Kredit yang diberikan oleh bank dapat didefinisikan sebagai penyediaan uang atau tagihan yang
dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara
bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.
Bank dapat memberikan kredit jika memiliki dana atau tagihan yang sama dengan itu, bank
terlibat dengan calon debitur baik volume, tingkat bunga, jangka waktu maupun agunan. Kesepakatan
itu dituangkan dalam perjanjian kredit.
PEMBUNGAAN KREDIT
Anuitas
Pembungaan dengan metode anuitas dihitung dari sisa pinjaman yang belum dibayar. Anuitas
sedikit mirip dengan bunga efektif. Perbedaannya ada pada jumlah angsuran. Jika bunga efektif
membuat cicilan bulanan semakin kecil, angsuran bulanan pada perhitungan bunga anuitas jumlahnya
tetap dari awal sampai akhir masa kredit.
[ ]
Total angsuran selama periode kredit
Suku bunga flat = −1 × 100 %
Pokok kredit
Jangka waktu kredit
Effective Rate
Metode bunga efektif dinilai lebih adil bagi kedua pihak (bank dan peminjam) karena porsi
bunganya dihitung berdasarkan sisa pinjaman. Bunga yang semakin kecil ini tentu akan membuat
jumlah angsuran berkurang dari waktu ke waktu. Bunga efektif ini biasanya dipakai pada produk KPR
atau kredit investasi.
2× n× i
Tingkat bunga efektif =
n+1
Flat Rate
Perhitungan bunga dengan flat rate didasarkan pada perhitungan bunga secara prorate sesuai dengan
jangka waktu kredit dan nominal kredit Besaran bunga pada flat rate tidak akan berubah selama masa
kredit berlangsung. Umumnya flat rate diterapkan pada kredit tanpa agunan.
M + ( M × i× t )
Angsuran pokok dan bunga=
n
AKUNTANSI KREDIT
Kredit merupakan penyediaan uang berdasarkan kesepakatan pinjam meminjam, ini berarti perlu
adanya perjanjian kredit. Perjanjian kredit ini akan mengikat bank dan debitur. Bagi bank, pengikatan
diri dalam perjanjian kredit berarti sebuah komitmen untuk memberikan kredit kepada debitur.
Komitmen kredit merupakan transaksi off balanced, yaitu transaksi yang belum mempengaruhi
neraca maupun rugi laba potensial untuk mempengaruhinya bila komitmen tersebut direalisasikan.
Realisasi kredit bisa sekaligus sebesar plafon atau secara bertahap. Bila dilakukan secara bertahap,
maka rekening komitmen sebesar plafon yang belum direalisasi tetap outstanding hinga seluruh dana
benar-benar direalisasi.
Pada realisasi kredit, bank akan memungut beban terhadap debitur yang berarti pendapatan bagi
bank. Pendapatan tersebut berasal dari pendapatan provisi, biaya administrasi, biaya taksasi jaminan,
biaya asuransi dan lain sebagainya. Biaya-biaya ini akan dibebankan kepada debitur melalui
pengkreditan terhadap kredit yang direalisasikan. Pengucuran kredit dicatat sebagai nilai realisasi
kredit.
Dalam hal kredit tidak dicairkan tidak pada hari akad kredit, maka bank akan melakukan
pencatatan pada rekening administrative (RAR. Fasilitas kredit yang belum ditarik) sebesar plafond
kredit yang belum di realisasi atau belum ditarik.
Kredit Sindikasi
Kredit sindikasi atau pembiayaan bersama merupakan wewenang kantor pusat selaku unit usaha
yang melakukan komitmen pembiayaan tersebut. Kerjasama pembiayaan ini melibatkan beberapa bank
yang mempunyai komitmen bersama untuk membiaya proyek tertentu. Hubungan kerjasama yang
horizontal ini ditunjukkan melalui penyertaan pembiayaan tiap-tiap bank pada proyek tersebut.
Kredit sindikasi adalah kerjasama pembiayaan yang secara teoritis tidak dibatasi baik dalam
jumlah kredit, sektor pembiayaan maupun lembaga keuangan yang terlibat. Ciri-ciri kredit sindikasi:
1. Melibatkan lebih dari satu lembaga keuangan atau bank
2. Mempunyai syarat-syarat dan ketentuan yang sama bagi masing-masing peserta
3. Hanya ada satu dokumentasi kredit yang menjadi pegangan bagi bank peserta
4. Kerjasama ini diadministrasikan oleh satu agen yang sama bagi semua bank
Dalam kaitannya dengan akuntansi, pembiayaan bersama ini dibawah koordinasi satu bank. Sebagai
coordinator, maka akan menerima arus dana masuk dari beberapa bank peserta yang dicatat sebagai
pinjaman yang diterima untuk pembiayaan bersama. Rekening ini tetap outstanding hingga proyek
yang dibiayai selesai dan kredit lunas.
Dalam pembiayaan bersama, seluruh pendapatan bunga, pendapatan provisi dan administrasi, jumlah
angsuran yang diterima, dan risiko kredit dibagi menjadi share masing-masing bank peserta. Khusus
masalah bunga digunakan weighted average interest calculation method.
Contoh:
Untuk membiayai proyek PT. X, Bank A menjalin kerjasama pembiayaan dengan Bank B, Bank C, dan
Bank D. Bank A ditunjuk selaku bank coordinator. Diketahui:
a. Nilai pembiayaan Rp100.000.000.000, jangka waktu 2 tahun. Untuk merealisasi kredit sindikasi ini
bank peserta harus melimpahkan dananya terlebih dahulu ke bank coordinator. Pelimpahan dana
ini merupakan transaksi antarbank sehingga aliran dana melalui Bank Indonesia (kiliring
antarbank).
b. Realisasi kredit pada tanggal 31 Mei 2018 dan bank mengenakan biaya provisi dan administrasi
sebesar Rp80.000.000, biaya asuransi Rp200.000.000. Bunga efektif untuk jangka waktu 2 tahun
diangsur setiap akhir bulan, pencairan langsung dikreditkan ke rekening giro PT. X.
c. Pendapatan provisi kredit didistribusikan ke bank peserta oleh Bank A pada tanggal 1 Juni 2018.
d. Pencatatan alokasi angsuran bunga dan pokok kredit sindikasi didistribusikan kepada setiap bank
peserta pada tanggal 30 Juni 2018.