(“Merdeka Belajar”)
Dosen Pengampu :
Dr. Anak Agung Gde Putu Widanaputra, S.E., M.Si., Ak.
Oleh :
Kelompok 10
Beatrix Agatha (1707531141)
Ni Luh Yulia Alami Dewi (1708561017)
Ayu Made Surya Indra Dewi (1708561027)
Ni Putu Anna Purna Dewika (1801541019)
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2020
1. Pengertian Biaya dan Pengendalian Biaya
Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka
memperoleh penghasilan (revenues) dan akan dipakai sebagai pengurang penghasilan.
Sedangkan harga pokok (cost) adalah jumlah yang dapat diukur dalam satuan uang dalam
bentuk kas yang dibayarkan atau nilai aktiva lainnya yang diserahkan/dikorbankan atau
tambahan modal, dalam rangka pemilikan barang dan jasa yag diperlukan perusahaan baik
pada masa lalu (harga perolehan yang telah terjadi) maupun pada masa yang akan datang
(harga perolehan yang akan terjadi).
a) Aliran Biaya
Jika dilihat dari aliran biaya, maka proses pengendalian biaya dari produk yang akan
dijual, diperoleh dari proses pengadaan bahan dan proses pengolahan bahan mentah
menjadi barang yang siap dijual, dengan aliran biaya produksi sebagai berikut:
Pencatatan biaya sebagai pembelian bahan baku dalam persediaan bahan baku.
Pengolahan bahan baku dan dikombinasikan dengan biaya tenaga kerja langsung
serta bahan penolong, menjadi barang dalam proses.
Mengubah barang dalam proses menjadi barang yang diap dijual.
- Unexpired product cost merupakan biayan yang dikeluarkan sampai bahan baku
menjadi barang jadi, selama belum terjual belum merupakan biaya tapi
merupakan aktiva.
- Expired cost, setelah barang tersebut dijual atau sering disebut juga dengan harga
pokok penjualan makanan dan minuman (cost of food and beverage sold).
Secara sederhana proses tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
b) Aliran Dokumen
Dokumen dalam suatu perusahaan dipakai sebagai alat komunikasi antara bagian dan
sebagai bukti transaksi yang mendukung dalam penyiapan laporan biaya (cost report):
Aliran Dokumen Pengadaan Bahan/Barang
Untuk melakukan aktivitas harian, hotel memerlukan persediaan barang
maupun bahan untuk melancarkan aktivitas hariannya. Barang atau bahan yang
diperlukan biasanya digunakan untuk kepentingan room, POMEC maupun
penyediaan food & beverage.
Keterangan:
PR = Purchase Requisition
PO = Purchase Order
MI = Memorandum Invoice
DDR = Daily Receiving Report
Aliran Dokumen Pengambilan Bahan Untuk Operasional Hotel
Setelah barang tersedia di general store maupun di daily store, barang akan
dikeluarkan sesuai permintaan dari masing-masing departemen yang ada di hotel.
Gambar 3. Aliran Dokumen Pengambilan Bahan
Persediaan barang di hotel bisa berupa makanan, minuman, material supplies dan barang
lain, dimana barang tersebut tersedia untuk dijual maupun untuk membantu kelancaran
operasional perusahaan. Besar kecilnya persediaan (inventory) sangat tergantung pada
fasilitas yang dimiliki, jumlah kamar dan tingkat perputaran persediaan.
Penyimpanan barang persediaan sangat besar pengaruhnya bagi ketahanan dan keawetan
barang tersebut, sehingga beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
1) Temperatur ruangan
2) Kebersihan dan kerapihan penyusunan barang
3) Metode penyimpanan barang
4) Sistem ventilasi
Barang-barang yang tahan lama seperti material supplies, disimpan di General Store,
sedangkan barang-barang yang mudah rusak dan minuman di simpan di Daily Store.
1) Departemen
2) Gudang
3) Cost Control
1) Purchase requisition (PR), formulir yang mencatat permintaan pembelian barang yang
biasanya disiapkan gudang atau departemen outlet atas dasar persediaan minimum.
