SEJARAH MATEMATIKA
“Weiestrass, Riemen, dan Cantor”
OLEH:
MARIANI DANDAPA (17504146)
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
segala rahmat, karunia dan anugerah dariNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
tentang “sejarah matematikawan weiestrass, Riemen, dan canto” dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan
baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupayah dengan
segala kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki sehingga dapat selesai dengan baik.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Kesimpulan................................................................................................................12
B. Saran...........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan bagian dari warisan budaya. Sebagai warisan budaya,
matematika hadir sebagai solusi ditengah-tengah permasalahan kehidupan sosial
masyarakat. Matematika memiliki sejarah panjang hingga tercipta serangkaian ilmu
matematika yang begitu kompleks.
Dalam makalah ini akan membahas tentang Weiestrass, Riemann dan cantor.
Yang merupakan tiga tokoh matematikawan yang memiliki sejarah dalam perjalanan
hidup masing2 dalam membuat suatu penelitian dalam matematika, perjalanan hingga
dapat menghasilkan karyanya masing-masing, yg sampai saat ini masih digunakan
dalam pembelajaran.
Karl Theodor Wilhelm Weiestrass ialah seorang matematikawan Prusia yang
mengembangkan teori lengkap tentang deret fungsi dan menyusun legitimasi operasi-
operasi yang demikian sebagai pengintegralan dan pendiferensialan suku demi suku.
Dia Menjadi dosen, dilakukan terus sampai tahun 1890, dimana selama ini weierstrass
merancang bahan-bahan kuliah sendiri. Semua bahan diajarkan dalam empat semester
meliputi:
- Pengenalan teori fungsi-fungsi analitik
- Fungsi-fungsi Elips
- Fungsi-fungsi Abelian
- Variansi-variansi kalkulus atau aplikasi funsi-fungsi elips
Georg fredrich Bernhard Riemann (september 17, 1826 – 20 juli 1866) adalah
seorang matematikawan jerman yang membuat kontribusi untuk analisis, teori
bilangan, dan geometri diferensial, beberapa dari itu memungkinkan perkembangan
selanjutnya dari relativitas umum.
Dan Georg Cantor (1845-1918), ialah seorang matematikawan asal jerman keturunan
Yahudi. Ia adalah orang pertama yang menemukan teori himpunan. Ketika teori
himpunan diperkenalkan pertama kalinya oleh Georg Cantor, tidak banyak
matematikawan yang melihat seberapa penting teori itu
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah yang akan di bahas yaitu:
1. Bagaimana sejarah dari Karl Theodor Wilhelm Weiestrass?
2. Apa saja yang diajarkan weiestrass?
3. Bagaimana sejarah dari Georg fredrich Bernhard Riemann?
4. Bagaimana sejarah dari Georg Cantor?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui dan lebih mengenal tokoh sejarah.
2. Menyelesaikan tugas mata kuliah sejarah matematika.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
belajar matematika secara pribadi. Hasilnya adalah ia meninggalkan universitas
tanpa gelar. Setelah itu dia belajar matematika di Universitas Münster (yang
bahkan saat ini sangat terkenal untuk matematika) dan ayahnya mampu
mendapatkan tempat baginya di sebuah sekolah pelatihan guru di Münster.
Kemudian ia bersertifikat sebagai guru di kota itu. Selama periode studi ini,
Weierstrass menghadiri kuliah Christoph Gudermann dan tertarik pada fungsi
berbentuk bulat panjang. Pada tahun 1843 ia mengajar di Deutsch-Krone di
Westprussia dan sejak 1848 ia mengajar di Lyceum Hosianum di Braunsberg.
Selain matematika dia juga mengajar fisika, botanics dan senam.
Setelah tahun 1850 Weierstrass menderita sakit dalam waktu yang lama, tetapi
mampu mempublikasikan makalah yang membawanya ke dalam ketenaran dan
perbedaan. Dia menjadi pimpinan di Technical University of Berlin, kemudian
dikenal sebagai Gewerbeinstitut. Dia Meninggal pada 19 Februari 1897 (umur
81) di Berlin, Province of Brandenburg, Kerajaan Prussia akibat pneumonia.
b. Menekuni matematika
Hasrat utama Weierstrass adalah matematika, namun titah sang ayah adalah
bidang keuangan. Yang terjadi adalah konflik batin dan memutuskan untuk tidak
menekuni kedua-duanya atau tidak kuliah sama sekali. Sehari-hari menghabiskan
waktu dengan bermain anggar dan minum-minum. Kehebatan bermain anggar
Weierstrass tidak perlu ditanyakan.
Gerak mata cepat, jangkauan, akurasi tinggi dan kecepatan pedang membuat
musuh-musuhnya kagum. Sejarah mencatat bahwa selama Weierstrass bermain
anggar, tifdak pernah mendapat luka di pipi bahkan kulitnya pun tidak pernah
tergores.
Akhirnya, Weierstrass belajar sendiri matematika dengan membaca buku
Laplace, Mechanique Celeste, dan buku Jacobi tentang fungsi-fungsi elips.
Pemahaman teori fungsi-fungsi elips diawali dengan membaca catatan kuliah
Gudermann. Motif utama Weierstrass terungkap dalam suratnya kepada [Marius
Sophus] Lie. Saya memutuskan menentang kehendak ayah.
Keputusan menjadi matematikawan yang masih membara ini dilampiaskan
dengan tetap mengikuti kuliah keuangan publik dan administrasi. Kuliah di
Universitas Bonn hanya sampai semester delapan, tahun 1838, dan gagal, tanpa
pernah mengikuti ujian akhir. Wilhelm merasa dipermalukan oleh sang anak. Atas
bujukan seorang teman, ketua pengadilan hukum di Paderborn, disarankan agar
mengirim Weierstrass belajar theologi dan filsafat di Academy di Munster agar
setelah tahun kedua dapat menjadi guru di sekolah menengah.
Tahun 1839, Weierstrass mendaftar Academy di Munster. [Christof]
Gudermann (1798 – 1852), idola Weierstrass, mengajar di sana. Weierstrass selalu
hadir dalam setiap kuliah Gudermann, sebelum akhirnya didorong oleh
Gudermann untuk menekuni matematika. Semester kedua, tahun 1840,
Weierstrass mengikuti ujian menjadi guru, namun pada saat bersamaan
keluarganya pindah ke Wersternkotten, sebelah barat Paderborn. Perpisahan
dilakukan oleh Weierstrass dengan mengirim mengirim pertanyaan dalam sebuah
surat yang berisi fungsi-fungsi elips hasil penelitian dan rekaannya kepada
Gudermann. Jawaban dari Gudermann membuat Weierstrass berjanji akan
menekuni matematika dengan menggunakan metode-metode Gudermann yang
disebutkannya sangat hebat.
3
c. Karya-karya Weierstrass
Sekitar tahun 1850, Weierstrass mulai mengisi waktu-waktu luang sebagai
guru dengan menekuni problem-problem matematika yang sudah mengkristral
sejak dirinya masih kuliah. Selama 12 tahun, tekanan mental dari ayah, sebagai
seorang siswa penggemar berat matematika sekaligus menjadi guru yang padat
acara, menghambat dirinya dalam berkarya.
Weierstrass menerbitkan makalah singkat tentang fungsi-fungsi Abelian dalam
prospektus sekolah Braunsberg tidak terlalu mengejutkan para matematikawan.
Tahun 1854 terbit artikel berjudul Zur Theorie del Abelschen Functionen dalam J
urnal Crelle. Makalah ini tidak hanya memberi penjelasan secara lengkap teori
tentang integral hiperelips yang dikembangkan oleh Weierstrass sekaligus sebagai
konsep “awal” metode-metode yang digunakan untuk menggambarkan fungsi-
fungsi Abelian sebagai deret yang makin lama makin kecil (konvergen) secara
tetap (konstan). Karya tersebut mengukuhkan Weierstrass sebagai matematikawan
ulung. Universitas Konigsberg menawarkan gelar doktor kehormatan pada tahun
1854. Tahun 1855, melamar di university of Breslau yang kosong ditinggal
Kummer yang pindah ke Berlin. Kummer menyarankan agar Weierstrass pindah
ke Berlin, namun surat dari Dirichlet kepada menteri pendidikan membuat
Weierstrass dipromosikan sebagai pengajar senitor di Braunsberg. Di sini dia
berjanji tidak akan menjadi guru sekolah menengah lagi.
Makalah lanjutan Theorie del Abelschen Functionen muncul kembali di Jurnal
Crelle pada tahun 1846. Muncul tawaran dari berbagai Universitas. Keinginan
tinggal di Berlin terwujud setelah diangkat menjadi pimpinan Industry Institute di
Berlin. Ketika menghadiri konferensi di Wina, Austrian University juga memberi
tawaran. Sebelum dia memutuskan, universitas Berlin - takut kehilangan putra
terbaiknya - memberi tawaran terbaik, dan Weierstrass menduduki jabatan di
universitas Berlin meskipun secara formal masih terikat di Industry Institute.
Sukses besar menjadi dosen matematika, banyak siswa dari seluruh dunia datang
untuk berguru padanya. Mata kuliah seperti: aplikasi deret Fourier dan integral
bagi fisika matematikal, pengantar teori fungsi-fungsi analitik, teori fungsi-fungsi
elips, dan aplikasi untuk problem-problem pada geometri dan mekanika. Tahun
1859/1860 memberikan kuliah Introduction to Analysis. Tahun 1860/1861
mengajar Integral Calculus. Tahun 1863/1864 mengajar The General Theory of
Analytic Functions.
4
ketinggalan jaman. Ide-ide Gudermann sangat cemerlang, namun tidak
diketahuinya bahwa fungsi-fungsi elips dapat dikembangkan dengan banyak cara
termasuk yang sederhana. Ide guderman adalah mendasarkan segala sesuatunya
pada deret bilangan berpangkat (power series) yang merupakan pengembangan
fungsi-fungsin. Hal ini kemudian disadari oleh weierstrass bahwa deret itu
hanyalah sekedar deret dan tidak mempunyai implikasi lanjutan.
Deret berpangkat dijabarkan dalam bentuk:
2
a 0+ a 1 z +a 2 z + …+anZn+… ,
Dimana koefisien a 0 , a 1 , a 2 ,… an… adalah bilangan konstan, sedang z adalah
bilangan variabel; bilangan yang terbentuk mungkin bilangan rill atau bilangan
kompleks.
Kiprah lain adalah campur tangan terhadap penaganan bilangan irrasional. Kita
semua tahu bahwa √ 2=1, apabila tanpa membubuhkan angka di belakang koma.
Apabila “dibuka”, maka diketahui 1,4 (satu angka dibelakang koma); 1,41 (dua
anmgka dibelakang koma); 1,414 (tiga angka dibelakang koma); 1,4142 (empat
angka dibelakang koma) dan seterusnya. Mengamati bahwa angka desimal
banyaknya mengikuti keinginan kita (misal : 10 angka dibelakang koma). Apa
yang dilihat weierstrass adalah urutan itu merupakan urutan bilangan rasional
yang makin lama makin kecil atau diberi istilah convergen sequence of rational.
Apasaja yang diajarkan oleh weierstrass? Menjadi dosen dilakukan terus sampai
tahun 1890, dimana selama ini weierstrass merancang bahan-bahan kuliah sendiri.
Semua bahan diajarkan dalam empat semester meliputi:
- Pengenalan teori fungsi-fungsi analitik
- Fungsi-fungsi Elips
- Fungsi-fungsi Abelian
- Variansi-variansi kalkulus atau aplikasi funsi-fungsi elips
5
B. Georg Friedrich Bernhard Riemann
6
b. Karya Bernhard Riemann
Salah satu karya Riemann adalah yang kita kenal sekarang dengan permukaan
Riemann. Hal tersebut tercantum dalam tesis doktornya yaitu bagaimana cara baru
untuk menggeneralisasi studi persamaan polinomial dari dua variabel nyata
menjadi variabel kompleks. Perbedaan besar adalah bahwa jika dua variabel
nyata membuat kurva pada bidang, maka dua variabel kompleks, masing-masing
terdiri dari dua unsur variabel nyata, tetapi satu dengan koefisien i, di mana .
