Sebelum membahas cara menghitung bunga pinjaman bank, penting bagi Anda memahami
terlebih dahulu apa saja jenis-jenis suku bunga pinjaman. Pasalnya, setiap jenis bunga kredit
memiliki mekanisme perhitungan yang berbeda-beda.
Lantas, apa saja jenis-jenis buka pinjaman? Menurut sifatnya, jenis suku bunga di Indonesia
terbagi menjadi dua, yaitu:
Contohnya, jika bunga yang ditetapkan oleh Bank ialah sebesar 10%. Maka, selama jangka
waktu angsuran, cara menghitung bunga pinjaman per bulan tersebut akan tetap 10%.
Kelebihannya, Anda jadi tidak perlu khawatir terkait peningkatan suku bunga di masa
mendatang.
Sebab, Anda hanya akan melakukan kewajiban pembayaran angsuran dengan nilai yang sama.
Akan tetapi, apabila suku bunga ternyata menurun di pasaran, maka mau tidak mau Anda tetap
harus melunasi cicilan tersebut walau jumlahnya lebih tinggi.
Adapun contoh pinjaman dengan jenis suku bunga tetap ialah seperti Kredit Pemilikan Rumah
(KPR), Kredit Tanpa Agunan (KTA), serta tipe kredit berjangka pendek lainnya,
Sehingga, jika nilai suku bunga di pasaran sedang naik, maka bunga pinjaman Anda pun akan
ikut naik pula. Begitu juga sebaliknya, jika nilai suku bunga di pasaran sedang turun, maka
bunga pinjaman Anda akan ikut turun. Dengan begitu, Anda tidak perlu merisaukan risiko bunga
terlalu tinggi ataupun rendah.
Sayangnya, suku bunga floating membuat Anda tidak dapat menikmati keuntungan kompetitif
layaknya bunga tetap. Salah satu contoh pinjaman dengan bunga floating adalah produk KPR,
kredit modal usaha, serta jenis kredit jangka panjang lainnya.
Bunga flat juga termasuk cara menghitung bunga pinjaman di bank paling mudah dibandingkan
lainnya. Sebab, besaran nilai bunga dan pokok dalam cicilan bulanan akan tetap sama dan tidak
berubah.
Adapun cara menghitung bunga pinjaman per bulan menggunakan sistem flat ialah sebagai
berikut.
Rumus: Bunga per Bulan = (Pokok Pinjaman x Suku Bunga x Total Jangka Waktu Kredit) /
Jumlah Bulan dalam Jangka Waktu Kredit
Misal, Anda meminjam senilai Rp50 juta selama 12 bulan dengan bunga sebesar 10% dalam
setahun, maka:
Sehingga, cicilan per bulan yang harus Anda bayarkan ialah sebesar Rp4.166.666,67 +
Rp416.666,667 = Rp4.583.333,34
Hal ini disebabkan karena bunga efektif menghitung besaran bunga berdasarkan sisa pokok
utang atau jumlah yang belum dibayarkan. Sehingga, pembayaran bunga pun akan terus
berkurang dari waktu ke waktu. Umumnya, bunga efektif digunakan pada jenis kredit jangka
panjang, seperti investasi atau KPR.
Adapun cara menghitung bunga pinjaman per tahun dengan sistem efektif ialah sebagai berikut.
Rumus: Bunga = Sisa Pokok Pinjaman Bulan Sebelumnya x Suku Bunga per Tahun x ( 30 hari /
360 hari)
Misal, Anda mengajukan kredit senilai Rp100 juta dengan bunga tahunan 10% selama 12 bulan,
maka:
Angsuran bulanan pokok = Rp240 juta / 12 = Rp20 juta per bulan.
Bunga bulan ke-1 = (Rp240 juta - (1-1) x Rp20 juta) x 10% / 12 = Rp2 juta.
Sehingga, total cicilan bulan ke-1 ialah Rp20 juta + Rp2 juta = Rp22 juta.
Bunga bula ke-2 = (Rp240 juta - (2-1) x Rp20 juta) x 10% /12 = Rp1.833.333
Sehingga, total cicilan bulan ke-2 ialah Rp20 juta + Rp1.833.333 = Rp21.833.333
Dan begitu seterusnya hingga bulan ke-12, yaitu (Rp240 juta - (12-1) x Rp20 juta) x 10% /12 =
Rp166.666
3. Bunga Anuitas
Lalu, ada pula bunga anuitas yang merupakan modifikasi dari bunga efektif dimana total cicilan
per bulan jumlahnya sama. Namun, cara perhitungan bunganya akan tetap dikalkulasikan dari
saldo pokok pinjaman.
Dalam perhitungan bunga anuitas, besaran cicilan pokok pinjaman akan meningkat, sementara
besaran bunga menurun. Tujuannya ialah untuk mempermudah nasabah dalam melunasi
angsuran bulanan dan tidak bingung dengan jumlah yang berubah-ubah. Berikut contohnya.
Rumus: Bunga = Sisa Pokok Pinjaman Bulan Sebelumnya x Suku Bunga Tahunan x (30 hari /
360 hari)
Misal, Anda meminjam kredit sebesar Rp100 juta dengan bunga 15% per tahun selama 12 bulan,
maka
Itu dia cara menghitung bunga pinjaman di bank yang wajib Anda ketahui. Perlu diingat,
sebelum melakukan pinjaman, sebaiknya Anda pertimbangan terlebih dahulu kondisi keuangan
Anda secara mendalam. Ini bertujuan agar Anda terhindar dari masalah finansial lainnya.
Semoga bermanfaat!