Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

FENOMENA PELAKSANAAN PERNIKAHAN DIMASA


PANDEMI COVID-19

DOSEN PEMBIMBING :

Yuniarti Yusuf, S.Sos, M.Si

Administrasi Publik Kelas 1F

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

1. Fauziah Hasana (200101170)


2. Hadriani Hafid (200101172)
3. Dedi Rusli (200101168)

UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATUNG

SENGKANG

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
limpahan rahmat-Nyalah, kami mampu menyelesaikan makalah ini sesuai dengan
garis-garis besar program pengajaran yang telah terlampir. Melalui makalah ini,
kami berharap agar kami sendiri dapat memperoleh manfaat yang diharapkan.

Dalam makalah ini kami membahas pada mata kuliah Pengantar Ilmu
Sosiologi yang berjudul “Fenomena Pelaksanaan Pernikahan dimasa Pandemi
Covid-19”. Kami berusaha menyusun makalah ini sebaik mungkin, akan tetapi
kami menyadari kesalahan dan kealfaan, dalam makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Namun berkat arahan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak
sehingga tugas ini dapat diselesaikan. Tetapi kami masih mengharapkan kritik dan
saran dari dosen pembimbing. Oleh Karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan
dan bimbingan.

Sengkang, 11 Oktober 2020

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... 1

DAFTAR ISI.................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah................................................................................. 3
C. Tujuan................................................................................................... 3
D. Manfaat................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pernikahan.......................................................................... 5
B. Factor Penyebab Pelaksanan Pernikahan Dimasa Pandemi................. 6
C. Protokol Kesehatan di Resepsi Pernikahan.......................................... 8
D. Suka Duka Pernikahan dimasa Pandemi.............................................. 10
E. Pernikahan Klaster Baru Penyebaran Corona....................................... 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................... 12
B. Kritik dan Saran.................................................................................... 12

BAB IV DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 13

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setelah penetapan covid-19 sebagai pandemi global oleh
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pemerintah langsung menyusun
strategi agar penularan virus corona dapat diminimalisir. Hal tersebut
dilakukan mengingat sejak awal kemunculannya hingga kini, jumlah kasus
positif covid-19 kian meningkat. Virus corona sendiri merupakan keluarga
besar virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan ringan hingga
sedang, gejalanya seperti orang yang terserang penyakit flu. Virus ini bisa
menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu
hamil, maupun ibu menyusui. Tingginya angka penyebaran covid-19 pun
membuat pemerintah melakukan berbagai cara untuk penanganan, seperti
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sosial distancing, dan lain
sebagainya.
Anehnya, dikala pandemi covid-19 ini, justru masyarakat
Indonesia berbondong-bondong untuk melakukan pernikahan. Ini tentu
menjadi tanda Tanya besar, kenapa dan apa alasan dari masyarakat untuk
tetap melangsungkan pernikahan dimasa pandemic seperti sekarang ini.
Pasalnya ini dapat menjadi rantai baru dalam penularan covid-19.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pernikahan?
2. Apa saja factor penyebab masyarakat melangsungkan pernikahan
dimasa pandemic?
3. Bagaimana dampak dari pelangsungan pernikahan dimasa pandemic?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari pernikahan.

3
2. Mengetahui factor penyebab masyarakat melangsungkan pernikahan
dimasa pandemic
3. Mengetahui dampak dari pelangsungan pernikahan dimasa pandemic

