Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH KELOMPOK 7

Sejarah Peradaban Islam

SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI ANDALUSIA

disusun oleh :

Muhammad Fery Syahputra


NIM : 2312140011
Gita Nur Aini
NIM : 2312140047

FAKULTAS SYARIAH

PRODI HUKUM TATA NEGARA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

PALANGKARAYA

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. Atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai. Meski terdapat berbagai kendala, tetapi kami dapat
melaluinya sehingga makalah yang berjudul “Sejarah Perkembangan Islam di Andalusia”
dapat selesai tepat waktu.

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas dari Bapak Arief Ramadani, S.
pada bidang studi sejarah peradapan islam. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan
menambah wawasan kepada pembaca.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Arief Ramadani, S. Berkat tugas
yang diberikan ini, dapat menambah wawasan berkaitan dengan topik yang diberikan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih pada rekan saya yang ikut membantu dalam proses
penyusunan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih ada kekurangan dan kesalahan. Oleh
karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan tersebut. Penulis mengharapkan kritik dan
saran demi kesempurnaan makalah ini.

Palangkaraya, Agustus 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
A. PENDAHULUAN.............................................................................................................4
B. PEMBAHASAN...............................................................................................................5
1. Proses masuknya islam di Andalusia.............................................................................5
2. Perkembangan Islam di Spanyol...................................................................................7
a. Periode Pertama (711-755 M)....................................................................................7
b. Periode Kedua (755-912 M)......................................................................................7
c. Periode Ketiga (912-1013 M)....................................................................................8
d. Periode Keemepat (1013-1086 M).............................................................................9
e. Periode Kelima (1086-1248 M)...............................................................................10
f. Periode Keenam (1248-1492 M)..............................................................................11
3. Kemajuan Peradaban Islam di Spanyol.......................................................................11
a. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan.......................................................11
b. Faktor-Faktor Pendukung Kemajuan.......................................................................12
c. Penyebab Kemunduran dan Kehancuran Islam di Spanyol.....................................12
KESIMPULAN.......................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15

3
A. PENDAHULUAN

Islam adalah agama yang memiliki pemeluk terbesar di dunia. Islam pernah
memiliki masa-masa kejayaan dengan menguasai wilayah tiga seperempat yang ada
di dunia ini. Salah satunya adalah Andalusia, yangt kita kenal sekarang dengan
sebutan Spanyol. Wilayah ini membuat islam menjadi dikenal di dunia barat.
Andalusia mempengaruhi negara-negara yang ada di Eropa menajdi maju. Eropa
bangkit dari keterbelakangannya. Kebangkitan itu bukan hanya terlihat dari bidang
politik, tetapi juga dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan Eropa
tidak terlepas dari pemerintahan Islam di Spanyol. Andalusia atau Spanyol adalah
suatu daerah yang terletak di Benua Eropa Barat Daya. Di bagian timur dan tenggara,
spanyol berbatasan dengan Laut Tengah. Disebelah selatan berbatasan dengan afrika
yang terhalang oleh selat Dibraltar, sedangkan bagian barat berbatasan dngan
Samudra atlantik. Adapun dibaguan timr laut, Spanyol dibatasi oleh Perancis.
Dari Spanyol Islam-lah Eropa banyak menimba ilmu. Kehadiran Islam di
Spanyol banyak menarik perhatian para sejarawan. Kemajuan islam sebelah timur
menginjak zaman emasnya, bagian barat di Spanyol pun memasuki masa yang sama
gemilangnya. Ini adalah masa yang lebih penting artinya, karena terutama melalui ke
Islaman di Spanyol inilah kebudayaan Kristen pada awal abad pertengahan, yang
kemudian melahirkan suatu peradaban yang diwarisi oleh orang Barat sekarang ini.
Dalam berbagai hal Islam mengalami kemajuan yang sangat pesat di Spanyol, yaitu
dalam bidang Sains, Fiqh, Filsafat, Kesenian, dan Sastra. Hal ini diraih selama 7 abad
yaity abad ke 8-15 M. Namun, sebuah peradaban akan selalu mengalami pasang
surut. Begitupun juga Islam di Spanyol. Ada berbagai hal yang membuat peradaban
Islam di Spanyol menjadi runtuh. Namun keruntuhan Islam di Spanyol akan
memberikan sumbangsih yang sangat besar pada kemajuan Eropa. Peradaban Islam
di Andalusia akan menjadi kajian penting dalam makalah ini karena untuk
mengetahui sejarah masuknya Islam di Andalusia, faktor-faktor munculnya
peradaban Islam di Andalusia, perkembangan Islam di Andalusia, kemajuan
peradaban Islam di Andalusia Perekonomian peradaban Islam di Andalusia,
penyebab kemunduran dan kehancuran dan warisan peradaban Islam di Andalusia.
4
B. PEMBAHASAN

1. Proses masuknya islam di Andalusia

Andalusia atau Spanyol diduduki umat Islam pada zaman khalifah Al- Walid
(705-715 M), salah seorang khalifah dari Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus.
Sebelum penaklukan Spanyol, umat Islam telah menguasai Afrika Utara dan
menjadikannya sebagai salah satu provinsi dari dinasti Bani Umayyah. Penguasaan
sepenuhnya atas Afrika Utara terjadi pada masa khalifah Abdul Malik (685-705 M).
Khalifah Al- Malik mengangkat Hasan Ibnu Nu’man Al-Ghassani menjadi gubernur
di daerah itu. Pada masa khalifah Al-Walid, Hasan Ibnu Nu’man sudah digantikan
oleh musa Ibn Nushair pada tahun 88 H. Pada masa pemerintahan Al- Walid itu,
Musa Ibn Nushair memperluas wilayah kekuasaannya dengan menduduki Aljazair
dan Maroko. Penaklukan atas wilayah Afrika Utara itu pertama kali dikalahkan
sampai menjadi salah satu provinsi dari Khalifah Bani Umayyah memakan waktu
sampai 53 tahun, yaitu mulai tahun 30 H (masa pemerintahan Muawiyah Ibn Abi
Supyan) sampai tahun 83 H (masa Al- Walid). Sebelum dikalahkan dan kemudian
dikuasai oleh Islam, di wilayah ini terdapat kantung-kantung yang menjadi basisi
kekuasaan kerajaan romawi. Kerajaan ini sering menghasut penduduk agar membuat
kerusuhan dan menentang kekuasaan Islam. Setelah kawasan ini betul-betul dapat
dikuasai, umat Islam memusatkan perhatiannya untuk menaklukan Spanyol. Dengan
demikian, Afrika Utara menjadi batu loncatan bagi kaum Muslimin dalam
penaklukan wilayah Spanyol. Kondisi Spanyol sebelum kedatangan Islam sungguh
memprihatinkan, terutama ketika masa pemerintahan kerajaan Ghotic yang
melaksanakan pemerintahannya dengan besi. Kondisi ini menjadi penyebab rakyat
Spanyol menderita dan tertekan. Mereka sangat merindukan datangnya kekuatan raja
adil sebagai sebuah kekuatan yang mampu mengerluarkan mereka saat itu.
Kerinduan mereka akhirnya menemukan titik terang pada saat Islam datang di
Spanyol. (Abrari dkk, Sejarah Peradaban Islam, 2016, h.67).
Dalam proses penaklukan spanyol terdapat tiga pahlawan yang dapat
dikatakan paling berjasa memimpin satuan-satuan pasukan kesana. Mereka adalah

5
Tharif ibn Malik, Tariq ibn Ziyad, dan Musa Ibn Nuzhair. Tharif dapat disebut
sebagai perintis dan penyidik. Ia menyebrangi selat yang berada diantara maroko dan
benua eropa itu dengan pasukan perang 500 orang diantara adalah tentara berkuda.
Thariq ibn Ziyad lebih banyak dikenal sebagai penakluk Spanyol karena
pasukannya lebih besar dan hasilnya lebih nyata. Pasukannya terdiri dari sebagian
suku barbar yang didukung oleh Musa Ibn Nushair dan sebagian besar lagi orang arab
yang dikirim oleh khalifah Al-Walid. Pasukan ini kemudian menyebrangi selat
dibawah pimpinan Thariq ibn Ziyad, sebuah gangguan pertama kali Tariq dan
pasukannya mendapat dan menyiapkan pasukannya, dikenal dengan Gibraltar (Jabal
Thariq). Dengan dikuasainya daerah ini,maka terbukalah pintu secara luas untuk
memasuki Spanyol.
Kemenangan pertama yang tercapai oleh hariq ibn Ziyad membuka jalan
untuk penaklukan wilayah yang lebih luas lagi dengan suatu pasukan yang besar. Ia
berangkat menyebrangi selat dan satu persatu kota yang dilewatinya dapat ditaklukan,
setelah Musa berhasil menaklukan Idenia, Karmoa, Seville, dan Merida serta
mengalahkan kerajaan Ghotic, Theodomir di Oriheula. Ia bergabung dengan Thariq
di Todelo. Kemudian keduanya berhasil menguasai seluruh kota terpenting di
Spanyol termasuk bagian utaranya mulai dari saragosa sampai Navarre.
Kemenangan-kemenangan yang dicapai umat Islam nampak begitu mudah.
Hal ini tidak dapat dipisahkan dari faktor eksternal dan internal. Faktor eksternalnya
adalah pada masa penaklukan Spanyol oleh orang- orang Islam. Kondisi sosial politik
dan ekonomi negeri ini berada dalam keadaan menyedihkan secara politik. Wilayah
Spanyol terbagi-bagi kepada sistem kelas sehingga keadaannya diliputi oleh
kemelaratan, ketertindasan, ketidadaan persamaan hak. Dan yang dimaksud faktor
internal adalah suatu kondisi yang terdapat dalamtubuh penguasa, tokoh-tokoh
perjuangan dan para prajurit Islam yang terlibat dalam penaklukan wilayah spanyol
pada khususnya. Para pemimpin adalah tokoh-tokoh yang kuat, tentara yang kompak,
bersatu dan penuh percaya diri. Mereka cakap dan berani, dan tabah dalam
menghadapi setiap persoalan. Dan tidak kalah penting adalah ajara agama Islam yang
diutnjukan para tentara Islam adalah toleransu, persaudaraan dan tolong menolong.
Sikap toleransi agama dan persaudaraan yang terdapat dalam pribadi kaum muslimin
itu menyembabkan penduduk Spanyol menyambut kehadiran Islam disana.
6
2. Perkembangan Islam di Spanyol
Islam memiliki peran yang sangat besar di Spanyol yakni sejak pertama kali
menginjakan kaki disana hingga jatuhnya kerajaan Islam. Masa itu berlangsung lebih
dari tujuh setengah abad. Sejarah panjang yang dilalui oleh umat Islam di Spanyol
dibagi menjadi enam periode yaitu:
a. Periode Pertama (711-755 M)
Pada periode pertama ini, Spanyol berada dibawah pemerintahan para wali
yang diangkat oleh Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Pada periode ini
stabilitas politik negeri Spanyol belum tercapai secara sempurna, gangguan-gangguan
masih terjadi, baik itu datang dari dalam maupun luar seperti: seperti perselisihan
antara elit penguasa, terutama akibat perbedaan antara etnis dan golongan. Disamping
itu perbedaan pandangan antara Khalifah di Damaskus dan gubernur Afrika Utara
yang berpusat di Kairawan. Masing-masing mengaku bahwa mereka yang berhak
menguasai daerah spanyol ini. Oleh karena itu, terjadi dua puluh pergantian wali
(gubernur) spanyol dalam jangka waktu yang amat singkat. Perbedaan pandangan
politik itu menyebabkan seringnya terjadi perang suadara.
Dengan banyaknya konflik internal dan eksternal, maka dalam periode ini
Islam Spanyol belum memasuki kegiatan pembangunan di bidang peradaban dan
kebudayaan. Datangnya Abd al-Rahman al Dakhil ke Spanyol pada tahun 138 H/ 755
M menjadi tanda berakhirnya periode pertama.

