Oleh:
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA…………………………….………………….……..…5
i
AKUNTANSI KREDIT YANG DIBERIKAN
Kredit yang diberikan oleh bank didefinisikan sebagai penyediaan uang atau
tagihan yang dapat dipersamakan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah
bunga imbalan atau pembagian hasil keuntungan.
a) Kredit Modal Kerja, yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk
membiayai modal kerja usaha, misalnya untuk membeli barang dagangan.
b) Kredit Investasi, yaitu kredit yang diberikan untuk membiayai investasi
suatu usaha.
c) Kredit Konsumsi, yaitu kredit yang diberikan untuk keperluan
konsumsi(personal loan).
1
2. Pembungaan Kredit
Sistem pembayaran anuitas yang dilakukan pada setiap selang waktu yang teratur
dalam jumlah yang sama atau tetap disebut anuitas. Dengan metode ini nominal
angsuran bunga untuk setiap periode atau bulan akan menurun, sedangkan angsuran
pokok akan meningkat.
2) Sliding Rate
Angsuran pokok diperhitungkan tetap atau sama setiap angsuran. Sedangkan bunga
yang diperhitungkan menurun sejalan berkurangnya sisa kredit dengan demikian
total angsuran pokok dan bunga adalah semakin menurun selama periode angsuran.
3) Flat rate
Perhitungan bunga dengan flat rate didasarkan pada hitungan bunga secara prorate
sesuai dengan jangka waktu kredit dan nominan kredit.
4) Konversi Bunga Flat ke Bunga Efektif
Tingkat bunga Bunga Efektif= 2 n i
n+1
Dengan catatan:
n = Periode angsuran
i = tingkat bunga flat
3. Akuntansi Perkreditan
2
benar-benar telah efektif. Dengan demikian seluruh rekening komitmen kredit
dimaksud harus dihapus sebesar nilai yang direalisasikan.
Perlakuan akuntansi bunga kredit tergantung kualitas kredit, bila kredit lancar
bank dapat menerapkan accrual basic. Artinya bank dpt mencatat pendapatan
bunga pada saat pelaporan. Bunga yg belum jatuh tempo dicatat sbg piutang bunga.
Namun bagi kredit yg bermasalah (DPK, kurang lancar, diragukan, macet), maka
pendapatan bunga diperlakukan sebagai cash basic. Dengan demikian pendapatan
bunga yg belum dibayar debitur, dicatat dlm rekening administratif (kontijensi
tagihan)
5. Kredit Sindikasi
Kredit Sindikasi adalah kerja sama pembiayaan yang secara teoritis tidak dibatasi
jumlahnya. Secara umum kredit sindikasi memiliki ciri-ciri sbb:
a) Melibatkan lebih dari satu lembaga keuangan atau bank
b) Mempunyai syarat-syarat dan ketentuan yang sama bagi masing-masing
peserta
c) Hanya ada satu dokumentasi kredit yang menjadi pegangan bagi bank
peserta
d) Kerja sama ini diadministrasikan oleh satu agen yang sama bagi semua
bank peserta.
6. Rekstrukturisasi Kredit
Restrukturisasi kredit adalah upaya yang dilakukan bank dalam kegiatan
usaha perkreditan agar supaya debitur dapat memenuhi kewajibannya yang dapat
dilakukan antara lain melalui penurunan suku bunga, pengurangan tunggakan
bunga kredit, pengurangan pokok kredit, dan lain-lain. Dengan demikian usaha
restrukturisasi bisa dilakukan salah satu maupun kombinasi dari yang ada.
3
7. Perlakuan Akuntansi Restruturisasi Kredit
Perlakuan akuntansi restrukturasi kredit pada prinsipnya dilaksanakan sesuai
dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan(PSAK) 54 tentang Akuntansi
Hutang Bermasalah, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1) Nilai buku kredit setelah restrukturisasi kredit dihitung dengan
menggunakan metode berdasarkan urutan prioritas.
2) Dalam perhitungan nilai tunai penerimaan nilai kas masa depan atas kredit
yang direstrukturisasi, bank wajib menggunakan tingkat bunga efektif dari
kredit sebelum restrukturisasi sebagai tingkat diskonto.
3) Apabila nilai buku baru kredit setelah restrukturisasi dengan menggunakan
salah satu metode perhitungan dalam butir 1 lebih kecil dari saldo kredit
sebelum restrukturisasi, bank wajib memperhitungkan selisih tersebut
sebagai kerugian.
4) Dalam memperhitungkan proyeksi penerimaan kas masa depan atas kredit
yang direstruturisasi untuk keperluan penghitungan nilai tunai sebagaimana
dimaksud dalam butir 1 bank wajib menggunakan asumsi yang wajar sesuai
dengan perkembangan yang ada, agar proyeksi tersebut realistis.
5) Dalam hal restrukturisasi kredit seluruhnya dilakukan dengan pengalihan
asset termasuk surat berharga, atau konfersi kredit menjadi penyertaan
modal sementara maka pengakuan kerugian dicatat sebesar selisih nilai
pasar dari aset atau ekuitas yang diterima dengan nilai buku kredit.
6) Dalam hal sebagian kredit direkstrukturisasi dengan pengalihan aset
termasuk surat berharga, atau konfersi kredit menjadi penyertaan modal
semntara dan sebagaian kredit direkstrukturisasi dengan modifikasi
persyaratan kredit.
7) Perhitungan kerugian untuk kredit usaha kecil (KUK) dan kredit konsumsi
yang direstruktulisasi dapat dilakukan menurut jenis kredit dengan
menggunakan metode statistic atau dilakukan penilaina terhadap setiap
fasilitas kredit.
8) Bank wajib mengevaluasi kredit yang telah direstrukturisasi setiap triwulan.
4
DAFTAR PUSTAKA
Taswan, 2017. Akuntansi Perbankan Transaksi Dalam Valuta Rupiah Edisi III.
UPP STIM YKPN. Yogyakarta.