Segala puji dan syukur saya panjatkan ke Khadirat Robbi yang telah memberikan berbagai
kenikmatan pada kita, terutama kelancaran dalam penyusunan Proposal Pengajuan Izin
Melaksanakan Kegiatan Belajar Tatap Muka pada Sekolah DasarTahun Pelajaran 2020-
2021.
Upaya yang telah dilakukan dalam penyusunan proposal ini, tidak terlepas dari peran serta
berbagai pihak yang yang telah bekerja keras melaksanakan kegiatan tersebut. Maka pada
kesempatan ini kami sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada berbagai
pihak yang telah membantu kelancaran pada kegiatan ini, semoga amal baiknya diterima
AllahSWT.
Pembuatan proposal ini diharapkan dapat memberikan gambaran kesiapandi Sekolah Dasar
untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka dimasa darurat Covid-19. Adapun
kami dalam membuat proposal ini menyadari masih banyak kekurangan jauh dari kata
sempurna, untuk itu dengan segala kerendahan hati kami memohon maaf serta kritik dan
saran untuk perbaikan selanjutnya.
Harapan kami semoga proposal ini dapat ditindak lanjuti oleh pihak terkait sehingga upaya
peningkatan mutu pendidikan di Sekolah Dasar dapat terlaksana.
HERYADI, S.Pd.SD.
NIP. 19671008 198803 1 007
DAFTAR ISI
SURAT PERMOHONAN…………………………………………………..................................................
KATA PENGANTAR………………………................................................................................................
DAFTAR ISI………………………..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................................
B. Dasar Hukum.........................................................................................................................
C. Tujuan ..................................................................................................................................
D Manfaat………………………………....................................................................................
BAB IIIPENUTUP
A. Simpul................................................................................................................................... ..
B. Tindak Lanjut..........................................................................................................................
Lampiran-lampiran……………………………………………………………………………………………
PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SDN 1 SUSUKAN
KECAMATAN CIPICUNG
Alamat : Jl. Raya Desa Susukan Nomor 81
Kode Pos 45592
Kepada Yth,
Bapak Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Kuningan
di tempat
Dengan Hormat,
Berdasarkan surat edaran Peraturan Bupati Kuningan Nomor: 59 tahun 2020 tanggal 30 Juli 2020
pasal 5 tentang perubahan pelaksanaan pembelajaran tatap muka dan Keputusan Bupati Kuningan
nomor : 420/KPTS.457-Dikbud/2020 tentang Panduan Penyelengaraan Pembelajaran Tatap Muka Di
Masa Darurat Covid-19 Untuk PAUD, SD dan SMP di Lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Kuningan, dengan itu kami mohon kepada Bapak selaku Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Kuningan untuk memberikan surat rekomendasi pada pelaksanaan
pembelajaran tatap muka yang akan dilaksanakan di:
Bersedia dikenai sangsi sesuai ketentuan peraturan perundang undangan dalam hal terbukti melanggar
protocol kesehatan pencegahan dan pengendalian penyebaran Corona Virus Desease (COVID-19).
Demikian surat permohonan ini kami buat, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
HERYADI, S.Pd.SD.
NIP. 19671008 198803 1 007
JUANDA, S.Pd.,M.M.Pd
NIP. 19630809 198603 1 009
BAB I
PENDAHULUAAN
A. LATAR BELAKANG
COVID-19 menjadi realitas penyakit yang mengubah struktur sosial masyarakat. Perilaku
sosial berubah, begitu pun kohesi sosial. Cara (usage), kebiasaan (folkways), tata kelakuan
(mores), dan adat istiadat (custom) turut beradaptasi. Secara sosiologis setidaknya pandemi
Covid-19 terkonstruksi empat persepsi di masyarakat.
Pertama, Covid-19 merupakan jenis penyakit yang berbahaya. Sejak ditemukan Covid-19 di
Wuhan China, Covid-19 diyakini oleh para ahli kesehatan tidak begitu tinggi tingkat
persentase kematiannya daripada virus lain seperti SARS dan MERS. Namun Covid-19
menjadi virus berbahaya karena tingkat penyebarannya sangat cepat dibandingkan dengan
virus lain. Itu terbukti dengan cepatnya penduduk di dunia yang terinfeksi Covid-19.
Ketiga, Covid-19 diyakini oleh beberapa pihak sebagai bentuk konspirasi global yang
sengaja dibuat untuk kepentingan kapitalisme dan penjajahan model baru berbasis senjata
biologis. Walaupun belum ada studi ilmiah terkait dengan persepsi ini, hal ini menjadi
menarik karena banyaknya perdebatan yang terjadi di masyarakat. Saat masyarakat mulai
mengalami berbagai tekanan mekanisme hidup di tengah pandemi Covid-19, rasa
ketidakpercayaan masyarakat muncul dan dapat meyakini persepsi ini. Teori konspirasi
global berkembang dan menjadi hipotesa masyarakat dalam situasi yang tidak menentu.
Keempat, pandemi Covid-19 sebagai sumber pendapatan ekonomi baru. Pada persepsi ini
beberapa pihak meyakini bahwa pandemi Covid-19 menguntungkan bagi dirinya, bagi
kelompoknya, dan bagi perusahaannya untuk meningkatkan sumber pendapatan ekonomi.
Persepsi keempat inilah yang melahirkan para aktor ekonomi yang menaikkan harga barang
jauh lebih tinggi daripada harga sebenarnya karena permintaan masyarakat yang tinggi.
Aktor ekonomi ini tidak peduli dengan rasa simpati dan empati di masa pandemi, bagi
mereka bisnis adalah bisnis.
Empat persepsi di atas, dapat menggambarkan dinamika respon masyarakat pada berbagai
kebijakan pemerintah terkait pandemi Covid-19. Persepsi ini juga dapat kita pahami pada
level kesadaran, kedisiplinan, dan perilaku sosial di masa pandemi.
Maka dari itu, Pelaksanaan Belajar dari Rumah (BdR) ditengah terjadinya pandemi Covid-19
bagi Sekolah Dasar dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi siswa dan lingkungan sekolah.
Hal ini diilakukan dengan berbagai upaya dan metoda dalam rangka pemenuhan hak
pendidikan serta upaya untuk meningkatkan tumbuh kembang peserta didikbagi anak usia dini
khususnya di SDditengah terjadinya pandemi Covid-19.
Berbagai kendala dalam pelaksanaan BdR banyak sekali ditemukan, baik dari segi sarana
karena tidak semua orang tua memilki HP android, tidak adanya jaringan internet, sinyal
kurang bagus, juga dari segi kesiapan orang tua untuk membimbing putra-putrinya
dirumah,sebagian besar orang tua mengeluh atas pelaksanaan pembelajaran saat ini dan
mengkhawatirkan kelanjutan pendidikan putra-putrinya apabila cara pembelajaran BdR
terlalu lama dilakukan, tanpa adanya upaya tatap muka dalam pembelajaran.
C. TUJUAN
Atas disusunnya Proposal Pengajuan Izin Kegiatan Belajar Tatap Muka di Sekolah Dasarini
bertujuan untuk:
1. Gambaran kesiapan melaksanakan kegiatan tatap muka.
2. Upaya untuk mendapatkan rekomendasi pelaksanaankegiatan.
3. Bahan pertimbangan pihak terkait dalam menindaklanjuti danmemutuskan.
4. Aturan yang tersusun dalam proposal dapat dijadikan acuan tindakan
5. Terlaksananya kegiatan tatap muka di SDN 2 Susukan
D. MANFAAT
Manfaat dengan disusunnya Proposal Pengajuan Izin Kegiatan Belajara Tatap Muka di SDN
2 Susukan Kecamatatan Cipicung Kabupaten Kuningan dapat dipaparkan sebagai berikut:
1. Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan tatap muka diSekolah Dasar.
2. Upaya untuk mengurangi perbedaan antara program dan pelaksanaan kegiatan.
3. Jadi tolak ukur keberhasilan kegiatan tatap muka ditengah pandemiCovid-19.
4. Analisa kekuatan dan kelemahan indikator pendukungkegiatan.
5. Target pencapaian Kurikulum-2013 SD dapat terlaksana dengan baik.
Hal ini tidak terlepas dari peran guru yang memberikan pendidikannya secara tatap muka.
Akan tetapi, disaat pandemi ini kesiapan lembaga untuk tatap muka pelaksanaannya
disesuaikan dengan kesiaapan lembaga dengan ketentuan sebagai berikut:
A. Sistem PelaksanaanPembelajaran
Pembelajaran tatap muka di era New Normal dilakukan sebagai upaya peningkatan pelayanan
dan pemenuhan hak peserta didik dalam bidang pendidikan. Adapun pelaksanaannya
mengacu pada protokol kesehatandengan menjaga jarak saat kegiatan bermain di ruang kelas.
Atas hal tersebut maka, pelaksanaantatap muka menggunakan sistem shift /digilirdengan
perbandingan 1:18, artinya 1 guru melayani 18 anak. Hal ini agar ketentuan menjaga jarak
sekitar 1,5 meter sesama guru dan peserta didik bisa teratasi.
Jika pelaksanaan tatap muka diberlakukan shisft/digilir, maka dari rasio 1:18 artinya di setiap
kelas jika seluruh siswanya ada 38 maka dibagi menjadi 2 shift. Dengan ketentuan dari 38
anak tatap muka hanya memerlukan waktu satu hari, dengan pembagian jam ajar. contoh :
shift 1 mulai dari jam 07.30 s/d 09.30 lalu sift 2 mulai dari jam 10.00 s/d 12.00 Kemudian
mata pelajaran yang belum tersampaikan pada hari tersebut akan diberikan dengan metoda
daring agar kewajiban guru pada hari tersebut tersampaikan. Anak Belajar dari Rumah (BdR)
bersama orang tua dengan ketentuan materi yang disampaikan sama antara saat tatap muka
dengan saat anak Belajar dari Rumah (BdR), karena baik guru atau orang tua dibekali buku
pedoman Belajar dari Rumah(BdR) yang sama dari sekolah.
Saat pandemi kegiatan bermain anak tidak sepenuhnya tatap muka, namun kegiatan dilakukan
menggunakan dua moda yaitu secara Daring (Dalam jaringan/online) atau yang dikenal
dengan Belajar dari Rumah (BdR) ataupun Luring (Luar jaringan/tatap muka). Dilihat dari
frekuensi anak Belajar dari Rumah (BdR) lebih lama waktunya dari pada kegiatan tatap muka
di Sekolah, maka saat kegiatan tatap muka digunakan oleh guruselain menyampaikan
kegiatan bermain pada saat itu, guru juga merivew/ membahas materi, memberikan
penguatan serta melakukan evaluasi terhadap pembelajaran saat anak melaksankan kegiatan
Belajar dari Rumah (BdR).
Waktu pelaksanaan pembelajaran diatur sebagaimana tertuang dalam tabel dibawah ini:
Tabel 1. Pemetaan Datang dan Pulang Pada Belajar Tatap Muka di Sekolah
No
Kelompok/sift Masuk Lama Belajar Pulang
Pemetaan dan pembagian jadwal peserta didik untuk mengikuti kegiatan tatap muka di
sekolah, sebagai mana tertuang dalam format dibawah ini :
Tabel 2. Pemetaan Jumlah Peserta Didik Setiap Hari /Kelompok
Hari
No Kelas Kelompok Ket
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
Pemetaan diatas sudah disosialisasikan kepada orang tua siswa, komite sekolah,
pemerintahan Desa Susukan dan Pengawas Bina dalam acara sosialisasi “Pengelolaan
Pembelajaran di Masa Pandemi Covid -19 bagi Seluruh orang tua siswa SDN 2 Susukan”
C. Kelembagaan
Dalam pelaksanaan upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 di lingkungan sekolah,
kami telah bekerja sama dengan orang tua siswa, komite, pemerintahan desa Susukan
untuk sigap terhadap protokoler kesehatan saat tatap muka.
Hasil kesepakatan dalam rapat degan orang tua siswa tanggal 13 Agustus 2020, kami
sepakat mementuk Satuan Tugas Penanganan dan Pencegahan Covid-19 di lingkungan
SDN 2 Susukan yang terdiri dari pihak sekolah, orang tua siswa dan komite serta
disepakati pula pembagian tugas dalam penanganan dan pencegahan Covid-19.
Susunan dan pembagian tugas Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 sebagai mana
tertuang dalam Surat Keputusan Kepala SDN 2 Susukan Nomor
421.2/009-SDN/VIII/2020 : Tanggal 10 Agustus 2020 Tentang Pembentukan Satuan
Tugas Penanggulangan dan Pencegahan COVID-19 di Lingkungan Sekolah.
1. Setelah selesai kegiatan tatap muka, seluruh anak dipastikan sudah mencuci tangannya
bersih.
2. Orang tua penjemput pun wajib cuci tangan saat akan mendampingi anaknya pulang.
3. Pastikan anak langsung pulang ke rumah, tidak diajak mampir dulu ke tempat lain.
4. Setelah di rumah, kembali cuci tangan dan menggantikan pakaian anak dengan
pakaian bersih.
Untuk menjaga agar tidak terjadi kerumunan,maka kami menyediakan tempat menunggu
untuk para orang tua di:
1. Tempat Penjemutan di depan gerbang sekolah dengan jarak menunggu antar orang tua
berjarak 1,5 meter.
2. Jika tidak ditunggu, saat menjemput orang tua atau penjemput memposisikan diri
berjauhan dengan orang tua yang lain 1,5 meter.
3. Pastikan yang mengantar dan menjemput sama orangnya.
4. Setiap datang mengantarkan anak dan pulang menjemput wajib mengisi absen.
5. Setiap orang tua yang menjemput wajib mengenakan masker dan mentaati protocol
kesehatan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan disusunnya Proposal Pengajuan Izin Melaksanakan Kegiatan Belajar Tatap Muka pada
Sekolah Dasar Tahun Pelajaran 2020-2021 dapat memberikan gambaran kesiapan
lembagauntuk melaksankan kegiatan tatap muka tepatnya di SDN 2 Susukan. Semoga dengan
pengajuan proposal ini, SD kami dapat melaksanakan perannya sebagai lembaga pendidikan
yang berkualitas sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat
pencapaian perkembangannya serta memiliki kesiapan yang optimal didalam memasuki
pendidikan dasar dan selalu berupaya menyesuaikan dan melaksanakan peraturan dalam
pendidikan demi meningkatkan pelayanan pendidikan dan pemenuhan hak peserta didik dalam
bidang pendidikan walaupun dalam darurat Covid-19.
B. Tindak lanjut
Sebagai tindak lanjut, disampaikan dengan hormat kepada Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Kuningan, untuk memberikan Rekomendasi sebagaimana mestinya.
Hari/Tanggal :...................................................................
Nama SD :...................................................................
KESIAPAN
NO PERNYATAAN
KESIAPAN YA TIDAK
1. Satuan pendidikan sudah membentuk satuan gugus tugas dengan
melibatkan orangtua/wali peserta didik dan masyarakat.
2. Satuan pendidikan sudah membuat rencana kegiatan dan anggaran
satuan pendidikan (RKAS) untuk pendanaan kegiatan sosialisasi,
pengadaan sarana prasarana (alat pelindung diri, sanitasi, dll) terkait
pembelajaran di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
3. Satuan pendidikan sudah membuat kesepakatan bersama komite
sekolah terkait kesiapan melakukan pembelajaran tatap muka.
4. Sekolah sudah menyediakan :
a. Sarana sanitasi dan kebersihan:
1. Toilet bersih.
2. Sarana Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) seperti : Wastafel
minimal 1 kelas 1buah.
b. Disinfektan;
c. Hand Sanitizer;
d. Thermo gun (Pengukur suhu tubuh tembak);
e. Masker untuk seluruh warga sekolah.
5. Satuan pendidikan mampu mengakses fasilitas pelayanan kesehatan
seperti puskesmas, klinik, rumah sakit dan lainnya.
6. Satuan pendidikan sudah menempelkan poster area wajib masker di
lingkungan sekolah.
7. Satuan pendidikan sudah mengatur kegiatan pertemuan tatap muka
dengan menggunakan teknik Shifiting (bergiliran) dan jadwal
pembelajaran sesuai kebutuhan.
8. Satuan pendidikan sudah menyiapkan dokumen kesiapan /
ketidaksiapan orangtua/wali peserta didik untuk mengizinkan
anaknya mengikuti pembelajaran tatapmuka berupa suraat
pernyataan bermaterai dari orang tua.
9. Satuan pendidikan sudah menyiapkan layanan pembelajaran untuk
peserta didik yang tidak mengikuti pembelajaran tatap muka dengan
alasan sebagaimana point 8 diatas. Dengan menyiapkan buku
panduan untuk orang tua saat anaknya Belajar dari Rumah (BdR).
10. Satuan pendidikan sudah mempersiapkan layanan bantuan kesehatan
jiwa dan psikososial bagi seluruh warga satuan pendidikan dengan
membentuk Tim Gugus Tugas Covid di lembaga dengan
memfungsikan guru kelas dan orang tua murid.
11. Sataun pendidikan sudah melakukan tata letak ruangan dengan
memperhatikan:
a. Jarak antar orang duduk dan berdiri minimal 1,5 meter dan
memberikan tanda jaga jarak di setiap area ruang kelas, tempat
bermain didalam dan diluar, dll;
b. Jumlah peserta didik dalam 1 (satu) kelas maksimal 18 orang,
disesuaikan dengan jumlah murid dengan perbandingan 1:18;
c. Kecukupan ruang terbuka dan saluran udara untuk memastikan
sirkulasi yang baik.
12. Satuan pendidikan sudah membuat prosedur pemantauan dan
pelaporan kesehatan warga satuan pendidikan berupa instrumen cek
kesehatan setiap kegiatan tatap muka.
13 Satuan pendidikan rutin melakukan pembersihan dan disinfeksi di
satuan pendidikan setiap hari selama satu minggu sebelum
penyelenggaraan pembelajaran tatap muka dimulai.
14. Satuan pendidikan sudah menempelkan poster atau media
komunikasi, informasi dan edukasi lainnya pada area strategis
dilingkungan satuan pendidikan.
Susukan, ......................2020
Tim Monitoring,
...................................................................
NIP ...........................................................