Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL

Pengajuan Izin Melaksanakan Kegiatan Belajar


Tatap Muka pada Sekolah Dasar
Tahun Pelajaran 2020-2021

“Kegiatan Tatap Muka dengan Menjaga Protokol Kesehatan


Merupakan Upaya Peningkatan Pemenuhan Hak Peserta Didik
dalam Membantu Mendapatkan Pendidikan serta
Meningkatkan Tumbuh Kembang Peserta Didik dalam
Pemenuhan Layanan Pendidikan Selama Masa Pandemi
COVID-19.”

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI 1 SUSUKAN
KECAMATAN CIPICUNG
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan ke Khadirat Robbi yang telah memberikan berbagai
kenikmatan pada kita, terutama kelancaran dalam penyusunan Proposal Pengajuan Izin
Melaksanakan Kegiatan Belajar Tatap Muka pada Sekolah DasarTahun Pelajaran 2020-
2021.

Upaya yang telah dilakukan dalam penyusunan proposal ini, tidak terlepas dari peran serta
berbagai pihak yang yang telah bekerja keras melaksanakan kegiatan tersebut. Maka pada
kesempatan ini kami sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada berbagai
pihak yang telah membantu kelancaran pada kegiatan ini, semoga amal baiknya diterima
AllahSWT.

Pembuatan proposal ini diharapkan dapat memberikan gambaran kesiapandi Sekolah Dasar
untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka dimasa darurat Covid-19. Adapun
kami dalam membuat proposal ini menyadari masih banyak kekurangan jauh dari kata
sempurna, untuk itu dengan segala kerendahan hati kami memohon maaf serta kritik dan
saran untuk perbaikan selanjutnya.

Harapan kami semoga proposal ini dapat ditindak lanjuti oleh pihak terkait sehingga upaya
peningkatan mutu pendidikan di Sekolah Dasar dapat terlaksana.

Susukan, 20 Agustus 2020

Kepala SDN 1 Susukan

HERYADI, S.Pd.SD.
NIP. 19671008 198803 1 007
DAFTAR ISI

SURAT PERMOHONAN…………………………………………………..................................................

KATA PENGANTAR………………………................................................................................................

DAFTAR ISI………………………..............................................................................................................

Surat Rekomendasi …………….......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................................................

B. Dasar Hukum.........................................................................................................................

C. Tujuan ..................................................................................................................................

D Manfaat………………………………....................................................................................

BAB II GAMBARAN KESIAPAN SEKOLAH…………………...……….……………………............

BAB IIIPENUTUP

A. Simpul................................................................................................................................... ..

B. Tindak Lanjut..........................................................................................................................

Lampiran-lampiran……………………………………………………………………………………………
PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SDN 1 SUSUKAN
KECAMATAN CIPICUNG
Alamat : Jl. Raya Desa Susukan Nomor 81
Kode Pos 45592

Nomor : 421.2/ -SDN/VIII/2020


Lampiran :
Perihal : Permohonan Rekomendasi Kegiatan Belajar Tatap Muka

Kepada Yth,
Bapak Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Kuningan
di tempat

Dengan Hormat,

Berdasarkan surat edaran Peraturan Bupati Kuningan Nomor: 59 tahun 2020 tanggal 30 Juli 2020
pasal 5 tentang perubahan pelaksanaan pembelajaran tatap muka dan Keputusan Bupati Kuningan
nomor : 420/KPTS.457-Dikbud/2020 tentang Panduan Penyelengaraan Pembelajaran Tatap Muka Di
Masa Darurat Covid-19 Untuk PAUD, SD dan SMP di Lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Kuningan, dengan itu kami mohon kepada Bapak selaku Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Kuningan untuk memberikan surat rekomendasi pada pelaksanaan
pembelajaran tatap muka yang akan dilaksanakan di:

Nama Lembaga : SD NEGERI 1 SUSUKAN


Alamat : Jln. Raya Desa Susukan Kec. Cipicung Kab. Kuningan 45592
NPSN : 20213144

Sebagai bahan pertimbangan, kami lampirakn berkas-berkas sebagai berikut :


1. Surat Persetujuan dari Pemerintah Desa Susukan
2. Surat Persetujuan dari Gugus Covid KecamatanCilimus
3. Bukti Dokumentasi sarana prasarana protokol kesehatan.
4. Bukti SOP yang dibuat oleh lembaga.
5. Dll.

Bersedia dikenai sangsi sesuai ketentuan peraturan perundang undangan dalam hal terbukti melanggar
protocol kesehatan pencegahan dan pengendalian penyebaran Corona Virus Desease (COVID-19).

Demikian surat permohonan ini kami buat, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Susukan, 20 Agustus 2020


Mengetahui
Kordinator Wilayah Pendidikan
Kecamatan Cipicung, Kepala SDN 1 Susukan,
Materai 6.000

HERYADI, S.Pd.SD.
NIP. 19671008 198803 1 007
JUANDA, S.Pd.,M.M.Pd
NIP. 19630809 198603 1 009

BAB I

PENDAHULUAAN

A. LATAR BELAKANG

COVID-19 menjadi realitas penyakit yang mengubah struktur sosial masyarakat. Perilaku
sosial berubah, begitu pun kohesi sosial. Cara (usage), kebiasaan (folkways), tata kelakuan
(mores), dan adat istiadat (custom) turut beradaptasi. Secara sosiologis setidaknya pandemi
Covid-19 terkonstruksi empat persepsi di masyarakat.

Pertama, Covid-19 merupakan jenis penyakit yang berbahaya. Sejak ditemukan Covid-19 di
Wuhan China, Covid-19 diyakini oleh para ahli kesehatan tidak begitu tinggi tingkat
persentase kematiannya daripada virus lain seperti SARS dan MERS. Namun Covid-19
menjadi virus berbahaya karena tingkat penyebarannya sangat cepat dibandingkan dengan
virus lain. Itu terbukti dengan cepatnya penduduk di dunia yang terinfeksi Covid-19.

Kedua, Covid-19 merupakan ancaman bagi berbagai sektor kehidupan. Selain kesehatan,


Covid-19 turut mengancam kehidupan sosial, ekonomi, pendidikan, dan politik di berbagai
negara. Pada aspek kehidupan sosial, hubungan sosial terbatasi, disorganisasi dan disfungsi
sosial terjadi di masyarakat. Sementara pada aspek ekonomi, tingkat kemiskinan meningkat
dan mekanisme transaksi perdagangan berbasis online. Sedangkan pada sektor pendidikan,
model pembelajaran harus dilakukan jarak jauh secara daring. Pada kehidupan politik juga
tidak lepas terkena dampaknya. Ego sektoral antar lembaga pemerintah dan politik
dramaturgi untuk meraih simpati masyarakat menjadi fenomena dalam konteks politik di
tengah pandemi Covid-19.

Ketiga, Covid-19 diyakini oleh beberapa pihak sebagai bentuk konspirasi global yang
sengaja dibuat untuk kepentingan kapitalisme dan penjajahan model baru berbasis senjata
biologis. Walaupun belum ada studi ilmiah terkait dengan persepsi ini, hal ini menjadi
menarik karena banyaknya perdebatan yang terjadi di masyarakat. Saat masyarakat mulai
mengalami berbagai tekanan mekanisme hidup di tengah pandemi Covid-19, rasa
ketidakpercayaan masyarakat muncul dan dapat meyakini persepsi ini. Teori konspirasi
global berkembang dan menjadi hipotesa masyarakat dalam situasi yang tidak menentu.
Keempat, pandemi Covid-19 sebagai sumber pendapatan ekonomi baru. Pada persepsi ini
beberapa pihak meyakini bahwa pandemi Covid-19 menguntungkan bagi dirinya, bagi
kelompoknya, dan bagi perusahaannya untuk meningkatkan sumber pendapatan ekonomi.
Persepsi keempat inilah yang melahirkan para aktor ekonomi yang menaikkan harga barang
jauh lebih tinggi daripada  harga sebenarnya karena permintaan masyarakat yang tinggi.
Aktor ekonomi ini tidak peduli dengan rasa simpati dan empati di masa pandemi, bagi
mereka bisnis adalah bisnis.

