🌷Musfika
🌷Aqsha
🌷Rahmadani
🌷Muftia Atturahmah
🌷Oktaviana Handaeni
Awal mula berdirinya bank-bank di wilayah Nusantara adalah dari bentukan orang-orang Belanda untuk
kepentingan kelompok dan perekonomian mereka sendiri. Disamping bank itu (Pemerintah Hindia
Belanda), banyak juga berdiri bank-bank swasta yang di prakarsai oleh Belanda, Inggris Cina dan Jepang.
Namun pada praktiknya bank tersebut digunakan sebagai fasilitas bagi kelompok dan golongannya
sendiri bahkan keuntungan dari bank tersebut dibawa kembali ke negara asal.
Di masa itu, negara Indonesia masih sangat terbelakang dalam dunia usaha. Kebanyakan dari
penduduknya berprofesi sebagai buruh, tani, pengusaha kecil dan sebagainya. Bank-bank asing tidak
mau memberikan pinjaman kepada masyarakat Indonesia dengan alasan tidak membawa keuntungan
karena dianggap pemberikan kredit kecil.
Dengan keadaan perekonomian yang terpuruk tersebut, beberapa anggota masyarakat yang terdidik
mencari jalan keluar dengan membangun beberapa kegiatan ekonomi seperti mendirikan koperasi,
lumbung desa, bank desa dan bank perkreditan rakyat.
1. Mendidik masyarakat Indonesia untuk menabung supaya bisa mendirikan rumahnya sendiri.
2. Membantu para pengusaha sebagai tempat untuk solusi permodalan dan kredit.
3. Membangun kemandirian dan kekuatan ekonomi masyarakat karena dengan bersama-sama
mengumpulkan modal dan menyalurkan kembali untuk kepentingan masyarakat akan membuat
perekonomian berjalan.
Perkembangan sejarah perbankan di Indonesia tentu tidak terlepas dari zaman pemerintah peranan
penting di Hindia Belanda. Bebrapa bank tersebut diantaranya.
1. De Javasche NV.
6. De Escompto Bank NV
Disamping bank-bank Belanda tersebut, ada juga beberapa bank milik Tiongkok Jepang dan Eropa. Bank
tersebut diantaranya:
5.Batavia Bank.
Setelah zaman kemerdekaan, kondisi perbankan di Indonesia semakin maju dan berkembang pesar.
Bahkan beberapa bank Belanda di nasionalisasi oleh pemerintah Republik Indonesia. Bank-bank yang
sudah ada pada zaman awal kemerdekaan diantaranya:
9 Bank Timur NV di Semarang ganti nama menjadi Bank Gemari kemudian merger dengan Bank
Central Asia (BCA) 1949
Praktek perbankan di Indonesia saat ini sudah tersebar ke seluruh penjuru negeri di pelosok pedesaan.
Lembaga keuangan di Indonesia berupa Bank Umum, Bank Umum Syari’ah, Bank Perkreditan Rakyat
(BPR), BPR Syari’ah (BPRS). Beberapa jenis lembaga keuangan tersebut mempunyai tugas, karakteristik
dan fungsi khusus.