Anda di halaman 1dari 15

APKM

• Nama: A.Tenri Fatimah A.M


• Kelas: XII PERBANKAN
• No. Urut: 01
• Pemateri: Risna Rizal, SE
MENGANALISIS
PENCATATAN
TRANSAKSI KREDIT
Pengertian Kredit
■ Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang atau badan usaha
untuk meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya kembali dalam jangka waktu
yang ditentukan. Pemberian kredit merupakan kegiatan utama bank dan perusahaan
pembiayaan (multifinance) yang mengandung risiko yang dapat berpengaruh pada kesehatan
dan kelangsungan usaha bank.
Unsur-unsur Kredit
a. Debitur dan kredit
Kedua belah pihak yang melakukan transaksi kredit yaitu debitur dan kreditur. Debitur atau
disebut juga nasabah adalah pihak yang mendapat pinjaman dari kreditur adalah pihak yang
memberikan pinjaman atau mentalurkan pinjaman yaitu bank.
b. Perjanjian
Setiap kredit yang diberikan oleh bank harus didasari adanya perjanjian antar bank dan debitur
berupa perjanjian antara bank dan debitur berupa perjanjian kredit. Perjanjian kredit akan
mengikat kedua pihak yaitu bank dan debitur untuk memenuhi ketentuan- ketentuan sebagimana
yang tertuang dalam perjanjian kredit.
c. Jangka Waktu
Setiap kredit harus ditentukan jangka waktu pemberian kredit yaitu jangka waktu dari kredit
dicairkan sampai dengan kredit lunas.
d. Balas Jasa
Bank memberikan kredit dengan tujuan agar memperoleh pendapatan atau balas jasa, yaitu
berupa bunga untuk bank konvensional.
e. Kepercayaan
Kepercayaan merupakan suatu keyakinan bagi pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan benar-benar
diterima kembali di masa yang akan datang sesuai jangka waktu kredit. Kepercayaan diberikan oleh bank
sebagai dasar utama yang melandasi mengapa suatu kredit berani dikucurkan.
f.Risiko
Akibat adanya tenggang waktu, maka pengembalian kredit akan memungkinkan suatu resiko tidak
tertagihnya atau macet pemberian suatu kredit. Semakin panjang suatu jangka waktu kredit, maka semakin
besar resikonya. Resiko ini menjadi tanggungan bank, baik resiko yang disengaja oleh nasabah maupun
resiko yang tidak disengaja, misalnya karena bencana alam atau bangkrutnya usaha nasabah tanpa ada
unsur kesengajaan lainnya, sehingga nasabah tidak mampu lagi melunasi kredit yang diperolehnya.
Jenis-jenis Kredit
JENIS JENIS KREDIT
1.Jenis jenis kredit menurut bentuk nya
a.  Kredit rekening koran
Kredit yang memiliki fleksibilitas tinggi dalam penarikan maupun pelunasan, sehingga
pembayaran dapat dilakukan sewaktu-waktu. Cara penarikannya bisa dengan cara cek , bilyet,
giro, dan pemindahbukuan. Sedangkan pelunasannya dapat dilakukan dengan cara pembayaran
secara berangsur-angsur. Perhitungan bunga disesuaikan dengan jumlah pinjaman per harinya
dan penarikannya harus mendapat persetujuan plafond kredit terlebih dahulu.
b. Instalment loand
Merupakan kredit dengan angsuran Teratur yang dilakukan sesuai dengan jadwal angsuran
yang teratur yang dilakukan sesuai dengan jadwal angsuran Yang telah ditetapkan dalam
perjanjian kredit. Jumlah angsuran konstan/tetap selama masa kredit, kecuali bila dalam
perjanjian kredit ditentukan bunga mengambang (floating rate), yaitu tingkat suatu bunga
berubah sesuai dengan bunga pasar. Dalam instalment loand angsuran merupakan penjumlah
antara pembayaran angsuran pokok ditambah dan bunga
2. Jenis jenis kredit menurut jangka waktu nya
a.Kredit jangka pendek
Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu pengembalian rata-rata
dalam 1 tahun. Kredit jangka pendek umumnya diberikan untuk kegiatan
yang bersifat menghasilkan keuntungan dalam waktu yang relatif singkat,
contohnya kredit untuk pertanian yang dalam 1 musim bisa melakukan
panen lebih dari 1 kali.

b.Kredit jangka menengah


Kredit yang jangka waktu pengembaliannya maksimal 3 tahun. Kredit ini
biasanya digunakan untuk membantu permodalan kegiatan usaha UKM
dengan nilai kredit yang tidak terlalu besar, umumnya dibawah 100 juta. 

c.Kredit jangka panjang


Kredit yang jangka waktu pengembaliannya kurang lebih dalam 5 tahun,
bahkan bisa lebih lama lagi. Kredit ini dikhususkan untuk membiayai
kegiatan usaha yang membutuhkan pengembalian modal yang secara
perhitungan cukup lama memberikan keuntungan, seperti industri kelapa
sawit dan karet.
3.Jenis jenis kredit menurut tujuan penggunaan.
Kredit investasi
Merupakan jenis kredit yang digunakan untuk kegiatan berinvestasi. Jenis kredit
ini sifatnya produktif, yaitu memberikan keuntungan dari kegiatan berinvestasi. Jika
dilihat dari namanya yaitu investasi, dapat dikatakan secara umum jenis kredit ini
berkaitan dengan jangka waktu yang relatif lama, baik dari segi perolehan keuntungan
maupun pengembaliannya. Contoh penggunaan jenis kredit ini adalah untuk investasi
perkebunan kelapa sawit atau karet yang umumnya membutuhkan waktu lama untuk
menunggu waktu panennya.
Kredit modal kerja
Adalah kredit yang tujuannya digunakan sebagai modal kerja atau kegiatan usaha,
baik untuk memulai usaha maupun memperluas usaha. Dilihat secara kegunaan jenis
kredit ini termasuk dalam kategori jenis kredit produktif, karena tujuannya untuk
menciptakan kegiatan usaha dalam rangka menghasilkan sebuah produk barang dan
jasa yang bermanfaat sehingga menghasilkan keuntungan dari penyelenggaraan
kegiatan tersebut.
C. Kredit konsumsi
Sesuai dengan namanya, kredit konsumsi digunakan untuk kebutuhan yang sifatnya pribadi, seperti
pembelian kendaraan pribadi, alat elektronik, atau membayar tagihan.
PERHITUNGAN BUNGA KREDIT
Bunga kredit merupakan pendapatan yang digunakan peroleh bank dalam rangka menyalurkan dana
kepada debitur dalam bentuk kredit. Dalam menghitung bunga kredit terdapat, beberapa metode
perhitungan bunga antara lain:
1. Flat rate
Flat rate merupakan metode pembebanan suku bunga kreta yang rata setiap kali angsuran, atau total
angsuran pokok maupun angsuran bunga sama setiap kali angsuran atau setiap bulan.
Perhitungan angsuran perbulan dalam metode flat rate dapat di rumuskan sebagai berikut:

A = _M _+_( M _×_i_×_t_)
N
Keterangan =
A = Angsuran per bulan
M=Jumlah kredit
i= bunga pernah tahun
t= jangka waktu kredit (dalam tahun)
N= jangka waktu kredit (dalam bulan)
2. Annuity
Annuity atau anuitas merupakan perhitungan bunga depan mengalikan persentase bunga
di kalikan dengan saldo akhir pinjaman secara tahunan.
Besarnya angsuran dapat di hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

