu.
Pada akhir abad empat belas, pihak kristen antusias terhadap upaya pengkristenisasi
pemeluk Yahudi dan Muslim dan upaya penyerangan agama di Spanyol. Pada tahun 1391
umat Yahudi di paksa menerima Baptisme. Pada tahun 1479 program pemaksaan agama
diresmikan, dan orang yahudi di minta memilih di antara Baptisme atau pengusiran.
Menandai awal berakhirnya sejarah warga Muslim di Spanyol. Meskipun terdapat
perjanjian yang menjamin kebebasan beragama muslim dan harta mereka. Pada tahun 1501
perundangan Spanyol memaksa pihak muslim memilih di antara berpindah agama atau di
keluarkan dari Spanyol. Pada 1556 pakaian arab dan muslim di larang beredar di Granada,
dan pada 1566 Philip II mengeluarkan keputusan bahasa arab tidak boleh lagi digunakan.
Akhirnya pada tahun 1609 Philip III mengusir umat muslim dari Spanyol. Mereka mengungsi
ke Afrika Utara di mana warga Andalusia ini sekali lagi berperan dalam pengembangan
peradaban Islam40[35].

27
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Daulah Bani Umayyah didirikan oleh Muawiyyah yang menang diplomasi diSiffin dan
juga sebagai akibat terbunuhnya Khalifah Ali ibn Abi Thalib. Namun tidakhanya itu, ada
dasar lain yang menjadikan daulah Bani Umaayyah itu lahir. Yaknidukungan yang kuat dari
rakyat suriah dan dari keluarga Bani Umayyah sendiri.Mereka dengan kelompok bangsawan
kaya makkah dari keturunan Bani Umayyahberada sepenuhnya di belakang Muawiyyah
untuk mendukungnya. Dengan sumberkekuatan yang tiada habisnya baik itu kekuatan tenaga
manusia ataupun kekayaan,dan juga negeri suriah yang terkenal makmur yang menyimpan
sumber alam yangberlimpah tentunya sangat membantu Muawiyyah.Salah satu kemajuan
yang paling menonjol pada masa pemerintahan dinasti Bani Umayyah adalah
kemajuan dalam system militer.
Selama peperangan melawankakuatan musuh, pasukan arab banyak mengambil pelajaran
dari cara-cara teknikbertempur kemudian mereka memadukannya dengan system dan
teknikpertahanan yang selama itu mereka miliki, dengan perpaduan system pertahananini
akhirnya kekuatan pertahanan dan militer Dinasti Bani Umayyah mengalamiperkembangan
dan kemajuan yang sangat baik dengan kemajuan-kemajuan dalamsystem ini akhirnya para
penguasa dinasti Bani Umayyah mampu melebarkansayap kekuasaannya hingga ke Eropa.
Islam pertama kali masuk ke Spanyol pada tahun 711 M melalui jalur
Afrika Utara. Wilayah Andalusia yang sekarang disebut dengan Spanyol diujung selatan
benua Eropa, masuk kedalam kekuasaan dinasti bani Umayah semenjak Tariq bin Ziyad,
bawahan Musa bin Nushair gubernur Qairuwan, mengalahkan pasukan Spanyol pimpinan
Roderik Raja bangsa Gothia (92 H/ 711 M). Spanyol diduduki umat islam pada zaman
kholifah Al-Walid (705-715), salah seorang khalifah dari Bani Umayah yang berpusat di
Damaskus.
Perkembangan Islam di Spanyol berlangsung lebih dari tujuh setengah abad.
Perkembangan itu dibagi menjadi enam periode yaitu: Periode Pertama (711755 M), Periode
Kedua (755-912 M), Periode Ketiga (912-1013 M), Periode Keempat (1013-1086 M),
Periode Kelima
(1086-1248 M), dan Periode Keenam (12481492 M). Kemajuan peradaban itu
dipengaruhi oleh kemajuan intelektual yang di dalamnya terdapat ilmu filsafat, sains, fikih,
musik dan kesenian, begitu juga dengan bahasa dan sastra, dan kemegahan pembangunan
fisik.
Faktor-faktor pendukung kemajuan Spanyol Islam, diantaranya kemajuannya sangat
ditentukan oleh adanya penguasapenguasa yang kuat dan berwibawa, yang mampu
mempersatukan kekuatankekuatan umat Islam, seperti Abd alRahman al-Dakhil, Abd al-
Rahman alWasith dan Abd al-Rahman al-Nashir. Keberhasilan politik pemimpin-pemimpin
tersebut ditunjang oleh kebijaksanaan penguasa-penguasa lainnya yang memelopori kegiatan-

28
kegiatan ilmiah dan adanya toleransi yang ditegakkan oleh penguasa terhadap penganut
agama
Kristen dan Yahudi.
kemunduran dan kehancuran Islam di Spanyol antara lain, konflik Islam dengan
Kristen,tidak adanya Ideologi pemersatu, kesulitan ekonomi, tidak jelasnya sistem peralihan
kekuasaan keterpencilan.

B. Saran
Kita sebagai orang Islam harus menjadikan peradaban masa bani umayahsebagai contoh bahwa
begitu panjang kisah yang harus di lalui oleh para sahabat dan tabi’in dalam menegakan agama islam
di muka bumi ini.

29
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/407079631/Makalah-Perkembangan-Dan-Peradaban-Bani-
Umayyah-1-Damaskus

https://prenadamedia.com/kemunduran-dan-kehancuran-dinasti-umayyah/

https://www.kompasiana.com/fakhrisajidan/6014d0d8d541df59381d90e3/awal-mula-masuknya-islam-
di-andalusia-spanyol

https://www.scribd.com/document/407079631/Makalah-Perkembangan-Dan-Peradaban-Bani-
Umayyah-1-Damaskus

https://prenadamedia.com/kemunduran-dan-kehancuran-dinasti-umayyah/

http://fikriahyarsuhada.blogspot.com/

https://nurikasuccess94.wordpress.com/2013/05/09/islam-pada-masa-bani-

http://akbarbarka.blogspot.com/

http://indonsc.blogspot.com/2015/07/sejarah-peradaban-islam-pada-masa-bani.html

https://www.scribd.com/document/407079631/Makalah-Perkembangan-Dan-Peradaban-Bani-
Umayyah-1-Damaskus

https://www.scribd.com/document/407079631/Makalah-Perkembangan-Dan-Peradaban-Bani-
Umayyah-1-Damaskus

30
MAKALAH
Sejarah peradaban Islam
“islam di indonesia masa modern dan kontemporer”
Dosen pengampu: Bapak Ramadhan syahmedi
siregar,Dr.MA

DISUSUN OLEH:

Salsabila alamanda(0204211010)

Nur patimah (0204211020)

Erwin (0204213045)

Angga wira yuda tarigan (0204211004)

HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Assalamualikum wr.wb.Puji syukur atas rahmat Allah SWT,berkat rahmat serta


karunia-NYA sehingga makalah dengan berjudul islam di Indonesia dan kontomporer ini
dapat kami selesaikan semaksimal mungkin

Makalah ini kami buat dengan tujuan memenuhi salah satu tugas di semester satu
dari bapak Ramadhan Syahmedi Siregar,Dr.MA selain itu ,penyusunan makalah ini bertujuan
menambah wawasan kepada pembaca tentang asal usul dan perkembangan islam di
Indonesia dan kontomporer

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada bapak Ramadhan Syahmedi


Siregar,Dr.MA selaku guru mata pelajaran sejarah peradaban islam .Berkat tugas yang
diberikan ini,dapat menambah wawasan penulis mengenai topik yang diberikan.penulis juga
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesarnya kepada pihak yang sudah memberi
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi

selama proses penyusunan dan hasil yang di sajikan dalam bentuk makalah
ini,penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan oleh karena itu penulis memohon
maaf atas kekuranganatau kesalahan yang pembaca temukan dalam makalah ini

Penulis juga mengharapkan adanya kritik saran dari pembaca apabila ada kesalahan
dari makalah Ini