b. Periode Kedua (755-912 M)


Pada periode kedua, Spanyol diperintah oleh seorang amir (panglima atau
gubernur) tetapi tidak tunduk kepada pusat pemerintahan yang ketika itu dipegang
oleh Khalifah 8 Abassiyah di Baghdad. Amir pertama adalah Abdurrahman I yang
memasuki Spanyol tahun 138 H/755 M dan diberi gelar al Dakhil (yang masuk ke
Spanyol).
Abdurrahman al Dakhil adalah keturunan Bani Umayyah yang berhasil
melarikan diri dan lolos dari kerajaan Bani Abassiyah yang telah menaklukan Bani
Umayyah di Damaskus. Selanjutnya, ia berhasil mendirikan Dinasti Bani Umayyah di
Spanyol. Penguasa-penguasa Spanyol pada periode ini adalah Aqbdurrahman al
7
Dakhil, Hisyam I, Hakam I, Abd al Rahmab al Ausath, Muhammad Ibnu Rahman,
Munzir Ibnu Muhammad, dan Abdullah Ibnu Muhammad.
Pada periode ini, umat Islam Spanyol mulai memperoleh banyak kemjuan,
baik dalam bidang politik maupun dalam bidang peradaban. Abd Rahman al Dakhil
mendirikan masjid Kordova dan sekolah-sekolah di kota-kota besar Spanyol. Hisyam
I dikenal berjasa sebagai pembaharu dalam kemiliteran. Dialah yang memprakarsai
tentara bayaran Spanyol. Adapun Abd. Al- Rahman al Ausath dikenal sebagai
penguasa yang cinta dengan ilmu. Pemikiran filsafat mulai masuk, terutama di zaman
Abdurrahman al Ausath, yang mengundang para ahli dari dunia Islam lainnya untuk
datang ke Spanyol.
Akhirnya, kegiatan ilmu pengetahuan di Spanyol semakin berkembang.
Gangguan politik serius yang terjadi pada periode ini justru datang dari umat Islam
sendiri. Golongan pemberontak di Toledo pada tahun 852 M membentuk negara kota
yang berlangsung selama 80 tahun. Di samping itu, sejumlah orang yang tak puas
menuntut terjadinya revolusi. Pemberontakkan yang dipimpin oleh Hafsun dan
anaknya, Umar, yang berpusat di pegunungan dekat Malaga merupakan yang
gangguan penting. Selain itu perselisihan antara orang-orang Barbar dan oreang Arab
masih sering kali terjadi.

c. Periode Ketiga (912-1013 M)


Periode ketiga, Pemerintahan Abd Rahman III yang bergelar al Nasir li
dinillah (penegak agama Allah) sampai munculnya raja-raja kelompok (kecil) yang
dikenal dengan Muluk al Thawaif masuk dalam periode ketiga. Pada periode ini,
Spanyol diperintah diperintah oleh penguasa yang bergelar Khalifah. Pemakaian gelar
khalifah tersebut bermula dari berita bahwa al Muktadir, khalifah daulat Bani
Abassiyah Baghdad, tewas dibunuh oleh pengawalnya sendiri. Menurut penilaiannya,
keadaan ini menunjukan nahwa suaana pemerintahan Abassiyah sedang berada dalam
ketidakpastian. Oleh sebab itu, momen terebut dianggap sebagai waktu yang tepat
untuk memakai gelar khalifah yang telah dirampas dari kekuasaan Bani Umayyah
selama 150 tahun lebih. Gelar ini resmi dipakai mulai tahun 929 M.
Khalifah-khalifah besar yang memerintah pada periode ketiga ini ada tiga
orang, yaitu Abd Rahman al Nasir (976-1009 M). Pada periode ini, umat Islam
8
Spanyol mencapai puncak kemajuan dan kejayan , menyaingi kejayaan daulat
Abassiyah di Baghdad. Abd. Al- Rahman Al-Nashir mendirikan Universitas Cordova.
Perpustakannya memiliki koleksi ratusan ribu buku. Hakam II juga seorang koektor
buku dan pendiri perpustakaan. Pada masa ini, masyarakat dapat menikmati
kesejahteraan dan kemakmuran. Pembangunan kota berlangsung dengan cepat.
Awal dari kehancuran khalifah Bani Umayyah di spanyol adalah ketika
Hisyam naik tahta berada dalam usia sebelas tahun. Oleh karena itu, kekuasaan
aktual berada ditangan para pejabat. Pada tahun 981 M, khalifah menunjuk Ibn Abi
Amir sebagai pemegang kekuasaan secara mutlak. Dia seorang yang ambisius yang
berhasil menancapkan kekuasaannya dan melebarkan wilayah kekuasaan Islam
menyingkirkan rekan-rekan dan saingan- saingannya. Atas keberhasilannya, ia
mendapat gelar Al-Manshur Billah. Ia wafat pada tahun 1002 M dan digantikan oleh
anaknya Al-Muzzaffar, yang masih dapat mempertahankan keunggulan kerajaan.
Akan tetapi, setelah wafat pada tahun 1008 M, ia digantikan oleh adiknya yang
tidak memiliki kualitas bagi jabatan itu. Dalam beberapa tahun saja, negara yang
tadinya makmur dilanda kekacauan dan akhirnya hancur total. Pada tahun 1009 M
khalifah mengundurkan diri. Beberapa orang yang dicoba untuk menduduki jabatan
itu tidak ada yang sanggup memperbaiki keadaan. Akhirnya pada tahun 1013 M,
Dewan Menteri yang memerintah Cordova menghapus jabatan khalifah. Ketika itu
Spanyol sudah terpecah dalam banyak sekali negara kecil yang berpusat di kota-kota
tertentu. Cordova adalah ibu kota pemerintahan, di masa Bani Umayyah mengalami
perkembangan yang pesat. Pada masa pemerintahan Bani Umayyah di Spanyol,
Cordova menjadi pusat ilmu pengetahuan. Di kota ini berdiri Universotas Cordova.
Banyak ilmuwan dari Dunia Islam bagian timur yang tertarik untuk mengajar di
universitas ini. Di kota ini terdapat perpustakaan besar yang mempunyai buku kira-
kira 400.000 judul (Yatim, Sejarah Peradaban Islam: Dirasah Islamiyah II, h.293).

d. Periode Keemepat (1013-1086 M)


Pada periode keempat ini, Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh
negeri kecildibawah pemerintahan raja-raja golongan atau al Muluk al Thawaif.
Masa ini merupakan masa kekalutan ibukota yang banyak dipergunakan oleh para

9
amir diberbagai provinsi untuk melepaskan wilayahnya masing-masing dari
khalifah di cordova, yang antara lain 11 berpusat di suatu kota Seville, Cordova,
dan Toledo.
Pemerintahan terbesar diantaranya adalah Abaddiyah di Seville. Pada
periode ini, umat Islam Spanyol kembali memasuki pertikaian internal. Jika terjadi
perang saudara, ada pihak-pihak tertentu yang meminta bantuan kepada raja- raja
Kristen pada periode ini mulai mengambil inisiatif penyerangan untuk pertama
kalinya. Akibat fatalnya, kekuatan Islam diketahui mulai menurun.

e. Periode Kelima (1086-1248 M)


Walaupun terpecah dalam beberapa negara, pada periode kelima ini, Spanyol
islam masih mempunyai suatu kekuatan yang dominan, yaitu dinasti Murabithun
(1086-1143 M) dan dinasti Muwahhidun (1146-1235 M). Dinasti Murabithun pada
mulanya adalah sebuah gerakan agama yang didirikan oleh Yusuf Ibnu Tasyfin di
Afrika Utara. Pada tahun 1062 M ia berhasil mendirikan sebuah kerajaan yang
berpusat di Marakesy. Ia masuk ke Spanyol atas undangan penguasa-penguasa Islam
di sana yang tengah berjuang mempertahankan negerinya dari serangan kaum
Nasrani. Ia dan tentaranya memasuki Spanyol pada tahun 1086 M dan berhasil
mengalahkan pasukan Castilia.
Perpecahan di kalangan raja-raja Muslim menyebabkan Yusuf bergerak lebih
jauh untuk menguasai Spanyol dan ia pun behasil. Kesuksesan ini ternyata tidak
dapat diteruskan oleh penguasa- penguasa sesudahnya karena mereka adalah raja-raja
yang lemah. Pada tahun 1143 M, kekuasaan dinasti Murabithun baik di Afrika Utara
maupun di Spanyol berakhir. Dinasti Muwahhidun muncul sebagai gantinya. Tahun
1146 M penguasa Muwahhidun yang berpusat di Afrika Utara merebut Spanyol.
Muwahhidun didirikan oleh Muhammad Ibnu Tumart. Antara tahun 1114 dan 1154
M, kota-kota Muslim penting, Cordova, Almeria, dan Granada, jatuh ke bawah
kekuasaannya untuk jangka beberapa dekade, dinasti ini mengalami banyak
kemajuan terutama saat pemerintahan dipegang oleh Abu Yusuf al Mansur.
Kekuatan-kekuatan Kristen dapat dipukul mundur. Akan tetapi tidak lama kemudian,
dinasti Muwahhidun mengalami keruntuhan. Pada tahun 1212 M, tentara Kristen

10
memperoleh kemenangan besar di Las Navas de Tolesa. Kekalahan-kekalahan yang
dialami Muwahhidun meneyebabkan penguasanya memilih untuk meninggalkan
Spanyol dan kembali ke Afrika Utara tahun 1235 M, keadaan Spanyol dan kembali
runyam, berada di bawah penguasa-penguasa kecil. Dalam kondisi demikian, Umat
Islam tidak mampu bertahan dari serangan-serangan Kristen yang semakin besar.
Tahun 1238 M, Cordova jatuh ke tangan penguasa Kristen dan Seville jatuh pada
tahun 1248. Akhirnya, kecuali Granada, seluruh wilayah Spanyol telah lepas dari
kekuasaan Islam.

f. Periode Keenam (1248-1492 M)


Periode terakhir yaitu periode keenam, Kerajaan Granada merupakan
pertahanan terakhir Muslim Spanyol dibawah kekuasaan dinasti Bani Ahmar (1232-
1492 M). Peradaban kembali mengalami kemajuan seperti di zaman Abdurrahman al
Nasir. Akan tetapi, secara politik, dinasti ini hanya berkuasa di wilayah kecil. Umat
Kristem dinasti ini hanya berkuasa di wilayah yang kecil. Umat Kristen hampir
menguasai seluruh Spanyol. Dan masa ini adalah saat terakhir Islam berkuasa di
Spanyol. Dan masa ini adalah saat terakhir Islam berkuasa di Spanyol. Kekuasaan
Islam yang hanya tinggal pertahanan akhir ini berakhir karena perselisihan orang-
orang istana dalam perebutan kekuasaan, akhirnya pada tahun 1492 M. Islam
dikalahkan oleh Kristen (Abrari dkk, Sejarah Peradaban Islam, 2016, h.73).

3. Kemajuan Peradaban Islam di Spanyol


Dalam enam periode sejarah perkembangan Islam di Spanyol, ada banyak
juga terdapat kemajuan Islam di Spanyol yang sangat menonjol dalam berbagai
bidang, baik dalam bidang intelektual yang menyebabkan kebangkitan Eropa saat ini,
bidang kebudayaan dalam hal ini bangunan fisik atau arsitektur, maupun bidang-
bidang lainnya. Puncak kemajuan peradaban Islam di Spanyol berdampak bagi
kemajuan peradaban Eropa.
a. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan
Dalam rentang waktu selama kurang lebih tujuh setengah abad, umat Islam di
Spanyol telah mencapai kemajuan yang sangat pesat, baik dibidang ilmu pengetahuan
maupun kebudayaan. Berbagai disiplin ilmu berkembang pesat pada masa itu. Hal ini
11
ditandai dengan banyaknya berbagai figru-figur ilmuwan yang cemerlang
dibidangnya masing- masing dan sampai sekarang. Kemajuan peradaban di Spanyol
Islam pada saat ini berimbas pada bangkitnya sains dunia barat pada abad
pertengahan sehingga dapat dikatakan bahwa Arab Spanyol adalah guru bagi Eropa.
Adapun kemajuan-kemajuan intelektual yang telah dicapai oleh Islam di Spanyol
antara lain:
1) Filsafat
2) Sains
3) Fikih
4) Musik dan kesenian
5) Bahasa dan sastra.
6) Kemajuan pembangunan fisik

b. Faktor-Faktor Pendukung Kemajuan


Kemajuan-kemajuan yang dicapai Islam di Spanyol ini pun karena
dilatabelakangi oleh beberapa faktor, antara lain :
1) Adanya penguasa yang kuat dan berwibawa, yang mampu mempersatukan
kekuatan umat Islam, seperti abd al-Rahman al- Dakhil, abd al-Rahman-
Wasith dan abd al-Rahman al-Nasir.
2) Adanya kebijaksanaan penguasa untuk mempelopori kegiatan- kegiatan
ilmiah oleh penguasa Dinasti Umayyah di Spanyol seperti Muhammad ibn
abd al-Rahman (852-886 M) dan al-Hakam II al- Muntashir (961- 976 M).
3) Penguasa menegakkan toleransi beragama terhadap penganut agama Kristen
dan Yahudi, sehingga mereka juga ikut dalam mewujudkan peradaban Islam
di Spanyol.
4) Masyarakat Spanyol Islam merupakan masyarakat majemuk yang terdiri
dari berbagai komunitas baik agama maupun bangsa sehingga merekea
bekerja sama dan menyumbangkan kelebihannnya masing-masing.
5) Adanya kesatuan budaya Islam. Meskipun pada saat itu ada persaingan
sengit antara Abassiyah di Baghdad dan Umayyah di Spanyol tapi para
ilmuwan bebas melakukan perjalanan untuk menuntut ilmu mulaidari ujung
Barat wilayah Islam ke ujung timur.
12
c. Penyebab Kemunduran dan Kehancuran Islam di Spanyol
1) Konflik Islam dan Kristen.
2) Tidak adanya ideologi pemersatu
3) Kesulitan ekonomi
4) Tidak jelasnya sistem peralihan pemerintahan
5) Keterpencilan

13
KESIMPULAN
Dari pembahasan tentang Islam dan perdaban Andalusia atau Spanyol dapat
disimpulkan bahwa :
Pertama, latar belakang ekspansi Islam ke Spanyol didasari oleh semakin kuatnya
pengaruh Islam di Afrika.
Kedua, perkembangan Islam yang berlangsung selama 800 tahun dan ,mencapai
masa keemasannya saat berada di bawah kepemimpinan Abd Rahman III

Perkembangan Islam di Andalusia berlangsung sekitar enam periode :


Periode satu (711-755 M)
Periode dua (755-912 M)
Periode tiga (912-1013 M)
Periode empat (1013-1086 M)
Periode lima (1086-1248 M)
Periode enam (1248-1492/1609)

Ada beberapa penyebab kemunduran Islam di Andalusia yaitu;


Konflik Islam dan Kristen karena kehadiran Islam telah memperkuat rasa kebangsaan orang-
orang Spanyol sehingga selalu terjadi pertentangan antar kedua belah pihak.
Tidak ada ideologi pemersatu, sebagaimana politik yang dijalankan di Damaskus. Orang-
orang arab tidak mau menerima orang-orang Pribumi.
Kesulitan ekonomi karena terlalu fokus membangun kota dan mengembangkan ilmu
pengetahuan. Sehingga lalai dalam mengurus perekonomian.
Sistem pemerintahan yang tidak jelas dan pada akhirnya menyebabkan perebutan kekuasaan
antar ahli waris.
Terpencilnya Spanyol dari dunia Islam. Spanyol harus berjuang sendirian tanpa mendapat
bantuan kecuali dari Afrika Utara. Karena ini tidak ada bantuan alternatif yang mampu
kebangkitan disana.

14
DAFTAR PUSTAKA

15

Anda mungkin juga menyukai