Anda di halaman 1dari 15

Laporan Alat Peraga

Workshop Pembelajaran Matematika


”PIPA LOGIKA”

Di Susun Oleh :

1. Amalia Fitriani (2018 121 005)


2. Sendy Mardhotillah (2018 121 033)
3. Reki Krido Waseso (2018 121 034)

Dosen Pembimbing : Putri Fitriasari, M.Pd

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI MATEMATIKA
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... ii

BAB I

PENDAHULUN ................................................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ....................................................................................................................... 1


B. Tujuan Pembelajaran ............................................................................................................. 1

BAB II

PEMBAHASAN ................................................................................................................................. 2

A. Kajian teori ............................................................................................................................ 2

BAB III

METODE ........................................................................................................................................... 6

A. Alat dan Bahan ...................................................................................................................... 6


B. Prosedur Pembuatan .............................................................................................................. 6
C. Cara Penggunan ..................................................................................................................... 6

BAB IV

HASIL ................................................................................................................................................ 8

A. Deskripsi Alat Peraga ............................................................................................................ 8


B. Hasil Presentasi ...................................................................................................................... 8

BAB V

PENUTUP ........................................................................................................................................... 9

A. Kesimpulan ............................................................................................................................ 9
B. Saran ...................................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 10


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan siswa menuju pada perubahan-
perubahan tingkah laku, intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup mandiri. Untuk
mencapai tujuan pendidikan, perlu adanya peningkatan mutu pendidikan dengan meningkatkan
kredibilitas tenaga pendidik. Tujuan dalam proses belajar mengajar berfungsi sebagai pedoman
keberhasilan belajar, sedangkan isi tujuan pembelajaran pada hakikatnya adalah hasil belajar
yang di harapkan. Adapun tujuan pembelajaran matematika adalah terbentuknya kemampuan
berfikir kritis, logis, sistematis, dan memiliki sifat objektif, jujur, serta disiplin dalam
memecahkan suatu masalah dalam bidang matematika, bidang lain maupun dalam kehidupan
sehari-hari. Ada beberapa faktor yang umumnya harus dipikirkan secara simultan oleh guru
dalam merencanakan suatu proses pembelajaran antara lain: tujuan yang akan dicapai, materi
pembelajaran, siswa, media pengajaran, metode pembelajaran dan waktu belajar. Tanpa
mengabaikan faktor yang lain, faktor-faktor tersebut secara bersama-sama menentukan hasil dari
proses pembelajaran yang terjadi. Kualitas dan produktivitas pembelajaran ini akan tampak pada
seberapa jauh peserta didik mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Belajar merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat
terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta
pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah
proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Media Pembelajaran merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran, perasa, dan kemampuan audien (siswa) sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan
audien (siswa) untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai (Basyiruddin Usman, 2002;11).
Setiap orang dapat berkomunikasi dengan orang lain menggunakan berbagai macam cara
salah satunya dengan menggunakan simbol-simbol. Demikian juga dengan matematika, simbol
sering digunakan untuk menyatakn suatu pernyataan atau kalimat matematika. Pembahasan ini
merupakan pembahasan tentang logika matematika yang harus benar-benar di pahami karena
dapat membantu dalam menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu
alternatifnya adalah dengan menggunakan alat peraga pipa logika pada pokok bahasan logika
matematika. Berdasarkan uraian diatas maka judul yang dipilih dalam penelitian ini adalah
“Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Pipa Logika Terhadap Pemahaman Konsep Pada Pokok
Bahasan Logika Matematika”.

B. Tujuan Pembelajaran
Penggunaan alat peraga ini bertujuan untuk meningkatkan minat & motivasi siswa,
mendorong siswa untuk ikut aktif dalam proses pembelajaran, meningkatkan pemahaman siswa
dalam memahami materi logika matematika. Logika adalah ilmu berfikir dan bernalar dengan
benar, matematika merupakan ilmu ilmu dasar yang penting dikuasai banyak menggunakan
logika dalam penyelesaiannya.
Menurut Wilkinson ( Angkowo dkk:2002:14-15 ) bahwa salah satu kriteria media
pembelajaran adalah ketepatgunaan. Alat peraga Pipa logika merupakan alat peraga yang
berbentuk rangkaian pipa yaitu pipa konjungsi, pipa disjungsi, pipa implikasi, dan pipa
biimplikasi sangat tepat di gunakan dalam pembelajaran Logika Matematika. Fungsi alat peraga
ini selain memudahkan siswa dan guru untuk memahami dan menjelaskan materi logika juga
berfungsi seperti permainan dan yang pasti siswa akan mudah mengingatnya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. KAJIAN TEORI
1. Pengertian Logika Matematika
Logika adalah ilmu berpikir dan bernalar dengan benar, matematika merupakan ilmu
dasar yang penting dikuasai banyak menggunakan logika dalam menyelesaikannya. Logika
matematika bertujuan untuk membuat kesimpulan yang sah, yang dikembangkan melalui
pengguanaan matematika dengan memanfaatkan lambing matematika, sehingga dapat
dihindari makna ganda sebagaimana terdapat dalam bahasa sehari-hari. Logika matematika
akan berfaedah dan penting bagi pola berfikir. Bagaimana kita dapat yakin bahwa suatu
pernyataan itu benar, pernyataan itu salah, dan sebagainya. Sehingga akan memberikan alas
an yang kritis terhadap berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kalimat Terbuka dan Pernyataan


1) Kalimat Terbuka
Kalimat terbuka adalah suatu kalimat yang belum diketahui nilai benar atau
salahnya. Agar lebih memahami tentang kalimat terbuka, perhatikan dengan baik
contoh-contoh di bawah ini.
a) Semoga anda berhasil.
b) x + 2 = 51
c) 3x < 9
d) Mudah-mudahan hari ini tidak hujan
2) Pernyataan
Pernyataan adalah kalimat yang bernilai benar atau salah saja tetapi tidak
kedua-duanya. Benar diartikan ada kesesuaian antara apa yang dinyatakan oleh kalimat
itu dengan keadaan yang sebenarnya. Untuk lebih memahami tentang suatu pernyataan,
perhatikan contoh-contoh pernyataan berikut ini.
a) Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945.
b) Ir. Soekarno adalah presiden pertama RI.
c) 3 > 5
d) Jakarta adalah ibukota Negara Indonesia.
e) √2 adalah bilangan rasional.
f) 7 adalah bilangan prima.
3. Ingkaran atau Negasi
Ingkaran atau negasi dari pernyataan p adalah bukan p dilambangkan dengan
~p. jika p bernilai benar maka ~p akan bernilai dalah dan sebaliknya jika p bernilai salah
maka ~p bernilai benar. Tabel kebenaran dari ingkaran (negasi) secara umum dapat
disajikan dalam table berikut:
Table 1. Tabel negasi

P ~p
B S
S B

4. Konjungsi (p dan q)
Konjungsi dari p dan q dituliskan dengan notasi p ˄ q adalah suatu pernyataan
yang bernilai benar jika p benar dan q benar. Selain dari pada itu bernilai salah. Secara
umum tabel kebenaran dari konjungsi dari p dan q dapat disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 2. Tabel Konjungsi

p q p˄q
B B B
B S S
S B S
S S S

5. Disjungsi (p atau q )
Disjungsi dari pernyataan p atau q dinyatakan dengan lambang p ˅ q. disjungsi
dari dua pernyataan bernilai salah jika dan hanya jika keduanya salah, selain dari pada
itu bernilai benar. Secara umum tabel kebenaran dari disjungsi dari p atau q dapat ditulis
dalam tabel berikut:
Tabel 3. Tabel Disjungsi

p q p˅q
B B B
B S B
S B B
S S S

6. Implikasi atau Kondisional


Implikasi adalah pernyataan majemuk yang berbentuk jika p maka q yang
dilambangkan p → q. jika p maka q akan bernilai salah (S), jika pernyataan p bernilai
salah, selain dari pada itu implikasi bernilai benar (B). Tabel kebenaran implikasi
diberikan seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 4. Tabel Implikasi

p q p→q
B B B
B S S
S B B
S S B

7. Biimplikasi
Biimplikasi atau adalah pernyataan majemuk yang berbentuk p jika dan hanya
jika q. Biimplikasi dilambangkan dengan p ↔ q. biimplikasi bernilai benar jika p dan q
mempunyai nilai kebenaran yang sama, selain dari pada itu bernilai salah. Tabel
kebenaran biimplikasi
Tabel 5. Tabel Biimplikasi

p q p↔q
B B B
B S S
S B S
S S B

8. Dua kalimat majemuk yang setara


Dua kalimat majemuk yang setara, apabila kedua kalimat majemuk itu
mempunyai nilai kebenaran yang sama. Untuk lebih memahami kesetaraan dari kalimat
majemuk, perhatikan contoh berikut:
~( p ˄ q) = ~p ˅ ~q

p q ~p ~q p˄q ~( p ˄ q) ~p ˅ ~q
B B S S B S S
B S S B S B B
S B B S S B B
S S B B S B B