Karena ini melibatkan lebih banyak lapisan kompleksitas, variabel-variabel ini
menentukan permukaan nyata yang menyebar di atas bidang. Berdasarkan teori
ini, Riemann menunjukkan bahwa permukaan dapat diklasifikasikan menjadi apa
yang disebutnya genus. Genus ini, atau angka, adalah jumlah maksimum dari
kurva tertutup yang, tanpa membelah permukaan atau kurva, dapat ditarik pada
permukaan. Analisis unik oleh Riemann ini adalah salah satu penggunaan topologi
pertama yang memiliki signifikansi nyata dalam matematika.
Gagasan Riemann adalah bahwa geometri dapat menjadi sebagai suatu
kemungkinan susunan titik-titik di ruang angkasa, sekarang disebut manifold,
bertentangan dengan pandangan kontemporer pada waktu itu, yang terdiri dari
Euclidean Geometry, di mana, setiap titik didefinisikan sebagai lokasi spesifik
dari yang lain poin sudah ditentukan. Riemann selanjutnya merenungkan ide
ruang dengan dimensi tak terbatas di luar dunia tiga dimensi kita.
Untuk mengklaim dapat mengidentifikasi satu inovasi yang paling dikenal
Riemann akan tergantung pada popularitas grup yang dimaksud. Dengan kata lain,
di antara siswa kalkulus, ia paling terkenal dengan Riemann Integral, atau seperti
yang biasa disebut, Riemann Sums. Riemann Sum adalah penjumlahan dari partisi
persegi panjang atau trapesium dari area di bawah kurva. Sejumlah partisi, n,
membagi kisaran nilai-x secara merata. Kemudian, sebuah persegi panjang
diambil dari sumbu x dengan basis yang membentang di antara dua partisi
rentang, naik ke ketinggian kurva di sudut kiri, sudut kanan, titik tengah tepi atas
persegi panjang.
Contoh dari ini ditunjukan dibawah ini :
7
Puncak karir Riemann muncul dengan pencapaian teori fungsi kompleks menjadi
teori bilangan. Banyak ahli matematika sebelum dia telah mempelajari fungsi
Zeta, seperti yang kemudian dikenal. Riemann, bagaimanapun, membawa studi ini
ke tingkat yang sama sekali belum pernah terjadi sebelumnya. Fungsi zeta
dipelajari untuk hubungan dekat dengan bilangan prima. Setelah Riemann
menambahkan kepraktisannya, ia kemudian dikenal sebagai Riemann Zeta
Function, karena Riemann Hypothesis yang terkenal, salah satu dari tujuh
pertanyaan milenium yang, jika terbukti atau tidak terbukti, akan memberi
imbalan kepada orang yang bertanggung jawab dengan $ 1 juta. Selain itu, pada
tahun 1900, Hilbert memasukkan Hipotesis Riemann sebagai salah satu dari 23
masalahnya yang menantang dunia matematika untuk menyelesaikannya dalam
alamat berjudul The Problem of Mathematics. Fungsi Riemann Zeta dapat ditulis
sebagai:
Dimana, mengingat bahwa Γ ( x ) adalah fungsi gamma, hasilnya setelah
menggantikan fungsi gamma dan untuk ekspresi didalam integral. Memberikan
Anda
Fungsi ini, diterapkan oleh Bernhard Riemann ke semua bilangan kompleks nyata,
menghasilkan banyak pertanyaan yang masih belum dijawab oleh komunitas
matematika hingga zaman modern. Bagian dari karya Riemann yang benar-benar
membedakannya dari pendahulunya adalah bahwa ia menerapkan fungsi zeta,
alih-alih ke bilangan asli, ke semua bilangan kompleks nyata, di mana bilangan
kompleks dapat didefinisikan sebagai mengandung dua bilangan real, satu nyata
dan satu bagian kompleks (alias “imajiner”) dalam bentuk z = a + bi. Alih-alih
garis satu dimensi, sekarang, perluasan parameter Riemann ini berarti bahwa
seluruh bidang nilai sekarang ada sebagai input yang mungkin untuk Fungsi
Riemann Zeta.
8
berbeda jika hanya disubstitusi dalam konteks ekspansi sans-kalkulus dari
penjumlahan dari kebalikan dari bilangan alami yang dinaikkan ke kekuatan s. Ini
pada dasarnya berarti bahwa nilai input s yang biasanya akan memberikan output
yang berbeda tidak hanya dapat dirasionalisasi, tetapi juga dihitung secara
objektif.
Ini memungkinkan Riemann mencapai penanda terbesar dalam hidupnya:
Hipotesis Riemann. Dengan memasukkan berbagai nilai, s, ke dalam fungsi,
berbagai bilangan kompleks akan dihasilkan. Namun, Riemann, yang menjadi ahli
matematika tingkat lanjut, melihat polanya. Bayangkan bidang kompleks, di
mana, setiap nilai di sepanjang sumbu horizontal adalah semua bilangan real, dan
setiap nilai di sepanjang sumbu vertikal adalah semua bilangan imajiner (angka
dengan faktor √−1 , bi asalnya dilambangkan dengan i). Diantara bidang ini,
setiap titik adalah nilai, dimana nilainya, s = x + yi.
Ketika titik terletak di mana saja pada bidang di sebelah kanan garis x = 1,
substitusi khas dapat menghasilkan nilai untuk Fungsi Riemann Zeta pada nilai
itu. Contohnya adalah bahwa ketika s = 2, nilai tepat yang ditemukan kemudian
oleh Leonard Euler. Untuk semua input dari bentuk -2n: n Numbers Bilangan
Alami, output dari Riemann Zeta Function adalah 0. Ini dikenal sebagai nol
sepele.
Telah terbukti bahwa semua nol non-sepele mengandung bagian nyata antara 0
dan 1, membentuk apa yang disebut Critical Strip. Hipotesis Riemann menyatakan
bahwa semua nol non-sepele, lebih khusus, terletak tepat di garis x = 1/2, setengah
jalan antara 0 dan 1.
9
C. Georg cantor (1845-1918)
10
matematika. Tapi penemuannya tidak menguntungkan cantor. Ia mendapatkan
tantangan hebat dari ahli-ahli matematika pada waktu itu, terutama dari gurunya,
ialah Kronecker. Akan tetapi penemuan beliau sampai sekarang hampir seluru
orang didunia menerima teori himpunan.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karl Theodor Wilhelm Weiestrass ialah seorang matematikawan Prusia yang
mengembangkan teori lengkap tentang deret fungsi dan menyusun legitimasi operasi-
operasi yang demikian sebagai pengintegralan dan pendiferensialan suku demi suku.
Georg fredrich Bernhard Riemann (september 17, 1826 – 20 juli 1866) adalah seorang
matematikawan jerman yang membuat kontribusi untuk analisis, teori bilangan, dan
geometri diferensial, beberapa dari itu memungkinkan perkembangan selanjutnya dari
relativitas umum. Dan Georg Cantor (1845-1918), ialah seorang matematikawan asal
jerman keturunan Yahudi. Ia adalah orang pertama yang menemukan teori himpunan.
Mereka merupakan matematikawan penting yang penemuanya dikenal hingga
sekarang.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini, penulis berharap agar pembaca dapat lebih memahami
Sejarah dari Weiestrass, Riemann, dan Cantor. Dapat mengetahui bagaimana
perjalanan mereka hingga menemukan karya-karya dalam matematika melalui
penemuan yang mereka dapatkan. Penulis juga berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan terutama bagi pelajar yang membutuhkan ilmu. Kami
juga butuh saran/kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih
baik.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://hanmatematika.blogspot.com/2014/05/karl-wilhelm-theodor-weierstrass.html,
https://blogpenemu.blogspot.com/2014/09/Karl-Theodor-Wilhelm-Weierstrass-
Mengembangkan-Teori-Lengkap-Tentang-Deret-Fungsi.html,
https://artdotis.wordpress.com/2019/05/24/bernhard-riemann-siapa-dia/,
https://www.kompasiana.com/euis_hasanah/5626140a957e61a50976a32e/georg-cantor-
penemu-teori-himpunan,
https://feelsafat.com/2022/02/georg-cantor.html,
13