2) Purchase order (PO), formulir yang mencatat pemesanan pemesanan barang untuk
kebutuhan operasional hotel.
3) Memorandum invoice (MI), pencatatan pembelian barang yang diterima dari supplier
sebagai tanda bukti barang tersebut sudah diterima dengan baik.
4) Daily receiving report (DDR), adalah rekapitulasi pencatatan penerimaan barang untuk
kebutuhan operasional hotel.
5) Quotation analysis price, merupakan daftar harga dari barang-barang yang akan dibeli
yang digunakan sebagai pembanding.
6) Bincard, merupakan kartu barang yang menyebutkan nama barang., barang masuk,
barang keluar, serta sisa barang.
7) Cardex, adalah kartu barang yang menyebutkan nama barang, ukurannya, harga satuan,
barang masuk, barang keluar, dan sisa barang. Cardex digunakan sebagai alat kontrol
oleh cost control.
Penjelasan:
1. PR dibuat oleh departemen yang memerlukan barang, jika barang yang diperlukan tidak
tersedia di gudang, atau PR juga bisa dibuat oleh bagian gudang, jika barang yang
tersedia di gudang sudah mencapai persediaan minimum. PR pada umumnya dibuat
dalam 3 rangkap yang kemudian didistribusikan pada:
3. Supplier menyiapkan barang yang diminta berdasarkan PO yang diterima, setelah barang
siap, dan disertai dengan invoice, dikirim ke hotel.
4. Penerimaan barang dalam hotel dilakukan oleh bagian penerimaan barang, setelah
barang yang datang dicek, bagian penerimaan menyiapkan MI dan meminta persetujuan
dari:
5. Bagian gudang setelah menerima barang dari bagian penerimaan, kemudian menyimpan
barang dan mencatatnya pada bincard berdasarkan MI.
6. Sedangkan cost control berdasarkan salinan PR, PO, MI akan mencatat pembelian
tersebut dalam cardex, dan account payable akan mencatatnya pada hutang usaha.
7. MI setiap hari dipilah per jenis barang (food, beverage, material supplies) oleh bagian
penerimaan barang, untuk digunakan sebagai dasar membuat daily receiving report.
5.2. Prosedur Penggunaan Persediaan Hotel
Penjelasan:
1. Departemen yang memerlukan barang menyiapkan SR yang berisi tentang jenis dan
jumlah satuan dari barang yang diperlukan, dimana SR tersebut harus disetujui oleh head
departemen, yang kemudian diserahkan ke bagian gudang.
2. Gudang akan mengecek dan menyiapkan barang yang diminta, kemudian menyerahkan
barang dan meminta tanda terima dari petugas yang menerima barang tersebut, setelah
itu bagian gudang akan menandatangani SR tersebut. SR pada umumnya dibuat dalam
rangkap 3 dengan distribusi sebagai berikut:
a. Cost control, sebagai dasar mencatat pada cardex
b. Gudang
c. Departemen yang memerlukan barang, sebagai arsip
3. Gudang akan mencatat pengambilan barang tersebut pada bincard sebagai pengurang
berdasarkan SR.
Daily receiving report, yang dihasilkan oleh bagian penerimaan barang (receiving),
dimana menjelaskan tentang penerimaan barang harian.
6.2. Laporan Prosedur Penggunaan Persediaan Hotel
1) General food, beverage cost, yang berisi perhitungan biaya makanan dan minuman.
2) Stock opname report, laporan yang menjelaskan tentang hasil inventarisasi persediaan
pada akhir periode, untuk dipakai sebagai dasar mencocokkan dengan saldo akhir pada
cardex/bincard.
3) Cost reconciliation, merupakan rekonsiliasi atas pengeluaran biaya makanan dan
minuman, yang akan dipakai sebagai dasar menghitung food/beverage cost.
4) Flash cost/daily food cost, merupakan laporan yang menunjukkan perbandingan antara
total sales dengan total cost.
Referensi: