Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN
A. Anuitas
Anuitas mungkin bukan sebuah istilah yang umum bagi masyarakat. Tapi
untuk mereka yang memiliki profesi di bidang keuangan, anuitas adalah hal yang
tidak asing. Anda yang pernah mengajukan pinjaman ke bank juga pasti sudah
pernah mendengar secara singkat pengertian anuitas. Berdasarkan teori
perbankan, anuitas adalah pembayaran atau penerimaan yang dilakukan secara
berkala dan rutin selama periode tertentu. Anuitas juga bisa digambarkan sebagai
proses pembayaran dalam besaran yang sama dan dilakukan dalam tempo tertentu.
Secara singkat, anuitas bisa diartikan sebagai cicilan.
Meski namanya cicilan, anuitas tidak hanya berhubungan dengan pembayaran
kredit atau utang. Ketika Anda melakukan pembayaran untuk premi asuransi,
anuitas juga digunakan. Dalam dunia perbankan, anuitas digunakan untuk
menghitung besaran bunga atau investasi. Tujuannya agar nasabah lebih mudah
dalam melakukan pembayaran dan menerima besaran keuntungan dari investasi
yang dimilikinya.
1. Kelebihan dan Kekurangan Penghitungan Bunga dengan Anuitas
Perlu diketahui bahwa penghitungan bunga anuitas memiliki kelebihan dan
kekurangan. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, tujuan anuitas
adalah untuk memudahkan nasabah dalam melakukan pembayaran atau
menerima return dari investasinya. Dalam proses kredit, adanya anuitas
memungkinkan peminjam membayarkan cicilan dalam jumlah yang sama
dalam setiap periode. Berbeda dengan hitungan bunga efektif yang
didapatkan dari pembagian plafon dengan tenor, dalam anuitas nilai cicilan
pokok dihitung berdasarkan total cicilan lalu dikurangi dengan bunga anuitas.
Meskipun dari segi jumlah nilainya sama dengan perhitungan bunga
efektif, tapi dari segi komposisi, bunga anuitas berbeda. Dengan sistem
anuitas, pembayaran bunga kredit di awal besar dan semakin berkurang
seiring berjalannya periode kredit. Sebaliknya, nilai cicilan pokok yang
dibayar akan semakin besar. Komposisi dari besaran cicilan pokok dan
bunganya akan terus mengalami perubahan selama masa kredit berlangsung,
namun dari segi nominal, besarannya tetap sama.
Sistem pembayaran dengan menggunakan penghitungan anuitas dianggap
adil karena nilai bunga dihitung berdasarkan jumlah cicilan pokok yang
belum dibayar. Tapi, beberapa pihak justru menganggap bunga anuitas ini
dapat merugikan peminjam. Terlebih jika peminham ingin melunasi
utangnya. Karena di awal komposisi cicilan lebih banyak dibayarkan untuk
bunga, utang pokok tidak berkurang banyak. Hal tersebut dianggap
memberatkan karena beban utama dari utang masih terbilang besar.
2. Jenis-jenis Anuitas
Berdasarkan waktu pembayaran (baik pembayaran cicilan maupun
pembayaran imbal hasil dari sebuah produk investasi), anuitas terbagi
menjadi beberapa jenis yakni:
a) Ordinary Annuity atau Anuitas Sederhana. Dalam anuitas ini,
pembayaran atau penerimaan dilakukan pada akhir periode
b) Due Annuity atau Anuitas Jatuh Tempo. Berlawanan dengan anuitas
biasa, dalam anuitas jatuh tempo pembayaran berkala dilakukan pada
awal periode
c) Immediate Annuity atau Anuitas Langsung. Mirip dengan anuitas
biasa, nilai penerimaan atau pembayaran diberikan langsung tanpa
penangguhan
d) Deferred Annuity atau Anuitas Tertunda/Tangguhan. Penerimaan dan
pembayaran dalam anuitas tangguhan dilakukan pada masa tertentu
atau sesuai periode berjalan.
3. Contoh Anuitas
Contoh anuitas langsung. Salah satu contoh anuitas langsung adalah ketika
Anda membeli mobil dengan cara kredit. Karena pembayaran dan
penerimaannya tetap, Anda bisa melakukannya tanpa ada penundaan
periode. Contoh anuitas sederhana. Contoh anuitas sederhana digunakan
dalam pembayaran hipotek. Contoh anuitas tertangguh. Anuitas tertangguh
biasanya digunakan dalam pembayaran bunga pinjaman atau penerimaan
bunga deposito. Anuitas jatuh tempo. Contoh paling umum dari anuitas
jatuh tempo adalah ketika Anda membeli produk asuransi. Anda akan
diminta untuk membayar premi di awal periode sebelum bisa
mendapatkan manfaat klaim dari produk asuransi yang Anda beli. Selain
asuransi, pembayaran sewa juga biasanya menggunakan anuitas jatuh
tempo. Anuitas adalah istilah yang pasti akan Anda temukan ketika Anda
membeli produk investasi jangka panjang atau mengambil kredit jangka
panjang. Karena proses penghitungannya cenderung rumit, Anda bisa
menggunakan software atau kalkulator khusus.
B. Anuitas yang dibayarkan Pada Frekuensi Yang Berbeda dari Bunga
yang dikonversi
Ada dua pendekatan yang dapat digunakan dalam menyelesaikan
masalah anuitas.Pendekatan pertama digunakan untuk menghitung nilai
numerik dari anuitas dan menghitung dengan fungsi eksponensial dan
logaritma. Pendekatan kedua menggunakan analisis aljabar pada anuitas.
Artinya yaitu membuat persamaan aljabar untuk anuitas dalam bentuk simbol
anuitas yang sudah dijelaskan pada bab 3. Langkah-langkah :
1. Menemukan suku bunga, konversi pada frekuensi yang sama dengan
pembayaran yang dilakukan, yang setara dengan tingkat bunga yang
diberikan.
2. Menggunakan tingkat bunga yang baru, tentukan nilai anuitas yang sudah
dipelajari padabab 3.
Contoh:
1. Tentukan nilai akumulasi pada akhir tahun ke 4 yang diinvestasikan
sebesar $ 100 pada awal setiap kuartal selama dua tahun pertama dan
$ 200 pada awal kuartal masing-masing selama dua tahun kedua, jika
bunga 12 % yang dikonversi setiap kuartal dengan tingkat bunga 1 % per
bulan, j menjadi tingkat bunga nominal per kuartal, yang merupakan
periode pembayaran, maka diperoleh:
j=1.013−1=0.030301
Nilai anuitas, yaitu:
100( s16 j+ s8 j)
100(20.8170+ 9.1716)=$ 2999
2. Pinjaman sebesar $ 3000akan dibayarkan dengan angsuran per kuartal
pada akhir setiap kuartal selama lima tahun. Jika tingkat bunga yang
dikenakan pada pinjaman adalah 10 %per tahun dikonversi setiap 6 bulan,
Berapa jumlah yang harus dibayar pada setiap kuartal.
Penyelesaian :
Diketahui bunga 5 % per setengah tahun,j menjadi tingkat setara bunga
per kuartal yang merupakan periode pembayaran, diperoleh:
1
j=(1.05) 2 −1=0.024695
Notasi pembayaran triwulan dinotasikanR, maka persamaan nilai :
Ra20 j=3000
3000 3000
Sehingga R= = =$ 191.89
a 20 j 15.6342
C. Analisis Lebih Lanjut Pada Anuitas Yang Dibayarkan Dengan Frekuensi
Kurang DariBunga Yang Dikonversi.
1. Anuitas-Akhir
Jika k jumlah periode konversi bunga dalam satu periode pembayaran, n jangka
waktu anuitas diukur dalam periode konversi bunga, dan i menjadi suku bunga per
periode konversi bunga. diasumsikan bahwa setiap periode pembayaran berisi
jumlah integral periode konversi bunga, dengan k dan n keduanya bulat positif.
2. Anuitas-Jatuh Tempo
Nilai tunai dari anuitas yang pembayaran 1 pada setiap awal periode k, konversi
bunga untuk total periode konversi bunga n.
D. Analisis lebih lanjut pada anuitas yang dibayarkan dengan Frekuensi
lebih dari bunga yang konversi
1. Annuity-immediate (anuitas akhir)
Merupakan anuitas yang pembayaran pertama dilakukan pada setiap akhir
tahun selama n tahun.Nilai tunai dari anuitas yang dibayar 1/m pada akhir
setiap m tahun, dari periode konversi bunga untuk total periode konversi n
bunga.
2. Annuity-due ( Anuitas Jatuh Tempo)
Merupakan anuitas yang pembayaran atau penerimaannya dilakukan di
awal periode. nilai tunai dari anuitas jatuh tempo yang dibayar 1/m pada
awal setiap m tahun dari periode konversi bunga untuk total periode
konversi n bunga.
3. Other Considerations ( Anuitas Sepanjang Masa ) Pada saat frekuensi
pembayaran perpetuitas lebih dari bunga yang dikonversi.

Anda mungkin juga menyukai