Empat persepsi di atas, dapat menggambarkan dinamika respon masyarakat pada berbagai
kebijakan pemerintah terkait pandemi Covid-19. Persepsi ini juga dapat kita pahami pada
level kesadaran, kedisiplinan, dan perilaku sosial di masa pandemi.
Maka dari itu, Pelaksanaan Belajar dari Rumah (BdR) ditengah terjadinya pandemi Covid-19
bagi Sekolah Dasar dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi siswa dan lingkungan sekolah.
Hal ini diilakukan dengan berbagai upaya dan metoda dalam rangka pemenuhan hak
pendidikan serta upaya untuk meningkatkan tumbuh kembang peserta didikbagi anak usia dini
khususnya di SDditengah terjadinya pandemi Covid-19.

Berbagai kendala dalam pelaksanaan BdR banyak sekali ditemukan, baik dari segi sarana
karena tidak semua orang tua memilki HP android, tidak adanya jaringan internet, sinyal
kurang bagus, juga dari segi kesiapan orang tua untuk membimbing putra-putrinya
dirumah,sebagian besar orang tua mengeluh atas pelaksanaan pembelajaran saat ini dan
mengkhawatirkan kelanjutan pendidikan putra-putrinya apabila cara pembelajaran BdR
terlalu lama dilakukan, tanpa adanya upaya tatap muka dalam pembelajaran.

Akan tetapi jikapembelajaran melalui tatap muka di SD diterapkan, dikhawatirkan


terbentuknya klaster baru dalam penyebaran virus Covid-19 di lingkungan SD. Kondisi
iniyang tidak diinginkan oleh semua pihak baik pemerintah, satuan pendidikan, dan orang tua
siswa. Namun pelaksanaan pembelajaran secara tatap muka merupakan salah satu upaya
peningkatan pemenuhan hak anak dalam pendidikan, sehingga tumbuh kembang anak dapat
terdeteksi secara langsung oleh guru. Dengan demikian agar pelaksanaan pembelajaran secara
tatap muka dapat dilaksanakan disaat pandemi Covid-19, jika pelaksanaan pembelajaran
harus sesuai dengan protokol kesehatan penanganan dan pencegahan Covid-19 yang diatur
oleh pemerintah dan satuan gugus tugas di lembaga, serta mengatur rekayasa pembelajaran
tatap muka di lingkungan Sekolah Dasar.
B. DASAR HUKUM

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional;


2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008, sebagaimana diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Guru
4. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai
Negeri Sipil
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan KompetensiGuru;
7. Permendiknas Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar KepalaSekolah\
8. Permendiknas Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar KompetensiGuru
9. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2018 Tentang
Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019 Tentang Penilaian Kinerja Pegawai
Negeri Sipil;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 33 Tahun 2019 Tentang
Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana;
14. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 93 Tentang Penugasan Guru Menjadi Kepala
Sekolah;
15. Surat Edaran Menpan RB nomor 58 tahun 2020 Tentang Sistem Kerja Pegawai
Aparatur Sipil Negara Dalam Tatanan Normal Baru;
16. Surat Edaran Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020 Tentang Penyelenggaraan Belajar
Dari Rumah ( BDR ) Dalam Masa Darurat Penyebaran COVID2019;
17. Surat Edaran Bupati Kuningan Nomor 061/1497/ORG Tahun 2020 Tentang Sistem
Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara Dalam Tatanan Normal Baru di Lingkungan
Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan;
18. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 01/KB/2020, Nomor
516 Tahun 2020, Nomor HK.03.0 1 /Menkes I /363/ I/ 2020, Nomor 440-842 Tahun 2020
Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran. Pada Tahun Ajaran 2020-2021 Dan
Tahun Akademik 2020-2021 Di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19;
19. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 59 Tahun 2020 Tanggal 30 Juli 2020 Tentang
perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Kuningan Nomor 47 Tahun 2020 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru Dalam Rangka Penanganan Corona
Virus Disease2019.
20. Keputusan Bupati Kuningan Nomor : 420/KPTS.457-Dikbud/2020 tentang Panduan
Penyelengaraan Pembelajaran Tatap Muka Di Masa Darurat Covid-19 Untuk PAUD, SD
dan SMP di Lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan.

C. TUJUAN
Atas disusunnya Proposal Pengajuan Izin Kegiatan Belajar Tatap Muka di Sekolah Dasarini
bertujuan untuk:
1. Gambaran kesiapan melaksanakan kegiatan tatap muka.
2. Upaya untuk mendapatkan rekomendasi pelaksanaankegiatan.
3. Bahan pertimbangan pihak terkait dalam menindaklanjuti danmemutuskan.
4. Aturan yang tersusun dalam proposal dapat dijadikan acuan tindakan
5. Terlaksananya kegiatan tatap muka di SDN 2 Susukan

D. MANFAAT
Manfaat dengan disusunnya Proposal Pengajuan Izin Kegiatan Belajara Tatap Muka di SDN
2 Susukan Kecamatatan Cipicung Kabupaten Kuningan dapat dipaparkan sebagai berikut:
1. Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan tatap muka diSekolah Dasar.
2. Upaya untuk mengurangi perbedaan antara program dan pelaksanaan kegiatan.
3. Jadi tolak ukur keberhasilan kegiatan tatap muka ditengah pandemiCovid-19.
4. Analisa kekuatan dan kelemahan indikator pendukungkegiatan.
5. Target pencapaian Kurikulum-2013 SD dapat terlaksana dengan baik.

E. RUANG LINGKUP DAN SASARAN


Ruang lingkup dan sasaran adalah siswa siswi SDN 2 Susukan tahun pelajaran 2020/2021

F. TEMPAT DAN WAKTU


Tempat pelaksanaan kegiatan di lingkungan sekolah SDN 2 Susukan, waktu pelaksaan pukul
07.30 s/d selesai dengan sistem pembagian sift setiap kelas.
BAB II

GAMBARAN KESIAPAN TATAP MUKA

Dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19,khususnya Sekolah Dasar senantiasa


melaksanakan perannya sebagai lembaga pendidikan untuk membentuk anak yang berkualitas
yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga
memiliki kesiapan yang optimal didalam memasuki pendidikan dasar danselalu berupaya
menyesuaikan dan melaksanakan peraturan dalam pendidikan.

Hal ini tidak terlepas dari peran guru yang memberikan pendidikannya secara tatap muka.
Akan tetapi, disaat pandemi ini kesiapan lembaga untuk tatap muka pelaksanaannya
disesuaikan dengan kesiaapan lembaga dengan ketentuan sebagai berikut:

A. Sistem PelaksanaanPembelajaran
Pembelajaran tatap muka di era New Normal dilakukan sebagai upaya peningkatan pelayanan
dan pemenuhan hak peserta didik dalam bidang pendidikan. Adapun pelaksanaannya
mengacu pada protokol kesehatandengan menjaga jarak saat kegiatan bermain di ruang kelas.
Atas hal tersebut maka, pelaksanaantatap muka menggunakan sistem shift /digilirdengan
perbandingan 1:18, artinya 1 guru melayani 18 anak. Hal ini agar ketentuan menjaga jarak
sekitar 1,5 meter sesama guru dan peserta didik bisa teratasi.

Jika pelaksanaan tatap muka diberlakukan shisft/digilir, maka dari rasio 1:18 artinya di setiap
kelas jika seluruh siswanya ada 38 maka dibagi menjadi 2 shift. Dengan ketentuan dari 38
anak tatap muka hanya memerlukan waktu satu hari, dengan pembagian jam ajar. contoh :
shift 1 mulai dari jam 07.30 s/d 09.30 lalu sift 2 mulai dari jam 10.00 s/d 12.00 Kemudian
mata pelajaran yang belum tersampaikan pada hari tersebut akan diberikan dengan metoda
daring agar kewajiban guru pada hari tersebut tersampaikan. Anak Belajar dari Rumah (BdR)
bersama orang tua dengan ketentuan materi yang disampaikan sama antara saat tatap muka
dengan saat anak Belajar dari Rumah (BdR), karena baik guru atau orang tua dibekali buku
pedoman Belajar dari Rumah(BdR) yang sama dari sekolah.

Saat pandemi kegiatan bermain anak tidak sepenuhnya tatap muka, namun kegiatan dilakukan
menggunakan dua moda yaitu secara Daring (Dalam jaringan/online) atau yang dikenal
dengan Belajar dari Rumah (BdR) ataupun Luring (Luar jaringan/tatap muka). Dilihat dari
frekuensi anak Belajar dari Rumah (BdR) lebih lama waktunya dari pada kegiatan tatap muka
di Sekolah, maka saat kegiatan tatap muka digunakan oleh guruselain menyampaikan
kegiatan bermain pada saat itu, guru juga merivew/ membahas materi, memberikan
penguatan serta melakukan evaluasi terhadap pembelajaran saat anak melaksankan kegiatan
Belajar dari Rumah (BdR).
Waktu pelaksanaan pembelajaran diatur sebagaimana tertuang dalam tabel dibawah ini:

Tabel 1. Pemetaan Datang dan Pulang Pada Belajar Tatap Muka di Sekolah

No
Kelompok/sift Masuk Lama Belajar Pulang

1 I 07.30 – 09.30 2 Jam 09.30

2 II 10.00 – 12.00 2 Jam 12.00

Pemetaan dan pembagian jadwal peserta didik untuk mengikuti kegiatan tatap muka di
sekolah, sebagai mana tertuang dalam format dibawah ini :
Tabel 2. Pemetaan Jumlah Peserta Didik Setiap Hari /Kelompok

Hari
No Kelas Kelompok Ket
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

I 15 anak 15 anak 15 anak 15 anak 15 anak 15 anak Jumlah total


1 I siswa kelas I
II 14 anak 14 anak 14 anak 14 anak 14 anak 14 anak 29 orang

I 14 anak 14 anak 14 anak 14 anak 14 anak 14 anak Jumlah total


2 II siswa kelas II
30 orang
II 16 anak 16 anak 16 anak 16 anak 16 anak 16 anak

I 12 anak 12 anak 12 anak 12 anak 12 anak 12 anak Jumlah total


3 III siswa kelas III
II 12 anak 12 anak 12 anak 12 anak 12 anak 12 anak 24 orang

I 18 anak 18 anak 18 anak 18 anak 18 anak 18 anak Jumlah total


4 IV siswa kelas IV
II 19 anak 19 anak 19 anak 19 anak 19 anak 19 anak 37orang

I 18 anak 18 anak 18 anak 18 anak 18 anak 18 anak Jumlah total


5 V siswa kelas V
36 orang
II 18 anak 18 anak 18 anak 18 anak 18 anak 18 anak
I 12 anak 12 anak 12 anak 12 anak 12 anak 12 anak Jumlah total
6 VI siswa kelas VI
II 13 anak 13 anak 13 anak 13 anak 13 anak 13 anak 25 orang

Pemetaan diatas sudah disosialisasikan kepada orang tua siswa, komite sekolah,
pemerintahan Desa Susukan dan Pengawas Bina dalam acara sosialisasi “Pengelolaan
Pembelajaran di Masa Pandemi Covid -19 bagi Seluruh orang tua siswa SDN 2 Susukan”

B. Kelengkapan Sarana Protokol Kesehatan


Untuk melaksanakan kegiatan belajar tatap muka di sekolah, kami sudah melaksanakan
beberapa kegiatan dalam pemenuhan sarana protokol kesehatan, antara lain:
a. Pengadaan Sarana Cuci Tangan dengan Sabun di AirMengalir
1. Pembangunan Washtafel
Wastafel yang sudah ada saat ini adalah 7 buah dengan posisi strategis yaitu:
1.1) Di depan ruang kelas dari kelas 1-6
Peruntukannya: Semua siswa sekolah yang masuk kelas wajib mencuci tangan
terlebih dahulu.
1.2) Di pintu masuk sekolah ada 3 kran air dan sabun pencuci tangan
Peruntukannya: Untuk Tamu atau wali murid yang mengantarkan anaknya ke
sekolah.
1.3) Di depan ruangan guru terdapat wastafel dan sabun cuci tangan
Peruntukannya : Untuk setiap guru wajib cuci tangan sebelum masuk ke
ruangan.

