FENOMENA KUANTUM
FISIKA DAN KELAS XII
PENYUSUN
FAUZIYATUN NAZIFATUL IFFAH, S.Pd.
MA BILINGUAL MUSLIMAT NU SIDOARJO
DAFTAR ISI
PENYUSUN ............................................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................ 3
GLOSARIUM ........................................................................................................................................... 4
PETA KONSEP ....................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 6
A. Identitas Modul ........................................................................................................... 6
B. Kompetensi Dasar ....................................................................................................... 6
C. Deskripsi Singkat Materi ............................................................................................ 6
D. Petunjuk Penggunaan Modul ...................................................................................... 7
E. Materi Pembelajaran ................................................................................................... 7
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 ....................................................................................................... 8
A. Tujuan Pembelajaran .................................................................................................. 8
B. Uraian Materi .............................................................................................................. 8
C. Rangkuman ............................................................................................................... 15
D. Latihan Soal .............................................................................................................. 16
E. Penilaian Diri ............................................................................................................ 18
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 .....................................................................................................19
A. Tujuan Pembelajaran ................................................................................................ 19
B. Uraian Materi ............................................................................................................ 19
C. Rangkuman Materi ................................................................................................... 25
D. Penugasan Mandiri (optional)................................................................................... 25
E. Latihan Soal .............................................................................................................. 26
F. Penilaian Diri ............................................................................................................ 29
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 ......................................... Error! Bookmark not defined.
A. Tujuan Pembelajaran ................................................ Error! Bookmark not defined.
B. Uraian Materi ............................................................ Error! Bookmark not defined.
C. Rangkuman ............................................................... Error! Bookmark not defined.
D. Penugasan Mandiri (optional)................................... Error! Bookmark not defined.
E. Latihan Soal .............................................................. Error! Bookmark not defined.
F. Penilaian Diri ............................................................ Error! Bookmark not defined.
EVALUASI .............................................................................................................................................30
KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN EVALUASI ...............................................................35
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................36
GLOSARIUM
PETA KONSEP
Fenomena
Kuantum
Teori Teori
Radiasi
Pergeseran Raylegh- Teori Planck
benda Hitam
Wien Jeans
PENDAHULUAN
A. Identitas Modul
B. Kompetensi Dasar
3.8 Menganalisis secara kualitatif gejala kuantum yang mencakup sifat radiasi
benda hitam, efek fotolistrik, efek Compton, dan sinar X dalam kehidupan
sehari-hari
4.8 Menyajikan laporan tertulis dari berbagai sumber tentang penerapan efek
fotolistrik, efek Compton, dan sinar X dalam kehidupan sehari-hari
Peserta didik yang hebat, generasi masa depan “Indonesia Maju”. Semoga
kalian selalu sehat, tetap semangat, dan tidak mudah mengeluh dalam menghadapi
kesulitan. Yakinlah bahwa kesulitan yang kalian hadapi akan semakin memperkuat
diri kalian untuk menjadi genenerasi yang lebih unggul. Selamat berjumpa di modul
pembelajaran Fisika.
Tahukah kalian bahwa fisikapun memiliki cerita sejarah yang menarik?
Diantaranya adalah sejarah perkembangan produk-produk fisika (fakta, konsep,
prinsip, postulat, teori, dan hukum). Ada pembagian periodesasi dalam fisika yaitu
fisika klasik dan fisika modern. Periode fisika klasik terjadi dalam rentang tahun
1600 hingga 1890an. Pada periode ini, gejala-gejala alamiah yang teramati oleh
mauasia dapat dijelaskan dan diprediksi secara akurat dengan teori fisika klasik
yaitu menanika Newton, elektromagnetika klasik, dan termodinamika. Gerak benda
dapat dijelaskan dengan hukum-hukum Newton sedangkan karakteristik cahaya
seperti pemantulan, pembiasan, interferensi, difraksi, dan polarisasi dapat
dijelaskan dengan teori elektromagnetika yang menganggap bahwa cahaya adalah
gelombang elektromagnetik sesuai dengan teorinya Maxwell. Gejala kelistrikan dan
kemagnetan juga dapat dijelaskan dengan baik diantaranya menggunakan hukum
Ohm dan hukum Faraday.
Seiring dengan berkembangnya berbagai peralatan untuk eksperimen, para
ilmuan fisika menemukan bahwa ada beberapa fenomena baru yang tidak dapat
dijelaskan menggunakan teori fisika klasik. Fenomena-fenomena baru ini, dapat
dijelaskan pada awal abad ke-20 dengan membuat konsep baru yaitu “mekanika
kuantum” yang merupakan awal era fisika modern.
Dalam modul ini akan dibahas beberapa fenomena eksperimental yang tidak
dapat dijelaskan dengan teori fisika klasik. Fenomena itu diantaranya adalah radiasi
benda hitam, efek fotolistrik, dan efek Compton.
E. Materi Pembelajaran
Modul ini terbagi menjadi 2 kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat uraian
materi, contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
KARAKTERISTIK RADIASI BENDA HITAM DAN TEORI
KUANTUM
A. Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
1. Radiasi Benda Hitam
Pada akhir abad ke-19 dengan ditemukannya spektrometer, para ilmuan fisika
dapat mengamati beberapa fenomena fisika yang tidak dapat dijelaskan dengan
menggunakan teori fisika yang telah dikenal pada waktu itu. Fenomena itu adalah
ditemukannya data hasil eksperimen tentang bentuk kurva radiasi termal dari sebuah
benda seperti pada gambar 1.
I (W/m2)
𝜆 (μm)
Gambar 1. Kurva spektrum radiasi benda
hitam
Radiasi termal adalah pancaran energi termal suatu benda yang disebabkan
oleh suhunya. Sebaran intensitas radiasi termal (I) sebagai fungsi frekuensi (f) atau
fungsi panjang gelombang (𝜆) dinamakan spektrum radiasi termal. Bentuk
spektrum radiasi termal inilah yang menarik minat para fisikawan, terutama karena
teori fisika klasik tidak dapat digunakan untuk menjelaskan bentuk lengkung
radiasi termal tersebut. Salah satu fenomena yang juga diamati adalah perbedaan
kurva spektrum yang dipancarkan oleh permukaan logam yang suhunya berbeda.
Berdasarkan pengamatan dengan spektrometer, permukaan benda yang
dipanaskan meradiasikan spektrum kontinu (malar) yang nilainya bergantung dari
banyak faktor, antara lain: suhu benda, sifat permukaan benda, dan bahan yang
dipergunakan. Eksperimen menunjukkan bahwa intensitas radiasi berharga
maksimum diperoleh apabila permukaan benda tersebut dilapisi dengan arang
karbon yang tipis. Ternyata jika permukaan benda dilapisi arang karbon, spektrum
radiasi termal hanya bergantung dari suhu benda tidak tergantung lagi pada bentuk
permukaan benda dan jenis bahan penyusunnya. Benda yang memiliki karakteristik
meradiasikan energi dengan intensitas maksimum pada sembarang suhu
selanjutnya dinamakan benda hitam (black body)
Benda hitam menurut pengertian yang digambarkan oleh fisikawan tidak
harus benda berwarna hitam. Benda hitam didefinisikan sebagai benda yang
menyerap semua radiasi yang diterimanya dan meradiasikan seluruh energi yang
dimilikinya. Benda hitam ideal (sempurna) dimodelkan dengan sebuah benda
berongga dengan lubang sangat kecil seperti pada gambar 2. Jika seberkas cahaya
dapat masuk ke dalam rongga tersebut melalui lubang kecil, maka berkas cahaya
akan mengalami beberapa kali pemantulan pada permukaan dinding dalam rongga.
Sangat kecil peluang bagi berkas cahaya tersebut untuk dapat meninggalkan
rongga, sehingga benda tersebut merupakan benda hitam sempurna karena
menyerap semua cahaya yang mengenainya. Sebaliknya, ketika dinding rongga
ditingkatkan suhunya maka dinding akan meradiasikan cahaya. Berkas cahaya yang
diradiasikan akan keluar melewati lubang kecil tersebut dan tidak dapat masuk lagi.
Jadi, benda berongga tersebut memiliki karakteristik benda hitam sempurna karena
energi yang dimiliki diradiasikan semua dan menyerap seluruh energi yang
diterimanya.
𝐼 = 𝑒𝜎𝑇 4
dengan
I = intensitas (W/m2)
e = emisivitas permukaan benda (0 < e < 1)
(benda dengan e=1 disebut benda hitam sempurna)
𝛔 = konstanta Stefan-Boltzmann = 5, 67 x 10-8 J s-1 m-2 K-4
T = suhu mutlak benda (K)
Contoh soal:
Suatu benda hitam memancarkan energi 162 J/s pada suhu 27o C. Berapa energi
yang dipancarkan oleh benda hitam tersebut jika suhu dinaikkan menjadi 127o C?
Pembahasan:
P1 =162 J/s
T1 = (27 + 273) = 300 K
T2 = (127 + 273) = 400 K
Ditanyakan: P2...?
Jawab:
𝑃2 𝑇2 4
=( )
𝑃1 𝑇1
𝑃2 400 4
=( )
162 300
𝑃2 16
=
162 9
16
𝑃2 = × 162
9
𝑃2 = 288 𝐽/𝑠
yang terlihat. Jika suhu terus dinaikkan, benda mula-mula akan berpijar merah,
selanjutnya akan berwarna kuning keputih putihan. Semakin tinggi suhu benda
selain intensitas radiasinya bertambah, panjang gelombang pada puncak spektrum
radiasinya (saat intensitasnya maksimum) juga semakin kecil. Pergeseran puncak
spektrum radiasi tersebut berbanding terbalik dengan suhu mutlak benda oleh
Wien diformulasikan dengan,
𝐶
𝜆𝑚 =
𝑇
dengan:
C = konstanta pergeseran Wien = 2,898 x 10-3 m.K
T = suhu mutlak benda (K)
𝜆m = Panjang gelombang pada intensitas radiasi maksimum (m)
𝐸 = 8𝜋𝑘𝑇/𝜆4
dengan
E= rapat energi (J/m3)
k= konstanta Boltzmann = 1,38 x 10-23 J/K
T= suhu mutlak (K)
𝜆= Panjang gelombang (m)
Formulasi Reyleigh-Jeans ini juga tidak sepenuhnya sesuai dengan data hasil
eksperimen, tetapi hanya cocok untuk daerah dengan panjang gelombang besar dan
tidak cocok untuk daerah dengan panjang gelombang kecil (pendek), yaitu pada
daerah sinar ultraviolet (UV). Fenomena ini dikenal dengan istilah ”bencana
ultraviolet”. Perbandingan teori yang dikemukakan Wien dan Reyleigh-Jeans dapat
dijelaskan dengan grafik pada gambar 2 berikut:
Hasil eksperimen
Teori Reyleigh-Jeans
Teori Wien
Pembahasan:
Diketahui:
T= 37oC = 37 + 273 = 310 K
C= 2,898 x 10-3 m.K
Ditanya: 𝜆=…?
Jawab:
𝐶
𝜆𝑚 =
𝑇
2,898 𝑥 10−3
𝜆𝑚 =
310
𝜆𝑚 = 9,348 𝑥 10−6 𝑚
2. Sebuah bintang memiliki spektrum puncak dengan panjang gelombang 750 nm.
Tentukan suhu permukaan bintang tersebut!
Pembahasan:
Diketahui:
𝜆= 750 nm = 7,5 x 10-7 m
Ditanya: T=…?
Jawab:
𝐶
𝜆𝑚 =
𝑇
2,898 𝑥 10−3
7,5 x 10−7 =
𝑇
2,898 𝑥 10−3
𝑇=
7,5 x 10−7
𝑇 = 3864 𝐾
Teori fisika klasik, baik teori Wien maupun teori Raleigh-Jeans hanya mampu
menjelaskan dari mana asal radiasi termal benda hitam, tetapi tidak bisa dengan
tepat memprediksikan spektrum radiasi termal sebagaimana yang teramati oleh
Wien. Akhirnya, penjelasan yang memuaskan datang dari Max Planck pada akhir
tahun 1900 (1858-1947) yang mengajukan suatu persamaan empiris yang cocok
dengan hasil eksperimen. Teori Planck ini merupakan cikal bakal bagi lahirnya teori
kuantum cahaya yang dikemukakan oleh Einstein pada beberapa tahun kemudian
dan merupakan awal lahirnya fisika modern.
Untuk dapat memperoleh formula yang memenuhi semua data eksperimen
spektrum benda hitam, Planck mengemukakan dua gagasan baru yang sangat
radikal dan bertentangan dengan teori fisika klasik tentang sifat dasar dari getaran
molekul-molekul dalam dinding rongga benda hitam. Gagasan tersebut, yaitu:
1) Radiasi yang dipancarkan akibat getaran molekul tidaklah kontinu (malar) tetapi
diskret dalam paket-paket energi yang disebut kuanta (foton). Besar energi
setiap foton ditentukan oleh frekuensi getaran dan dirumuskan
𝒄
𝑬 = 𝒉. 𝒇 = 𝒉.
