Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MENSOS INDONESIA KORUPSI BANSOS COVID-19

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia Hukum

Dosen Mata Kuliah: Hj. Mery Herlina, S.H., M.H.

Oleh:
PUTERY AINI
430200203582

FAKULTAS ILMU HUKUM


SEKOLAH TINGGI HUKUM GALUNGGUNG
TASIKMALAYA
2 0 20
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatanpada saya untuk menyelesaikan tugas terstrtuktur ini. Atas rahmat
dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “MENSOS
INDONESIA KORUPSI BANSOS COVID-19”. Makalah ini disusun guna
memenuhi tugas pada mata kuliah Bahasa Indonesia Hukum Sekolah Tinggi
Hukum Galunggung. Selain itu, saya juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca.

Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Hj. Mery


Herlina, S.H., M.H. Selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia Hukum. Semoga
tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang kami bahas.

Saya menyadari, bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa maupun penulisannya. Oleh karena
itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjdi acuan agar penulis bisa lebih baik lagi di masa mendatang.

Tasikmalaya, 16 Desember 2020

Putery Aini

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 2
A. Pengertian Mensos ........................................................................... 2
B. Pengertian Korupsi Bansos ............................................................... 3
C. Bagaiman Terjadi Korupsi Bansos ................................................... 3
D. Dampak Korupsi Bansos .................................................................. 5
E. Cara Mencegah Terjadinya Korupsi ................................................. 5
BAB III METODE PENULISAN ................................................................... 6
A. Pengumpulan Data dan Informasi .................................................... 6
B. Pengolahan Data dan Informasi ........................................................ 6
C. Analisis dan Sintesis ......................................................................... 6
BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 7
A. Kesimpulan ....................................................................................... 7
B. Saran ................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Korupsi di Indonesia memang sudah tidak aneh lagi. Korupsi pada sistem
pengadilan menghentikan ketertiban hukum. Korupsi pada pemilihan umum dan
badan legislatif mengurangi akuntabilitas pembentukan kebijakan. Korupsi di
dunia politik mepersulit demokrasi dan tata pemerintah yang baik dengan cara
menghancurkan proses formal. Korupsi pada pemerintah publik menghasilkan
ketidak seimbangan dan menurunkan kualitas dalam pelayanan masyarakat.
Secara umum, korupsi itu memperlemah nilai demokrasi seperti kepercayaan dan
toleansi.

Betapa ironisnya pelaku (MENSOS) mengkorup bantuan sosial di tengah


pandemi, dengan keadaan negara dalam kondisi sulit, ekonomi mengalami
kontraksi, utang menumpuk, rakyat hidup susah, tingkat kemiskinan melonjak
dan angka pengangguran membengkak.

B. Identifikasi Masalah

1. Apa pengertian Mensos?

2. Apa pengertian Korupsi Bansos?

3. Bagaimana terjadinya Korupsi Bansos?

4. Bagaimana dampak dari Korupsi Bansos?

5. Bagaimana upaya pencegahan terjadinya Korupsi Bansos?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui arti dari Mensos

2. Untuk mengetahui arti dari Korupsi Bansos

3. Untuk mengetahui bagaimana terjadinya Korupsi Bansos

4. Untuk mengetahui bagaimana dampak dari Korupsi Bansos

5. Untuk mengetahui upaya pencegahan terjadinya Korupsi Bansos

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Mensos
Kementerian Sosial Republik Indonesia (disingkat Kemensos),
dahulu Departemen Sosial (disingkat Depsos) adalah kementerian yang
mempunyai tugas menyelenggarakan dan membidangi urusan dalam negeri di
dalam pemerintahan untuk membantu presiden dalam penyelenggaraan
pemerintahan negara di bidang sosial. Kementerian Sosial dipimpin oleh
seorang Menteri Sosial (Mensos) yang sejak tanggal 24 Agustus 2018 dijabat
oleh Agus Gumiwang Kartasasmita dan menteri sosial saat ini adalah Juliari Peter
Batubara, M.B.A. (lahir di Jakarta, 22 Juli 1972; umur 48 tahun) periode 2019-
2020.