2. Pengadaan Air Bersih


Ada aliran air PAM, sehingga ketersediaan air bersih di lingkungan sekolah dapat
terpenuhi baik untuk cuci tangan atau keperluan lainnya.
3. Pengadaan SabunCuci dan Tisue kering
4. Alat Pengukur Suhu ( Termogun ) 3buah
5. Pengadaan Masker untuk siswa, siswa memakai masker mika.
6. Pengadaan Sarana Penyemprotan Ruangan/ Fasilitas Lainnya
1) Alat semprot
2) Disfectan
7. Sarana EdukasiKesehatan
1) Spanduk PenangananCovid

2) Poster cara mencuci tangan


3) Spanduk himbauan pakai masker

8. Ruang Kelas yang sesuai dengan protokol kesehatan

1) Beri tanda jarak untuk satu dengan yang lainnya 1, 5 meter

C. Kelembagaan
Dalam pelaksanaan upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 di lingkungan sekolah,
kami telah bekerja sama dengan orang tua siswa, komite, pemerintahan desa Susukan
untuk sigap terhadap protokoler kesehatan saat tatap muka.

Hasil kesepakatan dalam rapat degan orang tua siswa tanggal 13 Agustus 2020, kami
sepakat mementuk Satuan Tugas Penanganan dan Pencegahan Covid-19 di lingkungan
SDN 2 Susukan yang terdiri dari pihak sekolah, orang tua siswa dan komite serta
disepakati pula pembagian tugas dalam penanganan dan pencegahan Covid-19.

Susunan dan pembagian tugas Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 sebagai mana
tertuang dalam Surat Keputusan Kepala SDN 2 Susukan Nomor
421.2/009-SDN/VIII/2020 : Tanggal 10 Agustus 2020 Tentang Pembentukan Satuan
Tugas Penanggulangan dan Pencegahan COVID-19 di Lingkungan Sekolah.

D. SOP Tatap Muka


Protokol kesehatan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan pada masa pandemi
Covid-19.
• Satuan Pendidikan
1. Sebelum Pembelajaran
• Melakukan desinfektan sarana dan prasarana di lingkungan satuan pendidikan
• Memastikan kecukupan cairan desinfektan, sabun cuci tangan, air besih di
setiap lokasi CTPS, dan cairan pembersih tangan Hand sanitaizer
• Memastikan ketersediaan masker dan/masker tembus pandang cadangan
• Memastikan thermogun (pengukur suhu tubuh tembak) berfungsi dengan baik
dan
• Melakukan pemantauan kesehatan warga satuan pendidikan : suhu tubuh dan
menanyakan adanya gejala batuk, pilek, sakit tenggorokan dan/ sesak nafas
2. Sesudah Pembelajaran
• Melakukan desinfektan sarana dan prasarana di lingkungan satuan pendidikan
• memeriksa kecukupan sisa cairan desinfektan, sabun cuci tangan dan cairan
pembersih tangan Hand sanitaizer
• memeriksa ketersediaan masker dan/masker tembus pandang cadangan
• Memastikan thermogun (pengukur suhu tubuh tembak) berfungsi dengan baik
• Melaporkan hasil pemantauan kesehatan warga satuan pendidikan harian kepad
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan sesuai dengan
kewenangannya.
• Peserta Didik
1. Persiapan Pemberangkatan
- Mandi dengan memakai sabun
- Berkemas mempersiapkan segala perlengkapan, temasuk masker dan
handsaniiizer;
- Sarapan pagi yang memenuhi standar kesehatan
- Dianjurkan membawa bekal makanan sehat sendiri dari rumah untuk
menghindari jajan
- Berpamitan dan meminta doa kepada orang tua/wali
- Biasakan melangkahkan kaki kanan dulu, seraya mengucapkan doa keluar
rumah.
2. Selama di Perjalanan
- Pastikan masker terpasang dengan baik
- Berlaku santun di dalam perjalanan
- Selama perjalanan pulang dan pergi diusahakan diantar dan dijemput orang
tua/wali
- Jika menggunakan kendaraan umum roda empat, hindari berdernpetan;
- Hindari kerumunan dengan tidak melakukan transit di tempattempat tertentu.
3. Saat Berada di Lingkungan Satuan Pendidikan
- Pastikan masker terpasang dengan baik
- Saat bertemu dengan warga sekolah dan/ atau dengan siapapun untuk
sementara hindari bersalaman (bias menggantinya dengan salam Covid-19)
- Hindari komunikasi verbal secara berlebihan, kerumunan, dan jaga jarak aman
dengan menggunakan {physical distancing)
- Menggunakan alat belajar, alat musik, alat salat, dan alat makan minum
pribadi;
- Tidak diperkenankan jajan, tetapi dianjurkan membawa bekal makanan yang
sehat yang telah dipersiapkan dari rumah
- Pada saat masuk kelas, pastikan warga sekolah mencuci tangan dengan
memakai sabun terlebih dahulu dengan memperhatikan jarak antar personal
sesuai dengan protokoler kesehatan
- Pada saat pembelajaran berlangsung, atur tempat duduk dengan jarak minimal
1,5 meter
- Dilarang pinjam-rnerninjam, dan/ atau tukar-rnenukar peralatan;
- Jumlah peserta didik di dalam kelas maksimal 18 orang
- Guru/pendidik tidak hilir-mudik, untuk menghindari jarak yang terlalu dekat/
kon tak fisik dengan peserta didik
- Terdapat pengurangan durasi pembelajaran yang disesuaikan dengan
kebutuhan;
- Tidak ada jam istirahat
- Materi ajar dalam tatap muka, dapat ditarnbah dengan tugas mandiri dan
terstruktur;
- Mengakhiri pernbelajaran, guru/pendidik harus menyampaikan pesan-pesan
yang hubungan dengan penanganan Covid-19 erutama tentang keharusan
melaksanakan

E. Selesai tatap muka

1. Setelah selesai kegiatan tatap muka, seluruh anak dipastikan sudah mencuci tangannya
bersih.
2. Orang tua penjemput pun wajib cuci tangan saat akan mendampingi anaknya pulang.
3. Pastikan anak langsung pulang ke rumah, tidak diajak mampir dulu ke tempat lain.
4. Setelah di rumah, kembali cuci tangan dan menggantikan pakaian anak dengan
pakaian bersih.

F. Tempat menunggu anak

Untuk menjaga agar tidak terjadi kerumunan,maka kami menyediakan tempat menunggu
untuk para orang tua di:
1. Tempat Penjemutan di depan gerbang sekolah dengan jarak menunggu antar orang tua
berjarak 1,5 meter.
2. Jika tidak ditunggu, saat menjemput orang tua atau penjemput memposisikan diri
berjauhan dengan orang tua yang lain 1,5 meter.
3. Pastikan yang mengantar dan menjemput sama orangnya.
4. Setiap datang mengantarkan anak dan pulang menjemput wajib mengisi absen.
5. Setiap orang tua yang menjemput wajib mengenakan masker dan mentaati protocol
kesehatan.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan disusunnya Proposal Pengajuan Izin Melaksanakan Kegiatan Belajar Tatap Muka pada
Sekolah Dasar Tahun Pelajaran 2020-2021 dapat memberikan gambaran kesiapan
lembagauntuk melaksankan kegiatan tatap muka tepatnya di SDN 2 Susukan. Semoga dengan
pengajuan proposal ini, SD kami dapat melaksanakan perannya sebagai lembaga pendidikan
yang berkualitas sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat
pencapaian perkembangannya serta memiliki kesiapan yang optimal didalam memasuki
pendidikan dasar dan selalu berupaya menyesuaikan dan melaksanakan peraturan dalam
pendidikan demi meningkatkan pelayanan pendidikan dan pemenuhan hak peserta didik dalam
bidang pendidikan walaupun dalam darurat Covid-19.

B. Tindak lanjut

Sebagai tindak lanjut, disampaikan dengan hormat kepada Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Kuningan, untuk memberikan Rekomendasi sebagaimana mestinya.

Susukan, 20 Agustus 2020


Kepala Sekolah

ABUD BUDIANA, S.Pd


NIP.196602091988031007
LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan Kepala Sekolah, bermaterai


2. Surat Pernyataan Orang Tua Siswa, bermaterai
3. Surat Persetujuan dari desa setempat tentang pelaksanaan tata pmuka.
4. Surat Persetujuan dari Gugus Covid desa setempat
5. SK Kepala Sekolah Tentang Pembentukan Satuan Tugas Penanganan dan Pencegahan
Covid- 19 di Lingkungan Sekolah
6. Instrumen Monitoring Dan Evaluasi
7. Foto tempat cuci tangan, handsanitizer, sabun cuci tangan, dan tisue
8. Foto Thermo Gun
9. Foto Kelas yang diberi jarak
10. Foto Tempat menunggu anak
11. Daftar hadir
INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI
KESIAPAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA DI ERA NEW NORMAL
COVID-19

Hari/Tanggal :...................................................................
Nama SD :...................................................................