𝝀
dengan
E = energi satu foton (J)
h = konstanta Planck = 6,63 x 10-34 Js
f = frekuensi cahaya (Hz)
c = cepat rambat cahaya (m/s)
= panjang gelombang cahaya (m)
𝐸𝑛 = 𝑛𝐸
𝐸𝑛 = 𝑛ℎ𝑓
lampu yang lebih terang jumlah fotonnya (n) lebih banyak dibandingkan yang
redup.
Contoh Soal
1. Tentukan besarnya energi radiasi foton dari gelombang elektromagnetik yang
memiliki panjang gelombang 2000 Å, jika konstanta Planck 6,6 x 10-34 Js.
Pembahasan :
Diketahui:
= 2000 Å = 2 x 10-7 m
h = 6,6 x 10-34 Js
c = 3 x 108 𝑚⁄𝑠
Ditanyakan: E…?
𝑐
E=h.f=h.𝜆
3𝑥108
E = 6,6 x 10-34.2𝑥10−7 = 9,9 x 10-19 joule
Pembahasan :
Diketahui:
P= 66 W
= 580 nm = 5,8 x 10-7 m
h = 6,6 x 10-34 Js
c = 3 x 108 𝑚⁄𝑠
Ditanyakan:
a. E…?
b. n…? dengan En= 20% EListrik dan t= 0,5 menit= 30 s
Jawab:
𝑐
a. E = h . f = h . 𝜆
3 𝑥108
E = 6,6 x 10-34.5,8 𝑥10−7 = 3,4 x 10-19 joule
b. En= 20% EListrik
nhf= 20% P t
n. E= 0,2 66. 30
n. 3,4 x 10-19= 396
396
n = 3,4 𝑥 10−19
n = 1,16 x 1021 buah foton
C. Rangkuman
1. Pada akhir abad 19 ditemukan fenomena spektrum radiasi termal yang
bentuk grafiknya sebagai berikut
I (W/m2)
𝜆 (nm)
𝐼 = 𝑒𝜎𝑇 4
3. Hukum ppergeseran Wien menyatakan semakin tinggi suhu benda selain
intensitas radiasinya bertambah, panjang gelombang pada puncak spektrum
radiasinya (saat intensitasnya maksimum) juga semakin kecil. Wien
memformulasikan bahwa panjang gelombang tersebut berbanding terbalik
dengan suhu mutlak benda,
𝜆𝑚 = 𝐶/𝑇
D. Latihan Soal
I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !
1. Daya yang diradiasikan oleh benda hitam pada suhu T besarnya 16 kali daya
yang diradiasikan pada suhu 27 C, maka suhu T sama dengan….
A. 300 K
B. 400 K
C. 500 K
D. 600 K
E. 700 K
2. Dua buah lampu pijar suhunya masing-masing 27 C dan 327 C. jika lampu
pijar dianggap berbentuk bola dengan jari-jari lampu pijar pertama adalah 2
kali jari-jari lampu pijar kedua, perbandingan daya lampu pertama dan lampu
kedua adalah ….
A. 1 : 4
B. 9 : 8
C. 3 : 2
D. 1 : 16
E. 81 : 64
3. Suhu permukaan suatu benda 483 K. Jika konstanta Wien = 2,898 x 10-3 m.K,
maka panjang gelombang radiasi pada intensitas maksimum yang diradiasikan
oleh permukaan benda itu adalah ….
A. 6 x 102 Å
B. 6 x 103 Å
C. 6 x 104 Å
D. 6 x 105 Å
E. 6 x 106 Å
4. Berdasarkan grafik hubungan intensitas (I) terhadap panjang gelombang ()
seperti di bawah ini, dapat disimpulkan bahwa….
1
A. T1 = 2T2
B. T1 < T2 T1 > T3
C. T1 < T2 T < T3
D. T1 = T2 = T3
E. T1 > T2 > T3
5. Dua buah benda hitam masing-masing dipanasi pada suhu 627 C dan 227 C.
perbandingan panjang gelombang maksimum pertama dan kedua dari radiasi
kedua benda hitam tersebut adalah…
A. 5 : 9
B. 9 : 5
C. 3 : 1
D. 2 : 3
E. 4 : 3
6. Menurut teori kuantum, berkas cahaya terdiri atas foton. Intensitas cahaya ini
….
A. berbanding lurus dengan energi foton
B. berbanding lurus dengan banyaknya foton
C. berbanding lurus dengan akar energi foton
D. berbanding lurus dengan kuadrat banyaknya foton
E. tidak bergantung pada energi dan banyaknya foton
7. Jika konstanta Planck 6,6 x 10-34 Js, energi foton yang diradiasikan oleh
gelombang elektromagnetik pada frekuensi 5 x 1014 Hz adalah ….
A. 3,3 x 10-21 J
B. 2,2 x 10-20 J
C. 3,3 x 10-19 J
D. 3,3 x 10-17 J
E. 6,6 x 10-17 J
8. Jika sebuah pemancar radio berdaya 1000 watt memancarkan foton tiap sekon
sebanyak 5 x 1020 buah, maka energi fotonnya adalah ….
A. 5 x 10-20 J
B. 2 x 10-20 J
C. 2 x 10-18 J
D. 5 x 10-17 J
E. 2 x 10-17 J
9. Lampu pijar 100 watt, 5,5% energinya dipancarkan sebagai cahaya tampak
dengan panjang gelombang 5400 Å dan jika konstanta Planck 6,6 x 10-34 Js,
maka jumlah foton yang dipancarkan setiap sekon adalah ….
A. 2,2 x 1019
B. 2,0 x 1019
C. 1,8 x 1019
D. 1,5 x 1019
E. 1,1 x 1019
10. Grafik berikut ini menunjukkan hubungan antara intensitas radiasi (I) dan
panjang gelombang (λ) pada radiasi termal oleh benda hitam. Jika konstanta
Wien 2,90 x 10-3 mK, Suhu permukaan benda adalah….
I
5800 λ (Å)
1. 6.000 K
2. 5.000 K
3. 4.800 K
4. 2.900 K
5. 2.500 K
E. Penilaian Diri
Keterangan:
Apabila kalian menjawab pernyataan jawaban Ya, berarti telah memahami dan
menerapkan semua materi. Bagi yang menjawab tidak silahkan mengulang materi
yang terkait.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
EFEK FOTOLISTRIK, EFEK COMPTON, DAN DUALISME GELOMBANG
PARTIKEL
A. Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
1. Efek Fotolistrik
Pada 1887 Heinrich Hertz mengamati peningkatan berkurangnya muatan
dari elektroda logam ketika disinari dengan cahaya ultraviolet. Pengamatan itu
diteruskan oleh Hallwachs yang menemukan adanya emisi elektron ketika
menyinari permukaan-permukaan logam seperti seng, rubidium, potassium dan
sodium dengan cahaya ultraviolet. Proses lepasnya elektron-elektron dari
permukaan logam yang disinari disebut emisi fotoelektron atau efek fotolistrik
Efek fotolistrik selanjutnya diamati oleh Lenard pada tahun 1902 dengan
perangkat seperti ditunjukkan pada Gambar 3. Lenard menemukan bahwa jika
pelat (seng) disinari dengan sinar ultraviolet, maka elektron akan lepas dan
meninggalkan pelat dengan fakta-fakta:
(1) suatu jenis logam tertentu bila disinari (dikenai radiasi) dengan frekuensi yang
lebih besar dari harga tertentu akan melepaskan elektron, walaupun intensitas
radiasinya sangat kecil. Sebaliknya, berapapun besar intensitas radiasi yang
dikenakan pada suatu jenis logam, jika frekuensinya lebih kecil dari harga
tertentu maka tidak akan dapat melepaskan elektron dari logam tersebut.
(2) kecepatan (energi kinetik) elektron yang lepas dari permukaan logam tidak
bergantung pada intensitas cahaya, tetapi hanya bergantung pada frekuensi
(atau panjang gelombang) sinar yang digunakan,
(3) Jika batas frekuensi radiasi untuk terjadinya efek fotolistrik terpenuhi,
meningkatkan intensitas radiasi akan memperbanyak foto-elektron yang
dihasilkan, ditandai oleh bertambahnya arus foto-elektron (I) yang terukur oleh
ampermeter.
Vo
Efek fotolistrik tidak dapat dipahami dengan fisika klasik, yang menjelaskan
bahwa intensitas radiasi sebanding dengan energi gelombang (kuadrat amplitudo).
Teori kuantisasi energi yang dikemukakan oleh Planck, kemudian diartikan lebih
fisis oleh Einstein digunakan untuk menjelaskan hasil eksperimen dari gejala
fotolistrik. Pada tahun 1905 Einstein mulai memperkenalkan teori kuantum cahaya.
Menurut Einstein:
1. Pancaran cahaya berfrekuensi f berisi paket-paket gelombang atau paket-paket
energi yang besarnya sama dengan hf yang dinamakan foton. Jumlah foton per
satuan luas penampang per satuan waktu sebanding dengan intensitas cahaya,
tetapi energi foton tidak bergantung pada intensitas cahaya. Sehingga semakin
tinggi intensitas cahaya yang digunakan pada percobaan efek fotolistrik
berdampak semakin banyak jumlah elektron yang terpancar ditandai dengan
meningkatnya arus fotoelektron yang terukur pada ampermeter.
2. Energi foton hanya bergantung pada frekuensi gelombang cahaya. Menurut
postulat Planck, foton-foton yang sampai pada katoda akan diserap sebagai
kuantum energi. Ketika elektron menyerap foton, maka elektron memperoleh
sejumlah energi yang dibawa foton yaitu sebesar hf. Jika energi yang diterima
elektron melebihi energi ikat oleh permukaan logam, sebagian digunakan
elektron untuk melepaskan diri dari bahan dan sisanya digunakan untuk
bergerak, menjadi energi kinetik elektron. Besarnya energi yang diperlukan oleh
elektron untuk melepaskan diri dari logam (melawan energi ikatan logam)
disebut fungsi kerja/energi ambang logam (Wo). Besar energi kinetik
maksimum foto-elektron diformulasikan
dengan
EKmaks = energi kinetik maksimum foto-elektron (J)
Wo = fungsi kerja/energi ambang logam (J)
fo = frekuensi ambang logam (Hz)
negative (-) dihubungkan dengan elektroda positif (anoda). Pada saat telah terjadi
efek fotolistrik, dengan mengatur besarnya tegangan listrik gerak elektron yang
terpancar dari logam dapat dihentikan, ditandai dengan aruslistrik yang terbaca
oleh ampermeter menjadi nol. Tegangan listrik yang mampu menghentikan
keluarnya elektron dari permukaan logam selanjutnya disebut beda potensial listrik
penghenti/stopping voltage (Vo). Ketika foto-elektron terhenti berarti nilai energi
kinetiknya sama dengan energi listrik yang dihasilkan oleh sumber tegangan, jadi
𝐸𝐾𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝑒 . 𝑉𝑜
dengan
e = muatan electron = 1,6 x 10-19 C
Vo = tegangan/beda ptensial henti (volt)
Makin tinggi nilai EKmaks makin tinggi besarnya tegangan penghenti Vo agar
elektron tidak mengenai kutub elektrodanya (anoda). Nilai Vo ternyata tidak
bergantung pada intensitas cahaya yang dikenakan pada permukaan logam,
melainkan bergantung pada frekuensi dari cahaya yang digunakan. Makin tinggi
frekuensi cahaya yang digunakan, makin besar nilai Vo. Ini menunjukkan bahwa
peningkatan frekuensi cahaya berdampak pada meningkantnya energi kinetik foto
elektron atau kecepatan geraknya, bukan pada jumlah foto elektron.
2. Efek Compton
Pada tahun 1923, Arthur H. Compton mengamati perubahan panjang gelombang
sinar-X setelah dihamburkan oleh elektron bebas seperti pada gambar 4. Compton
menjelaskan, radiasi yang dikenakan pada lempeng logam berinteraksi dengan
elektron bebas dalam logam (tidak selalu menimbulkan efek fotolistrik walaupun
energinya cukup). Interaksi antara radiasi dengan elektron bebas dalam logam
berperilaku seperti tumbukan elastis antara dua partikel. Mekanisme hamburan
radiasi (kemudian disebut hamburan Compton atau efek Compton) tersebut di
atas dapat dijelaskan dengan memberlakukan hukum kekekalan energi dan hukum
kekekalan momentum linear secara relativistik.
