Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL KEGIATAN

SEMINAR NASIONAL ANTI KORUPSI

DISUSUN OLEH:
NANSA PUSPA NOR REYNA
P07124116015
D III KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA


HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN KEBIDANAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Negara Indonesia dikenal sebagai negara dengan sumber daya manusia yang
melimpah. Namun masih banyak masyarakat yang belum mengerti bagaimana pendidikan
karakter bangsa “Pendidikan Anti Korupsi” itu sangat berharga untuk meningkatkan kualitas
sumberdaya manusia bangsa Indonesia Sehingga dapat menjadi negara yang kuat dalam
semua bidang, yang dicirikan dengan terciptanya pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang bersih.

Dengan memperhatikan hal tersebut di atas dibutuhkan suatu strategi nasional seperti
Pendidikan Anti Korupsi yang berbasis pada pembentukan karakter bangsa dan
melatarbelakangi diadakannya Seminar Nasional Pendidikan Anti Korupsi dengan tema
“Pengaruh Pendidikan Anti Korupsi Terhadap Pemerintahan yang Bersih di Indonesia”.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh pendidikan anti korupsi terhadap pemerintahan yang bersih di
Indonesia ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Peserta mampu mengetahui Pengaruh Pendidikan Anti Korupsi Terhadap
Pemerintahan yang Bersih di Indonesia
2. Tujuan Khusus

a. Peserta mampu mengetahui pendidikan anti korupsi terhadap pemerintahan yang bersih
di perusahaan
b. Peserta mampu mengetahui pendidikan anti korupsi terhadap pemerintahan yang bersih
di kehidupan bermasyarakat
c. Peserta mampu menerapkah pendidikan anti korupsi terhadap pemerintahan yang bersih
di Indonesia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Jenis-Jenis Korupsi

Beberapa istilah yang perlu dipahami terkait dengan jenis-jenis korupsi yaitu adanya
pemahaman tentang pengertian korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

1. Korupsi menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak


Pidana Korupsi, adalah setiap orang yang dikategorikan melawan hukum, melakukan
perbuatan memperkaya diri sendiri, menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi, menyalahgunakan kewenangan maupun kesempatan atau sarana yang ada
padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara.
2. Kolusi merupakan sikap dan perbuatan tidak jujur dengan membuat kesepakatan secara
tersembunyi dalam melakukan kesepakatan perjanjian yang diwarnai dengan pemberian
uang atau fasilitas tertentu sebagai pelicin agar segala urusannya menjadi lancar. Kolusi
dapat didefinisikan sebagai pemufakatan secara bersama untuk melawan hukum
antarpenyelenggara negara atau antara penyelenggara dan pihak lain yang merugikan
orang lain, masyarakat, dan negara.
3. Nepotisme yaitu setiap perbuatan penyelenggaraan negara secara melawan hukum yang
menguntungkan kepentingan keluarganya atau kroninya di atas kepentingan masyarakat,
negara, dan bangsa. Dalam istilah lain nepotisme adalah tindakan yang hanya
menguntungkan sanak saudara atau teman-teman sendiri, terutama dalam pemerintahan
walaupun objek yang diuntungkan tidak kompeten
B. Pendidikan anti korupsi
Pendidikan anti korupsi adalah program pendidikan tentang korupsi yang bertujuan untuk
membangun dan meningkatkan kepedulian warganegara terhadap bahaya dan akibat dari
tindakan korupsi. Target utama Pendidikan anti korupsi adalah memperkenalkan fenomena
korupsi yang mencakup kriteria, penyebab dan akibatnya, meningkatkan sikap tidak toleran
terhadap tindakan korupsi, menunjukan berbagai kemungkinan usaha untuk melawan korupsi
serta berkontribusi terhadap standar yang ditetapkan sebelumnya seperti mewujudkan nilai-
nilai dan kapasitas untuk menentang korupsi dikalangan generasi muda.
BAB III
METODE
A. Rencana Pelaksanaan
1. Target Sasaran Kegiatan
Target dari diadakannya acara ini adalah pegawai perusahaan Yogyakarta yang
mempunyai keinginan untuk mengerti arti pentingnya pendidikan anti korupsi sebagai
pendidikan karakter bangsa.
2. Waktu dan Tempat Kegiatan
Hari / Tanggal : 23-26 Juni 2019
Waktu : 09.00 – Selesai
Tempat : Auditorium Lt. 3 Gedung B Perusahaan Amanah Yogyakarta
3. Narasumber
a. Praktisi Hukum (Bp. H. Thariq Mahmud, SH) yang akan menjadi pembicara utama
dalam Seminar Nasional “Pengaruh Pendidikan Anti Korupsi Terhadap Pemeritahan
yang Bersih di Indonesia”.
b. KPK yang akan memaparkan tentang “Pendidikan Anti Korupsi di Indonesia:
Masalah, Tantangan dan Solusi”.
B. Kerjasama dengan Instansi Terkait
Kegiatan ini akan bekerjasama dengan Intansi Hukum dan KPK
C. Hasil yang diharapkan
Bagi tiap peserta, hasil yang diharapkan dari kegiatan Pendidikan Anti Korupsi ini
diharapkan dapat:
1. Berpartisipasi dan ikut ambil bagian sebagai penggerak perubahan untuk mewujudkan
bangsa dengan pemerintahan yang bersih
2. Mengembangkan semangat kebersamaan dan persatuan dalam segala aspek kehidupan
3. Mengembangkan kepemimpinan dalam upaya menciptakan pemimpin yang amanah
4. Menciptakan kerjasama yang harmonis antar organisasi dan lembaga kemasyarakatan
dalam upaya Pendidikan Anti Korupsi
BAB IV
PENUTUP

Dari pemikiran dalam kegiatan di atas, kiranya cukup sekian proposal ini kami buat.
Kamipun sangat berharap semoga kegiatan ini dapat terealisasi sehingga tujuan dari
diadakannya kegiatan tersebut terutama Pendidikan Anti korupsi di Provinsi Yogyakarta ini
dapat terwujud. Atas bantuan, dukungan, dan pendanaan dari berbagai pihak demi suksesnya
acara ini kami ucapkan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai