Christiani Serepina
FOLLOW
Cantor membuktikan bahwa himpunan bilangan rasional dan bilangan aljabar adalah
terhitung (countable) tahun 1873. Makalah pentingnya yang terakhir tentang teori himpunan
terbit tahun 1895 dan 1897 di Mathematische Annalen tentang aritmetika transfinit. Di
makalah kedua terdapat teorinya tentang well-ordered set dan bilangan ordinal.
Tahun 1897 ia menemukan sebuah paradoks dalam teori himpunannya. Cantor mengalami
depresi tahun 1884 karena kekhawatirannya dalam matematika dan hubungan yang kurang
serasi dengan Kronecker. Di tahun-tahun berikutnya aktivitas matematikanya menurun,
namun tetap menulis mengenai filsafat, sastra, dan religi. Tahun 1917 ia masuk ruang
perawatan dan akhirnya meninggal tahun 1918 karena serangan jantung.
GEORG CANTOR
Ad
Georg Cantor (1845 - 1918) adalah matematika Jerman penemu teori himpunan, penemu
konsep bilangan lewat terhingga (transfinite). Ia lahir di St. Patersburg sekarang Leningrad
Rusia, pada tanggal 3 Maret 1845 dan meninggal di Hale, Jerman pada tanggal 6 Januari
1918.
Pada tahun 1873 pada umur 28 tahun, Cantor mengumumkan teorinya. Selama 10 tahun ia
terus-menerus menyebarluaskan teorinya dalam tulisan- tulisannya. Teori himpunan dan
Konsep Bilangan Transfinit–nyamenggemparkan dunia matematika.Tapi penemuannya itu
tidak menguntungkan Cantor.Ia mendapat tantangan hebat dari ahli-ahli matematika pada
waktu itu, terutama dari gurunya, ialah Kronecker. Akan tetapi penemuan beliau sampai
sekarang hampir seluruh orang di dunia menerima Teori Himpunan-nya.
Jokowi Sudden Death, DPR Injury Time, dan Tekanan People Power
NILAI TERTINGGI
Tanpa Dukungan PDIP, Muluskah Langkah Gibran Meraih Kursi Wali Kota Solo?
FEATURE ARTICLE
TERBARU
Mau Rakyat Tutup Mulut? Buatlah RKUHP yang Memihak pada Rakyat
Ayah Georg Cantor, Georg Waldemar Cantor, adalah seorang pedagang yang
berhasil, bekerja sebagai agen wholesaling di jalan Petersburg, kelak sebagai
makelar pasar bursa di jalan Petersburg. Georg Waldemar Cantor lahir di Denmark
dan dia seorang pria yang sangat cinta pada budaya dan seni. Ibu Georg, Maria
Anna Bohm, adalah orang Rusia yang sangat tertarik pada musik.
Setelah pendidikan awal di rumah dari guru pribadi, Cantor bersekolah di sekolah
dasar di jalan Petersburg, kemudian pada tahun 1856, ketika berusia sebelas tahun
keluarganya pindah ke Jerman.
Pada tahun 1862 Cantor meminta ijin sang ayah untuk belajar matematika di
universitas dan dia sangat gembira ketika akhirnya sang ayah menyetujuinya. Tetapi
karena kematian sang ayah pada Bulan Juni 1963 dia mengakhiri belajarnya di
Zurich. Cantor akhirnya pindah ke universitas Berlin dimana dia berteman dengan
Hermann Schwarz.
Setelah menerima gelar doktor pada tahun 1867, Cantor mengajar di Berlin. Pada
tahun 1869, dia menyajikan tesisnya tentang teori bilangan.
Pada tahun 1873 pada umur 28 tahun, Cantor mengumumkan teorinya. Selama 10
tahun ia terus menerus menyebarluaskan teorinya dalam tulisan-tulisannya. Teori
himpunan dan Konsep Bilangan Transfinit-nya menggemparkan dunia matematika.
Tapi penemuannya itu tidak menguntungkan Cantor. Ia mendapatkan tantangan
hebat dari ahli-ahli matematika pada waktu itu, terutama dari gurunya, ialah
Kronecker. Akan tetapi penemuan beliau sampai sekarang hampir seluruh orang di
dunia menerima Teori Himpunan.
Beberapa hikmah yang mungkin kita petik dari Sejarah Georg Cantor adalah :
Biografi Georg Cantor (1845 -1918) - Georg Cantor adalah ahli matematika Jerman,
penemu teori himpunan, penemu konsep bilangan lewat terhingga (transfinit), doctor, guru
besar dan pengarang. Ia lahir di St Patersburg sekarang Leningrad Rusia, pada tangal 3
Maret 1845 dan meninggal di Halle, Jerman, pada tanggal 6 Januari 1918 pada umur 73
tahun karena sakit jiwa, sebab teorinya ditentang para ahli matematika sezamannya.
Ayahnya saudagar kaya-raya dan beragama Protestan. Ibunya berasal dari keluarga
pemusik dan beragama Katolik. Sejak kecil ia bersekolah di SD Swasta. Ayahnya
menginginkan Cantor jadi insinyur.
Cantor membuktikan bahwa himpunan bilangan rasional dan bilangan aljabar adalah
terhitung (countable) tahun 1873. Makalah pentingnya yang terakhir tentang teori himpunan
terbit tahun 1895 dan 1897 di Mathematische Annalen tentang aritmetika transfinit. Di
makalah kedua terdapat teorinya tentang well-ordered set dan bilangan ordinal.
Tahun 1897 ia menemukan sebuah paradoks dalam teori himpunannya. Cantor mengalami
depresi tahun 1884 karena kekhawatirannya dalam matematika dan hubungan yang kurang
serasi dengan Kronecker. Di tahun-tahun berikutnya aktivitas matematikanya menurun,
namun tetap menulis mengenai filsafat, sastra, dan religi. Tahun 1917 ia masuk ruang
perawatan dan akhirnya meninggal tahun 1918 karena serangan jantung.
Santai Saja Kali, Jokowi dan DPR Itu Agen Ekonomi Doang
Tanpa Dukungan PDIP, Muluskah Langkah Gibran Meraih Kursi Wali Kota Solo?
NILAI TERTINGGI
Tanpa Dukungan PDIP, Muluskah Langkah Gibran Meraih Kursi Wali Kota Solo?
FEATURE ARTICLE
TERBARU
Istighfarlah.
Jangan Udik, Selalu Tap Dua Kali Saat Naik Bus di Korea