𝐸𝐾 = 𝐸 – 𝐸’
3. Hipotesis de Broglie
Peristiwa efek fotolistrik dan efek Compton tidak dapat dijelaskan dengan
teori fisika klasik yang memandang cahaya sebagai gelombang elektromagnetik,
tetapi dapat dijelaskan berdasarkan teori kuantum cahaya yang dikemukakan oleh
Einstein yang memandang cahaya sebagai partikel (foton). Sehingga muncul
gagasan dualisme gelombang partikel dimana cahaya tidak hanya memiliki sifat
sebagai gelombang tetapi juga bersifat seperti partikel. Walaupun foton tidak
bermassa, karena dipandang sebagai partikel maka foton memiliki momentum yang
dirumuskan
ℎ
𝑝=
𝜆
Karena E= hf = hc/𝜆, maka
𝐸 ℎ𝑓
𝑝= =
𝑐 𝑐
dengan p= momentum foton (kg m/s)
Diilhami oleh sifat dualisme cahaya, Louis de Broglie pada tahun 1924
mengusulkan hipotesisnya, bahwa partikel yang bergerak juga memperlihatkan
sifatnya sebagai gelombang. Hipotesis de Broglie tersebut kemudian dapat
dibuktikan oleh Davisson dan Germer pada tahun 1927 dengan difraksi elektron.
Seberkas elektron yang telah dipercepat dengan tegangan V dikenakan pada kristal.
Elektron-elektron terhambur dideteksi terhadap variasi sudut hamburan, ternyata
hasilnya memperlihatkan adanya pola difraksi seperti halnya cahaya atau sinar X.
Panjang gelombang elektron yang telah dipercepat dengan tegangan V menurut
hipotesis de Broglie adalah
ℎ
𝜆=
𝑚𝑣
√2𝑚. 𝑒. 𝑉 = 𝑚𝑣
maka
ℎ
𝜆=
√2𝑚. 𝑒. 𝑉
dengan
𝜆 = panjang gelombang deBroglie(m)
m = massa partikel (kg)
v = kecepatan (m/s)
h = konstanta Planck
e = muatan partikel ©
V = tegangan pemercepat (volt)
Contoh Soal:
1. Davisson dan Germer memilih elektron sebagai partikel untuk menguji hipotesa
de Broglie. Elektron-elektron diperoleh dari filamen yang dipijarkan, kemudian
elektron-elektron itu dipercepat dalam medan listrik yang bersumber dari
tegangan 54 Volt. Tentukan Panjang gelombang deBroglie elektron tersebut!
Pembahasan
Diketahui:
V= 54 volt
Ditanyakan: 𝜆=…?
Jawaban:
ℎ
𝜆=
√2𝑚. 𝑒. 𝑉
6,6 × 10−34
𝜆=
√2 (9.1 × 10−31 )(1,6 × 10−19 )(54)
𝜆 = 1,65 × 10−10 𝑚
Pembahasan
Diketahui:
∆𝜆
=1% dan θ= 120o
𝜆
Ditanyakan: 𝜆=…?
Jawaban:
ℎ
𝛥𝜆 = (1 − 𝑐𝑜𝑠𝜃)
𝑚𝑜 𝑐
6,63 × 10−34
𝛥𝜆 = (1 − 𝑐𝑜𝑠120)
(9,1 × 10−31 )(3 × 108 )
∆𝜆
Karena =1% maka:
𝜆
3,64×10−12
= 0,01
𝜆
𝜆 = 3,64 × 10−10 𝑚
ℎ
𝜆′ − 𝜆 = (1 − 𝑐𝑜𝑠𝜃)
𝑚𝑜 𝑐
6,63 ×10−34
𝜆′ − 4 x 10 −12 = (9,1 ×10−31 )(3×108) (1 − 𝑐𝑜𝑠180), nilai perubahan maksimum
panjang gelombang tercapai saat sinar X berbalik arah(θ=180O)
Energi kinetik maksimum yang terhentak sama dengan selisih energi sinar X
sebelum terhambur dengan setelah terhmbur.
1 1
𝐸𝑘 = ℎ𝑐 ( − )
𝜆 𝜆′
1 1
𝐸𝑘 = (6,63 × 10−34 )(3 × 108 ) ( − )
4 x 10 −12 8,86 × 10−12
𝐸𝑘 = 2,73 × 10−15 𝐽
C. Rangkuman Materi
1. Efek fotolistrik adalah proses lepasnya elektron-elektron dari permukaan logam
yang disinari.
• Energi kinetik maksimum foto-elektron dirumuskan 𝐸𝐾𝑚𝑎𝑘𝑠 =
ℎ𝑓 – 𝑊𝑜
• Saat efek fotolistrik telah terjadi, meningkatkan frekuensi
menyebabkan energi kinetik maksimum foto-elektronnya bertambah
(kecepatan gerak foto-elektron bertambah)
• Saat efek fotolistrik telah terjadi, meningkatkan intensitas cahaya yang
diradiasikan ke logam menyebabkan jumlah foto-elekron semakin
banyak
2. Efek Compton peristiwa terhamburnya foton saat menumbuk electron yang diam
ketika disnari dengan foton yang berenergi lebih besar dari energi ambang
logam. Ketika terhambur foton megalami perubahan panjang gelombang sesuai
persamaan
ℎ
𝛥𝜆 = 𝜆’ – 𝜆 = ( 1 − 𝑐𝑜𝑠 𝜃 )
𝑚𝑜 𝑐
3. Efek fotolistrik dan efek Compton tidak dapat dijelaskan dengan teori fisika
klasik yng memandang cahaya sebagai gelombang elektromagnetik, tetapi dapat
dijelaskan oleh Einstein dengan teori kuantum cahaya yang memandang cahaya
berprilaku seperti partikel. Karena cahaya (foton) mimiliki sifat partikel maka
memiliki momentum
ℎ 𝐸 ℎ𝑓
= = 𝑝=
𝜆 𝑐 𝑐
4. Louis de Broglie berhipotesis kemudian dibuktikan oleh Davisson dan Germer
bahwa partikel yang bergerak mimiliki sifat partikel sehingga memiliki panjang
gelombang
ℎ
𝜆=
𝑚𝑣
Buatlah makalah dengan tema penerapan efek foto listrik, efek Compton, dan
sinar X dalam berbagai produk teknologi
E. Latihan Soal
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !
1. Perhatikan pernyataan yang berhubungan dengan peristiwa efek fotolistrik
berikut!
(1) Intensitas cahaya yang disinarkan ke logam mempengaruhi laju keluarnya
elektron dari permukaan logam.
(2) Energi kinetik elektron yang keluar dari permukaan logam tergantung pada
foton cahaya.
(3) Keluarnya elektron dari permukaan logam tidak tergantung pada jenis
logam.
(4) Dengan mengatur intensitas cahaya, elektron akan keluar dari permukaan
logam walaupun frekuensi cahaya lebih kecil dari pada frekuensi ambang
logam.
(5) Jumlah elektron yang keluar dapat ditingkatkan dengan menaikkan
panjang gelombang cahaya.
Pernyataan yang benar adalah….
A. (2) saja
B. (2) dan (3)
C. (4) dan (5)
D. (1), (2) dan (3)
E. (1), (4) dan (5)
2. Sinar dengan panjang gelomabang λ menumbuk elektron bermassa m yang
mula-mula diam. Sinar terhambur hingga panjang gelombangnya menjadi λ’, dan
elektron terpental dengan energi E.
λ'
λ θ
f(Hz)
1) a= frekuensi
a cahaya b minimum yang digunakan= 2,9 1014 Hz
2) Energi minimal untuk melepaskan elektron 1,92 x 10-19 J
b= frekuensi cahaya digunakan= 8 1014 Hz
3) 1,2
F. Penilaian Diri
Keterangan:
Apabila kalian menjawab pernyataan jawaban Ya, berarti telah memahami dan
menerapkan semua materi. Bagi yang menjawab tidak silahkan mengulang materi
yang terkait.
EVALUASI
2ℎ
(2) perubahan panjang gelombang cahaya terbesar memiliki harga 𝛥𝜆 = 𝑚
𝑜𝑐
(3) cahaya berprilaku seperti partikel
(4) sebagian energi cahaya (foton) terserap oleh elektron
Pernyataan yang benar adalah…
A. (2) dan (4)
B. (3) dan (4)
C. (1), (2), dan (3)
D. (2), (3), dan (4)
E. (1), (2), (3), dan (4)
7. Grafik berikut menjelaskan tentang fenomena efek fotolistrik.
EK (eV)
4,0
1 eV= 1,6 x 10-19 J
h = 6,6 x 10-34 Js
f(Hz)
a b
-1,6
(3) Saat frekuensi cahaya telah memenuhi terjadinya efek fotolistrik, jumlah
elektron foto akan semakin banyak jika intensitas cahaya dinaikkan.
(4) Saat frekuensi cahaya telah memenuhi terjadinya efek fotolistrik, Energi
kinetik elektron foto akan semakin besar jika intensitas cahaya dinaikkan.
Pernyataan yang benar adalah….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (2) dan (3)
E. (3) dan (4)
10. Foton sinar-X dengan kelajuan c dan panjang gelombang A bertumbukan
dengan elektron bebas bermassa mo yang mula-mula diam. Setelah tumbukan,
elektron akan bergerak dan foton akan dihamburkan dengan sudut tertentu
dan panjang gelombangnya menjadi B.
Perhatikan pernyataan berikut berkaitan dengan peristiwa terseut di atas:
(1) Perubahan panjang gelombang foton maksimum terjadi saat foton
berbalik arah.
(2) Energi elektron terhambur adalah E= hc(1/A – 1/B), dengan h=
konstanta Planck.
(3) Perubahan panjang gelombang foton maksimum adalah ∆ = 2h/moc.
(4) Elektron menyerap seluruh energi foton sinar –X.
Pernyataan yang benar adalah….
A. (1), (2), dan (3)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D (4) saja
E. (1), (2), (3), dan (4)
11. Suatu logam kalium disinari cahaya ultraviolet dengan panjang gelombang
2500 Ao. Jika fungsi kerja kalium 2,21 eV, konstanta Planck 6,63 10−34 Js,
kecepatan cahaya 3 108 m/s, dan 1 eV = 1,6 1019 J, maka energi kinetik
elektron yang dipancarkan adalah ....
A. 4,42 eV
B. 2,76 eV
C. 0,276 eV
D. 0,3 eV
E. 0,4 eV
12. Katode pada tabung fotolistrik mempunyai frekuensi ambang fo. Bila katode
disinari dengan cahaya berfrekuensi f, maka elektron yang keluar katode
berkecepatan maksimum vmaks dan potensial penghenti yang diperlukan agar
arus listrik menjadi nol adalah V0. Jarak anode katode d, massa elektron m, dan
muatan elektron e. Perhatikan pernyataan hubungan antara besaran-besaran di
atas berikut ini:
(1) e.V0 = 12 𝑚𝑣𝑚𝑎𝑘𝑠
2
2
(2) besarnya perlambatan elektron 𝑣𝑚𝑎𝑘𝑠
2𝑑
(3) f = ℎ𝑒 V0 – f0
(4) Kuat medan listrik yang memperlambat E = 𝑉𝑑0
Pernyataan yang benar adalah….
@2022, MA BILINGUAL MUSLIMAT NU SIDORJO 32
Modul Fisika Kelas XII_KD 3.8
A. 1) dan 2)
B. 1) dan 3)
C. 2) dan 4)
D. 1), 2), dan 3)
E. 1), 2), 3), dan 4)
13. Elektron yang massanya 9,0 10−31 kg bergerak dengan laju 2,2 107 m/s. Jika
konstanta Planck = 6,6 10−34 Js, maka panjang gelombang elektron tersebut
adalah ....
A. 2,6 10−11 m
B. 3,0 10−11 m
C. 3,3 10−11 m
D. 3,6 10−11 m
E. 4,0 10−11 m
14. Lampu memancarkan cahaya yang Panjang gelombangnya 6600 Ao . Jika
kostanta Planck 6,6 x 10-34 Js, foton cahaya lampu tersebut memiliki momentum
sebesar ….
A. 10-41 kg m/s
B. 4,356 x 10-41 m/s
C. 10-37 kg m/s
D. 10-27 kg m/s
E. 4,356 x 10-30 m/s
15. Pada efek Compton, foton yang menumbuk elektron mengalami perubahan
ℎ
panjang gelombang sebesar 2𝑚 𝑐, dengan h = tetapan Planck, m0 = massa diam
0
elektron, dan c = kecepatan foton. Besar sudut hamburan yang dialami foton
tersebut adalah ….
A. 30
B. 60
C. 90
D. 120
E. 180
Ek (eV)
fc
f (Hz)
-3,7
DAFTAR PUSTAKA
Sutarno, et al. (2017). Radiasi Benda Hitam dan Efek Fotolistrik Sebagai Konsep
Kunci Revolusi Saintifik dalam Perkembangan Teori Kuantum Cahaya. Titian
Ilmu: Jurnal Ilmiah Multi Sciences Vol. IX No. 2 Halaman: 51 – 58, 2017
Yossi A, (2017). Pendalaman Materi Fisika: Mekanika Kuantum. Jurdik Fisika UNY
Abdullah Sani R, & Kadri, Muhammad. (2017). Fisika Kuantum. Jakarta: Bumi
Aksara
Kanginan, Marthen. (2017). Fisika Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga
Halliday, David. Resnick, Robert. (1996). Fisika. Jilid 1 &2 (terjemahan). Edisi
ketiga. Jakarta: Erlangga
PENYUSUN
FAUZIYATUN NAZIFATUL IFFAH, S.Pd.
MA BILINGUAL MUSLIMAT NU SIDOARJO
DAFTAR ISI
PENYUSUN ................................................................................................................................................ 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... 3
GLOSARIUM .............................................................................................................................................. 4
PETA KONSEP .......................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN ...................................................................................................................................... 6
A. Identitas Modul .............................................................................................................. 6
B. Kompetensi Dasar .......................................................................................................... 6
C. Deskripsi Singkat Materi ............................................................................................... 6
D. Petunjuk Penggunaan Modul ......................................................................................... 6
E. Materi Pembelajaran ...................................................................................................... 7
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 .......................................................................................................... 8
PENYIMPANAN DATA .......................................................................................................................... 8
A. Tujuan Pembelajaran ..................................................................................................... 8
B. Uraian Materi ................................................................................................................. 8
C. Rangkuman .................................................................................................................. 15
D. Latihan Soal ................................................................................................................. 15
E. Penilaian Diri ............................................................................................................... 16
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 ........................................................................................................ 17
TRANSMISI DATA DIGITAL .............................................................................................................. 17
A. Tujuan Pembelajaran ................................................................................................... 17
B. Uraian Materi ............................................................................................................... 17
C. Rangkuman .................................................................................................................. 22
D. Penugasan Mandiri ...................................................................................................... 22
E. Latihan Soal ................................................................................................................. 22
F. Penilaian Diri ............................................................................................................... 23
EVALUASI ................................................................................................................................................ 24
KUNCI JAWABAN .................................................................................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................... 27
GLOSARIUM
PETA KONSEP
TEKNOLOGI DIGITAL
• Kaset
• Piringan Hitam
• CD
• DVD
• Hard disk
• Flash disk
• MicroSD
PENDAHULUAN
A. Identitas Modul
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas : X
Alokasi Waktu : 4 JP (2x2 JP)
Judul Modul : Teknologi Digital
B. Kompetensi Dasar
3. 9 Menjelaskan konsep penyimpanan dan transmisi data dalam bentuk analog dan
digital serta penerapannya dalam teknologi informasi dan komunikasi yang
nyata dalam kehidupan sehari-hari.
4.9 Menyajikan karya hasil penelusuran informasi tentang transmisi dan
penyimpanan data dalam bentuk analog dan digital serta penerapannya dalam
teknologi informasi dan komunikasi (misalnya poster banner).
nilai pada evaluasi tersebut kurang dari 75, maka disarankan kalian untuk melakukan
review pembelajaran hingga paham dan melakukan evaluasi lagi
Waktu yang di perlukan untuk mempelajari modul ini adalah 2 x pertemuan dengan
2 jam pelajaran tiap pertemuan. Prasyarat pengetahuan yang harus dimiliki oleh siswa
untuk mempelajari teknologi digital adalah pengetahuan awal tentang konsep teknologi
dalam kehidupan sehari-hari.
E. Materi Pembelajaran
Modul ini terbagi menjadi dua kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat
uraian materi, contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi.
Pertama : Penyimpanan Data
Kedua : Transmisi Data
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
PENYIMPANAN DATA
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan kalian dapat memahami konsep
penyimpanan data dalam bentuk analog dan digital serta penerapannya dalam teknologi
informasi dan komunikasi yang nyata dalam kehidupan sehari-hari serta dapat
menyajikan karya hasil penelusuran informasi tentang penyimpanan data dalam bentuk
analog dan digital serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
B. Uraian Materi
1. Pengertian Teknologi
Perhatikan beberapa gambar berikut!
2. Pengertian Analog
Analog merupakan sebutan sebuah sinyal yang memiliki bentuk gelombang dan
cara kerjanya yang berkelanjutan. Sinyal analog ini membawakan informasi data, yaitu dengan
mengubah karakteristik gelombang.
Parameter yang digunakan sinyal analog ini ada 2, yaitu frekuensi dan amplitude.
Umumnya gelombang yang terdapat dalam sinyal analog memiliki bentuk gelombang sinus
dengan 3 variabel dasar yaitu frekuensi, amplitude dan phase.
Frekuensi adalah banyaknya jumlah gelombang dari sebuah sinyal analog, amplitude
merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan sebuah sinyal analog, sedangkan phase
merupakan besaran sudut sebuah sinyal analog dalam waktu-waktu tertentu.
Lalu bagaimana cara kerja sebuah sinyal analog? cara kerja sinyal ini adalah dengan
menyebarkan sinyal menggunakan gelombang radio atau elektromagentik dan dilakukan
berulang-ulang. Proses penyebaran sinyal ini tentunya dipengaruhi berbagai faktor pengganggu.
Jadi sinyal analog adalah sebuah bentuk komunikasi elektromagnetik yang sangat
tergantung pengirimannya pada gelombang elektromagnetik.
3. Pengertian Digital
informasi sebagai nilai-nilai numerik. Perlu diketahui, jumlah jari-jemari manusia normal
ada 10. Angka 10 ini terdiri atas dua angka 1 dan 0. Dua angka ini, 1 dan 0 inilah yang
digunakan dalam dunia digital. Angka 1 dan 0 merupakan lambang dari ON dan OFF atau
YA dan TIDAK. Dua angka ini disebut juga bilangan biner atau BIT. Bilangan biner inilah
yang menjadi tumpuan dari semua perintah-perintah dan menjadi kode dari sebuah
sistem digital.
Sistem digital menggunakan kode 1 dan 0 juga dikenal sebagai BIT (Binary Digit).
Bit merujuk pada sebuah digit dalam sistem angka biner, contohnya angka 10010
memiliki panjang 5 bit. Digit biner hampir selalu digunakan sebagai satuan terkecil dalam
penyimpanan dan komunikasi informasi di dalam teori komputasi dan informasi digital.
Pengertian bit ini sangat penting ketika ingin mempelajari tentang transmisi dan
penyimpanan data secara digital. Berikut ini pengodean huruf yang dilakukan dalam
sistem biner.
Fash Disk
Flashdisk adalah sebuah alat penyimpanan data eksternal yang dihubungkan port
USB yang mampu menyimpan berbagai format data dan memiliki kapasitas penyimpanan
yang cukup besar. Flashdisk dapat menyimpan data secara permanen walaupun aliran
listrik pada rangkaian flashdisk diputuskan. Ini terjadi karena didalam flashdisk terdapat
sebuah controller dan memori yang mampu menyimpan data secara permanen walaupun
aliran listrik yang ada pada flashdisk sudah diputuskan oleh user.
Kekurangan Flashdisk
1) Mudah hilang karena ukurannya kecil.
2) Jika flas disk di dalam kantong baju/celana dan lupa mengeluarkannya maka flash
disk akan ikut tercuci sehingga flash disk menjadi rusak.
MicroSD
MicroSD adalah kartu memori non-volatile yang dikembangkan oleh SD Card
Association yang digunakan dalam perangkat portable. Kaluarga microSD yang lain
terbagi menjadi SDSC yang kapasitas maksimum resminya sekitar 2 GB, meskipun
beberapa ada yang sampai 4 GB. SDHC (High Capacity) memiliki kapasitas dari 4 GB
sampai 32 GB, dan SDXC (Extended Capacity) kapasitasnya di atas 32 GB hingga
maksimum 2 TB.
MicroSD diaplikasikan pada berbagai peralatan teknologi, seringnya digunakan
pada telefon genggam (hand phone).
Gambar 8: MicroSD
(https://blog.dimensidata.com/pengertian-dan-perbedaan-kualitas-class-pada-microsd/)
C. Rangkuman
1. Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
2. Kata digital berasal dari kata Digitus (bahasa Yunani) yang berarti jari-jemari. Istilah
digital menunjuk kepada jari-jari kaki dan tangan, yang telah dipakai selama ribuan
tahun untuk menghitung dan menggambarkan data-data numerik.
3. Teknologi digital adalah teknologi yang menggunakan perintah pengkodean biner
untuk menghasilkan suatu perintah tertentu yang diinginkan oleh seorang digital
progammer.
4. Transmisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pengiriman (penerusan)
pesan dan sebagainya dari seseorang kepada orang (benda) lain. Contoh peralatan
yang melakukan transmisi data secara digital yaitu telepon seluler, siaran televisi
digital, dan komputer yang terhubung ke jaringan.
5. Penyimpanan data dalam dunia digital adalah sebuah benda elektronik yang mampu
menyimpan data-data elektronik dengan tujuan agar dapat dibuka kembali dan atau
digunakan kembali. Contoh alat penyimpanan data adalah hard disk, USB flashdisk,
microSD dan cloud storage.
D. Latihan Soal
Kerjakan soal latihan berikut dengan baik dan benar!
1. Jelaskan tujuan menciptakan teknologi!
2. Apa yang dimaksud dengan teknologi digital?
3. Dalam teknologi digital sering kalian mendengar istilah BIT, jelaskan apa yang
dimaksud dengan bit tersebut!
4. Sebutkan berbagai jenis media penyimpanan digitan!
5. Jelaskan kelebihan dan kekurangan flash disk!
E. Penilaian Diri
Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama
pada bagian yang masih "Tidak". Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan
ke pembelajaran berikutnya.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
TRANSMISI DATA DIGITAL
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan kalian dapat memahami konsep
penyimpanan dan transmisi data dalam bentuk analog dan digital serta penerapannya
dalam teknologi informasi dan komunikasi yang nyata dalam kehidupan sehari-hari serta
dapat menyajikan karya hasil penelusuran informasi tentang transmisi dan penyimpanan
data dalam bentuk analog dan digital serta penerapannya dalam teknologi informasi dan
komunikasi (misalnya poster banner) dengan sikap yang cermat, teliti, tanggung jawab,
disiplin dan komunikatif.
B. Uraian Materi
1. Transmisi Data
Transmisi data dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara analog dan secara
digital. Pada sistem analog, terdapat amplifier di sepanjang jalur transmisi. Setiap
amplifier menghasilkan penguatan (gain), baik menguatkan sinyal pesan maupun noise
tambahan yang menyertai di sepanjang jalur transmisi tersebut. Pada sistem digital,
amplifier digantikan regenerative repeater. Fungsi repeater selain menguatkan sinyal,
juga “membersihkan” sinyal tersebut dari noise. Pada sinyal “unipolar baseband”, sinyal
input hanya mempunyai dua nilai – 0 atau 1. Jadi repeater harus memutuskan, mana dari
kedua kemungkinan tersebut yang boleh ditampilkan pada interval waktu tertentu, untuk
menjadi nilai sesungguhnya di sisi terima. Untuk lebih jelasnya maka dibahas seperti
berikut.
Transmisi Data Analog.
Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang
membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua
parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude
dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat
gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog. Hal ini didasarkan
kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal analog dapat diperoleh dari
perpaduan sejumlah gelombang sinus. Dengan menggunakan sinyal analog, maka
jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah
terpengaruh oleh noise.
Sinyal analog merupakan pemanfaatan gelombang elektromagnetik. Proses
pengiriman suara, misalnya pada teknologi telepon, dilewatkan melalui gelombang
elektromagnetik ini. Sinyal analog merupakan bentuk dari komunikasi elektronik yang
merupakan proses pengiriman informasi pada gelombang elktromagnetik, dan bersifat
variabel dan berkelanjutan. Satu komplit gelombang dimulai dari voltase nol kemudian
menuju voltase tertinggi dan turun hingga voltase terendah dan kembali ke voltase nol.
Frekuensi gelombang tersebut dinyatakan dalam hertz (Hz) yang menunjukkan
jumlah gelombang yang dipancarkan setiap detik. Misalnya dalam satu detik, gelombang
dikirimkan sebanyak 10, maka disebut dengan 10 Hz. Contohnya sinyal gambar pada
televisi, atau suara pada radio yang dikirimkan secara berkesinambungan. Pelayanan
dengan menggunakan sinyal ini agak lambat dan gampang mendapat error dibandingkan
dengan data dalam bentuk digital.
2. Telefon Seluler
Salah satu benda yang sangat akrab saat ini adalah ponsel atau telepon seluler.
Hampir setiap orang mempunyai benda ini baik bagi yang sekadar memanfaatkan untuk
komunikasi dasar atau bahkan ke fungsi hiburan. Telepon seluler atau ponsel atau telepon
genggam atau handphone adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai
kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap. Kelebihannya
adalah dapat dibawa kemana-kama dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan
telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless). Saat ini, Indonesia mempunyai dua
jaringan telepon nirkabel, yaitu sistem GSM (Global System for Mobile
Telecommunications) dan sistem CDMA (Code Division Mutiple Access)
untuk dipegang oleh tangan. ukuran yang besar ini dikarenakan keperluan tenaga dan
performa baterai yang kurang baik. Selain itu generasi 1-G masih memiki masalah dengan
mobilitas pengguna. Pada saat melakukan panggilan, mobilitas pengguna terbatas pada
jangkauan area telepon seluler. (Tim Penyusun, 2018: 183)
C. Rangkuman
1. Telepon seluler atau ponsel adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang
mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran
tetap. Kelebihannya adalah dapat dibawa kemana-kama dan tidak perlu
disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless).
2. Sejarah perkembangan telepon seluler melalui beberapa generasi, yaitu Generasi 0
(Handy-talky SCR536), Generasi I (1G), Generasi II (2G, telepon seluler
tahun1996), Generasi III (ponsel 3G), dan Generasi IV (ponsel 4G).
3. Penemu telepon seluler adalah Martin Cooper dari Motorola Corp.
D. Penugasan Mandiri
Buatlah sajian/paparan tentang transmisi dan penyimpanan data digital, boleh
dalam bentuk power point, brosur, atau banner!
E. Latihan Soal
Jawablah soal-soal berikut ini dengan baik dan benar!
1. Apakah perbedaan teknologi analog dan teknologi digital?
2. Sebutkan media penyimpanan data digital ?
3. Saat ini perkemgangan televisi sudah sangat maju dengan adanya siaran televisi
digital. Coba sebutkan kelebihan televisi digital dari televisi analog!
4. Jelaskan secara singkat cara kerja telefon seluler!
5. Perkembangan telefon seluler sungguh sangat cepat hingga sudah mencapai generasi
4G. Jelaskan apa yang dimaksud dengan generasi 4G tersebut!.
F. Penilaian Diri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan cara membubuhkan tanda centang
(√) pada kolom jawaban kalian secara jujur dan bertanggungjawab!
No Pernyataan Jawaban
Ya Tidak
1 Saya sudah memahami konsep transmisi analog
2 Saya sudah memahami konsep transmisi digital
3 Saya sudah memahami sejarah telefon seluler
4 Saya sudah memahami tentang cara kerja panggilan dari
telefon genggam ke telefon rumah
5 Saya sudah memahami tentang cara kerja panggilan
telefon genggam ke telefon genggam
Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama
pada bagian yang masih "Tidak".Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan
ke pembelajaran berikutnya.
EVALUASI
Untuk mengetahui sejauh mana kalian menguasai modul ini maka kerjakan soal-soal
berikut!
3. Besarnya data yang tersimpan bianya dinyatakan dalam byte. Satu mega byte atau
biasa ditulis 1 MB sama dengan ….
A. 100 bytes
B. 1.000 bytes
C. 1 giga bytes
D. 1000 kilo bytes
E. 1000 giga bytes
4. Media penyimpan data berikut yang memiliki kapasitas penyimpan data terbesar
adalah ….
A. Laser Disk
B. Digital Versatile Disk (DVD)
C. Compact Disk (CD)
D. Floppy Disk
E. Blu-ray
6. Saat ini dalam mentrasmisikan data banyak yang menggunakan kabel fiber optic.
Prinsip kerja fiber optic sesuai dengan hokum ….
A. Alexander Graham Bell
B. Basile Bauchon
C. Snellius
D. Herman Hollerith
E. Alexander Bain
10. Berikut ini yang tidak termasuk dalam penjelasan cloud storage adalah ….
A. Penyimpanan data yang memanfaatkan server virtual
B. membutuhkan tambahan perangkat fisik agar dapat digunakan.
C. Keamanan data lebih terjaga
D. Proses akses data hanya membutuhkan koneksi dengan internet.
E. Data akan tetap tersimpan dengan aman meskipun perangkat elektronik
mengalami kerusakan.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyani, Fieska dan Yandri Santoso.2018. Fsisika Untuk SMA/MA Kelas XII. Bogor: Quadra
Kanginan, Marthen. 2016. Fisika untuk SMA/MA Kelas XII . Jakarta: Erlangga
Pujianto, Supardianningsih, Risdiyani Chasanah, dan Dhara Nurani. 2016. Buku Siswa
Fisika untuk SMA/MA Kelas XII Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam.
Klaten: PT Intan Pariwara
Tim Masmedia Buana Pustaka. 2015. Fisika untuk SMA/MA Kelas XII. Sidoarjo: Masmedia
Tim Penyusun. 2018. Fisika Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam Kelas XII. Klaten:
PT Intan Pariwara
https://www.andalanelektro.id/2018/08/pengertian-dan-perbedaan-sistem-analog-dan-
digital.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Piringan_hitam
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-digital.html
http://www.atbnews24.com/2018/06/pengertian-teknologi-digital.html)
https://www.dictio.id/t/apa-kekurangan-dan-kelebihan-platform-teknologi-
digital/14333/2)
PENYUSUN
FAUZIYATUN NAZIFATUL IFFAH, S.Pd.
MA BILINGUAL MUSLIMAT NU SIDOARJO
DAFTAR ISI
PENYUSUN ............................................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................ 3
GLOSARIUM ........................................................................................................................................... 4
PETA KONSEP ....................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 6
A. Identitas Modul ........................................................................................................... 6
B. Kompetensi Dasar ....................................................................................................... 6
C. Deskripsi Singkat Materi ............................................................................................ 6
D. Petunjuk Penggunaan Modul ...................................................................................... 7
E. Materi Pembelajaran ................................................................................................... 7
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 ....................................................................................................... 8
INTI ATOM ............................................................................................................................................. 8
A. Tujuan Pembelajaran .................................................................................................. 8
B. Uraian Materi .............................................................................................................. 8
C. Rangkuman ............................................................................................................... 12
D. Latihan Soal .............................................................................................................. 13
E. Penilaian Diri ............................................................................................................ 15
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 .....................................................................................................16
RADIOAKTIVITAS ..............................................................................................................................16
A. Tujuan Pembelajaran ................................................................................................ 16
B. Uraian Materi ............................................................................................................ 16
C. Rangkuman ............................................................................................................... 21
D. Penugasan Mandiri ................................................................................................... 22
E. Latihan Soal .............................................................................................................. 22
F. Penilaian Diri ............................................................................................................ 24
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 .....................................................................................................25
REAKSI INTI .........................................................................................................................................25
A. Tujuan Pembelajaran ................................................................................................ 25
B. Uraian Materi ............................................................................................................ 25
C. Rangkuman ............................................................................................................... 28
D. Latihan Soal .............................................................................................................. 29
E. Penilaian Diri ............................................................................................................ 30
EVALUASI .............................................................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................36
GLOSARIUM
Inti Atom : Bagian dalam dari atom yang menjadi pusat orbit dari elektron
Nuklida : Konsep inti atom yang diberi lambang tertentu, memunjukkan
nama dan data nukleon penyusunnya
Nukleon : Partikel penyusun nuklida, terdiri atas proton dan netron
Isotop : Nuklida-nuklida yang memiliki nama sama namun jumlah
nukleon berbeda
Partikel Radiasi : Partikel yang dilepas/dipancarkan nuklida stabil untuk
mencapai kestabilan
Radioisotop ; Isotop tidak stabil yang memancarkan radiasi menuju
kestabilan inti
Defek Massa : Massa yang hilang ketika nuklida terbentuk dari proton dan
netron
Energi Ikat Inti : Energi yang mengikat proton dan netron dalam inti
Kestabilan Inti : Penjelasan kriteria nuklida stabil dan tidak stabil ditinjau dari
pita kestabilan (N/Z) dan energi ikat pernukleon
Reaksi Inti : Reaksi perubahan nuklida dari satu nuklida menjadi nuklida
lainnya
Reaksi Fisi : Reaksi pembelahan nuklida menjadi dua atau lebih nuklida
dengan menyerap atau melepas energi
Reaksi Fusi : Reaksi penggabungan nuklida menjadi nuklida baru dengan
menyerap atau melepas energi
Waktu Paruh : Waktu yang diperlukan radioisotop mengalami pelemahan,
peluruhan sehingga aktivitas atau kuantitasnya menjadi
tinggal separo
Reaksi Peluruhan : Reaksi perubahan nuklida menjadi nuklida baru dengan
melepas partikel radiasi
Isotop stabil : Nuklida-nuklida yang stabil yang tidak melepas radioisotop
Isotop radioaktif : Nuklida-nuklida tidak stabil yang melepas radioisotop untuk
mencapai kestabilan inti
Aktivitas radiasi : Kuantitas kegiatan melepas partikela radiasi per satuan waktu
Daya tembus : Kemampuan radiasi yang dipancarkan radioisotop menembus
suatu bahan yang mekin melemah
Deret Radioaktif : Pola keteraturan yang berulang dari perubahan isotop tidak
menjadi isotop stabil, yaitu deret Thorium, Neptonium,
Uranium, dan Aktinium
PETA KONSEP
PENDAHULUAN
A. Identitas Modul
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas : 12 MIPA
Alokasi Waktu : 3 Pertemuan @ 4 JP
Judul Modul : Inti Atom dan Radioaktivitas
B. Kompetensi Dasar
3. 10 Menganalisis karakteristik inti atom, radioaktivitas, pemanfaatan, dampak, dan
proteksinya dalam kehidupan sehari-hari
Materi inti atom dan radioaktivitas ini adalah materi yang sangat penting untuk
memahami secara utuh salah satu issu energi nuklir sebagai salah satu alternatif energi
masa depan. Sebagian besar informasi yang tersebar melalui media mainstream dan
media sosial adalah begitu besar bahaya dan dampak negatifnya dibanding dengan
manfaat dan potensi besar yang dapat digunakan untuk kemajuan umat manusia.
Hampir sebagian besar negara maju memanfaatkan sumber nuklir dalam produksi
energi listrik, bahkan lebih dari 60% sumber tenaga listrik mereka adalah PLTN
(Pembangkin Listrik Tenaga Nuklir). Sementara negara berkembang dengan potensi
besar seperti Indonesia masih dibayang-banyangi minimnya informasi dan tenaga ahli
yang berminat menekuninya. Dengan memahami karakteristik inti atom,
radioaktivitas, pemanfaatan, dampak, dan proteksinya dalam kehidupan sehari-hari,
maka Anda akan memhami lebih utuh tentang issu nuklir dan alternatif sumber energi
masa depan lebih objektif.
Dalam mempelajari modul ini kalian harus membaca modul ini dengan cermat, melalui
kegiatan membaca dan mempelajari materi, kemudian dilanjutkan dengan
mengerjakan latihan soal sebagai alat evaluasi disertai refleksi. Semoga modul ini
bermanfaat, kalian dapat mengerti dan memahami isi modul serta menerapkannya.
E. Materi Pembelajaran
Modul ini terbagi menjadi 3 (tiga) kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat
uraian materi, contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi.
Pertama : Inti Atom mencakup lambang dan nama nuklida, nukleon, energi ikat inti,
isotopp, dan kestabilan inti
Ketiga : Reaksi inti mencakup reaksi peluruhan, reaksi fisi, reaksi fusi, deret
radioaktivitas, dan energi reaksi
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
INTI ATOM
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran ini diharapkan, siswa dapat:
1. membedakan nuklida dan nukleon;
2. menghitung defek massa dan energi ikat inti;
3. membedakan isotop stabil dan tidak stabil; dan
4. menjelaskan peluruhan sebagai cara mencapai kestabilan inti.
B. Uraian Materi
Selamat jumpa kembali anak-anak. Kali ini kalian akan mendalami alam mikroskopik
yang sangat kecil dan sulit untuk diamati, yaitu tentang fisika inti, atau fisika nuklir.
Mendiskusikan nuklir tidak hanya pada informasi bahaya dan dampak buruk, tapi mari
kita fahami kaidah keilmuan yang bermanfaat bagi peeradaban manusia terkait inti
atom atau nuklida atau dalam isu populer nuklir.
Gambat 1.1 Ilustrasi Inti Atom Sebagai Pusat Orbit Elektron dalam Atom
Inti atom adalah bagian dalam dari atom yang menjadi pusat orbit dari elektron.
Seperti yang kita fahami, bahwa atom itu terdiri dari inti atom di bagian pusat dan
dikelilingi oleh elektron yang bergerak mengorbil inti. Uraian berikut ini akan
menjelaskan tentang lambang dan nama nulkida, komposisi nuklida, energi ikat inti,
isotop, dan kestabilan inti dan peluruhan.
Nuklida adalah istilah penamaan dari inti atom. Inti atom atau Nuklida tersusun
atas proton dan netron yang jaraknya saling berdekatan. Proton adalah partikel
penyusun Nuklida yang berpuatan listrik positif, dan netron adalah partikel
penyusun yang tidak bermuatan atau netral.
Selama ini kita mengenal nama dan lambang atom seperti atom Kalium yang ditulis
19K39 atau 19𝐾 . Nama atom itu adalah kalium, lambang atau notasi 19K39 atau 19𝐾
39 39
Pada Nuklida makna lambang atau notasi hanya menjelaskan informasi inti atom,
tidak melihat di luar inti. Lambang atau notasi Nuklida ditulis sebagai berikut.
𝐴
𝑧𝑋
𝑛 =𝐴−𝑍
Bisakah kamu menuliskan nama nuklida, jumlah nukelon, jumlah proton, dan
netron untuk 136𝐶 dan 23 11𝑁𝑎? Bagus, Kamu dapat menguraikannya sebagai
berikut. 136𝐶 , adalah nuklida Carbon. Jumlah nukleonnya 13, terdiri atas 6 proton
dan 7 netron. 23 11𝑁𝑎, adalah nuklida Natrium. Jumlah nukleonnya 23, terdiri atas 11
proton dan 12 netron.
Fisikawan meyakini ada energi besar yang mampu mengikat nukleon dalam inti
sehingga mampu menahan gaya tolak elektrostatik. Energi besar yang mengikat
nukleon itu dinamakan energi ikat inti. Pertanyaan selanjutnya, dari mana
energi itu berasal? Ternyata data menunjukkan bahwa ada perbedaan jumlah
massa inti dibanding dengan jumlah keseluruhan massa nukleon. Perbedaan
massa itu disebut sebagai massa yang hilang atau defek massa. Selanjutnya
massa yang hilang itu berubah menjadi energi ketika nuklida terbentuk dari
𝑚 = 𝑍. 𝑚𝑝 + (𝐴 − 𝑍). 𝑚𝑛 − 𝑚𝑛𝑢𝑘𝑙𝑖𝑑𝑎
Selanjutnya energi yang hilang saat terbentuk Nuklida itu berubah menjadi energi
ikat inti dengan kesetaraan massa dan energi menurut Einstein (𝐸 = 𝑚. 𝑐 2 ).
Dengan konversi satuan energi dalam unit skala inti (M.eV) dari satuan metrik
Joule maka besar energi ikat inti dirumuskan sebagai berikut.
𝐸 = 𝑚. 931 𝑀. 𝑒𝑉 atau
𝐸 = (𝑍. 𝑚𝑝 + (𝐴 − 𝑍). 𝑚𝑛 − 𝑚𝑛𝑢𝑘𝑙𝑖𝑑𝑎 ).931 𝑀. 𝑒𝑉
energi sebesar itu mampu mengangkat satu kawasan sekolah kamu sampai 100
meter. Itulah sebabnya energi nuklir menjadi harapan energi masa depan, jika
kita mampu mendapatkannya. Ini memerlukan kecanggihan ilmu dan teknologi.
Bukankah kita dapat berbuat baik kepada sesama dengan kemampuan energi
yang besar? Tentu saja, kamu dapat berbagi kebaikan itu dengan mendalami fisika
di bidang nuklir, teknologi nuklir, dan sebagainya.
3. Isotop
Beberapa nuklida memiliki nukleon berbeda seperti nuklida karbon, ada 126𝐶 , 136𝐶 ,
dan 146𝐶 . Penamaan untuk nuklida seperti diigunakan istilah isotop. Jadi ada isotop
carbon terdiri atas 126𝐶 , 136𝐶 , dan 136𝐶 . Ada pula isotop oksigen 168𝑂 dan 178𝑂. Jadi
isotop adalah nuklida-nuklida dengan nukelon yang berbeda-beda.
Isotop manakah yang paling stabil dan paling tidak stabil diantara 126𝐶 , 136𝐶 , dan
6𝐶 ? Bagaimana dengan isotop oksigen 8𝑂 dan 8𝑂 ? Ya, kamu benar. Istotp 6𝐶
14 16 17 12
paling stabil dan isotop 6𝐶 paling tidak stabil. Begitu pula 8𝑂 lebih stabil
14 16
Kalian sudah memahami perbandingan beberapa isotop antara isotop satbil dan
tidak stabil. Berikut ini akan dijelaskan teori tnetang kestabilan inti.
Secara sederhana isotop dengan nukleon sedikit berukuran kecil akan lebih stabil
karena semua nukleon ada dalm jangkauan gaya ikat inti. Sementara isotop dengan
nukleom banyak (nuklida berat) memiliki ukuran besar dengan kemungkinan
melampaui jangkauan gaya ikat inti. Oleh karana itu dapat disimpulkan bahwa inti
ringan (nukleon sedikit) cenderung stabil. Sedangkan inti berat (nukleon banyak)
cenderung tidak stabil.
Secara rinci ada penjelasan teori kestabilan dengan visual grafik (Giancolli, Physics
2005) sebagai berikut.
Gambar kiri menjelaskan bahwa nuklida yang berada pada garis grafik (N=Z)
adalah nuklida stabil, gaya ikat inti yang berasal dari energi ikat inti mengikat kuat
inti dan melawan gaya tolak elektrostatik. Tafsirannnya bahwa untuk nuklida di
luar grafik (di ata atai di bawahnya) merupakan nuklida tidak satbil. Dalam hal ini
isotop 168𝑂 stabil karena persis di grafik tersebut, jumlah proton dan netronya
sama yaitu 6. Sementara nuklida 178𝑂 tidak stabil, ada di atas grafik kaena jumlah
netron lebih banyak (9) dibanding dengan jumlah proton (8).
Gambar kanan menjelaskan fakta tentang energi ikat per nukleon. Nilai tertinggi
ada pada 5626𝐹𝑒 dengan eneri ikat pernukleon sekitar 8,8 M.eV/nukleon. Nuklida
dengan nukleon lebih dari 56 memiliki energi ikat per nukleon semakin menurun.
Ini ditafsirkan bahwa nuklida ringan cenderung stabil engan energi ikat per
nukleon relatif besar. Sedangkan nukilda berat dengan jumlah nukleon banyak
memiliki energi ikat per nukelon relatif kecil cederung tidak stabil. Begitulah dua
penjelasan terkait kestabilan inti.
Sebagaimana yang sudah difahami sebelumnya, inti tidak stabil cenderung goyah
dan beberap nukleon akan lepas. Peristiwa lepasnya sebagian nukleon dari
nuklida tidak stabil disebut sebagai peluruhan (decay). Isotop 178𝑂 akan melepas
satu netron untuk menjadi isotop 168𝑂. Begitu pula isotop 146𝐶 akan melepas dua
netron untuk menjadi 126𝐶 .
C. Rangkuman
Berdasarkan urian materi di atas, dapat dirangkum sebagai berikut.
1. Nuklida adala nama untuk inti atom yang terdiri dari proton dan netron.
Sedangkan nukleon adalah partikel penyusun nuklida. Lambang nuklida adalah
𝑧𝑋 dengan Z jumlah proton dan A jumlah nukleon.
𝐴
2. Defek massa adalah massa yang hilang ketika nuklida terbentuk dari nukleonnya.
Defek massa ini kemudian berubah menjadi energi ikat inti yang mengikat kuat inti
melawan gaya tolak elektrostatik antar proton.
3. Beberapa nuklida memiliki nama yang sama tetapi jumlah nukleon berbeda
dinamakan isotop.
4. Isotop dengan nukleon lebih banyak cenderung tidak stabil, isotop dengan jumleh
nukelon lebih sedikit cerderung lebih stabil. Isotop tidak stabil akan goyah dan
melepas sebagian nukleon untuk mencapai isotop stabil, disebut peristiwa
peluruhan
D. Latihan Soal
Jawablah pertanyaan latihan berikut dengan cermat dan teliti. Coba dulu secara
mandiri, jika diperlukan baru melihat kunci dan penyelesaian jawaban
1. Tuliskan dua perbedaan antara nuklida dan nukleon!
2. Tuliskan nama nuklida, jumlah nukelon, jumlah proton, dan jumlah netron untuk
nuklida berikut ini.
a. 56
26𝐹𝑒
b. 60
28𝑁𝑖
3. Hitung besar defek massa, energi ikat inti, dan energi ikat per nukleon nuklida
berikut ini. (mp = 1,0078 sma, mn = 1,0087 sma, dan C2 setara dengan 931 M.eV)
a. 147𝑁 dengan massa nuklida 14,0030 sma
b. 238
92𝑈 dengan massa nuklida 238,0508 sma
4. Mengapa isotop dengan nukleon lebih banyak cenderung tidak stabil dibanding
dengan isotop dengan nukleon lebih sedikit?
5. Bagaimana caranya isotop tidak stabil berubah menjadi isotop stabil? Berikan
contohnya!
3. Defek massa, energi ikat inti, dan energi ikat per nukleon
a. 147𝑁
Defek 𝑚 = 𝑍. 𝑚𝑝 + (𝐴 − 𝑍). 𝑚𝑛 − 𝑚𝑛𝑢𝑘𝑙𝑖𝑑𝑎
massa:
𝑚 = 7.1,0078 + (14 − 7). 1,0087 − 14,0030
𝑚 = 7,0546 + 7,0609 − 14,0030
𝑚 = 0,1125 𝑠𝑚𝑎
Energi ikat 𝐸 = 𝑚. 931 𝑀. 𝑒𝑉
inti: 𝐸 = 0,1125.931 𝑀. 𝑒𝑉 = 104,7375 𝑀. 𝑒𝑉
Eenergi ikat 𝑚. 931 𝑀. 𝑒𝑉
𝐸=
per nukleon 𝐴
104,7375 𝑀. 𝑒𝑉
𝐸= = 7,4813 𝑀. 𝑒𝑉
14
b. 238
92𝑈
Defek 𝑚 = 𝑍. 𝑚𝑝 + (𝐴 − 𝑍). 𝑚𝑛 − 𝑚𝑛𝑢𝑘𝑙𝑖𝑑𝑎
massa:
𝑚 = 92.1,0078 + (238 − 92). 1,0087 − 238,0508
𝑚 = 92,7176 + 147,2702 − 235,0505
𝑚 = 1,9370 𝑠𝑚𝑎
Energi ikat 𝐸 = 𝑚. 931 𝑀. 𝑒𝑉
inti: 𝐸 = 1,9370.931 𝑀. 𝑒𝑉 = 1803,347 𝑀. 𝑒𝑉
Energi ikat 𝑚. 931 𝑀. 𝑒𝑉
𝐸=
per 𝐴
nukleon 1803,347 𝑀. 𝑒𝑉
𝐸= = 7,5771 𝑀. 𝑒𝑉
238
4. Karena isotop dengan nukleon lebih banyak, volume inti semakin besar dan
semakin berpeluang melampaui jangkauan gaya ikat inti. Maka isotp ini menjadi
goyak dan tidak stabil.
5. Antara lain dengan melepas sebagian nukleon. Misalnya isotop 136𝐶 akan melepas
satu netron menjadi isotop stabil 126𝐶 .
E. Penilaian Diri
Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada bagian
yang masih "Tidak".
Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
RADIOAKTIVITAS
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran ini diharapkan, siswa dapat:
1. menjelaskan partikel radiasi yang dipancarkan isotop tidak stabil;
2. membandingkan daya ionisasi dari radioisotop;
3. menjelaskan manfaat dan bahaya radioisotop;
4. menjelaskan faktor yang mempengaruhi aktivitas radiasi;
5. menerapkan waktu paruh dalam berbagai masalah; dan
6. menganalisis daya tembus radiasi pada bahan.
B. Uraian Materi
Isotop tidak stabil selalu aktif melakukan perubahan menuju isotop stabil dengan
melepas sebagian nukleon yang disebut sebagai peristiwa peluruhan. Ada isotop yang
cepat mencapai kestabilan, ada pula yang relatif lambat. Isotop yang cepat disebut
memiliki aktivitas lebih tinggi dibandingkan dengan isotop yang lambat. Dalam
kegiatan ini, kalian akan mempelajari partikel apa saja yang dilepas (dipancarkan)? Apa
saja faktor yang mempengaruhi aktivitasi radiasi? Dan apa dampak dan manfaat
radioisotop?
1. Partikel Radiasi
Pada saat isotop tidak stabil meluruh, beberapa partikel dilepas dalam beberapa
bentuk, antara lain sebagai berikut.
a. Netron dengan lambang 1 0𝑛, tidak bermuatan listrik dan massa 1
b. Proton dengan lambang 1 1
1𝑛 atau 1𝐻 , bermuatan listrik positif dan massa 1
c. Detron dengan lambang 2 1𝐻 , bermuatan listrik positif dan massa 2, terdiri atas
1 proton dan 1 netron
d. Tritron dengan lambang 3 1𝐻 , bermuatan listrik positif dan massa 3, terdiri atas
1 proton dan 2 netron
e. Sinar alpha dengan lambang 4 4
2𝛼 atau 2𝐻𝑒, adalah inti Helium bermuatan
listrik positif dan massa 4, terdiri atas 2 proton dan 2 netron
f. Sinar beta dengan lambang −1 0𝛽 , bermuatan listrik negatif dan massa 0
g. Positron dengan lambang 1
0𝛽 , bermuatan listrik positif dan massa 0
h. Sinar gamma dengan lambang 00𝛾 , adalah gelombang elektromagnetik, tidak
bermassa dan tidak bermuatan
Partikel radiasi tersebut memiliki karakter berbeda sesuai dengan ukuran dan
muatan listrik. Ukuran akan mempengaruhi daya tembus pada suatu bahan. Makin
kecil ukuran akan semakin besar daya tembusnya. Sehingga dapat difahami bahwa
sinar gamma merupakan partikel radiasi yang paling besar daya tembusnya.
Muatan listrik akan mempengaruhi kelistrikan bahan yang dilewati atau akan
mengionisasi media yang dilewati. Salah satu dampak ionisasi adalah menghasilkan
energi dan menimbulkan efek panas seperti terbakar. Tidak heran radiasi dengan
intensitas tinggi menimbulkan luka bakar berbahaya bagi tubuh manusia. Dengan
demikian sinar aplha merupakan partikel radiasi paling tinggi daya ionisasinya
karena bermuatan listrik positif, +2.
No Radioisotop Manfaat
1. Iodium- 131 Mendeteksi ketidaknormalan pada tiroid
Mengetahui kecepatan aliran sungai
2. Iodium -123 Mendeteksi gangguan ginjal dengan cara injeksi
3. Karbon – 14 Mendeteksi ketidaknormalan diabetes dan anemia
Mengukur umur fosil dari pancaran sinar beta
4. Krom – 51 Untuk scanning limpa
5. Selenium -75 Untuk scanning pankreas
6. Teknetium -99 Untuk scanning tulang dan paru-paru, keruskan jantung
Menyelidiki kebocoran salurah bawah laut
7. Titanium – 201 Mendeteksi kerusakan jantung, digunakan bersamaan
Tc- 99
8. Galium – 67 Untuk scanning getah bening
9. Xe – 133 Mendeteksi kesehatan paru-paru
10. Fe -59 Mempelajarai pembentukan sel darah merah
11. Natrium 24 Mendeteksi penyempitan pembuluh darah dan gangguan
peredaran darah
Mendeteksi kebocoran saluran bawah laut
Mengukur kecepatan aliran sungai
12. Silikon Sebagai perunut radioisotop pada pengerukan lumpur
pelabuhan atau terowongan
13. Posfor – 32 Mengira jumlah pupuk yang diperlukan
Mendeteksi penyakit mata, tumorm dan hati
14. Uranium -235 Bahan bakar rektor pembangkit listrik
15. Uranium – 238 Menaksir umur batuan
16. Cobalt – 60 Mengontrol pertumbuhan beberapa jenis kanker melalui
sinar gamma yang dihasilkan
17. Oksigen – 15 Menganalisis proses fotosintesis
18. Oksigen – 18 Perunut asal mula molekul air yang terbentuk
Radiasi nuklir dalam jumlah terlalu tinggi menimbulkan dampak negatif terhadap
kesehatan manusia. Kasus kebocoran nuklir yang menyebabkan radiasi tingkat
tinggi terjadi di Chernobyl, Ukraina pada 1986 adalah salah satu contohnya. Reaktor
nuklir Chernobyl meledak akibat desain reaktor yang buruk dan pengoperasian
oleh staf yang tidak terlatih. Akibatnya, 5% inti nuklir yang berada di dalam reaktor
terlepas ke udara dan menewaskan 54 orang.
Menurut atomarchive.com, setidaknya ada tujuh dampak radiasi nuklir dalam dosis
tinggi yang membahayakan kesehatan. Berikut rinciannya.
1. Rambut
Radiasi nuklir sebesar 200 rad atau lebih tinggi akan menyebabkan rambut
rontok dengan cepat.
2. Otak
Sel-sel otak akan rusak jika terpapar radiasi nuklir sebesar 5.000 rad atau lebih.
Sebagaimana jantung, radiasi nuklir membunuh sel syaraf dan pembuluh darah
yang kecil sehingga bisa menimbulkan stroke dan kematian mendadak.
3. Tiroid
Kelenjar tiroid rentan terkena radioaktif
iodine. Dalam jumlah yang cukup, radioaktif
iodine bisa merusak sebagian atau seluruh
kelenjar tiroid. Dampak radioaktif iodine bisa
dikurangi dengan mengonsumsi potassium
iodide.
4. Aliran darah
Ketika seseorang terkena radiasi nuklir sekitar
100 rad, produksi sel darah putih akan
berkurang sehingga orang tersebut akan
rentan terkena infeksi. Dampak ini sering
disebut sebagai penyakit radiasi ringan (mild
radiation sickness). Gejala awalnya mirip
dengan flu dan seringkali tidak terlihat kecuali
jika dilakukan tes darah.
5. Jantung
Dampak intens radioaktif sebesar 1.000-5.000 rad bisa langsung menyumbat
pembuluh darat sehingga terjadi gagal jantung dan bisa berdampak pada
kematian.
6. Organ pencernaan
Kerusakan organ pencernaan yang disebabkan oleh radiasi nuklir sebesar 200
rad atau lebih bisa menimbulkan mual, muntah darah, dan diare. Radiasi ini
menghancurkan sel-sel di dalam tubuh, termasuk sel darah, organ pencernaan,
reproduksi, serta mengancam DNA dan RNA dari sel yang mampu bertahan.
7. Organ reproduksi
Sel-sel organ reproduksi membelah diri dengan cepat sehingga radiasi nuklir
sebesar 200 rad pun bisa membahayakan sel-sel ini. Dalam jangka panjang,
radiasi bisa menyebabkan seseorang menjadi mandul.
3. Aktivitas Radiasi
Faktor yang mempengaruhi aktivitas radiasi adalah jumlah nuklida dan konstanta
peluruhan. Dinyatakan dengan rumus:
𝐴 = . 𝑁
A = aktivitas (kejadian/detik atau Becquerel, Bq)
= konstanta peluruhan
N = jumlah partikel (N = mol x NA dengan NA bilangan Avogadro, 6,02 x 1023)
Satuan aktivitas yang sering digunakan adalah Curie (Ci), 1 Ci = 3,70 x 1010 Bq.
Mari kita kita hitung aktivitas 1 kg Radium –226 yang memiliki konstanta
peluruhan 5,1 x 1010 det-1.
1000
1 kg Radium – 226 = = 4,435 𝑚𝑜𝑙
226
Jumlah partikel Radium N = mol x NA = 4,435 x 6,02 x 1023 = 2,664 x 1024 .
Aktivitas A = .N = 5,1 x 1010 x 2,664 x 1024 = 1,358 x 1035 Bq
1,358 x 1035
Atau A = 3,7𝑥1010
= 3,670𝑥1024 𝐶𝑖
4. Waktu Paruh
Karena aktivitas radiasi makin melemah seperti ilustrasi grafik, maka pada suatu
saat akan mencapai nilai setengahnya. Waktu yang diperlukan untuk mencapai
nilai setengah disebut sebagai waktu paruh atu umur paruh (half time).
𝐴 1 𝑡/𝑇 1 𝑛
𝐴0
= (2) = (2) , dengan n = t/T
𝐴 𝑁 𝑚 1 𝑡/𝑇 1 𝑛
𝐴0
= 𝑁 = 𝑚 = (2) = (2)
0 0
Mari kita gunakan untuk memecahkan masalah dari seorang Arkeolog yang
menemukan batuan purba di Gunung Padang Cianjur. Pada fosil yang ditemukan
terdata masih ada tersisia 25% carbon akti C-14. Jika waktu paruh isotop C-14
5600 tahun, berapa umur fosil itu?
1 1 1 2
25% = 4, maka 4 = (2) , berarti n = 2 dan t = 2T = 2x5600 = 11.200 tahun. Jadi
umur fosil itu diperkirakan 11200 tahun.
5. Daya Tembus
Sinar gamma merupakan sinar radioaktif yang memiliki daya tembus paling besar,
karena ukurannya yang sangat kecil dan merupakan gelombang elektromagnetik.
Manfaat daya tembus ini digunakan untuk mendeteksi informasi dari tempat yang
sulit ditembus dengan alat biasa. Bahkan mampu menembus beton setebal 1
meter.
Ketika menembus bahan yang dilewati, intensitas (kekuatan) sinar gamma akan
berkurang seiring jarak tembusnya. Ilustrasi pelemahan intensitas dapat dilihat
grafik di bawah.
I = intensitasi radiasi
x = tebal bahan
= koefisien pelemahan.
Tebal yang ditembus untuk mencapai nilai setengan disebut sebagai Half Value
Layer (HVL)
𝐼 1 𝑥/𝐻𝑉𝐿 1 𝑛
𝐼0
= (2) = (2) , dengan n = x/HVL
Mari kita gunakan sinar gamma yang mengalami pelemahan intensitas ketika
melewati bahan pengalang yang tebalnya 20 cm. Intensitas sinar gamma berkurang
75%, berapa besar HVL? Berapa koefisien pelemahannya?
0,693
Koefisien pelemahan = = 0,0693 𝑐𝑚−1
10 𝑐𝑚
C. Rangkuman
Dari uraian materi di atas, disimpulkan sebagai berikut.
1. Partikel radiasi yang dipancarkan radioisotop memiliki daya tembus dan daya
ionisasi yang berbeda, tegantung pada ukuran, muatan listrik, dan energi yang
dimiliki
2. Daya ionissi sinar alpha terbesar sedangkan sinar gamma terkecil. Daya
tembusnya sinar gamma terbesar dan sinar alpha terkecil
D. Penugasan Mandiri
Perhatikan ilustrasi berikut ini.
E. Latihan Soal
Jawabalah pertanyaan berikut ini secara mandiri. Jika diperlukan barulah kalian
membuka kunci dan pembahasan latihan.
1. Bandingkan antara sinar alpha dan sinar beta! Manakah yang memiliki daya
tembus lebih besar? Mana yang daya ionisasinya lebih besar? Mengapa demikian?
2. Jelaskan tiga radioistop yang bermanfaat di bidang kesehatan dan dua manfaat di
bidang pertanian!
3. Hitunglah aktivitas inti atom 10 gram 238 92𝑈 yang mempunyai waktu paruh T =
7,07.10 s!
8
4. Suatu atom radioaktif mula mula mempunyai aktivitas inti 20 Ci. Apabila waktu
paruh atom itu 2 jam, hitunglah aktivitas intinya setelah 4 jam kemudian!
63
5. Dalam waktu 48 hari, 64bagian suatu unsur radioaktif meluruh. Berapa waktu
paruh unsur radioaktif tersebut?
6. Suatu bahan memiliki konstanta pelemahan 0,0231 cm-1. Berapa besar intensitas
radiasi yang hilang setelah menembus tebal 120 cm?
1. Sinar alpha terdiri atas dua proton dan dua netron, bermuatan listrik +2
Sinar betha bermuatan listrik -1
Maka sinar alpha memiliki daya ionisasi lebih besar, daya tembusnya rendah
karena ukurannya lebih besar
Sinar beta memilki daya tembus besar, dan daya ionisasi lebih kecil
4. n = t/T = 4/2 = 2
𝐴 1 𝑡/𝑇
=( )
𝐴0 2
1 1
𝐴 = 𝐴0 ( )2 = 20𝑥 = 5 𝐶𝑖
2 4
63 1 1 6
5. 64bagian meluruh, maka sisanya 64 = (2)
𝑡 48
Waktu paruh T = 𝑛 = 6
= 8 ℎ𝑎𝑟𝑖
0,693 0,693
6. HVL =
= 0,0231 = 30 𝑐𝑚
𝐼 1 𝑥/𝐻𝑉𝐿 1 120/30 1 4 1
Intensitasi yang tersisa 𝐼 = (2) = (2) = (2) = 16 bagian
0
1 15
Intensitas yang hilang = 1 − 16 = 16 = 93,75%
F. Penilaian Diri
Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada bagian
yang masih "Tidak".
Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
REAKSI INTI
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran ini diharapkan, siswa dapat:
1. menerapkan prinsip reaksi peluruhan;
2. membedakan reaksi fisi dan fusi;
3. menghitung energi reaksi; dan
4. membedakan deret radioaktif.
B. Uraian Materi
Reaksi inti tidak diartikan dalam pandangan yang sama seperti reaksi kimia karena
adanya ikatan ion, kovalen, atau lainnya kemudian membentuk larutan, atau endapan
atau lainnya. Reaksi inti merupakan cara untuk melihat proses perubahan yang terjadi
pada inti (nuklida) berubah dari nuklida satu ke nuklida lainnya. Perubahan itu karena
peristiwa peluruhan, penggabungan, atau pecah akibat benturan. Reaksi inti ditulis
mirip dengan reaksi kimia dan menggunakan prinsip yang sama dalam penghitungan.