Medan, 29 Nov 2021

Penyusun

Kelompok 12

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................................................ ii
BAB Iss .................................................................................................................................................. 1
1.1. Latar belakang ............................................................................................................................ 1
1.2. Rumusan masalah ...................................................................................................................... 1
1.3. Tujuan 1

BAB II .................................................................................................................................................... 2
2.1 Perkembangan Islam Pada Masa Modern .................................................................................. 2
2.2 Gerakan Modern Islam di Indonesia ........................................................................................... 2
2.3 Pengaruh Gerakan Modernisasi Islam terhadap Perkembangan Islam di Indonesia................... 3
2.4 Perjuangan Pada Masa Modern Sebelum Kemerdekaan ............................................................ 3
2.5 Pemikiran Islam Kontemporer ................................................................................................... 4
BAB III ................................................................................................................................................... 6
PENUTUP .............................................................................................................................................. 6
3.1 KESIMPULAN .............................................................................................................................. 6
3.2 SARAN ......................................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Latar belakang
Islam adalah sejak zaman kenabian.sejak itu islam terus berkembang hingga saat ini.
Namun,perkembangan islam tidak semudah apa yang kita lihat,seperti saat ini,ajaran islam
pernah mengalami kemunduran hingga akhirnya dapat Berjaya hingga saat ini.

Periode setelah 1800 mahesi bisa dikatakan sebagai islam modern.termasuk didalamnya
saat ini. Dimasa ini banyak perkembangan dalam kehidupan islam,meliputi Pendidikan,
politik,perdagangan, dan kebudayaan. Dan seluruh perkembangan islam dirangkum dalam
sejarah islam tersebut terbagi menadi tiga periode yakni periode pertama (650-1250 M)
periode kedua (1250-1800 M) periode ketiga adalah periode modern sampai sekarang

Periode pertama yakni periode klasik islam mengalami masa keemasaan atau masa
kejayaan. Dengan dibuktikan adanya luasnya wilayah kekuasaan islam

Periode kedua yakni periode pertengahan terbagi menjadi dua fase. fase kemunduran
zaman ini disentralisasikan dan disintegrasi semakin meningkat. Banyak wilayah yang
memisahkan diri dari kekuasaan pusat. Fase kemajuan dengan tiga negara,yaitu kerajaan
usmanidi turki kerajaan syafawi di Persia,dan kerajaan mughaldi india yang Berjaya dibidang
literatur dan arsitektur

Periode ketiga yakni periode modern.periode ini disebut juga periode pembaharuan
karena merupakan zaman kebangkitan dan kesadaran umat islam terhadap kelemahan
dirinya dan adanya untuk memperoleh kemajuan dalam berbagai bidang.

1.2 Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang diatas yaitu mengetahui tentang
sejarah islam sejak zaman kenabian sampai saat ini.

1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini oleh penulis agar dapat mengetahui sejarah islam dari
zaman kenabian hingga saat ini dan mengetahui Gerakan modern islam diindonesia
pengaruh Gerakan modernsisasi islam terhadap perkembangan islam diindonesia
perjuangan pada masa modern sebelum kemerdekaan, pemikiran islam kontomporer

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Islam Pada Masa Modern


Pembaharuan dalam islam atau gerakan modern islam merupakan jawaban yang ditunjukan
terhadap krisis yang dihadapi umat islam pada masanya.mKemunduran progresif kerajaan usmani
yang merupakan pemangku khalifah islam, setelah abad ke 17, telah melahirkan kebangkitan islam
dikalangan warga arab. Yang terpenting diantaranya adalah gerakan wahabi, sebuah gerakan
reformis furitanis (salafiyyah). Gerakan ini merupakan sarana yang menyiapakan jembatan kearah
pembaharuan islam ke abad ke 20 yang lebih bersifat intelektual.[1]

Gerakan itu memberikan pengaruh besar kepada gerakan kebangkitan islam di Indonesia. Bermula
dari pembaharuan pemikiran dan pendidikan islam di Minangkabau yang disusul oleh pembaruan
pendidikan yang dilakukan oleh masyarakat Arab di Indonesia, kebangkitan islam semakin
berkembang membentuk organisasi-organisasi sosial keagamaan, seperti sarekat dagang islam di
Bogor dan Solo, persyarikatan islam di Majalengka, Jawa Barat, dan Yogyakarta. Persatuan islam di
Bandung, Nahdlatul Ulama di Surabaya, dan persatuan Tarbiyah Islamiyah di Candung, Bukittinggi.
Dan partai-partai politik,seperti sarikat islam yang merupakan kelanjutan dari SDI, persatuan
muslimin Indonesia di padang panjang yang merupakan kelanjutan dan perluasan dari organisasi
pendidikan thawalib, dan partai islam Indonesia pada tahun 1938.

