Anda di halaman 1dari 4

1.

ARCHIMEDES YUNANI, 287-212 SM


Dilahirkan pada 287 sebelum masihi dan meninggal pada tahun 212 sebelum masihi
ketika perang, dibunuh oleh tentera Rom. Tentera Rom tidak mengetahui siapa
sebenarnya. Beliau kemungkinan mendapat pendidikan di Alexandria, di sekolah
Euklid. Egypt merupakan kota terbesar pada ketika itu. Beliau telah diajar mengenai
kalkulus. Beliau juga dianggap sebagai "Bapa Kalkulus" Pencapaian beliau yang
terkenal ialah
 Hukum Hidrostatik Archimedes
 Mencipta Takal
 Skru Archimedes
 Menemui pi
Phi adalah suatu tetapan yang dipakai untuk mencari luas lingkaran. Di sekolah, kita
diajarkan bahwa nilai (Phi) adalah 22/7. Sejak dulu, para ahli matematika telah
mencari nilai T (Phi) yang benar.
Abad ke-3 SM, Archimedes dari yunani menyatakan bahwa 3 + 10/7 < t < 3+1/7, atau
r (Phi) itu terletak antara bilangan 3,1 408 dan 3,1428.
2. Renes Descartes, adalah ilmuwan matematika terkenal dari masa Renaisans,
lahir di Prancis pada tahun 1596 dan meninggal pada tahun 1650. Descartes
lahir di La Haye en Touraine, Prancis. Dia mendapat pendidikan di Jesuit College
Royale Henry-Le-Grand. Salah satu kontribusinya adalah Geometri Analitik, yang
menghubungkan aljabar dan geometri melalui sistem koordinat. Descartes
memperkenalkan notasi x, y, dan z untuk menyatakan variabel dalam
persamaan matematika. Dia menciptakan sistem koordinat kartesian yang kita
kenal hari ini.
Descartes memungkinkan kita untuk merumuskan persamaan matematika dengan
bantuan geometri analitik. Descartes terkenal dengan pernyataannya, "Saya berpikir,
maka saya ada." Pemikiran filosofisnya bagaimana hubungannya dengan pendekatan
matematikanya. Karyanya yang mendalam tentang metode ilmiah dan filosofi.
Eksplorasi konsep tentang realitas dan eksistensi. Bagaimana pendekatan Descartes
mempengaruhi perkembangan matematika dan filsafat selanjutnya.
Bagaimana metode koordinat terus digunakan dalam matematika modern. Dengan
demikian, René Descartes memainkan peran kunci dalam pengembangan
matematika dan ilmu pengetahuan pada umumnya. Konsep dan metodenya masih
memiliki dampak yang besar pada pemikiran ilmiah saat ini.

3. Ilmuwan Matematika Thales (624-546 SM)*

Thales, seorang ilmuwan matematika dari Yunani Kuno, memberikan kontribusi


signifikan dalam berbagai bidang ilmu. Berikut adalah penjelasan terperinci
mengenai kehidupan, kontribusi, dan warisannya:

*Biografi Thales:*
Thales hidup sekitar tahun 624-546 SM di Miletus, Yunani Kuno. Dikatakan belajar di
Mesir, di mana ia memperoleh konsep-konsep geometri yang akan membentuk
dasar pemikirannya.

*Kontribusi dalam Geometri:*


Thales terkenal dengan teorema segitiga sebanding. Jika garis sejajar memotong dua
sisi segitiga, rasio panjang segmen segitiga tersebut menjadi sama. Selain itu, Thales
juga menggunakan konsep ini untuk mengukur ketinggian piramida dengan
memanfaatkan bayangan dan rasio yang serupa.

*Filsafat Alam dan Matematika:*


Pendekatan Thales terhadap alam sangat dipengaruhi oleh matematika. Ia meyakini
bahwa alam dapat dijelaskan melalui hukum-hukum matematika. Pandangannya
tentang air sebagai unsur dasar yang membentuk segala sesuatu mencerminkan
filosofi matematisnya.

*Kontribusi dalam Astronomi:*


Thales dikatakan memiliki kemampuan memprediksi gerhana matahari pada tahun
585 SM. Hal ini menunjukkan pemahamannya terhadap peristiwa alam dan
kemampuannya menggunakan pendekatan matematika untuk meramalkan
fenomena tersebut.

*Warisan dan Pengaruh:*


Sebagai mentor bagi beberapa matematikawan terkemuka seperti Anaximander dan
Anaximenes, Thales memiliki pengaruh besar. Kontribusinya dalam pengembangan
metode geometri memberikan landasan bagi perkembangan matematika
selanjutnya.

*Kesimpulan:*
Thales tidak hanya membentuk landasan matematika dengan teorema segitiga
sebanding, tetapi juga menggabungkan matematika dengan filsafat alam dan
astronomi. Warisannya tidak hanya tercermin dalam konsep-konsep matematika,
tetapi juga dalam pengaruhnya terhadap pemikiran ilmiah dan filosofis di masa
mendatang.

4. Karl Pearson, lahir pada 27 Maret 1857 di London, adalah seorang ilmuwan
Inggris yang memberikan kontribusi utama dalam pengembangan awal
statistika, membentuk dasar bagi disiplin ilmu tersebut menjadi sebuah bidang
yang mandiri. Meskipun awalnya tertarik pada bidang biologi, Pearson kemudian
memilih jalur matematika dalam pendidikannya di Universitas Cambridge. Pada
tahun 1896, ia merumuskan koefisien korelasi Pearson, sebuah alat yang
fundamental untuk mengukur hubungan linear antara dua variabel, yang
menjadi dasar untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan antar variabel.
Kontribusinya juga mencakup pengembangan distribusi Pearson pada tahun
1895, memberikan suatu pendekatan umum untuk berbagai distribusi
probabilitas yang memudahkan analisis data yang kompleks.

Selain itu, Pearson berperan dalam pengembangan uji chi-kuadrat, suatu alat
statistik yang digunakan untuk menguji kesesuaian antara distribusi data dan
distribusi yang diharapkan. Karyanya juga mencakup kontribusi dalam metode
regresi dan regresi linear, memungkinkan pemodelan matematika yang lebih baik
untuk menggambarkan hubungan antara variabel-variabel. Filosofi sains dan metode
ilmiah Pearson tercermin dalam pandangannya terhadap statistika sebagai alat
untuk menemukan pola dan hukum di balik fenomena alam. Ia dianugerahi medali
emas Royal Statistical Society pada tahun 1912 dan terpilih sebagai presiden British
Association for the Advancement of Science pada tahun 1911. Warisan
intelektualnya terus memberikan inspirasi dan fondasi bagi para peneliti di bidang
statistika

5. *Andrew Wiles (1953 - sekarang): Penemu Teorema Fermat*

Andrew Wiles, lahir pada 11 April 1953 di Cambridge, Inggris, adalah seorang
matematikawan terkemuka yang terkenal karena pencapaiannya dalam
membuktikan Teorema Fermat. Berikut adalah beberapa poin kunci tentang Andrew
Wiles:

1. *Pendidikan dan Karir:*


- Wiles memperoleh gelar doktor dalam bidang matematika dari Universitas Clare
College, Cambridge pada tahun 1980.
- Menjalani karir akademis di berbagai universitas prestisius seperti Harvard
University.

2. *Teorema Fermat:*
- Teorema Fermat menyatakan bahwa tidak ada solusi bilangan bulat positif \(x, y,
z\) untuk persamaan \(x^n + y^n = z^n\) untuk nilai n lebih besar dari 2.
- Teorema ini diajukan oleh Pierre de Fermat pada tahun 1637 tanpa memberikan
bukti.

3. *Bukti Andrew Wiles:*


- Pada tahun 1994, Wiles mempresentasikan buktinya yang panjang dan kompleks
terkait Teorema Fermat di Paris.
- Wiles bekerja bersama dengan matematikawan Richard Taylor dalam
pengembangan bukti tersebut.

4. *Metode Modularitas:*
- Wiles menggunakan metode modularitas, yang menghubungkan teori bilangan
dengan teori fungsi modular.
- Ini melibatkan konsep-konsep dalam teori representasi Galois, teori formulir
automorfik, dan aljabar aritmetika.

5. *Pengakuan dan Penghargaan:*


- Pada tahun 1995, Wiles dianugerahi Penghargaan Abel, penghargaan tingkat
tertinggi di bidang matematika.
- Bukti tersebut mendapatkan pengakuan luas dan dianggap sebagai salah satu
bukti paling monumental dalam sejarah matematika.

6. *Pengaruh dan Warisan:*


- Bukti Teorema Fermat oleh Wiles membuka pintu untuk penelitian lebih lanjut
dalam teori bilangan dan fungsi modular.
- Mendorong pemahaman mendalam tentang koneksi antara berbagai cabang
matematika.

Andrew Wiles tidak hanya dikenal sebagai matematikawan ulung tetapi juga sebagai
tokoh yang membuktikan salah satu misteri terbesar dalam sejarah matematika,
yaitu Teorema Fermat. Bukti yang dia hasilkan tidak hanya mengubah pandangan
terhadap matematika, tetapi juga memberikan inspirasi bagi generasi
matematikawan yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai