Anda di halaman 1dari 2

Flat rate atau bunga flat merupakan sistem penghitungan suku bunga yang jumlahnya

berpedoman pada jumlah pokok utang awal. Dengan kata lain, besaran bunga tidak akan
berubah selama masa kredit berlangsung. Umumnya flat rate diterapkan pada kredit tanpa
agunan
Diketahui :
- Utang pokok = 120.000.000 rupiah
– Bunga flat = 10% per tahun (atau 0,83 per bulan)
– Tenor/masa pinjaman = 12 bulan
Berdasar skema tersebut, jumlah cicilan bulanan dan uang yang harus dilunasi Pak Adi
beserta bunga flatnya adalah Rp132.000.000 dengan rincian:
m

Effective Rate
Berbeda dengan flat rate yang dihitung dari total pinjaman, effective rate atau bunga efektif
dinilai lebih adil bagi kedua pihak (bank dan peminjam) karena porsi bunganya dihitung
berdasarkan sisa pinjaman. Nah, bunga yang semakin kecil ini tentu akan membuat jumlah
angsuran berkurang dari waktu ke waktu. Bunga efektif ini biasanya dipakai pada produk
KPR atau kredit investasi. Sebagai gambaran:
– Utang pokok = 120.000.000 rupiah
– Bunga efektif = 10% per tahun
– Cicilan pokok = Rp10.000.000 per bulan
– Tenor/masa pinjaman = 12 bulan
Perhitungan bunga:
Dari tabel di atas jelas terlihat jumlah cicilan akan semakin berkurang seiring mengecilnya
besar bunga yang harus dibayarkan per bulannya.

Anuitas
Selain flat rate dan effective rate, lembaga perbankan juga mengenal bunga anuitas, yakni
bunga yang dihitung dari sisa pinjaman yang belum dibayar. Anuitas sedikit mirip dengan
bunga efektif. Perbedaannya ada pada jumlah angsuran. Jika bunga efektif membuat cicilan
bulanan semakin kecil, angsuran bulanan pada perhitungan bunga anuitas jumlahnya tetap
dari awal sampai akhir masa kredit.
Sebagai contoh:
– Utang pokok = 120.000.000 rupiah
– Bunga anuitas = 10% per tahun
– Cicilan pokok = Rp10.000.000 per bulan
– Tenor/masa pinjaman = 12 bulan

Anda mungkin juga menyukai