Anda di halaman 1dari 17

AKUNTANSI KREDIT

YANG DIBERIKAN
Anggota Klmpok 6:
Mariana Liku (1910321010)
Muh. Fadli Amir (1910321029)
Riskayanti Rani (1910321063)
Asmaul Husna (1910321074)
Guslamita Pundissing (1910321076)
Sherliana Arung Tasik (1910321078)
Syantal Indri L.R.B (1910321098)
01
PENGERTIAN KREDIT YANG
DIBERIKAN BANK
PENGERTIAN KREDIT
YANG DIBERIKAN BANK
Kredit yang diberikan oleh bank dapat
didefinisikan sebagai penyedia uang atau
tagihan yang dapat dipersamakan
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam-meminjam antara bank dengan pihak
lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk
melunasi hutang-hutangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan jumlah bunga
imbalan atau pembagian hasil keuntungan
02
JENIS-JENIS KREDIT YANG
DIBERIKAN BANK
JENIS-JENIS KREDIT YANG
DIBERIKAN BANK

Jenis Kredit 1.) Kredit rekening koran


Menurut Bank 2.) Istallment loan

Kredit Menurut 1.) Kredit jangka pendek


2.) Kredit jangka menengah
Jangka Waktunya 3.) Kredit jangka panjang

Jenis Kredit Menurut 1.) Investasi


Kegunaannya 2.) Kredit konsumsi
3.) Kredit modal kerja
03
PEMBUNGAAN KREDIT
PEMBUNGAAN
KREDIT

Sebelum melakukan pencatatan


transaksi kredit, sebaiknya
memahami perhitungan bunga
kredit, karena dengan
perhitungan bunga kredit dapat
memilah antara angsuran pokok
dengan angsuran bunga. Dua
hal ini memiliki perlakuan
akuntansi yang berbeda:
1. Effective Rate atau Pembayaran Anuitas
Sistem pembayaran anuitas yang dilakukan pada setiap selang waktu yang teratur dalam jumlah yang sama atau
tetap disebut anuitas. Dengan metode ini nominal angsuran bunga untuk setiap periode atau bulan akan
menurun, sedangkan angsuran pokok akan meningkat.

Terbagi menjadi dua bagian:


a.Anuitas Pembayaran pada setiap akhir periode angsuran (Postnumerando)
b.Angsuran Kredit diterima untuk setiap awal bulan (prenumerando)

2. Sliding Rate
Angsuran pokok diperhitungkan tetap atau sama setiap angsuran. Sedangkan bunga yang diperhitungkan
menurun sejalan berkurangnya sisa kredit dengan demikian total angsuran pokok dan bunga adalah semakin
menurun selama periode angsuran.
 
3. Flat rate
Perhitungan bunga dengan flat rate didasarkan pada hitungan bunga secara prorate sesuai dengan jangka waktu
kredit dan nominan kredit. Dengan demikin untuk menentukan angsuran pokokdan bunga sangat sederhana.
Praktik di bank bila menggunakan flat rate umumnya akan menentukan tingkat suku bunga yang lebih rendah
dibandingkan dengan menggunakan effective rate atau sliding rate. Mengapa demikian karna bila menentukan
tingkat suku bunga yang sama seperti pada sliding atau effective rate maka total angsuran menjadi sangat mahal.
04
AKUNTANSI PERKREDITAN
AKUNTANSI PERKREDITAN

Sesuai dengan pengertian kredit yaitu penyediaan uang


berdasarkan kesepakatan pinjam meminjam , ini berarti
perlu adanya akad atau perjanjian kredit. Perjanjian kredit
ini akan mengikat bank dan debitur.

Akuntansi untuk debitur meliputi beberapa prosedur


pencatatan yang meliputi :
a.) Persetujuan dan pemberian pagu kredit,
b.) Penarikan cek oleh nasabah debitur,
c.) Pembebanan bunga debitur kepada nasabah debitur,
d.) Pelunasan pokok debitur,
e.) Wanprestasi pembayaran bunga oleh nasabahdebitur,
f.) Penilaian debitur pada neraca.
05
KREDIT SINDIKASI
KREDIT SINDIKASI

Kredit sindikasi sering disebut pembiayaan bersama. Pembiayaan


bersama ini merupakan wewenang kantor pusat selaku unit usaha yang
melakukan komitmen pembiayaan tersebut.
Contoh pembiayaan bersama : konsorium, co-financing, dan kredit
sindikasi.

Secara umum kredit sindikasi memiliki ciri-ciri sbb:


 Melibatkan lebih dari satu lembaga keuangan atau bank
 Mempunyai syarat-syarat dan ketentuan yang sama bagi masing-
masing peserta
 Hanya ada satu dokumentasi kredit yang menjadi pegangan bagi bank
peserta
06
RESTRUKTURISASI KREDIT
RESTRUKTURISASI KREDIT

Restrukturisasi kredit adalah upaya yang dilakukan bank dalam kegiatan usaha
perkreditan agar supaya debitur dapat memenuhi kewajibannya yang dapat dilakukan
antara lain melalui penurunan suku bunga, pengurangan tunggakan bunga kredit,
pengurangan pokok kredit, dan lain-lain.

Dengan demikian usaha restrukturisasi bisa dilakukan salah satu ataupun kombinasi dari
yang ada.
Perlu diketahui bahwa tidak semua debitur yang bermaslah dapat direstrukturisasi
kreditnya. Bank harus melihat prospek usaha debitur. Bank dapat melakukan
restrukturisasi kredit bila debitur memiliki prospek baik dan telah atau diperkirakan akan
mengalami kesulitan pembayaran pokok dan/atau bunga kredit.
07
PERLAKUAN AKUNTANSI
RESTRUKTURISASI KREDIT
RESTRUKTURISASI KREDIT
.
Akuntansi Keuangan(PSAK) 54 tentang Akuntansi Hutang Bermasalah, dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
1. Nilai buku kredit setelah restrukturisasi kredit dihitung dengan menggunakan metode berdasarkan urutan
prioritas sebagai berikut :
a. Nilai tunai penerimaan kas masa depan sesuai nilai kredit yang direstrukturisasi dengan
menggunakan tingkat diskonto
b. Nilai pasar dari kredit yang direstrukturisasi sepanjang nilai dimaksud dapat diperoleh
c. Nilai agunan dengan cara penilaian berdasrkan ketentuan Pembentukan Penyisishan,
Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP)

2. Dalam perhitungan nilai tunai penerimaan nilai kas masa depan atas kredit yang direstrukturisasi.

3. Apabila nilai buku baru kredit setelah restrukturisasi dengan menggunakan salah satu metode
perhitungan dalam butir 1 lebih kecil dari saldo kredit sebelum restrukturisasi, bank wajib
memperhitungkan selisih tersebut sebagai kerugian .
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai