PENCEGAHAN KORUPSI
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan Makalah
Pendidikan Anti Korupsi dengan pengetahuan yang kami miliki. Dan juga kami
berterima kasih kepada IBU Drs. IRNA selaku Dosen mata kuliah Pendidikan Anti
Korupsi yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami berharap makalah ini berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Pendidikan Anti Korupsi. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan – kekurangan dan jauh dari
apa yang kami harapkan. Untuk itu kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila ada
kata – kata yang kurang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.
A. Latar belakang
Korupsi merupakan kata yang dinegasikan oleh setiap orang, namun tidak
orang menyadari bahwa korupsi telah menjadi bagian dari dirinya. Hal ini biasanya
terjadi akibat pemahaman yang keliru tentang korupsi atau karena realitas struktural
yang menghadirkan korupsi sebagai kekuatan sistematik yang membuat tak berdaya
para perilakunya. Ada nilai-nilai kultural seperi pemberian hadiah yang mendorong
seseorang untuk melakukan tindakan korupsi, namun ada pula sistem yang memaksa
seseorang berlaku korupsi.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa pengertian korupsi?
b. Gerakan gerakan internasional pencegahan korupsi
c. Kerjasama internasional pencegahan korupsi
d. Instrumen internasional pencegahan korupsi
e. Tindak pidana korupsi dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia
f. Peran dan keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Korupsi
Korupsi sejatinya berasal dari bahasa Latin (Fockema Andreae : 1951). Yaitu
Corruptio yang arti harfiahnya adalah kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidak
jujuran, dapat disuap tidak bermoral penyimpangan dari kesucian, kata-kata atau
ucapan yang menghina atau memfitnah.
Sementara dalam terminologis korupsi diartikan sebagai pemberian dan
penerimaan suap. Defenisi korupsi ini lebih menekankan pada praktik pemberian suap
atau penerimaaan suap. Dengan demikian baik yang menerima maupun memberi
keduanya termasuk koruptor.
David M Chalmers menguraikan pengertian korupsi sebagai tindakan-tindakan
manipulasi dan kepurusan mengenai keuangan yang membahayakan ekonomi. JJ
Senturia dalam Encyclopedia of social sciens (Vol VI, 1993) mendefinisikan korupsi
sebagai penyalahgunaan kekusaan pemerintahan untuk keuntungan pribadi.
Definisi ini dianggap sangat spesifik dan konvensional karena meletakan
persoalan korupsi sebagai ranah pemerintah semata. Padahal seiring dengan proses
swastanisasi (privatisasi) perusahaan negara dan pengalihan kegiatan yang selama ini
masuk dalam ranah negara ke sektor swasta, maka definisi korupsi mengalami
perluasan. Ia tidak hanya terkait dengan penyimpanagan yang dilakukan oleh
pemerintah, tapi juga oleh pihak swasta dan pejabat-pejabatranah publik baik politisi,
pegawai negrimaupun orang-orang dekat mereka yang memperkaya diri dengan cara
melanggar hukum. Berpijak pada hal tersebut Transparancy International memasukan
tiga unsur korupsi yaitu penyalahgunaan kekuasaan, kekuasaan yang dipercayakan
dan keuntungan pribadi baik secara pribadi, anggota keluarga, maupun kerabat dekat
lainnya.
Dari beberapa defenisi diatas, baik secara etimologis maupun terminologis,
korupsi dapat dipahami dalam tiga level. Pertama Korupsi dalam pengertian tindakan
pengkhianatan terhadap kepercayaan, kedua pengertian dalam semua tindakan
penyalahgunaan kekuasaan baik pada tingkat negara maupun lembaga-lembaga
struktural lainnya termasuk lembaga pendidikan. Ketiga korupsi dalam pengertian
semua bentuk tindakan penyalah gunaan kekuasaan untuk mendapatkan keuntungan
mate
B.Peran Dan Keterlibatan Mahasiswa Dalam Gerakan Anti Korupsi
a. Gerakan Anti Korupsi
Korupsi di Indonesia sudah berlangsung lama. Berbagai upaya pemberantasan
korupsipun sudah dilakukan sejak tahun-tahun awal setelah kemerdekaan. Dimulai
dari Tim Pemberantasan Korupsi pada tahun 1967 sampai dengan pendirian KPK
pada tahun 2003.
Berdasarkan UU No.30 tahun 2002, pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
dirumuskan sebagai serangkaian tindakanuntuk mencegah dan memberantas tindak
pidana korupsi - melalui upaya koordinasi, supervisi, monitor, penyelidikan,
penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan - dengan peran serta
masyarakat berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Peran Mahasiswa
Dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia tercatat bahwa
mahasiswa mempunyai peranan yang sangat penting.
• Kebangkitan Nasional tahun 1908
• Sumpah Pemuda tahun 1928
• Proklamasi Kemerdekaan NKRI tahun 1945
• Lahirnya Orde Baru tahun 1966
• Reformasi tahun 1998.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam peristiwa-peristiwa besar tersebut
mahasiswa tampil di depan sebagai motor penggerak dengan berbagai gagasan,
semangat dan idealisme yang mereka miliki.
Mahasiswa memiliki karakteristik intelektualitas, jiwa muda, dan idealisme.
Dengan kemampuan intelektual yang tinggi, jiwamuda yang penuh semangat, dan
idealisme yang murni telah terbukti bahwa mahasiswa selalu mengambil peran
penting dalam sejarah perjalanan bangsa ini.
Mahasiswa didukung oleh modal dasar yang mereka miliki, yaitu: intelegensia,
kemampuan berpikir kritis, dan keberanian untuk menyatakan kebenaran. Dengan
kompetensi yang mereka miliki tersebut mahasiswa diharapkan mampu menjadi
agen perubahan, mampu menyuarakan kepentingan rakyat, mampu mengkritisi
kebijakan-kebijakan yang koruptif, dan mampu menjadi watch doglembaga-lembaga
negara dan penegak hukum.
C.GERAKAN KERJASAMA DAN INTRUMEN INTERNASIONAL
PENCEGAHAN KORUPSI
A. Kesimpulan
Korupsi adalah tindakan yang harus diberantas segera karena mengancam
keadilan dan kesejahteraan masyarakat. Sehingga perlu peran serta semua lapisan
masyarakat. Mahasiswa adalah salah satu bagian masyarakat yang mempunyai
pengaruh signifikan dalam memperngarhi kebijakan pemerintah dan menggerakkan
lapisan masyarakat yang lain. Sehingga pemberantasan korupsi bisa lebih efektif.
Upaya-upaya yang dilakukan mahasiswa adalah menciptakan lingkungan bebas dari
korupsi di kampus, memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang bahaya
melakukan korupsi dan menjadi alat pengontrol terhadap kebijakan pemerintah. Maka
mahasiwa harus lebih berkomitmen dalam memberantas korupsi supaya upaya
mereka berjalan semaksimal mungkin.
B..Saran
berdasarkan uraian-uraian di atas, penulis menyarankan agar para pembaca dan
seluruh masyarakat luas hendaknya memiliki kesadaran untuk tidak melakukan
korupsi, karena selain melanggar hukum, korupsi juga dapat merugikan banyak orang.
Selain itu, masyarakat, pemerintah serta instansi terkait perlu melakukan kerja sama
secara sinergis untuk dapat mengimplementasikan dan menerapkan pendidikan anti
korupsi dini di segala aspek kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA
http://pakarbisnisonline.blogspot.com/2009/12/pengertian-korupsi-dan-dampak-
negatif.html
http://soloraya.net/2010/01/korupsi-dan-pengertiannya/htttp://www.pdfqueen.com/pdf
/.../'pengertian-korupsi-menurut-para-ahli/
http://wawasanfadhitya.blogspot.com/2012/08/upaya-pemberantasan-korupsi-di-indon
esia.html