Disusun Oleh :
Sundari
1730201277
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................ 1
C. Tujuan................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 2
A. Profil Teori Karl Marx......................................................................... 2
B. Perkembangan Teori Karl Marx........................................................... 5
C. Hubungan Teori Karl Marx Terhadap Pendidikan............................... 8
BAB II PENUTUP.......................................................................................... 10
A. Kesimpulan........................................................................................... 10
B. Saran..................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah teori Karl Marx adalah :
1. Bagaimana profil Karl Marx?
2. Apa saja teori yang dikembangkan oleh Karl Marx?
3. Bagaimana hubungan teori Karl Marx terhadap sosiologi pendidikan?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah teori Karl Marx ini adalah :
1. untuk mengetahui profil Karl Marx.
2. Agar mengetahui teori apa saja yang dikembang Karl Marx
3. Untuk mengetahui hubungan teori Karl Marx terhadap sosiologi
pendidikan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil Karl Marx (1818-1883)
Marx merupakan tokoh besar dalam sosiologi dimana dia masuk
dalam kategoris aliran klasik. Karl Heinrich Marx lahir pada 5 Mei 1818.
Ia lahir di Trier tenggara Jerman. Dan wafat pada 14 Maret 1883 di
London. Lahir dari pasangan Heinrich Marx dan Heinriette Pressburg.
Marx anak ketiga dari 9 bersaudara Ia berasal dari keluarga borjuis dan
berpendidikan di Yahudi kelas menengah, Marx menjalani sekolah di
rumah sampai umur 13 tahun pada oktober 1835 di usia 17 tahun Marx
masuk Universitas bonn dan pindah ke universitas Berlin.
Marx juga mempunyai seorang istri bernama Jenny Von Westphalen
dan mempunyai 7 orang anak. Karl Marx merupakan seorang filsuf,
ekonom sejarawan, pembuat teori politik, sosiologi, jurnalis dan sosialisasi
revolusioner jerman. Marx mengartikan Sosiologi sebagai ilmu yang
mempelajari masyarakat, tingkah laku, perubahan, social, konflik dan
kelas sosial, perubahan sosial, aliensi. Marx menggunakan metode sejarah
dan filsafat untuk membangun suatu teori tentang perubahan yang
menunjukan perkembangan masyarakat menuju suatu keadaan terwujud
keadilan sosial.
Perubahan sosial bagi Marx berjalan dialektis. Pertentangan,
kontardiksi antar kelas akhir mencari keseimbangan. Tahapan sejarah
masyarakat bagi Marx adalah sebagai berikut, feodalisme, kapitalismedan
sosialisme/komunisme. Teori Marx tentang kelas social didasarkan pada
pemikiran bahwa sejarah peradaban manusia adalah sejarah pertentangan
kelas sosial dalam masyarakat. Marx biasanya mengartikan kelas
digunakan untuk menyatakan sekelompok orang yang berada dalam situasi
yang sama dalam hubungannya dengan kontrol mereka terhadap alat-alat
produksi. Ada dua macam kelas yang dikemukakan Marx ketika
menganalisa kapitalisme, kelas borjuis dan kelas proletar. Marx
merupakan tokoh pengkritik system kapitalis paling awal dan paling sengit
5
B. Perkembangan Teori Karl Marx.
Sosiologi pendidikan merupakan cabang ilmu sosiologi, yang sering
disebut sebagai sosiologi mikro (micro sociology). Dalam sejarah
perkembangan ilmu sosiologi, terdapat beberapa tokoh besar yang telah
meletakkan dasar sosiologi, salah satunya ialah Karl Marx. Karl Marx
adalah filsuf, ekonom, sejarawan, seorang teori politik, sosiolog, jurnalis
dan sosialis revolusioner asal jerman. Karl marx adalah seorang keturunan
Yahudi yang kemudian beralih menjadi Kristen untuk menghindari
hukum-hukum yang diskriminatif. Beliau lahir di Trier (Keharyapatihan
Rhine Hilir, Kerajaan Prusia), 5 Mei tahun 1818, tempat tinggal beliau di
Jerman, Prancis, Belgia, Britania Raya. Berliau sempat tidak berbangsa
negaraan pada tahun 1845. Beliau wafat pada 14 Maret 1833, dan makam
beliau berada di London, Inggris.
Karl marx adalah seorang filsof, ahli ekonomi, dan seorang aktivis
masyarakat. Pada umur 23 tahun, Marx mendapatkan gelar doktor fisafat.
Sebagai mahasiswa hukum dan filsafat di Berlin. Jurnalistik politiknya
sering menyerang hukum penyensoran dan karenanya dibuang ke Paris
dan bergabung dengan para Sosialis dan buruh indrustri di London. Hidup
miskin bersama aktivis, mengorganisir gerakan-gerakan sosialis dan
mengartikulasikan gagasan-gagasan nya dan lahirlah kemudian
Communist Manifesto. Namun Marx muda tidak mendapatkan tempat
mengajar diperguruan tinggi di kampung halamannya, karena
pandangannya dianggap radikal. Marx bahkan sering masuk keluar
penjara. Marx merasa bosan melihat kemiskinan dan ketidak adilan
sebagai salah satu karakteristik atau produk dari abad ke-19.
Marx tak percaya bahwa kemiskinan dan ketidak adilan sebagai suatu
kondisi alamiah atau sebagai takdir. Bagi Marx miskin dan ketidak adilan
suatu kondisi diciptakan kapitalisme, dimana sepanjang hayatnya, Marx
berusaha memahami dan berjuang untuk menghilang kapitalismenya.
Dalam karyanya tentang Ekonomi dan Masyarakat, Marx menekankan
6
betapa pentingnya faktor ekonomi dalam menentukan kehidupan sosial.
Marx menekan bahwa sistem ekonomi yang cinderung kapitalisme
menjadi sebab adanya ketidak adilan dan kesenjangan struktur kelas-kelas
dalam masyarakat.
Secara garis besar masyarakat kapitalis mempunyai dua kelas, yaitu
kelas Borjuis, penguasa, pemilik, alat dan pola produksi. Kelas Proletar,
hanya sebagai pemilik tenaga kerja, dianggap sebagai commodity yang
menilainya tergantungan hukum permintaan-perlawanan. Persaingan antar
Proletar menjadi upah tenaga buruh rendah dan kelas Borjouis semakin
melimpah kekayaannya, sebab memperoleh nilai-nilai (surplus
value).Fenomena ini melahirkan :
1) Hukum Penimbunan Modal ( Law of Capitalist Accumulation).
2) Hukum Konsentrasi Modal ( Law of Concentrasion of Capital).
3) Hukum Meningkatnya Kemelaratan ( Law of increasing of
Mesery).
Konsenkuensi logisnya kata Marx lalu muncul Class Struggle,
yakni bersatunya kaum Proletar ditingkat serikat buruh nasional bahkan
seluruh dunia untuk menghancurkan supremasi kaum Borjuis dengan
revolusi , untuk menuju sosialisasi, kemudian komunis
7
membedakan antara manusia dengan binatang. Perbedaan ini terletak pada
cara atau usaha dalam mencapai keperluan hidupnya. Manusia dalam
mencapai keperluan hidupnya harus mencari dan menggunakan alat
(Asumsi dasar pemikiran Karl Marx adalah bahwa kepentingan manusia
adalah untuk mempertahankan materi. Pandangan Marx yang agak
ekstrem determinase sosial atas tingkah laku individu, bahwa manusia
pada hakekatnya mengejar kepentingannya sendiri.
Marx percaya bahwa manusia memiliki potensi untuk menjadi
egois atau tidak egois bergantung dari sifat hubungan-hubungan tempat ia
lahir atau dimana ia berada Menurut Marx kehidupan individu dan
masyarakat kita didasarkan pada asas ekonomi. Antara lain berarti bahwa
institusi-instritusi politik, pendidikan, agama, ilmu pengetahuan, seni,
keluarga, dan sebagainya, bergantung pada tersedianya sumber-sumber
ekonomi. Hal ini berarti juga bahwa institusi-institusi ini tidak dapat
berkembang dengan tuntutan-tuntutan sistem ekonomi. Pendirian dan
pemeliharaan perpustakaan dan museum sebagai tempat menyimpan
ciptaan-ciptaan budaya, berhasilnya suatu tim atletik, terwujudnya suatu
kebijakan politik, kesenangan keluarga dalam suatu perjalanan liburan,
suatu penelitian seorang ilmuwan, semua ini dan kegiatan lain yang tidak
terbilang jumlahnya tidak dapat dilaksanakan tanpa sumber materiil yang
diperoleh lewat kegiatan ekonomi. Berdasarkan uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa teori sosiologi Karl Marx berorientasi pada materi.
Karl marx tidak mengakui adanya kebebasan individu, tetapi kebebasan
pribadi dibatasi oleh kelompok elite yang menngatas namakan rakyat
banyak. Paham ini menurt saya kurang cocok apabila dimplikasikan pada
pendidikan di Indoneia karena paham yang dianut Karl Marx berbeda
dengan paham yang dianut Indonesia yaitu pancasila.
Oleh karena itu, pandangan Karl Marx tidak sesuai apabila
diterapkan di Indonesia, karena Indonesia menganut filosofi manusia yang
memandang manusia secara utuh. Bahkan Indonesia telah jelas-jelas
menolak pandangan atau pendirian materialisme. Hal tersebut tertuang
8
dalam pandangan hidup Pancasila yang dijabarkan lebih lanjut dalam
UUD 1945, dan GBHN yang dituangkan dalam Tap. No. IV/MPR/1973
dan IV/MPR/1978 dengan poin-poin pendirian sebagai berikut:
1. Kita menolak pendirian materialisme, yang menganggap manusia
sebagai materi semata-mata.
2. Kita juga tidak dapat menerima visi Plato dengan dualismenya.
3. Pendapat Aristoteles bahwa jiwa manusia akan musnah pada saat
kematian manusia tidak sesuai dengan pendapat kita.
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan un tuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Marx, sejarah masyarakat manusia adalah sejarah perjuangan
kelas, yang mana melahirkan kelompok borjuis dan kelompok proletar.
Kelompok-kelompok yang menyadari bahwa posisinya berada pada kaum
proletar, kala itu mereka dengan sadar melakukan berbagai macam uapaya
pemberontakan terhadap kaum borjuis. Konflik dalam kelas inilah yang
melahirkan perubahan dalam masyarakat.
Dan menurut Marx pula, suatu saat kaum proletar akan memenangkan
perjuangan kelas ini. Yang kemudian akan melahirkan masyarakat tanpa
kelas. yakni bersatunya kaum Proletar ditingkat serikat buruh nasional
bahkan seluruh dunia untuk menghancurkan supremasi kaum Borjuis
dengan revolusi , untuk menuju sosialisasi. singkatnya pandangan ini
berorientasi pada struktur sosial dan lembaga-lembaga sosial yang di
masyarakat. Perspektif ini memandang masyarakat yang terus-menerus
berubah dan masing-masing bagian dalam masyarakat berpotensi untuk
menciptakan perubahan sosial..
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah perlunya
pengaplikasian dari pengetahuan tentang teori Karl Marx ini di masyarakat
luas, untuk memudahkan dalam belajar terutama dalam pelajaran IPS Dan
juga bisa sebagai referensi untuk penulis selanjutnya. Semoga dari makalah
yang ditulis ini bisa bermanfaat bagi pembaca.
10
DAFTAR PUSTAKA
11