Anda di halaman 1dari 36

Modul Fisika Kelas XII_KD 3.

Disain Sampul telah disiapkan


tinggal dicopy

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 1


Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

FENOMENA KUANTUM
FISIKA DAN KELAS XII

PENYUSUN

SAROJI, S.Pd, M.Pd


SMAN 3 SEMARANG

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 2


Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

DAFTAR ISI

PENYUSUN ............................................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................ 3
GLOSARIUM ........................................................................................................................................... 4
PETA KONSEP ....................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 6
A. Identitas Modul ........................................................................................................... 6
B. Kompetensi Dasar ....................................................................................................... 6
C. Deskripsi Singkat Materi ............................................................................................ 6
D. Petunjuk Penggunaan Modul ...................................................................................... 7
E. Materi Pembelajaran ................................................................................................... 7
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 ....................................................................................................... 8
A. Tujuan Pembelajaran .................................................................................................. 8
B. Uraian Materi .............................................................................................................. 8
C. Rangkuman ............................................................................................................... 15
D. Latihan Soal .............................................................................................................. 16
E. Penilaian Diri ............................................................................................................ 18
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 .....................................................................................................19
A. Tujuan Pembelajaran ................................................................................................ 19
B. Uraian Materi ............................................................................................................ 19
C. Rangkuman Materi ................................................................................................... 25
D. Penugasan Mandiri (optional)................................................................................... 25
E. Latihan Soal .............................................................................................................. 26
F. Penilaian Diri ............................................................................................................ 29
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 ......................................... Error! Bookmark not defined.
A. Tujuan Pembelajaran ................................................ Error! Bookmark not defined.
B. Uraian Materi ............................................................ Error! Bookmark not defined.
C. Rangkuman ............................................................... Error! Bookmark not defined.
D. Penugasan Mandiri (optional)................................... Error! Bookmark not defined.
E. Latihan Soal .............................................................. Error! Bookmark not defined.
F. Penilaian Diri ............................................................ Error! Bookmark not defined.
EVALUASI .............................................................................................................................................30
KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN EVALUASI ...............................................................35
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................36

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 3


Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

GLOSARIUM

Kuantum : Paket-paket energi


Diskret : Terkuantisasi dalam paket-paket
Fungsi kerja : Energi minimal yang dibutuhkan electron untuk lepas dari
permukaan logam
Tegangan : Beda potensial yang dibutuhkan untuk menghentikan
henti terjadinya efek fotolistrik
Efek : Terpancarnya elektron dari permukaan logam ketika disinari
fotolistrik
Efek Compton : Terhamburnya foton saat menumbuk elektron

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 4


Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

PETA KONSEP

Fenomena
Kuantum

Teori Teori
Radiasi
Pergeseran Raylegh- Teori Planck
benda Hitam
Wien Jeans

Efek Efek Toerema


Fotolistrik Compton deBroglie

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 5


Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

PENDAHULUAN
A. Identitas Modul

Nama Mata Pelajaran : Fisika


Kelas : XII/ Semester 2
Alokasi waktu : 8 jam pelajaran ( 2 x pertemuan)
Judul Modul : Fenomena Kuantum

B. Kompetensi Dasar

3.8 Menganalisis secara kualitatif gejala kuantum yang mencakup sifat radiasi
benda hitam, efek fotolistrik, efek Compton, dan sinar X dalam kehidupan
sehari-hari

4.8 Menyajikan laporan tertulis dari berbagai sumber tentang penerapan efek
fotolistrik, efek Compton, dan sinar X dalam kehidupan sehari-hari

C. Deskripsi Singkat Materi

Peserta didik yang hebat, generasi masa depan “Indonesia Maju”. Semoga
kalian selalu sehat, tetap semangat, dan tidak mudah mengeluh dalam menghadapi
kesulitan. Yakinlah bahwa kesulitan yang kalian hadapi akan semakin memperkuat
diri kalian untuk menjadi genenerasi yang lebih unggul. Selamat berjumpa di modul
pembelajaran Fisika.
Tahukah kalian bahwa fisikapun memiliki cerita sejarah yang menarik?
Diantaranya adalah sejarah perkembangan produk-produk fisika (fakta, konsep,
prinsip, postulat, teori, dan hukum). Ada pembagian periodesasi dalam fisika yaitu
fisika klasik dan fisika modern. Periode fisika klasik terjadi dalam rentang tahun
1600 hingga 1890an. Pada periode ini, gejala-gejala alamiah yang teramati oleh
mauasia dapat dijelaskan dan diprediksi secara akurat dengan teori fisika klasik
yaitu menanika Newton, elektromagnetika klasik, dan termodinamika. Gerak benda
dapat dijelaskan dengan hukum-hukum Newton sedangkan karakteristik cahaya
seperti pemantulan, pembiasan, interferensi, difraksi, dan polarisasi dapat
dijelaskan dengan teori elektromagnetika yang menganggap bahwa cahaya adalah
gelombang elektromagnetik sesuai dengan teorinya Maxwell. Gejala kelistrikan dan
kemagnetan juga dapat dijelaskan dengan baik diantaranya menggunakan hukum
Ohm dan hukum Faraday.
Seiring dengan berkembangnya berbagai peralatan untuk eksperimen, para
ilmuan fisika menemukan bahwa ada beberapa fenomena baru yang tidak dapat
dijelaskan menggunakan teori fisika klasik. Fenomena-fenomena baru ini, dapat

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 6


Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

dijelaskan pada awal abad ke-20 dengan membuat konsep baru yaitu “mekanika
kuantum” yang merupakan awal era fisika modern.
Dalam modul ini akan dibahas beberapa fenomena eksperimental yang tidak
dapat dijelaskan dengan teori fisika klasik. Fenomena itu diantaranya adalah radiasi
benda hitam, efek fotolistrik, dan efek Compton.

D. Petunjuk Penggunaan Modul

Agar modul dapat digunakan secara maksimal maka kalian diharapkan


melakukan langkah- langkah sebagai berikut :
1. Pelajari dan pahami peta materi yang disajikan dalam setiap modul
2. Pelajari dan pahami tujuan yang tercantum dalam setiap kegiatan pembelajaran
3. Pelajari uraian materi secara sistematis dan mendalam dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
4. Lakukan uji kompetensi di setiap akhir kegiatan pembelajaran untuk mengetahui
tingkat penguasaan materi.
5. Diskusikan dengan guru atau teman jika mengalami kesulitan dalam pemahaman
materi. Lanjutkan pada modul berikutnya jika sudah mencapai ketuntasan yang
diharapkan.

E. Materi Pembelajaran
Modul ini terbagi menjadi 2 kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat uraian
materi, contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi.

Pertama : Karakteristik Radiasi Benda Hitam dan Teori Kuantum

Kedua : Efek Fotolistrik, Efek Compton, dan Dualisme Gelombang Partikel

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 7


Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
KARAKTERISTIK RADIASI BENDA HITAM DAN TEORI
KUANTUM

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul kegiatan pembelajaran 2 ini kalian diharapkan


mampu menganalisis secara kualitatif karakteristik radiasi benda hitam dan teori
kuantum

B. Uraian Materi
1. Radiasi Benda Hitam
Pada akhir abad ke-19 dengan ditemukannya spektrometer, para ilmuan fisika
dapat mengamati beberapa fenomena fisika yang tidak dapat dijelaskan dengan
menggunakan teori fisika yang telah dikenal pada waktu itu. Fenomena itu adalah
ditemukannya data hasil eksperimen tentang bentuk kurva radiasi termal dari sebuah
benda seperti pada gambar 1.
I (W/m2)

𝜆 (μm)
Gambar 1. Kurva spektrum radiasi benda
hitam

Radiasi termal adalah pancaran energi termal suatu benda yang disebabkan
oleh suhunya. Sebaran intensitas radiasi termal (I) sebagai fungsi frekuensi (f) atau
fungsi panjang gelombang (𝜆) dinamakan spektrum radiasi termal. Bentuk
spektrum radiasi termal inilah yang menarik minat para fisikawan, terutama karena
teori fisika klasik tidak dapat digunakan untuk menjelaskan bentuk lengkung
radiasi termal tersebut. Salah satu fenomena yang juga diamati adalah perbedaan
kurva spektrum yang dipancarkan oleh permukaan logam yang suhunya berbeda.
Berdasarkan pengamatan dengan spektrometer, permukaan benda yang
dipanaskan meradiasikan spektrum kontinu (malar) yang nilainya bergantung dari

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 8


Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

banyak faktor, antara lain: suhu benda, sifat permukaan benda, dan bahan yang
dipergunakan. Eksperimen menunjukkan bahwa intensitas radiasi berharga
maksimum diperoleh apabila permukaan benda tersebut dilapisi dengan arang
karbon yang tipis. Ternyata jika permukaan benda dilapisi arang karbon, spektrum
radiasi termal hanya bergantung dari suhu benda tidak tergantung lagi pada bentuk
permukaan benda dan jenis bahan penyusunnya. Benda yang memiliki karakteristik
meradiasikan energi dengan intensitas maksimum pada sembarang suhu
selanjutnya dinamakan benda hitam (black body)
Benda hitam menurut pengertian yang digambarkan oleh fisikawan tidak
harus benda berwarna hitam. Benda hitam didefinisikan sebagai benda yang
menyerap semua radiasi yang diterimanya dan meradiasikan seluruh energi yang
dimilikinya. Benda hitam ideal (sempurna) dimodelkan dengan sebuah benda
berongga dengan lubang sangat kecil seperti pada gambar 2. Jika seberkas cahaya
dapat masuk ke dalam rongga tersebut melalui lubang kecil, maka berkas cahaya
akan mengalami beberapa kali pemantulan pada permukaan dinding dalam rongga.
Sangat kecil peluang bagi berkas cahaya tersebut untuk dapat meninggalkan
rongga, sehingga benda tersebut merupakan benda hitam sempurna karena
menyerap semua cahaya yang mengenainya. Sebaliknya, ketika dinding rongga
ditingkatkan suhunya maka dinding akan meradiasikan cahaya. Berkas cahaya yang
diradiasikan akan keluar melewati lubang kecil tersebut dan tidak dapat masuk lagi.
Jadi, benda berongga tersebut memiliki karakteristik benda hitam sempurna karena
energi yang dimiliki diradiasikan semua dan menyerap seluruh energi yang
diterimanya.

Gambar 2. Pemodelan benda


hitam

Pada tahun 1879 Stefan-Boltzmann melakukan eksperimen untuk


mengetahui karakteristik dari radiasi benda hitam. Mereka menemukan bahwa
daya total per satuan luas (intensitas) radiasi benda hitam adalah sebanding dengan
pangkat empat dari suhu mutlaknya,

𝐼 = 𝑒𝜎𝑇 4

dengan
I = intensitas (W/m2)
e = emisivitas permukaan benda (0 < e < 1)
(benda dengan e=1 disebut benda hitam sempurna)
𝛔 = konstanta Stefan-Boltzmann = 5, 67 x 10-8 J s-1 m-2 K-4
T = suhu mutlak benda (K)

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 9


Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

Persamaan tersebut dikenal sebagai Hukum Stefan Boltzmann.


Nilai emisitivitas beberapa benda pada suhu 300 K diberikan dalam tabel 1
berikut.

Bahan Emisivitas (e)


Aluminium foil 0,02
Karbon 0,8
Cat putih, datar 0,87
Bata merah 0,9
Beton 0,94
Cat hitam, datar 0,94

Tabel 1. Emisivitas benda

Contoh soal:
Suatu benda hitam memancarkan energi 162 J/s pada suhu 27o C. Berapa energi
yang dipancarkan oleh benda hitam tersebut jika suhu dinaikkan menjadi 127o C?
Pembahasan:
P1 =162 J/s
T1 = (27 + 273) = 300 K
T2 = (127 + 273) = 400 K
Ditanyakan: P2...?
Jawab:

Berdasarkan rumus 𝐼 = 𝑒𝜎𝑇 4 , karena P= I . A maka untuk benda yang sama P


sebanding dengan T4, sehingga:

𝑃2 𝑇2 4
=( )
𝑃1 𝑇1
𝑃2 400 4
=( )
162 300

𝑃2 16
=
162 9
16
𝑃2 = × 162
9
𝑃2 = 288 𝐽/𝑠

2. Hukum Pergeseran Wien dan Bencana Ultraviolet


Ada beberapa pendekatan yang digunakan oleh fisikawan pada akhir abad ke-19
untuk menerangkan bentuk lengkung kurva spektrum radiasi termal benda hitam.
Diantaranya dilakukan oleh Wien dan Reyleigh-Jeans. Menurut Wien, benda hitam jika
dipanaskan terus menerus, akan memancarkan radiasi kalor (termal) yang puncak
spektrumnya memberikan warna-warna tertentu. Warna spektrum bergantung
pada panjang gelombangnya, dan panjang gelombang ini akan bergeser sesuai suhu
benda, seperti ditunjukkan pada Gambar 1. Pada suhu rendah, radiasi yang
dipancarkan memiliki intensitas yang rendah sehingga tidak ada cahaya radiasi

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 10


Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

yang terlihat. Jika suhu terus dinaikkan, benda mula-mula akan berpijar merah,
selanjutnya akan berwarna kuning keputih putihan. Semakin tinggi suhu benda
selain intensitas radiasinya bertambah, panjang gelombang pada puncak spektrum
radiasinya (saat intensitasnya maksimum) juga semakin kecil. Pergeseran puncak
spektrum radiasi tersebut berbanding terbalik dengan suhu mutlak benda oleh
Wien diformulasikan dengan,

𝐶
𝜆𝑚 =
𝑇

dengan:
C = konstanta pergeseran Wien = 2,898 x 10-3 m.K
T = suhu mutlak benda (K)
𝜆m = Panjang gelombang pada intensitas radiasi maksimum (m)

Persamaan tersebut selanjutnya dikenal dengan hukum pergeseran Wien. Namun


demikian, formulasi yang diperoleh Wien ternyata tidak sesuai dengan data hasil
eksperimen. Formulasi Wien hanya mampu memprediksi spektrum radiasi pada
daerah dengan panjang gelombang kecil, dan tidak mampu memberikan gambaran
spektrum radiasi pada daerah dengan panjang gelombang besar.
Ketidak akuratan formula Wien mendorong Reyleigh-Jeans untuk
mengembangkan gagasan baru. Dengan menganggap bahwa energi radiasi termal
yang dihasilkan benda berongga berasal dari osilator-osilator pada dinding rongga
benda hitam. Frekuensi getaran osilator terkait dengan suhu dinding rongga.
Berdasarkan teori ekipartisi energi Reyleigh-Jeans mengemukanan bahwa rapat
energi radiasi gelombang elektromagnetik persatuan volume yang dihasilkan benda
hitam diformulasikan

𝐸 = 8𝜋𝑘𝑇/𝜆4
dengan
E= rapat energi (J/m3)
k= konstanta Boltzmann = 1,38 x 10-23 J/K
T= suhu mutlak (K)
𝜆= Panjang gelombang (m)

Formulasi Reyleigh-Jeans ini juga tidak sepenuhnya sesuai dengan data hasil
eksperimen, tetapi hanya cocok untuk daerah dengan panjang gelombang besar dan
tidak cocok untuk daerah dengan panjang gelombang kecil (pendek), yaitu pada
daerah sinar ultraviolet (UV). Fenomena ini dikenal dengan istilah ”bencana
ultraviolet”. Perbandingan teori yang dikemukakan Wien dan Reyleigh-Jeans dapat
dijelaskan dengan grafik pada gambar 2 berikut:

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 11


Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

Hasil eksperimen

Teori Reyleigh-Jeans
Teori Wien

Gambar 2. Perbandingan teori Wien, teori Rayleigh-Jeans, dan hasil


eksperimen
Contoh soal:
1. Permmukaan benda pada suhu 37oC meradiasikan gelombang elektromagnetik.
Bila nilai konstanta Wien = 2,898 x 10-3 m.K, berapakah panjang gelombang saat
intensitas radiasinya maksimum?

Pembahasan:
Diketahui:
T= 37oC = 37 + 273 = 310 K
C= 2,898 x 10-3 m.K
Ditanya: 𝜆=…?
Jawab:
𝐶
𝜆𝑚 =
𝑇
2,898 𝑥 10−3
𝜆𝑚 =
310

𝜆𝑚 = 9,348 𝑥 10−6 𝑚
2. Sebuah bintang memiliki spektrum puncak dengan panjang gelombang 750 nm.
Tentukan suhu permukaan bintang tersebut!
Pembahasan:
Diketahui:
𝜆= 750 nm = 7,5 x 10-7 m
Ditanya: T=…?
Jawab:
𝐶
𝜆𝑚 =
𝑇
2,898 𝑥 10−3
7,5 x 10−7 =
𝑇
2,898 𝑥 10−3
𝑇=
7,5 x 10−7
𝑇 = 3864 𝐾

3. Teori Kuantum Planck

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 12


Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

Teori fisika klasik, baik teori Wien maupun teori Raleigh-Jeans hanya mampu
menjelaskan dari mana asal radiasi termal benda hitam, tetapi tidak bisa dengan
tepat memprediksikan spektrum radiasi termal sebagaimana yang teramati oleh
Wien. Akhirnya, penjelasan yang memuaskan datang dari Max Planck pada akhir
tahun 1900 (1858-1947) yang mengajukan suatu persamaan empiris yang cocok
dengan hasil eksperimen. Teori Planck ini merupakan cikal bakal bagi lahirnya teori
kuantum cahaya yang dikemukakan oleh Einstein pada beberapa tahun kemudian
dan merupakan awal lahirnya fisika modern.
Untuk dapat memperoleh formula yang memenuhi semua data eksperimen
spektrum benda hitam, Planck mengemukakan dua gagasan baru yang sangat
radikal dan bertentangan dengan teori fisika klasik tentang sifat dasar dari getaran
molekul-molekul dalam dinding rongga benda hitam. Gagasan tersebut, yaitu:
1) Radiasi yang dipancarkan akibat getaran molekul tidaklah kontinu (malar) tetapi
diskret dalam paket-paket energi yang disebut kuanta (foton). Besar energi
setiap foton ditentukan oleh frekuensi getaran dan dirumuskan
𝒄
𝑬 = 𝒉. 𝒇 = 𝒉.
𝝀
dengan
E = energi satu foton (J)
h = konstanta Planck = 6,63 x 10-34 Js
f = frekuensi cahaya (Hz)
c = cepat rambat cahaya (m/s)
 = panjang gelombang cahaya (m)

Energi radiasi yang memiliki n buah foton dinyatakan dengan

𝐸𝑛 = 𝑛𝐸

𝐸𝑛 = 𝑛ℎ𝑓

dengan n = jumlah foton. Energi dari molekul-molekul dikatakan terkuantisasi


dan energi yang diperkenankan disebut tingkat energi. Berarti tingkat energi
radiasi adalah hf, 2hf, 3hf, 4hf,…dan seterusnya. Artinya tidak mungkin energi
radiasi termal yang memiliki nilai 1,2hf atau 2,5 hf. Persamaan empiris yang
diberikan oleh Planck tersebut dikenal dengan hukum radiasi benda hitam
2) Molekul-molekul memancarkan atau menyerap energi foton apabila “melompat”
dari satu tingkat energi ke tingkat energi lainnya. Jika molekul tetap tinggal
dalam satu tingkat energi tertentu, maka tidak ada energi yang diserap atau
dipancarkan molekul.

Hukum radiasi Planck menunjukkan bahwa paket energi (foton) sebanding


dengan frekuensi dan berbanding terbalik dengan panjang gelombang. Untuk
memahami istilah foton perhatikan ilustrasi berikut, lampu yang memancarkan
cahaya merah memiliki foton yang lebih kecil dari lampu yang memancarkan cahaya
kuning, karena frekuensi cahaya merah lebih kecil dari cahaya kuning. Dua lampu
yang memancarkan warna cahaya yang sama misalkan merah tetapi dengan tingkat
terang (intensitas) berbeda, menunjukkan bahwa foton lampu tersebut sama tetapi

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 13


Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

lampu yang lebih terang jumlah fotonnya (n) lebih banyak dibandingkan yang
redup.
Contoh Soal
1. Tentukan besarnya energi radiasi foton dari gelombang elektromagnetik yang
memiliki panjang gelombang 2000 Å, jika konstanta Planck 6,6 x 10-34 Js.
Pembahasan :
Diketahui:
 = 2000 Å = 2 x 10-7 m
h = 6,6 x 10-34 Js
c = 3 x 108 𝑚⁄𝑠
Ditanyakan: E…?
𝑐
E=h.f=h.𝜆
3𝑥108
E = 6,6 x 10-34.2𝑥10−7 = 9,9 x 10-19 joule

2. Lampu natrium 66 W memancarkan cahaya kuning dengan panjang gelombang


580 nm.
a. Berapakah energi foton cahaya kuning tersebut
b. Berapakah jumlah foton yang dipancarkan lampu tersebut dalam waktu 0,5
menit jika hanya 20 % energi listrik yang diubah menjadi cahaya. (h= 6,6 x
10 -34 Js)

Pembahasan :
Diketahui:
P= 66 W
 = 580 nm = 5,8 x 10-7 m
h = 6,6 x 10-34 Js
c = 3 x 108 𝑚⁄𝑠
Ditanyakan:
a. E…?
b. n…? dengan En= 20% EListrik dan t= 0,5 menit= 30 s
Jawab:
𝑐
a. E = h . f = h . 𝜆
3 𝑥108
E = 6,6 x 10-34.5,8 𝑥10−7 = 3,4 x 10-19 joule
b. En= 20% EListrik
nhf= 20% P t
n. E= 0,2 66. 30
n. 3,4 x 10-19= 396
396
n = 3,4 𝑥 10−19
n = 1,16 x 1021 buah foton

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 14


Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

C. Rangkuman
1. Pada akhir abad 19 ditemukan fenomena spektrum radiasi termal yang
bentuk grafiknya sebagai berikut

I (W/m2)

𝜆 (nm)

2. Hukum Stefan hukum Stefan-Boltzmann menyatakan bahwa intensitas


radiasi termal benda hitam berbanding lurus dengan suhu mutlaknya
pangkat empat.

𝐼 = 𝑒𝜎𝑇 4
3. Hukum ppergeseran Wien menyatakan semakin tinggi suhu benda selain
intensitas radiasinya bertambah, panjang gelombang pada puncak spektrum
radiasinya (saat intensitasnya maksimum) juga semakin kecil. Wien
memformulasikan bahwa panjang gelombang tersebut berbanding terbalik
dengan suhu mutlak benda,

𝜆𝑚 = 𝐶/𝑇

4. Formulasi Wien hanya mampu memprediksi spektrum radiasi pada daerah


dengan panjang gelombang kecil, dan tidak mampu memberikan gambaran
spektrum radiasi pada daerah dengan panjang gelombang besar (teori Wien
sesuai dengan hasil eksperimen hanya pada spektrum radiasi termal pada
panjang gelombang yang kecil), sedangkan teori Rayleigh-Jeans sesuai
dengan hasil eksperimen hanya pada spektrum radiasi termal pada panjang
gelombang yang besar, tidak sesuai untuk spektrum radiasi termal pada
panjang gelombang yang kecil, yaitu sinar ultraviolet