9. Konvers, Invers, dan Kontraposisi


Dari sebuah pernyataan implikasi p → q dapat disusun pernyataan-pernyataan
implikasi baru yang berbentuk:
1) Konvers
Dirumuskan sebagai q →p dari sebuah implikasi
2) Invers
Dirumuskan sebagai ~p →~q dari sebuah implikasi.
3) Kontraposisi
Dirumuskan sebagai ~q → ~p dari sebuah implikasi
Tabel 6. Tabel Implikasi konvers, invers, dan kontraposisi

p Q ~p ~q p→q q →p ~p →~q ~q → ~p
B B S S B B B B
B S S B S B B S
S B B S B S S B
S S B B B B B B
BAB III
METODE

A. Alat dan Bahan


a. Gergaji, palu, penggaris,
b. Pipa paralon ¾ inchi dengan panjang 4 meter
c. Knee L ¾ inchi sebanyak 13 buah
d. Kelering kecil sebanyak-banyaknya
e. Klem pipa secukupnya
f. Lem paralon
g. Paku secukupnya
h. Triplek
i. Cat kayu
j. Karton
k. Kertas Emas
l. Tutup Botol

B. Langkah Pembuatan:
a. Pembuatan pipa konjungsi
1) Potong 2 pipa dengan panjang masing-masing 5 cm, dan 1 pipa dengan panjang 20 cm
2) Sambung, rangkaikan, dangan lem pipa, knee L sesuai pada gambar.
3) Lubangi pipa untuk penutup.
4) Taruh pipa konjungsi pada papan dengan mengikatnya menggunakan klem pipa.

b. Pembuatan pipa disjungsi


1) Potong 4 pipa dengan panjang masing-masing 15 cm, dan 2 pipa dengan panjang 7 cm.
2) Sambung, rangkaikan, dangan lem pipa, dan knee L sesuai pada gambar.
3) Lubangi pipa untuk penutup.
4) Taruh pipa disjungsi pada papan dengan mengikatnya menggunakan klem pipa.

c. Pembuatan pipa implikasi


1) Potong 1 pipa dengan panjang 15 cm, dan 1 pipa dengan panjang 20 cm.
2) Sambung, rangkaikan, dangan lem pipa, knee L sesuai pada gambar.
3) Lubangi pipa untuk penutup.
4) Taruh pipa implikasi pada papan dengan mengikatnya menggunakan klem pipa.

d. Pebuatan pipa biimplikasi


1) Potong 4 pipa dengan panjang masing-masing 15 cm, dan 2 pipa dengan panjang 7 cm.
2) Sambung, rangkaikan, dangan lem pipa, dan knee L sesuai pada gambar.
3) Lubangi pipa untuk penutup.
4) Taruh pipa disjungsi pada papan dengan mengikatnya menggunakan klem pipa.

e. Pembuatan pipa Negasi


1) Potong 1 pipa dengan panjang 15 cm.
2) Lubangi pipa untuk penutup.
3) Taruh pipa disjungsi pada papan dengan mengikatnya menggunakan klem pipa.

C. Langkah penggunaan:

Jika pernyataan P benar maka penutup P dibuka dan jika pernyataan P salah maka penutup
P ditutup. Begitu juga dengan Q (khusus konjungsi, disjungsi dan implikasi). Khusus untuk
biimplikasi, jika pernyataan P benar, maka kelereng harus melewati pipa P yang ada tulisannya
“benar”, sehingga pipa yang salah harus ditutup, begitu juga sebaliknya. Dan untuk pernyataan
Q sama peraturannya seperti konjungsi dan disjungsi.

Cara Bermain:

Masukan kelereng kecil kedalam pipa yang ada pada gambar anak panahnya, gunakan peraturan
permainan diatas dengan benar. Jika kelereng sampai turun pada penandahnya (finish) dalam
artian berhenti pada pernyataan yang salah maka nilai logika tersebut adalah “SALAH”. Khusus
biimplikasi, masukan kelereng kecil kedalam pipa yang ada gambarnya anak panah lalu gunakan
aturan mainnya. Jika kelereng masuk dalam penandah yang sebelah kanan maka nilai logika
tersebut “BENAR”. Tetapi jika kelereng masuk dalam penandah sebelah kiri maka nilai logika
tersebut adalah “SALAH”.
BAB IV
HASIL

A. Deskripsi Alat Peraga


Media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat di pakai untuk mencapai
tujuan pendidikan dan menumbuhkan minat belajar para peserta didik. Alat Peraga yang kami
buat adalah PIPA LOGIKA. Pipa Logika adalah sebuah media pembelajaran yang dapat
membantu guru dalam pembelajaran logika matematika dengan cara yang mebih menarik.
Mengapa di sebut Pipa Logika? Karena alat ini terbuat dari pipa-pipa yang di sambungkan agar
membuat suatu bentuk logika dan tujuan alat peraga ini adalah mempermudah peserta didik
dalam pembelajaran logika matematka.

A. Desain Media Pipa Logika Matematika


Hasil Desain Media Pembelajaran Pipa Logika Matematika di bawah ini :
Hasil setelah di buat
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Media Pipa Logika yaitu sebuah media yang akan di ciptakan oleh kelompok 5 adalah media
pada materi Logika Matematika pada SMA Kelas X.
Pernyataan dalam logika matematika adalah sebuah kalimat yang di dalamnya terkandung
nilai-nilai yang dapat dinyatakan ‘benar’ atau ‘salah’ namun kalimat tersebut tidak bisa memiliki
keduanya(salah dan benar). Sebuah kalimat tidak bisa kita nyatakan sebuah pernyataan apabila
kita tidak bisa menentukan apakah kalimat tersebut benar atau salah dan bersifat relatif. Di dalam
logika matematika di kenal dua jenis pernyataan yaitu pernyataan terbuka dan tertutup.
Pernyataan terbuka adalah kalimat pernyataan yang belum bisa dipastikan nilai benar-salahnya.
Pernyataan tertutup adalah kalimat pernyataan yang sudah bisa dipastikan nilai benar-salahnya.
Media Pipa Logika ini didesain untuk di jadikan media baik bagi guru maupun siswa dalam
mempelajari materi Logika Matematika dengan cara yang lebih menarik.

B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan laporan di atas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaaan. Kami akan memperbaiki dengan berpedoman pada banyak sumber yang
dapat di pertanggung jawabkan. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran mengenai
laporan di atas.
DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarwan. 2008. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Heryadi, Dedi. 2007. Modul Matematika Untuk SMK Kelas X. Jakarta: Ghalia Indonesia Printing

Sutikno, M Sobri. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Prospect

Banjary.Abdullah.2020.https://www.slideshare.net/Thohirotussidqiyah/modul-logika-matematika-
lengkap.diakses 25 November 2020 pukul 10.12
DESKRIPSI PEMBAGIAN TUGAS

Nama : REKI KRIDO WASESO

NIM : 2018121034

Untuk Jenjang SMA, kelompok kami yakni kelompok 5 membuat media pembelajaran / alat peraga
PIPA LOKA ( Pipa Logika Matematika ). Materi yang diambil dari alat peraga tersebut ialah dari
kelas X yaitu Logika Matematika ( Pernyataan dalam Logika Matematika ). Pernyataan dalam logika
matematika adalah sebuah kalimat yang di dalamnya terkandung nilai-nilai yang dapat dinyatakan
‘benar’ atau ‘salah’ namun kalimat tersebut tidak bisa memiliki keduanya (salah dan benar).
Pernyataan Logika Matematika yakni ada Implikasi, Biimplikasi, Negasi, Konjungsi dan Disjungsi.

Adapun tugas – tugas saya dalam pembuatan media/alat peraga ini yaitu :

1. Pengeditan keseluruhan vidio.


2. Memotong triplek, terlihat dalam vidio pada menit ke 02:18 – 02:21.
3. Memasang dan menempel kertas karton hitam ke bingkai persegi, terlihat
dalam vidio pada menit ke 02:25 – 02:32.
4. Menyusun pipa yang sudah dipotong ke bingkai persegi, terlihat dalam vidio
pada menit ke 02:51 – 02:55.
5. Menempelkan pipa dengan penyambungnya, terlihat dalam vidio pada menit
ke 03:03 – 03:09.
6. Mengecat pipa, terlihat dalam vidio pada menit ke 03:39 – 03:43.
7. Memasang alas bingkai menggunakan lem, terlihat dalam vidio pada menit ke
03:46 – 03:58.
8. Melubangi papan persegi ( bingkai ), terlihat dalam vidio pada menit ke 04:00
– 04:07.
9. Memasang tali pengikat pipa ke bingkai persegi yang telah dilubangi, terlihat
dalam vidio pada menit ke 04:11 – 04:24.
10. Menempelkan semua tulisan dan huruf ke bingkai persegi, terlihat dalam vidio
pada menit ke 04:27 - 04:36.

Semua tugas saya yang sudah saya sebutkan tersebut dapat di lihat pada link vidio berikut :

Link vidio : https://youtu.be/bgxEaxXNFD0

Anda mungkin juga menyukai