A = _ _ _ M_× i_ _ _
-n
1- (1 + i)
Ab= _ _ _ A_ _ _
12
Keterangan =
A = total angsuran pernah tahun
M = jumlah kredit
i = suka bunga pernah tahun
n = jangka waktu kredit
Ab= Total angsuran bper bulan
3.Effective rate
Effective rate merupakan beban bunga efektif yang di tanggung oleh debitur.
Perhitungan bunga efektif berasal dari persentase bunga di kalikan dengan
saldo akhir pinjaman setelah di kurangin angsuran pokok.
Jumlah angsuran per bulan, dapat di hitung dengan rumus sebagai
berikut:
A = _ _ _ _ M ×_i_ _ _
-n
1–( 1+i)
Keterangan :
A= Total angsuran per bulan
M= jumlah kredit
I = suka bunga per bulan
N= jangka waktu kredit ( dalam)
4. Sliding Rate
Sliding rate merupakan perhitungan Bunga kreditAngsuran dengan total
angsuran yang akan menurun setiap kali angsuran. Total angsuran menurun
ini karena angsuran pokok akan sama (tidak berubah) setiap kali angsuran,
sementara angsuran bunga akan menurut.
Ap = _ _ _ _ M _ _ _
N
Ab = i x 1/ 12 x (M – Ap)
Keterangan=
Ap = Angsuran pokok
M = Total kredit
N = jangka waktu kredt ( dalam bulan)
I = Suku bunga per tahun
Ab= angsuran bunga
5. Floating rate
Floating rate, merupakan kebijakan bunga yang di lakukan oleh bank
dengan model bunga mengambang. Artinya bank dapat mengubah suku
bunga tanpa adanya pemberitahuan kepada debitur.
AKUNTASI KREDIT
Dalam pedoman akuntansi perbankan Indonesia (2001), disebutkan “jumlah
kewajiban komitmen fasilitas kredit tersebut dapat berkurang atau bertambah
selama jangka eaktu kredit sesuai jenis kreditnya, yaitu:
1.Kredit modal kerja/rekening koran akan berkurang pada saat dilakukan
penarikan dana akan bertambah pada saat diterima.
2. Kredit investasi, kredit modal kerja plafon menurun arau kredit
konsumsi, akan brrkurang pada saat dilakukan penarikan dan tetap/ tidak
bertambah pada saat diterima serotan”.
1. Perjanjian kredit Pencatatan akuntansi kredit dimulai pada saat
ditandatanganinya perjanjian kredit antara bank dan debitur. Setelah
tanda tangan perjanjian kredit, bank harus mencatat dalam
kewajiban komitmen. Dalam hal debitur mencairkan kreditnya,
maka bank mencatat jumlah pencairan kredit ke dalam ‘kredit yang
diberikan’ pada posisi aktiva bank.
2. Pembayaran angsuran Pencairan dan pembayaran kembali
kredit tergantung pada jenis kreditnya. Kredit rekening koran,
pencairan dan pembayaran angsuran dilakukan sesuai dengan
kebutuhan, sehingga saldo kredit berfluktuasi. Pembayaran kembali
pinjaman yang diberikan kepada debitur dalam installment loan
dapat dilakukan secara berkala setiap bulan, tiga bulan sekali, atau
sekaligus pada saat jatuh tempo
3. Pelunasan kredit Merupakan pembayaran yang dilakukan
oleh nasabah sejumlah pinjamannya sesuai dengan masa kredit
yang telah diterimanya. Pelunasan kredit dapat terjadi dalam
beberapa hal sebagai berikut:Pelunasan sesuai jatuh tempo,
terjadi ketika nasabah membayar seluruh pinjamannya sesuai
dengan masa kredit atau jangka waktu tertentu.Pelunasan
dipercepat seluruhnya, merupakan pelunasan yang dilakukan
oleh debitur sebelum jatuh tempo.Pelunasan sebagian,
merupakan pelunasan sebagian dari saldo kredit nasabah.
Pelunasan sebagian dapat berpengaruh pada penurunan jumlah
angsuran atau memperpendek masa angsuran.

Anda mungkin juga menyukai