Anda di halaman 1dari 14

INDUKSI MATEMATIKA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Membuat Makalah pada Mata Kuliah Matematika Diskrit
Semester Tiga yang Diampu oleh Drs. Bayu Surarso, M.Sc., Ph.D.

MATEMATIKA DISKRIT

Disusun oleh:
Alif Faisandy (24010122140123)
Mario Fernando Rusli (24010122140137)
Hafidz Baihaqi (24010122140147)

DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat-Nya maka penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Induksi Matematika”.

Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan


untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Matematika Diskrit di Universitas
Diponegoro.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih


yang tak terhingga kepada :

1. Bapak Drs. Bayu Surarso, M.Sc., Ph.D. selaku dosen pengampu pada mata
kuliah Matematika Diskrit.
2. Rekan-rekan semua yang mengikuti perkuliahan Matematika Diskrit.
3. Keluarga yang selalu mendukung penyusun.
4. Semua pihak yang ikut membantu penyusunan Makalah “Induksi
Matematika”, yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.

Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penyusun. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat penyusun harapkan
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Semarang, 30 September
2023

Penyusun
ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................
Daftar Isi..............................................................................................................................
BAB I Pendahuluan.............................................................................................................
1.1 Latar Belakang........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................
1.3 Tujuan......................................................................................................................
BAB II Pembahasan.............................................................................................................
2.1 Sejarah singkat Induksi Matematika......................................................................
2.2 Pengertian Induksi Matematika.............................................................................
2.3 Prinsip Dasar Metode Induksi Matematika...........................................................
2.3.1 Prinsip Induksi Matematika Lemah..............................................................
2.3.2 Prinsip Induksi Matematika Kuat.................................................................
2.4 Contoh-contoh soal penerapan Induksi Matematika.............................................
BAB III Penutup...................................................................................................................
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................
Daftar Pustaka....................................................................................................................
iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang sangat fundamental
dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Keberadaannya sangat
penting dalam pemecahan masalah, pengembangan teori-teori baru, serta
aplikasinya dalam berbagai bidang, mulai dari fisika, ekonomi, komputer, hingga
ilmu sosial. Salah satu alat utama yang digunakan dalam matematika untuk
membuktikan suatu pernyataan atau sifat adalah metode induksi matematika.
Meskipun terkesan sederhana, metode ini memiliki aplikasi yang sangat luas dan
telah digunakan untuk membuktikan sejumlah teorema fundamental dalam
matematika. Dalam makalah ini, kami akan membahas secara mendalam tentang
metode induksi matematika, bagaimana metode ini digunakan untuk
membuktikan teorema, dan aplikasinya dalam berbagai bidang matematika.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang yang dipaparkan, dapat diperoleh beberapa rumusan
masalahnya, yaitu antara lain:
a. Sejarah singkat adanya induksi matematika
b. Apa yang dimaksud dengan induksi matematika?
c. Bagaimana prinsip dasar, langkah-langkah, dan penerapan dari metode
induksi matematika?
d. Contoh-contoh soal

1.3 Tujuan
a. Mengetahui sejarah singkat terciptanya induksi matematika
b. Mengetahui pengertian induksi matematika
c. Mengetahui prinsip dasar metode induksi matematika, langkah-
langkahnya dan penarapannya dalam membuktikan pernyataan
matematika beserta contoh-contoh soalnya

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah singkat Induksi Matematika


Sejarah penggunaan induksi matematika dijelaskan oleh Bussey dalam
artikel yang ditulisnya pada tahun 1917. Dalam artikel tersebut dijelaskan
bahwa proses induksi matematika telah digunakan untuk pertama kali oleh
D. Franciscus Maurolycus (1494- 1575). Maurolycus adalah matewatikawan
berkebangsaan Italia dan kenalan dari Blaise Pascal (1623-1662).
Penggunaan induksi matematika dilakukan oleh Maurolycus dalam bukunya
yang terbit pada tahun 1575. Maurolycus menggunakan induksi matematika
untuk membuktikan bahwa bilangan-bilangan ganjil terbentuk dengan cara
berturut-turut menambahkan 2 terhadap bilangan ganjil pertama, yaitu 1.
Pembuktikan lain yang diperolehnya dengan induksi yaitu jumlah n
bilangan ganjil pertama adalah kuadrat n. Pembuktian matematika yang
dilakukan oleh Pascal maupun Maurolycus tidak pernah menggunakan
istilah induksi. Istilah induksi digunakan pertama kalinya pada tahun 1956
oleh John Wallis. Dalam bukunya yang berjudul Arithmetica Infinitorum,
Wallis menggunakan isitlah per modum inductionis. Pada tahun 1838,
Augustus de Morgan (1806-1871) memperkenalkan istilah induksi
matematika ke publik melalui artikel induction yang ditulisnya untuk jurnal
Penny Cyclopedia
Pada tahun 1889, Giuseppe Peano (1858-1932) merumuskan prinsip induksi
matematika ke dalam lima aksioma. Di dalam kelima aksioma ini, disajikan
definisi lengkap tentang bilangan asli. Kelima aksioma tersebut adalah1
adalah bilangan asli.
1. Terdapat satu bilang turutan yang unik dan bentuk bilangan asli pada
setiap bilangan asli.
2. Bilangan turutan yang sama mustahil ditemukan pada dua bilangan
asli yang berbeda.
3. 1 bukan merupakan turutan dari sebarang bilangan asli