KESIAPAN
NO PERNYATAAN
KESIAPAN YA TIDAK
1. Satuan pendidikan sudah membentuk satuan gugus tugas dengan
melibatkan orangtua/wali peserta didik dan masyarakat.
2. Satuan pendidikan sudah membuat rencana kegiatan dan anggaran
satuan pendidikan (RKAS) untuk pendanaan kegiatan sosialisasi,
pengadaan sarana prasarana (alat pelindung diri, sanitasi, dll) terkait
pembelajaran di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
3. Satuan pendidikan sudah membuat kesepakatan bersama komite
sekolah terkait kesiapan melakukan pembelajaran tatap muka.
4. Sekolah sudah menyediakan :
a. Sarana sanitasi dan kebersihan:
1. Toilet bersih.
2. Sarana Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) seperti : Wastafel
minimal 1 kelas 1buah.
b. Disinfektan;
c. Hand Sanitizer;
d. Thermo gun (Pengukur suhu tubuh tembak);
e. Masker untuk seluruh warga sekolah.
5. Satuan pendidikan mampu mengakses fasilitas pelayanan kesehatan
seperti puskesmas, klinik, rumah sakit dan lainnya.
6. Satuan pendidikan sudah menempelkan poster area wajib masker di
lingkungan sekolah.
7. Satuan pendidikan sudah mengatur kegiatan pertemuan tatap muka
dengan menggunakan teknik Shifiting (bergiliran) dan jadwal
pembelajaran sesuai kebutuhan.
8. Satuan pendidikan sudah menyiapkan dokumen kesiapan /
ketidaksiapan orangtua/wali peserta didik untuk mengizinkan
anaknya mengikuti pembelajaran tatapmuka berupa suraat
pernyataan bermaterai dari orang tua.
9. Satuan pendidikan sudah menyiapkan layanan pembelajaran untuk
peserta didik yang tidak mengikuti pembelajaran tatap muka dengan
alasan sebagaimana point 8 diatas. Dengan menyiapkan buku
panduan untuk orang tua saat anaknya Belajar dari Rumah (BdR).
10. Satuan pendidikan sudah mempersiapkan layanan bantuan kesehatan
jiwa dan psikososial bagi seluruh warga satuan pendidikan dengan
membentuk Tim Gugus Tugas Covid di lembaga dengan
memfungsikan guru kelas dan orang tua murid.
11. Sataun pendidikan sudah melakukan tata letak ruangan dengan
memperhatikan:

a. Jarak antar orang duduk dan berdiri minimal 1,5 meter dan
memberikan tanda jaga jarak di setiap area ruang kelas, tempat
bermain didalam dan diluar, dll;
b. Jumlah peserta didik dalam 1 (satu) kelas maksimal 18 orang,
disesuaikan dengan jumlah murid dengan perbandingan 1:18;
c. Kecukupan ruang terbuka dan saluran udara untuk memastikan
sirkulasi yang baik.
12. Satuan pendidikan sudah membuat prosedur pemantauan dan
pelaporan kesehatan warga satuan pendidikan berupa instrumen cek
kesehatan setiap kegiatan tatap muka.
13 Satuan pendidikan rutin melakukan pembersihan dan disinfeksi di
satuan pendidikan setiap hari selama satu minggu sebelum
penyelenggaraan pembelajaran tatap muka dimulai.
14. Satuan pendidikan sudah menempelkan poster atau media
komunikasi, informasi dan edukasi lainnya pada area strategis
dilingkungan satuan pendidikan.

Temuan positif yang diperoleh di luar dari pernyataan instrument


..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................

Saran disampaikan kepada warga sekolah:


..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................

Rekomendasi disampaikan kepada pemangku kepentingan:


..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................

Susukan, ......................2020
Tim Monitoring,

...................................................................
NIP ...........................................................

Anda mungkin juga menyukai