Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH

STUDI AL-QUR’AN
“Tafsir Surat Al-Lail (92) ayat 1 s.d. 21”
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi al-Qur’an

Disusun oleh:
Moh. Yasin, S. Pd.
(19010019)

PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS DARUL ULUM
JOMBANG
2020
Asbabun Nuzul Ayat 1-21
Ayat tersebut turun berkenaan dengan :
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa seorang pemilik pohon kurma mempunyai
pohon yang mayangnya menjulur kerumah tetangganya seorang fakir yang banyak anaknya. Tiap
kali pemilik kurma itu memetik buahnya ia memetiknya dari rumah tetangganya, dan apabila ada
kurma yang jatuh dan dia pungut oleh anak-anak yang fakir itu segera turun dan merampasnya
dari tangan anak-anak itu, bahkan yang sudah masuk kemulutnya pun dipaksa dikeluarkannya.
Kemudian orang fakir mengadukan kejadian itu kepada Rasulullah saw., dan beliau
berjanji akan menyelesaikannya. Kemudian Rasulullah saw, mendatangi sang pemilik kurma
tersebut dan bertemu dengan pemilik kurma lalu Rasulullah saw bersabda :"Berikanlah kepadaku
pohon kurma yang mayangnya menjulur ke rumah si Anu, dan bagianmu sebagai gantinya pohon
kurma di surga". Pemilik pohon kurma itu berkata :"Aku mempunyai banyak pohon kurma dan
pohon kurma yang diminta itu paling baik buahnya". Pemilik pohon kurma itu pergi.
Pembicaraan dengan Nabi saw, itu sama pemilik kurma didengar oleh seorang
dermawan, dan dermawan tersebut lansung menghadap kepada Rasulullah saw, dan berkata :
"Apakah tawaran tuan itu berlaku juga bagiku, jika pohon kurma itu telah menjadi milikku?
Rasulullah saw, menjawab : "Ya".
Maka sang dermawan itu pergi menemui pemilik pohon kurma itu. Pemilik pohon
kurma itu berkata : "Apakah engkau tahu bahwa Rasulullah saw,menjanjikan pohon kurma di
surga sebagai ganti pohon kurma yang meyangnya menjulur kerumah tetanggaku? Dan bahwa
aku telah catat tawarannya, akan tetapi buahnya sangat mengagumkan, padahal pohon kurmaku
sangat banyak akan tetapi tidak ada satu pohon pun yang sehebat lebatnya dengan kurmaku yang
satu itu". Maka orang dermawan itu berkata :"Apakah engkau mau menjualnya" Ia menjawab :
"Tidak, kecuali apabila ada orang yang sanggup memenuhi keinginanku, akan tetapi pasti tidak
ada yang sanggup memenuhi permintaanku itu". Dermawan itu berkata :"berapa yang kau
inginkan?. Lalu ia berkata :"Aku ingin 40 pohon kurma " Dermawan itu terdiam sejenak dan
berkata : "Engkau minta yang bukan-bukan, baik akan kuberikan 40 pohon kurma kepdamu, dan
aku minta saksi jika kamu benar mau menukarnya" Ia mengambil sahabat-sahabatnya untuk
menyaksikan penukaran itu.
Dermawan itu pun menghadap kepada Rasulullah dan berkata : Ya Rasulullah kurma itu
telah menjadi milikku dan aku telah serahkan kepada tuan". Maka berangkatlah Rasulullah
kepada fakir itu dan berkata : "Ambillah pohon kurma itu untukmu dan keluargamu". Maka
turunlah Al-Fil ayat 1 s/d akhir surah .Yang membedakan kedudukan dan akibat orang bakhil
dengan orang dermawan.
(Diriwayatkan oleh Ibnu abi Hatim dan yang lain dari al-hakam bin Abban dari Ikrimah
yang bersumber dari Ibnu Abbas).
Ayat 7 sampai dengan 21
Dalam riwayat dikemukakan bahwa Abu Bakar telah memerdekakan tujuh orang hamba
yang disiksa oleh pemiliknya karena hamba-hamba itu beriman kepada Allah. Maka turunlah
ayat 17 s/d 21 sebagai janji Allah kepada hambanya yang dermawan menafkahkan hartanya di
jalan Allah.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Hatim yang bersumber dari Urwah)
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa Abu Quhafah (ayah Abu Bakar) berkata kepada
Abu Bakar :" Aku melihat engkau memerdekakan hamba-hamba yang lemah, sekiranya engkau
memerdekakan hamba-hamba yang kuat, pasti mereka akan membantumu dan
mempertahankanmu, hai anakku". Abu Bakar menjawab :"Wahai bapakku aku mengharaapkan
apa yang ada disisi Allah". Maka turunlah ayat berkenaan dengan Abu Bakar ini (Surah Al-Fil
ayat 5-21)
(Diriwayatkan oleh Al-Hakim dari Amir bin Abdullah bin Zubair yang bersumber dari bapaknya
bernama Zubair)

Penjelasan Kandungan Surah Al-Lail


Dengan dimulainya sumpah Allah yang menggunakan pasangan waktu siang dan malam
yang kemudian diikuti dengan sumpah menggunakan penciptaan laki-laki dan perempuan, lalu
menjelaskan perbedaan perbuatan dan usaha manusia, mengindikasikan seolah manusia baik
laki-laki atau perempuan siang atau malam selalu berusaha dan bekerja untuk menyambung
hidup di dunia dan sebagian.

Anda mungkin juga menyukai