5. Hukum radiasi benda hitam yang dikemukakan Planck, mampu menjelaskan


spektrum radiasi termal sesuai dengan hasil eksperimen. Planck
menyatakan bahwa energi yang diradiasikan benda tidak membentuk
spektrum kontinu (malar) tetapi dalam bentuk spektrum diskrit dengan
energi yang terkuantisasi. Kuantisasi energi ini disebut dengan foton. Satu
foton setara dengan energi sebesar
𝒄
𝑬 = 𝒉. 𝒇 = 𝒉.
𝝀

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 15


Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

D. Latihan Soal
I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !
1. Daya yang diradiasikan oleh benda hitam pada suhu T besarnya 16 kali daya
yang diradiasikan pada suhu 27 C, maka suhu T sama dengan….
A. 300 K
B. 400 K
C. 500 K
D. 600 K
E. 700 K
2. Dua buah lampu pijar suhunya masing-masing 27 C dan 327 C. jika lampu
pijar dianggap berbentuk bola dengan jari-jari lampu pijar pertama adalah 2
kali jari-jari lampu pijar kedua, perbandingan daya lampu pertama dan lampu
kedua adalah ….
A. 1 : 4
B. 9 : 8
C. 3 : 2
D. 1 : 16
E. 81 : 64
3. Suhu permukaan suatu benda 483 K. Jika konstanta Wien = 2,898 x 10-3 m.K,
maka panjang gelombang radiasi pada intensitas maksimum yang diradiasikan
oleh permukaan benda itu adalah ….
A. 6 x 102 Å
B. 6 x 103 Å
C. 6 x 104 Å
D. 6 x 105 Å
E. 6 x 106 Å
4. Berdasarkan grafik hubungan intensitas (I) terhadap panjang gelombang ()
seperti di bawah ini, dapat disimpulkan bahwa….

1
A. T1 = 2T2
B. T1 < T2 T1 > T3
C. T1 < T2 T < T3
D. T1 = T2 = T3
E. T1 > T2 > T3
5. Dua buah benda hitam masing-masing dipanasi pada suhu 627 C dan 227 C.
perbandingan panjang gelombang maksimum pertama dan kedua dari radiasi
kedua benda hitam tersebut adalah…
A. 5 : 9
B. 9 : 5
C. 3 : 1
D. 2 : 3
E. 4 : 3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 16


Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

6. Menurut teori kuantum, berkas cahaya terdiri atas foton. Intensitas cahaya ini
….
A. berbanding lurus dengan energi foton
B. berbanding lurus dengan banyaknya foton
C. berbanding lurus dengan akar energi foton
D. berbanding lurus dengan kuadrat banyaknya foton
E. tidak bergantung pada energi dan banyaknya foton
7. Jika konstanta Planck 6,6 x 10-34 Js, energi foton yang diradiasikan oleh
gelombang elektromagnetik pada frekuensi 5 x 1014 Hz adalah ….
A. 3,3 x 10-21 J
B. 2,2 x 10-20 J
C. 3,3 x 10-19 J
D. 3,3 x 10-17 J
E. 6,6 x 10-17 J
8. Jika sebuah pemancar radio berdaya 1000 watt memancarkan foton tiap sekon
sebanyak 5 x 1020 buah, maka energi fotonnya adalah ….
A. 5 x 10-20 J
B. 2 x 10-20 J
C. 2 x 10-18 J
D. 5 x 10-17 J
E. 2 x 10-17 J
9. Lampu pijar 100 watt, 5,5% energinya dipancarkan sebagai cahaya tampak
dengan panjang gelombang 5400 Å dan jika konstanta Planck 6,6 x 10-34 Js,
maka jumlah foton yang dipancarkan setiap sekon adalah ….
A. 2,2 x 1019
B. 2,0 x 1019
C. 1,8 x 1019
D. 1,5 x 1019
E. 1,1 x 1019
10. Grafik berikut ini menunjukkan hubungan antara intensitas radiasi (I) dan
panjang gelombang (λ) pada radiasi termal oleh benda hitam. Jika konstanta
Wien 2,90 x 10-3 mK, Suhu permukaan benda adalah….
I

5800 λ (Å)

1. 6.000 K
2. 5.000 K
3. 4.800 K
4. 2.900 K
5. 2.500 K

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 17


Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

E. Penilaian Diri

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jujur, sesuai dengan kemampuan


kalian. Cara menjawabnya adalah dengan memberikan centang (√) di kolom
yang disediakan.

No Pernyataan Ya Tidak Keterangan


Saya memahami batasan fisika klasik
1
dan modern
Saya mampu menjelaskan rumusan
2 energi radiasi termal menurut Stefan-
Boltzmann benda hitam
Saya mampu menganalisis secara
3 kualitatif maksud dari hukum
pergeseran Wien
Saya mampu menganalisis secara
4 kualitatif perbedaan teori Raylegh-
Jeans dan Wien .
Saya mampu menjelaskan pengertian
5
“bencana ultraviolet”
Saya mampu menjelaskan teori
6
kuantum planck

Keterangan:
Apabila kalian menjawab pernyataan jawaban Ya, berarti telah memahami dan
menerapkan semua materi. Bagi yang menjawab tidak silahkan mengulang materi
yang terkait.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 18


Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
EFEK FOTOLISTRIK, EFEK COMPTON, DAN DUALISME GELOMBANG
PARTIKEL

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul kegiatan pembelajaran 2 ini kalian diharapkan mampu


menganalisis secara kualitatif fenomena efek fotolistrik, efek Compton, panjang
gelombang deBroglie, dan momentum foton.

B. Uraian Materi
1. Efek Fotolistrik
Pada 1887 Heinrich Hertz mengamati peningkatan berkurangnya muatan
dari elektroda logam ketika disinari dengan cahaya ultraviolet. Pengamatan itu
diteruskan oleh Hallwachs yang menemukan adanya emisi elektron ketika
menyinari permukaan-permukaan logam seperti seng, rubidium, potassium dan
sodium dengan cahaya ultraviolet. Proses lepasnya elektron-elektron dari
permukaan logam yang disinari disebut emisi fotoelektron atau efek fotolistrik
Efek fotolistrik selanjutnya diamati oleh Lenard pada tahun 1902 dengan
perangkat seperti ditunjukkan pada Gambar 3. Lenard menemukan bahwa jika
pelat (seng) disinari dengan sinar ultraviolet, maka elektron akan lepas dan
meninggalkan pelat dengan fakta-fakta:
(1) suatu jenis logam tertentu bila disinari (dikenai radiasi) dengan frekuensi yang
lebih besar dari harga tertentu akan melepaskan elektron, walaupun intensitas
radiasinya sangat kecil. Sebaliknya, berapapun besar intensitas radiasi yang
dikenakan pada suatu jenis logam, jika frekuensinya lebih kecil dari harga
tertentu maka tidak akan dapat melepaskan elektron dari logam tersebut.
(2) kecepatan (energi kinetik) elektron yang lepas dari permukaan logam tidak
bergantung pada intensitas cahaya, tetapi hanya bergantung pada frekuensi
(atau panjang gelombang) sinar yang digunakan,
(3) Jika batas frekuensi radiasi untuk terjadinya efek fotolistrik terpenuhi,
meningkatkan intensitas radiasi akan memperbanyak foto-elektron yang
dihasilkan, ditandai oleh bertambahnya arus foto-elektron (I) yang terukur oleh
ampermeter.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 19


Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

Vo

Gambar 3. Perangkat percobaan efek fotolistrik

Efek fotolistrik tidak dapat dipahami dengan fisika klasik, yang menjelaskan
bahwa intensitas radiasi sebanding dengan energi gelombang (kuadrat amplitudo).
Teori kuantisasi energi yang dikemukakan oleh Planck, kemudian diartikan lebih
fisis oleh Einstein digunakan untuk menjelaskan hasil eksperimen dari gejala
fotolistrik. Pada tahun 1905 Einstein mulai memperkenalkan teori kuantum cahaya.
Menurut Einstein:
1. Pancaran cahaya berfrekuensi f berisi paket-paket gelombang atau paket-paket
energi yang besarnya sama dengan hf yang dinamakan foton. Jumlah foton per
satuan luas penampang per satuan waktu sebanding dengan intensitas cahaya,
tetapi energi foton tidak bergantung pada intensitas cahaya. Sehingga semakin
tinggi intensitas cahaya yang digunakan pada percobaan efek fotolistrik
berdampak semakin banyak jumlah elektron yang terpancar ditandai dengan
meningkatnya arus fotoelektron yang terukur pada ampermeter.
2. Energi foton hanya bergantung pada frekuensi gelombang cahaya. Menurut
postulat Planck, foton-foton yang sampai pada katoda akan diserap sebagai
kuantum energi. Ketika elektron menyerap foton, maka elektron memperoleh
sejumlah energi yang dibawa foton yaitu sebesar hf. Jika energi yang diterima
elektron melebihi energi ikat oleh permukaan logam, sebagian digunakan
elektron untuk melepaskan diri dari bahan dan sisanya digunakan untuk
bergerak, menjadi energi kinetik elektron. Besarnya energi yang diperlukan oleh
elektron untuk melepaskan diri dari logam (melawan energi ikatan logam)
disebut fungsi kerja/energi ambang logam (Wo). Besar energi kinetik
maksimum foto-elektron diformulasikan

𝐸𝐾𝑚𝑎𝑘𝑠 = ℎ𝑓 – 𝑊𝑜, dengan 𝑊𝑜 = ℎ𝑓𝑜


𝐸𝐾𝑚𝑎𝑘𝑠 = ℎ(𝑓 – 𝑓𝑜)

dengan
EKmaks = energi kinetik maksimum foto-elektron (J)
Wo = fungsi kerja/energi ambang logam (J)
fo = frekuensi ambang logam (Hz)

Energi kinetik foto-elektron diukur dengan memasang sumber tegangan


(beda potensial listrik) pada perangkat eksperimen fotolistrik dengan kutub

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 20


Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

negative (-) dihubungkan dengan elektroda positif (anoda). Pada saat telah terjadi
efek fotolistrik, dengan mengatur besarnya tegangan listrik gerak elektron yang
terpancar dari logam dapat dihentikan, ditandai dengan aruslistrik yang terbaca
oleh ampermeter menjadi nol. Tegangan listrik yang mampu menghentikan
keluarnya elektron dari permukaan logam selanjutnya disebut beda potensial listrik
penghenti/stopping voltage (Vo). Ketika foto-elektron terhenti berarti nilai energi
kinetiknya sama dengan energi listrik yang dihasilkan oleh sumber tegangan, jadi

𝐸𝐾𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝑒 . 𝑉𝑜
dengan
e = muatan electron = 1,6 x 10-19 C
Vo = tegangan/beda ptensial henti (volt)

Makin tinggi nilai EKmaks makin tinggi besarnya tegangan penghenti Vo agar
elektron tidak mengenai kutub elektrodanya (anoda). Nilai Vo ternyata tidak
bergantung pada intensitas cahaya yang dikenakan pada permukaan logam,
melainkan bergantung pada frekuensi dari cahaya yang digunakan. Makin tinggi
frekuensi cahaya yang digunakan, makin besar nilai Vo. Ini menunjukkan bahwa
peningkatan frekuensi cahaya berdampak pada meningkantnya energi kinetik foto
elektron atau kecepatan geraknya, bukan pada jumlah foto elektron.

2. Efek Compton
Pada tahun 1923, Arthur H. Compton mengamati perubahan panjang gelombang
sinar-X setelah dihamburkan oleh elektron bebas seperti pada gambar 4. Compton
menjelaskan, radiasi yang dikenakan pada lempeng logam berinteraksi dengan
elektron bebas dalam logam (tidak selalu menimbulkan efek fotolistrik walaupun
energinya cukup). Interaksi antara radiasi dengan elektron bebas dalam logam
berperilaku seperti tumbukan elastis antara dua partikel. Mekanisme hamburan
radiasi (kemudian disebut hamburan Compton atau efek Compton) tersebut di
atas dapat dijelaskan dengan memberlakukan hukum kekekalan energi dan hukum
kekekalan momentum linear secara relativistik.

sinar X datang sinar X terhambur


dengan energi E λ' dengan energi E’
λ θ
elektron terhambur
Gambar 4. Efekdengan
Comptonenergi EK
Pemberlakuan kedua hukum kekekalan tersebut menghasilkan persamaan

𝛥𝜆 = 𝜆’ – 𝜆 = ( 1 − 𝑐𝑜𝑠 𝜃 )
𝑚𝑜 𝑐
Dengan : Δλ = pergeseran panjang gelombang foton (m)
λ = panjang gelombang foton datang (m)
λ’ = panjang gelombang foton hambur (m)
m0= massa diam elektron= 9,1 × 10−31 kg
h = konstanta Plank = 6,63 x 10-34 Js
θ= sudut hamburan(o)

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 21


Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

c= cepat rambat gelombang elektromagnetik= 3 x 108 m/s



Jika dihitung, nilai 𝑚 𝑐 = 2,43 × 10−11 𝑚 disebut panjang gelombang
𝑜
Compton.
Dalam efek Compton yang terjadi adalah foton sinar X menumbuk elektron yang
mula-mula diam. Saat terjadi tumbukan foton dapat dipandang sebagai partikel
yang kehilangan energi karena terserap oleh elektron menjadi energi kinetik
elektron. Berdasarkan hukum kekekalan energi akan berlaku

𝐸𝐾 = 𝐸 – 𝐸’

3. Hipotesis de Broglie
Peristiwa efek fotolistrik dan efek Compton tidak dapat dijelaskan dengan
teori fisika klasik yang memandang cahaya sebagai gelombang elektromagnetik,
tetapi dapat dijelaskan berdasarkan teori kuantum cahaya yang dikemukakan oleh
Einstein yang memandang cahaya sebagai partikel (foton). Sehingga muncul
gagasan dualisme gelombang partikel dimana cahaya tidak hanya memiliki sifat
sebagai gelombang tetapi juga bersifat seperti partikel. Walaupun foton tidak
bermassa, karena dipandang sebagai partikel maka foton memiliki momentum yang
dirumuskan


𝑝=
𝜆
Karena E= hf = hc/𝜆, maka

𝐸 ℎ𝑓
𝑝= =
𝑐 𝑐
dengan p= momentum foton (kg m/s)

Diilhami oleh sifat dualisme cahaya, Louis de Broglie pada tahun 1924
mengusulkan hipotesisnya, bahwa partikel yang bergerak juga memperlihatkan
sifatnya sebagai gelombang. Hipotesis de Broglie tersebut kemudian dapat
dibuktikan oleh Davisson dan Germer pada tahun 1927 dengan difraksi elektron.
Seberkas elektron yang telah dipercepat dengan tegangan V dikenakan pada kristal.
Elektron-elektron terhambur dideteksi terhadap variasi sudut hamburan, ternyata
hasilnya memperlihatkan adanya pola difraksi seperti halnya cahaya atau sinar X.
Panjang gelombang elektron yang telah dipercepat dengan tegangan V menurut
hipotesis de Broglie adalah


𝜆=
𝑚𝑣

Elektron dipercepat dengan tegangan V sehingga memiliki energi kinetik yang


berasal dari energi listrik
1
𝑒. 𝑉 = m𝑣 2
2
1 (𝑚𝑣)2
𝑒. 𝑉 =
2 𝑚

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 22


Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

√2𝑚. 𝑒. 𝑉 = 𝑚𝑣
maka


𝜆=
√2𝑚. 𝑒. 𝑉

dengan
𝜆 = panjang gelombang deBroglie(m)
m = massa partikel (kg)
v = kecepatan (m/s)
h = konstanta Planck
e = muatan partikel ©
V = tegangan pemercepat (volt)

Contoh Soal:
1. Davisson dan Germer memilih elektron sebagai partikel untuk menguji hipotesa
de Broglie. Elektron-elektron diperoleh dari filamen yang dipijarkan, kemudian
elektron-elektron itu dipercepat dalam medan listrik yang bersumber dari
tegangan 54 Volt. Tentukan Panjang gelombang deBroglie elektron tersebut!
Pembahasan
Diketahui:
V= 54 volt
Ditanyakan: 𝜆=…?
Jawaban:


𝜆=
√2𝑚. 𝑒. 𝑉
6,6 × 10−34
𝜆=
√2 (9.1 × 10−31 )(1,6 × 10−19 )(54)

𝜆 = 1,65 × 10−10 𝑚

2. Pada sebuah eksperimen hamburan menggunakan berkas sinar X, diketahui


∆𝜆
fraksi perubahan panjang gelombang ( 𝜆 ) adalah 1% saat sudut hamburannya
120o. Berapakah panjang gelombang sinar X yang digunakan?

Pembahasan
Diketahui:
∆𝜆
=1% dan θ= 120o
𝜆
Ditanyakan: 𝜆=…?
Jawaban:


𝛥𝜆 = (1 − 𝑐𝑜𝑠𝜃)
𝑚𝑜 𝑐

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 23


Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

6,63 × 10−34
𝛥𝜆 = (1 − 𝑐𝑜𝑠120)
(9,1 × 10−31 )(3 × 108 )

𝛥𝜆 = 2,43 × 10−12 [1 − (−0,5)]

𝛥𝜆 = 2,43 × 10−12 [1,5]


𝛥𝜆 = 3,64 × 10−12 𝑚

∆𝜆
Karena =1% maka:
𝜆
3,64×10−12
= 0,01
𝜆
𝜆 = 3,64 × 10−10 𝑚

3. Sinar X dengan panjang gelombang 4 pm ditembakkan pada sebuah sasaran dan


terhambur. Berapakah panjang gelombang maksimum sinar X yang dihamburkan?
Berapa pula energi kinetik maksimum elektron yang terhentak?
Pembahasan:
Diketahui:
𝜆 =4 pm = 4 x 10-12 m
Ditanya: 𝜆maks dan EKelektron=…?
Jawab:

𝛥𝜆 = (1 − 𝑐𝑜𝑠𝜃)
𝑚𝑜 𝑐


𝜆′ − 𝜆 = (1 − 𝑐𝑜𝑠𝜃)
𝑚𝑜 𝑐

6,63 ×10−34
𝜆′ − 4 x 10 −12 = (9,1 ×10−31 )(3×108) (1 − 𝑐𝑜𝑠180), nilai perubahan maksimum
panjang gelombang tercapai saat sinar X berbalik arah(θ=180O)

𝜆′ − 4 x 10 −12 = 2,43 × 10−12 [1 − (−1)]


𝜆′ − 4 x 10 −12 = 2,43 × 10−12 [2]
𝜆′ − 4 x 10 −12 = 4,86 × 10−12
𝜆′ = 4,86 × 10−12 + 4 x 10 −12
𝜆′ = 8,86 × 10−12 𝑚

Energi kinetik maksimum yang terhentak sama dengan selisih energi sinar X
sebelum terhambur dengan setelah terhmbur.
1 1
𝐸𝑘 = ℎ𝑐 ( − )
𝜆 𝜆′

1 1
𝐸𝑘 = (6,63 × 10−34 )(3 × 108 ) ( − )
4 x 10 −12 8,86 × 10−12

𝐸𝑘 = 2,73 × 10−15 𝐽

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 24


Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

C. Rangkuman Materi
1. Efek fotolistrik adalah proses lepasnya elektron-elektron dari permukaan logam
yang disinari.
• Energi kinetik maksimum foto-elektron dirumuskan 𝐸𝐾𝑚𝑎𝑘𝑠 =
ℎ𝑓 – 𝑊𝑜
• Saat efek fotolistrik telah terjadi, meningkatkan frekuensi
menyebabkan energi kinetik maksimum foto-elektronnya bertambah
(kecepatan gerak foto-elektron bertambah)
• Saat efek fotolistrik telah terjadi, meningkatkan intensitas cahaya yang
diradiasikan ke logam menyebabkan jumlah foto-elekron semakin
banyak
2. Efek Compton peristiwa terhamburnya foton saat menumbuk electron yang diam
ketika disnari dengan foton yang berenergi lebih besar dari energi ambang
logam. Ketika terhambur foton megalami perubahan panjang gelombang sesuai
persamaan

𝛥𝜆 = 𝜆’ – 𝜆 = ( 1 − 𝑐𝑜𝑠 𝜃 )
𝑚𝑜 𝑐
3. Efek fotolistrik dan efek Compton tidak dapat dijelaskan dengan teori fisika
klasik yng memandang cahaya sebagai gelombang elektromagnetik, tetapi dapat
dijelaskan oleh Einstein dengan teori kuantum cahaya yang memandang cahaya
berprilaku seperti partikel. Karena cahaya (foton) mimiliki sifat partikel maka
memiliki momentum

ℎ 𝐸 ℎ𝑓
= = 𝑝=
𝜆 𝑐 𝑐
4. Louis de Broglie berhipotesis kemudian dibuktikan oleh Davisson dan Germer
bahwa partikel yang bergerak mimiliki sifat partikel sehingga memiliki panjang
gelombang

𝜆=
𝑚𝑣

D. Penugasan Mandiri (optional)

Buatlah makalah dengan tema penerapan efek foto listrik, efek Compton, dan
sinar X dalam berbagai produk teknologi

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 25


Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

E. Latihan Soal
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !
1. Perhatikan pernyataan yang berhubungan dengan peristiwa efek fotolistrik
berikut!
(1) Intensitas cahaya yang disinarkan ke logam mempengaruhi laju keluarnya
elektron dari permukaan logam.
(2) Energi kinetik elektron yang keluar dari permukaan logam tergantung pada
foton cahaya.
(3) Keluarnya elektron dari permukaan logam tidak tergantung pada jenis
logam.
(4) Dengan mengatur intensitas cahaya, elektron akan keluar dari permukaan
logam walaupun frekuensi cahaya lebih kecil dari pada frekuensi ambang
logam.
(5) Jumlah elektron yang keluar dapat ditingkatkan dengan menaikkan
panjang gelombang cahaya.
Pernyataan yang benar adalah….
A. (2) saja
B. (2) dan (3)
C. (4) dan (5)
D. (1), (2) dan (3)
E. (1), (4) dan (5)
2. Sinar dengan panjang gelomabang λ menumbuk elektron bermassa m yang
mula-mula diam. Sinar terhambur hingga panjang gelombangnya menjadi λ’, dan
elektron terpental dengan energi E.
λ'
λ θ

Pernyataan berikut yang benar adalah….


A. λ’ – λ nilainya semakin kecil nilainya ketika θ makin besar.
B. Energi elektron terhambur adalah E= hc (’ – ), dengan h= konstanta Planck.
C. Perubahan panjang gelombang foton maksimum adalah ∆ = h/moc.
D. Elektron menyerap seluruh energi foton sinar yang menumbuknya
E. Elektron terhambur memiliki energi paling besar saat sinar yang mengenai
elektron berbalik arah
3. Grafik berikut menjelaskan tentang fenomena efek fotolistrik.
EK (eV)
4,08

1 eV= 1,6 x 10-19 J


h = 6,6 x 10-34 Js

f(Hz)
1) a= frekuensi
a cahaya b minimum yang digunakan= 2,9  1014 Hz
2) Energi minimal untuk melepaskan elektron 1,92 x 10-19 J
b= frekuensi cahaya digunakan= 8  1014 Hz
3) 1,2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 26


Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

4) Jika b > 8  1014 Hz, jumlah foto-elektron semakin banyak


Pernyataan yang benar adalah….
A. 1) saja
B. 1) dan 3)
C. 2) dan 4)
D. 1), 2), dan 3)
E. 1), 2), 3), dan 4)
4. Perhatikan pernyataan tentang peristiwa fotolistrik berikut!
1) Energi foton diberikan pada elektron digunakan untuk melepaskan diri dari
logam dan sisanya menjadi energi kinetik elektron foto.
2) Foton lenyap dan seluruh energinya diberikan pada electron.
3) Makin besar intensitas foton makin besar energi kinetik elektron foto.
4) Kecepatan elektron foto akan meningkat dengan memperbesar frekuensi
cahaya.
Pernyataan yang benar adalah….
A. 1) dan 3)
B. 1) dan 4)
C. 2) dan 3)
D. 2) dan 4)
E. 3) dan 4)
5. Perhatikan pernyataan berikut !
1. Elektron dapat keluar dari logam saat permukaan logam disinari gelombang
elektromagnetik
2. Lepas tidaknya elektron dari logam ditentukan oleh frekuensi cahaya yang
datang
3. Fungsi kerja untuk setiap logam tidak sama
Pernyataan yang benar berkaitan dengan efek fotolistrik adalah ....
A. (1) saja
B. (3) saja
C. (1) dan (2)
D. (1) dan (3)
E. (1), (2), dan (3)
6. Perhatikan pernyataan yang berhubungan dengan peristiwa efek fotolistrik
berikut!
(1) Intensitas cahaya yang disinarkan ke logam mempengaruhi laju keluarnya
elektron dari permukaan logam.
(2) Energi kinetik elektron yang keluar dari permukaan logam tergantung pada
foton cahaya.
(3) Keluarnya elektron dari permukaan logam tidak tergantung pada jenis
logam.
(4) Dengan mengatur intensitas cahaya, elektron akan keluar dari permukaan
logam walaupun frekuensi cahaya lebih kecil dari pada frekuensi ambang
logam.
(5) Jumlah elektron yang keluar dapat ditingkatkan dengan menaikkan
panjang gelombang cahaya.
Pernyataan yang benar adalah….
A. (2) saja
B. (2) dan (3)
C. (4) dan (5)

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 27


Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

D. (1), (2) dan (3)


E. (1), (4) dan (5)
7. Bola lampu mempunyai spesifikasi 132 W/220 V, ketika dinyalakan pada
sumber tegangan 110 V memancarkan cahaya dengan panjang gelombang 628
nm. Bila lampu meradiasikan secara seragam ke segala arah, maka jumlah foton
yang tiba persatuan waktu persatuan luas di tempat yang berjarak 2,5 m dari
lampu adalah ….(h =6,6 × 10-34 J.s)
A. 1,33 . 1018 foton/s.m2
B. 2,33 . 1018 foton/s.m2
C. 3,33 . 1018 foton/s.m2
D. 4,33 . 1018 foton/s.m2
E. 5,33 . 1018 foton/s.m2
8. Permukaan suatu lempeng logam tertentu disinari dengan cahaya
monokromatis. Percoban ini diulang dengan Panjang gelombang cahaya yang
berbeda. Ternyata, tidak ada elektron yang keluar jika lempeng disinari dengan
panjang gelombang di atas 500 nm. Dengan menggunakan panjang gelombang
tertentu 𝜆, ternyata dibutuhkan tegangan 3,1 volt untuk menghentikan arus
fotolistrik yang terpancar dari lempeng. Panjang gelombang 𝜆 tersebut adalah
....
A. 223 nm
B. 273 nm
C. 332 nm
D. 384 nm
E. 442 nm
9. Sebuah foton dengan panjang gelombang 0,4 nm menumbuk elektron yang
diam. Setelah bertumbukan foton dihamburkan dengan sudut 120o terhadap
arah semula. Panjang gelombang foton setelah bertumbukan adalah ....
A. 0,4000 nm
B. 0,4006 nm
C. 0,4036 nm
D. 0,4460 nm
E. 0,7600 nm
10. Permukaan suatu logam disinari cahaya yang panjang gelombangnya 300 nm.
Jika kecepatan cahaya 3 x 108 m/s, tetapan Plank 6,63 x 10-34 Js dan fungsi kerja
logam itu 3,2 x 10-19 J, maka besarnya energi kinetik maksimum elektron yang
dipancarkan adalah ....
A. 6,63 x 10-15 J
B. 3,43 x 10-19 J
C. 2,43 x 10-19 J
D. 3,20 x 10-19 J
E. 3,20 x 10-34 J

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 28


Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

F. Penilaian Diri

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jujur, sesuai dengan kemampuan


kalian. Cara menjawabnya adalah dengan memberikan centang (√) di kolom yang
disediakan.

No Pernyataan Ya Tidak Keterangan


Saya mampu menganalisis secara
1
kualitatif terjadinya efek foto listrik
Saya mampu menganalisis secara
2
kualitatif terjadinya efek Compton
Saya mampu menjelaskan teori
3
kuantum cahaya Einstein
Saya mampu menjelaskan sifat
4
partikel dari foton cahaya

Keterangan:
Apabila kalian menjawab pernyataan jawaban Ya, berarti telah memahami dan
menerapkan semua materi. Bagi yang menjawab tidak silahkan mengulang materi
yang terkait.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 29


Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

EVALUASI

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !


1. Energi yang diradiasikan tiap sekon oleh benda hitam pada suhu 27 C adalah
324 joule/sekon. Jika benda hitam tersebut dipanaskan sehingga suhunya
menjadi 227 C, maka energi yang diradiasikan tiap sekon adalah ….
A. 3000 J/s
B. 2500 J/s
C. 1250 J/s
D. 900 J/s
E. 540 J/s
2. Sebuah benda hitam bersuhu 127 C. jika konstanta Wien 2,9 x 10-3 m.K, maka
panjang gelombang radiasi benda tersebut saat intensitasnya maksimum
adalah ….
A. 7,25 x 10-6 m
B. 7,00 x 10-6 m
C. 3,50 x 10-6 m
D. 2,28 x 10-6 m
E. 1,50 x 10-6 m
3. Sebuah benda hitam suhunya 1727oC. jika konstanta Wien = 2,898 x 10-3 m.K,
maka rapat energi maksimum yang dipancarkan benda itu terletak pada
panjang gelombang maksimum sebesar ….
A. 12,4 m
B. 7,3 m
C. 5,8 m
D. 1,7 m
E. 1,4 m
4. Kuantum energi yang terkandung di dalam sinar ultraviolet dengan panjang
gelombang 3300 Å konstanta Planck 6,6 x 10-34 Js dan kecepatan cahaya 3 x 108
m/s. adalah …
A. 6,6 x 10-19 J
B. 6,0 x 10-19 J
C. 3,3 x 10-19 J
D. 3,0 x 10-19 J
E. 2,0 x 10-19 J
5. Lampu 33 watt memancarkan cahaya dengan frekuensi 2,5 x 1014 Hz. Jika lampu
tersebut dinyalakan dalam 0,5 menit, menurut teori Planck jumlah foton yang
dipancarkan lampu adalah ….( h= 6,6 x 10-34 Js)
A. 1020
B. 1019
C. 6 x 1021
D. 6 x 1020
E. 6 x 1019
6. Berdasarkan percobaan Compton dapat disimpulkan ….
(1) setelah cahaya bertumbukan dengan elektron panjang gelombangnya
bertambah

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 30


Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

2ℎ
(2) perubahan panjang gelombang cahaya terbesar memiliki harga 𝛥𝜆 = 𝑚
𝑜𝑐
(3) cahaya berprilaku seperti partikel
(4) sebagian energi cahaya (foton) terserap oleh elektron
Pernyataan yang benar adalah…
A. (2) dan (4)
B. (3) dan (4)
C. (1), (2), dan (3)
D. (2), (3), dan (4)
E. (1), (2), (3), dan (4)
7. Grafik berikut menjelaskan tentang fenomena efek fotolistrik.
EK (eV)
4,0
1 eV= 1,6 x 10-19 J
h = 6,6 x 10-34 Js

f(Hz)
a b

-1,6

Perhatikan pernyataan berikut:


(1) energi kinetik fotoelektron yang terpancar besarnya antara 0 – 5,6 eV
(2) energi minimal untuk melepaskan elektron 1,6 eV
(3) panjang gelombang cahaya maksimum yang digunakan sekitar 7700 Ao
(4) Ketika energi kinetic elektronfoto 4,0 eV, cahaya yang digunakan
berfrekuensi kira-kira 1,36 x 1015 Hz,
Pernyataan yang benar adalah….
A. (1) dan (3)
B. (2) dan (4)
C. (1), (2), dan (3)
D. (2), (3), dan (4)
E. (2) saja
8. Sebuah elektron yang dipercepat melalui beda potensial 100 volt mempunyai
laju v =5,93 x 106 m/s. Jika massa elektron 9,11 x 10-31 kg dan h = 6,626 x 10-34
J.s, panjang gelombang de Broglie elektron tersebut adalah ….
A. 1,23 x 10-10 m
B. 1,23 x 10-8 m
C. 1,23 x 10-7 m
D. 1,23 x 10-6 m
E. 1,23 x 10-4 m
9. Suatu logam memiliki fungsi kerja 3,3 eV (1eV= 1,6 x 10-19J, h= 6,6 x 10-34 Js)
disinari dengan cahaya yang memiliki foton tertentu.
(1) Supaya terjadi efek fotolistrik cahaya yang digunakan harus lebih dari 8 x
1014 Hz berapapun intensitasnya.
(2) Supaya terjadi efek fotolistrik cahaya yang digunakan bisa kurang dari 8 x
1014 Hz asal intensitasnya tinggi.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 31


Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

(3) Saat frekuensi cahaya telah memenuhi terjadinya efek fotolistrik, jumlah
elektron foto akan semakin banyak jika intensitas cahaya dinaikkan.
(4) Saat frekuensi cahaya telah memenuhi terjadinya efek fotolistrik, Energi
kinetik elektron foto akan semakin besar jika intensitas cahaya dinaikkan.
Pernyataan yang benar adalah….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (2) dan (3)
E. (3) dan (4)
10. Foton sinar-X dengan kelajuan c dan panjang gelombang A bertumbukan
dengan elektron bebas bermassa mo yang mula-mula diam. Setelah tumbukan,
elektron akan bergerak dan foton akan dihamburkan dengan sudut tertentu
dan panjang gelombangnya menjadi B.
Perhatikan pernyataan berikut berkaitan dengan peristiwa terseut di atas:
(1) Perubahan panjang gelombang foton maksimum terjadi saat foton
berbalik arah.
(2) Energi elektron terhambur adalah E= hc(1/A – 1/B), dengan h=
konstanta Planck.
(3) Perubahan panjang gelombang foton maksimum adalah ∆ = 2h/moc.
(4) Elektron menyerap seluruh energi foton sinar –X.
Pernyataan yang benar adalah….
A. (1), (2), dan (3)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D (4) saja
E. (1), (2), (3), dan (4)
11. Suatu logam kalium disinari cahaya ultraviolet dengan panjang gelombang
2500 Ao. Jika fungsi kerja kalium 2,21 eV, konstanta Planck 6,63  10−34 Js,
kecepatan cahaya 3  108 m/s, dan 1 eV = 1,6  1019 J, maka energi kinetik
elektron yang dipancarkan adalah ....
A. 4,42 eV
B. 2,76 eV
C. 0,276 eV
D. 0,3 eV
E. 0,4 eV

12. Katode pada tabung fotolistrik mempunyai frekuensi ambang fo. Bila katode
disinari dengan cahaya berfrekuensi f, maka elektron yang keluar katode
berkecepatan maksimum vmaks dan potensial penghenti yang diperlukan agar
arus listrik menjadi nol adalah V0. Jarak anode katode d, massa elektron m, dan
muatan elektron e. Perhatikan pernyataan hubungan antara besaran-besaran di
atas berikut ini:
(1) e.V0 = 12 𝑚𝑣𝑚𝑎𝑘𝑠
2

2
(2) besarnya perlambatan elektron 𝑣𝑚𝑎𝑘𝑠
2𝑑
(3) f = ℎ𝑒 V0 – f0
(4) Kuat medan listrik yang memperlambat E = 𝑉𝑑0
Pernyataan yang benar adalah….
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 32
Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

A. 1) dan 2)
B. 1) dan 3)
C. 2) dan 4)
D. 1), 2), dan 3)
E. 1), 2), 3), dan 4)
13. Elektron yang massanya 9,0  10−31 kg bergerak dengan laju 2,2  107 m/s. Jika
konstanta Planck = 6,6  10−34 Js, maka panjang gelombang elektron tersebut
adalah ....
A. 2,6  10−11 m
B. 3,0  10−11 m
C. 3,3  10−11 m
D. 3,6  10−11 m
E. 4,0  10−11 m
14. Lampu memancarkan cahaya yang Panjang gelombangnya 6600 Ao . Jika
kostanta Planck 6,6 x 10-34 Js, foton cahaya lampu tersebut memiliki momentum
sebesar ….
A. 10-41 kg m/s
B. 4,356 x 10-41 m/s
C. 10-37 kg m/s
D. 10-27 kg m/s
E. 4,356 x 10-30 m/s

15. Pada efek Compton, foton yang menumbuk elektron mengalami perubahan

panjang gelombang sebesar 2𝑚 𝑐, dengan h = tetapan Planck, m0 = massa diam
0
elektron, dan c = kecepatan foton. Besar sudut hamburan yang dialami foton
tersebut adalah ….
A. 30
B. 60
C. 90
D. 120
E. 180

II. Kerjakan soal-soal di bawah ini!


1. Berapakah panjang gelombang elektromagnetik yang diradiasikan besi bersuhu
307 0C saat intensitasnya maksimum (konstanta pergeseran Wien 2,9 x 10-3 mK)
2. Daya rata rata yang dihasilkan oleh matahari ialah 3,96 x 1026 W. Dengan asumsi
bahwa rata rata panjang gelombang yang dipancarkan matahari ialah 500 nm,
tentukanlah jumlah foton yang dipancarkan matahari dalam satu detik! (h=6,6 x
10-34 Js)
3. Grafik berikut menunjukkan hubungan energi kinetik elektron foto dengan
frekuensi cahaya yang digunakan untuk menyinari logam pada percobaan efek
fotolistrik.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 33


Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

Ek (eV)

fc
f (Hz)
-3,7

Dari grafik diatas hitung harga fc!


4. Elektron bermassa 9,1 x 10 -31 kg dan konstanta Plack 6,63 x 10-34 Js. Harus
bergerak dengan kecepatan berapakah elektron supaya memiliki sifat
gelombang dengan panjang gelombang 6630 A0
5. Sinar-X dengan frekuensi 3 x1019 Hz menumbuk elektron berilium yang mula-
mula diam. Ternyata sinar terhambur dengan sudut 600. Jika massa elektron 9 x
10-31 kg dan h=6,63 x 10-34 Js, hitung:
a. frekuensi sinar-X setelah terhambur
b. energi kinetik elektron setelah tertumbuk sinar-X

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 34


Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN EVALUASI

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 35


Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8

DAFTAR PUSTAKA
Sutarno, et al. (2017). Radiasi Benda Hitam dan Efek Fotolistrik Sebagai Konsep
Kunci Revolusi Saintifik dalam Perkembangan Teori Kuantum Cahaya. Titian
Ilmu: Jurnal Ilmiah Multi Sciences Vol. IX No. 2 Halaman: 51 – 58, 2017
Yossi A, (2017). Pendalaman Materi Fisika: Mekanika Kuantum. Jurdik Fisika UNY
Abdullah Sani R, & Kadri, Muhammad. (2017). Fisika Kuantum. Jakarta: Bumi
Aksara
Kanginan, Marthen. (2017). Fisika Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga
Halliday, David. Resnick, Robert. (1996). Fisika. Jilid 1 &2 (terjemahan). Edisi
ketiga. Jakarta: Erlangga

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 36

Anda mungkin juga menyukai