2
4. Sifat yang dimiliki oleh 1 dan turutan semua bilangan asli, pasti
dimiliki juga oleh semua bilangan asli.

2.2 Pengertian Induksi Matematika


Pada tanggal 27 Juni 1806, matematikawan dan logika Inggris Augustus
De Morgan lahir. Dia merumuskan hukum De Morgan dan
memperkenalkan istilah induksi matematika, sebuah metode pembuktian
matematika yang biasanya digunakan untuk menetapkan pernyataan tertentu
untuk semua bilangan asli. Induksi matematika adalah suatu metode
pembuktian deduktif yang digunakan untuk membuktikan pernyataan
matematika yang bergantung pada himpunan bilangan yang terurut rapi
(well-ordered set), seperti bilangan asli ataupun himpunan bagian tak
kosong dari bilangan asli.

2.3 Prinsip Dasar Metode Induksi Matematika


Prinsip induksi matematika adalah salah satu sifat penting dari bilangan
bulat positif. Misalkan P(n) adalah suatu pernyataan yang bergantung
pada n. P(n) benar untuk setiap n bilangan asli jika memenuhi 2 kondisi
berikut:

1. P (1) benar, artinya untuk n = 1 maka P(n) bernilai benar.


2. Untuk setiap bilangan asli k, jika P(k) benar maka P (k + 1) juga benar.
Prinsip diatas dapat diperluas untuk pernyataan yang bergantung pada
himpunan bagian tak kosong dari bilangan asli.

Prinsip induksi matematika sendiri ada 2 jenis yaitu prinsip induksi


matematika lemah dan induksi matematika kuat.

3
2.3.1 Prinsip Induksi Matematika Lemah
Prinsip induksi lemah adalah suatu hipotesis induksi yang hanya
mengasumsikan satu kasus saja. Contohnya yaitu:
Buktikan 2 + 4 + 6 + … + 2n = n (n + 1), untuk setiap n bilangan asli.
Pembahasan:
Dari soal diatas, pernyataan yang dibuktikan adalah
2 + 4 + 6 + … + 2n = n (n + 1)
Misalkan P(n) adalah pernyataan bahwa 2 + 4 + 6 + … + 2n = n (n + 1).
Disini kita perlu menunjukkan bahwa pernyataan P(n) benar untuk
semua n bilangan asli.

Langkah pertama
yaitu tunjukkan bahwa P (1) benar. Dalam hal ini untuk n = 1, maka
2 = 1 (1+1)
Jadi P (1) benar

Langkah kedua/Langkah Induksi


Asumsikan P(k) benar yaitu
2 + 4 + 6 + … + 2k = k (k + 1), k elemen bilangan asli
Akan ditunjukkan bahwa P(k+1) juga benar, yaitu
2 + 4 + 6 + … + 2k + 2(k + 1) = (k + 1)(k + 1 + 1)

Dari asumsi:
2 + 4 + 6 + … + 2k = k (k + 1)
Tambahkan kedua ruas dengan uk+1:
2 + 4 + 6 + … + 2k + 2(k + 1) = k (k + 1) + 2(k + 1)
2 + 4 + 6 + … + 2k + 2(k + 1) = (k + 1)(k + 2)
2 + 4 + 6 + … + 2k + 2(k + 1) = (k + 1)((k + 1) + 1)

4
2 + 4 + 6 + … + 2k + 2(k + 1) = (k + 1)(k + 1 + 1)
Jadi P(k+1) benar. Berdasarkan prinsip induksi matematika, terbukti
bahwa P(n) benar untuk setiap n bilangan asli.
2.3.2 Prinsip Induksi Matematika Kuat
Menurut Rosen (2012), induksi matematika kuat merupakan teknik
pembuktian matematika yang serupa dengan induksi matematika biasa,
yaitu suatu teknik untuk menetapkan kebenaran dari urutan pernyataan
tentang bilangan bulat dan terdiri dari langkah basis/dasar, langkah
induktif, dan kesimpulan.

Misalkan P(n) adalah pernyataan yang didefinisikan untuk bilangan


bulat n, dan misalkan a dan b adalah bilangan bulat sedemikian sehingga
a ≤ b. Jika dua pernyataan berikut bernilai benar,
1. P(a), P (a + 1), …, dan P(b) semuanya bernilai benar. (langkah
dasar)
2. Untuk sebarang bilangan bulat k ≥ b, jika P(i) benar untuk semua
bilangan bulat i mulai dari a sampai k, maka P (k + 1) benar (langkah
induksi)
Maka untuk semua bilangan bulat
n ≥ a, P (n) benar. (Asumsi bahwa P(i) benar untuk semua bilangan bulat
i mulai dari a sampai k disebut sebagaihipotesis induksi. Cara lain untuk
menyatakan hipotesis induksi adalah dengan menyatakan bahwa P (a),
P (a+ 1), …, P (k) semuanya bernilai benar.) Pada contoh berikutnya kita
akan mencoba untuk membuktikan suatu teorema keterbagian oleh
bilangan prima. Teorema ini menyatakan bahwa semua bilangan bulat
yang lebih besar dari 1 habis dibagi oleh suatu bilangan prima.

5
Contoh soal: keterbagian oleh bilangan prima
Buktikan bahwa sebarang bilangan bulat yang lebih besar dari 1 habis
dibagi oleh suatu bilangan prima

Pembahasan
Misalkan P(n) adalah pernyataan: “Untuk semua bilangan bulat n ≥2, n
habis dibagi oleh suatu bilangan prima.”
1. Pertama, kita tunjukkan bahwa P (2) bernilai benar. Karena 2 habis
dibagi 2 dan 2 adalah bilangan prima, maka P (2): “2 habis dibagi
oleh suatu bilangan prima” bernilai benar.
2. Misalkan k adalah sebarang bilangan bulat dengan k ≥ 2 dan kita
anggap bahwa i habis dibagioleh suatu bilangan prima untuk semua
bilangan bulat I mulai dari 2 sampai k. Kita harus tunjukkan bahwa
k + 1 juga habis dibagi bilangan prima.
Kasus 1 (k + 1 adalah bilangan prima): Pada kasus ini k + 1 habis
dibagi oleh suatu bilangan prima, yaitu bilangan itu sendiri.
Kasus 2 (k + 1 bukan bilangan prima): Pada kasus ini k + 1 = ab
di mana a dan b adalah bilangan bulat dengan 1 < a < k + 1 dan
1 < b < k + 1. Sehingga, dengan kata lain, 2 ≤ a ≤ k, dan berdasarkan
hipotesis induksi, a habis dibagi oleh suatu bilangan prima p. Dan
karena k + 1 = ab, maka k + 1 habis dibagi a. Oleh karena itu, karena
k + 1 habis dibagi a dan a habis dibagi p, maka dengan keterbagian
transitif, k + 1 habis dibagi oleh bilangan prima p. Jadi, dengan
menggunakan induksi matematika kuat kita dapat menyimpulkan
bahwa semua bilangan bulat n ≥ 2, n habis dibagi oleh suatu bilangan
prima.

6
2.4 Contoh-contoh soal penerapan Induksi Matematika
a) Buktikan bahwa untuk setiap bilangan asli n berlaku:
1 + 2 + 3 + … + n = ½ n (n + 1)
Pembahasan
P(n) ≡ 1 + 2 + 3 + … + n = ½ n (n + 1)
Langkah 1: buktikan kebenaran P (1)
P (1) ≡ 1 = ½ (1) (1 + 1) = 1 (benar)
Langkah 2: asumsikan P(k) benar
P(k) ≡ 1 + 2 + 3 + …+ k = ½ k (k + 1) … (1)
Dengan menggunakan hal di atas, kita buktikan P(k+1)
P (k + 1) ≡ 1 + 2 + 3 + …+ k + (k + 1) = ½ (k + 1) ((k + 1) + 1) … (2)
Dari persamaan (1) dan (2) maka diperoleh
Ruas kiri:
½ k (k + 1) + (k + 1)
= (k + 1) (½k + 1)
= ½ (k + 1) (k + 2)
Ruas kanan:
½ (k + 1) ((k + 1) +1)
= ½ (k+1) (k+2)
karena ruas kiri = ruas kanan, maka pernyataan tersebut benar untuk
setiap bilangan asli n
b) P(n) = 1 + 3 + 5 + … + (2n – 1) =n2 . Maka akan mampu menujukkan
P(n) benar untuk tiap-tiap n.
Langkah Pertama :
menunjukkan bahwa p(1) adalah benar 1 = 12. Jadi, p(1) adalah benar.
Langkah Kedua :

7
Berikutnya, bisa langsung menerapkan langkah induksi. Ibaratkan saja
jika P(k) adalah benar, yaitu:
1 + 3 + 5 + … + (2k – 1) = k 2 ,n=k
1 + 3 + 5 + … + (2k – 1) + 2(k + 1) – 1) = ( k +1 )2, k=k+1
1 + 3 + 5 + … + (2k – 1) + (2(k + 1) – 1) = k 2+ (2(k + 1) – 1)
1 + 3 + 5 + … + (2k – 1) + (2(k + 1) – 1) = k 2+ 2k + 1
1 + 3 + 5 + … + (2k – 1) + (2(k + 1) – 1) =( k +1 )2
Berdasarkan uraian tersebut, maka diketahui bahwa p(n) adalah benar
bagi masing-masing n dari bilangan asli.
c) Untuk semua bilangan bulat tidak negatif n, buktikan dengan induksi
matematika bahwa 20 +21 +22+...+2n=2 n+1−1
Langkah Pertama :
Untuk n = 0 (bilangan bulat tidak negatif pertama), kita peroleh :
0 0+1
2 =2 −1. Hasil tersebut jelas benar, karena
0 0+1
2 =1=2 −1
= 21 – 1
=2–1
=1
Langkah Kedua : Seandainya p(n) untuk pernyataan
0 1 2 n n+1
2 +2 +2 +...+2 =2 −1
adalah benar (hipotesis induksi). Kita harus menunjukkan bahwa p(n +1)
juga benar, yaitu
0 1 2 n n +1 ( n +1) +1
2 +2 +2 +...+2 +2 =2 −1
juga benar. Hal ini dapat kita buktikan sebagai berikut :
0 1 2 n n +1 n n +1
2 +2 +2 +...+2 +2 = ¿ ¿+...+2 ¿+2
n +1
¿(2¿¿ n+1−1)−2 ¿ (hipotesis induksi)
= (2 ¿ ¿ n+1+2 n+1)−1¿
= (2 . 2n +1) – 1
= 2n +2– 1
= 2( n+1) +1– 1

8
Karena langkah pertama dan kedua, keduanya telah dibuktikan benar,
maka untuk semua bilangan bulat tidak-negatif n, terbukti bahwa 2 0 +
21 + 22 + … + 2n = 2n+1 – 1

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam makalah ini, kami telah menjelaskan konsep dasar dari induksi
matematika dan bagaimana metode ini digunakan untuk membuktikan
pernyataan matematika. Kami mulai dengan langkah dasar dalam induksi
matematika, yaitu langkah dasar induksi (basis) dan langkah induksi
(inductive step).

Kami juga telah memberikan contoh konkret tentang bagaimana induksi


matematika dapat digunakan dalam berbagai situasi, termasuk dalam
pembuktian rumus matematika, teorema, dan sifat-sifat tertentu. Selain itu,
kami telah membahas beberapa teknik yang berguna dalam menggunakan
metode ini, seperti penggunaan asumsi induksi.

Kami ingin menegaskan bahwa induksi matematika adalah alat yang


sangat kuat dalam matematika yang digunakan untuk membuktikan
pernyataan yang berulang atau memiliki pola tertentu. Namun, penting
untuk memahami konsep dasar dan langkah-langkah yang terlibat, serta
memilih dengan bijak pernyataan dasar dan langkah-langkah induksi yang
sesuai.

Dalam penutup, kami berharap makalah ini telah memberikan pemahaman


yang lebih baik tentang induksi matematika dan bagaimana metodenya
dapat diterapkan dalam berbagai konteks matematika. Induksi matematika
adalah alat penting yang digunakan oleh matematikawan untuk
membuktikan banyak pernyataan penting dalam matematika, dan dengan

9
pemahaman yang baik tentang konsep ini, pembaca dapat lebih percaya
diri dalam menghadapi permasalahan matematika yang melibatkan pola
atau urutan.

DAFTAR PUSTAKA

https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Induksi_matematika. (n.d.). Retrieved from


https://p2k.stekom.ac.id/:
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Induksi_matematika

https://www.gramedia.com/literasi/induksi-matematika/
#Pengertian_Induksi_Matematika. (n.d.). Retrieved from
https://www.gramedia.com/: https://www.gramedia.com/literasi/induksi-
matematika/#Pengertian_Induksi_Matematika

https://www.m4th-lab.net/2017/07/induksi-matematika-induksi-matematika.html.
(n.d.). Retrieved from https://www.m4th-lab.net/: https://www.m4th-
lab.net/2017/07/induksi-matematika-induksi-matematika.html

https://www.scribd.com/document/389075833/Prinsip-Induksi-kuat. (n.d.).
Retrieved from https://www.scribd.com/:
https://www.scribd.com/document/389075833/Prinsip-Induksi-kuat

10

Anda mungkin juga menyukai