D. Manfaat
Menambah wawasan kita tentang covid-19 ditinjau dari tingkah laku
masyarakat dalam pelaksanaan pernikahan dimasa pandemic covid-19.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pernikahan
Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan
atau dilaksanakan oleh dua orang dengan maksud meresmikan ikatan
perkawinan secara norma agama, norma hokum, dan norma sosial.
Pengesahan secara hokum suatu pernikahan biasanya terjadi pada saat
dokumen tertulis yang mencatatkan pernikahan ditandangani. Upacara
pernikahan sendiri biasanya merupakan acara yang dilangsungkan untuk
melakukan upacara berdasarkan adat istiadat yang berlaku, dan
kesempatan untuk merayakannya bersama teman dan keluarga.
Pernikahan pada umumnya adalah hal yang lumrah terjadi pada
makhluk sosial. Namun pada masa sekarang, dimana pandemic covid-19
seakan menjadi penghalang bagi masyarakat yang ingin menikah. Tidak
sedikit yang memutuskan untuk menunda pernikahan sampai tanggal yang
tidak ditentukan. Namun tidak sedikit juga yang memilih nekat untuk tetap
melangsungkan pernikahan.
Melihat dari kasus tersebut, pemerintah langsung bergerak cepat
mengeluarkan surat edaran terkait dengan pernikahan. Berikut ketentuan
dalam Surat Edaran :
1. Layanan pencatatan nikah di Kantor Urusan Agama (KUA)
Kecamatan dilaksanakan setiap hari kerja dengan jadwal
mengikuti ketentuan system kerja yang telah ditetapkan;
2. Pendaftaran nikah dapat dilakukan secara online antara lain
melalui website simkah.kemenag.go.id, telepon, e-mail, atau
secara langsung ke KUA kecamatan;
3. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan angka 2
dan/atau terkait proses pendaftaran nikah, pemeriksaan nikah
dan pelaksanaan akad nikah dilaksanakan dengan tetap
memperhatikan protocol kesehatan dan semaksimal mungkin
mengurangi kontak fisik dengan petugas KUA Kecamatan;

5
4. Pelaksanaan akad nikah dapat diselenggarakan di KUA atau
diluar KUA;
5. Peserta prosesi akad nikah yang dilaksanakan di KUA atau
dirumah diikuti sebanyak-banyaknya 10(sepuluh) orang;
6. Peserta prosesi akad nikah yang dilaksanakan di masjid atau
gedung pertemuan diikuti sebanyak-banyaknya 20% dari
kapasitas ruangan dan tidak boleh lebih dari 30 (tiga puluh)
orang;
7. KUA kecamatan wajib mengatur hal-hal yang berhubungan
dengan petugas, pihak Catin, waktu dan tempat agar
pelaksanaan akad nikah dan protocol kesehatan dapat berjalan
dengan sebaik-baiknya;
8. Dalam hal pelaksanaan akad nikah di luar KUA, kepala KUA
Kecamatan dapat berkoordinasi dan bekerja sama dengan pihak
terkait dan/atau aparat keamanan untuk pengendalian
pelaksanaan akad nikah dilaksanakan sesuai dengan protocol
kesehatan yang ketat;
9. Dalam hal protocol kesehatan dan/atau ketentuan pada angka 5
dan angka 6 tidak dapat terpenuhi, penghulu wajib menolak
pelayanan nikah disertai alas an penolakannya secara tertulis
yang diketahui oleh aparat keamanan sebagaimana form
terlampir;
10. Kepala KUA Kecamatan melakukan koordinasi tentang
rencana penerapan tatanan normal baru pelayanan nikah kepada
Ketua Gugus Tugas Kecamatan; dan
11. Kepala Kantpr Kementerian Agama Kabupaten/Kota
melakukan pemantauan dan pengendalian pelaksanaan tatanan
normal baru pelayanan nikah di wilayahnya masing-masing.
B. Factor Penyebab Pelaksanan Pernikahan Dimasa Pandemi
Menikah saat pandemic bisa menjadi pilihan yang tepat bagi yang
memliki modal pas-pasan. Karena uang yang dikeluarkan bisa lebih hemat

6
karena harus tetap menjalankan protocol kesehatan. Perencana keuangan
Andi Nugroho mengatakan, untuk masyarakat yang tinggal di Jakarta,
biaya yang dikeluarkan cukup minim. Karena, mereka hanya cukup
mengeluarkan uang untuk biaya administrasi di Kantor Urusan Agama
(KUA) saja.
Hal tersebut menyusul penerapan kembali Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB). Sebagai gambaran, biaya administrasi di KUA
biasanya berada dikisaran Rp 100.000 hingga Rp 150.000 saja. Sementara
itu untuk biaya mahar tergantung dari masing-masing pasangan. Namun
jika ingin hemat bisa dengan emas kawin seadanya, biasanya emas
beberapa gram atau seperangkat alat shalat saja sudah cukup.
Tak hanya itu, uang pengeluaran lainnya seperti undangan juga
bisa dihemat. Karena dengan perkembangan digital seperti saat ini,
undangan tidak perlu dicetak tapi justru dengan menggunakan pesan
singkat melalui whatsapp ataupun media sosial lainnya. Selain itu, pihak
Kantor Kemenang tidak dapat menghalangi penundaan dan pembatalan
akad nikah karena hal tersebut mutlak hak pengantin dan keluarga.
Kemenag memahami keinginan keluarga mempelai menyaksikan momen
sacral tersebut.
Terdapat juga keuntungan lain apabila menikah ditengah pandemic
corona, berikut ulasannya :
1. Punya lebih banyak waktu
Saat pandemic corona, semua aktivitas disarankan berpusat
di rumah. Mulai dari bekerja, beribadah, hingga merencanakan
pernikahan. Hal ini membuat anda memiliki banyak waktu
untuk lebih mempersiapkan konsep pernikahan dan mencari
vendor yang sesuai budget. Bijaklah dalam menggunakan
waktu yang ada untuk mencari vendor pernikahan yang tepat.
Anda bisa berdiskusi melalui online dan mempertimbangkan
plus minus satu vendor dengan vendor yang lainnya hingga
anda bisa menentukan pilihan ke satu vendor yang tepat.

7
2. Vendor pernikahan promo besar-besaran
Pandemic corona memberikan efek yang lumayan besar
dalaam industry wedding, termasuk wedding expo yang
menjadi sarana promosi para vendor pernikahan. Tidak adanya
wedding expo selama pandemic corona membuat banyak
vendor mengadakan promo besar-besaran yang diunggah di
website atau sosial media mereka.
Manfaatkan hal ini untuk mendapatkan harga termurah
yang disertai dengan kualitas yang bagus. Biasanya, promo
yang ditawarkan vendor melalui website resmi atau sosial
media mereka memiliki harga yang lebih rendah dibandingkan
di wedding expo karena vendor tidak perlu mempertimbangkan
biaya sewa tempat yang akan mempengaruhi harga promo.
3. Lebih hemat
Karena anda harus menyeleksi tamu undangan, undangan
pernikahan yang anda cetak otomatis akan berkurang. Begitu
juga dengan jumlah souvenir pernikahan dan jumlah catering
pernikahan. Mimalisasi tamu undangan akan menghemat
budget pernikahan anda secara drastic. Pertimbangkan juga
untuk membuat anggaran khusus rencana pernikahan darurat
jika pandemic corona belum juga berakhir hingga jadwal
pernikahan.
C. Protokol Kesehatan di Resepsi Pernikahan
Di Kabupaten Bogor, Bupati Ade Yasin memutuskan untuk
memberi lampu hijau bagi warga di wilayahnya menggelar resepsi
pernikahan dalam kondisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) atau
praadaptasi kebiasaan baru (AKB). Salah satunya dengan mengatur
jumlah hadirin dalam acara resepsi pernikahan, peraturan bupati yang
mulai berlaku sejak 17 juli itu memberlakukan sanksi denda senilai
Rp 50.000 bagi warga yang tidak memakai masker.

8
Masyarakat yang hendak mengadakan acara, harus mengurus izin
secara berjenjang dan mematuhi protocol kesehatan yang telah ditetapkan.
Penerapan protocol kesehatan harus benar-benar dipatuhi agar lokasi
resepsi pernikahan tidak menjadi lokasi penyebaran covid-19.
Dalam simulasi acara dan resepsi di Kota Pontianak, 14 Juli lalu,
Asosiasi Pengusaha Jasa Dekorasi Indonesia Kalimantan Barat
menjelaskan sejumlah tahapan terkait protocol kesehatan yang harus
ditaati undangan dan penyelenggara. Tahapan pertama, setiap tamu
undangan dan panitia penyelenggara harus mencuci tangan sebelum
memasuki tempat acara. Semua individu juga harus diperiksa suhu
tubuhnya.
Tamu diwajibkan menggunakan masker. Pengantin beserta
keluarga dan panitia pun tak terkecuali. Di gedung resepsi harus ada tanda
utnuk menjaga jarak. Kursi, antrean makan, dan antrean pelaminan akan
diberikan batas jarak setiap orangnya. Adapaun di pelaminan, tamu
undangan dan pengantin harus menjaga jarak aman dan tidak
diperbolehkan bersalaman. Tamu undangan juga tidak diperkenankan
menyumbang lagu di acara resepsi.
Hand sanitizer akan disediakan di berbagai lokasi, seperti di meja
makan, pintu masuk, dan beberapa tempat strategis lainnya. Setiap vendor
juga wajib membersihkan semua alatnya dengan disinfektan sebelum
digunakan. Semua pekerja dilengkapi masker, face shield, dan sarung
tangan.
Berikut adalah beberapa imbauan tentang pernikahan pada
pandemic virus corona yang dapat dilakuan :
1. Jangan panic
Hal pertama yang harus dikerjakan adalah mengontrol rasa
panic. Memang tidak mudah untuk melakukan, terlebih saat
sudah merencanakan secara matang tentang hari bahagia anda
dan pasangan. Namun pahami bahwa segala sesuatu bisa saja
tidak berjalan semulus yang anda inginkan. Tanamkan pada

9
diri anda sendiri juga, bahwa semua orang pasti mendukung
keputusan anda.
2. Langsung berdiskusi dengan keluarga dan wedding organizer
Setiap pernikahan tentu tidak lepas dari bantuan keluarga
dan wedding organizer (WO). Sehingga saat wabah corona
seperti saat ini, segeralah konsultasikan dengan keduanya.
Sebelum mengambil keputusan, pahami dengan matang apa
saja konsekuensi dari acara yang tetap berlangsung ataupun
diundur. Pelajari juga tentang virus corona agar tidak salah
melangkah.
Jika tetap berjalan, tunjukkan sikap antisipasi apabila anda
tetap memutuskan pernikahan berjalan sesuai dengan tangan
yang telah ditentukan meski sedang wabah corona, anda wajib
membekali acara dengan serangkaian antisipasi. Ini bisa berupa
hand sanitizer disetiap titik, menghindari bersalaman, hingga
menyediakan masker. Skrining suhu tubuh juga harus
dilakukan untuk mencegah salah satu tamu yang mungkin
sedang sakit.
3. Apabila diundur, persiapkan rencana cadangan
Saat sudah memutuskan untuk mengundur acara
pernikahan, maka harus mempersiapkan rencana cadangan.
Kembali diskusikan tentang pemilihan tanggal yang sekiranya
lebih aman dengan harapan wabah virus corona telah berakhir.
Tanyakan pula apakah vendor-vendor bersedia menggeser
tanggal, mungkin dengan sedikit biaya tambahan.
D. Suka Duka Pernikahan dimasa Pandemi
Pesta bertabur bunga, irama music yang menggema, serta tamu
undangan dalam jumlah besar yang datang memberikan selamat umum
terlihat saat resepsi pernikahan berlangsung. Namun, itu semua tidak bisa
terlihat lagi sejak virus corona mewabah di Indonesia. Pembatasan acara

10
yang berpotensi menimbulkan kerumunan factor penyebabnya. Pemerintah
tidak mau penularan virus corona terjadi dari acara-acara demikian.
Meski begitu, bukan berarti selalu direspons gundah oleh para
kawula yang baru saja menikah. Sebagian dari mereka justru bersyukur
lantaran tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk menghelat pesta
jelang menjalani hidup baru bersama pasangan hidup.
Ada rasa sedih ketika saudara dan teman-teman baik tidak bisa ikut
dalam momen penting dalam hidup. Namun, mau tak mau, suka tak suka,
memang itu yang harus terjadi demi mencegah penularan virus corona.
Akan tetapi, terdapat rasa lega karena tidak perlu mengeluarkan banyak
uang untuk menghelat resepsi. Tak bisa dipungkiri, biaya menggelar pesta
resepsi pernikahan memang kerap menguras biaya. Baik untuk sewa
tempat, hingga sajian makanan untuk para tamu dan keperluan lainnya.
Mengenakan kebaya abu-abu sederhana, plus masker hitam yang
senada dengan warna hijab, upacara peresmian status dalam bahtera rumah
tangga menjadi lebih khusyuk.
E. Pernikahan Klaster Baru Penyebaran Corona
Otoritas kesehatan di Maine baru-baru ini mengumumkan bahwa
pesta pernikahan yang terjadi pada 7 Agustus kemarin menyebabkan 175
kasus infeksi covid-19 baru dan menewaskan 7 orang setelah virus
menyebar ke penjara dan rumah sakit. Upacara pernikahan lainnya dihadiri
oleh 65 tamu undangan, di atas dari jumlah batas yang diberikan Negara
yakni sebanyak maksimal 50 orang. Kasus infeksi postifnya terdapat pada
56 orang termasuk kontak sekunder dan tersier mereka. Kemudian di
Minnesota, pada 22 Agustus, sebuah pernikahan dan resepsi yang digelar
secara indoor dan memiliki agenda ‘dansa’ menyebabkan setidaknya 70
kasus infeksi corona menurut Otoritas Kesehatan setempat.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pernikahan pada umumnya adalah hal yang lumrah terjadi pada
makhluk sosial. Namun pada masa sekarang, dimana pandemic covid-19
seakan menjadi penghalang bagi masyarakat yang ingin menikah. Tidak
sedikit yang memutuskan untuk menunda pernikahan sampai tanggal yang
tidak ditentukan. Namun tidak sedikit juga yang memilih nekat untuk tetap
melangsungkan pernikahan. Masyarakat yang hendak mengadakan acara,
harus mengurus izin secara berjenjang dan mematuhi protocol kesehatan
yang telah ditetapkan. Penerapan protocol kesehatan harus benar-benar
dipatuhi agar lokasi resepsi pernikahan tidak menjadi lokasi penyebaran
covid-19.
B. Kritik dan Saran
Pernikahan merupakan hal yang lumrah untuk dilaksanakan.
Bahkan pada masa pandemic seperti sekarang ini, sudah ada peraturan
yang mngizinkan untuk melaksanakan akad nikah. Namun ada baiknya
untuk kita menunda pernikahan ditengah wabah covid-19. Hal itu untuk
menekan angka penularan covid-19 yang masih cukup tinggi. Adapun bila
memang tidak bisa ditunda, segala protocol kesehatan harus diperhatikan
dengan sebaik-baiknya. Agar tidak menyebabkan klaster baru penyebaran
covid-19.

12
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

hartomo, g. (2020, september 16). biaya nikah di tengah pandemi bisa lebih
hemat? Retrieved from economy.okezone.com:
economy.okezone.com/read/2020/09/16/2278610/biaya-nikah-di-tengah-
pandemi-bisa-lebih-hemat

Hutabarat, d. (2020, juni 12). menikah dimasa pandemi tak harus di kantor kua,
ini syaratnya. Retrieved from m.liputan6.com:
m.liputan6.com/news/read/4277894/menikah-di-masa-pandemi-tak-harus-
di-kantor-kua-ini-syaratnya

indonesia, c. (2020, juni 6). nikah saat pandemi, hemat meski sepi tanpa teman.
Retrieved from m.cnnindonesia.com:
m.cnnindonesia.com/nasional/20200606144751-20-510518/nikah-saat-
pandemi-hemat-meski-sepi-tanpa-teman

kustiani, r. (2020, juni 4). pergeseran tren pernikahan selama pandemi covid-19.
Retrieved from gaya.tempo.co: gaya.tempo.co/read/1349837/pergeseran-
tren-pernikahan-selama-pandemi-covid-19

pernikahan di tengah pandemi covid-19: 'dilarang ,bersalaman dengan


pengantin' hingga'dilarang sumbang lagu' saat resepsi. (2020, juli 20).
Retrieved from bbc.com: bbc.com/indonesia/majalah-53468144

persiapan pernikahan saat pandemi: tips & keuntungan. (2020, juni 4). Retrieved
from komunitas.sikatabis.com: komunitas.sikatabis.com/persiapan-
pernikahan-saat-pandemi/

shiganshina, g. o. (2020, mei 11). pernikahan. Retrieved from id.m.wikipedia.org:


https://id.m.wikipedia.org/wiki/pernikahan

tarigan, m. (2020, maret 17). akan menikah saat pandemi corona? lakukan
persiapan ini. Retrieved from gaya.tempo.co:
gaya.tempo.co/1320623/akan-menikah-saat-pandemi-corona-lakukan-
persiapan-ini

wirawan, m. k. (2020, september 19). ini alasan kenapa pesta pernikahan


dianggap "ide buruk" di tengah pandemi covid-19. Retrieved from kompas.com:
kompas.com/global/read/2020/09/19/1115347970/ini-alasan-kenapa-pesta-
pernikahan-dianggap-ide-buruk-di-tengah-pandem

13
14

Anda mungkin juga menyukai