Sementara itu, hampir pada waktu yang bersamaan, pemerintah penjajahan menjalankan politik
etis, politik balas budi. Belanda mendirikan sekolah-sekolah formal bagi bumi putra, terutama dari
kalangan priyayi dan kaum bangsawan. Pendidikan belanda tersebut membuka mata kaum
bangsawan. Pendidikan Belanda tersebut membuka mata kaum terpelajar akan kondisi masyarakat
Indonesia. Pengetahuan meraka akan kemiskinan, kebodohan, dan ketertindasan mayarakat
Indonesia, pada saatnya mendorong lahirnya organisasi-organisasi sosial, seperti Budi Utomo, taman
siswa, jong java, jong sumatranen bond, jong ambon, jong selebes dan lain sebagainya.

2.2 Gerakan Modern Islam di Indonesia


Pembaharuan dalam Islam atau gerakan modern Islam yang lahir di Timur Tengah sangat
berpengaruh terhadap gerakan kebangkitan Islam di Indonesia. Pengaruh tersebut seperti
munculnya berbagai organisasi dan kelembagaan modern di Indonesia pada awal abad ke- 20.
Organisasi atau kelembagaan dimaksud yaitu Jamiatul Khair (1905) yang bertujuan izzul Islam wal
Muslimin kejayaan Islam dan umatnya dengan gerakannya yaitu mendirikan sekolah tingkat dasar
dan mengirimkan anak muda berprestasi ke Turki. Al Irsyad, yaitu bergerak dalam bidang pendidikan
pendirinya adalah Syekh Ahmad Sorkati dan para pedagang. Muhammadiyah, yaitu didirikan oleh KH
Ahmad Dahlan tanggal 18 november 1912 di Jogjakarta dengan tujuan Menggapai Surga dengan
ridha Allah SWT dan mencapai masyarakat yang aman, damai, makmur, sejahtera dan bahagia
disertai dengan nikmat Allah yang melimpah ruah dengan baldatun tayyibatun wa rabbun gafur.

2
Persatuan Islam didirikan oleh Ahmad Hasan dan M. Natsir di Bandung tahun 1920, kegiatan Islam)
didirikan oleh Haji Saman Hudi di Solo tahun 1911. SDI diubah menjadi PSI (Partai Serikat Islam) dan
tahun 1929 diubah lagi menjadi PSII (Partai Serikat Islam Indonesia), semula bergerak dalam
ekonomi dan keagamaan kemudian berubah menjadi kegiatan politik. NU (Nahdhatul Ulama) yaitu
didirikan oleh KH Hasyim Asy’ ari tanggal 13 januari 1926 di Surabaya dengan tujuan membangkitkan
semangat juang para ulama di Indonesia. Matla’ul Anwar, pendirinya adalah KH Yasin pada tahun
1905 di Banten dengan kegiatanyya berupa sosial keagamaan dan pendidikan. Perti (Pergerakan
Tarbiyah) didirikan oleh Syekh Sulaiman Ar Rasuli pada tahun 1928 di Sumatera Barat. Kegiatannya
bergerak dalam bidang pendidikan, memberantas bid’ah, khurafat dan takhayul serta taklid umat
Islam.

2.3 Pengaruh Gerakan Modernisasi Islam terhadap Perkembangan Islam di Indonesia


Adapun pengaruh gerakan moderniasi Islam terhadap Perkembangan Islam di Indonesia,
diantaranya[2]:

1. Bidang Akidah:Gerakan ini berusahamelakukanpembaruan karena banyak paham yang tidak


sesuai denganajaran Islam, antara lain paham fatalisme, masuknya budaya syirik, takhayul, bidah,

dan khurafatke dalam ajaran Islam.

