Disusun Oleh
M. Alif Eko Putro Santoso
2312110074
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga Makalah Analisis Dasar Hukum
Pelaksanaan Kasus Perceraian Melalui Pengadilan Online dapat diselesaikan tepat
pada waktunya.
Penulisan ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu sehingga penyusunan Makalah Analisis Dasar
Hukum Pelaksanaan Kasus Perceraian Melalui Pengadilan Online ini dapat
diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat
membangun sangat diharapkan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH..........................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH..........................................................................2
1.3 BATASAN MASALAH...........................................................................3
1.4 TUJUAN MASALAH...............................................................................3
1.5 MANFAAT MASALAH..........................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................4
2.1 TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4
2.2 LANDASAN TEORI................................................................................7
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................................9
3.1 METODE PENELITIAN..........................................................................9
3.2 ALUR PENELITIAN..............................................................................10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................11
4.1 DASAR HUKUM NIKAH ONLINE......................................................11
4.2 DATA PERNIKAHAN PADA BULAN JANUARI 2024.....................17
4.3 DATA PERNIKAHAN PADA BULAN FEBRUARI 2024..................17
4.4 DATA PERNIKAHAN PADA BULAN MARET 2024........................18
BAB V PENUTUP................................................................................................19
5.1 KESIMPULAN.......................................................................................19
5.2 SARAN...................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
iii
DAFTAR TABEL
1
R. Gunadha. 2020, PestaNikahSaatCorona, Publik Protes Kapolsek Kembangan Cuman
Dimutasi. Suara.Com https//www.suara.com/news/2020/04/02/140835/pest-nikah-saat-corona-
publik-protes-kapolsek-kembangan-cuman-dimutasi
1
2
2
Thahir Maloko, 2012, Dinamika Hukum Dalam Perkawinan, Makassar: Alauddin
University Press, h. 23
3
Al-qadhi Abu Syuja Ahmad, 2018, Fiqih sunnah Imam Syafi’I, Jakarta: Fathan Media
Prima, h.198-199
3
4
5
9
10
Jumhur
Dasar Ulama dan
Hukum KHI
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
11
12
12
Ari Cahyo Nugroho, Konstruksi Media Online Tentang Realitas Penyedotan Pulsa
Analisi Framming Terhadap Berita Dalam Tribunnews.com Masyarakat Telematika Dan
Informasi. Jurnal Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi, Vol. 3 No. 1, 2012, h. 29.
13
Miftah Farid, 2018, Nikah Online Dalam Perspektif Hukum. Jurisprudentie. Vol.5
No.1, h.180.
13
cara ini tidak dapat ditempuh jika tidak dalam keadaan darurat tertentu
atau alasan lainnya.
Salah satu rukun nikah yang disepakati oleh jumhur ulama adalah
ijab qabul. Untuk teknis pelaksanaan ijab qabul ada beberapa pendapat
para ulama‟, apakah dilaksanakan dalam satu majelis secara fisik atau
secara non-fisik. Berikut adalah penafsiran Imam madzhab terkait makna
satu majelis:
14
Muhajir, “Studi Analisis Putusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan No. 1751/P/1989
tentang Perkawinan Melalui Telepon”, Jurnal Al-Qadha‟, Vol.5, No.1, 2018.
14
dengan menggunakan wakil pada masa zaman Rasulllah Saw tidak pernah
ada dan tidak ada pendapat dari para sahabat serta para ulama yang
membolehkan pernikahan semacam itu. Ada pula yang berpendapat bahwa
akad harus dilakukan dalam satu tempat di mana kedua belah pihak dapat
bertemu secara langsung. Maka ulama yang berpendapat seperti ini
mengatakan bahwa pernikahan yang dilakukan melalui internet adalah
tidak sah.
Jadi dalam masalah ini, para ulama terbagi menjadi dua pendapat,
pendapat pertama mengatakan pernikahan seperti ini tidak sah dengan
alasan pemakaian kata “majelis” diatas yang berarti “satu waktu atau
bersambung”. Sementara pendapat yang kedua mengatakan tidak sah atas
dasar riwayat Rasulullah saw. dan para sahabat serta pemakaian kata
“majelis” yang diartikan sebagai suatu tempat.
18
Tamir Talla, “Pernikahan di Dunia Maya Menurut Hukum Islam dan Implikasinya
terhadap Pencatatan”, Prosiding Kajian Islam dan Integrasi Ilmu di Era Society 5.0 (KIIIES 5.0)
Pascasarjana Universitas Islam Negeri Datokarama Palu, Vol. 1, 2022, h. 319-322.
17
5.1 KESIMPULAN
Dari paparan yang telah penulis kemukakan mengenai pernikahan
dengan melaui media internet (Dunia Maya), maka penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut: Proses akad nikah melalui Dunia
Maya adalah: Pertama, harus diperhatikan terlebih dahulu pihak-pihak
yang akan melakukan nikah, seperti calon suami isteri, wali dan saksi-
saksi. Mereka harus saling mengetahui dan mengenal satu sama lain.
Kedua, penentuan waktu akad yaitu harus ada penyesuaian waktu antara
kedua belah pihak karena dengan letak geografis yang jauh maka dapat
dipastikan waktu berbeda pula. Ketiga bahwa kita melakukan komunikasi
melalui video conference ada jeda waktu untuk dapat tersambung dengan
pihak yang dituju apabila menggunakan video conference. Perlu
ditambahkan di sini bahwa persyaratan syarat sah dan syarat wajib ada hal
yang penting yang harus diperhatikan yakni apakah pelaksanaannya
merupakan kondisi darurat karena ada batasan suatu keadaan agar dapat
dilakukan pada kondisi tersebut. Pernikahan melalui media online adalah
dianggap Sah karena yang dikategorikan satu majelis adalah
kesinambungan waktu antara ijab dan qabul, bukan keharusan hadirnya
kedua calon mempelai dalam satu tempat akad.
5.2 SARAN
Kami selaku penulis sangat berharap, dengan adanya makalah ini
bisa menambah wawasan bagi para pembaca terutama dalam hal
memahami dasar hukum islam pernikahan online. Kami selaku penulis
juga memohon maaf yang sebesar besarnya terhadap kesalahan maupun
kekurangan yang ada dalam makalah ini. kami juga mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca terhadap makalah ini, untuk bahan evaluasi kami
kedepanya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Al Qadhi Abu Syuja. 2018. Fiqih sunnah imam Syafi"i. Jakarta: Fathan
Media Prima.
Muhajir. 2018. "Studi Analisis Putusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan No.
1751/P/1989 tentang Perkawinan Melalui Telepon." Jurnal Al-Qadha.
Talla, Tamir. 2022. "Pernikahan di Dunia Maya Menurut Hukum Islam dan
Implikasinya terhadap Pencatatan." Prosiding Kajian Islam dan Integrasi
Ilmu di Era Society 5.0 (KIIIES 5.0) Pascasarjana Universitas Islam
Negeri Datokarama Palu.
Zain, Mohamad Ma'ruf. 2021. "Akad Nikah Virtual Sebagai Alternatif Perikahan
Pada Masa Pandemi Covid-19 Perspektif Maslahah „Izz al-Din Ibn „Abd
al-Salam (Studi Fatwa Majlis Kebangsaan bagi H. Ehwal Ugama Islam
Malaysia)." UIN Maulana Malik Ibrahim.