1. Reaksi Peluruhan
226 222
88𝑅𝑎 → 86𝑅𝑛 + 42𝛼
238 234
92𝑈 → 90𝑇ℎ + 42𝛼
Pada peluruhan alpha melepas dua proton dan dua netron sekaligus.
b. Peluruhan beta
14 14
6𝐶 → 7𝑁 + −10𝛽
14 14
6𝐶 → 7𝑁 + −10𝛽
13 13
7𝑁 → 6𝐶 + +10𝛽
37 37
19𝐾 → 18𝐴𝑟 + +10𝛽
12 12
6𝐶 ∗→ 6𝐶 + 00𝛾
Pada peluruhan gamma tidak ada proton atau netron yang berubah. Biasanya
peluruhan gamma beersamaan dengan peluruhan lainnya
2. Reaksi Fisi
1 133
0𝑛 + 235
92𝑈 → 51𝑆𝑏
99
+ 41 𝑁𝑏 + 4 10𝑛
1
0𝑛 + 235 92 1
92𝑈 → 𝑋 + 36𝑁𝑏 + 3 0𝑛
3. Reaksi Fusi
4. Energi Reaksi
𝐸 = 𝑚. 931 𝑀. 𝑒𝑉
m = msebelum - msesudah
Mari kita hitung energi fusi nuklir detron yang bergabuing menjadi Helium
dengan persamaan reaksi berikut ini
2
1𝐻 + 21𝐻 → 42𝐻𝑒 + 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖
5. Deret radioaktif
C. Rangkuman
Dari uraian materi di atas, dapat dibuat ramngkuman sebagai berikut
1. Reaksi peluruhan merupakan cara untuk menunjukkan perubahan nuklida
menjadi nuklida baru dengan melepas partikel radiasi.
2. Reaksi fisi adalah pembelahan nuklida berat menjadi dua nuklida lebih ringan
dengan produksi energi artikel partikel radiasi.
3. Reaksi fusi adalah penggabungan dua nuklida ringan menjadi nuklida lebih berat
dengan produksi energi. Reaksi fusi terjadi setiap saat di matahari
4. Energi reaksi sebanding dengan perubahan massa sebelum dengan sesudah
dengan menggunakan nilai kesetaraan massa dan energi.
5. Deret radioaktif mendeskripsikan jejak peluruhan isoop radiaktif dalam berbagai
jalan. Empat deret radioaktif yang dikenal adalah deretThorium, Neptonium,
Uranium, dan Aktinium
D. Latihan Soal
1. Apa yang dimaksud dengan reaksi inti? Apakah sama pengertian reaksi inti seperti
reaksi kimia? Jelaskan
2. Perubahan apa yang terjadi ketika sebuah nuklida meluruh melepaskan sinar beta dan
sinar alpha pada waktu yang sama?
4. Jelaskan ilustrasi fusi nuklir berikut ini! Kemudian tuliskan persamaan reaksi
Bila diketahui massa Uranium = 235,0457 sma, massa barium = 140,9177 sma, massa
Kripton = 91,8854 sma, dan massa = netron 1,0087 sma, dan 1 sma setara 931,5 MeV
7. Jelaskan dua deret radioaktif dan tuliskan dua perbedaan pada deret tersebut.
2. Pada peruluhan alpha nuklida kehilangan dua proton dan dua netron dan empat
nukleon lepas. Pada peluruhan beta terjadi perubahan netron menjadi proton
3. Partike X dikenali dengan mencari jumlah proton dan nukleon dan diperoleh 20𝑋=2 10𝑛.
Maka X adalah netron.
5. Nuklida X dikenali dari jumlah netron dan jumlah nukleon. Jumlah nukleon (bawah)
didapat dari kesamaan jumlah, maka hasilnya 1 + 1 – 0 = 0. Jumlah nukleon didapat
dari kesamaan jumlah bagia atas, maka hasilnya 2 + 3 – 1 = 4. Maka lambang nuklida
menjadi 42𝑋 atau 42𝐻𝑒, yaitu Helium.
E. Penilaian Diri
Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada
bagian yang masih "Tidak".
Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.
EVALUASI
Pilihlah satu jawaban yang dianggap benar
3. Berikut ini cara yang dilakukan oleh nulida tidak stabil agar menjadi stabil melalui
peluruhan
(1) Melepas neutron dalam inti
(2) Melepas proton dalam inti
(3) Melepas elektron valensi
(4) Melepas proton dan elektron
Pernyataan yang benar adalah ....
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 1 dan 3
d. 2 dan 4
e. 3 dan 4
4. Sebuah nuklida zXA dengan massa inti K, memiliki defect massa untuk menghasilkan
energi ikat inti sebesar ....
a. {Z.mp + (A-Z).mn – K}
b. {A.mp + (A-Z).mn – K}
c. {(A-Z).mp + A.mn – K}
d. {K - Z.mp + (A-Z).mn}
e. {z.mp + (A-Z).mn + K}
Agar massa isotop yang tersiswa tinggal 12,5 gram, maka waktu yang diperlukan
adalah ....
a. 15 menit
b. 30 menit
c. 60 menit
d. 75 menit
e. 90 menit
9. Isotop C14 yang ditemukan pada batuan di gunung padang Cianjur ternyata tinggal
12,5%. Jika waktu paro isotop C14 5600 tahun, maka umur situr Gunung Padang
diperkirakan sekitar ....
a. 22400 tahun
b. 16800 tahun
c. 11200 tahun
d. 7200 tahun
e. 5600 tahun
DAFTAR PUSTAKA
Douglas, Giancoli, C. 2005. Physics: Principle and Application. Pearson Education Malaysia,
Pte. Ltd.
Finn, Alons,. 1980. Fundamental University Physics. New York: Addison Wesley Publishing
Company, Inc.
Palupi, Dwi Satya, Suharyanto. Fisika 3 untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
https://katadata.co.id/
https://images.app.goo.gl/USWB5c4FMqdCUGFg9
https://images.app.goo.gl/EFJ9uHLjPnq8wop87
https://images.app.goo.gl/URxoBae9crMA5Ke39
PENYUSUN
FAUZIYATUN NAZIFATUL IFFAH, S.Pd.
MA BILINGUAL MUSLIMAT NU SIDOARJO
DAFTAR ISI
PENYUSUN ................................................................................................................................................ 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... 3
GLOSARIUM .............................................................................................................................................. 4
PETA KONSEP .......................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN ...................................................................................................................................... 6
A. Identitas Modul .............................................................................................................. 6
B. Kompetensi Dasar .......................................................................................................... 6
C. Deskripsi Singkat Materi ............................................................................................... 6
D. Petunjuk Penggunaan Modul ......................................................................................... 6
E. Materi Pembelajaran ...................................................................................................... 7
KEGIATAN PEMBELAJARAN .............................................................................................................. 8
SUMBER ENERGI .................................................................................................................................... 8
A. Tujuan Pembelajaran ..................................................................................................... 8
B. Uraian Materi ................................................................................................................. 8
C. Rangkuman .................................................................................................................. 11
D. Penugasan Mandiri ...................................................................................................... 11
E. Latihan Soal ................................................................................................................. 11
F. Penilaian Diri ............................................................................................................... 12
EVALUASI ................................................................................................................................................ 13
KUNCI JAWABAN EVALUASI ............................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................... 17
GLOSARIUM
PETA KONSEP
Sumber Energi
mencakup
PENDAHULUAN
A. Identitas Modul
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas : 12 (Dua Belas)
Alokasi Waktu : Satu kali Pertemuan @ 4 JP
Judul Modul : Keterbasan Energi dan Upaya Mengatasinya
B. Kompetensi Dasar
3. 11 Menganalisis keterbatasan sumber energi dan dampaknya bagi kehidupan
E. Materi Pembelajaran
Modul disediakan untuk satu kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat uraian
materi, contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi.
Materi pembelajaran mencakup berbagai jenis sumber energi, energi terbarukan,
energy tak terbarukan, keterbatasansan energi, dan energi massa depan, serta upaya
mengatasinya.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
SUMBER ENERGI
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran ini diharapkan, kalian dapat menganalisis
keterbatasan sumber energi dan dampaknya bagi kehidupan serta menyajikan
ide/gagasan dampak keterbatasan sumber energi bagi kehidupan dan upaya
penyelesaian masalah dengan energi alternaf.
B. Uraian Materi
Pemanfaatan energi tak terbarukan yang hingga saat ini masih mendominasi
penggunaan energi di Indonesia membuat masalah yang sangat serius dalam hal
ketersediaan cadangan sumber energi tak terbarukan itu sendiri. Cadangan minyak
bumi, batu bara, dan gas alam suatu saat akan habis, jika dari sekarang kita tidak
memperhatikan pemanfaatannya secara bijak.
Untuk mengatasi krisis energi ini, maka dibutuhkan solusi yaitu dengan menigkatkan
pemanfaatan sumber energi terbarukan di Indonesia. Sumber energi terbarukan di
Indonesia saat ini sangat melimpah. Selain itu, pemanfaatan sumber energi
terbarukan juga mengurangi dampak pencemaran lingkungan.
C. Rangkuman
Dari uraian materi di atas, dapat dirangkum sebagai berikut:
1. Sumber daya energi adalah sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan baik
sebagai sumber energi maupun sebagai energi
2. Sumber Energi Terbarukan, adalah sumber energi yang bisa diperbaruisehingga
dalam penggunaannya dapat dengan cepat dan mudahdidapatkan. Sumber energi
ini memiliki kelebihan tidak mencemarilingkungan. Contoh: energi
matahari/surya, energi panas bumi, energiangin, dan energi air.
3. Sumber Energi tak Terbarukan, adalah sumber energi dari sumber dayaalam yang
tidak dapat diperbaru artinya ketersediaannya di alam initerbatas karena proses
pembentukannya yang memerlukan waktu yangsangat lama. Contoh: minyak
bumi, gas alam, dan batu bara
4. Penggunaan sumber energi digunakan untuk: insdustri, rumah tangga,
transportasi, dan komersial
5. Beberapa macam pembangkit listrik antara lain: Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), Pembangkit Listrik Tenaga
Angin (PLT Angin), Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut Air Laut (PLT
Pasangsurut), Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) dan Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU)
D. Penugasan Mandiri
Buatlah sebuah poster iklan layanan masyarakat untuk membantu upaya turut serta
menghemat energi dan melestarikan lingkungan, serta mendorong minat siswa untuk
mendalami sains dan teknologi di bidang energi dan pengembangan energi baru.
Poster dibuat berkelompok dengan anggota 4 orang tiap kelompok.
E. Latihan Soal
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan energi terbarukan dan energi tak
terbarukan!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pembangkit energi listrik!
3. Sebutkan jenis-jenis pembangkit tenaga listrik!
4. Jelaskan dampak pemanfaatan energi terhadap:
a. cuaca dan iklim
b. perairan
c. tanah!
F. Penilaian Diri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secara jujur dan bertanggung jawab dengan
cara membubuhkan tanda centang (√)!
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Saya mampu menjelaskan pengertian energi terbarukan
2 Saya mampu menjelaskan pengertian energi tak
terbarukan
3 Saya mampu menjelaskan konsep pembangkit listrik
4 Saya mampu menjeaskan analisis dampak keterbatasan
energi yang berdampak pada lingkungan.
Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada
bagian yang masih "Tidak".
Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.
EVALUASI
C. 3, 4, dan 5
D. 2, 3, dan 5
E. 1, 4, dan 5
Sumber energi masa depan yang tepat untuk kota Jakarta adalah ....
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 3, dan 4
C. 2, 3, dan 4
D. 1 dan 2
E. 3 dan 4
9. Propinsi di Indonesia yang paling banyak kandungan sumber panas bumi adalah ....
A. Jawa Barat
B. Jawa Timur
C. Sulawesi Utara
D. Kalimantan Barat
E. Sumatera Selatan
10. Bahan bakar yang digunakan dalam reaktor nuklir adalah ....
A. Uranium
B. Cadmium
C. Radium
D. Thorium
E. neptunium
DAFTAR PUSTAKA
Cahyani, Fieska dan Yandri Santoso.2018. Fsisika Untuk SMA/MA Kelas XII. Bogor: Quadra
Kanginan, Marthen. 2016. Fisika untuk SMA/MA Kelas XII . Jakarta: Erlangga
Pujianto, Supardianningsih, Risdiyani Chasanah, dan Dhara Nurani. 2016. Buku Siswa
Fisika untuk SMA/MA Kelas XII Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam.
Klaten: PT Intan Pariwara
Tim Masmedia Buana Pustaka. 2015. Fisika untuk SMA/MA Kelas XII. Sidoarjo:
Masmedia
Tim Penyusun. 2018. Fisika Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam Kelas XII.
Klaten: PT Intan Pariwara