2. Bidang Politik: Melakukan pembaruan dengan tujuan membebaskan wilayah Indonesia dari
cengkraman Belanda.

3. Bidang Pendidikan:Melakukan pembaruan dengan cara melakukan perubahan kurikulum


pendidikan dan memadukan pendidikan

modern.

4. Bidang Ekonomi: Melakukan pembaruan dengan tujuan untuk menyaingi perdagangan orang-
orang nonpribumi yang menguasai ekonomi Indonesia.

2.4 Perjuangan Pada Masa Modern Sebelum Kemerdekaan


1. Masa kolonial Belanda

Pada pergantian abad ini banyak orang islam indonesia mulai menyadari bahwa mereka tidak akan
mungkin berkokompetisi dengan kekuatan yang menanantang dari pihak kolonialisme belanda. Oleh
karena itu, pada permulaan abad ke 19 ini orang-oramg islam mulai melakukan perubahan-
perubahan dalam melanjutkan perjuangan kemerdekaan dan menegakkan islam dengan gerakan
pendidikan dan sosial serta gerakan politi. Pada abad ini peranan islam sudah tidak lagi terbatas
pada tingkat-tingakat rakyat pedesaan, akan tetapi sudah berkembang dikota-kota yang
mendapatkan pengaruh barat untuk memegang tumpuk pimpinan dalam gerakan-gerakan politik
baru. Dan islam dikota pun mulai terbentuk dan tumbuh secara revolusi yang mempunyai daya
tahan yang lebih kuat dari gejala-gejala politik pada dasawarsa pertama abad ini dan meninggalkan
kerangka islam indonesia dibawah pemerintah kolonial.[3]

3
2. Masa pendudukan jepang

Kemunduran progresif yang dialami partai-partai Islam seakan mendapatkan dayanya kembali
setelah Jepang datang menggantikan posisi Belanda. Jepang berusaha mengakomodasi dua
kekuatan, Islam dan nasionalis sekular, ketimbang pimpinan tradisional. Jepang berpendapat,
organisasi-organisasi Islamlah yang sebenarnya mempunyai massa yang patuh dan hanya dengan
pendekatan agama, penduduk Indonesia ini bisa dimobilisasi. Oleh karena itu, organisasi-organisasi
non-keagamaan dibubarkan, organisasi-organisasi besar Islam dilanjutkan dengan Majelis Syuro
Muslim Indonesia (MASYUMI) dan juga Pembela Tanah Air (PETA) yang didominasi oleh golongan
sendirian. Bagi golongan nasionalis dibentuk lembaga-lembaga baru, seperti Gerakan Tiga A (Nippon
Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, Nippon Pemimpin Asia) dan Poesat Tenaga Rakjat (Poetra).
Jepang kemudian menjanjikan kemerdekaan Indonesia dengan mengeluarkan maklumat Gunseikan
no. 23/29 April 1945, tentang pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUKI) yang keanggotannya didominasi oleh golongan nasionalis sekular. Dalam badan
inilah, Soekarno mencetuskan ide Pancasila dan atas dasar kompromi panitia sembilan lahirlah
Piagam Jakarta. Pada prinsip ketuhanan terdapat anak kalimat “dengan kewajiban melaksanakan
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.[4]

2.5 Pemikiran Islam Kontemporer


Perkembangan pemikiran Islam kontemporer yang luar biasa saat ini dapat diklasifikasikan dalam 4
model kecenderungan. Sebagai berikut[5] :

1. Fundamentalis

Yaitu, model pemikiran yang sepenuhnya percaya pada doktrin Islam sebagai satu-satunya alternatif
bagi kebangkitan Islam dan manusia. Bagi mereka, Islam telah mencakup segala aspek kehidupan
sehingga tidak memerlukan segala teori dan metode dari luar, apalagi Barat.

2. Tradisionalis (salaf)

Yaitu, model pemikiran yang berusaha berpegang pada tradisi-tradisi yang telah mapan. Bagi
mereka, segala persoalan umat telah diselesaikan secara tuntas oleh para ulama terdahulu.
Perbedaan kelompok ini dengan fundamentalis terletak pada penerimaannya pada tradisi.
Fundamentalis membatasi tradisi yang diterima hanya sampai pada khulafa’ al-rasyidin, sedang
tradisionalis melebarkan sampai pada salaf al-shalih, sehingga mereka bisa menerima kitab-kitab
klasik sebagai bahan rujukannya.

3. Reformis.

Yaitu, model pemikiran yang berusaha merekonstruksi ulang warisan budaya Islam dengan cara
memberi tafsiran baru. Menurut mereka, Islam telah mempunyai tradisi yang bagus dan mapan.
Akan tetapi, tradisi ini tidak dapat langsung diaplikasikan melainkan harus dibangun kembali secara
baru dengan kerangka berpikir modern, sehingga bisa bertahan dan diterima dalam kehidupan
modern. Karena itu, mereka berbeda dengan tradisionalis yang menjaga dan menerima tradisi
seperti apa adanya.

4
4. Modernis.

Yaitu, model pemikiran yang hanya mengakui sifat rasional-ilmiah dan menolak kecenderungan
mistik. Menurutnya, tradisi masa lalu sudah tidak relevan, sehingga harus ditinggalkan.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Indonesia adalah sebuah negara besar yang memiliki penduduk ratusan juta jiwa. Indonesia juga
adalah negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Menurut sebuah perhitungan
manusia Muslim Indonesia adalah jumlah pemeluk agam Islam terbesar di dunia. Jika dibanding
dengan negara-negara Muslim lainnya, maka penduduk Muslim Indonesia dari segi jumlah tidak ada
yang menandingi. Jumlah yang besar tersebut sebenarnya merupakan sumber daya manusia dan
kekuatan yang sangat besar, bila mampu dioptimalkan peran dan kualitasnya. Jumah yang sangat
besar tersebut juga mampu menjadi kekuatan sumber ekonomi yang luar biasa. Jumlah yang besar
di atas juga akan menjadi kekuatan politik yang cukup signifikan dalam percaturan nasional.

Dan gerakan pembaruan yang menyebabkan lahirnya organisasi keagamaan pada mulanya bersifat
keagamaan, tetapi seiring dengan kondisi masyarakat pada saat itu kemudian menjelma menjadi
kegiatan politik yang menuntut kemerdekaan Indonesia dan hal tersebut dirasakan mendapat
pengaruh yang signifikan dari pemikir-pemikir para pembaru Islam, baik di tingkat nasional maupun
internasional.

3.2 SARAN
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan
kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami. Apabila ada terdapat kesalahan
mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari
salah khilaf, Alfa dan lupa.

6
DAFTAR PUSTAKA

Nasuition, Harun. 1975. Pembaharuan Dalam Islam. Jakarta: Bulan Bintang.

Syukur, Fatah.2009. Sejarah Peradaban Islam. Semarang: PT Pustaka Rizki Putra.

Yatim,Badri. 2013. Sejarah Peradan Islam, Dirasah Islamiyah II. Jakarta: Rajawali Pers.

http://sejarah.kompasiana.com/2010/10/09/perkembangan-islam-masa-modern,

http://namaraaulia.blogspot.co.id/2016/08/makalah-islam-di-indonesia-zaman-modern.html

[1] Harun nasuition, Pembaharuan Dalam Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1975) hal 1-25

[2] Dikutip dari http://sejarah.kompasiana.com/2010/10/09/perkembangan-islam-masa-


modern,Pada Hari Rabu Tanggal 30 November 2016.

[3] Fatah Syukur, Sejarah Peradaban Islam, (Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 2009), hal 232-236.

[4] Badri Yatim, Sejarah Peradan Islam, Dirasah Islamiyah II, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hal 259-
264.

[5] Dikutip dari http://namaraaulia.blogspot.co.id/2016/08/makalah-islam-di-indonesia-zaman-


modern.html Pada Hari Rabu Tanggal 30 November 2016.

Anda mungkin juga menyukai