Anda di halaman 1dari 17

Djoko Priyatno

Gerakan Organisasi Internasional


2

Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations)


 Setiap 5 tahun  kongres tentang Pencegahan Kejahatan
dan Perlakuan terhadap penjahat
 Majelis Umum PBB  perlunya pengembangan strategi
global melawan korupsi
 Pemberantasan korupsi  multidisiplin dengan
memberikan pemahaman pada aspek dan dampak buruk
korupsi dalam berbagai tingkat
 Pencegahan dan pemberantasan korupsi  kebijakan-
kebijakan pencegahan korupsi ditingkat nasional dan
internasional
 Global Program Against Corruption  korupsi
diklasifikasikan dalam berbagai tingkatan
 Kongres PBB ke-10  Top Level Corruption
 Top Level Corruption yaitu korupsi yang
tersembunyi dalam jejaring yang tidak terlihat
secara kasatmata : penyalahgunaan kekuasaan,
pemerasan, nepotisme, penipuan, dan korupsi
 Jenis korupsi  PALING BERBAHAYA
 KERUSAKAN SANGAT BESAR
Bank Dunia (World Bank)
 Bank Dunia dalam memberikan pinjaman
mempertimbangkan tingkat korupsi di suatu
negara.
 World Bank Institute mengembangkan Anti-
Corruption Care Program  menanamkan
kesadaran mengenai korupsi serta pentingnya
pelibatan masyarakat sipil untuk mencegah dan
memberantas korupsi
 Bank Dunia menyatakan bahwa pendekatan

untuk melaksanakan program antikorupsi


dibedakan menjadi dua (2) pendekatan,
yaitu: pendekatan dari bawah ke atas
(bottom-up) dan pendekatan dari atas ke
bawah (top-down)
Pendekatan dari bawah ke atas didasarkan asumsi ;
1. Semakin luas pemahaman , semakin mudah

meningkatkan kesadaran memberantas korupsi.


2. Jejaring yang baik  membantu pemerintah dan
masyarakat mengembangkan rasa saling percaya.
3. Penyediaan data mengenai efektivitas dan efisiensi

pelayanan pemerintah membantu masyarakat


mengerti bahaya buruk dari korupsi.
4. Pelatihan pelatihan yang dilaksanakan Bank
Dunia akan dapat membantu mempercepat
pemberantasan korupsi.

5. Rencana aksi yang dipilih sendiri di sebuah

negara akan memiliki trickle down effect dalam


arti masyarakat mengetahui pentingnya
pemberantasan korupsi.
 Pendekatan dari atas ke bawah dilakukan dengan

melaksanakan reformasi di segala bidang, baik


hukum, politik, ekonomi, maupun administrasi
pemerintahan.

 Pendidikan antikorupsi adalah salah satu strategi

atau pendekatan dari atas ke bawah yang


dikembangkan oleh Bank Dunia.
Masyarakat Uni Eropa
 Di negara-negara Eropa gerakan pencegahan dan
pemberantasan korupsi telah dimulai sejak tahun
1996.
 Pemberantasan dilakukan dengan pendekatan
multidisiplin, monitoring yang efektif, dilakukan
dengan kesungguhan dan komprehensif.
Gerakan Lembaga Swadaya Internasional

 Transparency International (TI)


 TIRI/Making Integrity Work
 Instrumen Internasional Pencegahan
Korupsi :
1) United Nations Convention against Corruption
(UNCAC)
2) Convention on Bribery of Foreign Public
Official in International Business Transaction
Transparency International (TI)

 Organisasi internasional nonpemerintah  pusat di

Berlin Jerman
 Memantau dan publikasi hasil-hasil penelitian tentang

korupsi yang dilakukanoleh korporasi dan korupsi politik


di tingkat internasional.
 Menerbitkan Indeks Persepsi Korupsi (Corruption

Perception Index) di negara negara seluruh dunia.


 CPI berdasarkan survei terhadap pelaku bisnis dan opini

masyarakat (range 1–10).


TIRI

 Organisasi independen internasional

nonpemerintah  berpusat di London

 sharing keahlian dan wawasan untuk

mengembangkan pengetahuan dan keterampilan


praktis yang diperlukan untuk mengatasi korupsi
dan mempromosikan integritas.
TIRI

 Di Indonesia, bekerjasama dengan berbagai universitas

untuk mengembangkan kurikulum pendidikan antikorupsi


dengan nama I-IEN ( Indonesian-Integrity Education
Network).

 Pengembangan kurikulum Pendidikan Integritas dan atau

Pendidikan Anti-Korupsi  membantu mahasiswa


memahami bahaya laten korupsi bagi masa depan bangsa.
United Nations Convention against Corruption
(UNCAC)

Beberapa hal penting yang diatur dalam konvensi


adalah:
a) Masalah pencegahan
b) Kriminalisasi
c) Kerja sama internasional
d) Pengembalian aset-aset negara
Convention on Bribery of Foreign Public Official in
International Business Transaction

Konvensi antisuap ini menetapkan standar-standar


hukum yang mengikat negara-negara peserta
konvensi untuk mengkriminalisasi pejabat publik
asing yang menerima suap dalam transaksi bisnis
internasional.
Selamat datang
generasi muda anti-
korupsi

Indonesia akan lebih


baik jika tanpa korupsi

Kita tahu, kita mau dan


kita mampu,,,,,,yes..!

16
17

Anda mungkin juga menyukai