Dan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang rehabilitasi


sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan sosial, dan penanganan
fakir miskin untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan
negara. Dalam melaksanakan tugas,

Kementerian Sosial menyelenggarakan fungsi:

1. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang rehabilitasi


sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan sosial, dan
penanganan fakir miskin;

2. Penetapan kriteria dan data fakir miskin dan orang tidak mampu;

3. Penetapan standar rehabilitasi sosial;

4. Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan


administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian
Sosial;

5. Pengelolaan barang milik/kekayaan Negara yang menjadi tanggung jawab


Kementerian Sosial;

(Indonesia, 2019)

2
B. Pengertian Bansos
Bantuan Sosial (BANSOS) adalah bantuan yang berupa uang atau barang
yang diberikan kepada keluarga miskin, tidak mampu, atau rentan yang terkena
dampak dari Wabah Covid-19.

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan


(Kemenko PMK) sesuai dengan Perpres No. 9 Tahun 2015, tentang Kemenko
PMK bertanggung jawab untuk melakukan koordinasi, sinkronisasi, dan
pengendalian urusan pembangunan manusia dan kebudayaan. Urusan ini salah
satunya menjangkau program kesejahteraan rakyat, melalui pemberian bantuan
sosial pada masyarakat. Bantuan ini diberikan untuk memenuhi dan menjamin
kebutuhan dasar serta meningkatkan taraf hidup penerima bansos.

Program Program Bansos untuk Rakyat mencakup Program Indonesia


Pintar (PIP), Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN-KIS), Program Keluarga
Harapan (PKH), & Bansos Rastra/ Bantuan Pangan Non Tunai. Perluasan
program bantuan sosial merupakan komitmen pemerintah untuk mempercepat
penanggulangan kemiskinan. Hal ini terlihat dari menurunnya angka kemiskinan
dari 11,22% pada tahun 2015, menjadi 9,82% pada tahun 2018. Gini rasio juga
berkurang dari 0,408 pada tahun 2015 menjadi 0,389 pada tahun 2018. Sementara
Indeks Pembangunan Manusia Naik dari 68,90 pada tahun 2014 menjadi 70,81
pada tahun 2017. (GPR, 2019)

C. Bagaimana Terjadinya Korupsi Bansos

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan 5 tersangka


kasus korupsi penerimaan sesuatu oleh Penyelenggara Negara, terkait bantuan
sosial (bansos) Covid-19 Kementerian Sosial (Kemensos) untuk wilayah
Jabodetabek 2020. Kelima tersangka tersebut yakni, Menteri Sosial
(Mensos) Juliari P Batubara, 2 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kementerian
Sosial (Kemensos) Matheus Joko Santoso dan Adi Wahyono, 2 orang sebagai
pemberi dari pihak swasta Ardian IM dan Harry Sidabuke.

OTT yang dilakukan KPK

Pada awalnya, KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap


pejabat di lingkungan Kementerian Sosial (Kemensos) terkait
dugaan korupsi bansos Covid-19. OTT tersebut dilakukan pada hari Jumat 4
Desember 2020 pukul 23.00 WIB hingga Sabtu 5 Desember 2020 pukul 02.00
WIB. “Dugaan korupsi PPK telah menerima hadiah dari para vendor PBJ bansos
di Kemensos RI dalam penanganan Pandemi Covid-19,” kata Ketua KPK Firli
Bahuri di Jakarta, Sabtu 5 Desember 2020, sebagaimana Fix Indonesia mengutip
dari laman ANTARA. Dari OTT yang dilakukan pada Sabtu 5 Desember 2020,
petugas KPK mengamankan uang sekitar Rp14,5 miliar dalam berbagai pecahan
mata uang, diantaranya sekitar Rp11,9 miliar, sekitar 171,085 dolar AS atau setara

3
dengan Rp2.420 miliar, dan sekitar 23.000 dolar singapura atau setara dengan
Rp243 juta.

JPB Menyerahkan Diri ke KPK

Pada hari Minggu 6 Desember 2020 pukul 02.45 WIB Mensos Juliari Peter


Batubara tiba di gedung KPK untuk menyerahkan diri.

Firli Bahuri mengatakan bahwa perkara tersebut dimulai dari pengadaan


program bansos pemerintah melalui Kemensos dengan anggaran sekitar Rp5,9
triliun dengan total 272 kontrak pengadaan dan dilaksanakan selama 2 periode.

“JPB (Juliari P Batubara) selaku Menteri Sosial menunjuk MJS (Matheus


Joko Santoso) dan AW (Adi Wahyono) sebagai Pejabat Pembuat Komitmen
dalam pelaksanaan proyek tersebut dengan cara penunjukan langsung para
rekanan,” kata Firli.

Dalam setiap paket bansos yang disepakati oleh MJS dan AW sebesar Rp10
ribu per paket sembako dari nilai Rp300 ribu. Lalu, pada bulan Mei hingga
November 2020, MJS dan AW membuat kontrak pekerjaan dengan beberapa
supplier sebagai rekanan, diantaranya Ardian IM, Harry Sidabuke, dan PT
Rajawali Parama Indonesia (RPI).

Menetapkan 5 Orang Tersangka

Ketua KPK Firli Bahuri menetapkan 5 tersangka sebagai penerimaan


sesuatu oleh Penyelenggara Negara terkait bantuan sosial (bansos) Covid-19
Kementerian Sosial (Kemensos) untuk wilayah Jabodetabek 2020.
“KPK menetapkan lima orang tersangka, sebagai penerima JPB (Juliari Peter
Batubara), MJS (Matheus Joko Santoso), AW (Adi Wahyono) dan sebagai
pemberi AIM (Ardian IM) dan HS (Harry Sidabuke),” kata Ketua KPK Firli
Bahuri di Jakarta, Minggu 6 Desember 2020. Menurut Firli, dalam penyaluran
Bansos Kemensos periode pertama, diduga diterima fee Rp12 miliar, Juliari (JPB)
menerima pembagian yang diberikan secara tunai oleh Matheus melalui Adi
Wahyuno sebesar Rp8,2 miliar.Sementara, pemberian Bansos Covid-19
Kemensos di periode kedua bulan Oktober 2020 hingga Desember 2020, diterima
fee sebesar Rp8,8 miliar yang diduga untuk keperluan JPB. Sehingga total suap
yang diduga diterima Juliari senilai Rp17 miliar.

Sanksi yang Diberikan kepada Para Tersangka

Tersangka penerima Matheus dan Adi disangkakan melanggar Pasal 12


huruf a atau pasal 12 huruf b atau pasal 11 dan Pasal 12 huruf (i) Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP. Tersangka Juliari P
Batubara disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal

4
11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP

Tersangka pemberi suap disangkakan melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a


atau Pasal 5 ayat (1) huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
(Rohani, 2020).

D. Dampak dari Korupsi Bansos


Di Indonesia hukuman bagi koruptor tertuang dalam pasal 2 ayat 1 UU
Tipikor yang berbunyi, "Setiap orang yang melawan hukum, melakukan
perbuatan untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi
yang dapat merugikan keuangan negara, maka dipidana penjara dengan pidana
seumur hidup atau pidana penjara.

Korupsi mengakibatkan melambatnya pertumbuhan ekonomi suatu negara,


menurunnya investasi, meningkatnya kemiskinan, serta meningkatnya
ketimpangan pendapatan. Bahkan korupsi juga dapat menurunkan tingkat
kebahagiaan masyarakat di suatu negara.

E. Upaya Pencegahan Terjadinya Korupsi Bansos


Dengan cara menerapkan sanksi yang berat untuk setiap orang untuk orang
yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian.

5
BAB III

METODE PENULISAN

A. Pengumpulan Data dan Informasi


Data dan informasi yang mendukung penulisan dikumpulkan dengan
melakukan pencarian sumber-sumber yang relavan dan pencarian data melalui
internet. Data yang digunakan yaitu data dari berita, jurnal dan media elektronik.
Pengumpulan data yang dilakukan yaitu;
1. Sebelum analisis data dilakukan terlebih dahulu pencarian informasi
yang menajdi bahan pertimbangan dan tambahan wawasan penulis
mengenai permasalahan yang di peroleh
2. Untuk melakukan pembahasan analisis dan sintesis data-data yang
diperoleh, diperlukan data referensi yang digunakan sebagai acuan,
dimana data tersebut dapat dikembangkan untuk dapat mencari
kesatuan materi sehingga diperoleh suatu solusi dan kesimpulan.

B. Pengolahan Data dan Informasi


Beberapa data dan informasi yang diperoleh pada tahap pengumpulan data,
kemudian diolah dengan menggunakan suatu metode analisis deskriptif
berdasarkan data sekunder.

C. Analisi dan Sintesis


Aspek-aspek yang akan dianalisis yakni permasalahan Mensos Indonesia
Korupsi Bansos Covid-19 dimana bantuan tersebut digunakan untuk membantu
korban yang terkena Covid-19.

6
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Korupsi adalah suatu tindak perdana yang memperkaya diri secara langsung
merugikan negara atau perekonomian negara dan menghambat kemajuan suatu
negara,termasuk negara-negara berkembang seperti Indonesia. Apalagi korupsi di
tengah pandemi Covid-19 saat ini, sungguh merugikan sekali bagi masyarakat
terutama masyarakat menengah kebawah. Yang seharusnya bantuan sosial
tersebut di bagikan ke masyarakat, tetapi malah di hak milik (di salahgunakan)
oleh petinggi negara yang tidak bertanggung jawab.

B. Saran
Sikap untuk menghindari korupsi seharusnya ditanamkan sejak dini.Dan
pencegahan korupsi dapat dimulai dari hal yang kecil.

7
Daftar Pustaka

Indonesia, W. b. (2019, Juni 11). Kementerian Sosial Republik Indonesia. Dipetik


Desember 15, 2020, dari Kementerian Sosial Republik Indonesia:
https://id.wikipedia.org/wiki/Kementerian_Sosial_Republik_Indonesia#:~:text=In
i%20adalah%20versi%20stabil%2C%20diperiksa%20pada%20tanggal
%2011%20Juni%202019.&text=Kementerian%20Sosial%20dipimpin%20oleh
%20seorang,dijabat%20oleh%20Agus%20Gumiwang%20Kartasas

GPR, K. A. (2019, Desember 19). Program Bantuan Sosial Untuk Rakyat. Dipetik
Desember 16, 2020, dari program bantuan sosial untuk rakyat:
https://www.kominfo.go.id/content/detail/15708/program-bantuan-sosial-untuk-
rakyat/0/artikel_gpr

Rohani, R. P. (2020, Desember 7). Kronologi Penangkapan Mensos dan Pejabat


PPK Kemensos Terkait Kasus Korupsi Dana Bansos Covid-19. Dipetik Desember
16, 2020, dari kronologi-penangkapa mensos dan pejabat ppk kemensos terkait
kasus korupsi dana bansos covid-19 :https://fixindonesia.pikiran-
rakyat.com/polhukam/pr-361068880/kronologi-penangkapan-mensos-dan-
pejabat-ppk-kemensos-terkait-kasus-korupsi-dana-bansos-covid-19?page=4

https://aclc.kpk.go.id/materi/bahaya-dan-dampak-
korupsi/infografis#:~:text=Korupsi%20mengakibatkan%20melambatnya
%20pertumbuhan%20ekonomi,kebahagiaan%20masyarakat%20di%20suatu
%20negara.

Anda mungkin juga menyukai